Chapter 43

Keabadian yang Rapuh

  “Apa kau sudah melihat ke luar?” tanya Luhan yang sedang berada di dalam kamar Kris.

  “Yeah, aku bisa mendengar suara Chanyeol dengan jelas.” jawab Kris.

  “Bagaimana menurutmu?” tanya Luhan lagi.

  “Well, sejauh ini, yang bisa kulihat defensenya yang unggul. Dengan perubahan wujud seperti kemarin, mungkin kita bisa lebih fokus terhadap hal itu.” seru Kris.

  “Tapi, apa kau yakin tetap melakukan ini?” tanya Kris lagi.

  “Dengan informasi yang kudapat dari Kate pagi ini, kurasa ini merupakan keputusan yang tepat. Selain itu, kurasa Lara cukup menikmatinya. Lihatlah sendiri.” seru Luhan mengisyaratkan ke arah Lara yang sedang terbang menghindar dari serangan Chanyeol secara gesit.

  Kris pun terhenyak dan tak sadar terus mengamati aksi yang sedang Lara lakukan bersama Chanyeol.

 Saat Lara berhasil melakukan perubahan wujud dengan cepat kemudian berbalik dan tersenyum senang, Kris melesat terbang dari jendela kamarnya menuju tempat Lara berada.

  “O-oh.” seru Lara terkejut melihat kedatangan Kris.

  “Hai Kris...” serunya lagi.

  “Tadi itu hebat sekali!” puji Kris bangga. Lara pun tersenyum lebar mendengar pujian dari Kris.

  “Thanks. Sejak kapan kau melihatku?” tanya Lara penasaran.

  “Hampir sejak awal. Luhan yang memberitahuku.” seru Kris sambil mengisyaratkan ke arah Luhan yang masih berada di kamar Kris dan bisa melihat mereka dari jendela kamar Kris. Luhan pun melambai ke arah mereka.

  “Aku juga bisa mendengar suara kalian di halaman sejak tadi.” tambah Kris.

  “Oh...begitu ya. Well, Kris. Apakah kau masih belum berubah pikiran untuk melanjutkan melatihku?” ujar Lara serius.

  “Apa kau benar-benar yakin ingin melanjutkan melatih Nanomachine Krusnik mu?” sahut Kris balas bertanya.

  “Ya!” jawab Lara mantap.

  “Dilihat dari kemampuanmu, aku yakin kau bisa terus melatihnya. Dari sifat bertarungmu sendiri, kemampuanmu lebih besar mengarah ke pada defense dari pada offense. Kita bisa terus melatihnya dan melihat sampai mana batas defense tersebut.” seru Kris kemudian, memberitahu Lara analisa kemampuannya.

  “Iya! Begitu juga tidak apa. Aku setuju!” respon Lara semangat.

  “Well, kurasa hal ini masih harus dibicarakan dengan yang lainnya terlebih dahulu. Suho, Xiumin, Kai, Chen, dan yang lainnya masih belum setuju dengan keputusan untuk meneruskan melatihmu.” ujar Kris lagi.

  “Ya, tidak apa-apa. Ayo kita diskusikan dengan mereka. Aku yakin, mereka akan setuju.” sahut Lara.

  Mereka akhirnya memutuskan untuk mendiskusikannya setelah semuanya selesai sarapan.

  “Jadi guys, Lara memberitahuku bahwa ia ingin meneruskan melatih Nanomachine Krusniknya seperti rencana awal yang harusnya kita lakukan. Sebagai pemberitahuan, tadi pagi Lara berlatih bersama Chanyeol dan ia dengan mudah bisa menghindar dari serangan Chanyeol. Lara dengan mulusnya berhasil menghindar dengan merubah wujudnya menjadi Putri Duyung seperti kemarin dan melompat ke kolam. Setelahnya pun, ia bisa langsung berubah wujud lagi dan terbang dari kolam renang.” jelas Kris.

  “Ya, aku melihatnya secara langsung. Benar yang dikatakan Kris tadi.” tambah Lay mendukung penjelasan Kris.

  Para cowok dari EXO Planet pun terpana mendengar penjelasan Kris.

  “Hm, coba aku bisa melihatnya juga. Pasti keren!” seru Tao.

  “Ya, aku jadi ingin melihatnya!” tambah Sehun. Sementara Suho, Kai, D.O, dan Chen masih belum bereaksi.

  “Guys, aku mohon!” pinta Lara.

  “Setuju ya....Aku ingin sekali melakukan ini..” tambahnya.

  “Baiklah, kalau itu memang keinginanmu.” seru Chen akhirnya. Kai dan D.O pun akhirnya mengangguk setuju.

  Suho pun akhirnya setuju setelah dibujuk Kris.

  “Tapi, apapun yang akan menyakiti atau membahayakan Lara akan aku tentang.” ujar Suho sebelum menyetujuinya.

  “Yes, baiklah! Aku akan menggunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.” seru Lara berterima kasih.


  “Lara, aku harap kau bisa melalui latihan ini dengan baik. Kris sudah menyiapkan berbagai strategi untuk mengukur kemampuan defense mu. Kalau kau merasa Kris terlalu keras, bilang pada kami ya. Kris tidak akan setengah-setengah melatihmu.” ujar Luhan sebelum mereka memulai melatih Lara lagi.

  Latihan selanjutnya pun dimulai. D.O yang mempunyai keahlian mengendalikan alam di sekitarnya kali ini yang jadi partner latihan Lara. Mereka melakukan latihan di hutan yang berada di dekat Mansion keluarga Clarence.

  Di lingkungan yang tidak terdapat air dan penuh dengan pepohonan, Kris ingin melihat bagaimana Lara akan menghindar dari serangan-serangan tanpa berubah wujud menjadi Putri Duyung ataupun dengan terbang karena gerakan8 Lara akan sangat terbatas mengingat banyaknya pepohonan di dalam hutan.

  Selain D.O, Kris dan Lara, yang lainnya tidak terlibat dalam latihan tetapi tetap mengawasi dari jauh. Saat Kris memberi aba-aba, D.O pun mulai menyerang Lara. Lara yang awalnya berpijak di tanah pun dikejutkan oleh serangan dari tanah di bawahnya yang membuat tanah tersebut terangkat ke atas. Lara pun terbang ke atas untuk menghindari tanah tersebut. Tapi, tubuhnya terbentur dahan pohon di sekitarnya. Lara pun terbang menuju salah satu dahan pohon dan berdiam di sana agar tidak terusik oleh pepohonan kalau ia terbang terlalu tinggi.

  Tetapi ternyata berdiam di dahan pohon bukan merupakan ide yang bagus. D.O dengan mudahnya dapat mengendalikan pohon yang sedang didiami Lara dan mengendalikan batang pohon tersebut agar bisa menjerat Lara. Refleks, Lara pun menghindar dan terbang menjauhi pohon tersebut. Tapi lagi-lagi, ia terusik oleh pohon-pohon yang ada di sekitarnya yang membatasi gerakan terbangnya tidak bisa terlalu tinggi.

  Tidak punya pilihan lain, Lara pun melompat dari dahan ke dahan karena keterbatasan ruang untuk terbang. Walaupun ia akan sesekali terbang jika jarak antara dahan terlau jauh. Latihan ini membantu Lara meningkatkan gerak refleks tubuhnya, karena serangan D.O datang dari berbagai arah. Banyaknya pepohonan di hutan tersebut, memberikan D.O keuntungan sendiri dalam menyerangnya.

  “Lara, usahamu akan percuma kalau hanya berpindah dari satu dahan pohon ke pohon lainnya. Semua yang terhubung dengan alam dan tanah bisa dikendalikan dengan mudah oleh D.O, kau harus cari cara lain untuk menghindar karena ruang gerakmu pun terbatas.” seru Kris mencoba membantunya dengan memberitahu situasi yang sedang Lara hadapi. Lara meresapi semua perkataan Kris dan mengangguk mengerti.

  Lara pun akhirnya mencoba mencari celah agar bisa keluar dari pepohonan di dalam hutan tersebut. Setelah berhasil, ia terbang cukup tinggi kemudian menyelinap masuk ke dalam pepohonan setelah mengantisipasi di mana posisi D.O berada.  Tapi kali ini, ia tidak menginjak tanah, maupun berdiam di dahan pohon. Ia mencoba bersembunyi di antara pepohonan sambil mencoba mengendalikan ruang geraknya untuk terbang tanpa melakukan kontak langsung dengan tanah maupun pepohonan sehingga D.O tidak akan mengetahui letak keberadaannya.

  D.O pun kebingungan karena tidak dapat melihat ataupun mengetahui keberadaan Lara setelahnya. Ia berpindah-pindah melakukan pemeriksaan terhadap pepohonan dan tanah di sekitarnya untuk mencoba merasakan keberadaan Lara. Pelan-pelan namun dengan gesit, Lara meggunakan kesempatan itu untuk berpindah posisi dan berhasil melumpuhkan D.O dari belakang.

  D.O mengakui kemampuan Lara yang dapat menggunakan lingkungan sekitarnya dan bergerak dengan hati-hati yang membuat D.O tidak bisa menemukannya.     

  Setelah melihat latihan yang dilakukan Lara bersama D.O, para cowok lain dari Planet EXO bersyukur karena menyetujui keputusan mengenai melatih kekuatan Lara. Mereka merasa tindakan mereka tepat untuk melanjutkan melatih Lara.

  Kris pun memberikan waktu istirahat untuk Lara sebelum melanjutkan latihan sambil mendiskusikan strategi latihan selanjutnya.

  “Sejauh ini, jika kita hanya ingin menilai dari kemampuan Nanomachine Krusniknya, keahlian yang paling sering digunakan adalah terbang. Kita melihat Lara berubah wujud menjadi Putri Duyung karena lingkungan sekitarnya yang memadai. Tetapi selain itu, aku masih penasaran dengan perubahan wujud saat Lara melindungi dirinya dari serangan Xiumin waktu itu.” seru Kris ke pada Suho, Luhan dan Xiumin.

  Mendengarnya Xiumin merasakan firasat yang tidak enak.

  “Xiumin, selanjutnya giliranmu. Aku ingin melihat perubahan wujud yang dilakukan saat kau tidak sengaja menyerang Lara.” ujar Kris lagi.

  Xiumin pun menghela nafas sambil mengangguk.

  “Baiklah.” sahutnya.

  Setelah siap, Kris pun memberitahu Lara untuk melanjutkan latihannya.

  Xiumin mulai dengan menembakkan balok-balok es berukuran besar, Lara masih bisa menghindarinya. Kemudian setelahnya, ia mulai meningkatkan serangan-seranganya. Memperkecil ukuran es yang ditembakkan tetapi lebih sering menembakkannya. Serangan nya juga diselingi oleh gumpalan es padat yang membuat siapapun yang menyentuhnya membeku seperti yang pernah ia gunakan saat latihan dengan Kai sebelumnya. Karena posisi Lara yang terbang di udara, membuat Xiumin agak kesulitan mempresisikan arah tembakannya dan sering meleset.

  Akhirnya ia mengganti strategi dan menembakkan bola-bola salju dengan ukuran kecil tapi dengan kecepatan sedang dan menembakkanya berulang-ulang. Strateginya berhasil dan beberapa bola-bola salju tersebut berhasil mengenai Lara.

  “Lara, bayangkan kalau yang ditembakkan Xiumin tadi bukanlah hanya sekedar bola salju biasa.” ujar Kris mulai memprovokasi. Lara pun merasa agak kesal karena bola-bola salju tersebut berhasil mengenainya walaupun ia sudah berusaha terbang menghindar. Lagi-lagi, tak banyak yang bisa ia lakukan untuk mengubah strateginya dan melakukan sesuatu terhadap Nanomachine Krusniknya.

  Kemudian Lara terpikir sesuatu.

  “Xiumin, serang aku seperti yang kau lakukan waktu menyerang Kai waktu itu.” seru Lara tiba-tiba.

  “Apa?! Tapi...” respon Xiumin mendengar ucapan Lara.

  “Mungkin Nanomachineku ini tidak akan bereaksi jika tidak ada ancaman.” seru Lara lagi.

  “Tidak, tunggu Xiumin! Lara, kurasa kau belum siap. Bagaimana kalau kau terluka?” ujar Suho kemudian khawatir.

  “Guys, aku tidak ingin lebih banyak membuang waktu. Aku ingin bisa menguasai kekuatan yang aku miliki. Jika memang dengan adanya ancaman, bisa melatih Nanomachine ini lebih baik, maka aku tidak akan segan melakukannya.” jelas Lara mantap. Lara sudah setuju dan berkomitmen untuk melanjutkan latihan ini.

  ‘Lebih baik aku tidak setengah-setengah kali ini.’ ujarnya dalam hati.

  Mendengar perkataan Lara, Xiumin, Suho dan yang lainnya pun terhenyak. Tampak ekspresi penuh bangga terpancar dari wajah Kris, Luhan dan Chanyeol sementara yang lainnya masih terlihat cemas.

  “Terluka merupakan hal yang biasa dalam latihan. Kalian juga pasti sering terluka kan saat latihan? Kenapa kalian terlihat sangat khawatir padahal kalian punya Healer yang handal?” seru Lara lagi mengisyaratkan ke arah Lay, berusaha membuat mereka tidak cemas.

  “Xiumin, ayo mulai.” seru Lara lembut tapi mantap.

  Xiumin dan Suho saling melirik satu sama lainnya. Suho pun akhirnya mengangguk pelan.

  “Aku mengerti.” sahut Xiumin singkat.

  Xiumin bersiap, ia melakukan pemanasan singkat dan menarik nafas sejenak sambil menutup mata. Begitu membuka mata, Lara dapat melihat bahwa Xiumin terfokus dan siap untuk melakukan serangan seperti yang waktu itu ia lakukan terhadap Kai.

  “Bersiaplah, Lara.” ujar Xiumin lagi.

  Lara mengangguk mantap. Dari ekspresi wajahnya, terlihat bahwa Lara serius dan juga terfokus untuk serangan berikutnya.

  Xiumin pun memulai serangannya. Sebagai permulaan, ia hanya melancarkan satu serangan. Ia menggunakan kekuatan forst-nya dan membuat kristal es kecil yang tebal. Setelahnya, ia mulai melancarkan beberapa serangan sekaligus. Lara mencoba menghindar dan masih belum bisa menemukan cara lain menghalau serangan. Ia pun menjadi sedikit tidak sabaran.

  Lara terbang menghindar dengan gesit, membuat Xiumin terpacu untuk lebih sering melancarkan serangan. Semakin sering Xiumin melancarkan serangan es-nya membuat fokus Lara sedikit demi sedikit berkurang. Karena Xiumin sekarang melancarkan es yang bertubi-tubi. Pada saat itulah akhirnya serangan Xiumin mengenai Lara. Lara menghalau dengan tangannya saat ia tak bisa lagi terbang menghindar. Terlihat memar di tangan bekas ia menghalau serangan Xiumin.

  Xiumin pun terpaku dan menghentikan serangannya sementara yang lainnya terhenyak. Tapi Lara tidak bergeming, ekspresi wajahnya pun tidak berubah. Malah, ia menjadi sangat kesal karena tidak bisa menghindar dan terkena serangan Xiumin.

  “Aku baik-baik saja. Ini tidak ada apa-apanya. Ayo lanjutkan.” ujar Lara serius.

  Xiumin pun mengangguk pelan sambil menggigit bibirnya.

  “Lara, setidaknya biarkan Lay menyembuhkan memarmu terlebih dahulu!” sahut Suho.

  “Tidak, lebih baik sekalian disembuhkan nanti daripada harus berulang kali menghentikan latihan.” jawab Lara sambil menghindar dari Xiumin yang mulai melancarkan serangan lagi.

  “Kristal es ini tidak cukup ampuh mengenaiku. Bagaimana kalau kau membuat serangan lain?” ujar Lara ke Xiumin.

  Xiumin menggelengkan kepalanya.

  “Kalau dengan serangan ini saja kau masih tidak bisa menghalaunya, tidak akan ada bedanya jika kutingkatkan seranganku.” respon Xiumin tidak setuju.

Serangan es Xiumin yang bertubi-tubi membuat Lara kewalahan dan sulit menghindar. Karena ukurannya yang kecil, sulit untuk mengindarinya. Mau tidak mau serangannya pun tak bisa dihindari dan Lara menghalaunya dengan menggunakan tangannya, membuat memar di tangannya semakin  parah dan banyak. Tapi karena kristal esnya tumpul, sakit yang dirasakan tidak seberapa.

  ‘Sial, dia benar. Apa yang harus kulakukan..’ sahut Lara dalam hati.

  “Kurasa, serangan seperti ini bukanlah ancaman besar yang bisa memicu Nanomachine Krusnik-ku.” sahut Lara lagi seraya menangkis serangan terakhir dengan tangannya sambil terbang menghindar.

  “Ayolah! Try to bleed me.” sahut Lara serius sambil langsung menatap ke mata Xiumin.

  Xiumin menghela nafas dan akhirnya mengangguk.

  “Baiklah.”

  Xiumin pun mulai melancarkan serangan baru. Akhirnya ia melancarkan lapisan es tipis yang waktu itu ia lakukan terhadap Kai. Lara menyeringai senang.  

  Dengan gesit ia terbang menghindar karena serangan Xiumin sangat lambat. Di serangan berikutnya ia pun berhasil menangkap lapisan es tipis tersebut.

  “Kurasa sudah saatnya kau menyerangku dengan lebih sering..dan lebih cepat, Xiumin.” ujar Lara mengisyaratkan betapa mudah ia menghindar dari serangannya.

  Detik berikutnya Xiumin melancarkan serangan dengan cepat tetapi sengaja tidak mengenai Lara. Lara bisa merasakan hembusan es di dekat wajahnya dan merasa terkejut.

  “Kau tidak tahu kemampuan Xiumin. Jangan minta ia untuk menyerangmu dengan serius, Lara!” seru Suho kemudian.

  “Xiumin, tenanglah.” tambahnya kemudian.

  “Tidak, inilah yang kuharapkan.” jawab Lara setelah pulih dari keterkejutannya sesaat.

  “Coba lancarkan serangan seperti tadi kepadaku!” pinta Lara.

  Xiumin akhirnya melancarkan serangan lapisan es dengan kecepatan cepat. Saat Lara berhasil menghindarinya, barulah ia mulai meningkatkan serangan-serangannya. Lara kemudian mencoba membiarkan dirinya terkena serangan Xiumin dan melihat mungkin hal tersebut bereaksi terhadap Nanomachine Krusniknya. Lengannya berdarah terkena lapisan es Xiumin yang tajam tapi ia belum bisa mengubah Nanomachine Krusniknya seperti waktu itu.

  “Tidak apa-apa!” seru Lara yang melihat para cowok dari Planet EXO khawatir dan ingin segera menghentikan latihan tersebut.

  “Aku masih bisa bertahan.” tambah Lara lagi.

  “Xiumin, bisakah kau membuat lapisan kristal es dalam jumlah banyak? Kau tahu, seperti hujan ratusan kristal es sekaligus?” tanya Kris tiba-tiba.

  “Tentu saja. Tapi kalau kau berharap aku akan melakukannya terhadap Lara, tidak akan kulakukan.” seru Xiumin.

  “Tenang, aku akan minta Tao untuk siaga dan menghentikan waktu sebelum lapisan es itu bisa mengenai Lara.” sahut Kris.

  “Aku tahu kau mulai frustasi karena tidak bisa mengubah sayapmu menjadi perisai seperti waktu itu, mungkin dengan cara seperti yang aku usulkan bisa berhasil.” seru Kris lagi kepada Lara.

  ‘Ide yang bagus!’ pikir Lara dalam hati. Ia pun setuju dengan pendapat Kris.

  “Ide yang bagus, Kris. Xiumin, lakukanlah seperti yang diusulkan Kris. Tao, kau bisa melakukannya kan?” tanya Lara kemudian.

  “Tentu. Itu hal yang mudah untuk dilakukan.” jawab Tao.

  “Tunggu dulu guys!” seru Suho menginterupsi.

  “Suho, kumohon! Hanya sekali ini saja!” pinta Lara singkat. Kris pun melakukan kontak mata dengan Suho untuk meyakinkannya.

  “Ayo lanjutkan.” seru Lara lagi.

  “Baiklah.” sahut Xiumin sambil mengangguk.

  “Tao, Lara, bersiaplah.” seru Xiumin singkat.

  Kemudian Xiumin mengulurkan kedua tangannya ke arah depan sambil menghela nafas dan mulai tefokus. Xiumin menggerakan tangannya dan lapisan kristal es mulai bermunculan.

  “Aku siap.” ucap Xiumin memberitahukan Tao dan Lara agar bersiap. Tao dan Lara mengangguk mantap.

  “Pada hitungan ke-tiga, aku akan melancarkan serangan ini. Tidak akan secepat saat aku melancarkan lapisan es tipis seperti tadi karena butuh konsentrasi besar untuk menggerakan kristal-kristal es ini dalam waktu bersamaan, jadi kalian akan lebih mudah mengantisipasinya.” jelas Xiumin.

  “Tapi, dampak serangannya akan fatal jadi aku harap kalian siap.” tambah Xiumin lagi.

  “Okay.” sahut Tao dan Lara berbarengan.

   “1....2....3!” seru Xiumin kemudian belasan kristal es mulai bergerak ke arah Lara. Tao memperhatikan dengan seksama dan fokus terhadap kristal es tersebut sementara yang lainnya turut waspada dan siaga dengan kemungkinan terburuk.

   ‘Lara, ayolah. Pasti ada yang bisa kaulakukan untuk menghindar dari serangan kristal es ini.’ ujar Lara dalam hati. Ia pun mencoba merasakan dan mengendalikan Nanomachine Krusnik di dalam tubuhnya.


Note: Yet another combat training~ :D I want to end this story fast. I had made some list per point of the core storyline. But, when I tried to expand the point, it's getting longer >.< LOL Hope you enjoy this one too~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
anmade #1
Chapter 43: Putri duyung! Wow! O.o
anmade #2
Chapter 42: Waaah~ lara ada kemajuan ^^ narasi combatnya enak dibaca kok. Penasaran sm lanjutannya :D
AnastasiaDea
#3
Chapter 41: Kyaaaaa Baby Thehun is so masculine... ^^
I would like to be catched by Hun oppa, but I think he is not strong enough to carry me...
anmade #4
Chapter 40: waaah hahaha ngebayangin pipi bakpaonya Xiumin bikin aku ikutan ketawa wkwk terimakasih utk updatenya~ kutunggu lanjutannya yaa ^_^
anmade #5
Chapter 39: hello~ aku suka ceritanya :) ditunggu lanjutannya ya~ hehe cerita ini bikin penasaran :D
AnastasiaDea
#6
Chapter 39: Sometimes I wonder how did you manage to update so often...
Good job!!!
AnastasiaDea
#7
Chapter 38: Kyaaaaaaaaa.... I am blushing so haard... glad that I didn't get any nose bleed... kamsahamnidaaaa author-niiiiiiiim.... kekeke... if I can give this story more than 1 upvote, I would like to give this story 50 upvotes... <3<3<3<3
AnastasiaDea
#8
Chapter 36: Kyaaaaaaaaaaaaaaa........
Finally an update.... ^^
AnastasiaDea
#9
Annyeong... ^^ New reader imnidaaaa.... *bow 90 degrees*
It's a beautiful story, the plot is very AMAZING *nose bleed*
Well, that's true, I got nose bleed when I read this story...
Awww... I hope that you'll update this story soon...
And maybe,,, some fluffy chapters with Suho oppa... *wink wink*
That's all from me.. thank yooooouuuu... *blowing kiss*
Ainizzamani #10
Chapter 34: What.... Why would Luhan do that? ;( I don't read manga so I don't know what's happening... Lara berubah jadi apa? Knp harus darah? Omg so many questions. But at least she kissed Lay lol xDD