Chapter 32

Keabadian yang Rapuh

“Princess, perkenalkan...ini adalah cowok dari Planet EXO.” ujar seorang cowok dewasa.

   Lara terlihat sedang bersembunyi di belakang kaki Kate. Melihat pantulan dirinya di mata Kate, tubuhnya kecil dan mungil.

   Ke-12 cowok bereaksi berbeda-beda terhadap pengenalan itu. Ada yang menunduk malu-malu, ada yang tak acuh, ada yang memandangnya penuh harap, ada yang tersenyum dengan tulus.

   “Hai Princess..namaku Chen. Senang bertemu denganmu.” sahut salah seorang cowok yang tadi memandangnya penuh harap.

   Lara yang masih sungkan dengan orang yang baru ditemuinya pun menoleh malu-malu dari belakang kaki Kate, melihat ke arah Chen.

   Chen tersenyum dan membuat Lara kembali sembunyi di belakang kaki Kate.

   Gambaran tersebut menghilang, berganti dengan gambaran lain.

   Muncul sosok cowok bertubuh kecil, malu-malu. Lara yang tertarik dengan tingkah laku cowok tersebut pun berniat menghampirinya. Ingin memberitahunya bahwa tidak ada yang perlu ia takutkan. Tapi ia menunduk dan bersembunyi di belakang cowok lain-nya.

   “Luhan, kau tidak perlu malu. Ayo, bicaralah dan bermain dengan Princess.” seru sosok pria dewasa yang terlihat seperti Claude.

   Luhan pun melihat sekilas ke arah Lara dengan mengintip dari punggung salah satu cowok.

   Terlihat gambaran baru lagi di pikiran Lara.

   “Hey, apa yang kau lakukan?” ujar Lara tiba-tiba, ingin tahu mengenai kegiatan yang dilakukan seorang cowok yang berusaha menghidupkan kembali bunga yang sudah layu. Lara berdiri memperhatikan di samping cowok itu dan mendapati usaha yang dilakukan cowok tersebut berhasil dan membuat bunga tersebut mekar dengan warnanya yang indah.

   “Ini untukmu..” ujar Lay.

   “Benarkah? Terima kasih...” ucap Lara kecil yang tidak saja kagum akan hal yang baru saja ia saksikan tapi juga karena ia mendapatkan bunga yang sangat indah.


   ‘Ha..ha..ha’

   Terdengar suara tawa anak kecil.

   “Ayo kejar aku!” sahut Lara yang bertubuh kecil.

   “Tunggu, Princess..jangan pergi terlalu jauh.” ujar Chen kecil sambil tertawa.

   “Kena! Kau kutangkap.” sahutnya lagi.

   “Ah. Ha..ha..ha” Lara dan Chen tertawa bersama.

   Mereka berdua pun terlentang di hamparan rumput yang luas, menikmati pemandangan awan di atas mereka.

   Lara terlihat memejamkan kedua matanya. Merasa damai dan tenang dengan semilir angin yang berhembus dan cuaca yang cerah.

   Sampai akhirnya terdengar raungan binatang buas.

   Kedua mata mereka pun langsung terbuka, waspada terhadap adanya bahaya. Chen langsung refleks mengawasi keadaan sekitar dan menarik Lara ke belakang nya.

   Terlihat di kejauhan sesosok monster menyerupai harimau putih menampakan dirinya.

GRAOOO

Monster itu meraung dan mulai berlari mendekati Lara dan Chen.           

Melihat hal itu, Chen dan Lara pun langsung berlari menjauhi monster tersebut. Chen menarik Lara dari depan.

Kecepatan mereka berlari kalah dengan kecepatan monster yang menyerupai harimau putih itu. Lara pun berteriak.

   “Chen!”

   Chen menengok ke arah Lara dan dilihatnya Monster tersebut tinggal beberapa langkah lagi akan menghampiri mereka. Chen pun berhenti dan menarik Lara ke belakang punggungnya. Ia berkonsentrasi, kemudian dengan gerakan tangannya, ia mengeluarkan kilatan petir yang cukup besar dan membuat Monster tersebut terjengkang karena tegangan listrik tinggi yang dihasilkan.

   Melihat monster tersebut diam tak bergerak, Chen dan Lara pun menggunakan kesempatan itu untuk berlari menjauh. Kilatan Petir yang dihasilkan Chen mungkin berhasil mengenainya, tapi itu tidak akan membunuh monster tersebut. Kapan saja, monster itu bisa saja bangkit lagi dan mengejar Lara dan Chen.

   Mereka akhirnya berhasil melarikan diri dan masuk ke kastil keluarga Clarence.

   “Terima kasih Chen.” ujar Lara tersenyum masih memegang tangan Chen.

   “Jangan khawatir, Princess. Aku akan selalu melindungimu.” ujar Chen lagi menenangkan Lara yang kelihatannya masih terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.


   Lara terus mengingat kenangan masa kecilnya.

   Malam itu sedang ada badai. Angin berhembus dengan kencang dan petir menyambar dengan dahsyat. Lara sedang ditenangkan oleh kedua orangtuanya di kamar tidurnya.

   “Shuussh. Tenanglah sayang, badainya akan segera berlalu.” ujar ayahnya, King Charles Arthur Clarence

   “Ya sayang, tenang ada kami di sini bersama mu.” tambah Ibunya, Queen Victoria Laura Clarence.

   Tapi Lara tidak bisa berhenti menangis dan berteriak. Setiap kali suara petir yang menggelegar itu terdengar di langit.

   Hal ini pun mengundang perhatian dari ke-12 cowok dari Planet EXO yang saat itu tinggal bersama dengan Lara di kastil keluarga Clarence.

   Suho, saat itu memberanikan diri untuk mengetuk pintu. King Charles pun mempersilahkannya masuk.

   “Aku dengar Princess menangis dan berteriak, apa ada yang bisa kubantu?” tanya Suho kepada King dan Queen keluarga Clarence dengan sopan.

   Di belakang Suho, Kris, Luhan, Xiumin, Lay, Chen dan lainnya pun berbaris dan terlihat sama khawatirnya.

   “Oh, anak-anak. Masuklah...” sahut King Charles.

   Mereka ber-12 pun masuk ke kamar Lara dan memberi salam kepada mereka.

   “Lihat Lara, teman-temanmu dari EXO datang untuk melihat keadaanmu. Sudah jangan menangis lagi ya...” sahut King Charles masih berusaha menangkan Lara yang menangis.

   Lara pun melihat sekilas ke arah kumpulan anak-anak dari EXO tersebut dan akhirnya pelan-pelan mulai berhenti menangis.

   Tepat saat itu ketika petir kembali menggelegar di langit dan mengeluarkan suara dan getaran yang dahsyat. Lara pun kembali berteriak, menangis dan bersembunyi di lengan kedua orangtuanya.

   Saat itu, salah satu anak dari EXO pun memberanikan diri dan maju ke depan. Ia melangkah ke arah jendela, membukanya sedikit dan mulai mengeluarkan kekuatannya.

   Setelah itu, ia pun berusaha untuk mengendalikan petir dan kilat yang bergemuruh agar pindah ke tempat lain yang jauh dari Kastil keluarga Clarence.

   “Princess, jangan menangis dan bersedih lagi. Aku sudah memindahkan petirnya ke tempat yang jauh jadi kau tidak usah takut lagi.” ucap Chen sambil membungkuk ke arah keluarga Clarence.

   King Charles yang mendengar hal itupun menepuk kepala dan bahu Chen dengan lembut dan berkata, “Terima kasih Chen...” Lara pun tersenyum padanya, ikut merasa berterima kasih.

   Chen pun merasa senang dan bangga karena dapat pujian dari King Charles dan juga bisa mengenyahkan rasa khawatir Lara.

   “Nah, liat Lara..semua temanmu ada di sini. Jangan sedih dan takut lagi ya..” seru Queen Victoria.

   “Anak-anak, tolong jaga Lara sampai ia tertidur ya...” pinta Queen Victoria lagi kepada ke-12 anak-anak dari EXO.

   “Baik, Queen Victoria...” ucap mereka serempak.

   King Charles dan Queen Victoria pun bergegas meninggalkan Lara setelah mencium kedua pipinya dan menyelimutinya.

Gambaran tersebut hilang dan berganti ke gambaran selanjutnya.


   “My King, pasukan Caine sedang bergerak menuju ke sini. Lekaslah pergi meninggalkan Kastil ini.” seru Claude.

   “Lara...” sahut Ayah dan Ibunya hampir berbarengan. Terlihat kecemasan dari ekspresi wajah Ibunya. Lara juga bisa merasakan ketegangan di wajah Ayahnya walaupun Ayahnya mencoba bersikap tenang.

   “Lara...Kami minta maaf. Kami harap kami bisa terus mendampingimu. Tapi kau tidak usah khawatir, ada 12 cowok yang akan menemanimu mulai sekarang.” ucap Ayahnya.

   Kemudian mereka berdua memeluk Lara dengan sangat erat. Terlihat air mata di kedua mata Ibunya. Lara lantas dibawa paksa oleh para pengawalnya. Hal terakhir yang dilihat Lara sebelum ingatan masa kecilnya disembunyikan adalah tubuh kedua orangtuanya yang tergeletak lemas dan berlumuran darah.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
anmade #1
Chapter 43: Putri duyung! Wow! O.o
anmade #2
Chapter 42: Waaah~ lara ada kemajuan ^^ narasi combatnya enak dibaca kok. Penasaran sm lanjutannya :D
AnastasiaDea
#3
Chapter 41: Kyaaaaa Baby Thehun is so masculine... ^^
I would like to be catched by Hun oppa, but I think he is not strong enough to carry me...
anmade #4
Chapter 40: waaah hahaha ngebayangin pipi bakpaonya Xiumin bikin aku ikutan ketawa wkwk terimakasih utk updatenya~ kutunggu lanjutannya yaa ^_^
anmade #5
Chapter 39: hello~ aku suka ceritanya :) ditunggu lanjutannya ya~ hehe cerita ini bikin penasaran :D
AnastasiaDea
#6
Chapter 39: Sometimes I wonder how did you manage to update so often...
Good job!!!
AnastasiaDea
#7
Chapter 38: Kyaaaaaaaaa.... I am blushing so haard... glad that I didn't get any nose bleed... kamsahamnidaaaa author-niiiiiiiim.... kekeke... if I can give this story more than 1 upvote, I would like to give this story 50 upvotes... <3<3<3<3
AnastasiaDea
#8
Chapter 36: Kyaaaaaaaaaaaaaaa........
Finally an update.... ^^
AnastasiaDea
#9
Annyeong... ^^ New reader imnidaaaa.... *bow 90 degrees*
It's a beautiful story, the plot is very AMAZING *nose bleed*
Well, that's true, I got nose bleed when I read this story...
Awww... I hope that you'll update this story soon...
And maybe,,, some fluffy chapters with Suho oppa... *wink wink*
That's all from me.. thank yooooouuuu... *blowing kiss*
Ainizzamani #10
Chapter 34: What.... Why would Luhan do that? ;( I don't read manga so I don't know what's happening... Lara berubah jadi apa? Knp harus darah? Omg so many questions. But at least she kissed Lay lol xDD