Rising Star - Ch 16

Rising Star (the sequel of Falling Star)
Please Subscribe to read the full chapter

 

Title : RISING STAR Chapter 16

Genre : Brothership

Rating : Fiction T

Cast : Kyuhyun, Leeteuk, Heechul, Hankyung, Yesung,  Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryeowook, dan Kibum.

Disclaimer : All them belong to themselves and GOD. I own only the plot.

Warning : Typos, Geje , Don't like it? Don't read it please.

Summary : “B…Bahaya, hyung! Bahaya!” // Kyuhyunnie, jika kau keluar, aku sungguh tidak akan menyalahkanmu. // “Kenapa pipiku yang salah?” // “HOLLYWOOD!!! WE”RE COMING!!!” // “Semoga Super Junior K.R.Y. juga memiliki konser.”

.

.

Sang Petinggi SM tersenyum teringat reaksi Kyuhyun sekilas tadi. Ia bisa memastikan namja itu mencoba menahan air matanya. “Tampaknya hanya Kyuhyun sshi yang menyadari saat-saat berat akan kembali datang. Selamat bersenang-senang, Super Junior. Nikmatilah sebaik mungkin masa-masa kalian masih bisa bersama.”

.

.

RISING STAR Chapter 16

.

2 Desember 2007

Hari-hari sibuk Super Junior semakin bertambah seiring naiknya nama mereka di industri musik. Berbagai undangan menyanyi maupun variety show berdatangan. Dalam sehari, mereka bisa mengikuti 3 macam acara di tempat yang berbeda. Namun semua menjalaninya dengan penuh semangat, tidak terkecuali Kyuhyun.

Sebagai vokalis, Kyuhyun sudah menerima beberapa partitur lagu yang akan dinyanyikannya di SM Town nanti. Lagu untuk acara yang akan digelar bulan Desember bersama Super Junior dan Super Junior K.R.Y. pun sudah ia pelajari. Namja itu sangat gembira mengetahui ia akan melakukan duet dengan Park Sun Joo maupun Min Kyung Hoon.

“Kyuhyunnie, kau tidak terlalu bersemangat?” tanya Ryeowook sedikit khawatir.

Jam menunjukkan pukul 10 malam. Kyuhyun sudah dua jam mengulang-ngulang lagu dan memberi catatan di bagian-bagian tertentu. Bahkan semua itu selalu dibawanya saat mereka mengisi acara ke berbagai tempat. Kyuhyun akan sibuk mempelajarinya di sela-sela makan dan istirahat.

Ryeowook benar-benar berharap Sungmin segera pulang dari acara radio. Hanya namja itu yang bisa memaksa Kyuhyun untuk tidur.

“Aniyo, Ryeowookie, aku baik-baik saja.”

Kyuhyun yang sedang sibuk, tidak memperhatikan mata Ryeowook yang terbelalak. Eternal magnae itu menutup mulutnya agar tidak berteriak. Dengan perlahan, ia melangkah menjauhi Kyuhyun. Begitu merasa jaraknya aman, ia langsung berlari ke dorm lantai 12.

“Teuki hyung, bahaya!” seru Ryeowook sambil membanting pintu kamar Leeteuk yang dibukanya dengan tergesa-gesa.

Leeteuk nyaris terlompat dari posisi tidurnya. Ia baru saja hampir terlelap. Shindong, Donghae, dan Heechul yang sedang bersantai di ruang tengah pun bergegas menghampiri. Cuma Hankyung yang tidak beranjak dari sofa karena kakinya maish cedera.

“Ada apa, Wookie? Kau seperti ketakutan begitu?” tanya Leeteuk masih mencoba mengumpulkan kesadarannya.

“B…Bahaya, hyung! Bahaya!”

“Ya! Wookie! Cepat katakan dengan jelas!” tegur Heechul geram.

“Kyuhyunie… Kyuhyunnie… Bahaya!”

“Mwo?” Leeteuk dan yang lain bergegas hendak ke lantai 11, tapi Ryeowook langsung menahan mereka.

“Kenapa kau memperlambat kami?!” Donghae kebingungan.

“Kyuhyunnie… Dia tidak perlu apa-apa sekarang.” Ryeowook mencoba menormalkan nafasnya yang sedari tadi berlari.

“Wookie, coba jelaskan dengan tenang,” kata Leeteuk sambil meminta mereka semua kembali duduk.

“Hyungdeul tahu sifat Kyuhyunnie, bukan? Kalau dia bilang ‘sakit’…..”

“Itu artinya dia malas,” semua menyahut.

“Ne. Seandainya dia bilang ‘aku baik-baik saja’….”

“Berarti dia sedang sakit,” kata hyungdeul seperti koor anak TK.

Ryeowook mengangguk puas. “Dan tadi, dia mengatakan ‘aku baik-baik saja’, hyungdeul.”

Kening kelima hyungnya langsung berkerut.

“Teuki hyung, belakangan ini jadwal kita memang padat sekali. Karena Kyuhyunnie kondisinya stabil, kita lupa bahwa dia tetap harus hati-hati dengan kesibukannya.”

“Kau benar, Shindong-ah. Kita terlena dengan semangatnya.”

“Bagaimana kalau kita batalkan saja beberapa jadwalnya?” usul Heechul cepat.

“Aku setuju!” seru Donghae.

“Aku tidak setuju,” kata Hankyung yang mengikuti kehebohan mereka. Namja itu membuat semuanya menoleh dengan heran. “Aku akan coba bicara baik-baik dengan Kyuhyunnie agar mengerem kegiatan di luar jadwalnya. Sementara ini kita pantau saja dulu, Teuki hyung.”

“Baiklah,” kata Leeteuk sambil tersenyum. “Aku serahkan masalah ini kepadamu.”

Hankyung tersenyum lalu beranjak menuju dorm lantai 11 dibantu oleh Ryeowook. Namja itu tidak menghampiri Kyuhyun yang masih serius mempelajari partitur. Ia justru melangkah ke dapur dan menyiapkan sepiring nasi goreng Beijing andalannya.

Suasana dorm itu sepi. Ryeowook yang sudah mengantuk, berpamitan untuk menyusul Yesung dan Eunhyuk yang sudah tertidur sedari tadi. Sungmin belum juga pulang. Tinggal Kyuhyun dan Hankyung yang masih terjaga di sana.

Kyuhyun menoleh ketika Hankyung mendekat sambil membawa sepiring fried rice Beijing. Wangi masakan itu membuat Kyuhyun tertarik, namun mulutnya seperti terasa pahit. Karena itu ia tidak berminat untuk makan hari ini.

“Kata Wookie, kau makan sedikit sekali tadi, Kyuhyunnie.” Hankyung duduk di sebelah Kyuhyun sambil mengangsurkan masakannya tersebut. “Makanlah!”

“Gomawo, hyung, taruh saja di sana, nanti pasti aku makan,” kata Kyuhyun sambil menunjuk ke meja di depannya.

Namun Hankyung justru mengambil sesendok dan mulai menyuapi Kyuhyun. Karena Sungmin biasa melakukan itu kepadanya, Kyuhyun otomatis membuka mulutnya sambil terus melanjutkan kegiatannya. Hankyung memperhatikan Kyuhyun yang begitu serius. Meski begitu, sang magnae tampak sangat gembira. Sesekali suara merdunya terdengar saat menghafalkan lagu.

“Kau bersemangat sekali.”

Kyuhyun tersenyum lebar tanpa menoleh. “Tentu saja, hyung, aku suka sekali bernyanyi. Sudah hampir setengah tahun aku tidak bernyanyi, dan sampai saat ini, aku masih menyanyikan part-part pendek saja. Kali ini, aku akan menyanyikan banyak lagu, hyung!”

“Aku bahkan dipasangkan dengan Park Sun Joo sshi dan Min Kyung Hoon sshi.”

“Park Sun Joo sshi pelatih vokal terkenal itu?” Hankyung terperanjat.

“Ne. Aku sebenarnya muridnya lho,” kata Kyuhyun sambil tersenyum lebar.

“Benarkah?”

Kyuhyun mengangguk. “Dia sempat melatih vocal di sekolahku. Dan dia bilang, aku berbakat menjadi penyanyi. Karena dia, aku semakin menyukai kegiatan menyanyi, sampai sempat menentang Appa.” Kyuhyun tersenyum membayangkan masa-masa debutnya dulu. “Aku senang, Appa dan Eomma kini mengerti. Hubungan kami pun kembali baik seperti semula.

“Aku tak menyangka akan dipasangkan juga dengan Min Kyung Hoon sshi….”

“Dari Buzz, bukan?”

Kyuhyun mengangguk. “Hankyung hyung, menurutmu, apa aku bisa mengimbanginya?” tanya Kyuhyun ragu. “Dia seorang penyanyi senior yang hebat.”

“Biasanya kau selalu percaya diri,” kata Hankyung sambil tersenyum simpul. “Aku yakin kau pasti bisa, Kyuhyunnie.”

Mata Kyuhyun tampak berbinar gembira. Wajahnya sangat bersemangat. Hankyung mau tak mau tersenyum melihat senyum polos kekanak-kanakan itu. “Aku suka sekali bernyanyi! Aku sangat menyukainya, hyung!”

Melihat itu, Hankyung hanya bisa mengangguk. Ia tidak tega merusak kegembiraan Kyuhyun. Ia kembali memasukkan sesendok nasi. Sambil menunggu Kyuhyun mengunyah, Hankyung memperhatikan kesibukan sang magnae.

Kyuhyunie terlihat gembira sekali jika membicarakan soal lagu. Menjadi penyanyi benar-benar merupakan impiannya….

Hankyung teringat saat 27 November kemarin, semua terkapar lemas oleh flu. Musim dingin dan banyaknya variety show yang mereka ikuti, membuat daya tahan mereka memburuk. Bahkan Kangin sempat dirawat beberapa jam di rumah sakit saat syuting EHB episode 5 hari itu. Dia terkena radang usus. Selang 2 jam kemudian, Kangin kembali ke lokasi dan melanjutkan syuting.

Leeteuk memang bersikeras agar mereka berusaha dengan baik di EHB. Ia berharap, acara ini membuat anti fans bisa lebih mengenal Super Junior sehingga bisa merubah pandangan mereka. Namun kenyataannya tidak berjalan sesuai yang Leeteuk harapkan.

Kyuhyun tidak diikutsertakan dalam EHB. Hankyung sangat bersyukur soal itu. Obat dan vitamin dosis tinggi yang masih dikonsumsi Kyuhyun, membuatnya tidak tertular flu member yang lain. Tetapi Hankyung sedikit cemas dengan bulan Desember ini. Kegiatan mereka jauh lebih banyak dari bulan November.

“Buka mulutmu, Kyuhyunnie,” bujuk Hankyung saat Kyuhyun menggeleng suapannya yang kesekian kali. “Kau sebaiknya beristirahat saat kita ada waktu.”

“Aku tidak ingin membuat malu hyungdeul. Aku harus bisa tampil baik bersama senior yang berduet denganku,” kata Kyuhyun.

Hankyung tidak menyia-nyiakan kesempatan. Ia langsung memasukkan sendok berisi nasi itu ke dalam mulut dongsaengnya. Gumaman protes terdengar, tapi Kyuhyun tidak berani menolak lagi.

Hankyung kembali mengenang kejadian 26 November. Saat itu, DBSK, Super Junior dan BoA mengisi acara bersama. Ia dapat melihat kekaguman Kyuhyun terhadap BoA yang menjadi penyanyi solo. Bahkan mereka berdua langsung bercakap-cakap dengan akrab. Sepertinya BoA merasa cocok dengan Kyuhyun.

Seandainya Kyuhyun menjadi penyanyi solo, dia tidak perlu melakukan berbagai variety show seperti yang selama ini kami lakukan. Ia cukup fokus pada suara dan teknik menyanyinya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai kesehatannya, karena ia akan punya banyak waktu istirahat, dan bisa mengatur jadwalnya dengan lebih baik.

Kini mata Hankyung benar-benar terasa panas. Tapi Hankyung berhasil menahannya.

“Hankyung hyung, kau menangis?”

Pertanyaan Kyuhyun membuat Hankyung tersentak. Ia otomatis meraba matanya, tapi tidak menemukan air mata di sana. Ia terkecoh. Mata Kyuhyun menatap lurus ke arahnya. Wajah dongsaengnya terlihat cemas.

“Ternyata benar, hyung menangis.” Kyuhyun segera meletakkan partiturnya dan mencoba melihat kaki Hankyung. Lima hari yang lalu, cedera Hankyung terulang saat syuting EHB episode ke-5. Namja itu bahkan menghadiri malam penghargaan di China, di mana dia terpilih sebagai entertaint terbaik 2007, dengan kondisi dipapah oleh Siwon. “Kaki hyung sakit sekali?”

“Aku tidak apa-apa, Kyuhyunnie, aku tidak apa-apa,” bisik Hankyung berusaha menahan kesedihannya. Ia tak bisa membayangkan jika kondisi Kyuhyun mulai pulih dan mengikuti syuting EHB. Mereka yang sehat saja satu persatu mengalami sakit dan cedera.

“Jangan pura-pura, hyung,” cetus Kyuhyun. “Kau jarang menangis di depan orang, tetapi tadi kau benar-benar menangis di dalam hati, bukan? Kalau bukan karena kakimu, apakah ada masalah lain?”

Sepasang mata hitam itu memandang Hankyung dengan penuh tanya. Hankyung hanya tersenyum dan menggeleng. “Jika gege bilang, gege menangis karena memikirkanmu, apa kau percaya?”

“Tentu saja,” kata Kyuhyun sambil tertawa. “Kalian selalu memperlakukanku seperti bayi. Hankyung hyung tidak perlu menangis karena aku. Aku ini sudah dewasa, hyung, aku tidak kalah kuat dari kalian. Bahkan aku ini jenius.”

Hankyung tidak tersinggung dengan kata-kata khas Kyuhyun itu. Ia justru mengucak rambut dongsaengnya dengan sayang. “Kalau kau benar-benar jenius, seharusnya kau menerima tawaran Seonsaengnim untuk menjadi penyanyi solo. Kau suka sekali bernyanyi, bukan?”

“Mwo?” Kyuhyun terkejut. Ia menatap Hankyung dengan cemas. “Sepertinya cederamu benar-benar parah, hyung. Kau mulai berpikir yang tidak-tidak….”

“AKU BERPIKIR YANG REALISTIS!”

Kyuhyun kembali tersentak. Tak biasanya Hankyung mengeluarkan nada sekeras itu. Wajah Hankyung pun tampak marah dan putus asa.

“Mianhe, hyung, kau pasti lelah ya? Jebal, jangan mengurusiku lagi. Lihat, aku akan memakan habis masakanmu ini. Kau jangan marah lagi ya.” Kyuhyun bergegas meraih piring yang masih berisi separuh, kemudian mulai memakan fried rice Beijing-nya dengan lahap. Meski mulutnya menolak mengunyahnya.

Hankyung melihat semua itu tanpa bisa berkata apa-apa. Tindakan Kyuhyun yang polos  justru membuat hatinya semakin sesak.

“Kyuhyunnie, kami semua memiliki talenta yang beragam. Itulah sebabnya, aku sempat mendengar kabar bahwa Petinggi SM keberatan kita menjadi Artist of The Year 2007 di          MKMF yang merupakan penghargaan untuk para seniman musik.” Hankyung menarik nafas panjang. “Beliau bilang, kita lebih banyak melakukan kegiatan MC, drama, dan variety show lain daripada menyanyi. Kita ini adalah sebuah grup yang hanya sesekali bernyanyi. Kita bukan grup penyanyi…..”

Kyuhyun menghentikan makannya dan menatap Hankyung yang kini benar-benar meneteskan air mata. Tampaknya pertahanan hyungnya itu sudah berakhir.

“Kau suka bernyanyi, bukan? Jika terus bersama kami, kemampuanmu akan terbuang sia-sia, Kyuhyunnie, tidak mustahil impianmu akan kandas. Kau hanya akan menjadi seorang entertaint saja.”

Kyuhyun meletakkan piringnya, lalu meraih bahu Hankyung dan merangkulnya, sehingga hyungnya itu bisa menangis di pundaknya. Ia tidak berkata apa-apa. Ia hanya merangkul dan sesekali menepuk pelan bahu Hankyung.

“Kyuhyunnie, jika kau keluar, aku sungguh tidak akan menyalahkanmu. Aku justru sangat khawatir jika kau terus berada di dalam Super Junior.” Hankyung kembali mengeluarkan perasaannya. Dan Kyuhyun lagi-lagi hanya terdiam, membiarkan Hankyung yang selalu menyimpan bebannya, mencurahkan semua ganjalan hatinya.

 Ketika Hankyung sudah merasa lega, namja itu melepaskan diri dari Kyuhyun dan menghapus air matanya. Kyuhyun hanya tersenyum saat Hankyung meminta maaf kepadanya. Kyuhyun mengambil buku jurnalnya yang tergeletak di bawah tumpukan partitur. Ia membuka sebuah halaman, dan menunjukkannya kepada Hankyung.

“Kau lihat ini semua, Hankyung hyung? Aku ini orang yang ambisius. Aku punya impian yang sangat banyak.” Kyuhyun membiarkan Hankyung membaca deret demi deret impiannya. Ia tersenyum lebar melihat mata Hankyung terbelalak. “Karena aku pandai bernyanyi, aku memulai impianku sebagai penyanyi. Tapi aku akan belajar dance, aku akan belajar menjadi MC, aku akan belajar bermain musik, aku akan belajar berakting…banyak sekali yang ingin kupelajari.”

Sebuah evil smirk mengembang di wajah Kyuhyun. “Jadi, aku sudah berada di tempat yang tepat, Hankyung hyung. Kalian adalah guru yang terbaik. Kau jangan cemas lagi.”

Hankyung terharu. Ia memeluk Kyuhyun dengan erat.

Bermimpilah yang banyak, Kyuhyunnie. Aku tahu kau tidak akan membiarkan apapun menghalangimu untuk terus maju dan belajar. Aku salah sudah mencemaskanmu. Yang harus kucemaskan adalah diriku sendiri. Aku harus menjadi kuat, aku ingin bisa melindungi impian kalian semua.

Tiba-tiba Hankyung teringat misinya.

“Kyuhyunnie, kita sibuk sekali belakangan ini. Apa sebaiknya kau istirahat 1-2 hari?”

“Tidak perlu, hyung, aku baik-baik saja.”

Hankyung menggeleng pasrah, membuat Kyuhyun kebingungan.

.

.

3 Desember 2007

            Tanpa setahu Kyuhyun, ada sebuah rapat kecil di kamar Leeteuk yang dihadiri penghuni dorm lantai 12 saja. Mereka tidak mau membuat Kyuhyun curiga.

            “Hankyung-ah, apa yang kau dapat?” tanya Leeteuk dengan mimik serius.

            Mianhe, Kyuhyunnie, aku harus jujur. Hankyung membentuk angka 1 dengan tangannya. “Dia berkata ‘aku baik-baik saja’ kepadaku.”

            “Jadi sudah 2 dengan yang dia katakan pada Wookie.”

            “Kata Yesung hyung, tadi pagi Kyuhyunnie juga berkata begitu kepadanya, saat Yesung menanyakan kenapa ia makan hanya sedikit.” Donghae memberi laporan.

            “Ada lagi?” tanya Leeteuk.

            Heechul mengangguk. “Saat aku hendak meraba keningnya, dia menolak dan bilang ‘aku baik-baik saja’ sambil bergegas menjauh.”

            “Empat...” Leeteuk menghitung ulang. “Berapa batas kondisi merah kita?”

            “Hmm, bagaimana kalau lima dalam 2 hari?” usul Shindong.

            “Tiga saja sudah cukup,” kata Heechul.

            “Tiga terlalu cepat,” kata Hankyung. “Apalagi kita sengaja menanyakannya.”

            “Tidak ada yang sengaja kecuali kau, Fried Rice Beijing,” protes Heechul.

            “Sudah, sudah! Menurutku lima sudah bahaya. Dia harus kita istirahatkan jika lima kali mengatakan itu,” lerai Leeteuk.

            HP Leeteuk berbunyi. Ketika membaca SMS yang masuk, namja itu menghela nafas panjang. “Lima. Sungminnie memberi kabar bahwa Kyuhyunnie tampak sedikit pucat. Ketika ia menanyakan keadaannya, Kyuhyunnie menjawab bahwa dia baik-baik saja.”

            “Nanti malam, di MBC, dia tidak usah ikut,” kata Leeteuk. “Kalian punya rencana untuk mencegahnya? Kita pasti mendapat perlawanan keras.”

             “Jangan khawatir, Teuki hyung, kau punya aku, Siwonnie, dan Kangin hyung,” kata Shindong dengan senyum lebar.

            “Ada aku juga di sini,” kata Heechul tak kalah lebar senyumnya.

            Hankyung menggeleng. “Kenapa kalian selalu pakai otot bukan otak?”

            “Kami pakai otak juga!” protes Heechul. “Tapi kalau hanya otak, kita bisa kalah oleh evil magnae itu. Jadi kita perlu otot juga.”

            “Terserah kalian saja.” Hankyung mengangkat bahunya. Meski begitu, ia setuju bahwa Kyuhyun harus diistirahatkan sebelum jadwal mereka semakin padat.

.

Siang harinya, semua sedang bersiap-siap berangkat ke MBC 2007 Society Contribution Award Ceremony dari lantai 11. Mereka merasa lebih nyaman menunggu di sana daripada di lantai 12 yang berantakan. Ryeowook dan Sungmin pernah mencoba membereskan, namun hanya bertahan sebentar. Sejak itu keduanya menyerah untuk merapihkan lantai atas tersebut.

“Kyuhyunnie, sudah berapa kali kubilang, gunakan perasaan!” seru Yesung yang sedang mengajari vocal kepada sang magnae. “Kau harus membuka hatimu, membiarkan perasaan yang tertuang dalam lagu itu masuk, dan benar-benar merasakannya. Dengan begitu, kau baru bisa menyanyi sepenuh hati.”

“Tapi, itu pasti menyakitkan, hyung!” protes Kyuhyun. “Kalau lagu bahagia, kita jadi bahagia… Kalau lagu sedih, kita jadi sedih…”

“Memang harus begitu.” Yesung menggetok pelan kepala Kyuhyun dengan lintingan partitur. “Seperti yg ini…Feliz Navidav… Suarakan dengan ringan, riang, namun megah…”

“Ringan seperti bulu,” Ryeowook mencoba membantu. “Bayangkan kau adalah setangkai bulu, Kyuhyunnie…”

“Bulu gagak!” sahut Heechul asal, tanpa menoleh dari laptopnya.

“Heechul hyung, mana ada bulu gagak di sini?”

“Donghae-ah, kau tahu yang mana

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Inspiritwer_11 #1
Chapter 18: How can i find falling star?
Ladychi #2
Chapter 51: dice que esto es una secuela, ¿donde esta la otra historia
Ladychi #3
Chapter 51: tienes otra historia? o solo es esta, escribes muy bien
ArizKyu #4
Chapter 51: ??
Update lagi dong eonn??
moonloversrae #5
Yeah akhirnya update lagi.. Still the best author ?
DekanAkavi1711 #6
Chapter 50: eonn, yg SUJU M tukeran baju di pesawat itu real kah?
Jai2212 #7
Where can i read the falling star?? I cant find it...
dephinalouisa
#8
Chapter 50: Best ff and author so far.. Cara penulisan dan penggambaran masing2 karakter sgt mendetail.. Semua percakapan dirangkum secara cerdas.. Ditunggu kelanjutannya eonie.. Hwaiting!!
EndahD #9
Chapter 50: Selalu nunggu buat setiap chapternya walaupun udah sekian lama
iharukumipuff
#10
Chapter 50: kyuhyun menghilang? apa lagi rencana kyuhyun kali ini? xD