Rising Star - Ch 6

Rising Star (the sequel of Falling Star)
Please Subscribe to read the full chapter

Title : RISING STAR Chapter 6

Genre : Brothership

Rating : Fiction T

Cast : Kyuhyun, Leeteuk, Heechul, Hankyung, Yesung,  Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryeowook, dan Kibum. Henry. Changmin.

Disclaimer : All them belong to themselves and GOD. I own only the plot.

Warning : Typos, Geje , Don't like it? Don't read it please.

Summary : “Apakah hal itu lebih penting daripada keinginan kami, Kyuhyun-ah?” //  “Hyungdeul, jebal… Lepaskan aku!” Mohon Kyuhyun lirih. // Kenapa hanya 10-20 tahun? Kau harus bisa hidup lebih lama dari itu, Caramel macchiato. // “Siwonnie, kau sudah berjanji akan mendukungnya, bukan? Kamu tidak boleh lemah!”

 

RISING STAR

CHAPTER 6

.

24 Agustus 2007

Tuan Cho sedang duduk di ruang keluarga, saat putranya menghampirinya. Sejak Kyuhyun begitu gembira menerima telepon dari hyungdeul kemarin, dia sudah bisa menduga hal ini. Namun ia membiarkan Kyuhyun mencoba mengungkapkannya sendiri.

“Appa, bisa minta waktu sebentar?”

Tuan Cho meletakkan buku yang sedang dibacanya, dan memandang lurus ke arah Kyuhyun. Berbeda dengan saat bersama hyungdeul, Kyuhyun selalu tampil sebagai anak baik dan dewasa di rumah. Kyuhyun sama sekali tidak manja. Tuan Cho sampai bertanya-tanya, kenapa selama belasan tahun Kyuhyun tidak mengeluarkan sisi lain karakternya.

“Appa, bolehkah aku kembali ke dorm besok?” tanya Kyuhyun hati-hati.

Sudah kuduga. Tuan Cho tetap diam, menunggu.

“Super Junior akan melakukan rekaman ulang untuk album kedua kami. Aku diberi kesempatan menyanyikan beberapa part. Aku juga boleh ikut dalam MV Don’t Don.”

Tuan Cho tetap terdiam. Dia hanya memandang Kyuhyun.

“Aku ralat, Appa,… aku yang meminta ikut dalam semua itu.” Kyuhyun akhirnya mengaku. “Boleh kan, appa?”

Tuan Cho hanya menarik nafas panjang.

“Aku akan jaga diri baik-baik, Appa.”

Kini kedua alis tuan Cho bertaut.

Kyuhyun memandang sang appa dengan gelisah.

“Baiklah.” Namja itu menyerah. “Mungkin aku akan bekerja terlalu keras. Mungkin aku akan lupa apa yang Uisa katakan. Tapi aku harus kembali ke panggung, Appa. Aku ingin bersama Super Junior.”

“Apakah hal itu lebih penting daripada keinginan kami, Kyuhyun-ah?”

Kata-kata yang diucapkan tuan Cho dengan lembut, mampu menohok hati Kyuhyun dengan keras. Namja itu tertunduk sebentar, namun kemudian kembali menatap sang appa. Bahkan namja itu tersenyum.

“Appa sudah mempertahankan impianku saat koma, meski hal itu bisa membuat Appa kehilanganku. Aku yakin, Appa paling mengerti mengapa aku harus kembali bersama Super Junior.”

“Kau terlalu yakin.”

“Ne. Karena sebagian sifatku, aku dapat dari Appa.” Kyuhyun tersenyum lebar. “Appa selalu bersungguh-sungguh dengan apa yang Appa jalani. Itu sebabnya Appa sempat menentang impianku, karena jika aku jatuh dalam akademis, hal itu akan membuat impian yang selama ini Appa bangun menjadi tercoreng.”

Kyuhyun bergeser, duduk lebih dekat dengan tuan Cho.

“Appa, aku pun akan memperjuangkan impianku. Aku juga akan menyelesaikan kuliahku dengan baik. Jebal, jangan menahanku. Karena itu hanya sia-sia. Aku tidak akan pernah menyerah memperjuangkannya.”

Tuan Cho terdiam beberapa saat, kemudian tersenyum sambil mengacak rambut putranya. “Ne. Kau memang mewarisi sebagian sifat appa, Kyuhyun-ah. Tapi ingat satu hal. Kau adalah….”

“Cho Kyuhyun.” Kyuhyun langsung melanjutkan kalimat sang Appa sambil tertawa lega. “Aku ingat. Appa sudah berulang kali mengatakannya sejak aku masih kecil.”

“Itu karena Appa kesal jika ada orang bercerita: anak ini mirip dengan appa-nya, anak ini mirip dengan eomma-nya…. Tidak. Semua orang itu mirip dengan dirinya sendiri. Bagaimana dia jatuh dan berhasil, itu juga hasil apa yang ia lakukan selama ini. Bukan karena orang tuanya.”

“Jeongmal kamsahamnida, Appa!” Kyuhyun memeluk sang Appa dengan senang. “Doakan aku berhasil. Aku akan memberi appa tiket konser kami.”

“Konser? Hmm… Jika kau semakin terkenal, maka antifans mu bisa bertambah banyak. Saat kau kecelakaan, Appa sempat membaca….” Tuan Cho tidak sanggup melanjutkan. Ia kembali teringat umpatan-umpatan dan kutukan yang dibacanya. Saat Kyuhyun tengah berjuang untuk hidupnya, justru ada orang-orang yang menginginkan kematian putranya.

“Appa, mianhe…” Kyuhyun memandang sang appa dengan cemas dan perasaan bersalah. “Ini semua kesalahanku. Sebaiknya appa tidak punya twitter, cyworld, email….”

Tuan Cho tersadar. Ia langsung menepuk kepala Kyuhyun dengan keras.

“Appo! Kenapa Appa memukulku?” protes Kyuhyun.

“Jangan meremehkan Appa dan keluargamu, Kyuhyun-ah!” Tuan Cho merangkul bahu putranya. “Kau fokus saja pada impianmu. Hanya hal seperti itu, kami masih sanggup menanggungnya.”

“Ne. Eomma sependapat dengan Appa-mu.” Eomma tersenyum, dan mengambil tempat di sisi Kyuhyun. Kini Kyuhyun berada di tengah kedua orang tuanya. “Ingat baik-baik, Kyuhyunnie… Ketika orang-orang membenci kita, kita harus mengasihi mereka lebih lagi. Karena kita tahu,  cinta akan mengalahkan kebencian. Arra?”

“Arraseo, eomma. Aku sungguh beruntung punya appa dan eomma seperti kalian,” kata Kyuhyun sambil tersenyum lebar dan merangkul kedua orang tuanya.

Tuan Cho menggeleng sambil memandang istrinya dengan mimik serius.

“Chagiya, apa kau merasa beruntung memiliki anak seperti dia? Aku rasa tidak…”

Kyuhyun tertegun saat sang eomma mengangguk setuju.

“Ya! Appa! Eomma! Jangan begitu,” cetus Kyuhyun kesal. “Apa yang kurang dari namja setampan dan sepandai aku ini?”

“Tanyakan itu pada hyungdeulmu. Mereka pasti bisa memberi banyak jawaban.”

Appa dan Eomma Kyuhyun tertawa ketika putranya kehabisan kata-kata dan mulai memasang wajah terluka.

“Kami hanya bercanda, Kyuhyun-ah,” kata Appa sambil merangkul Kyuhyun.

“Ne. Kau dan Ahra adalah hadiah terbaik yang Tuhan berikan kepada kami,” kata sang eomma sambil memeluk putranya.

Kyuhyun akhirnya kembali tersenyum sambil merangkul keduanya erat-erat. Aish, appa, eomma, ternyata sifat evilku adalah perpaduan sifat usil kalian yang tersembunyi….

.

.

            Sang Petinggi SM tengah membaca surat kabar ketika sebuah berita menarik perhatiannya.

[Pada 24 Agustus 2007, Kyuhyun Super Junior menulis dalam status terbarunya bahwa ia akan kembali bersama Super Junior untuk album kedua mereka yang akan segera dirilis bulan September 2007. Hal ini sama seperti yang dikatakan Hankyung tentang album kedua Super Junior akhir Agustus kemarin di televisi China.]

Berita itu memuat foto Kyuhyun yang tengah berdiri sambil meniru pose patung yang ada di lokasi liburan yang ia datangi bersama keluarganya. Sang Petinggi SM tersenyum.

“Kau sudah bisa berdiri dengan baik sekarang, Kyuhyun sshi. Kau benar-benar sembuh dengan cepat. Terima kasih membuatku tidak lama menunggu.”

.

.

Malam itu, semua member Super Junior berkumpul di dorm. Mereka sedang membahas rincian terakhir untuk proses rekaman kedua dan pembuatan MV Don’t Don ketika pintu dorm dibuka. Saat mereka menoleh, tampak Kyuhyun beserta kedua orang tuanya memasuki dorm.

“Kyuhyunnie!” Eunhyuk menghambur memeluk Kyuhyun hingga dongsaengnya terdorong.

Siwon langsung merangkul Kyuhyun agar tidak terjatuh dan mendorong Eunhyuk.

“Hati-hati, hyung! Kau mendorongnya terlalu keras!” tegur Siwon.

“Mianhe, aku terlalu senang,” kata Eunhyuk sambil menghapus air matanya.

Leeteuk, Kangin dan Donghae langsung mengangguk hormat ke arah orang tua Kyuhyun. Member yang lain langsung tersadar. Mereka ikut mengangguk hormat.

“Annyeonghaseyo, Ajusshi, Ajumma. Mianhamnida, kami terlalu bersemangat melihat Kyuhyunnie datang.”

“Tidak apa, Leeteuk-goon.” Tuan Cho dan istrinya tersenyum. “Kyuhyun-ah, Appa dan Eomma langsung pulang.”

“Tidak minum dulu?” tanya Ryeowook.

“Aniyo. Sudah terlalu malam. Kami permisi.”

“Annyeonghi gaseyo,” seru semuanya serempak.

Begitu pintu dorm tertutup, Kyuhyun meraih kopernya. Namun Kangin langsung mengambil alih.

“Jangan membawa yang berat-berat dulu,” ujar namja itu sambil menarik koper Kyuhyun ke kamar Donghae dan Sungmin. Seperti dulu, barang Kyuhyun tidak mengikut ke kamar Leeteuk dan  Ryeowook, karena kamar itu sudah penuh oleh tempat tidur.

“Kyuhyunnie, sementara, bajumu ditaruh di lemariku saja. Masih ada ruang kosong di bagian tengah. Jadi kau tak perlu membungkuk atau mengangkat tangan saat mengambilnya. Pakaianmu yang ada di dorm sudah ditaruh di sana oleh Sungmin hyung.” Kata Donghae sambil menuntun Kyuhyun duduk di sofa.

“Biar aku bereskan!” Sungmin berlari menyusul Kangin.

“Kau mau minum yang hangat atau dingin?” tanya Hangeng.

“Ah, biar aku bikinkan ginseng untukmu!” Yesung beranjak ke dapur.

“Kau masih terlihat kurus,” kata Heechul sambil duduk di sebelah Kyuhyun dan merangkulnya.

“Ini pasti peralatan elektronikmu. Biar aku taruh di dekat TV.” Shindong meraih tas besar yang masih tergeletak di dekat pintu, juga ransel Kyuhyun.

“Hyung….” Kyuhyun tak tahu harus berkata apa. Ia merasa risih  dengan kelakuan hyungdeulnya.

“Kau pasti merasa seperti orang pesakitan,” kata Kibum, langsung disambut tepukan di kepala oleh member SUJU yang lain.

“Jangan berkata macam-macam, Kibummie!” tegur Leeteuk.

“Kibum hyung benar! Kalian sangat aneh… Aku bisa melakukan semua itu sendiri,” bela Kyuhyun. Namja itu mem-poutkan mulutnya dengan kesal.

“Hei! Kau kemari mau rekaman dan membuat MV, bukan? Jadi tolong jaga dirimu baik-baik jika tak mau merepotkan kami,” ancam Yesung. Dia sangat galak jika ada dongsaengnya yang sakit karena ceroboh. “Daripada komplain urusan kecil, lebih baik kau duduk di sana! Tenang saja, aku tak akan main-main menuntut kualitas vokalmu besok.”

Kyuhyun langsung tak berani bicara lagi. Ia tahu Yesung tidak sekedar menggertak. Bahkan Siwon yang selalu lolos jika Leeteuk marah, tidak akan lolos dari kemarahan Yesung jika namja tampan itu melakukan kesalahan saat rekaman.

Setelah acara beres-beres selesai, semuanya berkumpul mengobrol di ruang tengah. Kyuhyun sesekali tertawa, meski dia harus agak menahan tawanya, karena dadanya akan terasa sakit jika tertawa lepas. Hyungdeul merasa sedih melihat suara tawa Kyuhyun yang jadi aneh karena ditahan-tahan itu. Namun mereka tidak berkata apapun, hanya mulai mengurangi membicarakan hal-hal lucu.

Irama riang terdengar dari televisi di depan mereka.

“Ah! Itu MV kita!” seru Ryeowook senang.

BLIP.

Tahu-tahu televisi itu padam. Ketika semua menoleh, tampak Kyuhyun sedang memegang remote. Dia yang baru saja mematikan pesawat televisi itu.

“Ya! Cho Kyuhyun! Kenapa kau matikan? Itu MV yang bagus!” protes Heechul.

“MV yang menyebalkan!” sahut Kyuhyun, membuat Heechul tambah meradang.

“Tunggu, Chullie! Pasti dia punya alasan!” tahan Leeteuk saat Heechul hendak menjitak kepala Kyuhyun.

“Kami susah payah membuatnya untukmu, Kyuhyunnie.” Shindong menggeleng heran.

“Benar, kami sampai meminta secara khusus kepada manager hyung,” kata Eunhyuk.

“Biar aku nyalakan.” Namun Hankyung terkejut saat Kyuhyun tidak mau menyerahkan remotenya, justru menepis tangan Hankyung dengan keras.

“Kyuhyunnie, kenapa kau kelihatan membenci MV itu?” Pertanyaan lembut dari Siwon membuat Kyuhyun tidak bisa menahan air matanya lagi. Ia langsung menyembunyikan wajahnya pada bantal kursi.

“Aku benci MV itu! Warnanya sangat cerah! Kalian sangat bahagia! Padahal aku sangat sedih tidak bisa berada dalam movie kemarin dan MV itu  bersama kalian! Lagi-lagi aku tertinggal sendiri!”

Kata-kata yang diucapkan sambil terisak itu membuat semua member Super Junior yang lain tertegun. Mereka tak menyangka Kyuhyun merasa sedih mengenai movie, karena sang magnae selalu menyembunyikan semua perasaannya di balik senyuman.

“Ini semua salah paham, Kyuhyunnie! Aish! Pabo!” Kangin mendecak kesal.

“Biar aku nyalakan.” Kibum mendekat ke televisi dan menyalakannya secara manual. Tetapi MV tersebut sudah selesai.

“Aku ambil laptopku sebentar, aku punya MV itu!”

Tak berapa lama Donghae keluar kamar sambil membawa laptopnya. Ia sedang mencari file MV tersebut saat Kyuhyun mencoba menutup laptop Donghae. Namun Sungmin segera mencegah dongsaengnya itu.

Ia berdiri di depan Kyuhyun, dan memaksa sang magnae melihat ke arahnya.

“Aku tidak pernah sekali pun melupakanmu. Aku hanya memikirkanmu.”

“Mwo?” Kyuhyun mendelik ngeri mendengar kata-kata hyungnya yang manis itu.

“Tetapi, bagaimana kau bisa melupakanku?” Hankyung memasang mimik sedih.

“Air mataku jatuh dari mataku… Aku merasa dikhianati,” lanjut Heechul lirih.

Aish? Ada apa ini? Apa hyungdeul sudah gila?

Kyuhyun menempel ke sofa dengan takut. Tiba-tiba Shindong memegang bahunya dari belakang. “Aku pikir sudah menemukanmu. Aku sungguh tidak tahu. Di mataku, kaulah satu satunya di dunia ini.”

Eunhyuk meraih tangan Kyuhyun dengan sedih. “Aku tidak punya apapun untuk dikatakan. Aku tidak bisa berbalik lagi. Aku tidak punya air mata lagi. Aku tidak memiliki perasaan lagi.”

“Hyungdeul…ada apa dengan kalian?” tanya Kyuhyun dengan gemetar.

Shindong dan Eunhyuk tidak menyahut, keduanya kini memeluknya dari belakang dan depan, membuat Kyuhyun meringis ngeri. “Lihatlah aku yang ada di hadapanmu! Aku yang hidup hanya untukmu,” kata mereka berdua.

MWO? Kyuhyun mencoba melepaskan diri, namun terheran-heran saat mereka melepaskan pelukan mereka sendiri.

Kini Donghae berpaling dari komputernya, dan menepuk lembut wajah Kyuhyun. “Ketika kita bertemu, kau berada di depanku, menangis karena gugup, tetapi…”

“Aku keringkan air matamu,” bisik Siwon lembut sambil menghapus sisa air mata di wajah Kyuhyun. “Kemudian aku memegang tanganmu, dan aku akan kembali bersemangat.”

Kyuhyun menarik tangannya yang digenggam SIwon dengan wajah semakin pucat.

Ia menatap Leeteuk mencari pertolongan. Namun betapa terkejutnya dia ketika Leeteuk tersenyum lebar sambil berkata,” Aku akan memberikanmu kebahagiaan karena telah bersama denganku.”

“Ya! Hyungdeul! Kalian membuatku takut!” Kyuhyun beranjak dari sofa, dan mencoba berlari ke pintu. Tetapi pintu dorm terkunci, dan dia tak bisa meraih kuncinya yang diletakkan di atas meja ruang tengah. Namja itu membelalak ngeri ketika hyungdeul bergerak maju mengepungnya.

“Dengan mataku, aku melihatmu.”

“Dengan hatiku, aku menemukanmu.”

“Aku dapat melihat cahaya yang akan menerangiku.”

Mereka menggumamkan kalimat itu seperti sebuah mantera. Kyuhyun menggedor-gedor pintu, namun tak ada yang datang. Sepertinya penghuni apartemen  itu sudah terbiasa dengan keributan di dorm Super Junior.

“Hyungdeul, jebal… Lepaskan aku!” Mohon Kyuhyun lirih.

“Aku tidak dapat membiarkan kebahagiaan sejatiku pergi,” kata Kangin sambil meraih Kyuhyun. Namun sang magnae berusaha melekatkan dirinya ke pintu. “Dapatkah kau melihatku? Panggillah namaku! Aku akan ada di sisimu.”

“Ada apa dengan kalian?” tanya Kyuhyun saat Kangin mundur. Baru saja ia merasa lega, kali ini Ryeowook maju memeluknya.

“Aku akan selalu ada, nuhreul saranghae. Mari kita bersama selamanya.”

Kyuhyun mendorong Ryeowook dengan keras. Keadaannya saat ini sungguh terjepit. Mati-matian ia menahan rasa takutnya. Aish! Apakah kali ini aku akan benar-benar mati? Kenapa mereka mendadak aneh begini?

Heechul tertawa keras melihat wajah Kyuhyun begitu memelas dan ketakutan. Tawa sang senior evil semakin membuat Kyuhyun panik.

“Hyungdeul, jebal… Jangan apa-apakan aku… Aku sedang sakit… Aku pasti mati jika kalian mengeroyokku… Aniyo. Satu orang saja pun aku pasti akan mati… Aku akan menonton MV itu jika itu mau kalian. Jebal, hyungdeul… Tolong jangan apa-apakan aku.”

Hyungdeul tak bisa lagi menahan tawa mereka.

“Yes! Jarang-jarang kita melihat uri magnae kehilangan otaknya.” Kibum tersenyum.

“Kadang begitu lebih baik.” Tiba-tiba  Donghae kembali berwajah normal dan bergegas ke laptopnya.

Hyungdeul yang lain segera beranjak kembali ke sofa. Kyuhyun terduduk lemas di dekat pintu. Ia nyaris berteriak ketika Siwon menggendongnya dan mendudukkannya di sofa, di hadapan laptop Donghae. MV Happiness di putar.

Sambil mengawasi hyungdeulnya dengan waspada, Kyuhyun mencoba memperhatikan MV itu. Beberapa detik kemudian mata hitamnya melebar. Wajahnya yang pucat berangsur memerah. Pipinya menggembung dengan mimik kesal. Apalagi hyungdeulnya tertawa terbahak-bahak begitu melihat perubahan wajahnya.

“Ya! Hyungdeul! Kalian mengerjaiku! Itu tadi lirik lagu Happiness!”

Sungmin merangkul Kyuhyun dan mengelus kepala sang magnae dengan gemas. “Habis kau membuat kami kesal. MV ini kami buat untukmu.”

“Coba kau perhatikan baik-baik, kami memikirkanmu saat menyanyikanny

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Inspiritwer_11 #1
Chapter 18: How can i find falling star?
Ladychi #2
Chapter 51: dice que esto es una secuela, ¿donde esta la otra historia
Ladychi #3
Chapter 51: tienes otra historia? o solo es esta, escribes muy bien
ArizKyu #4
Chapter 51: ??
Update lagi dong eonn??
moonloversrae #5
Yeah akhirnya update lagi.. Still the best author ?
DekanAkavi1711 #6
Chapter 50: eonn, yg SUJU M tukeran baju di pesawat itu real kah?
Jai2212 #7
Where can i read the falling star?? I cant find it...
dephinalouisa
#8
Chapter 50: Best ff and author so far.. Cara penulisan dan penggambaran masing2 karakter sgt mendetail.. Semua percakapan dirangkum secara cerdas.. Ditunggu kelanjutannya eonie.. Hwaiting!!
EndahD #9
Chapter 50: Selalu nunggu buat setiap chapternya walaupun udah sekian lama
iharukumipuff
#10
Chapter 50: kyuhyun menghilang? apa lagi rencana kyuhyun kali ini? xD