Rising Star - Ch 22

Rising Star (the sequel of Falling Star)
Please Subscribe to read the full chapter

Title : RISING STAR Chapter 22

Genre : Brothership

Rating : Fiction T

Cast : Kyuhyun, Leeteuk, Heechul, Hankyung, Yesung,  Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryeowook, dan Kibum.

Disclaimer : All them belong to themselves and GOD. I own only the plot.

Warning : Typos, Geje , Don't like it? Don't read it please.

Summary : “Lupakan semua ajaranku tadi. Kau sebaiknya jangan melakukannya lagi.” // “Apa otakmu tertinggal, Hyukjae? Kalian itu lebih banyak!” // “Heechul-ah, dangsin-eun jal haess-eo.” // “Dia benar-benar punya masalah dengan sifat gentlemannya!” // “Changmin-ah, tolong jaga Kyuhyunnie.”

 

RISING STAR Chapter 22

.

            Semakin langkahnya dekat dengan kamar Leeteuk, semakin Kyuhyun merasa kepalanya sakit. Ketika akhirnya ia duduk di depan Leeteuk, tak ada suara yang keluar. Kalau saja bisa, ia ingin menutup kupingnya rapat-rapat agar tidak usah mendengar apa yang akan dikatakan sang leader.

            “Kyuhyunnie, aku sudah meminta Sungminnie menanyakan kepada Uisa tentang kesehatanmu.”

            Kata-kata Leeteuk membuat Kyuhyun menelan ludah. Kalimat yang tidak ingin ia dengar. Bagaimana jika Uisa menyatakan aku tidak boleh ikut konser?

            “Ia tidak merekomendasikannya, karena konser dilakukan berturut-turut, pindah kota, bahkan pindah negara.”

            Apa yang Kyuhyun takutkan terjadi. Ia sampai tidak berani berkata apapun. Leeteuk menatapnya dengan bingung, karena Kyuhyun tidak pernah begitu diam. Biasanya dia akan sibuk membantah.

            “Gwencahana, Kyuhyunnie? Apa kau sakit? Bagaimana jika pembicaraan ini kita tunda besok?”

            “Andwae! Gwenchanayo, Teuki hyung, lanjutkan saja,” kata Kyuhyun masih tidak memandang Leeteuk.

            “Baiklah,” kata Leeteuk sambil melirik Kyuhyun. “Setelah aku merundingkannya lagi dengan yang lain, juga dengan Uisa, kami sepakat kau tetap ikut konser.”

            Kyuhyun langsung mengangkat wajahnya. Tapi ia tahu kalimat Leeteuk belum selesai.

            “Karena kondisimu, kau tidak akan muncul di semua lagu, bahkan tidak semua lagu kau akan tampil penuh.”

            Kyuhyun tahu hal itu akan terjadi. Tapi baginya itu sudah jauh lebih baik.
            “Persiapan konser tidak ringan. Kita harus mempersiapkan baik fisik, mental, maupun vocal. Karena itu aku punya satu syarat untukmu.”

            Kyuhyun tidak menyahut apapun. Ia hanya mengangguk.

            “Kau tidak boleh menyembunyikan kondisimu lagi dari kami. Ingat! Kau sudah meminta kami meminjamkan kekuatan, bukan? Jadi pinjamlah sebanyak yang kau butuhkan. Sekali saja aku mengetahui kau bersembunyi lagi dari kami, kau batal ikut konser! Aku tidak main-main!”

            Kyuhyun menelan ludah kembali mendengar kata-kata itu. Ia tahu Leeteuk serius. Ia akhirnya mengangguk. Leeteuk sungguh bingung melihat Kyuhyun tidak membantah sedikit pun. Magnae itu berlalu setelah berpamitan, tanpa menawar sama sekali.

            Begitu tiba di kamar, Kyuhyun segera mandi dan berganti baju tidur. Ditelungkupkannya wajahnya ke bantal, seakan-akan sudah tidur. Padahal air mata yang ia tahan sejak tadi mulai mengalir.  Tiba-tiba sebuah tangan mengelus rambutnya. Tanpa menengok pun, Kyuhyun tahu itu adalah Sungmin.

            “Teuki hyung sudah bicara soal konser ya?” Sungmin tersenyum melihat kepala Kyuhyun bergerak membuat anggukan, dengan posisi masih tenggelam di dalam bantal. “Tumben kau tidak membantah. Teuki hyung sampai kebingungan dan menelpon tadi.”

            “Mau bagaimana lagi, aku harus puas dengan ini…entah sampai kapan.” Kyuhyun bangun dan menghapus air matanya. “Kadang….”

            “Ssst!” Sungmin menempelkan jari telunjuknya ke bibir Kyuhyun agar dongsaengnya itu berhenti berbicara. “Kami juga puas dengan itu saja. Tak beda denganmu, kami semua juga ingin kau bisa ada di setiap lagu bersama kami. Tapi kalau memang tidak bisa, kita harus menerimanya. Yang paling penting, kau bisa tetap bersama kami dan sehat. Kami akan lakukan apapun untuk memastikan hal itu. Kau paham?”

            “Sungmin hyung, benar kalian ingin aku ada di semua lagu?”

            “Tentu saja!” Sungmin tertawa. “Kau pikir kami tidak kesal, melihatmu bisa enak-enak duduk saat kami capek menari dan menyanyi?”

            “Ya! Sungmin hyung! Aku serius!”

            Sungmin tergelak sambil memeluk dongsaengnya. “Pokoknya, kau harus tahu hal itu benar-benar keinginan kami. Makanya cepat sehat! Memang butuh waktu sangat lama, tapi pasti suatu saat, kau akan lebih kuat dari sekarang. Sampai saat itu, bersabarlah, arra?”

            “Saat itu, aku akan mengalahkanmu dalam martial art, hyung.”

            “Kalau yang satu itu, jangan bermimpi!” Sungmin tertawa lebih keras. Ia senang melihat wajah Kyuhyun sudah cerah kembali. “Ah! Omong-omong soal martial art, aku dan Hankyung hyung sudah menyiapkan sesuatu untukmu. Ini untuk mempersiapkan konser kita nanti. Jadi, hati-hatilah!”

            Meski pun Kyuhyun memaksa Sungmin untuk membocorkannya, Sungmin hanya tersenyum dan pergi tidur. Namun saat ia bangun dan menemukan Kyuhyun malah bermain PSP,  ia menyita benda itu dan memaksa Kyuhyun pergi tidur.

.

.

27 Desember 2007

            Sungmin lagi-lagi tidak menemukan Kyuhyun di kamarnya pagi itu. Ketika ia keluar, ia melihat Kyuhyun tengah duduk di ruang tengah sambil memangku sepiring nasi goreng  yang sudah pasti buatan Hankyung. Cuma Hankyung yang selalu sarapan jam 5 pagi.

Namun yang membuat Sungmin bingung, pagi itu Hankyung berpakaian sangat rapi, lengkap dengan rompi, jas dan sepatu. Namja China itu memutar musik. Begitu musik mengalun, Hankyung melakukan dance sambil membuka kancing jasnya, memutar tubuhnya sambil melepaskan jas itu, memindahkannya dari tangan yang satu ke tangan yang lain dan membuangnya ke lantai.  

Belum habis rasa terkejut Sungmin, namja itu kembali membuka kancing rompinya dengan ekspresi menggoda. Namun ternyata rompi itu tidak ikut dibuang. Ia kemudian melakukan dance yang mau tak mau membuat Sungmin kagum. Begitu lagu berakhir dan Kyuhyun bertepuk tangan, Sungmin mendekat dengan wajah tidak senang.

“Hankyung hyung, kau sedang mengajar apa pada Kyuhyunnie?”

“Ah! Hankyung hyung sedang memberi contoh, bahwa menjadi y itu tidak harus seperti tarian yang diajarkan Eunhyuk hyung.”

“Ne. Kau sudah mengerti, Kyuhyunnie? Tampil gagah dan menggoda tidak harus mengandalkan pinggang ke bawah. Kau bisa gunakan senyum, tatapan mata, gerakan tangan. Kau bisa menjadi y sekaligus sopan.”

Kyuhyun mengangguk senang. “Contohkan sekali lagi, hyung!”

“Tapi….”

“Tak apa, Sungmin hyung. Hankyung hyung sekalian berlatih untuk pertandingannya di China nanti.” Kyuhyun kembali memandang Hankyung. “Kau pasti menang, hyung. Tarianmu bagus sekali.”

Hankyung mengenakan kembali jasnya. Sungmin ikut duduk memperhatikan Hankyung menari. Dan ia membenarkan semua kata-kata kedua namja itu. Hankyung tampak sangat gagah, sopan, sekaligus y.

“Kau akan membawa video rekaman waktu itu, hyung?” tanya Sungmin begitu lagu selesai.

“Rekaman apa?” Kyuhyun menoleh dengan pandangan heran.

“Video rekaman Super Junior. Kami menyapa para fans di China dan bilang akan konser di sana suatu saat nanti.”

“Aku tidak merasa ikut rekaman.” Kyuhyun menautkan kening.

“Tentu saja. Itu waktu Heechul hyung menemanimu di rumah sakit. Kalian berdua tidak ada di dalam rekaman.”

“Ne. Heenim bersikeras tidak mau ikut. Ia takut kau merasa ditinggalkan lagi.” Hankyung tersenyum membayangkan kejadian waktu itu. Heechul yang biasanya egois mulai bisa memikirkan perasaan orang lain.  

“Aish! Padahal aku menagihnya biaya penggantian barang waktu menjengukku.” Kyuhyun meringis. Sungmin dan Hankyung tertawa melihat wajah Kyuhyun memerah.  

“Hyung, coba lihat, aku bisa melakukannya!”

Kyuhyun menaruh piring nasi goreng, lalu berdiri di depan kedua hyungnya yang tidak mengerti apa yang hendak dilakukan sang magnae. Namun mereka langsung terbelalak ketika Kyuhyun menirukan tatapan dan senyum menggoda yang tadi Hankyung ajarkan, dengan versinya sendiri. Dia sama sekali tidak menirukan tariannya.

“Bagaimana? Sudah benar?”  Kyuhyun penasaran karena Sungmin maupun Hankyung tidak berkomentar apa-apa. “Ya! Hyungdeul, apa aku masih salah?”

Hankyung berdiri dan menepuk kepala Kyuhyun pelan.

“Lupakan semua ajaranku tadi. Kau sebaiknya jangan melakukannya lagi.”

“Apa itu artinya bagus?” Kyuhyun membentuk evil smirk di wajahnya ketika ekspresi Sungmin jelas memperlihatkan bahwa Kyuhyun berhasil.

Mereka kemudian bersama member lainnya bersiap-siap untuk jadwal Super Junior.

Pagi itu Super Junior berpartisipasi dalam acara Wish Tree Campaign. Mereka mengadakan kerja sosial di sebuah panti asuhan. Kyuhyun dan Heechul serta Eunhyuk   menemani anak-anak bermain adonan yang dibentuk menjadi benda-benda lucu. Ryeowook dan Shindong memilih mengajak anak-anak yang masih bayi berjalan-jalan pagi dalam kereta dorong.

Siwon dan Sungmin mengenakan topi lucu untuk menghibur mereka. Donghae yang ramah sampai mendapat ciuman dari anak yang dipangkunya. Leeteuk dan Hankyung membantu di dapur. Yesung bernyanyi diiringi Kangin. Semua meski merasa sedikit kikuk, menjalani tugas itu dengan senang.

Siang harinya, mereka berangkat menuju tempat syuting EHB. Hari ini mereka akan melakukan syuting untuk episode 9. DBSK akan menjadi bintang tamu dalam episode yang akan disiarkan tepat di tahun baru itu.

Suasana studio langsung ramai ketika member DBSK yang sudah datang ke lokasi melihat kedatangan member Super Junior. Mereka saling memberi salam, pelukan, pukulan, dan berbagai cara sambutan lainnya.

Kangin memeluk Yunho erat-erat, dan sekilas mengelus rambut leader DBSK itu dengan sayang yang terlihat jelas. Yunho sendiri tampak melepaskan sejenak sifat leadernya. Kyuhyun melihat adegan  itu sambil tersenyum. Tiba-tiba seseorang juga mengelus rambutnya dari belakang.

“Ya! Changmin-ah, apa yang kau lakukan?!” Protes Kyuhyun ketika tahu sahabatnya yang melakukan itu.

“Aku pikir kau iri melihat Yunho hyung dan Kangin hyung.” Changmin tersenyum lebar. “Sebelum debut, Kangin hyung adalah leader. Heechul hyung dan Jaejoong hyung adalah membernya, sedangkan Yunho hyung adalah magnaenya. Wajar mereka seperti tadi.”

“Aku tahu. Aku bukan iri dengan kedekatan mereka,” kata Kyuhyun. ”Aku hanya berpikir, kapan aku akan jadi leader seperti Yunho hyung.”

Kata-kata Kyuhyun membuat keramaian di sekitarnya mendadak hilang. Tujuh belas pasang mata termasuk Changmin memandangnya dengan takjub. Kyuhyun tersenyum malu menyadari dirinya langsung jadi pusat perhatian.

“Kalau Yunho hyung bisa, kenapa aku tidak?”Evil smirk terpampang di wajah polos  itu.

“Aish! Magnae ini!” Heechul mendecak kesal.

“Dia memang lebih gila dariku.” Yoochun meringis.

“Kyuhyunnie, jaga bicaramu!” tegur Kangin melihat wajah Leeteuk memucat.

“Kau….!” Eunhyuk menghela nafas panjang. “Rasanya tidak ada magnae sekurang ajar kau, Kyuhyunnie. Cobalah bersikap sedikit manis.”

“Apa maksudmu, Hyukjae?!” Kyuhyun merengut.

Eunhyuk, Heechul dan Kangin hendak memarahi Kyuhyun. Namun Junsu merangkul bahu Kyuhyun terlebih dahulu..

“Maksud Eunhyuk-ah, kau jangan jadi magnaenya lagi. Kalau begitu ikut kami saja. Yunho hyung, bagaimana?” Junsu melempar senyum kepada leadernya.

“Aku setuju. Changminnie pasti senang,” sambut Yunho.

“Ah! Yang benar?” Changmin tersenyum lebar dan memeluk Kyuhyun. “Akhirnya aku bisa sering bersamamu, Kyuhyun-ah!”

“Aish! Kau ini apa-apaan?” Kyuhyun mendorong Changmin menjauh. “Aku tidak mau!”

“Hei! Mana bisa begitu?” protes Heechul.

“Ne. Kalian sudah berlima. Sudah banyak. Kalian tidak perlu menambah anggota lagi,” cetus Eunhyuk sambil melempar death glare kepada Junsu.

“Apa otakmu tertinggal, Hyukjae? Kalian itu lebih banyak!” Junsu membalas.

“Aku setuju,” kata Yoochun. “Kalian berkurang satu kan tidak masalah.”

“Tidak bisa.” Yesung menggeleng. “Kyuhyunnie sedang belajar vocal padaku.”

“Aku bisa mengajarinya,” kata Jaejoong, membuat Yesung tidak bisa membantah.

“Aku sebenarnya mengagumi Yoochun hyung,” kata Kyuhyun.

“Benarkah?” Yoochun terlihat senang. Ia langsung memeluk Kyuhyun. “Ah! Siapa bilang kau tidak manis? Kau manis sekali!”

“Tapi Kyuhyunnie milik kami!” seru Donghae mencoba menyingkirkan Yoochun dari magnae-nya.

“Ya! Kalian kan yang tidak mengakui magnae semanis ini? Kami tidak keberatan punya 2 magnae sekaligus!” seru Yoochun.

Suasana pun menjadi riuh. Berbagai sanggahan dan pembenaran terlontar dari kedua grup. Kyuhyun diam-diam berlalu dari tengah keramaian itu dan duduk di sebelah Kibum yang sedari tadi duduk menyendiri. Kedua namja itu memperhatikan perdebatan yang terjadi dengan diam. Changmin dan Junsu tampak bersemangat sekali untuk menarik Kyuhyun ke dalam DBSK, sementara Eunhyuk, Heechul dan Kangin yang paling keras menentang.

“Kau memancing suasana saja!” Kibum menegur.

“Mereka yang heboh sendiri. Aku kan hanya bilang kalau ingin jadi leader suatu saat nanti.” Kyuhyun tersenyum. “Kibum hyung, kau jadi sering memisahkan diri ya.”

Kibum terdiam. Ia memandang keributan yang masih terjadi, sementara yang diperdebatkan justru duduk tenang di sisinya. Ia tersenyum melihat semua itu. Super Ju

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Inspiritwer_11 #1
Chapter 18: How can i find falling star?
Ladychi #2
Chapter 51: dice que esto es una secuela, ¿donde esta la otra historia
Ladychi #3
Chapter 51: tienes otra historia? o solo es esta, escribes muy bien
ArizKyu #4
Chapter 51: ??
Update lagi dong eonn??
moonloversrae #5
Yeah akhirnya update lagi.. Still the best author ?
DekanAkavi1711 #6
Chapter 50: eonn, yg SUJU M tukeran baju di pesawat itu real kah?
Jai2212 #7
Where can i read the falling star?? I cant find it...
dephinalouisa
#8
Chapter 50: Best ff and author so far.. Cara penulisan dan penggambaran masing2 karakter sgt mendetail.. Semua percakapan dirangkum secara cerdas.. Ditunggu kelanjutannya eonie.. Hwaiting!!
EndahD #9
Chapter 50: Selalu nunggu buat setiap chapternya walaupun udah sekian lama
iharukumipuff
#10
Chapter 50: kyuhyun menghilang? apa lagi rencana kyuhyun kali ini? xD