Chapter 33

Keabadian yang Rapuh

   Ke-11 cowok EXO berkumpul mengelilingi Lara yang sedang terbaring tak sadarkan diri di tempat tidur sementara Lay beristirahat di kamarnya untuk memulihkan staminanya.

   Ke-11 cowok tersebut saling bertatapan satu sama lainnya sambil sesekali melihat ke arah Lara.

   “Ingatannya perlahan-lahan mulai kembali.” sahut Luhan datar yang mencoba membaca apa yang ada di pikiran Lara melalui telepatinya.

   “Apa? Itu...” sahut Chen yang merasa senang sekaligus sedih.

   Yang lainnya pun merasakan perasaan yang sama. Senang karena akhirya Lara bisa mengingat masa kecil yang dihabiskan bersama ke-12 cowok dari EXO tetapi juga sedih karena itu berarti ia juga akan mengingat kenangan pahit mengenai kedua orangtuanya.

   Kemudian tiba-tiba ekspresi wajah Luhan terlihat sedih, ia pun segera keluar ruangan dan mengagetkan yang lainnya dengan tindakan nya yang tiba-tiba itu.

   “Luhan, kau mau ke mana?” tanya Xiumin.

   Luhan tidak menjawab dan terus berjalan ke luar ruangan. Xiumin pun mengejarnya.

   “Lu, katakanlah padaku. Ada apa? Apa yang kau lihat? Apa yang kau ketahui?” tanya Xiumin sambil memegang tangan Luhan, menghentikkan langkahnya tepat setelah keluar ruangan.

   “Aku mencoba melihat pikiran Princess yang sedang tak sadarkan diri. Aku melihat bahwa Lara sedang mengingat kenangan menyakitkan tentang King Charles dan Queen Victoria. Aku tidak sanggup melihatnya lebih lama lagi.” ujar Luhan sedih.

   Xiumin pun menepuk punggung Luhan sekilas dan berempati dengan Luhan dalam diam.

   Walaupun sedang tidak sadarkan diri, air mata tiba-tiba mengalir dari kedua mata Lara yang sedang terpejam. Ke-10 cowok EXO yang masih ada di kamar tidur Lara pun terkesiap dan mencoba menghapus air matanya dan menenangkannya dengan membelai pipi dan rambutnya dengan lembut.

   “Xiumin, kau sebaiknya masuk. Princess sebentar lagi akan sadar.” ucap Luhan yang tak sengaja melihat ke dalam pikiran Lara lagi.

   Xiumin pun mengangguk.

   “Kau tidak ikut masuk?” tanya Xiumin.

   “Tidak, aku ingin menenangkan diri dan berusaha meredam kemampuan Telepatiku. Rasanya melelahkan.” sahut Luhan.

   “Baiklah.” sahut Xiumin singkat kemudian menepuk bahu Luhan sekilas.

   Mata Lara terbuka, basah oleh air mata yang masih mengalir. Ia tidak bisa melihat sekelilingnya dengan jelas karena penglihatannya blur akibat basah oleh air mata.

   Lara menghembuskan nafas. Menyadari apa yang baru saja terjadi. Mengetahui ingatan yang pernah hilang. Pandangan matanya hampa. Ia merasa tak sanggup melakukan apa-apa. Air matanya mengalir deras tidak berhenti.

   Sampai akhirnya Kai yang berada dekat dengannya pun menariknya dengan lembut dan memeluknya.

   ‘Lara, tabahlah. Aku ada di sini untukmu.’ ujar Kai dalam hati.

   Lara akhirnya merespon Kai dan balas memeluknya. Tangisannya pecah dan ia menangis sesengukan.

   Seolah-olah tidak ada yang bisa ia lakukan kecuali menangis, Lara mengekspresikan perasaan sedihnya mengingat peristiwa yang terjadi kepada kedua orangtuanya.

   11 cowok yang lain pun ikut merasa sedih dan hancur karena tidak bisa berbuat apa-apa. Kris, DO, Baekhyun, Tao pun akhirnya keluar ruangan setelah sebelumnya memegang bahu Kai dan melakukan kontak mata, memberitahunya untuk menenangkan dan menjaga Lara. Kai pun mengangguk dan tersenyum sedih sekilas.

   Sementara Sehun, Chanyeol, Chen, Suho, Lay, dan Xiumin yang masih ada di ruangan pun berusaha menenangkan Lara dan menepuk-nepuk punggungnya.

   ‘Aku lelah.’ ujar Lara masih menangis dalam hatinya.

   ‘Aku harap aku bisa berhenti merasa sedih dan menangis. Aku tidak ingin mengkhawatirkan mereka. Tapi kenapa air mata ini tidak mau berhenti mengalir?’ batin Lara.

   ‘Ayah, Ibu..kenapa kalian harus meninggalkan aku?’ tanya nya lagi dalam hati. Berusaha mencari pelampiasan, dan akhirnya menangis lagi.

   Kai pun menggendong Lara, dan mencoba mencari posisi yang nyaman tanpa menganggu Lara. Kai ingin Lara terus menangis di bahunya sampai ia puas.

   Lama kelamaan Lara pun kelelahan dan akhirnya berhenti menangis. Ia sempat menangis dalam tidurnya sebelum akhirnya terlelap di bahu Kai.


Kai pun menempatkan Lara di tempat tidur supaya ia bisa beristirahat dengan nyaman. Kemudian yang lainnya gantian menjaga Lara setiap beberapa jam sekali.

   Saat itu giliran Xiumin yang menjaganya ketika Lara pelan-pelan mulai terbangun dari tidurnya.

   “Hey, Princess...” sahutnya sambil tersenyum dan membuat kedua pipi bulatnya menonjol.

   “Hi..” seru Lara sambil tersenyum lemah.

   Melihat mata Lara yang sembab dan bekas air mata yang mengalir di wajahnya, Xiumin pun berkata kepada Lara.

   “Apa kau mau cuci muka untuk menyegarkan wajahmu?” tanya nya lembut.

   Lara hanya mengangguk lemah.

   Seolah seluruh energi dalam tubuh Lara terkuras, ia pun merasa agak kesulitan untuk bangun. Xiumin pun membantu Lara bangun dan menopang tubuh Lara sementara tangan Lara memegang bahu Xiumin.

   Ketika tiba di kamar mandi, Xiumin dengan sigap menarik kursi supaya Lara bisa duduk sambil mencuci muka. Kemudian Xiumin pun pergi untuk mengambil handuk dan meninggalkan Lara, memberinya sedikit privasi.

   ‘Lihat dirimu, Lara. Kau terlihat menyedihkan.’ gumam Lara dalam hatinya sambil melihat ke arah pantulan dirinya di cermin.

   ‘Jadi kuat dan tegarlah! Jangan sia-siakan pengorbanan kedua orangtuamu.’ ujarnya lagi.

   Setelah itu, Lara pun berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan mengendalikan dirinya dan tidak akan mudah menangis lagi. Ia tidak ingin mengkhawatirkan orang-orang di sekitarnya lagi.

   Setelah Lara selesai, Xiumin memberikan handuknya dan Lara menggumamkan terima kasih.

   “Xiumin, bagaimana keadaan Lay?” tanya Lara khawatir.

   “Lay baik-baik saja. Dia ada di kamarnya.” jawab Xiumin.

   “Aku ingin melihat keadaanya.”           

   “Oh, begitu?” ucap Xiumin agak ragu-ragu.

   “Baiklah, tapi...kugendong ya...” ucap Xiumin lagi.

   “Baiklah.” sahut Lara dan mengangguk lemah.

   “Ayo naik ke punggungku.” Seru Xiumin sambil mengambil posisi jongkok. Lara pun naik ke punggung Xiumin.

KNOCK KNOCK

Lara mengetuk pintu kamar Lay. Sehun yang saat itu berada dekat pintu pun membuka pintu kamar Lay.

   “Oh, Princess..Kau sudah bangun?” ujar Sehun.

   Lara tersenyum sekilas dan mengangguk lemah.

   “Di mana Lay?” tanya Lara.

   “Oh, Lay hyung ada di dalam. Ayo masuk.” ucap Sehun lagi.

   Di dalam kamar Lay ternyata ke-11 member EXO lainnya sedang berkumpul.

   Xiumin pun bergegas menghampiri Lay yang sedang duduk berselonjor di tempat tidurnya. Suho menolong Lara turun dari punggung Xiumin.

   Lalu Lara langsung menghampiri Lay dan duduk di sebelahnya.

   “Bagaimana keadaanmu?” tanya Lara lemah.

   Lay tersenyum, memperlihatkan lesung pipit yang sangat Lara sukai.    “Aku baik-baik saja. Agak sedikit lemas sebenarnya. Kalau kau menciumku lagi, mungkin lemasnya hilang.” sahut Lay dengan nada bercanda.

   Mendengar hal itu Lara pun segera mendekatkan wajahnya dan mencium Lay. Tidak menyangka bahwa Lara akan segera menciumnya Lay pun terkesiap sebentar tapi kemudian balas menciumnya dan memegang pipi Lara dengan satu tangan.

   “Sebenarnya aku hanya bercanda, Lara..” ucap Lay lagi dengan lugu dan tersenyum kegirangan karena dicium Lara.

   Lara hanya bisa tersenyum lemah mendengar ucapan Lay.

   “Guys...” ucap Lara perlahan kepada semua cowok yang hadir di ruangan itu.

   Serempak, para cowok-cowok dari Planet EXO pun melihat ke arahnya dan memperhatikannya.

   “Bisakah kalian memberitahu padaku segala hal yang berhubungan dengan kejadian yang terjadi di Sekolah kemarin?” tanya Lara.

   Ingatannya mungkin sudah kembali, tapi ia masih tidak bisa mendapatkan penjelasan apa-apa mengenai kekuatannya maupun mengenai monster yang menyerangnya di sekolah kemarin. Ingatannya hanyalah mengenai masa kecil yang dihabiskan nya di Planet EXO dan juga bagaimana kedua orangtuanya terbunuh.

KNOCK KNOCK

   Terdenga suara ketukan pintu, Kai pun segera berteleportasi dengan cepat dan membuka pintunya. Terlihat Kate di sana. Lara pun segera bangun dan bergegas menghampiri Kate setengah berlari, begitu pun Kate. Kate merasa sangat lega karena melihat Lara sudah bangun.

   Lara pun memeluk Kate sementara Kate membelai kepalanya dan balas memeluknya dengan lembut.

   Kenyamanan dan kehangatan yang tidak bisa Lara dapatkan di mana pun selain saat bersama Kate. Orang yang selalu menemaninya semenjak ia berpisah dari kedua orang tua dan cowok-cowok dari Planet EXO.

   “Mungkin ini sudah saatnya aku menjelaskan semuanya padamu.” ujar Kate setelah mereka memutuskan untuk berkumpul dan duduk di sofa dan beberapa kursi yang ada di kamar Lay.

   Lara pun mengangguk serius.

   “Kau masih ingat yang kukatakan padamu dulu bahwa jauh sebelum dirimu lahir, ada perebutan kekuasaan di kalangan Royal Families?” tanya Kate pada Lara.

   “Ya.” jawab Lara singkat sambil mengangguk.

   Kemudian Kate mulai menceritakan sejarah keluarganya.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
anmade #1
Chapter 43: Putri duyung! Wow! O.o
anmade #2
Chapter 42: Waaah~ lara ada kemajuan ^^ narasi combatnya enak dibaca kok. Penasaran sm lanjutannya :D
AnastasiaDea
#3
Chapter 41: Kyaaaaa Baby Thehun is so masculine... ^^
I would like to be catched by Hun oppa, but I think he is not strong enough to carry me...
anmade #4
Chapter 40: waaah hahaha ngebayangin pipi bakpaonya Xiumin bikin aku ikutan ketawa wkwk terimakasih utk updatenya~ kutunggu lanjutannya yaa ^_^
anmade #5
Chapter 39: hello~ aku suka ceritanya :) ditunggu lanjutannya ya~ hehe cerita ini bikin penasaran :D
AnastasiaDea
#6
Chapter 39: Sometimes I wonder how did you manage to update so often...
Good job!!!
AnastasiaDea
#7
Chapter 38: Kyaaaaaaaaa.... I am blushing so haard... glad that I didn't get any nose bleed... kamsahamnidaaaa author-niiiiiiiim.... kekeke... if I can give this story more than 1 upvote, I would like to give this story 50 upvotes... <3<3<3<3
AnastasiaDea
#8
Chapter 36: Kyaaaaaaaaaaaaaaa........
Finally an update.... ^^
AnastasiaDea
#9
Annyeong... ^^ New reader imnidaaaa.... *bow 90 degrees*
It's a beautiful story, the plot is very AMAZING *nose bleed*
Well, that's true, I got nose bleed when I read this story...
Awww... I hope that you'll update this story soon...
And maybe,,, some fluffy chapters with Suho oppa... *wink wink*
That's all from me.. thank yooooouuuu... *blowing kiss*
Ainizzamani #10
Chapter 34: What.... Why would Luhan do that? ;( I don't read manga so I don't know what's happening... Lara berubah jadi apa? Knp harus darah? Omg so many questions. But at least she kissed Lay lol xDD