Rising Star - Ch 38

Rising Star (the sequel of Falling Star)
Please Subscribe to read the full chapter

 

RISING STAR Chapter 38

            Malam itu Zhoumi tidak bisa tidur. Penolakan fans membuat pikirannya terasa penuh. Ia sedang duduk di depan televisi sambil berharap kantuknya datang ketika Donghae muncul. Meski saat ini mereka tidak di dorm, semua tetap dengan teman sekamarnya masing-masing.

            “Zhoumi, kau belum tidur?”

            “Sebentar lagi, Dong Hai. Aku belum mengantuk.”

            “Tapi aku tak berani tidur sendirian…rasanya sepi…” Donghae menarik tangan Zhoumi. “Ayo, tidurlah, Zhoumi. Jadwal kita sangat padat.  Jangan sampai kau jatuh sakit. Bagaimana-pun, kau belum terbiasa dengan kesibukan seperti ini.”

            “Dong Hai, aku setahun lebih menjadi trainer di SM. Ini bukan hal baru. Kita ditempa 20 jam sehari bukan?” Meski begitu, Zhoumi bangkit berdiri. “Baiklah, aku akan mencoba tidur.”

            Wajah Donghae langsung berseri-seri. Kedua namja itu tengah berjalan menuju kamar mereka ketika pintu kamar Hankyung terbuka. Sekilas terlihat sosok Kyuhyun yang hendak keluar.

            “Kyuhyunie, hyung bersungguh-sungguh!” Baru saja keduanya hendak menyapa, suara Hankyung membuat mereka mundur serentak. “Aku bukan Teuki hyung yang bisa membuatmu menurut. Aku bukan Heenim yang bisa menanganimu. Tapi aku leader di sini. Aku berharap kau bisa memahamiku, Kyuhyunie. Aku melakukan semua ini untuk kebaikanmu dan kebaikan SJ M!”

            “Lepaskan!” Kyuhyun menyentak tangan Hankyung dan membuka pintu lebih lebar, bersiap untuk keluar. Wajahnya yang tegang berubah menjadi tersenyum dalam sepersekian detik, ketika melihat Zhoumi dan Donghae yang berdiri terpaku. Hankyung kembali meraih tangan Kyuhyun, namun gerakannya juga terhenti saat melihat kedua namja itu di depan pintu kamarnya.

Kyuhyun berbalik dan menepuk bahu Hankyung. “Jangan khawatirkan aku, hyung, aku baik-baik saja. Istirahatlah… Jjaljayo.” Kyuhyun membalik tubuh Hankyung, mendorongnya ke dalam kamar, kemudian menutup pintu tanpa memberi kesempatan Hankyung berkata apa-apa lagi.

            “Hyungdeul, kalian tidak tidur? Aku mau ambil minum. Jjaljayo…”

            Kyuhyun melangkah meninggalkan Donghae dan Zhoumi yang hanya bisa saling memandang. Keduanya untuk beberapa saat memperhatikan sosok Kyuhyun dan pintu kamar Hankyung bergantian.

            “Dong Hai, kembalilah ke kamar. Aku akan menemani Gui Xian,” kata Zhoumi sambil tersenyum.

            “Ani, sebaiknya aku saja yang….” Donghae menutup mulutnya ketika Zhoumi memberi isyarat ke tempat Kyuhyun berada. Dongsaeng-nya itu tengah mengambil wine dan mulai menuangnya ke dalam gelas. 

            “Kau tidak pernah minum. Biar aku yang menemaninya.”

            “Baiklah. Malam ini aku akan tidur sambil mendengarkan musik lewat earphone.”

Zhoumi melangkah ke ruang duduk yang temaram setelah Donghae masuk ke dalam kamarnya. Namja itu mengambil sebuah gelas wine, dan duduk di sebelah Kyuhyun. Kyuhyun memandang Zhoumi sebentar, lalu menuangkan wine ke gelas yang diangsurkan ke arahnya. Mereka melakukan toss sebelum minum sambil duduk bersisian dengan diam. Tak ada satu pun yang berbicara hingga Kyuhyun menambahkan wine untuk ketiga kalinya.

“Gui Xian, ini sudah cukup…” Zhoumi menahan tangan Kyuhyun yang hendak mengisi gelas miliknya. “Kita tidur, arra? Di mana Shi Yuan?”

“Zhoumi ge tidur saja. Aku belum mengantuk. Siwon hyung langsung tidur begitu aku ucapkan selamat tidur.”

“Shi Yuan bilang, suaramu seperti menghipnotis. Begitu kau bilang ‘Hyung, jjaljayo’, dia langsung jatuh tertidur.”

“Begitulah.” Kyuhyun akhirnya bisa tertawa kecil bersama Zhoumi. Keduanya membayangkan Siwon yang terkadang sangat polos dan imut, tidak sejalan dengan tubuhnya yang tegap dan kekar.

Kyuhyun mengembalikan botol ke atas meja, kemudian menyesap wine di gelasnya perlahan. Ia tidak menghiraukan Zhoumi yang memperhatikan setiap gerakannya. Namun saat wine di gelas itu tandas, Kyuhyun memandang Zhoumi sambil tersenyum. “Gomawo sudah menemaniku, Zhoumi ge…”

“Ssst…tak perlu mengatakan apapun.” Zhoumi tiba-tiba menarik Kyuhyun, merebahkan kepala Kyuhyun di pangkuannya. “Selonjorkan kakimu. Naikkan ke bantal.  Aku akan membuatmu tidur dengan nyenyak, Gui Xian.”

“Kau mau apa, Zhoumi ge?” Kyuhyun berusaha bangun namun Zhoumi menekan bahunya hingga ia terpaksa berbaring.

“Diam dan pejamkan matamu. Cobalah bernapas lewat hidung saja.”

Kyuhyun memilih untuk menurut. Namun baru sebentar ia mencoba, namja itu menggeleng. “Itu sulit, Zhoumi ge… Napasku terasa sedikit sesak…”

“Kau masih sering bernapas lewat mulut?” Zhoumi memandang prihatin, namun Kyuhyun tidak melihatnya. Namja itu hanya mengangguk pelan. “Baiklah, tak apa. Tapi usahakan lebih dominan lewat hidung, arrachi? Itu akan membuat udara yang kau hirup terasa dingin, dan udara yang kau hembuskan terasa hangat.”

Kyuhyun menyamankan posisi kepalanya di pangkuan Zhoumi, mencoba memejamkan mata dan bernapas melalui hidung, meski terkadang mulutnya masih sedikit terbuka.

Melihat Kyuhyun menurut, Zhoumi menggosokkan kedua telapak tangannya sampai terasa hangat. Namja itu mulai menempatkan kedua telunjuk dan jari tengahnya di kedua sisi hidung Kyuhyun. Jari-jarinya menggosok perlahan dari daerah hidung hingga sepanjang alis. Ia mengulangnya sekitar 4 kali.

“Zhoumi ge, ini enak sekali…,” gumam Kyuhyun pelan.

Zhoumi tidak menyahut. Ia hanya tersenyum dan melanjutkan kegiatannya. Kini Zhoumi menempatkan keempat jarinya tadi di bagian tengah dahi Kyuhyun. Ia menggosok lembut dengan membuat lingkaran kecil ke kiri dan kanan secara bersamaan hingga menyentuh pelipis. Ia melakukannya sampai Kyuhyun terlihat tidak lagi mengerutkan kening.

Jari-jarinya bergerak turun dari pelipis ke arah rahang. Zhoumi melakukan pijatan dengan gerakan lingkaran kecil di sepanjang garis rahang Kyuhyun, seluruh pipi, dan berakhir di titik awal yaitu bagian sisi hidung.

Kyuhyun benar-benar merasa nyaman. Wine tadi tidak terlalu membantunya, tapi pijatan Zhoumi membuat dirinya merasa rileks. Ketegangan yang tadi ia alami perlahan memudar, matanya pun mulai terasa berat. Zhoumi tak bisa menahan senyum saat kepala Kyuhyun terkulai, menandakan namja itu tertidur pulas. Namun Zhoumi tetap melanjutkan pijatannya untuk beberapa saat.

Tidak tega membangunkan Kyuhyun, Zhoumi tetap di posisi duduknya. Sofa yang besar dan empuk itu cukup nyaman untuknya merebahkan punggung. Memandangi wajah Kyuhyun yang tampak polos dan damai saat tertidur membuat kantuknya datang. Tak lama kemudian, Zhoumi pun ikut tertidur. Keduanya tidak sadar saat Hankyung yang terbangun dan melihat keduanya di sofa, mengambil selimut tebal dan menyelimuti mereka.

Mianhe, Kyuhyunie, hyung sudah melukai perasaanmu lagi. Tapi hanya ini satu-satunya cara yang bisa aku lakukan saat ini. Zhoumi, kau dan juga Henry harus bersabar, arra? Kami tak akan berhenti berusaha agar kalian berdua diterima oleh mereka semua. Hyung berjanji…

Ketika kembali ke tempat tidur, Hankyung terserang mual yang hebat. Ia bergegas ke kamar  mandi dan memuntahkan seluruh makan malamnya tadi. Seperti biasa, Hankyung melakukannya sehening yang ia bisa, tidak ingin membuat yang lain terbangun.

Aku ingin bertanya, berapa banyak makanan yang selalu hyung muntahkan kembali?

Kata-kata Kyuhyun tergiang saat Hankyung bersandar lemas di lantai kamar mandi. Namja itu menangis diam-diam karena seluruh tubuhnya terasa sakit. Ia tahu, keadaan lambung dan ginjalnya semakin parah. Tapi ia tidak bisa membiarkan dirinya beristirahat.

Bertahanlah, Hangeng… SJ M baru saja debut… Semua akan hancur jika kau bersikap  lunak terhadap dirimu sendiri. Kau harus bertahan…

.

.

9 April 2008

            Waktu baru menunjukkan pukul 3 dini hari tetapi dorm SJ M sudah sibuk. Hari ini mereka mendapat jadwal rekaman pagi. Tugas paling berat adalah membangunkan member yang tidur, karena ada saja yang sulit dibangunkan, terutama Donghae. Mereka baru tahu bahwa namja itu sangat sulit dibangunkan, jauh lebih sulit dari Kyuhyun, karena selama ini Leeteuk lah yang selalu membangunkan Donghae.

            “Aku akan menanyakan Teuki hyung cara membangunkannya,” keluh Siwon setelah berhasil menyeret Donghae ke kamar mandi

            “HANGENG!”

            Suara Kyuhyun memecah kesibukan pagi itu. Semua menoleh, melihat Kyuhyun sudah rapi dengan kostumnya yang terbilang paling simple. Namja itu menghampiri Hankyung yang pura-pura tidak mendengar, dan memeluknya dari belakang.

            “Hankyung hyung,” kata Kyuhyun dengan nada manja, membuat yang lain tersenyum mendengarnya. Kyuhyun melingkarkan tangannya ke pinggang Hankyung dan menempelkan kepalanya ke punggung hyung-nya itu. “Hankyung hyung, ajari aku beberapa kata Mandarin… Jebal...”

            “Bukankah aku sudah mengajarimu? Ini di China, belajarlah sendiri!” sahut Hankyung dengan nada tegas. Namun tak urung tangannya menepuk tangan Kyuhyun yang melingkari pinggangnya. Ia juga tersenyum lebar saat kepala Kyuhyun bergerak-gerak menggelitik punggungnya.

            “Hyung, aku butuh seseorang untuk membantuku dalam pengucapan,” rengek Kyuhyun lagi. Henry menahan tawa melihat ulah manja hyung termuda-nya itu.

            “Tetapi kata-kata yang mau kau ucapkan saja kau tidak tahu, bagaimana belajar mengucapkannya? Itu akan sulit.”

“Ya! Hankyung hyung!” Kyuhyun berpindah ke depan Hankyung untuk menunjukkan pipinya yang menggembung karena kesal.

            “Mau protes? Bukankah kau juga tak pernah mengajariku bahasa Korea?!” balas Hankyung.

            “Mwo?”

            Hankyung akhirnya tertawa ketika Kyuhyun mengangkat alisnya dengan bingung. Ia benar-benar lupa bahwa Kyuhyun baru bergabung setelah SJ05 debut hampir setahun.

            “Ah, egois… Hankyung hyung benar-benar egois,” goda Ryeowook. Ia berpura-pura menghela napas panjang, protes dengan penolakan Hankyung terhadap Kyuhyun.

            Hankyung benar-benar tertawa sekarang dan memeluk Kyuhyun dengan erat. “Arra…arra… Hyung akan mengajarimu kata-kata mandarin setiap hari. Tapi kau harus belajar sungguh-sungguh.”

            “Apakah kami kurang sungguh-sungguh selama ini?” Kali ini Donghae yang mengajukan protes. Ia baru saja selesai mengeringkan rambutnya.

            “Kalian membuatku berpikir: Lupakan, gunakan bahasa Korea saja.”

            “Hyung yang selalu berbahasa Korea!” seru dongsaengdeul serempak.

Hankyung hanya bisa tergelak. Sejak kemarin, karena melihat dongsangdeul tampak lelah, dia selalu menggunakan bahasa Korea, sehingga yang lain mengikuti. Hankyung ingin mereka merasa nyaman di luar kamera.

            “Hankyung hyung, hatimu terlalu lembut,” kata Donghae sambil memeluk Hankyung dari sisi yang lain. Namun sedetik kemudian ia didorong Kyuhyun menjauh.

            “Hankyung hyung is mine,” kata Kyuhyun sambil memeluk Hankyung sangat erat, menyatakan kepemilikannya.

            “Dong Hai is mine,” goda Zhoumi sambil merangkulkan tangannya ke bahu Donghae.  Keduanya tersenyum ketika melihat mata Kyuhyun melebar.

            “Andwae!” protes Kyuhyun sambil mengerucutkan mulutnya. “Hyungdeul is mine. Kalian tidak boleh akrab dengan yang lain selain denganku!”

            “Ah, egois… Kyuhyunie benar-benar egois.”

            Semua menautkan alis mereka mendengar gumaman Ryeowook yang berulang.

            “Hangeng gege, jangan-jangan Li Xu ge mengalami depresi…” Henry meringis.

            “Tidak memasak dua hari bisa membuatnya depresi,” sahut Siwon yang muncul dari dapur dengan secangkir espresso di tangannya. “Apalagi selama ini.”

            “Sudah! Sudah! Semua bersiap! Kita berangkat 5 menit lagi!” seru Hankyung. Namun wajah namja itu tidak sejalan dengan ucapannya. Wajah lembutnya berhias senyum melihat dongsaengdeul berpencaran memeriksa tas masing-masing, kecuali Kyuhyun yang masih melekat erat padanya.

            “Hyung, aku mengantuk… Sangat mengantuk…” Kyuhyun menyandarkan kepalanya dan bertumpu pada punggung Hankyung.

            “…Kau tidak marah lagi, Kyuhyunie?” tanya Hankyung dengan suara yang hanya bisa didengar mereka berdua. Dari gerakan di punggungnya, Hankyung tahu Kyuhyun menggeleng.

            “Aniyo… Aku sangat menyayangi hyung China-ku…”

            Bisikan Kyuhyun membuat Hankyung tersenyum senang.

            “Tapi…”

“Tapi apa, Kyuhyunie?” Suara Kyuhyun yang bernada serius  membuat senyum di wajah Hankyung memudar.

 

            “Hankyung hyung harus menjaga diri juga… Hyung tidak boleh  mengabaikan penyakitmu meski untuk SJ M, arrachi? Kalau tidak, aku tidak mau menurut pada hyung!” kata Kyuhyun dengan nada mengancam.

            Ah, ternyata hanya itu… Hankyung mengangguk mantap. “Baiklah, hyung berjanji. Asal kau menuruti kata-kataku, hyung akan menjaga diri baik-baik.”

            Zhoumi yang memperhatikan keduanya dari jauh hanya bisa tersenyum tipis. Ia tahu pasti Kyuhyun bukan mengantuk. Kondisi Kyuhyun mulai melemah karena jadwal ketat SJ M yang sangat padat. Meski belum ada dua minggu mereka di China, jadwal Kyuhyun di SJ M berbeda begitu jauh dengan jadwalnya saat di SJ paska kecelakaan 2007. Kyuhyun menjalani semuanya tanpa mengeluh, namun tubuhnya tidak mampu mengikuti semangatnya. Ingatan Zhoumi melayang pada peristiwa tadi pagi…

            “Gui Xian, kau minum lagi?” Zhoumi terkejut ketika terbangun  dan mendapati Kyuhyun bersama gelas berisi wine. Ia memandang sekeliling. Tampaknya member lain masih nyenyak di tempat tidur mereka. Zhoumi tidak yakin berapa lama Kyuhyun sudah terjaga. Wajah Kyuhyun tampak pucat, bukan hanya mengantuk.

            “Satu gelas lagi saja, Zhoumi ge…”

            “Gui Xian, kau harus jujur padaku. Apakah kau merasa sakit? Obatmu tidak mempan lagi?!” Pertanyaan Zhoumi hanya dijawab gelengan dan ringisan oleh Kyuhyun. Tapi Zhoumi yakin dugaannya tidak jauh meleset. Pijatan yang ia lakukan seharusnya mampu membuat Kyuhyun tidur nyenyak. Hanya rasa sakit yang muncul dari dalam yang bisa menghilangkan efeknya.

Ia memperhatikan Kyuhyun yang berjalan untuk menyimpan botol wine. Langkah Kyuhyun masih lurus menandakan ia tidak mabuk. Tetapi langkah itu seperti berat dan diseret. “Gui Xian, wine tidak mampu menghilangkan rasa sakit.”

            Kyuhyun menoleh dan mengangguk samar. “Tapi aku merasa lebih hangat dan pikiranku mengambang, tidak terlalu merasakan perasaan lainnya.”

            “Kau akan seperti zombie. Sebaiknya kau berterus terang pada Hangeng gege.” Zhoumi menjadi cemas. “Kau tak bisa begini terus-menerus.”

            “Aku akan menuruti apapun kata Hankyung hyung; Menerima kondisiku yang dibeberkan pada media; Istirahat kapanpun dia menyuruhku. Apakah itu tidak cukup, Zhoumi ge?”

Tatapan terluka Kyuhyun membuat Zhoumi tidak bisa berkata apa-apa lagi. Perkenalan mereka sampai saat ini sudah memberinya kesimpulan bahwa Kyuhyun orang yang sulit dibelokkan keinginannya. Jika Kyuhyun sudah memutuskan sesuatu, hampir tak ada orang yang bisa membuatnya merubah keputusan itu kecuali dirinya sendiri.

            “Itu sudah cukup. Selebihnya, serahkan pada Zhoumi ge.” Zhoumi tertawa ketika Kyuhyun memasang wajah heran. Ia merangkul bahu Kyuhyun sejenak lalu meninggalkan namja itu dalam kebingungannya. Gui Xian, wo hui baohu ni...

.

            Acara SJ M di CRI berlangsung lancar meski Kyuhyun tampak seperti orang yang sangat mengantuk. Zhoumi sering merangkul bahunya dan Siwon menepuk kakinya jika Kyuhyun mulai tidak fokus akan acara yang berlangsung. Mereka benar-benar berjaga di sekitar Kyuhyun, terkadang mengulang apa yang diucapkan Dan Na, sang MC jika Kyuhyun tidak mendengarnya.

            Seperti yang diminta Hankyung, kameramen tidak memfokuskan kamera kepada Kyuhyun. Di sisi kiri ia akan berhenti pada Zhoumi, dan di sisi kanan ia akan meliput mulai dari Siwon. Sesekali saja Kyuhyun terpantau kamera jika hal itu tidak bisa dihindari dan memang bagiannya untuk ditanya.

            Kyuhyun sendiri menepati janjinya kepada Hankyung untuk tidak menyembunyikan kondisinya. Merasa tubuhnya tidak fit untuk melakukan dance, Kyuhyun  mencoba memberitahu Dan Na untuk melewatinya setelah berhasil memaksa Hankyung menggantikan gilirannya. Sayang yeoja itu tidak mendengar kata-kata Kyuhyun dan tetap memintanya maju setelah yang lain mendapat giliran. Kyuhyun menoleh ke arah Siwon yang langsung mengerti maksudnya.

            “Gui Xian ingin bernyanyi untuk semua penonton,” jelas Siwon.

            “Zhen de ma? (benarkah?)” Dan Na bertanya kepada Kyuhyun.

            “Dui. Dui.” Lagi-lagi Siwon mewakili Kyuhyun menjawab.

            “Padahal akhirnya giliran Gui Xian tiba,” sesal sang MC. “Gui Xian, kau sangat pendiam. Apa kau setengah tertidur?”

            “Ah, bu (tidak).” Kyuhyun menggeleng, tersenyum sambil mencoba mempertahankan kesadarannya. Ia merasa melayang dan reaksinya sangat lambat. Melihat hal itu, pihak acara memutarkan musik pengiring dance. 

            “Aniyo!” Kyuhyun yang terkejut langsung menyilangkan tangannya memberi kode ‘tidak’. Reaksinya membuat yang lain tertawa terpingkal-pingkal. Kyuhyun sendiri tidak pernah melepaskan senyum dari wajahnya.

            “Kalau tidak menyanyi, kamu harus melakukan dance,” desak Dan Na.

            Kyuhyun akhirnya menyanyikan lagu Moon Represents My Heart. Zhoumi memberinya semangat dengan melambaikan tangannya mengiringi Kyuhyun bernyanyi. Ketika Kyuhyun mulai lupa lirik lagu itu, Zhoumi merangkul bahunya, memberi kode bahwa ia akan membantu. Kyuhyun akhirnya berhasil menyelesaikan bait tersebut dengan bisikan lirik dari Zhoumi.

            Namun sebagai salah satu lead vocal SJ M, Kyuhyun menjalankan tugasnya dengan baik. Ia  mengambil suara pertama kali setiap mereka diminta menyanyikan sebuah lagu secara live.

.

18.00 KST

Suasana di SOHU sangat padat. Fans berkumpul di luar gedung, parkiran mobil, bahkan koridor di sana juga dipenuhi para penggemar yang mendesak masuk. Member SJ M tiba disambut oleh para fans. Bodyguard bersiap menjaga jalur dari mobil hingga ke pintu masuk. Kyuhyun yang turun lebih dulu langsung berlari ke dalam gedung.  Ia masih merasa kikuk jika berhadapan dengan fans dari dekat. Hankyung yang menyusul di belakangnya berjalan dengan lebih tenang dan melambaikan tangan diikuti member SJ M yang lain.

Semua berkumpul di dalam lift yang akan membawa mereka ke tempat wawancara. Ternyata di dalam lift terdapat kamera yang meliput. Begitu pun di ruangan di mana mereka diberi waktu untuk makan. Dulu, sorotan kamera di mana-mana membuat Kyuhyun merasa lelah karena berusaha menjaga sikapnya. Namun sejak percakapannya dengan Shindong di pemandian, ia mencoba berlaku apa adanya. Hal itu membuatnya bisa sedikit rileks meski tahu semua tindakannya tersorot.  

            Kyuhyun menyantap ayam goreng tepung dengan diam. Semua member yang lain juga makan dengan diam, meski mereka melakukannya untuk keharusan daripada selera. Makanan fast food mulai terasa membosankan, namun tak ada satupun yang protes. Tanpa menunggu, stylist mulai beraksi merapikan make up dan kostum mereka.

            Di ruang wawancara, semua diminta mencoba mike mereka masing-masing.

            “Wei wei wei… (halo 3x) OK.” Zhoumi mengangguk.

            “Dajia hao, wo shi Li Xu (Halo semua, saya Li Xu).”

            “Hello, hello, yi er san (halo3x 1 2 3).” Henry mencoba setelah giliran Ryeowook.

            “Zhen de ma bu haoyisi (benar-benar menyesal).”

            “Dia sedang mempelajari kalimat itu,” jelas Hankyung saat semua tertegun mendengar kalimat yang Siwon pakai untuk menguji mike nya.

“Shi Yuan, katakan sekali lagi. Dengan kalimat lain,” pinta Mickey, salah satu MC, karena mike belum diatur dengan baik. Namun Siwon hanya menggumamkan kata ‘ah’ tanpa menambahkan kalimat apapun. Namja itu terlihat lelah meski ia selalu tersenyum.

“Yi er san yi er san.” Hankyung mengucapkan 123 dengan sangat cepat untuk menguji miliknya.

“Women chuqu yiqi chi. Hao ma? (Mari kita pergi makan bersama-sama. Ok?)”

“HAO!!!” seru para fans. Donghae tertawa senang.

            “Gui Xian, tes mikrofon-mu,” pinta Mickey dalam bahasa Mandarin.

            “Wo bu hui huan yu (saya tidak bisa bahasa mandarin),” sahut Kyuhyun sambil mencoba mike-nya. Meski kedua MC dan para fans tertawa, Kyuhyun tetap mengucapkan kalimat itu dengan wajah serius.

            “Wo bu hui huan yu (saya tidak bisa bahasa korea),” kata Mickey sambil tersenyum lebar. Pengucapan Korea dan Mandarin memang  sama, hanya terdapat perbedaan penekanan nada. Tapi Kyuhyun tetap bergeming. Ia yakin pengucapannya sudah benar. MC tidak menggoda lagi karena memang pengucapan Kyuhyun untuk kata ‘mandarin’sudah sesuai.

            Ketika akhirnya wawancara dimulai, Kyuhyun semakin terlihat tidak fokus. Hankyung yang berharap Kyuhyun bisa lebih fokus jika duduk di sebelah MC, hanya bisa tersenyum pasrah melihat Kyuhyun sering tidak mengerti apa yang dibicarakan. Dongsaeng-nya itu lebih banyak duduk diam sambil tersenyum.

“Bagaimana perasaan kalian datang ke SOHU kembali, di tempat yang sama, tapi dalam sub grup yang berbeda? Tahun lalu kalian juga datang dengan sub grup yang berbeda, bukan?” tanya Mickey setelah perkenalan selesai.

“Terakhir kali kami datang sebagai Super Junior yang beranggotakan 13 orang. Sebelumnya lagi kami datang sebagai SJ KRY dan T, tapi sekarang kami datang sebagai SJ M. Kami merasa sangat antusias sekaligus sangat khawatir,” jelas Siwon yang diterjemahkan oleh Hankyung ke dalam bahasa Mandarin.

            “Tapi seperti kalian lihat, ada begitu banyak fans yang datang. Mereka akan memberi kalian dukungan penuh. Seharusnya kalian merasa lebih baik ‘kan?”

            “Saya pikir saat ini saya sangat bahagia bisa kembali membawa beberapa member dan 2 member baru,” jawab Hankyung. Wajahnya tak urung  sedikit suram. Di depan tadi, banyak fans yang menolak keberadaan Zhoumi dan Henry. Hal itu membuat kedua membernya merasa terpukul. Hankyung bisa merasakan bagaimana perasaan keduanya, namun ia mencoba tetap tersenyum, sama seperti yang dilakukan Zhoumi dan Henry.

“Kami merasa cocok satu dengan yang lain. Ketika kami mempersiapkan album, kami bekerja sangat keras. Kami menyiapkan sekitar 3 bulan.... 2-3 bulan," ralat Hankyung. Rasa lelah mulai membuatnya sedikit tidak fokus. Stylist sudah berusaha keras menyamarkan garis hitam di bawah matanya, namun tak urung kelelahan itu tetap terlihat. "Itu benar-benar sebuah kerja keras."

            Mickey dan Shasha memaklumi perasaan leader Super Junior M yang tengah menghadapi pro dan kontra itu. Ia menghadap ke arah penonton, meminta perhatian mereka. “Sekarang kami akan menanyakan hal ini: ketika album dirilis, semua akan memberi dukungan penuh untuk itu. Dui bu dui?”

            “DUI!!!” seru para fans yang hadir di dalam studio.

            Hankyung tak dapat menahan rasa harunya. Sambil tersenyum lembut, ia mengacungkan jempol ke arah penonton.

“Jadi, sudah tak ada masalah apapun," hibur Mickey.

Percakapan pun berlanjut. Donghae memperagakan rap dalam bahasa Mandarin-nya yang menuai pujian. Selama di SJ M, Donghae selalu membawa notes di dalam tasnya. Ia menuliskan kata-kata baru, menghafalnya, dan berusaha keras menggunakan bahasa mandarin di setiap kesempatan. Usahanya membuahkan hasil yang menggembirakan. Di antara yang lain, kemampuan bahasa mandarinnya maju dengan pesat.

“Terakhir kalian datang, sayangnya Gui Xian tidak ikut serta. Gui Xian, bagaimana kesehatanmu sekarang?” Mickey melemparkan pertanyaan. Hankyung kembali menerjemahkan pertanyaan itu ke dalam bahasa Korea ketika Kyuhyun menoleh ke arahnya untuk bertanya.

“Ah!” Kyuhyun mengangguk setelah mendengar penjelasan Hankyung. Ia berusaha menjawab namun akhirnya tak satu katapun yang keluar dari mulutnya. Ia tidak bisa berpikir apa yang harus ia katakan, meski jawaban pertanyaan itu cukup mudah. Melihat itu, Donghae segera membisikan jawabannya.

“Mengapa Dong Hai berbisik begitu lama?” tanya kedua MC kebingungan.

Kyuhyun yang merasa kurang jelas, berbalik mendekati Donghae, namun wajah keduanya berselisih sehingga akhirnya tangan Donghae merangkul leher Kyuhyun dan kembali membisikan kalimat mandarin yang ia maksud. Melihat hal itu fans berteriak histeris sehingga Donghae kembali ke posisi semula, mengibaskan tangannya sambil tersipu. Kyuhyun tersenyum melihat reaksi fans.

            “Wah, kalian membuatku takut!” Mickey ikut bereaksi.

            Mendengar itu, Kyuhyun yang mulai berhasil mengumpulkan konsentrasinya pun tersenyum. Tiba-tiba tangan kanannya meraih leher Donghae, sedangkan tangan kirinya menahan wajah hyungnya.  Kyuhyun bergerak seakan hendak mencium Donghae. Fans kembali berteriak histeris dan Donghae mendorong Kyuhyun dengan cepat. Kyuhyun tertawa lebar mendengar studio itu langsung riuh. Member yang lain ikut tertawa melihat ulah usilnya.

            “Gui Xian…” Hankyung menggeleng tak percaya. Ia tak habis pikir Kyuhyun yang biasanya tenang di depan kamera kini berani berbuat usil seperti saat di dorm.

            “Hangeng, jangan cemburu begitu," goda Mickey saat Hankyung menunjuk Kyuhyun sambil menggelengkan kepala. Donghae tidak mempedulikan semua itu. Ia kembali berbisik kepada Kyuhyun.

"Dong Hai, apa yang kamu lakukan?" tanya Shasha.

"Kesehatannya sangat baik," jawab Donghae dalam bahasa mandarin. Ia mengira Shasha menanyakan kesehatan Kyuhyun kepadanya. Namja itu langsung tersipu ketika menyadari kesalahannya.

"Dong Hai, apakah kamu mengajari Gui Xian kata demi kata?"

"Dui. Dui. Dui," jawab Donghae cepat. Ketika fans mentertawakannya, Kyuhyun membuat tanda silang sambil menggeleng dan tersenyum.

“Dong Hai mengajari Gui Xian,” cetus Siwon. “Hangeng ge mengajari Dong Hai.”

“Jadi kalian menolong satu sama lain…” Mickey terkagum-kagum. “Itu memang cara yang baik untuk belajar.”

“Ya, jika mereka saling menolong, mereka akan berkembang sangat cepat.” Shasha membenarkan.

“Sesungguhnya lingkungan kami mendukung untuk belajar berbagai bahasa. Ada member yang berbahasa Korea, China dan Inggris.” Hankyung memaparkan.

“Henry lebih banyak menggunakan bahasa inggris, bukan?” tanya Mickey.

“Ya.” Hankyung membenarkan. “Itulah sebabnya lingkungan kami sangat mendukung untuk belajar berbagai bahasa.”

            “Henry, sebagai member termuda, apakah mereka memperlakukanmu dengan baik?”

            “Mereka semua sangat memperhatikanku,” jawab Henry sambil tersenyum.

            “Mengapa kalian semua selalu berbisik?” tanya Shasha saat Siwon membisikan sesuatu kepada Henry.

            “Karena kami semua mengajarkan bahasa mandarin saat akan digunakan,” jelas Hankyung sambil tertawa.

            “Apa yang kau ajarkan?”

            “Ta shi shushu. (Dia adalah ajussi),” jawab Siwon sambil menepuk kaki Hankyung yang duduk di sisinya.

            “Shushu atau shi (guru)?” Kedua MC kebingungan.

            “Bu (bukan), yang Shi Yuan maksud adalah saya sangat tua. Jadi saya adalah pamannya Henry,” jelas Hankyung tak dapat menahan tawa.

            “Kalian semua tampak sangat bahagia bisa bersama-sama.” Mickey tersenyum.

            “Sangat bahagia,” sahut Henry. Jawabannya yang diiringi ekspresi bahagia, membuat MC dan penonton tidak meragukan kebenarannya. Ketujuh member SJ M jelas terlihat akrab satu dengan yang lain.         

            “Saya percaya dengan dukungan semua orang. penjualan album ini akan mencapai angka yang fantastik. Orang-orang yang menyukai SJ M akan semakin banyak.” Mickey kembali  menghadap ke arah penonton. “Kita harus memberi mereka dukungan dan semangat. Kalian semua setuju dengan saya?"

"Setuju!" seru para fans yang hadir.

"Hari ini, untuk memberi selamat atas album baru SJ M, fans sudah menyiapkan hadiah,” tutur MC membuat member SJ M tertegun.

Dua orang fans membawa sebuah kue yang sangat besar, sementara yang seorang lagi membawa buket bunga.

"Hati-hati langkahmu," kata Hankyung lembut. Ia dan Siwon segera membantu keduanya mengambil alih kue tersebut. Semua member SJ M berdiri dan berkumpul mengamati kue tadi.

“Pertama-tama selamat untuk debutnya SJ M. Kami berharap kalian akan sukses di China,” kata salah seorang perwakilan fans.

“Xie xie,” sahut ketujuh namja itu sambil tersenyum.

Kue pun diletakkan di luar jangkauan kamera agar acara bisa berlanjut. Ryeowook sesekali merangkul Zhoumi. Ia tahu perasaan Zhoumi saat ini sedang tidak baik setelah mendapatkan seruan-seruan penolakan dari beberapa fans di luar.

“Hadiah dari para fans ini kami harap bisa membuat kalian semua bahagia,” kata Mickey. “Hadiah semacam ini selalu bisa menghangatkan hati orang yang menerimanya. Hangeng, bagaimana jika kau menceritakan tentang album baru kalian?”

Hankyung mulai menjelaskan mengenai album Me milik SJ M. Jumlah lagu, perubahan koreografi, masuknya nuansa jazz, tarian hip hop, perbedaan tema MV, penampilan, juga peran Henry untuk bagian biola.

“Tiga dari enam lagu baru yang terdapat di dalam album, liriknya ditulis oleh Zhoumi,” kata Hankyung. Meski hanya dua tiga fans yang bertepuk tangan, Zhoumi tersenyum ramah. Ryeowook menepuk punggungnya untuk menghibur dan memberi selamat.

“Zhoumi yang menulis liriknya? Itu hebat!” puji Mickey.

"Siapapun yang mendengarkan CD nya akan berpikir yang menyanyikan adalah orang China. Cara pengucapannya sangat mengagumkan." Hankyung tersenyum bangga. "Kami sangat keras mengenai pengucapan saat rekaman."

“Aku ingin bertanya, apakah hal itu tidak terlalu sulit untuk mereka?"

Semua saling berpandangan mendengar pertanyaan sang MC. Pertanyaanpun ditujukan kepada Ryeowook yang sibuk bertanya kepada Zhoumi tentang apa yang mereka bicarakan.

"Yang lucu dari Li Xu adalah, saat bernyanyi, ia memiliki aksen Beijing yang terkenal dengan 'r' nya." Zhoumi mengalihkan perhatian MC.

"Aksen Beijingnya memang sangat bagus." Hankyung membenarkan.

Ryeowook hanya bisa tersipu malu mendengar pujian itu.

“Minta Li Xu mengatakan sesuatu,” pinta Mickey dan Shasha merasa penasaran.

“Aku selalu mengatakan kepada Li Xu agar menghilangkan aksen ‘r’ itu. Tapi aksennya justru semakin kental,” sahut Zhoumi. “Aku sampai berpikir, dia adalah orang Beijing yang sedang bernyanyi.”

“Dia bernyanyi seperti orang Beijing kuno,” kata sang MC disambut gelak tawa hadirin.

Ketika MC kembali meminta Ryeowook mencontohkan aksennya, Ryeowook menolak dengan alasan dia tak bisa memikirkan kata apapun saat itu.

“Kami akan mengajarimu,” kata Mickey. “Guai ge war.”

“Guai war saja, itu terlalu sulit,” protes Shasha.

“Sedikit sulit tidak apa.”

“Guai ge war.” Saat kedua MC sedang berdebat, Ryeowook berhasil menyebutkannya meski dengan aksen yang tidak terlalu kentara.

“Itu bagus!” puji Mickey dan Shasha.

“Li Xu bagus, tetapi kadang kala Gui Xian lebih baik,” kata Hankyung setelah mendengar aksen Ryeowook kurang mencolok. Ia memberi kode agar Kyuhyun mengucapkan kata mandarin.

“Fu wu yuan.” Kyuhyun mengucapkan dengan aksen ‘r’ yang kental. Melihat reaksi fans yang berteriak kegirangan, Kyuhyun ikut bersemangat. “Fu wu yuan!” Ia mengulang pengucapannya sekali lagi sambil berakting seolah sedang memanggil pelayan rumah makan.

Suasana semakin heboh dengan suara tepuk tangan dari fans . Siwon, Donghae dan Hankyung yang terkejut dengan ‘pembawaan baru’ Kyuhyun, ikut bertepuk tangan. Mickey merasa takjub. Ia langsung berdiri dan memberi Kyuhyun boneka maskot SOHU.

“Dia benar-benar terdengar seperti orang Beijing,” puji Mickey. “Di mana Gui Xian mempelajarinya?”

Kyuhyun menyahut dengan jawaban yang melenceng dari pertanyaan. Ia justru menerangkan saat mereka makan di rumah makan dan ia memanggil pelayan untuk memesan menu. Meski pikirannya kurang focus, tetapi  wajahnya sudah lebih baik daripada di CRI tadi pagi. Reaksi fans terhadap apa yang dilakukannya membuatnya senang.

Shindong hyung, ternyata sangat nyaman jika aku menerima ELF sebagai bagian dari hidupku. Aku tak perlu merasa sungkan. Aku bisa menjadi diriku sendiri di hadapan mereka. Gomawo sudah mengajariku, hyung. Naneun neoreul bogo shipeoyo…

Ketika MC meminta Donghae mencoba sebuah kalimat mandarin yang panjang, Hankyung melakukan protes.

“Itu terlalu sulit!” protes Hankyung.

Namun ternyata, saat kalimat itu dipenggal-penggal, Donghae yang selalu berusaha keras dalam hal apapun, berhasil mengucapkannya dengan baik.

“Bahasa mandarinku memang bagus,” aku Donghae ketika MC dan fans bertepuk tangan untuknya. Namun sedetik kemudian namja itu menutup mulut dan menekan dahinya yang terasa sakit. Jadwal ketat mulai membebaninya juga. Tapi  tak lama kemudian ia kembali tertawa mengikuti percakapan yang ada.

Siwon sedikit kesulitan mengucapkan kalimat yang diminta, jauh lebih sulit dibandingkan dengan Henry. Namun semua berlangsung baik secara keseluruhan. Hankyung merasa cukup puas.

"Saya membaca blog milik Hangeng,” tutur Mickey. “Di sana Hangeng mengatakan telah menunggu selama 5 tahun untuk momen ini. Dan sekarang, akhirnya Hangeng dapat datang ke China serta mendapat sambutan yang baik. Hangeng, mengapa tidak kau katakan sesuatu kepada semua yang hadir?"

Hangeng mengangguk pelan.

“Saya telah berada Korea sekitar 5 tahun dan saya selalu bekerja bersama dengan Super Junior.” Hangeng mulai menerangkan maksud status blognya itu. “Tetapi mimpi terbesarku adalah kembali ke China dan memiliki sebuah album mandarin untuk memperkenalkan member Korea. Kemarin merupakan langkah pertama impian saya terwujud. Jadi saya merasa sangat bahagia sekaligus sangat cemas. Meskipun saya pernah tampil di China sebelumnya,  kemarin adalah saat yang paling menegangkan. Saya ingin aksi panggung dan penampilan kami sempurna. Dan saya berharap kami akan menjadi salah satu artis top di China. Itulah tujuan terbesar kami saat ini.”

"Mengapa kita tidak memberi mereka semangat?" tanya Mickey ketika suasana tetap hening. Seruan dan tepuk tangan pun mulai terdengar menanggapi himbauan itu.

"Mereka sudah sangat terkenal," kata Shasha. "Dalam dua hari blog mereka dibuka, pengunjungnya sudah melebihi 1.500.000 orang."

"Tentu saja, kau pikir mereka siapa?' tegur Mickey. 

Acara bergulir ke pertanyaan yang pihak SOHU terima lewat email.

“Saya akan bertanya kepada member baru.” Mickey melihat daftar pertanyaan di laptopnya sebelum memandang Zhoumi. “Zhoumi, hal apa yang kau miliki yang menurutmu akan menarik bagi fans?”

Mendengar pertanyaan itu Zhoumi tertawa getir. “Aku pikir…”

Ryeowook langsung mendekatkan mike miliknya kepada Zhoumi karena merasa suara namja itu terlalu pelan, namun Zhoumi menolaknya. Meski begitu, tangan Zhoumi menggenggam tangan Ryeowook untuk meminta dukungan.

“Saya pikir….”

“Apakah ini kelebihanmu?” tanya Sasha saat Zhoumi tak melanjutkan kata-katanya dan hanya tersenyum.

“Bukan, saya pikir…”

“Jangan menangis,” kata Mickey saat menyadari mata Zhoumi mulai basah meski berusaha tersenyum. Ryeowook menggosok tangan Zhoumi yang berada di pangkuannya untuk memberi semangat.

“Apa yang terjadi?” Shasha merasa bingung ketika Zhoumi mulai meneteskan air mata.

Ryeowook berusaha menarik tangan Zhoumi namun namja itu bergeming. Akhirnya Ryeowook mendekat dan menarik paksa Zhoumi ke dalam rangkulannya. Ia juga memeluk namja tinggi semampai itu untuk menghiburnya. Member yang lain menatap dengan diam dari bangku masing-masing. Mereka sangat memaklumi perasaan Zhoumi.

“Zhoumi jadilah kuat!” seru Mickey mencoba membesarkan hati Zhoumi.

Zhoumi menghapus air matanya dan tersenyum. “Aku merasa sangat bahagia,” ucapnya dengan susah payah. Zhoumi kembali menangis dan Ryeowook merangkulnya.

“Mengapa  kita tidak memberi dukungan untuk Zhoumi?” tegur Mickey kepada fans yang hadir.

“Zhoumi! Jia You!” Fans mulai meneriakan dukungan. Stylist maju untuk memberi tissue kepada namja itu.

“Zhoumi, kau tidak harus bicara banyak. Semua orang mendukungmu. Kamu harus kuat, mengerti?” Mickey kembali membesarkan hati Zhoumi. “Menjadi bagian dari SJ M adalah sesuatu yang membahagiakan, jadi mengapa harus menangis? Jadi kita….”

“Kau tahu? Kau benar,” potong Zhoumi sambil tersenyum meski air mata sesekali masih mengalir di pipinya. “Sebelum acara saya ingin ke restroom, tapi saya takut untuk pergi ketika melihat semua fans di luar. Jadi saya mengajak Shi Yuan.”

Zhoumi mentertawakan kelakuannya saat datang ke SOHU.

“Sebenarnya saya merasa sangat senang bisa bersama member SJ M yang lain. Itu karena sifat kami saling melengkapi. Kami sudah bersama beberapa kali sebelum grup ini dibentuk. Saya selalu berpikir bahwa kami sudah bekerjasama dengan baik, di training atau di manapun. Sesudah datang di China, saya juga merasa sangat bahagia karena saya selalu ingin menjadi seorang penyanyi. Saya bekerja sangat keras untuk bisa mewujudkan impian ini. Apalagi bisa melakukan debut di tanah air sendiri. Jadi saya tidak tahu apa yang ingin saya katakan lagi."

Zhoumi mulai bisa tertawa.

"Bagaimanapun, saya harap grup ini bisa diterima baik di China dan menjadi yang terbaik."

Kali ini semua bertepuk tangan untuk mendukung Zhoumi dan Henry.

Acara pun bergulir ke permainan dengan menggunakan bahasa Mandarin. Semua menikmati kegiatan itu. Berusaha memenangkan semua game dengan kekompakan mereka. Kyuhyun pun bertindak lebih apa adanya di depan kamera meski dia masih sering terlihat bingung dan tidak fokus.

.

            “Ini semua untukku? Ini benar-benar untukku?” Kyuhyun terkesiap saat menerima banyak hadiah dari para fans seusai acara. Ia langsung berteriak kegirangan dan membuka hadiah itu satu per satu. Matanya berbinar setiap kali melihat benda yang ia terima. Hadiah itu belum termasuk game portable dari pihak sponsor untuk mereka semua.          

Member yang lain juga menerima beberapa hadiah dari fans. Hankyung mendapat jumlah hadiah terbanyak. Tapi mereka semua membuka hadiah dengan tenang, tidak seperti Kyuhyun yang selalu melonjak atau berteriak kegirangan.

            “Aku ingin punya sifat seperti dia,” kata Ryeowook sambil memandang Kyuhyun yang masih sibuk membuka kado.

            “Sifat Kyuhyun hyung?” Henry merapat.

            “Imutnya?” Donghae tertegun. “Wookie juga imut.”

            “Donghae hyung juga,” cetus Siwon sambil tersenyum.

            “Jangan katakan kau ingin sifat usilnya.” Hankyung menautkan alis.

            “Ani… Sifat tidak sadar kalau dia terkenal.”

            Semua serentak menoleh ke arah Ryeowook dengan heran. Kyuhyun sendiri terlalu sibuk mengagumi hadiahnya sehingga tidak menyadari mereka semua tengah membicarakan dirinya.

            “Mwo? Tidak sadar?” Zhoumi memandang Ryeowook, meyakinkan telinganya tidak salah dengar.

“Kyuhyun hyung narsis.” Henry meringis.

            “Ne, waktu ada yang memuji kalau dia itu  cool, dia bilang: aku tahu.”

“Donghae hyung, aku lebih narsis,” bela Siwon.

            Ryeowook menggeleng tidak setuju.

            “Coba hyungdeul lihat… Kyuhyunie selalu terkejut dan gembira setiap menerima hadiah, padahal itu sesuatu yang wajar mengingat dia salah satu yang paling terkenal di SJ.” Ryeowook memandang Hankyung, Donghae dan Siwon. “Dia juga selalu bahagia menerima kado apapun. Seperti anak kecil. Aku ingin segembira itu saat menerima hadiah. Terkadang, karena sudah terbiasa, semua menjadi hambar. Tetapi Kyuhyunie tidak pernah begitu.”

            Kini mereka memandang Kyuhyun dan mengakui kebenaran kata-kata Ryeowook.  Merasa diperhatikan, Kyuhyun menoleh. Dengan senyum lebar, Kyuhyun mengacungkan sebuah CD lagu kepada mereka.

            “Hyungdeul! Henry-ah! Ada fans memberiku CD lagu ini karena aku menyanyi Moon Represents My Heart di acara CRI tadi pagi. Katanya lagu-lagu penyanyi ini sangat bagus. Aku akan mempelajarinya, dan menyanyikannya suatu saat nanti di atas panggung sebagai tanda terima kasih.”

            Mata Kyuhyun berbinar sambil membolak-balik CD itu, mencoba membaca tulisan kanji yang tertera di sana. Hankyung yang berdiri di belakang member lainnya, menepuk ringan mereka. “Kyuhyunie hidup dari hari ke hari. Itu sebabnya setiap hari bagi dia adalah sesuatu yang baru. Kalian bisa bersikap begitu jika berpikir seperti caranya berpikir.”

            “Hyung, dia akan baik-baik saja kan?” Ryeowook memandang Hankyung dengan cemas.

            “Tentu. Kita akan menjaganya bersama. Dia akan baik-baik saja.” Hankyung bergerak mendekati Kyuhyun, mengambil CD lagu dan memeriksa daftar lagunya. “Ini CD lagu Qi Qin.”

            “Ne, penyanyi yang sama dengan yang menyanyikan Moon Represents My Heart, hyung. Fans ini melihat siaran CRI, lalu datang ke SOHU untuk memberikannya. Hankyung hyung tahu lagu-lagu ini?”

“Tentu saja. Qi Qin penyanyi yang bagus dengan lagu yang bagus pula.” Hankyung meneliti kembali daftar lagu tersebut dan menunjuk sebuah judul. “Bu Rang Wo De Yan Lei Pei Wo Guo Ye. Kau latih saja lagu itu, Kyuhyunie. Aku dan Zhoumi akan membantumu.”

            “Xie xie ni de ai, gege (terima kasih untuk cintamu).”

            Hankyung tersenyum mendengar kalimat itu.

            “Kyuhyunie, kemasi hadiahmu segera, biar manager hyung yang membawanya ke dorm,” jelas Hankyung. Ia berdiri dan bertepuk untuk menarik perhatian semua membernya.  “Kalian semua bersiap-siaplah. Besok kita meninggalkan Beijing menuju ke Nanjing.”

            Kyuhyun memandang hadiah yang berserakan dengan sedikit sedih. Diambilnya CD lagu tadi. “Aku akan mempelajarinya selama kita berkeliling China. Semoga kita bisa segera kembali ke dorm.”

            “Tentu.” Hankyung tersenyum menenangkan. “Bawalah apa saja yang ingin kalian bawa dan simpan. Yang tidak bisa terbawa, serahkan kepada manager hyung untuk dikirim ke dorm SJ M.”

            Semua mengangguk. Meski lelah, mereka sibuk memilih apa saja yang akan mereka bawa ke kota selanjutnya, karena besok pagi-pagi mereka akan langsung berangkat.

Kyuhyun mengecek ulang ranselnya. Hadiah Natal dari hyungdeul, beberapa hadiah saat ulang tahun debut pertamanya, dan celengan beruangnya ia pastikan terbawa dalam ranselnya. Juga bando milik Yesung.

            Meski Hankyung seorang pemimpin yang baik, tegas dan berhati lembut, Kyuhyun sangat merindukan Leeteuk. Leeteuk selalu membuat mereka tertawa di ruang tunggu, mendekati siapa pun yang berwajah murung dan berusaha membuatnya ceria kembali.

Bukan hanya kepada member SJ. Leeteuk juga melakukan itu untuk grup lain yang sedang bersama mereka. Ia akan meminta dongsaengdeul bergurau dan membuat lelucon bersamanya, agar grup lain yang melihat mereka terhibur. Padahal justru hal itu sering kali membuat SJ dicap sebagai pelawak. Tapi Leeteuk tidak peduli.

Kyuhyun meraih HP dan mulai menghubungi leader Super Junior. Beberapa kali ia mencoba, namun tak ada nada sambung yang terdengar. Wajahnya menjadi sedih. Ia mencoba mengalihkan pikirannya dengan mengisi jurnal pemberian hyungnya. Sesekali diliriknya HP-nya, namun benda itu tidak juga berbunyi.

Teuki hyung, aku merindukanmu… Mengapa hyung tidak mengangkat teleponku? Mengapa hyung tidak menelepon balik? Apakah hyung sangat sibuk? Atau hyung tidak mau mengeluarkan uang untuk biaya telepon? Teuki hyung memang paling pelit sedunia…. Meski begitu, aku sangat menyayangimu, hyung….

Mata Kyuhyun memanas. Ia mengelus sekali lagi celengan beruangnya sebelum memasukkan benda itu ke dalam ransel.

.

            Leeteuk menimang HP-nya dengan bingung. Kyuhyun tadi menelepon, dan ia tidak punya keberanian untuk mengangkatnya. Park Jungsoo, apa yang kau lakukan? Kau tinggal angkat telepon dan mendengarkannya berbicara. Kenapa itu saja tidak bisa kau lakukan?

            Suara Kyuhyun mengalun saat Leeteuk memutar musik. Teuki hyung, kenapa kau menggunakan lagu Ryeowookie sebagai ringtone-mu? Ganti! Hyung harus memakai laguku! Leeteuk tersenyum mengingat evil magnaenya merengut. Dan karena ia tidak mengganti ringtone-nya juga, akhirnya Kyuhyun nekad menjebol password-nya dan menggantinya sendiri.

Kau sangat nakal, Kyuhyunie. Tapi hyung tidak bisa membencimu. Hyung bahkan sangat merindukanmu… Mianhe, hyung tidak sanggup menerima teleponmu… Hyung takut akan menangis dan membuatmu bingung…. Cepatlah kembali… Kalian semua cepatlah kembali. Hyung sangat kesepian di sini….

            Air mata Leeteuk mengalir tanpa bisa dicegah.  Namja itu bergegas menghapus air matanya ketika dongsaengdeul masuk ke dorm lantai 12, bergabung dengannya di ruang tengah. Sungmin menyalakan televisi sementara yang lain mengambil tempat masing-masing.

Eunhyuk, Shindong dan juga Leeteuk memperhatikan tayangan live M!Countdown dengan diam. Begitu pula Kangin yang belakangan cukup sering tidur di dorm. Mereka memperhatikan SS501 membawakan acara yang telah mereka gawangi selama hampir dua setengah tahun, di mana Kangin yang ada di formasi awal digantikan oleh Eunhyuk.

            “SS501 sudah pasti menggantikan Super Junior?” tanya Yesung yang ikut menonton.

            “Belum pasti,” jawab Leeteuk sambil merebahkan punggungnya ke sofa. 

“Katanya mereka juga yang akan menggantikan Heechul hyung di Inkigayo.”

            “Itu juga belum pasti, Sungmin hyung.” Kali ini Eunhyuk yang menjawab sambil menatap tangannya yang sudah sembuh. “Mereka bukan MC tetap, hanya sementara sampai ada keputusan lain.”

            “Super Junior sedang sibuk mempersiapkan album baru dan Super Show.” Kangin tertawa getir. “Alasan yang aneh…. Bagaimana bisa menyiapkan semua itu tanpa lima anggota lainnya? Sepertinya kita hanya sibuk variety show, itu pun Teuki hyung dan Hyukie saja yang memiliki jadwal cukup padat.”

            “Kangin hyung, jangan berpikir negatif terus,” tegur Eunhyuk halus.

“Ya! Hyukjae! Kau berani mengajariku?!” hardik Kangin sambil bangkit berdiri. Matanya memandang dengan gusar, membuat Eunhyuk beringsut memeluk Leeteuk.

“Kontrol dirimu, Kangin-ah.” Leeteuk kali ini tidak tersenyum. Ia melempar pandangan menegur. “Belakangan ini kau sering mabuk-mabukan. Aku bahkan harus menjemputmu kemarin. Aku tidak melarangmu minum, tetapi jangan sampai mabuk. Untuk berdiri dan berjalan lurus saja kau tidak sanggup. Ingatlah Hankyung-ah dan dongsaengdeul yang sedang bekerja keras di sana. Mereka berjuang untuk kita. Setidaknya kau jaga kelakuanmu di sini.”

Kangin tak bisa membantah apapun. Ia terduduk dengan wajah muram.

“Aku juga ingin bekerja keras, hyung. Aku tidak tega melihat mereka seperti itu di sana, sementara kita di sini hampir tak ada kegiatan. Bahkan Kibumie tengah bekerja keras di drama serial.”

“Hyung, bukankah Kangin hyung juga main drama?”

Kangin melempar death glare kembali pada Eunhyuk.

“Aku tahu.” Kali ini Leeteuk tersenyum lembut. Tak ada yang meragukan Kangin soal bekerja. Selain gemar minum dan temperamen tinggi, Kangin benar-benar pekerja keras dan selalu memposisikan dirinya sebagai pelindung member yang lain. Leeteuk mengerti bagaimana perasaan Kangin saat ini. Tidak sibuk dan tidak bisa melindungi.

 “ELF memboikot album SJ M. Apa hyung tahu?” tanya Kangin hati-hati.

“Tentu saja.” Leeteuk juga yang lain mengangguk.

“Hyun-ah…di siaran tadi pagi…” Kangin berhenti untuk menghapus air mata yang mulai mengalir di wajahnya. Sungmin dan Eunhyuk segera merangkul namja kekar namun perasa itu di kiri dan kanannya. “Saat tadi dia ditanya hadiah apa yang ia inginkan dari fans di China… Hyun-ah bilang ia tak menginginkan hadiah apapun. Ia hanya ingin mereka mendukung SJ M... Hyung, tidak adakah yang bisa kita lakukan untuk mereka di sana?”

Semua terdiam mendengar kata-kata Kangin. Mereka semua menonton siaran itu meski tidak bersama. Mereka tahu Kyuhyun sempat tertunduk untuk menyembunyikan wajahnya sebelum bisa menjawab pertanyaan itu dengan lancar. Boikot penjualan album SJ M yang dikerjakan dengan susah payah membuat mereka semua bersedih. Meski album U dan Don’t Don mengalami permintaan kembali akibat aksi boikot, dan mereka paham yang dilakukan ELF adalah untuk mempertahankan eksistensi mereka, namun tak urung mereka juga tak bisa menutup mata akan tekanan yang dihadapi member lain yang tergabung dalam SJ M.

“Waktu luang ini… Sebaiknya kita anggap ini kesempatan melatih apa yang kurang pada diri kita.” Shindong mencoba memulihkan suasana. “Kalian masih ingat kata-kata Kyuhyunie waktu itu?”

“Yang mana?” Sungmin mulai tertarik.

Yesung duduk dengan penuh perhatian. “Tentang mengapa dia terpilih menjadi member SJ M?”

“Tentu aku ingat.” Eunhyuk menjawab sambil tertunduk, membuat Yesung yang peka mengerutkan keningnya. “Dia bilang, dia terpilih menjadi member SJ M karena kemampuan dance-nya yang baik. Uri magnae memang kurang ajar.”

“Tidak tahu kemampuan diri sendiri.” Kangin mulai bisa tersenyum.

“Itu tantangan buat kita. Kita akan berlatih menyanyi mulai besok. Setuju?” Mata Leeteuk berbinar.

“Aku siap melatih kalian semua.” Yesung berkata dengan semangat.

“Aigoo… Aku lupa siapa yang akan melatih kita vokal.”

Semua tertawa mendengar keluhan Eunhyuk. Yesung sendiri hanya diam tanpa ekspresi. Namun matanya mengawasi Eunhyuk sedikit lebih lama. Saat mata mereka bertemu, seperti yang Yesung duga, Eunhyuk mengalihkan pandangan menghindarinya.

.

Eunhyuk baru saja pulang dari SUKIRA ketika Yesung mengetuk pintu kamarnya.

“Ada apa, Yesung hyung? Aku sangat mengantuk.” Eunhyuk duduk di meja rias sambil membersihkan wajahnya sementara Yesung duduk di tepi tempat tidur.

“Donghae-ah menghubungimu?”

“Ne, tapi aku sedang sibuk. Jadi aku tidak mengangkatnya,” kata Eunhyuk. Ia mengamati wajahnya di cermin, lalu bangkit untuk berganti pakaian tidur.

“Member yang lain meneleponmu juga?”

“Aku sibuk, hyung, aku tidak bisa mengangkat telepon,” jawab Eunhyuk. “Sebenarnya Yesung hyung ingin bicara apa?”

“Kau meragukan mereka bukan?”

Kalimat langsung yang Yesung ucapkan, membuat wajah Eunhyuk pucat pasi. Ia kemudian duduk di sebelah Yesung dan mengangguk. Semua tahu, sia-sia menyembunyikan sesuatu dari Yesung yang berintuisi tajam.

“Hankyung hyung… Kata-kata Hankyung hyung membuatku cemas,” kata Eunhyuk lirih. Ia tidak takut berbicara dengan Yesung, karena Yesung selalu menutup mulutnya rapat-rapat terhadap rahasia member lainnya. “Hankyung hyung bilang, impian terbesarnya adalah kembali ke China dan membuat album dalam bahasa Mandarin…”

“Untuk memperkenalkan member Korea di SJ,” lanjut Yesung.

“Ne, aku tahu, dugaanku terdengar konyol, tetapi….”

“Tetapi kau tidak bisa membohongi dirimu sendiri kalau kau ragu.”

Eunhyuk mengangguk. Yesung menghela napas panjang.

“Hyung, aku masih berusaha mempercayai mereka… Meski blog mereka sangat ramai, aku masih mempercayai mereka.” Mata Eunhyuk mulai basah dan suaranya gemetar. “Aku tak ingin mengalami perpisahan lagi dengan teman satu grup-ku. Itu sangat menyakitkan… Apalagi kita semua sudah seperti saudara.”

Yesung menepuk bahu Eunhyuk dan tersenyum.

“Hyung tahu, Hyukjae sangat mencintai SJ. Sangat mencintai semua member lainnya.” Yesung menepuk pipi Eunhyuk hingga dongsaengnya itu mengaduh.

“Hyung! Kau itu memukul pipiku, bukan menepuk.”

Wajah Yesung tetap tanpa ekspresi menerima protes Eunhyuk. Ia bangkit berdiri dan berjalan ke arah pintu.

“Hyung, kau hanya ingin tahu soal itu?” Eunhyuk kebingungan melihat Yesung hendak keluar dari kamarnya.

“Apakah kau ingin mengatakan hal lainnya?”

Eunhyuk menggeleng dengan bingung.

“Itu bagus. Aku sudah mengantuk. Kasihan ddangkoma jika aku tak menemaninya di kamar.” Tanpa berpamitan, Yesung meninggalkan Eunhyuk yang hanya bisa menggelengkan kepala melihatnya. Jika Yesung menjadi tenang, Eunhyuk merasakan hal yang sebaliknya. Ia menjadi tidak bisa tidur malam itu.

.

.

10 April 2008

            Hari-hari Super Junior maupun SJ M bergulir dengan rutenya masing-masing. Meski pemboikotan masih terjadi oleh sebagian ELF, Hankyung berhasil mempertahankan semangat membernya untuk tetap memberi yang terbaik.

            “Ingat, jika kita tenggelam, Super Junior yang setengah vakum pun akan ikut tenggelam. Jangan pedulikan apapun, baik itu rumor, penolakan sebagian fans SJ, tekanan dari netizen kalau SJ terancam bubar, bahkan perasaan kalian yang rindu rumah… Aku mohon, semua itu harus kalian simpan rapat-rapat selama kita tampil, arra? Promo ini akan menentukan penjualan album nantinya.”

            Semua mengangguk. Penampilan mereka tanggal 10 April di Jiangsu TV dalam acara Very Big Star membuktikan mereka sanggup menempatkan semua masalah yang mereka hadapi di belakang. Kyuhyun pun melakukan apa yang dipesankan oleh Shindong, menjadi dirinya sendirinya sendiri. Ia sempat membuat Hankyung dan Siwon mempertahankan posisi baju mereka masing-masing saat Kyuhyun memperkenalkan diri. Para penonton seketika heboh karena baju Siwon dan Hankyung hampir tersingkap akibat ulah Kyuhyun. Hari itu Kyuhyun juga mendapat gelar baru sebagai yKyu akibat tariannya.

            Semua menikmati jadwal yang padat sambil bersenang-senang, tampil sebaik mungkin namun apa adanya diri mereka, saling berinteraksi satu sama lain sehingga penampilan SJ M selalu dinanti meski ditengah kekacauan dan berita perpecahan Super Junior.

Namun jadwal mereka yang sudah tersusun padat hingga bulan Mei tidak diimbangi dengan pengaturan waktu yang baik. Mereka makan tidak teratur dengan asupan gizi yang seadanya. Hamburger, ayam goreng tepung, pizza,  dan makanan cepat saji lainnya menjadi konsumsi mereka sehari-hari. Tidak jarang mereka baru makan malam sangat larut.

.

.

11 April 2008

Di ruang duduk hotel, Kyuhyun asyik bermain game ketika Donghae muncul.

“Kyuhyunie, kau belum tidur? Apa kata Hankyung hyung jika kau sakit?”

“Aku tidak bisa tidur, hyung.” Kyuhyun tersenyum tipis. Sebenarnya ia sudah berusaha tidur, tetapi tubuhnya terasa sangat pegal sehingga tak ada posisi yang membuatnya bisa terlelap. Akhirnya Kyuhyun memilih bermain dengan harapan ia akan mengantuk dan bisa tertidur.

Kyuhyun menautkan alisnya ketika Donghae ikut membuka laptop dan duduk di seberang meja berhadapan dengannya. “Kyuhyunie, aku membuka UFO. Coba kau lihat siapa saja yang sedang aktif di sana.”

Donghae tersenyum lebar ketika melihat wajah Kyuhyun berubah sangat cerah. Ia tahu, meski Kyuhyun tidak pernah mengucapkannya, dongsaengnya itu sangat merindukan keluarga dan member lain di Korea.

“Ini menyenangkan,” ucap Kyuhyun sambil mulai membaca komen yang baru masuk di UFO Super Junior.

ELF: Aku bermimpi memiliki hubungan cinta segitiga dengan Kangin oppa dan Kyuhyun oppa hari ini. Ini mimpi yang bagus.

Kangin: Kenapa tidak dengan namja yang tepat?

“Mwo?!” Kyuhyun mempoutkan mulutnya membaca balasan Kangin.

Kyuhyun: Dog dream.

            Donghae tertegun namun kemudian tergelak melihat mimik Kyuhyun. “Mungkin yang Kangin hyung maksud, kau terlalu kecil untuk mengalami cinta segitiga.”

            “Ya! Donghae hyung, aku ini bukan anak kecil!” Kyuhyun menggelengkan kepalanya. “Tapi bersaing dengan Kangin hyung itu menyebalkan. Dia sangat tahu cara memperlakukan yeoja.”

            “Aha! Aku masih ingat, kau bilang Kangin hyung tidak mungkin kau tolak jika kau seorang yeoja.” Donghae kembali tergelak.

            “Aku bilang, aku takkan mengenalkan yeojachingu-ku pada Kangin hyung!”

            “Itu artinya, dugaan fans tadi benar bukan?”

            “Berisik!” sungut Kyuhyun.

ELF:  Siapa saja, tolong ceritakan tentang KING WANG ZZANG!

Leeteuk: Oh, itu adalah cinta antara Super Junior dan ELF.

Heechul: Ck, orang ini….

            Donghae dan Kyuhyun tergelak membaca balasan Heechul. Mereka bisa membayangkan betapa gemasnya Heechul kepada Leeteuk. Jika Leeteuk ada di dekatnya, Heechul pasti mencium pipi Leeteuk saking gemasnya. Leeteuk sendiri memilih jawaban yang aneh untuk menghindari bocornya berita sebelum waktunya.

            “Itu lagu yang ditulis Heechul hyung untuk Defconn kan? Meski tidak semua liriknya, tapi lagu itu Heechul hyung sekali. King Wang Zzang. Super King Cool. Aku hafal part Heechul hyung.” Kyuhyun bangkit berdiri dan mulai menirukan Heechul yang menyanyikan lagu rap yang belum dirilis itu.

ujudaeseuta heenimida
nae ireum ttan heenim-byeoldo itda
jalnancheok geonbangjyeo maldeureun maneo
bakkeseon balladeu aneseon metal utgyeo
ne salm gyehoegena gwanshimgatji geurae
taja chil shigane peneul deulji ijen
nam yokhan soneuro
bumonim eokkaerado jumulleodeuryeo
nuwo dwinggulgeorijiman malgo

            Kali ini Donghae tidak lagi tertawa. Dengan cemas ia mendekati Kyuhyun dan memaksanya duduk kembali.

            “Ya! Donghae hyung! Apa aku tidak cocok menyanyikan lagu rap?” Kyuhyun memandang wajah Donghae yang tengah meringis. “Kalau begitu, hyung harus mengajariku, arra? Suatu hari, aku akan bernyanyi rap di panggung. Aku ingin mencoba menjadi rapper.”

            “Bukan…bukan soal rap-nya, Kyuhyunie. Tapi lirik itu tidak cocok untukmu. Apa kata Cho ajussi jika mendengarnya? Hyung tidak ingin beliau mendengar kata-kata seperti itu dari mulutmu.”

            “Heechul hyung boleh menyanyikannya.” Kyuhyun memandang dengan tidak senang.

            “Percayalah kata-kataku, lagu itu akan dicekal komisi penyiaran jika muncul.” Donghae kembali ke posisinya semula. “Sebaiknya kau tidak menyanyikannya.”

            “Tapi itu lagu yang bagus.”

            “Bagus, tapi liriknya terlalu keras.” Donghae meringis. “Kau bukan anak yang selalu menentang orang tua. Lirik tadi tidak cocok untukmu.”

            “Heechul hyung sekali.” Kyuhyun mengangguk pelan.

            Donghae melihat mata Kyuhyun meredup. “Kau merindukannya, eoh?”

            “Mwo?” Kyuhyun kembali ke dunia nyata dan memasang evil smirknya. “Aniyo. Aku bukan Donghae hyung yang selalu bilang merindukan Korea sejak hari pertama. Kau tahu, hyung, setiap kau berdiam diri dengan wajah sedih, Ryeowookie sangat mencemaskanmu. Ia senang sekali ketika hyung mulai bisa tersenyum dengan tulus.”

            “Begitukah?” Donghae mencoba memandang Kyuhyun lebih dalam, namun sudah tak tersisa perasaan sedih sedikit pun di wajah dongsaengnya. Ia hanya bisa menghela napas melihat hal itu. “Aku tidak akan membuatnya khawatir lagi mulai besok. Aku akan mencoba bersenang-senang di sini.”

            “Itu bagus. Hyung tidak boleh membuat dongsaengdeul khawatir.” Kyuhyun kembali tertawa, tidak menyadari Donghae yang terdiam.

            “Kalian sedang apa?” Ryeowook muncul dengan wajah mengantuk. Ia duduk di sebelah Kyuhyun dan tersenyum. “Ah! Banyak sekali yang online!”

Seperti Kyuhyun dan Donghae, Ryeowook pun senang melihat Kangin, Leeteuk, Heechul, Shindong, dan Sungmin sedang aktif di UFO. “Aku juga online kalau begitu. Kyuhyunie, apa cukup jika tambah satu lagi?”

            “Cukup, Ryeowookie. Aku sudah memastikan agar kita bertujuh bisa online sekaligus jika menginginkannya.”

            Ryeowook bergegas mengambil laptopnya dan bergabung bersama mereka di ruang duduk. Ia tertawa ketika ada ELF yang mengajak Eunhyuk menonton film dewasa, Sungmin yang ditegur karena bersikap diam saat bertemu fans, juga Heechul yang meminta dibagi roti saat ada ELF yang menulis akan pergi sebentar untuk membeli roti.

            “Mata Hyukie pasti langsung berbinar,” celetuk Donghae sambil tergelak.

ELH: Pembunuhan namja-namja populer. Aah…

Heechul : Cari mati!

            “Ommo…apa yang Heechul hyung tulis?”

            “Jangan terkejut, Wookie. Kyuhyunie membalas ELF dengan ‘dog dream’ tadi.”

            “Mwo?!”

            “Itu artinya mengigau,” kata Kyuhyun membela diri. “Ck, kenapa kalian peduli sekali dengan kata-kata seperti itu?”

            “Kenapa kau dan Heechul hyung tidak peduli dengan kata-kata yang kalian tulis?” balas Ryeowook.

ELF: Kangin oppa! Apakah makan daging harus  dengan minum bir? Berhentilah minum!

Kangin: Apakah saya sedang berdiet?

Donghae menggelengkan kepalanya. “Sepertinya tak ada yang beres dalam menjawab pertanyaan fans.” Ia melirik ke arah Kyuhyun yang sibuk bermain PSP sambil memantau perkembangan di UFO. “Omong-omong soal minum… Kyuhyunie, kau minum 3 botol sehari. Apakah kau  tahu dapat nick name baru di sini?”

“Beer chair?” Ryeowook tersenyum lebar.

“Ryeowookie, kau sudah tahu, jangan berpura-pura tidak tahu.” Kyuhyun tidak mau membahas hal itu lebih lanjut. Ia melepaskan pandangannya dari PSP dan beralih ke laptop. Saat itu Donghae tengah membalas komen seorang ELF lainnya. “Donghae hyung, apa yang kau tulis?”

“Dia bertanya mengapa Siwonie tidak selalu membalas UFO. Aku jawab dia sibuk berdoa. Bukankah itu tidak salah? Dia selalu berdoa setiap pagi dan malam, juga setiap ada hal yang mengganggu pikirannya.”

Belum sempat menyahut kata-kata Donghae, mata Kyuhyun terbelalak membaca balasan UFO Ryeowook.

ELF: Kibum oppa!! Oppa tidak punya tangan atau kaki?! Tidak pernah ada balasan!

Ryeowook: Tidak punya jari…

Kyuhyun memandang kedua namja di sekitarnya dengan wajah pri

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Inspiritwer_11 #1
Chapter 18: How can i find falling star?
Ladychi #2
Chapter 51: dice que esto es una secuela, ¿donde esta la otra historia
Ladychi #3
Chapter 51: tienes otra historia? o solo es esta, escribes muy bien
ArizKyu #4
Chapter 51: ??
Update lagi dong eonn??
moonloversrae #5
Yeah akhirnya update lagi.. Still the best author ?
DekanAkavi1711 #6
Chapter 50: eonn, yg SUJU M tukeran baju di pesawat itu real kah?
Jai2212 #7
Where can i read the falling star?? I cant find it...
dephinalouisa
#8
Chapter 50: Best ff and author so far.. Cara penulisan dan penggambaran masing2 karakter sgt mendetail.. Semua percakapan dirangkum secara cerdas.. Ditunggu kelanjutannya eonie.. Hwaiting!!
EndahD #9
Chapter 50: Selalu nunggu buat setiap chapternya walaupun udah sekian lama
iharukumipuff
#10
Chapter 50: kyuhyun menghilang? apa lagi rencana kyuhyun kali ini? xD