Rising Star - Ch 26

Rising Star (the sequel of Falling Star)
Please Subscribe to read the full chapter

RISING STAR Chapter 26

.

.

RISING STAR

Chapter 26

.

            Malam itu malam yang berat untuk Super Junior. Semua member berkumpul di dorm lantai 11 kecuali Leeteuk yang mengurung diri di kamarnya dan Kibum yang sudah berpamitan tadi. Kyuhyun juga mengurung diri di dalam kamar. Ia terus saja menangis. Ryeowook dan Sungmin tidak tahu apalagi yang harus mereka katakan, jadi mereka hanya menemani sang magnae di dalam kamar.

            “Tidak kusangka, pertengkaran mereka sampai seperti ini,” kata Hankyung dengan wajah sedih. “Aku lebih baik melihat Heenim dan Donghae-ah bertengkar.”

            “Ne. Meski dorm jadi berantakan, tapi masalah segera selesai.” Eunhyuk menatap jam. Sudah tengah malam dan Leeteuk serta Kyuhyun tetap tak bergeming. Mereka berdua tidak mau keluar kamar bahkan tidak mau makan di kamar sekali pun.

            “Kalian berdua memuji atau mengejek?!” protes Heechul. Namja tampan sekaligus cantik itu menatap wajah dongsaengdul yang muram. Akhirnya ia pun menghela nafas. “Aku pikir kalian benar juga… Tak kusangka mereka berdua begini sulit.”

            “Aku mencoba membujuk Teuki hyung. Dia tidak menyahut sepatah kata pun.” Kangin merebahkan tubuhnya yang penat di sofa. Ia sedikit meringis ketika tanpa sadar menjadikan telapak tangan kanannya sebagai alas kepala.    

            “Kangin hyung, tanganmu tidak apa-apa? Bagaimana dengan Heechul hyung?” tanya Donghae cemas.

            “Ck! Luka seperti ini sebentar juga sembuh,” kata Heechul. Ia memperlihatkan telapak tangannya yang sudah dibalut Ryeowook tadi. “Kyuhyunnie benar. Teuki hyung terlalu over protektif padanya.”

            “Ne, ini bukan apa-apa.” Kangin tersenyum ke arah Donghae. “Kau sendiri pasti lelah karena menangkap panah terus-menerus.”

            “Aku sudah memijatnya,” kata Eunhyuk.

            “Ne. Kami saling memijat.” Donghae tertawa lebar.

            “Aku seharusnya bisa mencegah Kyuhyunnie,” kata Shindong dengan sedih.  “Sejak selesai makan malam, aku sudah mencemaskannya yang terus saja berlatih. Aku sendiri berhenti karena tanganku sudah sulit digerakkan. Tapi aku tidak berpikir kalau kalian pasti merasakan hal yang sama. Aku lah yang patut disalahkan.”

            Semua terkejut melihat Shindong yang jarang menangis, kini meneteskan air mata. Yesung langsung memeluknya dan menepuk punggungnya dengan lembut.

            “Aku hanya berpikir untuk cepat berhasil dan pulang, Yesung hyung.” Shindong menangis. “ Saat kami berhasil, aku begitu senang. Tak terpikir apapun saat Kyuhyunnie terus saja memanah untuk Donghae-ah. Aku benar-benar hyung yang buruk.”

            “Aniyo. Kau hanya lelah,” hibur Yesung. “Aku pun akan berbuat yang sama jika berjam-jam berada dalam cuaca dingin. Aku yakin, kau sudah berusaha sekuatmu menyemangatinya.”

            Yesung melepaskan pelukannya sambil tertawa.

            “Sungguh, Shindong-ah, kalau kita menonton acara tersebut, dengan komposisi grup seperti kalian, aku berani bertaruh hanya kau yang masih menyemangatinya.”

            “Ya! Sunggie si kepala besar! Kau pikir aku tidak?” Heechul tersinggung.

            “Ne, Yesung hyung, Heechul hyung juga berusaha keras di sana,” kata Shindong sambil tertawa melihat mimik Yesung saat Heechul membentaknya. “Aku tak menyangka Heechul hyung bisa bersabar seperti itu.”

            Heechul bergumam kesal sehingga yang lain tersenyum.

            “Jadi bagaimana sekarang?” tanya Donghae bingung.

            “Sebaiknya kita tidur,” usul Yesung. “Pikiran kita akan lebih jernih jika sudah beristirahat.”

            “Tapi mereka belum makan, Yesung hyung,” kata Eunhyuk mencoba mengingatkan.

            “Mereka tidak akan mati jika semalam saja tidak makan.” Yesung tersenyum menenangkan. “Di SBS mereka sudah makan jjangmyon.”

            Saat semua member lantai 12 keluar diantar Yesung, Heechul berhenti di muka pintu dan berbalik menghadap ‘Art of  Voice’ Super Junior itu.

            “Sunggie, aku bersyukur kau ada saat Leeteuk sedang seperti ini. Kau benar-benar ketua bayangan Super Junior.”

            “Heechul hyung bicara apa? Kita semua punya peran masing-masing di sini. Aku hanya melakukan apa yang aku bisa.” Yesung kembali tersenyum. “Aku tidak tahu kau menyadarinya atau tidak, Hyung, tapi keberadaanmu juga berarti bagi kami. Kau selalu dengan berani mengutarakan apa yang tidak bisa kami katakan. Kau membela Hankyung hyung di atas panggung saat dia harus memakai topeng, menyatakan bahwa kesehatan Kyuhyunnie jauh lebih penting dari penghargaan di acara MKMF, dan kau juga selalu melawan saat kita ditekan. Meski perlawananmu tidak selalu berhasil, itu sudah sangat berarti buat kami.”

            Heechul tertegun mendengar itu. Selama ini ia hanya berpikir dirinya orang yang egois, bertemperamen buruk dan selalu membuat susah orang lain. Ia tak menyangka member Super Junior menghargainya seperti itu.

            “Gomawo,” kata namja itu dengan suara serak. Ia tidak tahu harus berkata apa, jadi ia bergegas pergi dari hadapan Yesung.

.

.

Waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Ryeowook terbangun karena tempat tidur terasa sesak. Ia juga tidak menemukan boneka Pooh yang selalu ada di sisinya untuk dipeluk. Saat melihat Sungmin yang tertidur di sebelahnya, Ryeowook tersadar. Tadi malam dia tertidur bersama Sungmin setelah gagal membujuk Kyuhyun makan.

Namja itu kebingungan melihat tempat tidur Kyuhyun kosong. Perlahan ia turun dari ranjang agar tidak membangunkan Sungmin. Ia tersenyum lega ketika menemukan Kyuhyun duduk di karpet depan TV. Kyuhyun tidak menyalakan TV maupun lampu.

“Kyuhyunnie, kau mabuk?” Ryeowook tercekat. Ia bergegas mendekat dan duduk di dekat Kyuhyun.  Dongsaengnya itu merebahkan kepala di meja dengan tangan kiri memegang gelas yang masih berisi wine.

Ryeowook menghitung hanya ada 2 botol yang ada di meja. Seharusnya Kyuhyun belum mabuk dengan tingkat ketahanannya terhadap alkohol. Tetapi sepertinya kondisi lelah, perut kosong, dan perasaan tertekan membuat dongsaengnya itu mulai mabuk.

Dari mana dia mendapat wine? Apa ia keluar untuk membelinya?

Ryeowook masuk ke kamarnya untuk mengambil obat, lalu ke dapur untuk mengambil botol air dan gelas. Namja itu meletakkan semuanya di meja depan TV dan berusaha mengambil gelas wine dari tangan Kyuhyun. Tetapi dongsaengnya menolak dan meminum wine itu sekali teguk.

“Cukup, Kyuhyunnie, hentikan!” tegur Ryeowook sambil berbisik. Ia tidak ingin membuat yang lain terbangun. Disingkirkannya gelas dan kedua botol wine ke atas meja makan. Kali ini Kyuhyun tidak melawan.

“Kau tidak pernah menjadikan wine pelarian dari masalah. Kau jauh lebih pintar untuk melakukan kebodohan ini!” Ryeowook menuangkan segelas air putih, mengeluarkan sebutir tablet, dan memberikan semuanya kepada Kyuhyun. “Minumlah, supaya kepalamu tidak sakit.”

Kyuhyun meminum tablet itu, lalu kembali merebahkan kepalanya di meja sambil terisak. “Leeteuk hyung membenciku… Dia tidak pernah menyukaiku…”

Ryeowook diam sambil memijat bahu Kyuhyun yang terasa tegang. Ternyata bagi Kyuhyunnie, pengakuan dari Teuki hyung sangat penting. Aku tak pernah melihatnya mabuk untuk sebuah masalah. Dia pasti lari ke hal-hal yang lebih baik. Tapi kali ini….

“Kau tahu Ryeowookie? Aku tidak bisa melupakan tatapan Teuki hyung tadi… Lebih baik dia memukulku daripada memandang seperti itu…“ Kyuhyun kini memeluk Ryeowook dan menangis keras di sana.

Eunhyuk dan Yesung  membuka pintu kamar masing-masing. Mereka terbangun oleh tangisan Kyuhyun. Namun mereka kembali menutup pintu perlahan saat Ryeowook memberi kode agar mereka membiarkannya berdua dengan Kyuhyun. Sungmin yang terbangun dan beranjak ke ruang tengah, mengurungkan niatnya dan duduk berdiam di ujung koridor kamarnya, tersembunyi dari pandangan Kyuhyun.

“Teuki hyung tidak mungkin membencimu. Apalagi tidak menyukaimu.” Ryeowook menghibur.

“Wajahnya merah padam ketika aku masuk!” isak Kyuhyun.

Ryeowook kebingungan. Masuk? Masuk ke mana?

“Dia bilang tidak mau menerimaku sampai kapan pun!”

Kali ini Ryeowook benar-benar melongo.

“Aish…kau benar-benar mabuk ya? Itu kan dulu,” Ryeowook mencoba bersabar. Ia tak tahu kenapa Kyuhyun masih teringat saat pertemuan pertama mereka di kantor SM. Sepertinya hal itu salah satu kenangan yang terpatri di alam bawah sadar Kyuhyun, sehingga muncul saat dia dalam kondisi down.

“Dia sering memarahiku…”

“Itu karena kau nakal.”

“Dia sering merebut PSP-ku…”

“Itu karena kau tidak mau beristirahat.”

“Dia tidak pernah membelikanku jjangmyon jika kami pergi berdua. Padahal aku sudah  memintanya….”

“Dia melakukan itu pada semua orang. Teuki hyung sangat pelit.”

Kyuhyun melepaskan pelukannya, memandang Ryeowook sambil berpikir.

“Aku lupa kalau Teuki hyung orang paling pelit sedunia….”

Ryeowook nyaris tertawa melihat wajah Kyuhyun yang sangat lucu. Dongsaengnya itu menggembungkan pipinya. Matanya membulat saat tersadar tadi. Tatapan polosnya membuat Ryeowook benar-benar ingin mencubit pipi itu. Tapi Kyuhyun tampak serius.

“Ryeowookie, bagaimana ini? Aku tidak boleh ikut konser….” Kyuhyun kembali menangis di pelukan Ryeowook, membuat namja itu menghela nafas. Ia ingin tertawa melihat wajah lucu dan kelakuan Kyuhyun yang tiba-tiba semanja ini padanya. Tapi ia juga tahu Kyuhyun benar-benar sedih.

“Kau minta maaf saja pada Teuki hyung. Dia pasti mau memaafkanmu dan kau bisa ikut konser.”

“Andwae! Aku tidak berbuat salah!”

“Aish! Jangan keras kepala! Kalau kau minta maaf semua masalah selesai, bukan?” Ryeowook mengelus rambut Kyuhyun yang masih saja terisak.

“Aku tidak mau minta maaf untuk sesuatu yang tidak aku perbuat!” Kyuhyun bersikeras. “Aku benar-benar ingin mengatakan saat di dorm! Lagi pula ini hanya luka kecil!“

Ryeowook menepuk punggung Kyuhyun mencoba menenangkannya.

“Kyuhyunnie, kau menyembunyikan sesuatu dari kami kan? Kurasa itu yang membuat Teuki hyung kecewa…”

Kali ini Kyuhyun yang terdiam. Ia menarik dirinya dari pelukan Ryeowook dan memeluk kedua lututnya. Ryeowook menghela nafas. Gerakan itu hanya menandakan satu hal, Kyuhyun menutup dirinya kembali.

“Kau belum makan. Mau aku buatkan sesuatu?”

Kyuhyun menggeleng.

“Kau tidak mogok makan kan?”

“Aku tidak sebodoh itu, Ryeowookie. Aku hanya tak nafsu makan.” Kyuhyun menghela nafas kesal.

“Aniyo… Hari ini kau memang bodoh. Pertama aku lihat Kyuhyun si pintar mabuk-mabukkan saat menghadapi masalah. Ternyata kau sangat peduli pada Teuki hyung ya?”

Ryeowook meringis saat mendapat death glare dari Kyuhyun.

“Dia hyung yang sangat penting bagiku.”

“Kau mengatakan itu kepada kami semua.”

Lagi-lagi Ryeowook mendapat death glare. Kali ini lebih tajam sehingga ia terpaksa menunduk. Ketika ia mengangkat wajahnya kembali, Kyuhyun sedang menatap entah ke mana dengan sedih.

“Waeyo, Kyuhyunnie?” Ryeowook menjadi cemas.

“Mianhe, Ryeowookie… Mianhe, hyungdeul… Aku memang selalu menyusahkan kalian.” Kyuhyun tiba-tiba kembali terisak. “Andai aku memilih yang terbaik untuk kalian, semua tidak akan jadi begini. Aku betul-betul tidak tahu harus bagaimana. Aku pikir keputusanku sudah tepat. Aku hanya ingin tetap bersama hyungdeul. Tapi kalau ternyata aku hanya membuat Teuki hyung kecewa…sebaiknya aku pergi saja.”

Yesung, Eunhyuk bahkan Sungmin yang sudah menguping sedari tadi, mulai kehabisan kesabaran. Mereka pun keluar dan menghampiri kedua dongsaeng mereka. Kyuhyun masih terisak. Kali ini dia menolak dipeluk siapapun. Ia terus memeluk lutut dan menenggelamkan kepalanya di antara lututnya, tidak mau mereka dekati.

“Kyuhyunnie, kau bisa ceritakan pada kami tentang masalah  yang kau hadapi,” kata Yesung. “Itu jauh lebih baik. Kau boleh bercerita sekacau apapun. Kami akan mendengarkannya. Mulailah dari yang bisa kau katakan.”

Kyuhyun menggeleng. “Aku tak bisa mengatakannya.”

Sungmin mendekat dan mencoba merangkul Kyuhyun. Pertama ia meletakkan tangannya di bahu dongsaengnya. Ketika Kyuhyun tidak menolak, ia melingkarkan lengannya di bahu Kyuhyun dan merangkulnya. Kyuhyun sendiri tetap dalam posisi semula.

“Ini ada kaitannya dengan kedatanganmu ke gedung SM?”

Kyuhyun tidak menyahut kata-kata Sungmin.

“Ada kaitannya dengan Seonsaengnim?”

Kyuhyun tidak menyahut, tetapi bahunya terasa sedikit tegang. Sungmin memberi kode kepada yang lain bahwa itu berarti ‘ya’. Semua menahan nafas. Mereka tak menyangka Petinggi SM masih melakukan sesuatu kepada Super Junior.

“Kau bilang tidak mau mereka merekam kesulitan kita… Tidak mau kita terlihat menderita di depan kamera…” Sungmin sengaja menggantung kalimatnya. Ia merasa ketegangan di bahu Kyuhyun tidak berkurang.

Namja itu memandang ke sekeliling. Ia bisa melihat Eunhyuk dan Ryeowook sudah menangis tanpa suara. Mereka pasti sangat cemas dengan rencana Petinggi SM yang sejak awal selalu membuat mereka tertekan. Yesung tetap tenang. Ia memberi kode agar Sungmin melanjutkan apapun yang ingin dikatakannya.

“Kyuhyunnie, dia memang menekan kami sejak dulu. Kami mulai menyadarinya saat SJ terbentuk. Meski kami sudah sebuah grup tetap, kita diminta merilis single dalam waktu 2 minggu… Kau ingat? Semua itu sudah pernah kami duga. Tapi kami mencoba berpikir positif.”

Sungmin memperhatikan reaksi Kyuhyun . Tak ada yang berubah. Dia menjadi was-was, takut salah melontarkan kalimat. Namja itu berpikir beberapa saat. Menimbang di antara banyak pilihan.

“Kau sebaiknya meninggalkan kami.”

Semua terkejut mendengar kata-kata Sungmin.  Bahkan Kyuhyun mengangkat kepalanya dan memandang Sungmin dengan pandangan tak percaya. Ia tak mengira Sungmin akan mengusirnya dari Super Junior. Ia berharap Sungmin adalah orang yang paling mengerti dirinya seperti selama ini.

“Aku bersungguh-sugguh, Kyuhyunnie. Jika kau hanya tersiksa di sini, sebaiknya kau keluar. Tapi kalau kamu mau tetap di sini, kau harus berterus-terang kepada kami, seberat apapun hal itu bagimu.”

“Aku…aku tidak bisa.” Kali ini suara Kyuhyun bergetar. Ia benar-benar panik.

“Mulailah dengan satu kata, apapun itu, Kyuhyunnie. Jebal, hyung mohon padamu…”

Melihat Sungmin menatapnya sungguh-sungguh, Kyuhyun hanya bisa terdiam.

“Aku…”

Semua menunggu dengan sabar.

“Aku….” Kyuhyun memandang mereka satu persatu. Semua tersenyum menguatkannya. “Petinggi SM ingin kita menjadi sebuah grup yang….”

Semua tidak ada yang berbicara sementara Kyuhyun menarik nafas, mencoba menyusun kalimat sebaik mungkin.

“Dia ingin kita dikenal…sebagai grup yang mengundang rasa iba… Dia ingin kita merasa sedih, merasa kesulitan, merasa sakit… dan menjualnya sebagai ciri khas Super Junior.”

Semua terperangah mendengar itu. Yesung cepat-cepat memberi kode dengan matanya agar tak seorang pun bereaksi terlalu tajam, atau Kyuhyun akan menarik dirinya kembali.

Kyuhyun meraih tangan Sungmin dan menggenggamnya erat-erat. “Aku diminta keluar agar tidak terlibat semua ini. Beliau menjanjikan akan mendukung penuh hyungdeul dan tidak menekan kalian lagi jika aku keluar. Aku sempat berpikir untuk mengiyakannya meski aku tak ingin berpisah dengan hyungdeul. Tapi aku merasa… Saat itu aku merasa, kalian juga menginginkanku. Hungdeul akan lebih sedih jika tanpaku di Super Junior.”

Wajah Kyuhyun memerah. Ia sangat malu dengan pemikirannya. Namja itu menarik tangannya, memeluk lututnya, menenggelamkan kepalanya, dan kembali menangis dengan keras. “Mianhe… Jeongmal mianhe, hyungdeul… Aku sudah seenaknya berpikir seperti itu. Ternyata aku salah. Aku jadi menyusahkan hyungdeul.”

Sungmin, Yesung, Ryeowook dan Eunhyuk saling berpandangan dengan wajah pucat. Mereka sungguh tidak mengira masalahnya seperti itu. Pantas saja Kyuhyun  mati-matian berusaha kemarin.

“Kyuhyunnie…” Sungmin kali ini menarik Kyuhyun ke dalam pelukannya. Ia tidak peduli seandainya  Kyuhyun menolak dan berontak. Ia ingin memeluk dongsaeng kesayangannya itu erat-erat. Kalau saja air matanya bisa mengalir, Sungmin pasti sudah menangis. Tapi hanya hidungnya saja yang memerah menandakan perasaannya yang sangat sesak. “Kau tidak salah. Keputusanmu sudah benar. Kami takkan bahagia tanpamu. Seberat apapun itu, kita pasti bisa melewatinya jika bersama. Aku bersyukur kau mempercayai kami, Kyuhyunnie.”

“Apa yang harus kita lakukan sekarang?” Eunhyuk mencoba menghapus air matanya yang terus mengalir. “Aish! Aku tidak akan menangis. Aku akan berusaha tidak sering menangis lagi di depan kamera!”

“Ne, kalau pun menangis, kita akan menangis bahagia.” Yesung memeluk Eunhyuk dan Ryeowook. Ia memandang Sungmin yang masih memeluk Kyuhyun. “Kita sampaikan hal ini pelan-pelan kepada yang lain. Kangin-ah dan Heechul hyung biar aku yang memberitahu. Mereka harus diberitahu di saat yang tepat agar tidak meledak.”

Sungmin mendorong Kyuhyun menjauh dan mencubit pipi dongsaengnya. “Kau bicaralah baik-baik dengan Teuki hyung. Kurasa dia akan mendengar jika kau yang bicara langsung padanya.”

Kyuhyun mengangguk.

.

Tapi semua tidak berjalan sesuai rencana. Saat mereka berkumpul untuk makan pagi di dorm lantai 11, Leeteuk yang datang dengan mata merah karena tidak tidur semalaman, mencium bau wine dari Kyuhyun. Dongsaengnya itu tengah mengambil lauk sementara ia berdiri di sebelahnya hendak mengambil mangkuk. Member Super Junior yang lain tersebar seperti biasa karena meja makan milik mereka sangat kecil.

“Kau minum tadi  malam?” tanyanya dengan wajah keras.

Kyuhyun memandang hyungdeul yang lain dengan was-was. Hyungdeulnya juga memasang mimik sama was-wasnya dengan dia. Kyuhyun dengan pasrah terpaksa mengangguk pelan.

BRAK!!!

Semua berjengkit saat Leeteuk memukul meja makan dengan sangat keras. Beberapa lauk terlontar ke atas meja. Kuah pun tumpah sebagian akibat tindakan Leeteuk itu. Leeteuk menarik Kyuhyun keluar dari kursinya sehingga mere

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Inspiritwer_11 #1
Chapter 18: How can i find falling star?
Ladychi #2
Chapter 51: dice que esto es una secuela, ¿donde esta la otra historia
Ladychi #3
Chapter 51: tienes otra historia? o solo es esta, escribes muy bien
ArizKyu #4
Chapter 51: ??
Update lagi dong eonn??
moonloversrae #5
Yeah akhirnya update lagi.. Still the best author ?
DekanAkavi1711 #6
Chapter 50: eonn, yg SUJU M tukeran baju di pesawat itu real kah?
Jai2212 #7
Where can i read the falling star?? I cant find it...
dephinalouisa
#8
Chapter 50: Best ff and author so far.. Cara penulisan dan penggambaran masing2 karakter sgt mendetail.. Semua percakapan dirangkum secara cerdas.. Ditunggu kelanjutannya eonie.. Hwaiting!!
EndahD #9
Chapter 50: Selalu nunggu buat setiap chapternya walaupun udah sekian lama
iharukumipuff
#10
Chapter 50: kyuhyun menghilang? apa lagi rencana kyuhyun kali ini? xD