Rising Star - Ch 20

Rising Star (the sequel of Falling Star)
Please Subscribe to read the full chapter

Title : RISING STAR Chapter 20

Genre : Brothership

Rating : Fiction T

Cast : Kyuhyun, Leeteuk, Heechul, Hankyung, Yesung,  Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryeowook, dan Kibum.

Disclaimer : All them belong to themselves and GOD. I own only the plot.

Warning : Typos, Geje , Don't like it? Don't read it please.

Summary : PSP-mu perlu kusita? // “Konser kita yang sudah di ambang mata bisa diundur!” // “Kami akan baik-baik saja tanpamu.” // “Aku sungguh minta maaf harus mengatakan semua ini.” // “Bisakah hadiahnya y dance saja?”

.

.

“Kita akan konser, Kyuhyunnie… Kita akan mengadakan konser kita sendiri! KONSER SUPER JUNIOR!” seru Donghae dengan mata berbinar.

.

.

RISING STAR

Chapter 20

.

19 Desember 2007

            Karena member yang lain sakitnya tidak kunjung sembuh, akhirnya manager hyung memperbolehkan mereka beristirahat. Acara Music Star hanya dihadiri oleh tiga vokalis utama yaitu Yesung, Ryeowook dan Kyuhyun, ditambah Shindong, Donghae dan Sungmin. Mereka berharap, dengan istirahat sehari, keadaan yang lain akan semakin membaik.

            Setiba di dorm, mereka semua langsung beristirahat karena kesibukan akan mulai padat lagi besok. Sungmin mengangsurkan segelas ginseng ketika Kyuhyun selesai mandi dan berganti baju tidur. Ia tertawa ketika melihat Kyuhyun tersenyum sendiri sambil memandang kalender duduk di mejanya.

“Waeyo, Kyuhyunnie?”

“Rasanya tidak sabar menunggu Februari tahun depan. Kita akan mengadakan konser sendiri, Sungmin hyung!” seru Kyuhyun dengan mata berbinar. “Selesai akhir tahun kita akan memulai persiapannya.”

“Tentu. Konser sendiri bukan sesuatu yang main-main. Kita harus tampil semaksimal mungkin.”

“Aku akan belajar dari Changmin-ah. Dia sudah pengalaman menjalani konser.”

“Jangan terlalu bersemangat!” tegur Sungmin. “Kau selalu lupa batas jika bersemangat begitu.”

“Kali ini tidak. Aku akan hati-hati.” Kyuhyun melompat ke atas tempat tidur. “Tidak lucu jika saat konser pertama Super Junior aku tidak ikut.”

Sungmin lagi-lagi tertawa melihat mimik Kyuhyun yang menurutnya sangat lucu. Di depan kamera, Kyuhyun sangat jarang memperlihatkan mimik lucunya. Ia selalu berusaha tampil se-cool mungkin, hingga membuat hyungdeul yang tahu betapa manjanya dia, menjadi geleng-geleng kepala.

 “Besok kita akan perform di M!Countdown. Kau sudah siap berduet dengan Kyunghoon sshi?” tanya Sungmin sambil menunggu Kyuhyun meminum habis ginsengnya.

            “Sudah. Sungmin hyung kan selalu menemaniku latihan berduet,” kata Kyuhyun sambil mengeluarkan evil smirk-nya. “Aku juga sudah siap untuk besok.”

            “Maksudmu?”

            “Yang kita rundingkan bersama waktu Inkigayo kemarin, Sungmin hyung ingat?”

            “Ah!” Sungmin mengukir senyum lebar. “Berarti besok acara kita padat. Kalau begitu, lebih baik kita tidur lebih cepat. PSP-mu perlu kusita?”

            “Aniyo, aku sudah capek dan mengantuk. Besok pagi saja aku bermain PSP.”

            “Bagus.” Sungmin beranjak tidur. Namun ia baru benar-benar tertidur setelah memastikan Kyuhyun sudah tertidur, bukan berkencan dengan PSP nya.

.

.

20 Desember 2007

            Super Junior tampil menyanyikan Marry U di acara M!Countdown dengan formasi lengkap. Kemudian, di acara yang sama, Kyuhyun berduet dengan Min Kyunghoon menyanyikan lagu Miduhyo (I Believe). Hyungdeul memperhatikan sang magnae dengan was-was, namun semua berjalan dengan lancar.

            Ketika Kyuhyun kembali ke ruang ganti, mereka segera  bersiap-siap untuk pulang. Ia pun bergegas mengganti pakaiannya.

            “Kalian istirahatlah di dorm, nanti kami menyusul ke acara makan malam,” kata Leeteuk yang sudah berganti pakaian mengenakan jaket tebal dan masker. Sakit flu yang dideritanya belum membaik, bahkan ia terkadang terbatuk-batuk.

            Member SuJu selain Leeteuk, Eunhyuk dan Ryeowook yang menjadi bintang tamu di SUKIRA, segera pulang ke dorm untuk beristirahat sekitar 1 jam. Setelah ini mereka akan mengadakan makan malam bersama untuk merayakan rencana konser mereka Februari tahun depan. Donghae mampir sebentar ke SUKIRA sebelum menyusul ke dorm.

.

Satu jam kemudian, semua member kecuali yang sedang bertugas di SUKIRA, sudah berkumpul di rumah makan yang ditentukan. Manager hyung memesan ruang VIP yang sangat terjaga privacy-nya. Ruangan itu dipenuhi sebuah meja besar dan panjang, dengan 16 buah kursi.

Manager hyung duduk di kepala meja yang berada paling dekat pintu. Di sisi kirinya, duduk Siwon, Donghae, dua bangku kosong, lalu Yesung, Hankyung dan Kyuhyun. Di sisi kanan meja, yang duduk di dekat manager hyung adalah Heechul, sebuah kursi kosong, Shindong, Kangin, Sungmin, Kibum, dan sebuah kursi kosong lagi. Kursi yang berada di kepala meja paling dalam tidak diduduki siapa pun.

Meski ruangan itu luas, karena meja yang besar dan panjang, mereka harus berjalan satu persatu di dalam ruangan tersebut. Makanan dan minuman sudah terhidang di meja yang dilapisi taplak merah bernuansa Natal. Karena Leeteuk, Ryeowook dan Eunhyuk tidak kunjung datang, mereka mulai makan dengan pelan sambil menunggu ketiga namja itu.

Leeteuk, Eunhyuk dan Ryeowook akhirnya tiba. Ketiganya memandang ke sekeliling. Ruangan yang penuh orang itu terasa sangat hening. Semua makan dengan diam, bahkan beberapa tampak suram. Sama sekali bukan seperti sebuah perayaan.

“Leeteuk sshi, kau duduk di sini,” kata Manager hyung menunjuk kursi yang berada di sebelah Heechul. “Eunhyuk sshi dan Ryeowook sshi duduklah di sana.”

Eunhyuk dan Ryeowook berjalan memutari meja. Eunhyuk duduk di sebelah Donghae sedangkan Ryeowook duduk di sebelah Yesung. Eunhyuk memandang heran sahabatnya yang menangkupkan kedua tangannya ke muka dengan wajah sangat sedih.

“Waeyo, hyung?” Ryeowook berbisik kepada Yesung. Hyungnya hanya terdiam sambil menggelengkan kepala. Wajahnya sama suramnya dengan member Super Junior yang lain.

“Shindong sshi, ceritakan kepada kami apa yang kau yang lakukan sebelum datang kemari tadi,” kata  Manager hyung dengan nada sedikit kesal.

Belum sempat Shindong membuka mulutnya, pintu terbuka. Seorang Manager yang mereka kenal sebagai salah satu manager utama, memasuki ruangan. Mereka jarang sekali bertemu muka dengan namja itu. Hanya artis-artis besar yang bertemu dengannya. Semua segera berdiri memberi hormat dari tempatnya masing-masing meski tidak bersamaan.

Mengapa manager utama hadir? Eunhyuk merasa was-was. Ryeowook juga merasakan hal yang sama. Manager utama itu memberi kode agar mereka kembali duduk. Dia sendiri mengambil tempat di sebelah Kibum.

“Shindong sshi!” panggilnya dengan suara berwibawa.

Shindong berdiri dan mendekat. Ia duduk di kepala meja yang kosong. Kepalanya tertunduk saat sang manager utama berbicara dengannya. Keduanya tampak sangat serius. Sang manager utama kemudian berdiri diikuti oleh Shindong.

“Kami akan keluar sebentar, ada yang perlu kami bicarakan!”

Semua memandang keduanya dengan diam. Tidak ada yang berbicara saat melanjutkan makan. Suasana semakin tidak nyaman. Makanan lezat yang terhidang sama sekali tidak mengundang selera mereka.

“Ayo, makan Jangpon dan Jjangmyeon saja!”

“Aku ingin pulang!”

 “Bagaimana bisa kita pesan makanan dan pergi begitu saja?”

 “Mengapa manager utama datang ke sini?”

“Ne. Seharusnya ini perayaan kita saja, bukan?”

Leeteuk yang masih flu berat, hanya terduduk sambil sesekali terbatuk. Kangin menuang sebotol minuman ke dalam gelasnya.

Belum ada yang menjawab ketika Shindong kembali masuk dan duduk di antara Kangin dan Leeteuk. Shindong tertunduk sedih. Ia mengusap air mata yang jatuh, namun air mata itu terus saja mengalir. Akhirnya Shindong menaruh kedua siku tangannya di meja. Kedua telapak tangannya menutupi wajahnya yang basah oleh air mata.

“Ada sesuatu yang akan Shindong sshi katakan,” kata sang manager utama sambil kembali ke tempat duduknya.

Ryeowook bertanya-tanya apa yang dikatakan oleh sang manager utama sehingga Shindong menangis seperti itu. Eunhyuk juga heran karena Shindong tidak kunjung membuka mulutnya.

“Apa yang dikatakan manager utama?”

“Apa yang terjadi?”

“Mengapa Shindong  hyung tidak menjawab?”

Celetukan dari member Super Junior lain pun terdengar.

Setelah agak tenang, Shindong menarik nafas dalam-dalam.

“Karena bekerja sama di EHB, kita menjadi kenal dengan Shin Dong Yup hyung kan? Aku sudah menjalin hubungan dekat dengannya. Ia berbicara dengan pihak SM bahwa ia menginginkanku untuk pindah ke managemennya.”

“Hanya kau sendirian, hyung?” tanya Eunhyuk terkejut.

“Ini bukan seperti itu… Ini…” Shindong tidak tahu harus memulai dari mana.

“Shindong hyung sendiri saja?”

“Maksudmu, kau sendirian meninggalkan Super Junior?”

“Shindong-ah bukan orang yang tidak bertanggung-jawab!”

“Ne. Dia pasti merasa bersalah.”

Mendengar celetukan para member, Shindong benar-benar menangis.

“Jeongmal mianhe,” isak Shindong, membuat semua terkejut.

Ryeowook dan Eunhyuk sampai tidak tahu harus berkata apa.

“Kau akan pergi?” tanya Kangin dengan nada dingin. “Lalu bagaimana dengan kami?”

“Kita biarkan Shindong-ah mendapat karir yang lebih baik….”

Yesung mengepalkan kedua tangan di depan wajahnya, mendengarkan dengan serius. Ia sesekali menarik nafas berat.

“Itu bukan untuk sekarang.”

“Seandainya dia pergi, kita akan mempunyai masalah.” Kangin mengingatkan member yang lain. Mereka tampaknya terpecah menjadi dua pendapat.  “Konser kita yang sudah di ambang mata bisa diundur!”

Semua terdiam mendengarkan. Kenyataan itu sungguh mengerikan. Konser yang mereka idamkan dan raih dengan susah payah akan tertunda, bahkan mungkin terancam batal dengan semua kejadian ini.

“Apakah kau masih ingin pergi meninggalkan kami, seandainya kamu tahu bahwa ini yang akan terjadi?” Kangin menegur Shindong. “Tidakkah kamu tahu bagaimana perasaan kami?”

Shindong hanya terdiam sambil terus meneteskan air mata.

“Hari ini kita berkumpul untuk merayakan konser kita yang sudah depan mata dan kamu masih ingin pergi?!” Kangin kembali menyerang Shindong yang duduk di sebelahnya.

“Aku tidak berpikir begitu. Ini pasti salah paham!” kata Eunhyuk tak percaya.

“Apa maksudmu?”

“”Apa yang akan kau pikir seandainya itu adalah kamu?”

“Seandainya itu adalah aku… Aku…” Eunhyuk memegang kepalanya dengan frustasi. “Tentu saja akan lebih baik seandainya kita semua bersama…”

Ryeowook menutup mulutnya dengan tangan, mencoba menahan perasaan sesak yang keluar. Sama sekali ia tak menyangka akan ada kejadian seperti ini.

“Meski pun aku sepertinya egois, tetapi ini tawaran yang sangat baik,” kata Shindong sambil menangis.

Kangin terpekur dengan kedua tangan bersatu di depan wajahnya yang tegang.

“Tawaran yang seperti apa?” tanya Kangin mencoba menahan diri.

“Aku akan ceritakan kepada kalian.” Shindong akhirnya angkat bicara.  “Mereka membiarkanku mengambil alih acara Shin Dong Yup hyung yang berjudul ‘True or False’. Sesudah aku mengambil alihnya, aku dapat pertunjukkan lain bersama Shin Dong Yup hyung.”

“Aku dapat melakukan berbagai pertunjukkan bersama Shin Dong Yup hyung. Menjadi MC bersama Shin Dong Yup hyung di pertunjukan lainnya. Ini sungguh-sungguh penawaran yang sangat bagus. Aku tahu ini sangat bagus untukku.”

Semua terdiam. Mereka tahu bahwa bisa bekerja bersama Shin Dong  Yup adalah impian semua MC di Korea  saat ini.

“Maaf aku menyela,” kata Kangin. “Sebenarnya aku juga mendapat tawaran minggu lalu. Mereka memintaku bergabung dengan mereka. Tetapi aku menolaknya. Itu berarti kau adalah seorang pengkhianat!”

“Tetapi ini bagus untuk karir Shindong!” seru Heechul. Ia tak terima mendengar kata-kata tajam Kangin.

“Seandainya dia pergi, konser kita akan ditunda!” Kangin memberi alasan.

“Kita semua punya aktivitas pribadi,” kata Heechul. “ Mengapa Shindong tidak boleh?”

“Mana bisa disamakan?” Kangin mulai kesal.

“Mengapa tidak?” Heechul pun tidak kalah kesal.

“Karena dia harus meninggalkan SM!”

Situasi memanas. Kedua namja berperangai keras itu saling melontarkan pandangan marah. Leeteuk yang berada di tengah mereka, hanya terdiam mendengarkan sambil sesekali terbatuk.

“Jadi mengapa? SM saja menyetujuinya. Apa yang bisa kita katakan?”

Kata-kata Heechul membuat wajah yang lain menjadi suram. Dari sikap manager utama dan manager hyung, sepertinya pihak SM sudah setuju melepas Shindong.

“Baik, aku akan  menerimanya!” Kangin benar-benar marah sekarang. “Aku tidak ingin melakukan apapun lagi tentang hal ini!”

“Bagus, jangan lakukan apapun! Jadi kita sudah sepakat bukan?!” Heechul menekankan kalimat terakhirnya.

Kangin bangkit dari kursi dengan geram.

Heechul bergumam kesal. “Tidak baik memintanya tidak meninggalkan kita, hanya supaya Super Junior bisa mengadakan konser.”

“Kangin hyung tidak bilang dia tidak akan membiarkan Shindong hyung pergi,” kata Eunhyuk mencoba mendinginkan suasana.

“Sesungguhnya buatku, kita adalah satu keluarga. Dan aku pikir kita semua lebih seperti hyung dan dongsaeng daripada member. Aku mengatakan ini dari dalam hati, aku bisa merasakannya.” Eunhyuk mencoba tersenyum. “Mengapa aku tidak mengatakan ‘hyung, lakukan apa yang kau suka’…. Ini karena kupikir hubu

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Inspiritwer_11 #1
Chapter 18: How can i find falling star?
Ladychi #2
Chapter 51: dice que esto es una secuela, ¿donde esta la otra historia
Ladychi #3
Chapter 51: tienes otra historia? o solo es esta, escribes muy bien
ArizKyu #4
Chapter 51: ??
Update lagi dong eonn??
moonloversrae #5
Yeah akhirnya update lagi.. Still the best author ?
DekanAkavi1711 #6
Chapter 50: eonn, yg SUJU M tukeran baju di pesawat itu real kah?
Jai2212 #7
Where can i read the falling star?? I cant find it...
dephinalouisa
#8
Chapter 50: Best ff and author so far.. Cara penulisan dan penggambaran masing2 karakter sgt mendetail.. Semua percakapan dirangkum secara cerdas.. Ditunggu kelanjutannya eonie.. Hwaiting!!
EndahD #9
Chapter 50: Selalu nunggu buat setiap chapternya walaupun udah sekian lama
iharukumipuff
#10
Chapter 50: kyuhyun menghilang? apa lagi rencana kyuhyun kali ini? xD