Rising Star - Ch 23

Rising Star (the sequel of Falling Star)
Please Subscribe to read the full chapter

Genre : Brothership

Rating : Fiction T

Cast : Kyuhyun, Leeteuk, Heechul, Hankyung, Yesung,  Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryeowook, dan Kibum. DBSK

Disclaimer : All them belong to themselves and GOD. I own only the plot.

Warning : Typos, Geje , Don't like it? Don't read it please.

Summary : “Ini sangat sulit untuk membujuk kaki saya yang pendek memberi contoh.” // “Menyebalkan! Kau selalu saja tidak serius menanggapiku!” // “Kenapa Yesung hyung tidak marah?” // “Arrrgh!!!” Siwon menjerit kesakitan ketika Yesung menyentuhnya kakinya pelan. // “Roti lapis isi Kyuhyun dan Hankyung,” goda Shindong. // “Apakah kalian tidak melupakan seseorang?”

 

RISING STAR Chapter 23

 

            Syuting kembali dimulai. Semua member Super Junior mengenakan sweater abu-abu dan jas panjang warna merah muda sedangkan DBSK mengenakan sweater putih dan jas warna kuning. Shin Dong Yup takjub dengan kedekatan member Super Junior dan DBSK. Ini dibuktikan oleh Yunho. Meski DBSK sibuk konser di Thailand dan Jepang, mereka menonton acara EHB yang dibawakan oleh Super Junior.

            Member DBSK diminta mencoba cabe terpedas di dunia, sama seperti yang dilakukan Super Junior di episode pertama EHB. Jaejoong yang menggemari makanan pedas, tengah bercerita tentang kesukaannya itu ketika Kangin memotong.

            “Hankyung sshi ingin mengatakan sesuatu kepada Jaejoong sshi,” kata Kangin.

            Ryeowook menengok ke arah Kyuhyun yang mulai tidak fokus mengikuti acara, meski dongsaengnya itu tidak pernah melepaskan senyumnya. Ia menarik Kyuhyun sebentar, cukup untuk mengetahui bahwa Kyuhyun mulai demam.

Sementara itu Hankyung maju sejajar Kangin dengan wajah serius.

“Jangan dimakan!” Ia memperingati Jaejoong.

Mendengar kata-kata yang diucapkan dengan sangat serius itu, Jaejoong tertawa keras. Semua teringat ketika Hankyung mencoba cabe itu hingga menangis. Meski wajahnya basah oleh air mata yang mengalir deras, ia masih mencoba memperingati hyungdeul dan dongsaengdulnya agar tidak mencoba cabe tersebut.

Junsu yang mendapat giliran pertama, diminta mengeluarkan kembali cabe itu setelah mengunyahnya selama lima detik. Semua bertepuk tangan ketika namja itu tidak menunjukkan respon yang berarti. Tapi beberapa detik kemudian Junsu mulai merasakan pedasnya. Hal itu membuat member DBSK yang lain merasa was-was.

Jaejoong mencoba cabai tersebut, diikuti oleh Yoochun, Changmin dan Yunho. Hanya Yoochun yang langsung menunjukkan reaksi. Jaejoong, Changmin dan Yunho tampak tidak bereaksi apapun, membuat yang lain terkesima.

“Saya pikir, cabe jolokia ini pasti enak sekali jika dimakan dengan nasi.” Jaejoong yang biasa memakan nasi hanya dengan cabe dan mustard mengusulkan ke member DBSK lainnya.

Semua tertawa mendengar hal itu termasuk Siwon. Namun saat kalimat itu berubah menjadi bayangan dibenak mereka, semua tertegun dan menatap Jaejoong dengan mata terbelalak. Mereka kini mulai tidak mempercayai pendengaran mereka.

Semua penasaran dan mengerubungi Jaejoong, Changmin dan Yunho yang tidak memberi respon apapun. Saat itulah Sungmin yang sudah mendapat laporan dari Ryeowook dan ijin dari Leeteuk, menarik Kyuhyun keluar  area syuting.

“Sungmin hyung, aku masih bisa ikut, aku baik-baik saja,” protes Kyuhyun sambil berbisik saat mereka sudah jauh di pinggir, di tempat member Super Junior menaruh barang-barangnya.

“Aniyo. Teuki hyung sudah menyuruh begitu.” Sungmin mengambil jaket-jaket member lain, menyampirkannya di lantai. Ia juga melipat jaket bulu tebalnya hingga berbentuk bantal. “Tidurlah, kurasa cukup hangat.”

“Tapi…”

Sungmin melempar pandangan tidak mau dibantah, sehingga dengan terpaksa Kyuhyun pun membaringkan tubuhnya di sana. Sungmin nyaris tertawa melihat wajah Kyuhyun yang merengut, malu, sekaligus kesal.

“Kalian overprotektif, hyung. Aku bukan bayi!”

“Ne, kau bukan bayi, tapi kau harus tidur!” Sungmin tidak memperdulikan protes dongsaengnya. Ia menyampirkan beberapa jaket lagi, kali ini di atas tubuh Kyuhyun, untuk membuat Kyuhyun hangat. “Ternyata member berjumlah banyak memiliki keuntungan banyak juga.”

“Hyungdeul pasti mencincangku jika jaket mereka rusak,” gumam Kyuhyun.

“Aniyo. Kami sudah sepakat soal itu,” bisik Sungmin. “Bahkan aku selalu memakai jaket bulu, supaya bisa menjamin kau tidak kedinginan saat memakainya.”

Kyuhyun hendak bertanya apa saja kesepakatan yang hungdeul buat tanpa setahu dirinya, namun entah karena obat atau karena lelah, matanya mulai berat dan ia menguap. Sungmin cukup mengelus kepalanya beberapa kali dan Kyuhyun sudah terlelap. Sungmin pun kembali ke lokasi syuting.

Di sana, Changmin sedang membahas bahwa cabe jolokia yang sangat pedas itu menyimpan rasa yang sangat lezat. Shin Dong Yup merasa penasaran dan ikut mencobanya. Tapi dalam hitungan detik dia sudah merasakan pedas yang menyengat di mulutnya.

Kangin yang mencemaskan hasil penilaian SJ di EHB sebagai pembawa acara, meminta waktu untuk mengadakan rapat sejenak. Seperti biasa, Kangin membuat lingkaran bersama kesebelas member SJ. Akhirnya diputuskan Shindong dan Yesung akan ikut mencoba cabe itu kembali. Hasilnya, keduanya juga merasakan pedas yang menyengat.

Member Super Junior maupun Shin Dong Yup tidak habis pikir kenapa ketiga member DBSK bisa menganggap cabe terpedas di dunia itu enak.

Mereka kembali break untuk makan malam.

.

“…to...chiato…..”

“…uungm…?” Kyuhyun membuka matanya sedikit, melihat senyum lebar Changmin, kemudian menutup matanya lagi.

“Caramel Macchiato, bangun…. Sudah waktunya makan malam.” Kali ini Changmin mengguncang bahu Kyuhyun pelan, namun sahabatnya tidak bergeming.

“Serahkan padaku, Changminnie, di dorm hanya aku yang bisa membangunkannya.”

Kyuhyun merasa bulu tengkuknya berdiri ketika aura gelap itu mendekat. Cepat dibukanya matanya dan duduk. Ia mencoba mengumpulkan kesadarannya secepat mungkin. Karena itu, begitu Yesung mengulurkan tangan untuk menyentuhnya, ia segera menangkis.

Yesung dan Changmin tertawa keras melihat ekspresi Kyuhyun.

“Wah, gerak refleksmu tidak kalah dengan Heechul hyung,” goda Changmin.

“Shim Changmin!”

Changmin meringis mendengar nada penuh ancaman itu. Ia menarik Kyuhyun bangun dan mendorongnya berkumpul dengan yang lain.

Selesai makan, sambil menunggu kru EHB siap, mereka  semua berkumpul di tengah area syuting sambil mengobrol. Meski wajah mereka terlihat lelah, dan hanya beberapa orang yang masih sanggup bercerita sementara yang lain mendengarkan, tidak ada satu pun yang mengeluh.

Changmin yang baru kembali dari kamar mandi, menemukan tidak ada tempat untuknya di dekat Kyuhyun. Jadi ia memilih berdiri di depan sahabatnya itu.

“Kyuhyun-ah, aku beli beberapa kartu pos Jepang untukmu. Kupilihkan pemandangan yang bagus.” Changmin tersenyum ketika ia mendapatkan perhatian Kyuhyun. “Kau benar-benar ingin menetap di Jepang?”

Kyuhyun tersenyum lebar. “Tepatnya, aku ingin punya rumah di sana saat aku menikah nanti. Aku akan mengajak  nae anae keliling dunia, lalu menetap di Jepang.”

“Bolehkah aku mampir bersama keluargaku?”

“Tentu saja boleh.”

Changmin bertepuk tangan. Dia selalu begitu jika sangat senang.

Keduanya tidak menyadari 16 pasang mata melirik sejenak sambil menghela nafas panjang. Mereka tak habis pikir, mengapa magnae mereka justru sudah berpikir jauh tentang pernikahan, rumah, menetap, bahkan saling berkunjung.

“Aku pikir, sangat bagus jika kita menjodohkan anak kita nanti,” kata Changmin dengan wajah sangat cerah.

Hyungdeul kedua grup itu serentak mengeluh dengan keras. Kyuhyun hanya menautkan keningnya sejenak ke arah yang lain, kemudian memusat perhatian kembali kepada Changmin.

“Jangan berpikir yang aneh-aneh, Changmin-ah. Setidaknya anak-anak kita bersahabat baik. Itu sudah cukup. Banyak sekali hal yang menentukan jika ingin menjodohkan anak. Misalnya, kalau mereka namja atau yeoja semua…jika umur mereka selisih terlalu jauh…jika mereka tidak punya perasaan satu sama lain…ah, pokoknya banyak sekali.”

Kali ini hyungdeul menutup telinga rapat-rapat, tidak ingin mendengar percakapan yang masih jauh dari rencana mereka saat ini.

“Benar juga.” Changmin mengangguk serius. “Setidaknya mereka bersahabat baik.”

Kyuhyun kembali tertawa. Ia tak dapat membayangkan jika anaknya dan anak Changmin berkumpul…apakah mirip dengan Heebum dan Mao-mao? Kucing milik Heechul dan anjing milik Hankyung selalu bertengkar. Sama seperti tuannya, Heebum selalu menang dari Mao-Mao. Jika itu benar, Kyuhyun merasa sedikit iba kepada anak Changmin. Aku akan jadi ahjussi yang baik untuknya.

.

Kru EHB memberi kode agar mereka bersiap. Semua bangkit berdiri dan lampu studio kembali menyala penuh. Siwon yang berdiri di sebelah Kyuhyun merangkul pundak magnaenya. Dan ia cukup senang karena merasa demam Kyuhyun sudah hilang. Ia kemudian merangkul Leeteuk dan Eunhyuk yang terdiam karena sangat mengantuk dan lelah.  Mata Sungmin pun terlihat mulai memerah.

Shindong protes ketika tes yang diadakan selanjutnya adalah melompat ke atas secara vertikal. Ia merasa sebagian member SuJu yang tidak tinggi akan membuat mereka kalah jika hasil akhir berdasarkan nilai rata-rata lompatan. Ryeowook, Yesung, dan Donghae tertawa lebar, merasa bahwa mereka lah yang Shindong maksud. Tapi Shin Dong Yup meyakinkan mereka bahwa bukan hal itu yang menentukan.

“Tes ini merugikan untuk  orang yang memiliki kaki pendek,” kata Shin Dong Yup. “Tapi Yesung sshi akan mencontohkan untuk kita.”

“Ini sangat sulit untuk membujuk kaki saya yang pendek memberi contoh.” Yesung tersenyum, menyindir kata-kata Shin Dong Yup sehingga semua tertawa.

“Yesung hyung sebenarnya pemain basket ketika di sekolah dasar di Choongnam.” Kangin membeberkan rahasia member SJ lagi.

“Saya juga tinggal di Choongnam, tetapi kenapa saya tidak ingat?” tanya Jaejoong heran.

“Waktu itu tinggi saya sudah seperti sekarang,” jawab Yesung meski hal itu tidak berhubungan dengan pertanyaan Jaejoong.

Namun ketika namja itu melompat, hasilnya sungguh mengejutkan. Ia berhasil melompat setinggi 81 cm, 11 cm dari lompatan pemain basket pada umumnya. Yesung yang sangat senang dengan hal itu, langsung melompat berkali-kali dan baru berhenti ketika pinggangnya terasa sakit.

Ketika Junsu hanya berhasil melompat setinggi 71cm, Yesung kembali melompat-lompat dengan gembira.

“Aku ingin mengalahkan Yesung hyung,” kata Eunhyuk yang mendapat giliran selanjutnya. Namun ia hanya berhasil mencapai 66 cm. Yesung kembali melompat-lompat.

“Biarkan dia mencoba sekali lagi,” kata Junsu yang tidak tega melihat wajah muram Eunhyuk. Tapi usulnya ditolak Shin Dong Yup.

Jaejoong melompat setinggi 64 cm dan jatuh tepat di pangkuan Leeteuk. Ia tidak langsung berdiri karena lelah. Sekitar beberapa menit dia mencoba mengambil waktu istirahat. Kyuhyun memandang wajah yang lain satu per satu. Semuanya meski tersenyum, tidak bisa berbohong. Mata mereka semua sudah mulai memerah dan sering mengeluarkan air mata karena mengantuk. Tapi tidak ada satu pun yang mengeluh dengan pekerjaan yang harus mereka jalani.

Yunho mencapai angka 97cm, membuat semua terheran-heran dan mulai mempertanyakan hasil pengukuran tersebut.

“Ini tidak mungkin!” seru Shin Dong Yup.

“Aku tahu kenapa bisa begitu,” kata Sungmin sambil bangkit berdiri dan maju ke depan. “Ketika kita melompat, sweater kita ikut menarik ikat pinggang pengukur ke atas.”

Akhirnya pengukuran ulang dilakukan. Yunho meraih angka 72cm ketika ikat pinggang pengukur ditempatkan langsung di badannya, bukan di luar pakaian.

Yesung yang diminta mengukur ulang, hanya mencapai 63cm kali ini. Beberapa member DBSK maupun Super Junior ganti melompat-lompat di depan Yesung, membuat namja itu hanya bisa tertawa getir.

“Aku coba sekali lagi!” serunya kesal.

Namun hasilnya justru lebih parah, yaitu 59cm. Kali ini hanya Donghae dan Jaejoong yang melompat-lompat gembira.

Yoochun  yang dikenal jago melompat saat sekolah, membuktikan kemampuannya. Ia meraih nilai 81. Yesung langsung memeluknya dengan gembira. “Dia dongsaengku!” serunya karena Yoochun meraih angka yang sama dengannya.

Untuk menguji ulang, Yoochun diminta melakukan lompatan kedua, hasilnya 62cm. Yesung kembali memeluknya, merasa ada yang senasib dengannya tadi. “Dia benar-benar dongsaengku!” seru Yesung bangga.

“Jangan-jangan saat lompatan ketiga, nilainya akan turun lagi seperti Yesung sshi.” Shin Dong Yup membeberkan dugaannya.

Yoochun pun kembali melompat. Hasilnya adalah 58 cm.

Meski semua member SJ maupun DBSK tertawa, Yesung memeluk Yoochun kembali. Yoochun benar-benar pasrah dianggap saudara oleh Yesung yang beraura gelap itu. Changmin yang selalu melonjak-lonjak jika tertawa, tanpa sadar menabrak Kyuhyun yang sedang berada di dekatnya hingga jatuh terduduk. Tapi keduanya kembali melanjutkan tawanya melihat ekspresi Yoochun dan Yesung.

Saat selesai dengan hingar-bingar tadi, kelelahan mulai mereka rasakan kembali. Changmin segera mengurut kedua bahu Yesung yang kaku. Kyuhyun dan Heechul sedari tadi hanya berdiri di samping matras tebal, tidak ikut dalam keramaian. Kondisi tulang kaki keduanya yang pernah patah dan masih dalam masa pemulihan, membuat keduanya tidak boleh terlalu mengalami guncangan.

Tantangan terakhir adalah apakah para member SJ maupun DBSK dapat menyentuh bola yang jatuh dari ketinggian 7m. Mereka akan diuji mulai jarak 7m, 8m, hingga 10 meter. Yunho berhasil pada tantangan pertama di jarak 7 meter. Ketika giliran Yesung, namja itu tersenyum.

“Yunho-ah tadi menangkap bola dengan tangannya. Aku akan menerima bola dengan kepalaku,” kata Yesung. Dan namja itu benar-benar membuktikannya. Siwon langsung memeluknya memberi selamat.

“Jika Ryeowook sshi berhasil, member yang lain tidak perlu melakukan tes,” kata Shin Dong Yup, membuat Ryeowook merasa tertekan. Namja itu menjadi sangat gugup.

“Bagaimana jika aku gagal?”

“Lakukan saja sebaik mungkin.” Shin Dong Yup memulai. “Ready? GO!”

“Ryeowook hwaiting!” seru hyungdeul dan dongsaengdul.

Bukannya berlari, Ryeowook malah diam dan tertawa. “Saya sangat gugup. Apakah saya harus menekan tombol dengan tangan kiri?” tanyanya dengan muka polosnya, membuat semua tertawa terpingkal-pingkal.

Namun ketika ia menekan tombol dan berlari, tidak ada bola yang jatuh. Ternyata Ryeowook tidak berhasil menekan tombolnya. Akhirnya ia mengulang dan berhasil menangkap bola.

Tantangan ditingkatkan menjadi 8m. Shin Dong Yup yang hendak memberi contoh, gagal menangkap bola. Mereka kemudian mencoba satu persatu termasuk Kyuhyun. Yang gagal di tantangan 8m adalah Kibum, Hankyung dan Ryeowook.

Tapi saat tantangan ditingkatkan menjadi 9 m, hanya Jaejoong, Junsu dan Siwon yang berhasil. Heechul tidak ikut serta satu kali pun karena kondisi patah kakinya yang patah di lima bagian sangat riskan untuk melakukan tantangan ini.

Semua berpelukan ketika acara berakhir. Member Super Junior bersiap-siap untuk pulang ke dorm, begitu pula member DBSK. Changmin menghampiri Kyuhyun yang sudah memanggul tasnya. Ia menyerahkan beberapa kartu pos yang dikatakannya tadi.

“Gomawo, Changmin-ah,” kata Kyuhyun sambil tersenyum. “Oh ya, kau sudah membuat daftar yang aku minta waktu itu?”

“Ah! Hampir lupa!” Changmin kembali membuka ranselnya dan mengambil beberapa lembar kertas yang ditumpuk menjadi satu. “Aku mencoba menulis semua yang aku ingat, termasuk yang menurutku tidak penting. Apakah ini membantu?”

Kyuhyun membaca sekilas kertas itu. Wajahnya menjadi muram untuk sepersekian detik dan kemudian kembali tersenyum. “Ne, membantu sekali. Gomawo, Changmin-ah.”

“Kau tidak sakit kan?” tanya Changmin cemas.

“Kenapa begitu?” Kyuhyun memandang sahabatnya dengan heran.

“Aku merasa, hari ini kau sedikit… “ Changmin mengangkat kedua bahunya. “Entahlah, seperti bukan Kyuhyun Super Junior.  Kau...kata-katamu tidak sekeras biasanya.”

Kyuhyun memunculkan evil smirknya, lalu mendekati Changmin hingga suara bisikannya pun tak akan terdengar oleh hyungdeul yang ada di sekitar mereka. “Apa kau mau cerita tentang percakapanmu dengan Kibum hyung?”

Wajah Changmin langsung memucat. “Apakah harus?” tanyanya dengan mimik polos dan kuatir.

Kyuhyun memandang Changmin. Ia mempertimbangkan apakah sebaiknya menekan sahabatnya itu untuk berterus-terang, atau membiarkannya saja. Namun wajah cemas Changmin membuatnya iba.

“Tidak. Itu bukan urusanku. Abaikan saja kata-kataku tadi.” Kyuhyun pun berlalu mengikuti hyungdeul yang sudah berjalan menuju mobil. Meski pun begitu, ia sangat menyesalkan keputusannya melepaskan Changmin. Ia sangat ingin tahu isi pembicaraan  tadi.

Changmin hanya memandang Kyuhyun yang berjalan menjauh. Namun ketika ia beberapa langkah mengikuti hyungdeul-nya, Changmin berbalik dan mengejar Kyuhyun.

“Kyuhyun-ah!” Changmin menahan tangan Kyuhyun, membuat sahabatnya itu menoleh dengan pandangan bertanya. “Aku…aku selalu sahabatmu.”

Kyuhyun tertegun beberapa saat, kemudian tertawa keras melihat tampang serius Changmin. “Tentu saja, Changmin pabo! Kau mengejarku hanya untuk bilang itu?”

“Aku serius!” Changmin tidak peduli Kyuhyun memandangnya dengan senyum tertahan. “Kapan pun kau membutuhkanku, telpon aku. Aku akan berusaha menemuimu secepatnya. Arrachi?”

“Ne. Nanti saat kau di panggung, di konser, di Jepang, di Thailand, aku akan menelponmu dan memintamu menemuiku. Kita lihat saja, apa Yunho hyung akan membiarkanmu pergi.” Kyuhyun kembali tertawa keras. Namun tawanya terhenti karena wajah Changmin meringis begitu sedih.

“Gwenchana, Changmin-ah?” Kyuhyun kini benar-benar khawatir.

“Menyebalkan! Kau selalu saja tidak serius menanggapiku!” seru Changmin kesal. Namja bertubuh tinggi itu seperti menahan tangis sekarang. “Aku heran, kenapa aku mau jadi sahabatmu! Kau benar-benar menyebalkan!”

Kyuhyun memandang sekitarnya dan menemukan 16 pasang mata memandang tajam kepadanya. Ia segera menarik Changmin menjauh, ke tempat di mana hyungdeul tidak bisa mendengarkan mereka.

Ia memaksa Changmin duduk di sebuah kursi, lalu berjongkok di depan Changmin.

“Changmin-ah, lihat aku!” perintah Kyuhyun. Ia tersenyum ketika Changmin memandangnya dari balik mata yang berkabut. “Uljima, Changmin-ah. Kau pasti sangat lelah sehingga sensitif seperti ini.”

“Kau masih mau menegurku?!” Changmin merengut.

“Ani, aku hanya ingin mengatakan, aku tidak pernah tidak menanggapimu. Meski aku tidak melihat ke arahmu, aku selalu mendengarkan semua kata-katamu. Aku, …aku hanya tidak tahu bagaimana menanggapi perhatian orang dengan baik. Aku tidak terbiasa.” Kyuhyun kembali tersenyum melihat Changmin mulai memahami kata-katanya.

“Kau memang tidak semanis suaramu,” kata Changmin mulai bisa tersenyum.

“Ne. Aku Kyuhyun Super Junior. Evil magnae yang bermulut pedas dan menyebalkan.”

Changmin kini tertawa lebar. “Aniyo. Kau jauh lebih baik dari itu.”

Kyuhyun merasa lega melihat Changmin bisa tertawa kembali.

“Nah, sekarang kita pulang dan istirahat. Kau harus terbang ke Jepang besok pagi, bukan?” Kyuhyun bangkit berdiri. “Kalau kau benar-benar menangis, sepertinya aku akan menerima beberapa tendangan hapkido dan taekwondo.”

“Lalu, hyungdeulmu akan mengeluarkan jurus tongkat dan double sticknya.” Changmin kembali tertawa. “Lebih mengerikan lagi jika koleksi Yesung hyung ikut dikeluarkan.”

“Kemudian terjadilah perang besar antara DBSK dan Super Junior!” Kyuhyun mulai bersemangat membayangkannya. Kedua magnae itu pun tertawa dengan keras, saling membumbui cerita tadi dengan seru.

“Ehem!” Suara itu membuyarkan khayalan mereka. “Sepertinya kalian sudah bersenang-senang sementara kami menunggu kedinginan di dekat mobil.”

Kyuhyun memandang ke arah Leeteuk yang memasang wajah penuh senyum. Tapi itu terlihat mengerikan bagi Kyuhyun. Leeteuk langsung menarik kerah jaketnya dan menariknya menjauh.

“Changmin-ah! Kau juga! Kalau ada masalah, segera hubungi aku, arrachi?” teriak Kyuhyun sementara ditarik menuju mobil.

“Arraseo!” teriak Changmin sambil tertawa. Tapi tawanya langsung menghilang ketika Yunho tanpa bicara apa-apa menariknya juga ke dalam mobil.

.

.

28 Desember 2007

            “Cepat sedikit, Teuki hyung!” Heechul mendorong Leeteuk memasuki dorm lantai 11. “Kau ini, sudah telat bangun, masih saja berlama-lama di depan cermin.”

            “Wangi apa ini?” Leeteuk tertegun.

Tidak seperti biasa, hari itu itu tercium wangi kopi yang kental dari dapur. Siwon yang sudah datang sejak tadi, menyeduhkan 13 cangkir kopi. Dia juga membawa  puluhan tumpuk waffle yang masih hangat karena dibawa dengan kantong penahan panas. Tersedia juga beberapa toples sirup caramel lengkap dengan pisau pengolesnya. Semangkuk buah kering juga terhidang di atas meja.

“Apa ini? Kita sarapan ala Siwon?” Shindong memandang meja dengan takjub.

“Aku pikir kemarin sangat melelahkan, hyung, jadi sambil ke sini, aku membeli sarapan untuk kita.” Siwon mengeluarkan sekotak krim dan beberapa kubus gula ke dalam wadah.

“Wah! Waffle!” Ryeowook tersenyum senang.

“Bagaimana cara memakannya?” Hankyung mengambil sehelai waffle dan mulai mengigitnya. “Cukup enak, tapi rasanya agak aneh. Seperti ada yang kurang.”

“Bukan begitu cara memakannya, Hankyung hyung.” Sungmin duduk di meja. Ia mengambil sepotong waffle dan menaruhnya di atas piring. Kemudian ia menuang sirup caramel, menaburinya dengan buah kering, lalu mulai memotong dan memakannya.

“Enak?” Eunhyuk bertanya sambil memegang perutnya yang mulai kelaparan.

“Enak!” sahut Kyuhyun yang baru saja diberi sesuap oleh Sungmin.

“Aku mau, hyung,” kata Donghae sambil mendekat ke arah Sungmin. Sungmin memotong wafflenya lagi, kemudian mulai menyuapi Donghae.

“Appo!” Kyuhyun dan Donghae berteriak bersamaan ketika Heechul memukul kepala mereka.

“Makan sendiri!” Heechul ganti menegur Sungmin. “Kau juga, jangan senangnya mengasuh dongsaengdul! Bagaimana jika semua menjadi manja kepadamu?”

“Aku tidak keberatan,” jawab Sungmin sambil tersenyum manis. Sangat manis sehingga Heechul menjadi kesal melihatnya.

“Chullie, tadi kau menyuruhku cepat-cepat, jadi jangan membuat keributan,” kata Leeteuk sambil mengangsurkan piring berisi waffle kepada Heechul.

Heechul bergumam kesal melihat sarapan yang asing baginya itu. Dia memang bukan orang yang bisa makan sesuatu yang tidak biasa baginya. Hankyung mengambil kembali piring dari tangan Heechul, melakukan semua yang dicontohkan Sungmin tadi, dan mulai menyuapi Heechul. Meski namja itu masih menggerutu, ia tidak membantah Hankyung.

Member Super Junior yang lain menahan tawa melihatnya.

Yesung berjalan mendekati Kyuhyun yang tengah menghabiskan waffle sambil menonton acara televisi.  Ia kemudian duduk di sebelah dongsaengnya itu sambil mengunyah buah-buahan kering. Yesung tidak pernah makan dalam porsi besar. Tetapi ia bisa makan beberapa kali sehari.

“Kyuhyunnie, kau sudah hafal semua lagu yang akan kau nyanyikan?”

Kyuhyun memberi kode dengan tangannya agar Yesung bersabar. Ia menghabiskan waffle yang ada di mulutnya. Begitu habis, bukannya menjawab, ia justru memasukkan sepotong penuh lagi. Ia juga mengambil beberapa buah kering dari piring Yesung.

Yesung kembali menunggu Kyuhyun mengosongkan mulutnya. Namun hal yang sama terjadi lagi. Dan ia kembali menunggu lagi. Hal itu terus terjadi hingga buah kering yang ada di piring Yesung lenyap semua. Ia menahan tawa melihat pipi Kyuhyun yang menggembung, mulutnya yang sibuk mengunyah cepat, juga matanya yang mengerjap bingung.

“Kenapa Yesung hyung tidak marah?” Kyuhyun langsung melontarkan kalimat itu begitu mulutnya kosong.

Sejak melihat ekspresinya tadi, Yesung sudah menduganya. Namja itu pun tersenyum geli. “Kenapa aku harus marah, Kyuhyunnie?”

“Karena aku sudah membuatmu kesal.” Mata Kyuhyun kembali mengerjap bingung.

“Aku tidak akan marah. Aku sudah berjanji padamu, bukan?”

“Dalam keadaan apapun?”

“Dalam keadaan apapun.” Yesung berpikir sejenak. “Mungkin bisa terjadi kalau aku lupa.”

“Kalau begitu lupalah, hyung.” Kyuhyun berkata dengan nada memoho

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Inspiritwer_11 #1
Chapter 18: How can i find falling star?
Ladychi #2
Chapter 51: dice que esto es una secuela, ¿donde esta la otra historia
Ladychi #3
Chapter 51: tienes otra historia? o solo es esta, escribes muy bien
ArizKyu #4
Chapter 51: ??
Update lagi dong eonn??
moonloversrae #5
Yeah akhirnya update lagi.. Still the best author ?
DekanAkavi1711 #6
Chapter 50: eonn, yg SUJU M tukeran baju di pesawat itu real kah?
Jai2212 #7
Where can i read the falling star?? I cant find it...
dephinalouisa
#8
Chapter 50: Best ff and author so far.. Cara penulisan dan penggambaran masing2 karakter sgt mendetail.. Semua percakapan dirangkum secara cerdas.. Ditunggu kelanjutannya eonie.. Hwaiting!!
EndahD #9
Chapter 50: Selalu nunggu buat setiap chapternya walaupun udah sekian lama
iharukumipuff
#10
Chapter 50: kyuhyun menghilang? apa lagi rencana kyuhyun kali ini? xD