Chapter 2

Keabadian yang Rapuh

10 menit kemudian ia pun sampai di sekolah. Karena kedatangannya selalu membuat orang-orang menoleh ke arahnya dan langsung memperhatikannya, Lara memutuskan untuk datang ke sekolah lebih awal agar bisa masuk ke kelas duluan tanpa harus menarik perhatian orang banyak.

   Karena ia juga mudah memahami apa yang diajarkan para guru kepadanya, sering kali ia diberi kesempatan untuk keluar lebih awal.

   Cuaca sangat panas siang itu, Lara pun memutuskan untuk ke Supermarket dan membeli ice cream. Ketika ia sudah memilih ice cream pilihannya, Lara pun bergegas ke kasir untuk membayar ketika ia melihat sepintas sesuatu yang menarik perhatiannya. Makanan kucing. Ia pun lalu teringat dengan ketiga kucing yang pagi ini berada di tempat tidurnya. Lara memutuskan untuk membeli serta makanan kucing tersebut.

   Saat Lara berjalan menuju mansionnya dan masuk ke perbatasan jalan setapak dari jalan raya, ia melihat kucing berloreng cokelat yang ada di tempat tidurnya tadi pagi. Kucing itu mengeong padanya, Lara spontan langsung menatapnya dan menggendong kucing tersebut.

   “Hei, kau sedang apa di sini kucing manis?” ujar Lara kepada kucing tersebut. Kucing tersebut mengeong lagi mendengar perkataan Lara.

   “Apa kau tersesat? Ayo ikut aku pulang.” ujarnya lagi.

   Di rumah, Lara disambut oleh Kate dan ia segera memasak makan malam sementara Lara masuk ke kamarnya dengan masih menggendong kucing berloreng coklat. Lara melihat kucing kecil berbulu putih menunggu kedatangannya di atas tempat tidur. Begitu melihat kucing kecil berbulu putih tersebut, kucing berloreng coklat tadi langsung melompat dari gendongan Lara dan bergegas menuju kucing putih tersebut lalu duduk di sampingnya.

   ‘Tadi pagi kan ada tiga kucing. Yang aku lihat tadi cuma ada dua. Kemana ya yang satunya?’ pikir Lara sekilas.

   Ia pun tidak terlalu mempermasalahkan masalah itu lalu memutuskan untuk mandi. Selesai mandi, Lara bergegas kembali ke kamar tidurnya dan mendapati kucing panjang yang Lara tanyakan keberadaannya tadi berada di atas tempat tidur bersama dua kucing lain-nya. Ia pun teringat akan makanan kucing yang dibelinya tadi dan bergegas menuju dapur.

   Ketika Lara keluar ruangan, ketiga kucing tersebut pun mengikuti Lara. Saat sudah menemukan makanan kucing tersebut, Lara mengambil tiga piring kecil kemudian menuangkan makanan kucing tersebut, setelah itu ia menaruhnya di dekat ketiga kucing tersebut untuk mereka makan dan bergegas mengambil tempat kecil lagi untuk kucing tersebut minum.Kucing-kucing tersebut makan dengan lahap membuat Lara juga kelaparan.

   Untungnya Kate sudah selesai memasak makan malam. Mereka berdua pun lalu makan bersama-sama. Setelah selesai makan malam, Lara pun pergi tidur. Tetapi jujur saja ia masih belum mengantuk. Lara memutuskan untuk memainkan beberapa lagu agar dirinya bisa tidur dengan nyenyak.

   Sejak kecil, Lara tertarik dengan seni khususnya dalam bidang musik. Dan siapa yang mengira bahwa ia juga berbakat dalam memainkan alat musik. Ia pun memutuskan untuk memainkan biola malam itu. Mendengar permainan biola, ketiga kucing yang tidak bisa berhenti mengikuti Lara pun menundukkan kepala seolah turut merasakan irama sedih yang dihasilkan gesekan biola. Kemudian Lara pun memutuskan untuk pergi tidur tak lama setelahnya.

   Keakraban Lara dan juga ketiga kucing tersebut semakin dekat setiap harinya. Lara memutuskan untuk memelihara ketiga kucing tersebut dan juga membelikannya mainan serta peralatan dan perlengkapan kucing lainnya. Tak jarang, ia memandikan kucing-kucing tersebut dan juga melakukan berbagai aktivitas bersama-sama. Kucing-kucing tersebut bahkan sampai mengantarkan Lara ke gerbang sekolahnya dan mengikutinya ke mana saja seolah-olah bersikap seperti pengawalnya. 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
anmade #1
Chapter 43: Putri duyung! Wow! O.o
anmade #2
Chapter 42: Waaah~ lara ada kemajuan ^^ narasi combatnya enak dibaca kok. Penasaran sm lanjutannya :D
AnastasiaDea
#3
Chapter 41: Kyaaaaa Baby Thehun is so masculine... ^^
I would like to be catched by Hun oppa, but I think he is not strong enough to carry me...
anmade #4
Chapter 40: waaah hahaha ngebayangin pipi bakpaonya Xiumin bikin aku ikutan ketawa wkwk terimakasih utk updatenya~ kutunggu lanjutannya yaa ^_^
anmade #5
Chapter 39: hello~ aku suka ceritanya :) ditunggu lanjutannya ya~ hehe cerita ini bikin penasaran :D
AnastasiaDea
#6
Chapter 39: Sometimes I wonder how did you manage to update so often...
Good job!!!
AnastasiaDea
#7
Chapter 38: Kyaaaaaaaaa.... I am blushing so haard... glad that I didn't get any nose bleed... kamsahamnidaaaa author-niiiiiiiim.... kekeke... if I can give this story more than 1 upvote, I would like to give this story 50 upvotes... <3<3<3<3
AnastasiaDea
#8
Chapter 36: Kyaaaaaaaaaaaaaaa........
Finally an update.... ^^
AnastasiaDea
#9
Annyeong... ^^ New reader imnidaaaa.... *bow 90 degrees*
It's a beautiful story, the plot is very AMAZING *nose bleed*
Well, that's true, I got nose bleed when I read this story...
Awww... I hope that you'll update this story soon...
And maybe,,, some fluffy chapters with Suho oppa... *wink wink*
That's all from me.. thank yooooouuuu... *blowing kiss*
Ainizzamani #10
Chapter 34: What.... Why would Luhan do that? ;( I don't read manga so I don't know what's happening... Lara berubah jadi apa? Knp harus darah? Omg so many questions. But at least she kissed Lay lol xDD