Chapter 28

Keabadian yang Rapuh

“Suho hyung, Lara! Di sini!” seru Chanyeol begitu sampainya mereka di kantin.

   “Oh, kalian sudah berkumpul di sini?” tanya Lara melihat Baekhyun, Chanyeol, DO, Kai dan Sehun yang sudah berkumpul.

   Chanyeol pun menyediakan kursi untuk Lara sementara Baekhyun berada di sampingnya. Tao datang, membawa makanan yang sudah ia pesan dan langsung memeluk Lara dari belakang.

   “Akhirnya kau datang juga. Aku kangen.” ucapnya.

   “Hei, Tao. Ini di sekolah. Jangan memeluk sembarangan.” ujar Baekhyun agak keberatan dengan perbuatan Tao kepada Lara.

   Tao pun menyadari tindakannya kemudian langsung melepaskan pelukannya. Ia pun disentil Kris dan merengek.

   “Sudahlah Kris, Baekhyun. Tidak apa-apa kok, aku itdak keberatan. Tapi jangan lakukan terlalu sering ya.” Ujar Lara. Tao pun mengangguk dan merengut ke arah Baekhyun dan Kris.

   “Baiklah, kalian pesan makanan saja duluan.” seru DO.

   Chanyeol dan Baekhyun pun mengampit Lara dan memesan makanan di kantin, sementara Chen, Lay, Suho, Kris, Luhan dan Xiumin pun berjalan ke arah sebaliknya tanpa di sadari Lara dan bergegas ke ruang ganti untuk mengganti baju mereka.

   Alasan Chen, Lay, Suho, Kris, Luhan dan Xiumin untuk ganti baju belakangan adalah untuk memastikan Lara sudah ditemani yang lainnya jadi mereka bisa tenang meninggalkan Lara.

   Chanyeol, Baekhyun dan Lara pun kembali, lalu sekarang giliran Sehun dan Kai yang memesan makanan sementara DO menitip ke mereka.

   5 menit kemudian, Chen, Lay, Suho, Kris, Luhan dan Xiumin datang dan sudah mengganti seragam olahraga mereka.

   “Loh. Kok kalian sudah ganti baju? Katanya tadi kalian akan ganti baju setelah makan siang?” tanya Lara curiga.

   “O..oh. Ya, setelah dipikir lagi sebaiknya kami ganti baju dulu baru makan siang.” ujar Luhan mencoba meyakinkan Lara.

   “Umin hyung protes kalau kita makan sambil memakai baju yang penuh keringat begitu.” ucap Chen menambahkan.

   “Oh, baiklah.” ucap Lara akhirnya, tidak ada lagi nada kecurigaan di dalam ucapannya.

   Kemudian mereka pun mulai menyantap makan siang mereka masing-masing sebelum akhirnya bel berbunyi menandakan masa istirahat sudah berakhir dan mereka kembali ke kelas masing-masing.

   Pelajaran selanjutnya adalah Sastra. Karena Lara terlalu banyak minum saat istirahat maupun makan siang tadi, ia pun ingin ke kamar mandi. Lara bergegas berdiri dan meminta izin untuk keluar ruangan.

   Chen, Lay, Kris, Luhan dan Xiumin yang selalu mengawasi Lara pun terkejut saat Lara tiba-tiba berdiri, meminta izin ke guru dan keluar ruangan. Apalagi Suho yang selama pelajaran tidak memperhatikan gurunya karena tidak mengerti literatur sastra.

   Luhan yang langsung refleks berdiri saat Lara mulai melangkah keluar pintu pun ditanya oleh guru yang melihat tindakan Luhan, “Ada apa Luhan? Apa kau ingin izin ke luar ruangan juga?” tanya gurunya.

   Luhan yang saat itu sedang berusaha bertelepati kepada Lara pun tidak menjawab pertanyaan gurunya.

   ‘Hei, Lara. Kau mau ke mana? Tunggu dulu, kami harus ikut.’ ujarnya.

   ‘Luhan! Apa yang kau lakukan? Duduklah lagi, jangan membuat yang lain curiga. Tenang saja aku hanya pergi sebentar kok. Jangan khawatir.’ ujar Lara melakukan kontak mata sekilas dengan Luhan kemudian keluar ruangan.

   “Luhan. Luhan! Apa kau juga ingin izin keluar kelas?” tanya gurunya lagi.

   “O..oh, tidak. Maaf.” ujar Luhan dan akhirnya kembali duduk.

   ‘Hyung, apa tidak apa-apa membiarkan Lara keluar sendirian?’ tanya yang lainnya hampir berbarengan melalui telepati.

   ‘Lara bilang ia hanya sebentar. Kalau ia tak kembali dalam waktu 5 menit, kita harus menyusulnya. Tetaplah waspada, guys.’ ujar Luhan

   ‘Baik.’ ‘Roger.’ ucap yang lain.


   Lara terburu-buru menuju kamar mandi karena ia kebelet. Setelah selesai, ia mem-flush toiletnya ketika mendengar ada beberapa orang yang masuk juga ke kamar mandi. Ia pun bergegas membuka pintu toilet dan keluar. Lara memutuskan untuk mencuci tangan sekilas sebelum akhirnya keluar dari kamar mandi.

   Ia memperhatikan ke-tiga pintu toilet tertutup, mengasumsikan bahwa tadi ada tiga orang siswi yang masuk ke kamar mandi. Ia pun tidak berpikir lebih jauh lagi dan membilas tangannya yang ia pakaikan sabun tadi.

   Ketika ia ingin bergegas ke arah pintu keluar kamar mandi untuk mengambil tisu, ke-tiga pintu toilet tadi terbuka dan munculah tiga orang siswi.

Lara masih mengacuhkan nya, sampai ketika ketiga orang tersebut menghampiri Lara dan memandang Lara.

   Lara melihat pantulan wajah ketiga siswi tersebut di kaca, dan ketika melihat ekspresi muka mereka yang menganggap Lara seperti mangsa, Lara pun langsung merasa bahwa ia berada dalam bahaya.

   ‘Gawat. Apa yang mau mereka lakukan?’

   Sebelum Lara bisa berpikir lebih jauh lagi, ia mencoba lari ke pintu keluar.

Tapi, salah satu siswi bergerak dengan kecepatan luar biasa dan mengunci pintunya. Lara pun terkesiap.

   ‘Bagaimana dia melakukannya? Cepat sekali...’ serunya dalam hati.

   “Jadi ini? Sang Princess penjaga kedamaian?” seru siswi lainnya dan menilai Lara dari atas ke bawah.

   “Ayo kita habisi sebelum kekuatannya bangun. Dia masih lemah.” seru yang satunya.

   Lara pun mundur ke belakang hingga mencapai tembok saat mendengar kata “habisi”.

   “Jangan takut sayang, prosesnya akan cepat dan akan kubuat tidak menyakitkan.” ujar siswi yang berkata akan menghabisinya.

   Detik berikutnya siswi tersebut meregangkan jari-jari tangannya dan kukunya memanjang seperti monster. siswi tersebut langsung menyakar tubuh Lara dengan kasar. Lara pun refleks menamengi kedua tubuhnya sehingga cakaran monster tersebut meleset ke arah lengan Lara.

   ‘Ouch! Sakit!’ teriak Lara dalam hati.

   ‘Lara?! Lara? Kau baik-baik saja?’ tiba-tiba Lara mendengar suara Luhan dalam pikirannya.

   ‘Luhan!! Tolong aku...!!’ ujar Lara tidak sanggup menyelesaikan kata-katanya karena sekarang siswi tadi sedang mencekik leher Lara dan menggangkatnya di dinding.

   Luhan pun lalu bergegas berlari ke luar ruangan kemudian meneriakan Telepati ke semua cowok-cowok dari planet EXO.

‘GUYS! CEPAT KE TOILET WANITA SEKARANG! LARA DALAM BAHAYA!’ teriaknya.

   Chen, Lay, Suho, Kris dan Xiumin yang sebelumnya terkejut dengan sikap Luhan yang buru-buru keluar dari ruangan dan menghiraukan omongan gurunya pun bergegas menyusul Luhan, menimbulkan pertanyaan bagi gurunya yang kebingungan melihat ke-6 muridnya meninggalkan kelas tanpa penjelasan apa-apa.

   Hal yang sama tejadi pada Baekhyun, Chanyeol, DO, Tao, Kai dan Sehun. Mereka semua nya bergegas keluar kelas dan berlari menuju Toilet Wanita.

   Sementara itu, Lara yang merasakan susah bernafas karena lehernya dicekik pun berusaha melepaskan diri dan kemudian dengan susah payah, ia berusaha menendang perut siswi yang sedang mencekik-nya tersebut. Sekilas ia melihat dua buah taring panjang muncul dari mulut siswi tersebut.

   Tendangan nya cukup keras sehingga membuatnya melepaskan cekikan di leher Lara. Siswi satunya kali ini membalas perlakuan Lara karena sudah menendang kawannya dengan mencekik leher Lara dan membenturkan kepalanya ke wastafel kamar mandi. Lara pun tak sadarkan diri.

   Luhan dengan cepat sampai ke kamar mandi. Ia berusaha membuka pintunya tapi di kunci. Kai yang secepat kilat berteleportasi ke depan pintu kamar mandi melihat Luhan.

   “Cepat lihat keadaan Princess di dalam!” perintahnya dan Kai pun langsung berteleportasi ke dalam kamar mandi sementara Luhan berusaha membuka pintu kamar mandi dan menendangnya agar terbuka.

   ZAP

   Kai tiba di dalam kamar mandi. Hal pertama yang diperhatikan Kai adalah Lara yang tergeletak tak bergerak di pojok dekat wastafel. Kai pun lalu marah dan menghajar monster yang berada paling dekat dengannya. Walaupun kekuatan utama Kai adalah di teleportasi tapi tenaganya cukup kuat untuk menghajar monster tersebut. Ia berhasil menghajar satu monster sehingga monster tersebut terjatuh di lantai. Ia mencoba menghajar yang lainnya, tapi pukulannya di tangkis dan Kai pun terkena pukulan monster tersebut. Sadar bahwa ia tidak akan bisa menghajar tiga musuh sekaligus, ia pun berlari menuju keberadaan Lara di pojok dekat wastafel, menggendongnya yang lemah tak sadarkan diri lalu berteleportasi ke luar kamar mandi.

   Bersamaan dengan itu, DO pun menendang pintu kamar mandi dengan kekuatan hewan buas-nya dan pintu terbuka. Yang lainnya pun sampai di tempat kejadian tak lama setelah DO dan Luhan.

   Luhan, yang melihat Lara sekilas dengan keadaannya tidak bergerak dan tidak sadarkan diri pun menjadi marah dan segera mengangkat salah satu monster tersebut ke udara dan membantingnya ke arah tembok berulang kali. Sementar DO menghantam monster lainnya yang memamerkan taringnya dan monster tersebut pun terhantam ke arah pintu toilet dan membuatnya rusak.

   Chanyeol dengan kekuatan Apinya, membakar monster satunya dan membuatnya gosong.

   Xiumin, yang berada di samping Luhan memegang tangannya, seolah berkata sudah cukup untuk membanting monster tersebut. Amarah Luhan yang masih terpancar pun tak mampu menghentikkan nya dari membanting monster tersebut terus menerus. Xiumin akhirnya bertindak. ia menggunakan kekuatannya untuk membuat kristal es yang lancip tapi kokoh berbentuk seperti pasak, kemudian mengarahkan ke monster yang sedang dikendalikan oleh Telekinesis Luhan. Salah satu kristal es nya menusuk ke arah jantung monster tersebut dan perlahan monster tersebut ter-disintegrasi dan berubah menjadi abu.

   Luhan, dadanya kembang kempis menandakan bahwa amarah nya masih memuncak pun ditenangkan oleh Xiumin.

   Monster yang dibakar Chanyeol hingga gosong tadi pun ber-regenerasi sehingga gosong nya hilang, tapi ia masih tidak bisa bergerak karena kekuatan api yang dihasilkan Chanyeol. Suho pun bergegas menusuknya dengan pasak yang ia dapatkan dari kantin.

   Kris menghentikkan DO yang sedang menghantam satu-satunya monster yang masih ada.

   “Siapa yang mengirim kalian ke sini?!” bentaknya dengan marah.

   “Kau pikir kami akan memberitahumu semudah itu?” jawab monster tersebut.

   “Xiumin...” seru Kris mengisyaratkan agar membuat kristal es untuk mengancam monster tersebut supaya menjawab pertanyaan Kris.

   “Memangnya kalian pikir siapa lagi?” jawabnya ketakutan tapi masih terlihat bengis.

   “Generasi memang sudah berganti. Tapi, ia kembali dan akan mengulang sejarah. Meneruskan yang tidak bisa ayahnya lakukan... Ya, My Lord, putra dari Caine Luke Clarence!” ucap monster itu lagi.

   Mendengar nama tersebut, Kris pun membelalak terkejut. Kemudian dengan gerakan singkat, ia mengangguk kepada Xiumin dan membiarkan monster tersebut ditusuk oleh kristal es Xiumin.

   Di sisi lain Kai, yang berteleportasi dengan menggendong Lara yang tak sadarkan diri panik dan segera mencari Lay agar bisa segera menyembuhkannya.

   “Hyung, hyung! Cepat sembuhkan Lara!” ujar Kai dan menggeletakkan Lara di lantai.

   Lay pun bergegas ke samping Lara lalu dengan tenang ia mencari sumber luka dan menyembuhkannya.

   Di mulai dari kepala, bagian yang paling rentan, kemudian ke arah lehernya dan terakhir tangannya yang tercakar oleh kuku tajam monster tadi.

   Setelah selesai, mereka cemas karena Lara tak kunjung sadar.

   “Tenang, semua lukanya sudah kusembuhkan. Princess mungkin masih pingsan dan tak sadarkan diri karena benturan di kepalanya. Tidak ada luka serius. Kita tunggu sampai dia bangun saja.” jelas Lay.

   Kemudian yang lainnya pun segera berkumpul, dengan Lay yang menggendong Lara dan—ZAP, mereka berteleportasi langsung ke mansion keluarga Clarence.


Note: Terasa tidak atmosfir mencekamnya saat terjadi penyerangan? XD

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
anmade #1
Chapter 43: Putri duyung! Wow! O.o
anmade #2
Chapter 42: Waaah~ lara ada kemajuan ^^ narasi combatnya enak dibaca kok. Penasaran sm lanjutannya :D
AnastasiaDea
#3
Chapter 41: Kyaaaaa Baby Thehun is so masculine... ^^
I would like to be catched by Hun oppa, but I think he is not strong enough to carry me...
anmade #4
Chapter 40: waaah hahaha ngebayangin pipi bakpaonya Xiumin bikin aku ikutan ketawa wkwk terimakasih utk updatenya~ kutunggu lanjutannya yaa ^_^
anmade #5
Chapter 39: hello~ aku suka ceritanya :) ditunggu lanjutannya ya~ hehe cerita ini bikin penasaran :D
AnastasiaDea
#6
Chapter 39: Sometimes I wonder how did you manage to update so often...
Good job!!!
AnastasiaDea
#7
Chapter 38: Kyaaaaaaaaa.... I am blushing so haard... glad that I didn't get any nose bleed... kamsahamnidaaaa author-niiiiiiiim.... kekeke... if I can give this story more than 1 upvote, I would like to give this story 50 upvotes... <3<3<3<3
AnastasiaDea
#8
Chapter 36: Kyaaaaaaaaaaaaaaa........
Finally an update.... ^^
AnastasiaDea
#9
Annyeong... ^^ New reader imnidaaaa.... *bow 90 degrees*
It's a beautiful story, the plot is very AMAZING *nose bleed*
Well, that's true, I got nose bleed when I read this story...
Awww... I hope that you'll update this story soon...
And maybe,,, some fluffy chapters with Suho oppa... *wink wink*
That's all from me.. thank yooooouuuu... *blowing kiss*
Ainizzamani #10
Chapter 34: What.... Why would Luhan do that? ;( I don't read manga so I don't know what's happening... Lara berubah jadi apa? Knp harus darah? Omg so many questions. But at least she kissed Lay lol xDD