Rising Star - Ch 8

Rising Star (the sequel of Falling Star)
Please Subscribe to read the full chapter

Title : RISING STAR Chapter 8

 

Genre : Brothership

Rating : Fiction T

Cast : Kyuhyun, Leeteuk, Heechul, Hankyung, Yesung,  Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryeowook, dan Kibum. Henry. Changmin.

Disclaimer : All them belong to themselves and GOD. I own only the plot.

Warning : Typos, Geje , Don't like it? Don't read it please.

Summary : “Mungkin, kalau aku keluar dari Super Junior… semua ini akan berakhir.” // “Cepat berhenti, Kyuhyunnie! Atau kau kucekik!”  // Aku tak mau kau menyebabkan SM disebarkan sebagai managemen yg keras terhadap artisnya. // “SAYA TIDAK INGIN KEHILANGAN SUARA KYUHYUN SSHI!!!” // “Sementara ini PSP mu kusita.”

 

RISING STAR

Chapter 8

 

Sungmin yang duduk di sebelah Kyuhyun, merangkul pundak sang magnae. “Untuk kegiatan Suju dan SJ KRY saja Kyuhyunnie akan kewalahan, apalagi jika harus menyeberang sampai ke China. Bagaimana dengan pengobatannya?” Sungmin tak bisa menahan kecemasannya lagi.

Siwon terkesiap. Ia segera duduk di depan Kyuhyun dan menuntut sang dongsaeng melihat ke arahnya. “Kyuhyunnie, apa kau mengira Seonsaengnim yang melakukan ini? Apakah ini berkaitan dengan pembicaraan kalian waktu itu?”

“Siwon hyung,… Seonsaegnim ingin aku tahu, bahwa dengan kita terpisah-pisah, maka hubungan kita pun akan mengendur dengan sendirinya. Akan lebih mudah membuat kita bubar.”

Kyuhyun mencoba mengumpulkan semua sisa harapannya, namun ia tahu, kemungkinan dugaannya benar sangatlah besar. Seperti biasa, jika ia sangat panik, kejadian yang sangat jarang terjadi, Kyuhyun akan berbicara tanpa jeda seperti Yesung.

“Mungkin… mungkin Hankyung hyung akan terpisah dari Heechul hyung…. Donghae hyung akan terpisah dari Eunhyuk hyung… Ryeowookie akan terpisah dari Yesung hyung… Aku akan terpisah dari Sungmin Hyung… Siwon hyung akan terpisah dari Kibum hyung… Teuki hyung akan….”

“Kyuhyunie! Apa maksudmu? Kau jangan membuatku gila dengan semua dugaanmu!” Heechul mendorong Siwon menyingkir dan mengguncang tubuh Kyuhyun dengan gusar. Namun Kangin langsung menarik tangan Heechul yang sudah membuat Kyuhyun meringis kesakitan.

“Semoga dugaanku salah, hyungdeul…. Aku sangat berharap dugaanku salah…” Kyuhyun nyaris menangis. Namun ia menahannya sekuat-kuatnya. Hankyung segera memeluk Kyuhyun yang terlihat begitu sedih dari belakang.  

“Mianhe, Chullie… Ini semua kesalahanku,” kata Hankyung. “Aku dilarang mengatakan ini semua oleh Seonsaengnim. Beliau membentuk SuJu China, dan akan membagi kita. Selama beberapa bulan, yang terpilih akan melakukan semua kegiatan di China.”

“Aku juga heran, mengapa kita tidak bisa seperti grup lain yang tetap bersama ke mana pun mereka pergi….” Hankyung kembali berbicara. ”Tapi aku tak tahu apa-apa soal Seonsaengnim berniat memisahkan semua personil yang dekat seperti yang Kyuhyunnie katakan tadi.”

“Tapi biasanya dugaan Kyuhyunnie jarang meleset,” gumam Ryeowook. Namja itu mulai menangis karena cemas.

“Apakah Henry sshi tahu soal ini?” tanya Shindong.

“Dia tidak tahu apa-apa.”

“Kalau begitu, kenapa Hankyung hyung bisa diberitahu?”

Pertanyaan Eunhyuk membuat Hankyung sedikit gugup. Ia beranjak dari belakang Kyuhyun, mendekati Leeteuk yang masih berdiri diam di depan para dongsaengnya.

“Mianhe, Teuki hyung… Aku diberitahu lebih dulu karena aku akan menjadi leader untuk SuJu China.”

Kata-kata Hankyung membuat semua yang lain menatap ke arah namja itu dengan perasaan yang tidak dapat dilukiskan. Selama ini, sub grup di Super Junior tidak mengangkat ketua, meski pun salah satu member pasti memimpin yang lain.

“Tapi aku berjanji, kami tak akan lepas dari kalian. Kau tetaplah eternal leader kami.” Hankyung memandang Leeteuk. Ada kejujuran di mata itu. Yang lain pun tahu, Hankyung bukan orang yang akan menjatuhkan temannya sendiri. Namja itu berhati sangat lembut.

“Aku berjanji, siapapun yang akan masuk sebagai Super Junior China, aku akan menggantikanmu menjaga mereka di sana. Aku akan melindungi semua dongsaengku, juga Kyuhyunnie!” Hankyung menoleh ke arah Kyuhyun yang masih terduduk diam di sofa. Sungmin tampak sedang menenangkan Kyuhyun. “Akan kulakukan apapun seperti yang kau lakukan,  untuk memberi Kyuhyunnie tugas sesedikit mungkin.”

Leeteuk terduduk lemas di sofa yang ada di dekatnya. Untuk beberapa lama, suasana sangat hening. Tak ada satu pun yang berbicara.

“Mungkin, kalau aku keluar dari Super Junior… semua ini akan berakhir.” Kyuhyun tiba-tiba membuka suaranya. “Hyungdeul tidak akan merasa susah lagi. Kita tidak akan dipecah belah begini.”

“Apa yang kau katakan?!” seru Donghae menatap Kyuhyun tak percaya.

“Kyuhyunnie, jangan katakan apapun saat kau emosi,” kata Yesung mengingatkan. “Keep praying, Kyuhyunnie… Jebal!“

“Tapi coba hyungdeul pikir, bukankah ini semua karena aku?” Kyuhyun merasa kepalanya menjadi sakit. “Jika aku menuruti kata-kata Seonsaengnim sejak awal, semua ini tak akan terjadi! Album kedua kalian akan berjalan lancar tanpa kehadiranku!”

“DIAM!!!” Tiba-tiba Kangin menarik leher baju Kyuhyun hingga terbangun dari duduk.

Kyuhyun memejamkan mata saat tangan Kangin melayang ke arahnya. Tapi tepat saat tangan itu hampir mengenai wajahnya, Kangin meremas kepalan tangannya sendiri. Ketika Kyuhyun memandang ke arah Kangin, namja yang kekar itu tengah menangis.

“Tutup mulutmu, magnae kurang ajar! Kau pikir, jika saat itu kau keluar, kami akan memiliki album kedua?! Sungguh, Kyuhyunnie, menghadapimu yang seperti ini, aku sungguh ingin mencekikmu berulang kali!” Kangin menghapus air matanya dengan kasar. “Apa yang harus kami lakukan agar kau sadar, bahwa tanpamu Super Junior bukanlah Super Junior?!”

“Bukan cuma kau, semua member Super Junior, sangat berarti buatku!” seru Kangin dengan tubuh bergetar. “Tidak ada yang terbaik, tidak ada yang terburuk, semua sama pentingnya. Kalau kau bilang kau penyebab masalahnya, kami pun begitu! Tanpa kau bertahan di sini, Seonsaengnim tetap saja mengincar kami!”

“Kangin benar.” Leeteuk yang sudah lebih tenang mencoba tersenyum kepada semua yang ada di sana. “Aku akan mencoba menghadap Seonsaengnim untuk membatalkan, setidaknya mengenai masuknya Kyuhyunnie ke Super Junior China.”

“Aku tidak mau!” seru Kyuhyun tegas. “Tak akan aku biarkan Teuki hyung atau pun hyungdeul yang lain, meminta-minta pada Seonsaengnim.”

“Kyuhyunnie, itu satu-satunya jalan terbaik!” tegur Leeteuk.

“Sudah kukatakan aku tidak mau!” seru Kyuhyun bersikeras. “Jangan rendahkan diri kalian sedikit pun lagi dihadapan beliau!”

“Lalu apa yang harus kita lakukan?”

Semua terkejut ketika Kyuhyun tiba-tiba berlutut di hadapan mereka.

“Kumohon, bantulah aku berdiri di panggung! Bantulah aku menjalani apapun yang ditetapkan sebagai jadwalku, hyungdeul!” Kyuhyun menundukkan kepalanya dalam-dalam.  “Ini akan berat bagiku dan bagi kalian, tapi aku mohon, bertahanlah hingga aku bisa memakai kekuatanku sendiri! Sementara itu, tolong pinjamkan kekuatan kalian semua untukku!”

“Ini gila!” Leeteuk tak habis pikir dengan kekerasan hati magnaenya.

“Ini bagus!” kata-kata Kibum membuat semua menoleh ke arahnya.

Kibum berjongkok di depan Kyuhyun dan mengangkat tubuh dongsaengnya itu.

“Aku akan pinjamkan kekuatanku untukmu. Ada kalanya, kita tidak bisa mengalahkan kekerasan hanya dengan kelembutan. Ada kalanya, kekerasan itu memerlukan kekuatan juga untuk menaklukkannya.”

Kibum menoleh ke arah hyungdeulnya. “Kyuhyunnie dan aku sudah bersedia, apakah hyungdeul juga bersedia?”

“Aku bersedia.” Yesung mengangguk sambil tersenyum. “Kyuhyunnie, kapan saja kau tidak bisa bernyanyi, serahkan part itu padaku.”

“Aku juga.” Shindong tersenyum lebar. “Tubuh besarku ini akan sanggup mengalihkan penonton jika kau sedang tidak kuat melakukan dance bagianmu.”

“Meski aku harus menangis setiap hari, aku tak keberatan.” Ryeowook tersenyum. “Aku tidak akan mencegahmu naik ke panggung, meski itu membuat hatiku sangat cemas.”

“Tolong ingatkan aku jika aku menjadi lemah.” Eunhyuk memandang ke arah Donghae. “Kadang perkataanku tidak sejalan dengan hatiku. Tolong jangan langsung salah paham terhadap ucapanku.”

Siwon tersenyum lebar. “Meski pun kau jatuh, Kyuhyunnie, kami akan menjadi penopangmu.”

“Kalau kau lelah, kami akan menjadi kekuatanmu.” Sungmin merangkul Kyuhyun sambil menepuk bahunya.

“Meski kita semua akan berpisah, kita tahu, kita tetap satu bukan?” Donghae memandang penuh harap kepada yang lain.

“Ne. Mulai sekarang, tutup mata dan telinga kita rapat-rapat. Kita akan saling berhubungan dengan hati.” Leeteuk tersenyum lembut.

“Apapun berita di luar. Apapun tayangan di televisi. Kita yang paling tahu di mana hati kita berada.” Heechul merangkul bahu Hankyung. Namja itu tersenyum menenangkan sahabatnya yang sedari tadi tertunduk diam.  “Meski kami terpisah, kami bisa berhubungan dengan mata dan hati kami. Aku percaya, kita semua akan bisa melakukan hal yang sama.”

“Ini akan menjadi kesempatan kita membuat Super Junior semakin besar dan dikenal.” Kibum tersenyum lebar ke arah Kyuhyun yang langsung membalas senyum itu dengan evil smirknya. Sang magnae mulai terlihat bersemangat kembali.

“Anggap saja, kita difasilitasi untuk itu.” Kangin mengangguk senang.

“Hyung….apa maksudnya fas…faslin? Fasilatasi…Fas…!” Ryeowook tiba-tiba gugup. Banyak perasaan yang hendak ia tuangkan, sehingga ia menjadi bingung sendiri.

“Ya! Wookie! Fa-si-li-ta-si!” Heechul mencoba mengejakan.

“Kok begitu mengejanya? Fa-si-li-ta-si, atau fa-si-li-tas-i, hyung?” kejar Ryeowook yang sudah hilang gugupnya tadi.

“Donghae-ah!!!! Cepat bawa Wookie menyingkir!” seru Heechul frustasi.

“Jangan marah, hyung, kau pikir aku sebodoh itu?” protes Ryeowook. “Aku tahu kok fasilitas umum seperti wc umum, kamar mandi umum, telepon umum… Cuma, apa hubungannya dengan SJ? Kita akan buka wc umum? Di luar negeri? Kok repot sekali ya?”

Heechul menggeram dan berusaha merangsek ke arah Ryeowook yang masih berdiri dengan tampang polosnya. Kyuhyun tertawa lepas melihat Heechul berontak di dalam pegangan  Kibum dan Hangeng. Sementara itu, Ryeowook hanya mengerjap bingung melihat kemarahan Heechul. Donghae berusaha menariknya menjauh dari senior evil yang benar-benar marah.

Tiba-tiba Kyuhyun merasa dadanya sakit. Ia terduduk lemas di lantai dengan punggung bersandar pada sofa. Namun ia tetap tertawa.

“Kyuhyunnie, cepat berhenti tertawa!” Leeteuk yang lebih dahulu tersadar, langsung berjongkok di dekat Kyuhyun.

“Aku tidak bisa…hahaha… Appo…hahahaha…Appo!” Kyuhyun mulai meringis menahan sakit, namun tawanya tak juga berhenti.

“Cepat berhenti, Kyuhyunnie! Atau kau kucekik!” ancam Kangin sambil  menepuk-nepuk pipi Kyuhyun agar namja itu fokus kepadanya.

“Aku berhenti, hyung…hahaha… aku akan berhenti…”

Kyuhyun menarik nafas dalam-dalam. Semua terdiam.

2 detik

5 detik

“Pfft… Hahaha!” Kyuhyun kembali tertawa.

“Kyuhyunnie!” hardik Heechul cemas, melupakan kemarahannya kepada Ryeowook. Ia juga berjongkok di dekat Kyuhyun.

“Sebentar…” Kyuhyun mencoba memejamkan mata, menarik nafas dalam-dalam. Tertawanya pun hilang. Namun begitu ia membuka matanya dan melihat wajah hyungdeulnya yang cemas, ia kembali tertawa, bahkan lebih keras dari tadi.  Kali ini ia sampai meringkuk kesakitan di lantai.

“Hahaha…hyung…hahaha…Tolong!…Appo…hahaha…appo,….!” Wajah Kyuhyun mulai memerah, air mata mengalir di sudut matanya. Nafasnya pun mulai memburu.

Semua kini benar-benar panik karena Kyuhyun tidak bisa berhenti tertawa dan mulai berteriak kesakitan. Mereka pun sibuk mendiamkan sang magnae.

.

14 September

Pre order untuk album kedua Super Junior dibuka. Album kedua tersebut akan dirilis tepat tanggal 20 September. Tanggal 19 ringtone demo-nya akan dirilis secara online. Menjadi pembicaraan hangat karena lagu ini memperkenalkan genre musik baru yang diciptakan oleh SM, yaitu genre SMP (SM Music Performance).

Genre SMP terdiri dari campuran yang kuat dari R & B, rock, rap, dan hip hop. Gaya musik Don’t Don memiliki kombinasi dari riff gitar yang berat, irama drum yang cepat, gitar listrik, solo biola, dan alat musik lainnya yang menghasilkan perpaduan musik yang langka.

Don’t Don muncul dalam upaya untuk mempromosikan dunia menjadi tempat yang baik dan ramah untuk hidup. Liriknya mengirimkan pesan tentang bagaimana kemunafikan uang, dan perubahan masyarakat telah membuat dunia menjadi tempat yang bengkok dan serakah untuk hidup.

Disebutkan pula banyaknya anggota yang berkontribusi dalam produksi album. Yesung, Ryeowook, dan Kyuhyun sebagai main vocal, menjadi back vocal untuk keseluruhan lagu. Eunhyuk, salah satu rapper utama kelompok, bertanggung jawab atas sebagian besar lirik rap dalam album. Leeteuk, Sungmin, Eunhyuk, dan Donghae juga menulis lirik untuk lagu dance pop, ‘I am’ dibantu  oleh Yoon Jongshin. Musisi terkenal seperti Yoon Jongshin, Kim Johan, Kim Youngho, Hwang Sungjae, Kim Changhyun juga berpartisipasi dalam produksi album.

Album dikemas dalam 13 cover berbeda sesuai jumlah member Super Junior. Tetapi gambar member lain pun terdapat di dalam kemasan, sehingga yang membeli dapat mengganti cover album itu kapan saja. Nuansanya gelap dan berbeda jauh dengan album pertama mereka, U. Meski berisi kritik sosial, angka pre order terus menaik.

.

.

20 September 2007

Hari peluncuran album kedua Super Junior akhirnya tiba. Hari itu juga, lagu Don’t Don menempati urutan pertama di MIAK K-pop albums chart. Banyak yang tertarik dengan genre SMP yang mereka usung setelah kemarin ringtone demonya disebarkan lewat internet.

Hari itu, Kyuhyun tengah berjalan-jalan di dalam kantor SM sambil menunggu member lain yang sedang membeli makan siang untuk mereka selama latihan. Besok, Don’t Don akan perform di atas panggung untuk pertama kalinya. Karena itu mereka berlatih setiap hari.

Kyuhyun sendiri mulai bisa berjalan lebih cepat dari sebelumnya. Ia tidak ingin menunggu sambil duduk, sehingga ia berjalan-jalan di dalam kantor. Saat itulah, ia berpapasan dengan Petinggi SM.

            “Annyeonghasimnikka, Seonsaengnim.” Kyuhyun mengangguk hormat.

Petinggi SM heran karena Kyuhyun kemudian berlalu begitu saja.

“Kyuhyun sshi, tidak adakah yang ingin kau katakan?”

Kyuhyun menoleh, berpikir sejenak, kemudian tersenyum. “Ah, mianhamnida, Seonsaengnim. Saya telah berlaku tidak sopan. Terima kasih telah memindahkan kami ke tempat yang lebih aman. Kabarnya, beberapa fans sempat mendatangi dorm lama kami berkaitan dengan kalimat yang diucapkan oleh reporter televisi.”

Sang Petinggi SM tersenyum. Ia sempat heran mengapa tidak ada seorang pun member Super Junior yang menghadapnya, bahkan tidak ada yang menanyakan perihal berita tersebut kepada staffnya.

“Hanya itu? Tidak ada yang lain?”

“Sepertinya tidak ada, Seonsaengnim.”

“Kyuhyun sshi!” Kali ini nada tidak sabar terdengar, membuat Kyuhyun sekali lagi menoleh. Petinggi SM menautkan alis melihat namja itu bersikap biasa, bahkan tersenyum ramah kepadanya. “Seharusnya kau beristirahat sampai akhir tahun. Bukankah aku memberimu waktu hingga akhir tahun untuk kembali?”

“Terima kasih atas perhatian Seonsaengnim. Tapi saya ingin kembali secepatnya bersama hyungdeul.”

“Manager kalian sudah bilang kalau kau bersikeras. Ingat Kyuhyun sshi, aku tidak terima jika kau menunjukkan wajah kesakitan saat perform besok. Itu keputusanmu sendiri. Aku tak mau kau menyebabkan SM disebarkan sebagai managemen yg keras terhadap artisnya.”

“Aku yang ingin kembali. Aku akan bertanggung jawab terhadap  kata-kataku sendiri. Sesakit apapun, aku tak akan mengeluh maupun menunjukkannya.” Kyuhyun kembali tersenyum. “Mengenai SM seperti apa, bukankah Anda yang paling tahu, Seonsaengnim?”

Kyuhyun menundukkan kepala untuk memberi hormat, kemudian kembali berjalan menjauh. Seonsaengnim memandang kepergiannya dengan heran. Mengapa dia menjadi sekuat itu? Bahkan lebih kuat dari sebelumnya?

Kyuhyun melangkah pergi sambil tersenyum. Seonsaengnim, jangan heran, inilah kekuatan Super Junior. Anda tidak menghadapi satu orang, tetapi Anda kini menghadapi kami bertiga belas.

.

.

21 September 2001

PK 18.00 KST

KBS MUSIC BANK LIVE

            Angka penjualan album Don’Don menembus angka 60.000 kemarin, di hari pertama rilis. Hal itu membuat semua member bersemangat, meski target dari GDA masih sangat jauh.

            Donghae sempat merasa lelah. Ia berkata, jika album ini tidak juga membuat mereka memiliki konser, ia akan menunggu hingga album keempat. Tetapi jika album keempat tidak juga membuahkan hasil, ia berniat kembali ke Mokpo menjadi nelayan.

            Hal itu langsung ditentang oleh Leeteuk dan member SuJu yang lain. Mereka meyakinkan Donghae, bahwa mereka semua akan bekerja keras agar Super Junior diakui dan dapat memiliki konser mereka sendiri.

Saat ini member SJ menunggu giliran tampil. Di ruang tunggu mereka melihat tayangan grup-grup yang muncul sebelumnya. Hari ini pertama kalinya Don’t Don akan ditunjukkan secara visual kepada penonton.

            “Kalian semua sudah siap?” tanya Leeteuk sambil satu per satu menghitung dongsaengnya. Ketika hitungannya mencapai 13, Kyuhyun tidak terlihat.

            “Di mana Kyuhyunnie?” tanya Leeteuk panik.

            “Aish, hyung! Kau sudah lupa kebiasaan Kyuhyunnie?” bisik Kangin, memberi kode agar sang leader mengecilkan suaranya. Ia menunjuk ke pojok ruangan.

            “Aku lupa… Sudah lama sekali kita tidak naik ke panggung bersamanya,” kata Leeteuk tak kuasa menahan haru. Ia nyaris lupa, sebelum menyanyi di mana pun, Kyuhyun pasti mengambil waktu untuk berdoa sendiri, minum air sebanyak mungkin, dan nyaris tidak berbicara sampai waktunya menyanyi.

            “Donghae, kau tidak melupakan apapun?” tanya Leeteuk kepada dongsaengnya yang sering melupakan beberapa hal kecil.

            “Tidak, Teuki hyung, Hyukkie sudah membantuku sejak tadi,” kata Donghae sambil tersenyum kepada Eunhyuk. “Aku juga tak ingin melakukan kesalahan saat ini.”

            Kyuhyun sudah selesai dan bergabung dengan mereka. Dia berdiri di sebelah Henry yang sudah memegang biolanya.

            “Henry sshi, kau sudah memeriksa baik-baik biolamu?” tanya Leeteuk was-was. Ia nyaris melupakan hal itu.

            “Sudah, Teuki hyung.” Henry tersenyum. Ia yang sempat shock mendengar pemberitaan media massa beberapa waktu lalu, merasa bersyukur sikap member Super Junior tidak memusuhinya. Beberapa hari ini mereka bahkan semakin akrab selama latihan untuk perform Don’t Don. Untunglah, kabar itu tidak dibahas lebih lanjut, sehingga suasana mulai mereda.

            “Ayo, kita hitung ulang semuanya,” kata Leeteuk. ”Satu. Lanjutkan!”

            “Dua. Kenapa sih harus berhitung?” celetukan Heechul dibalas pandangan tajam Leeteuk.

            “Tiga.” Hankyung menurut.

            “Empat. Apa urutannya sesuai umur?” tanya Yesung, yang tidak berada di sebelah Hankyung. “Tapi aku belum baris sesuai umur….”

            “Lanjutkan!” Leeteuk mencoba bersabar.

            “Lima.” Kangin berkata sambil tersenyum menenangkan hyung kesayangannya.

            “Enam.” Shindong menghela nafas. “Aku merasa seperti anak TK.”

            “Tujuh,” suara lembut Sungmin mengalun.

            “Delapan.” Eunhyuk menghitung. ”Benarkan aku yang ke-delapan? Donghae-ah, kau setelahku bukan?”

            “Ne, Hyukkie, kau lebih tua dariku sedikit,” kata Donghae. Namja itu meringis ketika Leeteuk memandang tajam ke arahnya. “Sembilan.”

             “Itu katanya angka keberuntungan menurut orang China, Donghae hyung,” kata Siwon sambil menepuk bahu Donghae, ikut senang dengan keberuntungan Donghae.

            “Maksudmu, angkaku buruk, begitu?” Heechul merengut protes, membuat Siwon tersenyum salah tingkah.

            “Sepuluh.” Namja tampan itu segera menghitung ketika Leeteuk memandang tak sabar ke arahnya.

            “Sebelas.” Ryeowook tersenyum. “Senang berhitung seperti ini, jadi aku nggak lupa urutan bilangan.”

            “Percayalah, Wookie, kalau kau lupa, berarti kau butuh scan ulang,” cetus Eunhyuk ditanggapi tertawa beberapa member.

            “Dua belas.” Kibum melirik ke arah Kyuhyun. Ia merasa Kyuhyun sangat gugup, hanya saja sang magnae itu bisa menyembunyikannya rapat-rapat dari yang lain. Kadang Kibum berpikir jangan-jangan dirinya memiliki indra keenam jika menyangkut satu-satunya dongsaengnya itu.

            “Tiga belas.” Kyuhyun menghitung.

            “Apa kau tidak ganti angka saja, Kyuhyunnie?” Hankyung memandang kuatir.

            “Ne, di China mau pun di barat, angka 13 selalu dihindari,” kata Henry yang berdiri di sebelah Kyuhyun.

            “Katakan saja aku ini luar biasa. Aku akan baik-baik saja.” Kyuhyun tersenyum lebar.

            “Setuju!” seru Siwon sambil berjalan ke arah Kyuhyun, mengajaknya melakukan high five. “13 is lucky number.”

            “Kalian sudah selesai?” Leeteuk menarik nafas dalam-dalam.

            Semua langsung berbaris kembali.

            “Ingat, jangan berpikir tentang kesalahan. Jika salah, lanjutkan saja. Yang penting, kalian berusaha menampilkan yang terbaik, arra?”

            “Arraseo, hyung!”

            “Kyuhyunnie! Henry-ah! Kalian harus tetap fokus selama kami tampil. Jangan sampai terlambat naik ke panggung. Lampu yang memancar tepat dibelakang kita akan menyamarkan turun naiknya kalian dari pandangan penonton. Jadi perhatikan timingnya baik-baik.”

            Kyuhyun dan Henry mengangguk.

            Seruan penonton begitu keras ketika Super Junior tampil di panggung menyanyikan lagu Don’t Don. Changmin yang melihat performa mereka bersama hyungdeulnya, memandang dengan sedikit was-was, menunggu kemunculan sahabatnya.

            Begitu Heechul yang menghadap ke arah belakang panggung bangkit berdiri, Kyuhyun diikuti Henry segera berjalan ke atas panggung, hingga berdiri berhadapan dengan Heechul yang menutupinya selama ia naik. Saat Siwon maju bernyanyi, Heechul bergeser ke belakang Henry.

Kyuhyun hampir tidak bisa mengingat apapun yang ia lakukan di atas panggung. Ia hanya terus bergerak sesuai semua yang dilatihnya selama ini. Rasa sakit yang muncul saat ia menarik suaranya ke tone tertinggi, rasa gugup, rasa cemas, semua ditekannya jauh-jauh.    

            Changmin tak dapat menahan keheranannya melihat penampilan Kyuhyun. Sama sekali tak ada tanda-tanda bahwa Kyuhyun belum dalam kondisi sehat selain wajahnya yang tirus, yang tidak mungkin diperhatikan orang di atas panggung. Suaranya pun begitu kuat, mengatasi keriuhan penonton yang memanggil nama sahabatnya itu. Changmin merasa terharu, menyadari bukan hanya fans junior yang meneriakkan nama Kyuhyun. Namja itu bertepuk tangan dengan keras.

            Ketika Kyuhyun turun panggung dan berada di ruang ganti, ia terduduk. Henry yang menyusul tak lama sesudahnya, menghampiri dengan cemas.

            “Gwenchana, Kyuhyun hyung?”

            “Gwenchanayo.” Kyuhyun kembali berdiri dan memandang Henry. “Apakah aku tadi melakukannya dengan baik?”

            “Ne, hyung, tak ada kesalahan sedikit pun.” Henry memandang sedikit bingung. “Kenapa Kyuhyun hyung bertanya begitu?”

            “Aku sangat gugup tadi, seperti melayang, aku tak bisa mengingat dan mendengar apapun…aku hanya bergerak dan bernyanyi. Semua seperti dalam mimpi.”

            Kyuhyun berjalan ke bagian teknisi panggung, mengajak mereka berbicara, lalu ia duduk di sebuah layar yang ditunjuk. Mereka memutarkan sesuatu untuknya. Henry ikut mendekat. Ternyata Kyuhyun memeriksa rekaman video saat Super Junior muncul.

            “Aku tidak yakin apakah aku benar-benar melakukan perform Don’t Don tadi,” ujarnya saat Henry berada di sisinya.

            Rekaman berputar. Penampilan para hyungdeul disambut dengan pekikan para fans. Ketika Kyuhyun muncul, terdengar semua yang hadir meneriakkan nama Kyuhyun. Mata Kyuhyun berkaca-kaca karena terharu.

            “Kau dengar itu, Kyuhyun hyung? Aku mendengarnya dengan jelas di panggung tadi.”

            “Aku…aku tak menyadarinya,” kata Kyuhyun dengan suara tercekat. Ia memperhatikan penampilannya, kuatir ada kesalahan. Tetapi semua berjalan sesuai rencana. “Aku terlalu gugup untuk melihat dan mendengar apapun.”

            “Suara yang indah ya,” ujar Henry terkagum-kagum. “Biasanya di Music Bank, semua mendukung artis favorit mereka saja. Tetapi saat Kyuhyun hyung muncul, semua meneriakkan nama hyung, meneriakkan harapan mereka agar Kyuhyun hyung cepat pulih. Betul-betul sambutan yang hangat.”

    

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Inspiritwer_11 #1
Chapter 18: How can i find falling star?
Ladychi #2
Chapter 51: dice que esto es una secuela, ¿donde esta la otra historia
Ladychi #3
Chapter 51: tienes otra historia? o solo es esta, escribes muy bien
ArizKyu #4
Chapter 51: ??
Update lagi dong eonn??
moonloversrae #5
Yeah akhirnya update lagi.. Still the best author ?
DekanAkavi1711 #6
Chapter 50: eonn, yg SUJU M tukeran baju di pesawat itu real kah?
Jai2212 #7
Where can i read the falling star?? I cant find it...
dephinalouisa
#8
Chapter 50: Best ff and author so far.. Cara penulisan dan penggambaran masing2 karakter sgt mendetail.. Semua percakapan dirangkum secara cerdas.. Ditunggu kelanjutannya eonie.. Hwaiting!!
EndahD #9
Chapter 50: Selalu nunggu buat setiap chapternya walaupun udah sekian lama
iharukumipuff
#10
Chapter 50: kyuhyun menghilang? apa lagi rencana kyuhyun kali ini? xD