Chapter 5

Keabadian yang Rapuh

Alih-alih berteriak seperti yang dilakukan seorang cewek pada umumnya jika berada di situasi seperti Lara, ia dengan tenang memperhatikan dan menghitung jumlah cowok yang ada di kamar tidurnya setelah sepenuhnya tersadar.

   ‘1, 2, 4, 6, 8, 12.’ hitungnya dalam hati. Kemudian, ia mencoba mencari penjelasan masuk akal dari semua ini dan kemudian ia teringat akan jumlah kucing.

   ‘Sebelum ini ada 10 kucing di mansion ini. Di mana mereka? Biasanya mereka selalu ada di kamarku.’

   Sebelum Lara mencoba mencari penjelasan masuk akal lainnya akan kehadiran cowok-cowok ini, Luhan, cowok yang tadi tidur sambil memeluknya berkata, “Berpikir sebelum bertindak. Memang khas anda dari dulu. Aku salut anda masih bisa bersikap tenang bahkan dalam keadaan seperti ini.”

   Mendengarnya, Lara pun mengerutkan keningnya dan membuat alis matanya bertautan.

   ‘Apa maksudnya?’ tanyanya dalam hati.

   ‘Kami akan jelaskan. Mungkin terdengar tidak masuk akal, tapi kami mohon anda harus mendengarkan penjelasan kami sebelum mengambil kesimpulan apa-apa.’ sahut sebuah suara.

   Lara menggerakkan bola matanya ke kanan dan kiri, kepalanya pun ikut menengok kesana kemari karena ia mendengar suara tapi tidak ada yang bersuara di ruangan itu.

   ‘Ini aku yang berbicara.’ sahut Luhan kepada Lara.

   Lara masih mencari dari mana asal suara itu, kemudian Luhan memegang tangan Lara untuk memberitahu bahwa itu adalah salah satu keahlian Luhan yaitu telepati.

   ‘Apa itu kau yang menyampaikan kata-kata di kepalaku?’ tanya Lara lagi tanpa bersuara ke arah Luhan dan menatap matanya.

   ‘Ya, itu aku.’ seru Luhan sambil mengangguk.

   Kedua mata Lara membesar, mengekspresikan perasaan terkejut yang sedang dialaminya.

   ‘Bagaimana dia melakukannya? Apa itu mungkin?’ gumam Lara dalam hati.

   ‘Ini adalah salah satu keahlianku yaitu Telepati. Ya, aku tahu hal ini memang sulit dipercaya. Tenanglah Princess, kami akan memberikan penjelasan.’ seru Luhan lagi melalui telepati kepada Lara.

   Pandangan mata Lara pun tak lepas dari Luhan sambil masih memasang ekspresi terkejut. Luhan pun tersenyum singkat.

   ‘Sekarang, bersediakah anda untuk mendengarkan penjelasan dari kami?’ tanya Luhan lagi masih tanpa bersuara di dalam pikiran Lara. Setelah menghembuskan nafas panjang, Lara pun menjawab.

   ‘Ya.’ sambil mengangguk.

   Kemudian Luhan terlihat menggunakan telepatinya lagi kepada cowok yang ada di pojok kiri sambil mengangguk tanda bahwa Lara sudah siap.

’Suho, kurasa Princess sudah siap mendengarkan penjelasan kita. Kau bisa mulai memberitahunya.’ ujar Luhan.

   “Princess, kami adalah pengawalmu. Kami berasal dari Planet EXO. Jumlah kami ada 12 dan kami memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Kami sebelumnya berwujud kucing karena kami tidak diperbolehkan untuk muncul dalam wujud manusia sebelum umur anda 18 tahun. Alasan kami baru muncul di hadapanmu sekarang adalah karena sebelum ini kami menjalani pelatihan untuk dapat mengasah kemampuan kami dan agar kami bisa melindungi anda.” ucap cowok tersebut.

   ‘Melindungiku? Kenapa? Apa ada yang ingin menyakitiku?’ tanya Lara di dalam hatinya.

   ‘Princess, nanti akan kami beritahukan lebih detailnya. Aku mohon kau bisa bersabar sebentar.’ ucap Luhan ke dalam pikiran Lara menginterupsi pertanyaan-pertanyaan lain yang ada di dalam pikirannya.

   “Tunggu, kalau memang kalian adalah kucing-kucing tersebut. Jumlah kalian harusnya ada 10.” ucap Lara menyanggah pernyataan yang dikatakan Suho tadi.

   “Ya, memang benar.” sahut seorang cowok bertubuh kekar di pojok kanan.

   “Tapi, hari ini ada dua orang tambahan yang datang lagi. Karena umur anda sudah 18 tahun maka mereka berdua tidak perlu lagi berwujud kucing dan langsung berwujud manusia.” ucap Luhan akhirnya mengeluarkan suara.

   “Tapi, cukup menyenangkan juga jadi kucing. Mereka yang tidak sempat merasakan nya kelewatan kesempatan berharga ini.” ujar cowok yang mencium pipinya tadi.

   Terlepas dari benar atau tidaknya apa yang mereka katakan, Lara masih belum bisa memutuskan apa-apa. Ia masih perlu banyak keterangan dan penjelasan tambahan agar semuanya masuk akal. Luhan pun tersenyum mendengar suara hati Lara yang bersikap netral dalam menghadapi kejadian ini.

   Terjadi keheningan selama beberapa saat. Lara tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan. Mendengarnya, Luhan kemudian berkata.

   “Ah, maafkan ketidaksopanan kami. Maukah anda berkenalan dengan kami semua?” Tanyanya lembut.

   “Ah, ya baiklah.” Jawab Lara.

   “Yang berada di arah barat laut (pojok kanan) ini Xiumin. Dia yang tertua di sini.” ucap Luhan. Lara menatap ke arah cowok yang berbadan kekar tapi bertubuh kecil tadi dan cowok tersebut melambai sekilas dan tersenyum padanya, Lara juga balas tersenyum.

   “Aku Luhan.” ujar cowok yang membuat Lara terkejut dengan kemampuan Telepati yang dimilikinya.

“Yang dipojokkan sana itu Kris.” ujarnya lagi. Kemudian Kris melambai sekilas kepada Lara.

   “Aku Suho.” ujar cowok yang ada di pojok kiri tempat tidur.

   “Aku Lay.” ucap cowok yang berada di atas kepala Lara.

   “Hai, aku Baekhyun.” sapa salah seorang cowok jahil yang kelihatan bubbly tadi.

   “Aku Chen.” sahut cowok yang mencium pipi Lara.

   “Aku Chanyeol.” ucap Cowok jahil yang agak tinggi yang mempunyai telinga lancip.

   “Hai, aku DO.” dan dia tersenyum dengan bibirnya yang berbentuk hati.    “Halo, aku Tao.” sahut cowok panda yang dijahili tadi.

   “Aku Kai.” sahut cowok yang tidur memunggungi Lara tadi.

   “Dan aku Sehun, yang termuda di sini.” ucap cowok yang memeluk kakinya dan berekspresi cemas dan khawatir tadi dengan hati-hati.

   Lara kemudian mencoba memperhatikan dengan seksama dan hati-hati agar bisa mengingat nama-nama mereka. Dan ia sedikit banyak menemukan persamaan ketika mereka masih dalam bentuk kucing.

   “Well, aku..” Sahut Lara yang ingin memperkenalkan dirinya tapi lalu diinterupsi ke-12 cowok dari Planet EXO tersebut.

   “Princess Lariena Lara Clarence! Kami sudah tahu...” Ucap mereka kompak. Lara pun tersenyum.

   “Entah seberapa tenangnya dirimu bisa mengendalikan situasi ini, pasti kau akan butuh waktu untuk memahami semua ini kan?” ucap Luhan.

   “Kami akan memberimu waktu untuk sendiri.” ujar Suho.

   “Kalau sudah cukup tenang, turunlah.” ucap Xiumin

   “Kami akan menunggumu di bawah dan memberitahumu lebih lanjut mengenai apa yang terjadi.” ujar Lay sambil membelai kepalanya dan tersenyum sehingga Lara bisa melihat lesung pipitnya yang dalam.

   ”Baiklah.” ucap Lara.

   Lalu 12 cowok tersebut pun bergegas keluar ruangan satu persatu.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
anmade #1
Chapter 43: Putri duyung! Wow! O.o
anmade #2
Chapter 42: Waaah~ lara ada kemajuan ^^ narasi combatnya enak dibaca kok. Penasaran sm lanjutannya :D
AnastasiaDea
#3
Chapter 41: Kyaaaaa Baby Thehun is so masculine... ^^
I would like to be catched by Hun oppa, but I think he is not strong enough to carry me...
anmade #4
Chapter 40: waaah hahaha ngebayangin pipi bakpaonya Xiumin bikin aku ikutan ketawa wkwk terimakasih utk updatenya~ kutunggu lanjutannya yaa ^_^
anmade #5
Chapter 39: hello~ aku suka ceritanya :) ditunggu lanjutannya ya~ hehe cerita ini bikin penasaran :D
AnastasiaDea
#6
Chapter 39: Sometimes I wonder how did you manage to update so often...
Good job!!!
AnastasiaDea
#7
Chapter 38: Kyaaaaaaaaa.... I am blushing so haard... glad that I didn't get any nose bleed... kamsahamnidaaaa author-niiiiiiiim.... kekeke... if I can give this story more than 1 upvote, I would like to give this story 50 upvotes... <3<3<3<3
AnastasiaDea
#8
Chapter 36: Kyaaaaaaaaaaaaaaa........
Finally an update.... ^^
AnastasiaDea
#9
Annyeong... ^^ New reader imnidaaaa.... *bow 90 degrees*
It's a beautiful story, the plot is very AMAZING *nose bleed*
Well, that's true, I got nose bleed when I read this story...
Awww... I hope that you'll update this story soon...
And maybe,,, some fluffy chapters with Suho oppa... *wink wink*
That's all from me.. thank yooooouuuu... *blowing kiss*
Ainizzamani #10
Chapter 34: What.... Why would Luhan do that? ;( I don't read manga so I don't know what's happening... Lara berubah jadi apa? Knp harus darah? Omg so many questions. But at least she kissed Lay lol xDD