Rising Star - Ch 48

Rising Star (the sequel of Falling Star)
Please Subscribe to read the full chapter

Catatan awal:

Maaf karena kali ini aku belum bisa membalas review yang masuk. Tetapi semua review pasti akan aku balas. Untuk adanya tanda sambung di tempat yang salah, aku minta maaf karena ini memindahkan naskah dari versi buku ke FFN, jadi meski aku berusaha membersihkan semua, ada saja beberapa yang terlewat. Maaf atas ketidaknyamanannya.

 

Chapter 48

.

(Sedikit potongan dari adegan chapter sebelumnya)

“Oh, I see….”

Sesuatu dalam suara itu membuat Kyuhyun menegakkan tubuhnya.

“You, the person that sleep like you’re dead;  And now you get easily woke up by a phone call; And you dare say that you’re fine. ARE YOU KIDDING ME, CHO KYUHYUN?!”[1]

Detik itu juga kantuk Kyuhyun lenyap tak berbekas. Ia memang tidak fasih berbahasa Inggris, tetapi sang appa sudah memanggilkan guru khusus untuknya, seorang native speaker[2], untuk mengajar Kyuhyun sejak ia berusia 7 tahun. Bukan hal sulit untuk mengerti apa yang dikatakan Kibum meski ia tidak bisa menjawab dengan bahasa yang sama. Hyung yang besar di Amerika itu terdengar sangat tidak senang.

“Kibum hyung….” Kyuhyun tersenyum semanis mungkin, berharap Kibum di ujung sana bisa merasakannya. “Kibum hyung, kemarin kami terbang selama 4 jam dari Beijing ke Macau. Setelah itu, sejak jam 4 sore kami mengikuti acara amal untuk korban gempa. Jam 9 malam kami tampil di acara 5th Annual Music King Awards. Begitu selesai, kami langsung berangkat ke Hongkong untuk promo Super Junior M.”

Kibum tetap terdiam. Kyuhyun memutar otaknya, mencoba mencari cara melunakkan Kibum. Namun akhirnya ia  menyerah. Hanya  satu hal yang bisa membuat Kibum melunak; Berterus terang.

“Mianhe, Kibum hyung, aku tidak bermaksud berbohong.” Kyuhyun berkata dengan suara pelan. Kibum masih berdiam diri. “Aku hanya kelelahan, hyung. Semua member juga begitu. Jadi, menurutku yang seperti itu bisa dikatakan baik-baik saja. Apakah aku salah?”

“Kenapa tidurmu tidak nyenyak?”

“Hanya karena lelah.” Senyum Kyuhyun terkembang ketika Kibum kembali berbicara kepadanya tanpa nada marah. “Hyung, kami mendapat penghargaan Asia's Most Popular New Group kemarin.”

“Aku tahu. Itu sebabnya aku menelepon; Untuk mengucapkan selamat.”

“Gomawo, hyung.” Senyum Kyuhyun semakin mengembang. Namun kata ‘tapi’ yang terdengar dari seberang sana membuat senyum itu menghilang.

“Kau kemarin menarikan intro A Man in Love, dengan koreo baru.”

“Ah, itu!” Kyuhyun tertawa lega. Ia sempat cemas akan kelanjutan kalimat Kibum tadi. “Kami melatihnya di sini, hyung, selama tidak banyak kegiatan karena bencana gempa. Bagaimana, aku menari dengan baik kan?”

“Oh, come on, man!”

Suara di ujung sana membuat Kyuhyun membayangkan Kibum tengah menggelengkan kepalanya. Apa aku salah lagi?

“Jangan bilang aku tidak boleh menarikan intro itu!”

Kibum tertawa mendengar protes itu. “Kalau kau merasa tidak apa-apa meloncat-loncat dan menghentakkan tubuh di sana, aku bisa apa?”

“Kibum hyung tidak marah kan?” Kyuhyun menjadi tidak yakin dengan perubahan Kibum yang begitu cepat. Cukup kemarin saja Donghae marah kepadanya. Ia tidak mau Kibum juga begitu.

“Tidak, aku tidak marah.” Suara Kibum menguatkan hal itu. “Selamat untuk penghargaan pertama kalian, Kyuhyunie. Apapun yang kau lakukan, kau harus berjanji untuk menjaga dirimu baik-baik, arachi?”

Sambungan telepon berhenti setelah Kibum menitipkan salam untuk member Super Junior M lainnya. Kyuhyun meletakkan teleponnya dengan enggan.  Masih banyak hal yang ingin ia ceritakan kepada Kibum. Namun jam di nakas membuat pikirannya untuk kembali tidur menghilang.

Kyuhyun bergegas keluar pintu. Nyaris saja ia bertabrakan dengan Siwon yang masuk dengan membawa nampan berisi sarapan pagi.

“Kyuhyunie, mau ke mana? Sarapan dulu!” seru Siwon. Namja itu berbalik mengikuti Kyuhyun dengan nampan di tangannya.

“Manager hyung!” Kyuhyun terus berlari sampai menemukan sosok yang dicarinya. Ia langsung menggamit lengan The Scary Manager yang ikut menemani mereka kali ini selain manager Super Junior M. “Manager hyung, aku baru kali ini ke Hongkong. Sebelum kembali ke Beijing, bisakah antar aku ke suatu tempat?"

"Kau ingin makan sesuatu, Kyuhyun-sshi?" The Scary Manager melirik sarapan pagi di atas nampan yang masih terus dipegang oleh Siwon.

Kyuhyun menggeleng cepat.

"Aku ingin ke Disneyland, hyung. Waktu di Jepang aku tidak ikut hyungdeul ke sana."

"MWO?!" Sebelum sang manager berseru, keenam member SJ M lainnya terkejut mendengar permintaan Kyuhyun.

“Kyuhyunie, aku merasa sangat lelah,” kata Donghae yang tengah berbaring di atas sofa.

“Aku sebenarnya ingin menemanimu, tetapi sehabis ini kita harus melakukan beberapa acara promo. Sebaiknya kita beristirahat.”

“Ryeowookie benar, Kyuhyunie. Apa kau tidak ingin beristirahat?” Hankyung mendekat dan menepuk kedua pipi Kyuhyun yang pucat. “Kemarin benar-benar melelahkan dan kau tampak kurang sehat.”

“Xiao Dai, apa kau tidak lelah?”

“Hyung, tenagamu ternyata luar biasa. Aku saja ingin beristirahat sepanjang hari ini.”

Kyuhyun menatap ujung jemari kakinya dengan wajah kecewa. “Aku ingin ke taman bermain;  Sudah lama aku ingin melihat seperti apa Disneyland itu…. Di Korea kan tidak ada.”

Semua saling berpandangan melihat Kyuhyun yang tampak benar-benar sedih karena tidak bisa pergi.

“Aku akan menemanimu, Kyuhyunie.”

Semua  serempak  menoleh ke  arah Siwon. Namja  tampan itu tersenyum menampakkan lesung pipinya; Mencoba mengabaikan kode sang manager agar ia membatalkan tawarannya.

“Hyung tidak lelah?” Kyuhyun mengamati Siwon dengan seksama.

“Asal  kau makan  sarapan ini sampai habis  dan beristirahat satu jam lagi, hyung akan menemanimu,” ucap Siwon mantap.

“Akan aku habiskan semuanya.” Kyuhyun mengambil alih nampan itu dan melangkah penuh semangat menuju kamarnya.

“Dia kurang sehat kemarin. Apa tidak apa-apa?” The Scary Manager tampak tidak setuju.

“Selama Siwon-sshi bertanggungjawab, aku tidak keberatan.” Manager Super Junior M tersenyum.

“Aku akan menjaganya dengan baik, Manager hyung.”

“Kalau begitu aku akan menemani kalian.” The Scary Manager menawarkan diri.

“Deal.” Siwon tampak puas dengan rencana itu.

“Aku kadang iri dengan Xiao Dai. Ketika bermain, tubuhnya seakan di-charge. Wajah dan semangatnya langsung pulih kembali.”

Hankyung menepuk bahu Zhoumi sambil menahan tawa. “Aku tetap memilih tidur. Ah, kalian beristirahatlah. Sore nanti kita sangat sibuk.”

“Kapan kita kembali ke Beijing, hyung?”

“Besok, Henry,” jawab Hankyung menutup pembicaraan.

.

.

27 Mei 2008

Semua member Super Junior M bergegas turun dari mobil setibanya di bandara Hongkong. Promo mereka di sini telah selesai, dan sekarang mereka bersiap terbang kembali ke Beijing.

Pesawat yang mereka naiki memiliki susunan kursi 2-4-2 dan semua berada di barisan yang sama. Urut dari kiri ke kanan: Hangkung dengan Zhou-mi – Siwon, Kyuhyun, Henry, The Scary Manager – Donghae dengan Ryeo-wook. Manager SJM dan staff lainnya berada di barisan depan maupun belakang mereka.

Kyuhyun mengamati member Super Junior M lainnya. Perhatiannya jatuh kepada gaya berpakaian mereka. Hankyung mengenakan kaos tanpa lengan berwarna hitam lengkap dengan kacama hitamnya; Zhoumi mengenakan kaos bergaris dan jaket hitam; Siwon mengenakan topi warna beige dan kemeja putih; Henry mengenakan kaos hitam, topi, dan jaket putih yang disampirkan dibahunya. Tidak ketinggalan tas berisi biola di tangannya; Ryeowook mengenakan hoodie bergaris biru dan putih; dan Donghae mengenakan topi dengan kemeja biru muda. Sesuatu melintas di kepala Kyuhyun. Ia dengan senyum gembira menantikan pesawat melayang di udara.

Begitu ikat pinggang boleh dilepaskan, Kyuhyun bertepuk pelan, membuat beberapa pasang mata menoleh ke arahnya.

"Hyungdeul, Henry-ah, bagaimana kalau kita bermain?"

"Bermain? Sekarang?" Hankyung menghentikan kegiatannya.

"Kyuhyunie, kau sadar ini di mana?" Siwon menaikkan sebelah alisnya.

"Hyung, kita bisa mengganggu penumpang yang lain,” tolak Henry.

"Dan nanti, kita akan ditendang keluar karena bikin ribut!" Donghae mengingatkan.

"Ommo!!! Pesawat ini sedang terbang! Kita akan mati jika ditendang keluar!" seru Ryeowook panik.

"AISH! Kalian semua malah membuat keributan," cetus Kyuhyun kesal. Kini ia melemparkan tatapan mengancam. "Kalian melupakan hari debutku!”

Hangeng, Donghae, Siwon, dan Ryeowook berpandangan dengan perasaan bersalah. Henry yang pernah ikut merayakannya tahun lalu, menjentikkan jari dengan penuh semangat.

“Tanggal 23 Mei Kyuhyun hyung diumumkan sebagai member Super Junior kan? Wah, tetapi aku membaca di internet, banyak yang mengucapkan selamat kepada Kyuhyun hyung hari ini.”

“Ne, aku sudah mengecek ke fancafe tadi. Mereka memang mengambil tanggal aku berada di panggung pertama kali. Tapi tak apa, cukup aku dan kalian semua yang merayakan; Hari terbentuknya Super Junior sebagai sebuah grup, sekaligus diperkenalkannya aku sebagai member ke-13.”

“Jadi kau memilih hari ini sebagai ulang tahun debut?” Zhoumi bertanya dengan serius.

“Aniyo, 23 akan kita rayakan sendiri, sedangkan bersama ELF aku akan merayakannya di tanggal 27.” Kyuhyun tersenyum lebar saat keempat hyungdeul-nya mengeluh dengan pelan. “Nah, karena hari ini ultah debutku. Tidak bisakah  kalian  mengabulkan  permintaanku?  Aku  ingin  bermain, tentu saja yang tidak membuat keributan."

“Mengabulkan permintaan? Kyuhyunie, kau sudah ke Disneyland kemarin.” Hankyung mengingatkan.

“Hyung, debutku hari ini, bukan kemarin.”

Member  lainnya tersenyum  prihatin melihat Hankyung kehilangan kata-kata. “Baiklah, apa yang kau inginkan, Kyuhyunie?”

The Scary Manager mengangkat salah satu tangannya, meminta perhatian. "Aku sudah menemanimu ke Disneyland, Kyuhyun-sshi. Aku bebas kan?"

Kyuhyun menimbang untuk beberapa saat sebelum mengangguk.

"Syukurlah." The Scary manager tersenyum lega, lalu menyamankan posisi duduknya, siap untuk tidur. Ia mengabaikan kelima pasang mata yang menatapnya dengan iri karena lolos dari apapun permainan yang disiapkan Kyuhyun. Siwon sendiri terlalu antusias untuk menolak.

“Permainan apa?” tanya Zhoumi ingin tahu.

“Cukup mudah. Kita hanya melakukan adu suit. Yang menang boleh memilih dengan member siapa ia akan bertukar pakaian.”

“Bertukar pakaian?!” Keenam namja lainnya berteriak serentak, namun langsung menutup mulut mereka dan melihat ke sekeliling untuk meminta maaf.

“Jangan ribut!” tegur Kyuhyun dengan wajah seakan bukan ia yang memulai semua keributan ini. “Meski bebas memilih member lainnya, usahakan member yang memiliki ukuran tubuh sama dengan kalian.”

“Aku rasa semua baju kita bisa saling bertukar satu dengan yang lain,” cetus Zhoumi. “Mungkin akan sedikit kekecilan atau kebesaran.”

 “Hanya pakaian atas kan?”

“Termasuk tas dan perlengkapan lainnya, Ryeowookie. Kecuali celana panjang dan sepatu,” jawab Kyuhyun.

“Jadi, kita akan menyamar sebagai member yang lain?” Henry mulai bersemangat.

“Memakai baju siapapun, Donghae hyung tetap tampan.” Ryeowook menatap Donghae dengan iri.

“Aku tidak bisa memakai baju kalian.”

Kata-kata Siwon membuat Kyuhyun tersadar. Ia memandang pakaian Hankyung dengan mata melebar.

“Hankyung hyung, aku tidak mau bertukar pakaian denganmu.”

Semua langsung menyadari apa yang dimaksud Kyuhyun. Hankyung hanya mengenakan kaos ketat tanpa lengan; Benar-benar bertolak belakang dengan kebiasaan Kyuhyun yang mengenakan baju berlapis.

“Kalian berempat melakukan suit saja. Saling berganti pakaian dengan yang lain. Aku, Siwon, dan Zhoumi akan melakukan suit sendiri. Bagaimana?”

“Ah, usulan yang bagus, hyung.” Kyuhyun memberikan jempol atas kepada Hankyung.

“Yes! Aku menang!” Ryeowook yang selalu menang jika diadakan adu suit, mengamati pakaian Kyuhyun, Henry, dan Donghae. “Henry dan Kyuhyunie membawa tas yang berat. Aku pilih Donghae hyung saja.”

“Lepaskan houdie-mu, Ryeowookie.”

Belum sempat dicegah oleh member yang lain, Donghae dengan santai melepaskan kemejanya sehingga menampakkan tubuh bagian atasnya yang terbuka. Melihat hal itu Ryeowook bergegas melepaskan houdienya. Ia masih mengenakan sepotong kaos sehingga cukup melapisnya dengan kemeja biru milik Donghae. Mereka berdua juga bertukar tas dan Ryeowook mengenakan topi milik Donghae di kepalanya.

“Berarti kita bertukar pakaian, hyung.” Henry hendak melepaskan kaos hitamnya namun Kyuhyun langsung mencegah.

“Kenapa kalian mudah sekali buka-bukaan di tempat umum?” keluh Kyuhyun membuat Zhoumi dan Hankyung yang baru saja melepaskan pakaian mereka tertawa geli.

“Gege, kaca matamu.” Zhoumi mengingatkan setelah selesai mengenakan kaos tanpa lengan milik Hankyung.

“Kalung ini juga.” Hankyung melepaskan kalungnya untuk Zhoumi. “Baju itu akan terlalu biasa tanpa aksesoris.”

“Hyung!” Panggilan Henry membuat Kyuhyun mengalihkan perhatian kembali kepadanya. “Kita tidak jadi bertukar pakaian?”

“Tentu saja jadi.” Kyuhyun mengembangkan smirk-nya. “Kita sama-sama mengenakan kaos hitam, jadi tidak perlu melepasnya, Henry. Kita bertukar jaket, tas, dan earset saja.”

Henry menurut. Diserahkannya jaket dan earset miliknya, ditukar dengan milik Kyuhyun. Namun saat hendak menyerahkan tas biolanya, namja itu menahan  sehingga  Kyuhyun  yang sudah memegang tas itu mengerutkan kening. “Biola ini berat, hyung. Biar aku saja yang membawanya.”

“Ck, jangan meremehkanku, Henry-ah. Ini bukan apa-apa.” Kyuhyun memangku tas biola itu dengan gembira. “Ah, ini permainan yang menyenangkan.”

“Ini sama sekali bukan permainan.” Ryeowook merapikan letak topinya dengan bingung.

“Betul. Aku hanya merasa kita bertukar pakaian saja.” Donghae melakukan toss dengan Ryeowook, membuat Kyuhyun menggelengkan kepalanya.

“Bagaimana denganku?” Siwon membuat Kyuhyun mengurungkan niatnya untuk menjelaskan. Keenam pasang mata menatap wajah tampan yang belum berganti pakaian sedikitpun. “Jika kalian bertukar pakaian berikut tas dan aksesoris lainnya, apa yang harus aku pakai?”

“Kau bertukar denganku saja, Siwon-sshi.” The Scary Manager menegakkan duduknya, melepas beani hat-nya, dan meraih topi milik Siwon. Semua mengeluh ketika manager yang seusia dengan Leeteuk dan Heechul itu membuka kaos lengan panjangnya dan memberikan untuk Siwon.

“Lagi-lagi kalian membuka pakaian di tempat umum.” Kyuhyun nyaris berteriak ketika pipinya yang sedang mengembung sempurna ditepuk oleh Siwon dengan gemas.

“Ini semua ulahmu. Kyuhyunie.”

“Aku bermaksud meminta kalian bertukar pakaian di toilet.”

“Dua orang namja dalam satu toilet?” Siwon menaikkan salah satu alisnya dengan mimik lucu, sementara yang lain tertawa tertahan melihat wajah Kyuhyun memerah dan kehilangan kata-kata. “Jauh lebih baik kami membuka pakaian dan menukarnya di sini.”

Siwon mengedipkan mata, membuat yang lain benar-benar tertawa sekarang sementara Kyuhyun memegang kedua pipinya yang memanas.

“Permainan ini ditujukan untuk ELF yang menunggu di bandara.” The Scary Manager menjelaskan, membuat paduan suara ‘Ooh’ terdengar meski pelan. “Kyuhyun-sshi ingin fans tiap member terkecoh ketika melihat pakaian yang berbeda dengan di bandara Hongkong tadi.”

“Apa mereka memperhatikan?”

“Beberapa pasti memperhatikan karena sebelumnya melihat foto atau video yang tersebar ” Kyuhyun meringis senang.

“Jadi, kita tidak akan melewati jalan rahasia? Kita sengaja tampil di depan?” Mata Ryeowook membulat sempurna.

“Kalau tidak seperti itu tidak seru.” Donghae tertawa senang.

“Cukup menyenangkan.” Henry mengangguk setuju.

“Lihat, kalian menyukainya juga!” Kyuhyun paling terlihat gembira.

Siwon melirik Kyuhyun yang tetap mempertahankan tas Disneyland miliknya sambil tersenyum maklum. Ia teringat pengalamannya menemani Kyuhyun di taman bermain kemarin. Kyuhyun tampak begitu bersemangat mencoba wahana-wahana yang ada. Magnae Super Junior itu merencanakan dengan baik apa yang hendak ia coba dengan waktu yang terbatas…

“Jika aku memiliki kekasih, aku ingin berjalan-jalan di tempat seperti ini dengan bebas. Berdua. Bergandengan tangan.” Kyuhyun mengatakan itu saat melihat beberapa pasangan yang bersisihan jalan dengan mereka. “Jika dia memintaku  mengenakan bando berbentuk telinga kelinci, atau apapun itu, aku akan mengenakannya.”

“Benarkah?” Siwon tidak dapat menahan tawanya. Selama ini Kyuhyun sebisa mungkin menghindari barang-barang berbentuk imut semacam itu. Namun senyumnya menghilang ketika melihat mata Kyuhyun menewarang memandangi roller coaster yang ada di hadapan mereka.

“Aku ingin taman bermainku,” kata Kyuhyun dengan wajah sedih.

“Eh? Bukankah saat ini kita di taman bermain?” Siwon kebingungan. The Scary Manager, seperti tugas manager biasanya, hanya mendampingi, mengawasi, dan menjaga mereka tanpa melibatkan diri dalam percakapan.

“Super Junior adalah taman bermainku, Siwon hyung. Aku merindukan Super Junior berkumpul lagi seperti dulu.”

Tahulah Siwon, Kyuhyun teringat saat mereka membuat VCR untuk SS1 dengan menaiki roller coaster. Itulah sebabnya dongsaeng-nya memandang ke arah wahana itu dengan sedih. Padahal Kyuhyun begitu gembira ketika menaikinya.

“Kita sebentar lagi akan bertemu mereka. Bersabarlah, uri magnae.”

Rasanya Siwon baru sedetik yang lalu menepuk kepala Kyuhyun untuk menghiburnya; Namun saat ini, Kyuhyun sudah menuruni pesawat dengan kegembiraan yang luar biasa, bersiap membuat para penggemar terkecoh.

“Henry-ah!” Kyuhyun menahan Henry dan merogoh saku jaketnya yang tengah dipakai Henry. Ia mengeluarkan sebuah beanie hat hitam.  “Pakai ini juga agar mereka tidak mengenalimu dengan cepat.”

Usaha mereka membuahkan hasil. Bukan hanya Kyuhyun, tetapi semua member Super Junior M nyaris bersorak ketika mendengar celotehan terkejut para penggemar yang menyangka Henry sebagai Kyuhyun dan sebagainya. Semua menjadi bersemangat melewati gerombolan penggemar yang begitu padat sebelum menuju mobil. Namun Kyuhyun harus merelakan tas biola Henry dibawa oleh The Scary Manager.

“Aku tahu kau sedang tidak sehat, Kyuhyun-sshi. Serahkan tas biola itu.”

Ingin sekali Kyuhyun berteriak bahwa sebuah tas biola tidak akan membuatnya sakit. Namun The Scary Manager bukanlah isapan jempol. Manager yang satu itu benar-benar keras dan tidak segan memaksakan pendapatnya jika ia yakin itu untuk kepentingan member yang menjadi tanggungjawabnya.

.

.

“Kembali ke dorm SJ M saja sudah membuatku senang. Bagaimana jika aku kembali ke Korea?” Ryeowook membuka pintu dorm dengan wajah riang.

“Kalau itu terjadi, aku rasa aku akan menangis bahagia,” sahut Donghae sambil melemparkan tubuhnya ke sofa.

“Donghae hyung! Taruh tasmu di kamar,” tegur Henry yang nyaris tersandung oleh tas yang dilempar sembarangan.

“Itu tas Ryeowookie,” jawab Donghae dengan wajah polos.

“Justru karena tas Ryeowookie, kau harus memperlakukan dengan baik, hyung.” Siwon meraih tas itu dan memberikannya kepada Ryeowook.

“Gui Xian, wajahmu pucat sekali,” cetus Zhoumi terkejut. Ia hendak menggandeng tangan Kyuhyun, namun dongsaeng-nya itu menolak dan berjalan menuju sofa.

“Donghae-ya, minggir sedikit, aku juga mau duduk di sana.”

“Istirahat di kamar saja, Kyuhyunie,” usul Hankyung sambil mendekat.

“Aku tidak sanggup sampai ke kamar,” gumam Kyuhyun pelan sambil meletakkan tas Henry di atas meja.

“KYUHYUNIE!!!!”

Semua berteriak ketika melihat tubuh Kyuhyun terkulai begitu saja. Donghae yang tengah bergeser ke posisi duduk, langsung menangkapnya sebelum tubuh kurus itu benar-benar jatuh ke lantai; Begitu pula Hankyung yang sudah berada di dekat Kyuhyun.

“Aku…hanya sedikit lelah…” Kyuhyun bergumam dengan mata terpejam dan badan sepenuhnya ditopang oleh Donghae dan Hankyung.

“Jangan banyak bicara dulu,” ucap Hankyung sambil membenarkan letak kepala Kyuhyun di bahunya. Ia memberi kode agar Donghae membantu membaringkan Kyuhyun di sofa.

“Aku akan mengambilkan bantal.” Ryeowook berlari ke dalam kamar  diikuti oleh Henry. Mereka kembali dengan sebuah bantal dan selimut.

Hankyung mengangkat sedikit tubuh Kyuhyun sehingga Ryeowook bisa menyelipkan bantal. Henry menyelimuti Kyuhyun dari kaki hingga ke bahu.

“Hankyung hyung…. Naneun gwenchana[3],” bisik Kyuhyun nyaris tak terdengar.

Hankyung meraba kening dongsaeng-nya yang masih bergumam dengan mata terpejam itu. Sedikit hangat, tetapi tidak ada yang perlu dicemaskan.

“Istirahatlah, Kyuhyunie, kau terlalu bersemangat dua hari ini,” bujuk Siwon dengan wajah cemas.

“Aku belum menyapa mereka…Ultah debutku…. Mereka pasti menungguku,” gumam Kyuhyun. Ia kini membuka matanya, mencoba untuk duduk.

“TIDUR!” Ryeowook tiba-tiba menyeruak kerumunan itu dan mendorong Kyuhyun untuk berbaring dengan pandangan tak ingin dibantah.

“Tapi…”

“Belum terlambat untuk menjelaskan kepada mereka besok. Jika mereka fans-mu, mereka pasti mengerti!” Ryeowook membenarkan selimut yang sempat tersibak, lalu berkata dengan nada yang jauh lebih lembut. “Tidurlah. Besok kau boleh menulis untuk mereka.”

Kyuhyun tidak menjawab. Ia mengerjapkan mata beberapa kali sebelum akhirnya tertidur pulas.

“Apakah dia pingsan?” Donghae memandang cemas.

“Mungkin dia benar-benar tertidur. Tubuhnya pasti lelah.” Zhoumi menarik napas panjang.

“Biar aku bawa dia ke kamar.”

 “Biarkan dia tidur di sini, Siwonie. Kalian istirahatlah. Besok kita tidak  ada jadwal, tetapi lusa kita akan ke Korea. Banyak tugas yang menanti kita di sana.” Hankyung memberi kode agar semua beristirahat.

“Hari ini ulang tahun debutnya, tetapi Kyuhyun hyung malah terbaring seperti ini,” gumam Henry dengan wajah muram.

“Tidak apa-apa. Dia sudah cukup senang dengan permainan tadi.” Siwon mencoba menghibur, meski ia sendiri merasa cemas dengan kondisi Kyuhyun.

“Aku di sini saja,” ucap Ryeowook.

Sebuah pernyataan, bukan permintaan. Hankyung mengerti tak ada gunanya memaksa Ryeowook tidur saat ini. Namja mungil itu akan jauh lebih baik berada di tempat yang ia inginkan.

Kini hanya Ryeowook yang masih berada di sisi Kyuhyun. Ia dengan hati-hati mendekat untuk melepaskan topi, earset, dan sepatu yang masih Kyuhyun pakai. Setelah itu ia kembali menyelimuti dongsaeng-nya. Sama sekali tak ada kata-kata yang keluar dari mulut namja itu.

.

.

28 Mei 2008

Berapa kalipun Kyuhyun merengek, Ryeowook tidak mengijinkannya menyentuh laptop sebelum mandi, menghabiskan makanan dengan baik, meminum vitamin. Tidak seorangpun yang membelanya. Ryeowook jika marah akan membuat seisi dorm ramai oleh celotehannya. Karena itu member yang lain memilih diam dan menjauh, sebelum Kyuhyun meminta bantuan mereka.

“Sampai kapan kau akan duduk di situ, Ryeowookie?” Kyuhyun memandang hyung mungilnya yang sejak ia membuka mata, tidak pernah beranjak jauh. Bahkan ia memaksa Kyuhyun duduk di dekatnya selama ia menyiapkan sarapan.

“Kau hendak bermain game?”

“Aniyo…. Aku ingin menulis status untuk fans yang menunggu sejak kemarin.” Kyuhyun mencoba melunakkan hati Ryeowook. “Coba kau bayangkan perasaan mereka…”

“Coba kau bayangkan perasaanku!”

Kyuhyun kehilangan kata-kata diserang seperti itu. Ia mencoba tersenyum dan menggamit lengan Ryeowook.

“Ryeowookie… Ryeonggu… Lixu…”

Ryeowook membuang wajahnya ke arah lain sambil mendengus.

“Hyung….”

Seulas senyum kanak-kanak yang menyebalkan menyambutnya begitu Ryeowook menoleh.

“Hyung….”

“Kau pikir aku bisa menyerah semudah itu?!” Ryeowook mendengus kesal, membuat senyum di wajah Kyuhyun menghilang.

“Aku akan memakan seporsi sayur, bagaimana?”

Ryeowook melirik sekilas lalu kembali membuang muka.

“Kalau aku hari ini tidur cepat?”

Ryeowook  berpikir sejenak,  lalu memandang tajam ke arah dongsaeng-nya. “Kau yakin?”

Kyuhyun mengangguk cepat, namun Ryeowook kembali membuang muka. Tetapi kali ini ia tidak mendengus. Ia hanya menghela napas panjang.

“Gogung…?”

Telinga Ryeowook mendengar sayup-sayup kata itu sehingga ia menoleh. “Kau bilang apa, Kyuhyunie? Go…gung…?”

Kyuhyun pura-pura berpikir ulang, lalu membalikkan tubuhnya membelakangi Ryeowook. “Tadinya aku ingin mentraktirmu ke Gogung, tapi…”

“Gogung, benarkah?” Ryeowook membalikkan tubuh Kyuhyun dengan cepat. Ia memandang dongsaeng-nya dengan wajah gembira. “Gogung yang itu? Yang memasak bibimbap[4] klasik?”

Kyuhyun mengangguk. “Kita akan ke sana malam hari, makan sambil menikmati pertunjukan live musik tradisional.”

“Semua pelayannya mengenakan hanbok!” Ryeowook bertepuk tangan dengan gembira. “Apakah kita perlu mengenakan hanbok juga?”

Kyuhyun memandang Ryeowook dengan pandangan –yang-benar-saja. Tetapi Ryeowook terlalu gembira sehingga mengabaikan hal itu.

“Aku ingin mencoba nakji[5] bibimbap dan yukhoe[6] bibimbap.”

“Apapun yang kau mau silahkan pesan, Ryeowookie. Aku yang akan membayarnya.”

“Apakah tidak terlalu mahal?”

“Setimpal dengan yang kau bisa berikan untukku.” Kyuhyun melirik ke arah laptop-nya.

“Aku tidak menukar kesehatanmu dengan makanan,” gumam Ryeowook.

“Tentu tidak. Siapa yang berani berpikir seperti itu?” Kyuhyun memasang wajah tersinggung sehingga Ryeowook kembali tersenyum.

“Baiklah, kau boleh memakai laptop, tapi jangan lama-lama, arrachi?”

“Tidak akan lama. Setelah ini aku akan belajar bahasa mandarin saja.”

“Ah, itu bagus.” Ryeowook tersenyum lega. Ia beranjak meninggalkan ruang makan sambil bersenandung gembira.

Kyuhyun menunggu hingga sosok Ryeowook menghilang dari pandangan sebelum  meraih laptop-nya. Ia bersiul senang.  Tidak ada  ruginya mentraktir

Ryeowook apalagi bibimbap juga salah satu makanan kesukaannya.

Jari jemari Kyuhyun langsung bermain dengan lincah di atas keyboard. Ia mengganti tampilan cyworld-nya, menghapus judul lama, lalu memuat foto dirinya yang tengah berdiri di tepi sungai dalam nuansa hitam putih.

Kyuhyun tersenyum, teringat bagaimana ramainya mereka setiap dini hari berlari di pinggir sungai Han. 

Mengingat sebentar lagi mereka bisa kembali ke Seoul membuat Kyuhyun sangat bersemangat.  Ia pun mengetik untuk kolom kalimat di cyworld-nya.

.

Yoohoo~~~!

.

Namja itu tersenyum puas. Ia merasa kata-kata itu bisa mewakili semangatnya hari ini. Kyuhyun beralih ke fancafe. Ia tersenyum melihat begitu banyak fans yang menanyakannya kemarin, sekaligus mengucapkan selamat ulang tahun debut untuknya.

“Jangan tersenyum sendirian. Ini pizza untukmu.” Siwon meletakkan sekotak pizza yang masih hangat. Member SJ M yang baru saja berjalan-jalan ke luar, mulai membuat suasana dorm SJ M kembali ramai. “Apa yang kau lakukan untuk lolos dari Ryeowookie eoh?”

“Sesuatu yang sama-sama kami sukai; Makanan dan musik. Gomawo, hyung.” Kyuhyun mengambil sepotong pizza, memakannya beberapa gigitan, kemudian mulai menulis. Ia tidak ingin Ryeowook memintanya berhenti sebelum ia menulis pesan untuk ELF yang menanyakan keberadaannya.

.

Judul: Sudah 2 tahun?!

 

Halo! Aku Kyuhyun yang kemarin tepat 2 tahun debutㅋㅋㅋㅋㅋ

Sejujurnya aku sudah ke sini kemarin...

tetapi ketika sampai di dorm aku tidak kembali ke sini karena aku mendadak merasa lelah.. TT

Tampaknya aku seperti memberi alasan kepada kalian, tetapi..

Eh..kalian semua sangat pengertian dan ramah. Karena kalian adalah ELF!! ^^

Ini benar-benar terasa seperti mimpi.. 

Aku sudah menghabiskan waktu bersama-sama dengan kalian semua selama 2 tahun. Apakah ini benar-benar nyata?

Aku tiba-tiba teringat pada minggu terakhir ujian SMA.

Aku tidak ingin kembali ke keadaan suram saat itu...

Masa-masa di mana aku susah tidur ㅎㅎ

Bagaimanapun…secara pribadi aku tidak pernah ingin kembali menjadi murid senior SMA!!  ㅋㅋㅋ

Aktifitas di China itu berat... dan aku memiliki masalah dengan bahasa dan budayanya.

Tetapi aku menjalani hari demi hari dengan gembira~

Dan banyak orang sangat khawatir tentang kondisi tubuhku

Tetapi aku baik-baik saja ^^

Aku adalah 'Kyu yang sudah sembuh total' ㅋㅋㅋ

Kita akan segera bertemu.. 7 Juni..

Kita harus menunjukkan kepada mereka bawa kita satu kan? Tolong nantikanlah saat itu dengan semangat ^^

Sekarang aku sudah bersama dengan kalian semua selama 2 tahun...

Tetapi mulai sekarang aku berharap kita dapat menghabiskan lebih banyak waktu bersama..

Bahkan ketika di saat-saat  yang sulit kita akan mengatasinya bersama-sama!

ELF & Super Junior fighting!!

 

.

.

30 Mei 2008

Malam itu keributan luar biasa terjadi di dorm lantai 11 yang ditempati Super Junior. Leeteuk dan Eunhyuk yang sudah duduk menunggu di sofa, memandang kesibukan itu sambil menutup telinga.

"Ryeowookie, kau lambat sekali!" Terdengar seruan Kyuhyun di depan pintu kamar Ryeowook, karena hyung-nya tidak juga selesai menata rambut.

"Sebentar, Kyuhyunie, tinggal sebentar lagi."

"Ada yang melihat topiku? Aku baru saja memegangnya, tetapi sekarang menghilang."

"Kau sudah memakainya sejak tadi, Donghae-ya." Eunhyuk memutar kedua bola matanya.

"Ah, aku lupa." Donghae menebar senyum menawannya lalu bergabung dengan Ryeowook di depan cermin.

"Jangan menggangguku, hyung, aku belum selesai!"

"Ayolah, Ryeowookie, sebentar saja. Aku tidak mungkin ke lantai 12 hanya untuk bercermin."

"Ck, kenapa kalian semua rapi sekali?" Kyuhyun memandang Hankyung yang mengenakan kemeja putih dan jas hitam tanpa dasi. Ia sendiri hanya mengenakan kaos, jas warna coklat yang sudah pudar warnanya, dan sebuah beanie hat untuk menutupi kepalanya agar tidak kedinginan di dalam studio.

"Kau berpakaian seperti itu saja, Kyuhyunie?"  Eunhyuk mendekat untuk

merapikan topi magnae-nya.

"Apakah ada yang tidak aku tahu?" Kyuhyun memandang curiga sehingga Eunhyuk menelan ludah.

"Tidak ada." Eunhyuk memilih jawaban paling aman saat ini. Ia tidak mau Leeteuk protes karena waktu diperpanjang akibat Kyuhyun mengganti pakaiannya.

Merasa sudah siap, Kyuhyun duduk di sisi Leeteuk sambil menunggu yang lain.

“Ommo…Kyuhyunie, ada apa dengan pipimu?" Leeteuk memandang Kyuhyun dengan mata melebar sehingga magnae Super Junior itu menoleh sambil menutupi kedua pipinya dengan tangan.

"Jangan melihatku seperti itu, Teuki hyung. Bukankah kau sudah melihatnya kemarin?"

"Aku begitu mengantuk sehingga tidak melihat dengan jelas."

“Kalau begitu tidak perlu."

Tetapi Leeteuk sudah memindahkan salah satu tangan Kyuhyun dari pipinya, dan namja itu berteriak kaget. "Kyu.. Kyuhyunie... pipimu... pipimu kenapa seperti itu?"

"Sudah kubilang jangan melihatnya!" Kyuhyun menutupi kembali pipinya sambil mengerucutkan bibir.

"Siwonie tidak ikut?" Eunhyuk mencari sosok namja paling tampan itu di seluruh ruangan. "Atau dia akan menyusul?"

"Dia ada latihan band untuk tanggal 7 nanti. Jadi hanya mereka berempat yang bisa ikut kita ke SUKIRA."Leeteuk memberi kode agar semua keluar dari dorm menuju mobil.

Namun saat Kyuhyun melewatinya, lagi-lagi Leeteuk berteriak tertahan sehingga Kyuhyun membelalakkan kedua matanya.

.

.

Kehebohan kembali terjadi saat tiba di SUKIRA. Setelah sedikit berebut tempat, akhirnya Hankyung duduk di meja pal

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Inspiritwer_11 #1
Chapter 18: How can i find falling star?
Ladychi #2
Chapter 51: dice que esto es una secuela, ¿donde esta la otra historia
Ladychi #3
Chapter 51: tienes otra historia? o solo es esta, escribes muy bien
ArizKyu #4
Chapter 51: ??
Update lagi dong eonn??
moonloversrae #5
Yeah akhirnya update lagi.. Still the best author ?
DekanAkavi1711 #6
Chapter 50: eonn, yg SUJU M tukeran baju di pesawat itu real kah?
Jai2212 #7
Where can i read the falling star?? I cant find it...
dephinalouisa
#8
Chapter 50: Best ff and author so far.. Cara penulisan dan penggambaran masing2 karakter sgt mendetail.. Semua percakapan dirangkum secara cerdas.. Ditunggu kelanjutannya eonie.. Hwaiting!!
EndahD #9
Chapter 50: Selalu nunggu buat setiap chapternya walaupun udah sekian lama
iharukumipuff
#10
Chapter 50: kyuhyun menghilang? apa lagi rencana kyuhyun kali ini? xD