Rising Star - Ch 10

Rising Star (the sequel of Falling Star)
Please Subscribe to read the full chapter

Title : RISING STAR Chapter 10

Genre : Brothership

Rating : Fiction T

Cast : Kyuhyun, Leeteuk, Heechul, Hankyung, Yesung,  Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryeowook, dan Kibum.

Disclaimer : All them belong to themselves and GOD. I own only the plot.

Warning : Typos, Geje , Don't like it? Don't read it please.

Summary : Percaya deh, hyung, aku ini pembawa keberuntungan. // Tanpa kau, GDA itu tidak ada artinya! // “Uljima! Uljima! Uljima! Uljima!” // “Kau mau mencicipinya pertama kali, Kyuhyunnie?” // Jebal, Teuki hyung, jangan teruskan permohonanmu.

 

 

RISING STAR Chapter 10

 

14 Oktober 2007

Kondisi Kyuhyun mulai  membaik setelah seharian tidur. Selama itu,  hyungdeul bergantian menemaninya di dorm. Ketika giliran Heechul, Kyuhyun melihat hyungnya itu mengumpat-umpat di depan laptopnya.

Kyuhyun tengah merebahkan diri di sofa panjang depan televisi, sementara Heechul duduk di lantai sambil meng-update statusnya lewat laptop. Di meja, terdapat beberapa cemilan untuk mereka berdua. Ryeowook sudah menyiapkan makanan juga di meja makan sebelum berangkat untuk latihan.

“Ada apa, hyung, kenapa marah-marah begitu?” Kyuhyun menurunkan buku yang sedang dibacanya.

“Tidak apa-apa.” Tapi mata itu berbicara lain. “Jangan buka internet, arrachi? Dasar antis tidak tahu diri!”

“Pasti tentang aku ya?” Kyuhyun menebak. “Coba kulihat..”

Kyuhyun beranjak untuk bangun, tetapi Heechul langsung menutupi laptopnya dengan tangan.  “Bukan sesuatu yang penting. Hanya orang-orang yang tidak punya kerjaan selain mencari kesalahan orang lain,” gerutu Heechul.

“Soal nyanyian kemarin?”

“Begitulah, memangnya siapa mereka?”

“Nyanyianku memang tidak maksimal...”

“Tapi itu bukan alasan mereka untuk menyalahkanmu!”

“Pasti kesalahanku sehingga Charice….”

“Tidak! Charice kalah di Star King, sama sekali bukan karena kau!” Heechul berteriak kesal dan bangun dari duduknya. “Mereka tidak berhak berkata bahwa kau membuat lagu yang dibawakan Charice jadi rusak!”

Heechul tertegun. Ia untuk beberapa detik kehilangan kata-katanya ketika melihat Kyuhyun memunculkan evil smirk nya. Tanpa ia sadari, Kyuhyun mengarahkannya kepada sebuah pengakuan. Padahal jika ia memikirkan ulang, kata-kata Kyuhyun hanya mengulang kalimatnya.

“Gomawo, Heechul hyung sudah memihakku,” kata Kyuhyun tersenyum. Namun tak urung matanya terlihat sedih. “Jadi Charice kalah kemarin ya? Aku bahkan tak melihat pengumumannya. Pasti dia merasa kecewa sekali, demikian juga fans yang mendukungnya.”

“Aniyo!” Heechul langsung duduk di sebelah Kyuhyun. “Mianhe, Kyuhyunnie, aku sudah mengatakan kabar tak enak tentangmu. Seharusnya kau jangan memancingku…”

“Itu bukan kesalahan Heechul hyung…” Meski Kyuhyun sudah berkata begitu, wajah Heechul tetap kelihatan muram. Ia merasa sangat bersalah karena membuat Kyuhyun bersedih.

Bagaimana cara memulihkan Heechul hyung? Aku tak mau dia begini terus. Seperti bukan Heechul hyung saja…

Kyuhyun lalu pura-pura membuang pandangannya ke arah lain. Jarang sekali ia melihat Heechul cemas seperti itu. Kadang ia bertanya-tanya, seandainya ia tidak mengalami kecelakaan parah, apakah hubungan mereka akan sebaik ini.

“Kyuhyunnie, Charice pasti tidak berpikir begitu.” Heechul berusaha menghibur. “Hanya beberapa fans-nya saja yang tidak berpikir panjang. Dia yang memilihmu, dia juga tahu kondisimu sedang tidak baik, dan dia juga yang menutupi kekuranganmu kemarin. Jadi, Kyuhyunnie, jangan menyalahkan diri sendiri! Lagipula bukan duet kalian yang dinilai!”

“Ah! Aku jadi mau menangis.” Kyuhyun kembali merebahkan dirinya di sofa dan menutup wajahnya dengan bantal kursi. “Suaraku memang jelek sekali kemarin.”

“Siapa bilang? Suaramu membuat semua terpesona. Aku juga seperti meleleh mendengar kalian bernyanyi.”

“Jangan bohong!” Kyuhyun menurunkan bantalnya dan mendelik ke arah Heechul. “Kalau meleleh, Heechul hyung sudah mati sekarang.”

“Aish!” Heechul mendecak kesal. “Aku kan bilang ‘seperti’! Bukan benar-benar meleleh!”

“Nah! Heechul hyung berbohong, bukan?!”

Heechul kembali bingung ketika Kyuhyun lagi-lagi menutup wajahnya.

“Aku sangat sedih,” kata Kyuhyun dengan suara yang terdengar begitu memilukan. “Kenapa aku jadi memalukan begini? Suaraku sangat jelek.”

“Suaramu bagus!” seru Heechul mulai geram.

“Penampilanku memalukan…” isak Kyuhyun.

“Aniyo! Kau tampil baik sekali.” Heechul bingung harus marah atau membujuk.

“Aku sangat bodoh…” Suara Kyuhyun semakin memilukan.

“Kalau kau bodoh, lalu Wookie apa?” Heechul mulai putus asa.

“Dance ku sangat buruk….” Suara isakan muncul lagi dari balik bantal.

“Dance mu lucu dan imut! Kalau tak percaya, tanyalah kepada yang lain!” Heechul sungguh-sungguh berharap member lain ada di sini saat ini. Ia tak tahu bagaimana cara membujuk.

“Aku lebih pendek dari Changmin-ah…”

“Aish! Dia itu yang ketinggian!”

“Aku jelek dan buruk rupa.”

“Aniyo!” Heechul mulai benar-benar kesal. “Kau itu sangat tamp…”

Tiba-tiba Heechul tersadar saat Kyuhyun menurunkan bantalnya sambil menampilkan evil smirk nya.

“Teruskan, hyung!” Kyuhyun langsung duduk dengan wajah gembira. Sama sekali tak ada bekas tangisan di wajahnya. Menyadari sang magnae hanya berpura-pura, senior evil itu melotot kesal.

“Ya! Cho Kyuhyun! Sampai kapan pun, aku tak akan pernah mengakui ketampananmu! Kau itu jelek! Jelek! Jelek!”

Kyuhyun nyaris tergelak. Namun akhirnya ia mengganti tawanya dengan tawa pendek-pendek dan senyum lebar. Heechul menggelengkan kepalanya dengan kesal.

“Kau ini… kenapa tidak bisa manis sedikit sebagai magnae?”

“Heechul hyung kan tidak suka kalau ada yang lebih manis dari hyung.”

Kata-kata Kyuhyun membuat Heechul tersenyum. Dia memang kesal jika melihat Sungmin lebih manis darinya.

“Kau tidak memikirkan berita itu lagi kan?” tanya Heechul hati-hati.

“Sama sekali tidak,” kata Kyuhyun. “Percaya deh, hyung, aku ini pembawa keberuntungan. Setelah berduet denganku, Charice pasti akan menjadi terkenal di dunia internasional. Aku ini memang hebat.”

Heechul hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar hal itu. Namun ia senang Kyuhyun tidak memikirkannya. Tiba-tiba sesuatu membuat wajah tampan itu kembali murung.

“Kyuhyunnie…”

“Ada apa, hyung?” Kyuhyun tertegun melihat wajah Heechul yang mendadak muram, sedih , bercampur bingung.

“Kalau yang kau katakan itu benar… bahwa Charice akan terkenal di dunia internasional… Apakah kau tidak sedih?”

“Sedih akan kesuksesan orang lain?” Kyuhyun terkejut. “Mana mungkin, hyung. Aku pasti ikut senang untuknya. Dia sangat bertalenta.”

“Kau juga sangat bertalenta,” kata Heechul dengan suara sedikit tersendat. “Kau ingin terkenal di Hollywood, bukan? Kalau kau lepas dari kami… Kalau kau menjadi penyanyi solo, dan Seonsaengnim bersedia mengorbitkanmu…. “

Heechul tak sanggup meneruskannya. Ia membuang pandangan ke arah lain.

Tidak. Heechul hyung berubah bukan karena aku mengalami kecelakaan. Sejak sebelumnya, dia juga sudah menerimaku. Meski dia tidak pandai mengekspresikan perasaannya dan memiliki temperamen  yang sulit ditebak, dia orang yang sangat baik.

Kyuhyun tersenyum. Ia merasa terharu mengetahui Heechul memikirkannya sejauh itu.

“Tempatku bersama Super Junior, hyung,” kata Kyuhyun, membuat Heechul menoleh. “Sejak aku bangun dari koma, aku yakin akan hal itu. Sangat yakin. Hollywood memang impianku. Tapi aku ingin meraihnya bersama kalian.”

“Bagaimana jika kami membuatmu tersendat dan tak berhasil ke sana? Kau tahu kemampuan kami, bukan?” Wajah Heechul menyiratkan kebimbangan. Bukan ia menganggap Super Junior tidak memiliki kemampuan. Tetapi untuk menembus dunia seluas itu, mereka harus memiliki kemampuan menyanyi di atas rata-rata.

“Bagaimana jika kondisiku yang lemah begini menghambat kalian ke GDA?” Kyuhyun balik bertanya. “Heechul hyung tahu aku bisa menghambat kalian, bukan?”

“Jangan berkata yang tidak-tidak! Kami ingin meraih GDA bersamamu! Tanpa kau, GDA itu tidak ada artinya!” teriak Heechul kesal.

Kyuhyun tersenyum, mengambil PSP nya dan mulai bermain.

“Itu juga yang aku pikirkan tentang Hollywood, hyung. Jadi kita tuntaskan pembicaraan ini, arra?” kata Kyuhyun tanpa mengalihkan matanya dari PSP.

“Arras….” Heechul tersadar. “Aish! Kau memang magnae tidak sopan! Mana ada yang bertanya begitu kepada hyung-nya!”

Kyuhyun tersenyum lebar. “Ada. Aku, magnae-mu. Jadi terimalah nasib kalian, hyung.”

Heechul hanya bisa menggelengkan kepala. Namun ia sudah bisa mengerti jalan pikiran Kyuhyun. Namja tampan sekaligus cantik itu akhirnya merasa tenang. Ia kembali sibuk meng-update situsnya. Ia juga membaca beberapa fanfic. Sesekali ia tersipu malu membaca fanfic yang bertokohkan dirinya dan Hankyung. Ia tak sadar, diam-diam Kyuhyun memandangnya dengan mata sedikit berkabut dari balik PSP yang hanya dimainkan sekenanya.

Heechul hyung, maafkan aku. Aku akan lebih kuat lagi nanti, agar kita bisa meraih GDA bersama-sama. Aku tak mau menjadi penghambat kalian. Kalian semua orang-orang yang bertalenta dan berjuang dengan sangat keras. Kalian pantas mendapatkan lebih dari yang kalian miliki sekarang.

.

15 Oktober 2007

            Sejak pagi, Kyuhyun sudah lincah sekali. Seperti anjing kecil, ia berkeliaran di dorm dengan penuh semangat. Sama sekali tidak terlihat tanda-tanda sakit darinya. Pagi tadi, ia sudah membangunkan Leeteuk hanya untuk memaksa mengijinkannya memilih kue ulang tahun untuk Donghae.

            Meski ia tak bisa menjadi sahabat terdekat Donghae seperti Eunhyuk, meski Ryeowook dan Kibum akan selalu menjadi dongsaeng kesayangan Donghae, ia ingin setidaknya kue yang akan mereka beri merupakan pilihannya. 

            Saat mereka tiba di lokasi pembuatan MV yang sudah berwarna serba hijau itu, ia pun mengenakan pakaian serba putih dan celana abu-abu dengan wajah sangat gembira. Ia juga tidak ribut ketika diminta mengenakan wig untuk menutupi rambut putihnya. Sungmin dan Heechul juga mengenakan wig hitam untuk menutupi penampilan mereka. Kangin yang rambutnya mulai tumbuh, cukup menggunakan gel untuk meratakan bekas potongan sebelumnya.

“Aku tidak sanggup lagi!” Tiba-tiba Kangin menangis sambil memeluk Kyuhyun, Ryeowook dan Kibum yang sedang berdiri bersama sekaligus. “Rasanya terlalu cepat waktu berlalu…tahu-tahu kalian sudah akan menikah! Aku sangat sedih! Aku tak mau kehilangan kalian!”

“Ya! Kangin hyung!  Kau salah makan apa tadi pagi?” Kyuhyun mendorong Kangin menjauh.

“Kyuhyunnie, apa maksudmu? Aku yang memasak sarapan tadi pagi!” protes Ryeowook, ikut mendorong Kangin.

Kibum hanya mengangkat bahunya dan menjauh.

“Tapi, bukankah hanya orang mati yang mengenakan baju pengantin meski belum menikah?” kata-kata Eunhyuk langsung disambut jitakan beberapa member SuJu. “Appo! Tapi memang benar kan?”

“Kau pikir, foto model majalah perkawinan itu mayat hidup?!” tegur Heechul. Ia mematut dirinya di kaca. Puas dengan dirinya yang hari itu tampak sangat tampan. “Akan aku buktikan kepada para antis itu, bahwa aku akan menikah dengan sukses dan hidup berbahagia.”

“Aku yakin akan hal itu,” kata Hankyung sambil menepuk bahu Heechul.

“Aku ingin menikah dengan ELF,” kata Leeteuk sambil tersenyum lebar.

“Aku ingin memelihara sesuatu seperti Heenim,” gumam Yesung tidak bersambung.

“Bagaimana kalau memelihara hamster?” usul Donghae.

“Apapun asal bukan setan dan sejenisnya, hyung,” ujar Siwon sambil bergidik.

“Kalau aku, itu pun tidak masalah. Bukankah kita punya 2?” Kibum melirik kea rah Kyuhyun dan Heechul.

Heechul langsung mendelik ke arah Kibum. Tetapi KYuhyun tampak tidak mendengarkan mereka.

“Bisakah aku menikah juga, hyung?” tanya Kyuhyun tiba-tiba, membuat hyungdeul menoleh serentak ke arahnya. Kyuhyun masih mematut diri di kaca, memandang penampilannya dengan pakaian pengantin. Ia tidak mengenakan jas seperti yang lain. Ia hanya mengenakan rompi.

“Tentu saja,” kata Shindong cepat. “Kenapa kau bertanya begitu?”

“Kau tidak enak badan, Kyuhyunnie?” tanya Sungmin sambil merangkul bahu Kyuhyun.

“Ani. Aniyo.” Kyuhyun tersenyum. “Sepertinya aku sedikit melantur.”

Namun suasana menjadi hening. Semua sibuk berpikir dalam hati. Saat sutradara mengumpulkan mereka untuk memberikan pengarahan awal, barulah suasana sunyi tadi kembali normal.

Kyuhyun sendiri diam-diam merutuki dirinya yang nyaris membuat hari bahagia Donghae tercemar. Untunglah semua hanya berlangsung beberapa menit saja.

Seluruh latar berwarna hijau.  Sengaja dibuat begitu untuk mempermudah memasukkan setting latar yang berupa animasi. Leeteuk yang selalu kesulitan saat berbahasa Inggris, termangu saat seorang namja,  reporter peliput pembuatan MV, menanyakan judul MV yang akan mereka buat.

“Marry…me?” tanyanya ragu. Ia tertawa ketika menyadari kesalahannya setelah bertanya kepada yang lain. “Judulnya Marry U.”

Eunhyuk mendapat giliran pertama untuk pemotretan. Setelah melakukan beberapa pengambilan gambar sudut wajah yang berbeda, sang reporter mewawancarainya.

“Ini pakaian untuk MV Marry U,” jelas Eunhyuk sambil menunjukkan setelan jas putih yang dikenakannya. “Ini sangat berbeda dengan Don’t Don, bukan? 100% berbeda. Temanya tentang ‘melamar’ … Maukah kau menikah dengan saya?”

Namja itu tertawa malu-malu. Ia pun mulai melakukan syuting untuk bagian rap. Eunhyuk yang sudah terbiasa bergaya di depan kamera, tidak memiliki kesulitan. Ia menggerakkan tubuhnya dengan luwes.

Ketika tiba bagian Heechul, namja yang hari itu tampak sangat  tampan, terlihat sedikit frustasi. Beberapa kali ia mencoba, tetap gaya ala rocker yang keluar. Pandangan matanya yang tajam dan gerakan tangannya yang kuat, membuatnya semakin tampan. Tetapi bukan itu yang cocok dengan image MV tersebut. Ia mencoba memandang lebih lembut, dan gerakan tangannya menjadi sedikit halus.

“Image yang diperlukan berbeda dengan Don’t Don. Apakah ini sangat berat?” tanya sang reporter saat break.

“Ugh!” Heechul menghela nafas.  “Don’t Don sangat mudah. Yang ini sungguh berat. Harus lembut dan manis…”

Heechul mencoba gaya lainnya, lagi-lagi terlihat sedikit garang. “Saya tak tahu apa yang harus dilakukan. Ini benar-benar  masalah besar,” katanya sambil tertawa. Dicobanya lagi menyanyi dengan suara lembut, namun akhirnya Heechul menyerah. “Oh, ini memalukan!”

“Apa yang ANda pikir tentang syuting  Heechul sshi?” tanya sang reporter kepada Hankyung yang berdiri mengamati dari sisi.

“Ini benar-benar…” Hankyung tertawa sambil membuang pandangannya dari Heechul yang lagi-lagi tampak kesulitan. “Saya tidak tahu apa yang harus kukatakan. Ketika Heechul sshi  harus tersenyum, senyumnya terlihat aneh dan dipaksakan.”

Hankyung kembali memperhatikan Heechul yang sedang mengulang part-nya.

“Apakah kau percaya diri untuk melakukan syuting ini?”

“Tentu saja,” jawab Hankyung mantap.

Giliran Ryeowook tidak ada masalah yang terjadi. Namja berparas dan berperangai lembut itu melakukan part-nya dengan baik. Ia pun tidak terlihat kaku di depan kamera. Tetapi begitu kamera off, ia langsung menutup mukanya dengan tangan karena malu.

“Kau telah merubah imagemu untuk lagu ini,” kata sang reporter saat mewawancarai Ryeowook.

“Begitulah.” Ryeowook tertawa sambil memperagakan dance Marry U yang ringan dan lembut. Jambulnya sudah diatur sedemikian rupa agar tidak terlihat seperti rocker. Tindikan di telinganya juga ia ganti warna putih agar tidak menyolok.

“Saya pikir, ini pertama kalinya saya melihat Anda sedikit sungkan.” Sang reporter menyampaikan pengamatannya.

“Lagu ini memang membuat sungkan,” bisik Ryeowook sambil mendekatkan wajahnya ke kamera.

Sama seperti Ryeowook, Hankyung melakukan syuting dengan lancar di awal. Ia dengan mudah merubah image garangnya di Don’t Don menjadi lembut. Tetapi menjelang akhir part nya, dia tak dapat menahan tawa.

“Hankyung-ah, lakukan dengan lebih penuh cinta!” seru Leeteuk dari sisi kameramen. “Kau terlalu kaku. Lakukanlah dengan penuh perasaan.”

“Ini sungguh membuat sungkan. Ini benar-benar memalukan,” kata Hankyung sambil tersipu saat reporter mewawancarainya.

Sepertinya perasaan malu, sungkan, tersipu-sipu, dialami hampir oleh semua member yang belum pernah melamar yeojachingu itu. Tetapi Sungmin, King of Aegyo, tidak mengalami kesulitan apapun. Ia tidak merasa malu dan sungkan. Bahkan ia bisa meninggalkan pesan untuk para fans yang akan menonton pembuatan MV tersebut.

“MV Marry U akan dirilis segera. Ini lagu tentang ‘mencintai’ dan kami menyanyikannya untuk kalian,” kata Sungmin memberi penjelasan kepada fans saat reporter mewawancarainya. “Jadi, kami berharap kalian menyukainya. Kami, Super Junior, berharap menjadi sebuah grup yang dicintai kalian.”

 Sungmin menutup wawancara dengan sebuah kiss yang manis.

Giliran Kyuhyun pun tiba. Dia melakukan part nya dengan baik sebagai seorang penyanyi balad, bukan sebagai model MV. Kyuhyun harus melakukan pengambilan ulang syuting karena terlalu kaku.

“Itu memang keahlian saya. Saya suka bernyanyi,” kata Kyuhyun sambil tertawa ketika reporter mewawancarainya yang tadi  berdiri kaku sambil menyanyi di depan kamera. Seorang penata rambut merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan. “Saya pikir, fans dan masyarakat akan menyukai lagu ini.”

Pengambilan gambar untuknya pun kembali diulang. Eunhyuk dan Leeteuk mengawasi sang magnae dari samping.

“Kyuhyun-ah, pikirkan orang yang kau cintai!” seru Eunhyuk.

“Pikirkan aku,” kata Leeteuk sambil tersenyum lebar.

“Bayangkan aku ada di depanmu, dan lakukanlah!” Eunhyuk tidak mau kalah.

“Berikan senyuman juga!” seru Leeteuk.

Kyuhyun tersenyum ke arah mereka sambil mengibaskan tangannya, memberi kode agar mereka diam. Dia nyaris tidak bisa menahan tawa, sehingga akhirnya tersenyum lebar.

“Ah! Senyum itu imut! Itu bagus!” seru Donghae sambil bertepuk tangan melihat senyum yang terukir di wajah Kyuhyun tadi.

Bukannya berkurang, pengganggunya justru bertambah satu. Donghae mengambil tempat di antara Eunhyuk dan Leeteuk.

“Ayo cepat hibur uri Kyuhyun!” seru Leeteuk. Ketiganya bertepuk tangan dengan riuh. Donghae bahkan membuat suara-suara sorakan.

Ketika pengambilan gambar kembali di mulai, Eunhyuk dan Leeteuk memberi arahan gaya. Tetapi Kyuhyun yang terlalu tegang, tidak memandang mereka sama sekali. Wajahnya tertuju lurus ke arah kamera.

“Putar kepalamu sedikit, Kyuhyunnie!” seru Donghae ketika stylist membenarkan rambut dan baju Kyuhyun saat break. Sang magnae mulai kelihatan bingung karena harus mengulang kembali.

“Ne. Beri sebuah senyuman juga,” kata Eunhyuk.

 “Jangan tersenyum!” protes Donghae.

“Diamlah, Donghae hyung,”kata Kyuhyun. Ia merasa semakin gugup.

“Diamlah!” Eunhyuk juga menegur sahabatnya. Ia tahu Donghae bisa tampil manis dan luwes meski tidak tersenyum. Tapi Kyuhyun berbeda. Magnae mereka sangat kaku, dan Kyuhyun sepertinya harus tersenyum agar sedikit merasa tenang.

“Diamlah,” bujuk Leeteuk juga ketika Donghae terlihat akan bicara.  “Dia bilang kau harus diam.”

“Kyuhyunnie, kau ingin Donghae diam?” tanya Eunhyuk.

Ketika Kyuhyun mengiyakan, Donghae melakukan protes. Namun akhirnya ia menurut dengan wajah sedih. Saat itu Donghae benar-benar seperti anak kecil yang dilarang bermain.  Tetapi ia tidak beranjak dari sana, tetap memperhatikan Kyuhyun. Sebenarnya, dalam hati Donghae, Kyuhyun sudah menjadi salah satu dongsaeng kesayangannya juga.

“Kyuhyunnie, kau tidak akan menghilang dari kamera jika sebatas ini,” kata Leeteuk sambil menaikkan kedua lengannya, dengan bagian lengan atas sejajar bahu. Ia membuat kotak virtual agar Kyuhyun bisa membayangkannya. “Kau harus mengisi area kosong itu!”

Nasihat Leeteuk sangat berguna. Meski akhirnya Kyuhyun tetap tidak terlalu banyak bergerak, tetapi ia sudah lebih berani menggerakkan kepalanya dan  membuat gerakan dengan kedua tangannya.

“Kyuhyunnie, senyum! Senyum!” seru Leeteuk, diikuti oleh Eunhyuk dan Donghae. Ketiganya membuat tanda agar sang magnae tersenyum. Kelakuan ketiganya membuat Kyuhyun menoleh ke arah mereka dan otomatis tersenyum. Pengambilan gambar untuk Kyuhyun pun akhirnya berakhir dengan baik.

Donghae melakukan syuting untuk bagian rap nya dengan sukses. Namja itu berteriak kegirangan seperti anak kecil saat selesai.

“Ini sebuah lagu untuk melamar,” kata Donghae saat reporter mewawancarainya. “Kami menyanyikannya untuk para yeoja, para pasangan, dan untuk para namja. Mereka bisa menggunakan lagu ini untuk melamar yeojachingu-nya. Saya harap kalian akan sangat menyukainya.”

Tapi ternyata Eunhyuk tidak sepuas Donghae. Ia menegur Donghae dengan sikap keras yang sedikit berlebih.  “Kau tahu segalanya bagus… Kau terlihat tampan sehingga semuanya terlihat menarik… Tetapi kau perlu ritme!”

Donghae mengerjap kaget. Tak biasanya Eunhyuk sekeras itu padanya.

“Semua hanya terlihat mulai dari sini,” kata Leeteuk memberi kode separuh badan ke atas.  Dia melihat sedari tadi Donghae lebih sering menggerakkan tangannya di bawah jangkauan kamera. “Jadi tempatkan tanganmu seperti ini!”

Leeteuk mencontohkan gerakan menunduk dengan tangan tertangkup  di dada seperti sedang berdoa. Ryeowook yang tertarik, bergabung dengan Eunhyuk dan Leeteuk untuk menyemangati.

“Lakukan sesuatu dengan tanganmu!” Eunhyuk setuju dengan pengamatan sang leader. Ia memberi contoh mengembangkan kedua tangan dari dada ke bahu.

Ryeowook mencontohkan gerakan mengibas. “Lakukan seperti ini saat kalimat ‘aku tidak suka diragukan’ !”

“Aniyo. Kau diamlah!” Leeteuk menegur. Ia tidak menyukai usul Ryeowook.

Tapi Eunhyuk dan Ryeowook malah sepakat dan mencoba menyempurnakan kibasan tadi. Saat pengambilan gambar di ulang, Donghae menggunakan ide mereka dengan gayanya sendiri, yang jauh lebih manis dan bagus. Lagi-lagi Donghae melompat-lompat kegirangan begitu selesai.

Leeteuk bertepuk tangan melihat hasilnya. “Kau yang terbaik!”pujinya kepada Donghae, dongsaeng kesayangannya itu.

Saat istirahat, Kyuhyun, Eunhyuk, dan Ryeowook yang berdiri bersama tengah disorot oleh kamera. Sang leader segera mendekati mereka.

“Aku menyiapkan kartu rahasia, berharaplah untuk melihatnya!” serunya kepada mereka dengan penuh antusias.

Mendengar hal itu, Kyuhyun justru berbalik dan meminum minuman kaleng yang dipegangnya sedari tadi. Ryeowook sibuk mengutak-atik HP. Eunhyuk saja yang masih memperhatikan sang leader. Leeteuk pun menghadap kamera dengan senyum lebar.

“Aku menyiapkan kartu kejutan, tapi aku tak akan mengatakan kepada siapapun sekarang.” Kalimat yang sudah diduga Kyuhyun dan Ryeowook tadi akhirnya keluar juga dari mulut sang leader. Karena itulah keduanya tidak mau berharap banyak.  “Ini akan menjadi sebuah kejutan!”

Ryeowook mengisi jam istirahat dengan memotret para member Super Junior menggunakan HP-nya. Ia juga membantu mengambilkan  foto Hankyung dan Eunhyuk menggunakan kamera Eunhyuk. Kedua hyungnya itu mengamati hasilnya.

Di sisi lain ruangan, Kyuhyun tengah menjalani pemotretan bersama fotografer.

Ryeowook menunjukkan foto hasil jepretan HP-nya ke arah kameramen yang meliput pembuatan MV. Hankyung, Kyuhyun dan Eunhyuk tampak di layar HP.

“Tidakkah mereka terlihat seperti sebuah tim?”tanyanya meminta persetujuan.

“Itu memang sebuah foto yang bagus,” puji sang reporter. “Seperti K.R.Y.”

“Mereka versi kedua K.R.Y.” Ryeowook tersenyum. Hankyung mendekat di sisinya, sementara Eunhyuk masih saja mengamati hasil jepretan di HP-nya tadi. “K.E.H … E.H.K…”

Ryeowook meringis, merasa tidak ada yang cocok.

Hankyung, Kyuhyun, dan Eunhyuk kembali berdiri bersama. Kyuhyun yang berada di tengah, mencoba mengambil foto dengan HP pribadinya untuk disimpan.

“Empat tidak cukup!” Eunhyuk menolak ketika Ryeowook mendekat ingin bergabung.

Kyuhyun tertawa melihat Ryeowook langsung menjauhi Eunhyuk dengan wajah memelas.

“Aku yang akan mengambil gambarnya,” kata Hankyung menenangkan. Ia meraih HP Kyuhyun, sehingga Ryeowook bisa bergabung. “Kita harus menggunakan timer.”

Ryeowook langsung berwajah cerah dan bergabung bersama mereka.

“Aku pikir berempat bisa juga,” kata Eunhyuk akhirnya.

Ryeowook menempatkan dirinya sedikit menunduk di depan Kyuhyun, sementara tangan Kyuhyun dan Eunhyuk merangkulnya sehingga posisinya bisa stabil. Namun kepala Ryeowook menutupi yang lain. Ketika ia semakin menurunkan tubuhnya, ia merasa hasilnya akan tidak bagus dan menyingkir.

“Aku tidak muat!”

“Semua pasti muat,” hibur Eunhyuk.

Ryeowook pun kembali ke posisi tadi.

“Wajahku terlihat besar!” protes Ryeowook.

“Aniyo. Aniyo. Wajahmu memang aslinya besar,” kata Kyuhyun.

Ryeowook tertawa mendengarnya.

“Siap?!” Hankyung mulai memberi aba-aba. Tangannya mulai terasa pegal menunggu Ryeowook bulak-balik sedari tadi.

“Wajahku benar-benar terlihat besar! Aku tidak mau melakukannya!” Ryeowook kembali tertawa dan menyingkir.

“Cepat!” seru Hankyung sedikit mengancam, melihat timer sudah mendekati waktunya.

Ryeowook akhirnya mengambil posisi di samping Eunhyuk.  Mereka berdiri b

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Inspiritwer_11 #1
Chapter 18: How can i find falling star?
Ladychi #2
Chapter 51: dice que esto es una secuela, ¿donde esta la otra historia
Ladychi #3
Chapter 51: tienes otra historia? o solo es esta, escribes muy bien
ArizKyu #4
Chapter 51: ??
Update lagi dong eonn??
moonloversrae #5
Yeah akhirnya update lagi.. Still the best author ?
DekanAkavi1711 #6
Chapter 50: eonn, yg SUJU M tukeran baju di pesawat itu real kah?
Jai2212 #7
Where can i read the falling star?? I cant find it...
dephinalouisa
#8
Chapter 50: Best ff and author so far.. Cara penulisan dan penggambaran masing2 karakter sgt mendetail.. Semua percakapan dirangkum secara cerdas.. Ditunggu kelanjutannya eonie.. Hwaiting!!
EndahD #9
Chapter 50: Selalu nunggu buat setiap chapternya walaupun udah sekian lama
iharukumipuff
#10
Chapter 50: kyuhyun menghilang? apa lagi rencana kyuhyun kali ini? xD