Chapter 42

Keabadian yang Rapuh

  Lara melihat Chen yang masih tertidur pulas. Pelan-pelan, Lara pun turun dari tempat tidur supaya Chen tidak terbangun dan bergegas mandi. Setelahnya ia pergi ke dapur. Ia ingin membantu Kate yang biasanya sudah bangun pagi-pagi untuk membuat sarapan. Tetapi ia tidak menemukan Kate di dapur pagi itu. Lara pun tidak ambil pusing dan bergegas membuat sarapan. Ia memutuskan untuk membuat sarapan yang simpel yaitu roti diolesi selai. Karena ia merasa agak lapar, ia pun sarapan duluan. Setelah selesai, ia menata roti yang sudah berisikan selai di atas meja makan lalu keluar dari ruang makan.

  Lara berjalan menuju salah satu aula yang ada di mansionnya kemudian mulai melakukan pemanasan. Setelah pemanasan, Lara mengambil nafas panjang dan mulai memejamkan matanya. Ia mulai meraba dan merasakan Krusnik Nanomachine yang ada di dalam tubuhnya. Begitu ia membuka matanya, Lara melihat perubahan warna mata dan sayap yang muncul di belakang punggung nya melalui pantulan cermin yang ada di aula.

  ‘Bagus!’ ujarnya dalam hati.     Lara berhasil mengaktifkan Krusniknya dan berubah wujud.

  Kemudian ia mencoba terbang dengan sayap yang sekarang muncul di punggungnya. Jarak antara lantai dan atap di Aula tersebut tidak terlalu tinggi, jadi Lara harus benar-benar mengendalikan jarak terbangnya. Setelahnya ia mencoba menggunakan Nanomachine Krusniknya untuk melihat apakah ada yang bisa ia lakukan. Tetapi tidak ada yang terjadi, meskipun Lara sudah mencoba berbagai macam hal. Saat itulah pintu aula terbuka dan Chanyeol muncul.

  “Lara, kau sedang apa?” tanyanya.

  “Oh, Chanyeol. Aku sedang melatih Nanomachine Krusnikku.” jawab Lara masih terbang di udara menggunakan sayapnya.

  “Apa kau yang meyiapkan sarapan di meja makan?” tanya Chanyeol lagi.

  “Oh, ya. Maaf aku hanya bisa menyiapkan sarapan yang simpel. Tadinya aku ingin membantu Kate menyiapkan sarapan, tapi aku tidak melihatnya di dapur tadi.” ujar Lara.

  “Hm.. Tidak apa. Tadinya aku berencana untuk membuat sarapan, ternyata kau sudah menyiapkan sarapan duluan.”

“Lara, kau tahu kan kau tidak perlu melakukan ini.” seru Chanyeol lagi, mengisyaratkan kepada kegiatan Lara yang sedang melatih Nanomachine Krusniknya saat itu.

  “Aku tahu, tapi aku sudah minta izin Kris kemarin.” Kemudian Lara terbang ke arah Chanyeol.

  “Dan aku memang ingin melakukan ini, Chanyeol.” seru Lara lagi sambil menatap Chanyeol.

  “Baiklah, hanya saja...hati-hati ya.” ujar Chanyeol.

  “Tentu.” sahut Lara bersemangat.

  “Ah, Chanyeol. Maukah kau menemaniku latihan di luar?”

  “Terbang di dalam mansion sangat tidak leluasa.” jelas Lara lagi.

  “Oh, baiklah. Ayo.” ajak Chanyeol.

  Mereka berdua pun berjalan menuju pintu depan. Sambil berjalan Lara memeluk Chanyeol dari belakang dan terbang menggunakan sayapnya.

  “Kau kelihatan bersemangat sekali...” ucap Chanyeol berkomentar melihat tingkah Lara yang sedang memeluknya dan sesekali bersenandung.

  “Ya...Untung kau sudah bangun, jadi bisa menemaniku latihan di luar. Hehe” respon Lara.

  “Kau sudah sarapan kan?” tanya Lara.

  “Sudah, jangan khawatir.” jawab Chanyeol.

  Ketika membuka pintu depan, Chanyeol dan Lara bisa merasakan udara pagi yang sejuk berhembus. Lara pun menjadi semakin semangat memulai latihan nya. Setelah berada di luar, Lara dengan gesit langsung terbang di angkasa.

  “Hei, Lara. Jangan terbang terlalu jauh!” ucap Chanyeol khawatir.

  Lara pun terbang dan menghampiri Chanyeol.

  “Maaf.” sahutnya spontan.

  “Hei, Chanyeol. Apa kau tidak mau melatih kekuatanmu juga? Aku ingin melihatmu mengendalikan elemen api seperti yang kau lakukan kemarin bersama Suho. Keren sekali!” seru Lara.

  “Ah, kalau bisa aku ingin melakukannya. Tapi, aku khawatir akan merusak dan membakar rumput di halaman ini.” jawab Chanyeol.

  “Hm, bagaimana kalau kau mengarahkan nya ke arahku? Aku akan coba terbang menghindar.” usul Lara.

  “Jangan bercanda, Lara.” ucap Chanyeol sambil tertawa pelan.

  “Aku serius!” ujar Lara lagi dan memasang ekspresi wajah serius.

  “Lupakan saja. Aku tidak akan melakukannya.” seru Chanyeol lagi sambil menggelengkan kepalanya.

  Lara pun berhenti terbang dan mendekat ke arah Chanyeol.

  “Pleaseeeeeee...” bujuk Lara sambil menggenggam kedua tangannya dan memohon kepada Chanyeol.

  Chanyeol masih menggelengkan kepala-nya tetapi terlihat sedikit tergerak dengan tingkah Lara yang memohon kepadanya dengan ekspresi wajah menggemaskan.

  “Ayolah Chanyeol...” seru Lara lagi dan mendekatkan wajahnya lebih dekat ke arah Chanyeol.

  “Baiklah, baiklah. Aku setuju kalau ada Lay hyung juga yang stand by di sini.” ujar Chanyeol kemudian.

  “Yes! Baiklah, tunggu sebentar akan aku panggil Lay ke sini.” sahut Lara.

  Beberapa menit kemudian, Lara muncul sambil membawa Lay yang masih setengah tertidur. Setelah menyuruh Lay untuk stand by di sekitar mereka, Lara pun mulai terbang lagi dan meminta Chanyeol mengarahkan elemen api ke arahnya.

  “Baiklah, aku siap!” seru Lara mantap.

  “Ayo, serang aku!” serunya lagi.

  Chanyeol kelihatan menghela nafas, seolah-olah hal itu sangat berat untuk dilakukannya. Kemudian dengan gerakan tangannya, keluar elemen api yang mengarah ke arah Lara. Lara pun bergegas menghindar.

  “Chanyeol, apa-apaan itu tadi..” protes Lara karena Chanyeol hanya mengeluarkan elemen api yang sangat kecil, bahkan mungkin tidak akan cukup untuk membakar apa pun.

  “Apa hanya ini kemampuanmu?” seru Lara lagi mencoba membujuk Chanyeol agar menyerangnya dengan elemen api yang lebih besar.

  Chanyeol pun menghela nafas lagi.

  “Baiklah, siap-siap.” seru Chanyeol akhirnya.

  Mendengar ucapan Chanyeol, Lara pun bersemangat. Kali ini Chanyeol mengeluarkan elemen api berukuran sedang. Lara dengan gesit menghindarinya.

  “Ayo lagi!” pinta Lara.

  Akhirnya Chanyeol pun terbawa suasana dan mengikuti keinginan Lara. Perlahan-lahan elemen api yang dikeluarkan Chanyeol meningkat di setiap serangan. Karena keahlian terbang Lara yang sangat luwes, Chanyeol pun menjadi tidak segan untuk mengeluarkan elemen apinya. Chanyeol sedikit banyak tahu mengenai kemampuan Krusnik-krusnik lain terdahulu karena ia dekat dengan Kris. Ia juga salah satu orang yang mendukung gagasan bahwa Lara harus melatih kekuatannya yang bisa berguna untuk melawan para Methuselah. Melihat hal yang terjadi dengan Lara kemarin membuatnya cukup khawatir dan akhirnya setuju untuk tidak lagi memaksa Lara. Tapi, melihat semangat dan keinginan Lara berlatih serta menghindari serangan-serangan dengan gesit saat ini, membuat Chanyeol ingin melatih Lara lebih baik lagi.

  Chanyeol sedikit mengerahkan kemampuannya mengendalikan elemen api dan mengarahkan nya ke arah Lara. Tapi, Lara masih dengan gesit bisa menghindar.

  “Ayolah Chanyeol, apa hanya itu saja kemampuanmu?” seru Lara sedikit memprovokasi Chanyeol agar ia lebih mengerahkan kemampuannya dan menyerang Lara lebih sering.

  Chanyeol pun memutuskan untuk lebih meningkatkan serangan-serangannya. Yang awalnya hanya menyerang di satu sisi saja, sekarang ia menambah serangan dari berbagai sisi. Sambil sesekali memperhatikan kondisi Lara.

  Semua serangan-serangan tersebut berhasil dihindari Lara. Chanyeol pun termotivasi untuk melancarkan beberapa serangan yang semakin sulit untuk dihindari. Tak sadar, mereka bergerak ke arah kolam renang yang ada di samping mansion.

  Chanyeol terus melancarkan serangan bertubi-tubi. Lara terlihat mengerahkan kemampuan terbangnya dan mulai merasa agak kesulitan menghindari serangan-serangan tersebut. Chanyeol yang sekarang terfokus, mengikuti arah gerakan terbang Lara dan menyerangnya dari segala arah. Mencoba menghindari serangan tersebut, Lara pun terbang lalu kemudian menyelam ke kolam renang dari posisi terbangnya.

  Chanyeol pun tersentak karena tak sadar, elemen api yang dilancarkannya terhalang oleh air di kolam renang dan menghentikan serangannya.

  Lara pun menyembul keluar dari dalam kolam renang dan berkata, “Ah, elemen api mu tidak bisa digunakan di dalam air ya?” serunya dengan nada mengejek.

  Chanyeol bisa melihat bahwa di punggung Lara tak tampak lagi sayap yang ia gunakan untuk terbang tadi, melainkan ia melihat sirip duyung yang menghiasi bagian bawah kakinya.

  “Lara...kau berubah jadi putri duyung lagi?” tanya Chanyeol penasaran.

  “Ya! Hebat kan?” serunya bangga.

  “Aku memikirkan apakah aku bisa langsung mengubah wujudku saat masuk ke dalam air tadi. Dan aku berhasil mengubahnya dengan cepat.” jelas Lara lagi.

  “Wah, kau hebat!” respon Chanyeol.

  Lay pun terlihat takjub dengan apa yang baru saja Lara lakukan.

  “Sekarang ayo kita lihat, bisakah kau mengubah kembali wujudmu dengan cepat...” ucap Chanyeol serius. Kemudian ia mengerahkan elemen apinya ke arah Lara. Lara pun dengan gesit berenang menjauh dan mencoba menghindari serangan Chanyeol. Serangan tersebut memang terhalau oleh air di kolam renang, karena air dan api berlawanan satu sama lainnya. Tapi, dengan sedikit usaha, Chanyeol dapat membuat air di kolam renang berubah suhu dengan elemen apinya seperti waktu itu saat mereka berenang bersama-sama dan membuat suhu air lebih hangat. Chanyeol dapat membuat suhu air yang sangat panas seperti air mendidih dan ingin melihat bagaimana Lara akan menghindari situasi seperti itu. Sebelum Chanyeol berkesempatan untuk meninggikan suhu di dalam kolam renang, Lara terbang melesat ke atas dan merubah wujud nya yang tadinya berbentuk putri duyung.

  Chanyeol dan Lay pun terkesima. Perubahan tersebut bisa dibilang cukup cepat. Dengan jeda waktu antar serangan.

  Lara dengan cepat berbalik dan tersenyum senang. Merasa bangga karena berhasil menghindari serangan-serangan Chanyeol dan berubah wujud dengan cepat.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
anmade #1
Chapter 43: Putri duyung! Wow! O.o
anmade #2
Chapter 42: Waaah~ lara ada kemajuan ^^ narasi combatnya enak dibaca kok. Penasaran sm lanjutannya :D
AnastasiaDea
#3
Chapter 41: Kyaaaaa Baby Thehun is so masculine... ^^
I would like to be catched by Hun oppa, but I think he is not strong enough to carry me...
anmade #4
Chapter 40: waaah hahaha ngebayangin pipi bakpaonya Xiumin bikin aku ikutan ketawa wkwk terimakasih utk updatenya~ kutunggu lanjutannya yaa ^_^
anmade #5
Chapter 39: hello~ aku suka ceritanya :) ditunggu lanjutannya ya~ hehe cerita ini bikin penasaran :D
AnastasiaDea
#6
Chapter 39: Sometimes I wonder how did you manage to update so often...
Good job!!!
AnastasiaDea
#7
Chapter 38: Kyaaaaaaaaa.... I am blushing so haard... glad that I didn't get any nose bleed... kamsahamnidaaaa author-niiiiiiiim.... kekeke... if I can give this story more than 1 upvote, I would like to give this story 50 upvotes... <3<3<3<3
AnastasiaDea
#8
Chapter 36: Kyaaaaaaaaaaaaaaa........
Finally an update.... ^^
AnastasiaDea
#9
Annyeong... ^^ New reader imnidaaaa.... *bow 90 degrees*
It's a beautiful story, the plot is very AMAZING *nose bleed*
Well, that's true, I got nose bleed when I read this story...
Awww... I hope that you'll update this story soon...
And maybe,,, some fluffy chapters with Suho oppa... *wink wink*
That's all from me.. thank yooooouuuu... *blowing kiss*
Ainizzamani #10
Chapter 34: What.... Why would Luhan do that? ;( I don't read manga so I don't know what's happening... Lara berubah jadi apa? Knp harus darah? Omg so many questions. But at least she kissed Lay lol xDD