Chapter 44 - Sehun

Keabadian yang Rapuh

Note: Wooots!! Double update >_< Enjoy~


  Saat belasan kristal es kian mendekat ke arah Lara, ia pun membalikkan badannya. Saat itu pula, sayap di belakang punggung Lara mulai berubah bentuk dan Tao menghentikan waktu. Karena bingung keputusan apa yang harus diambil, ia pun mengajak serta Luhan, Kris dan Suho.

  “Apa yang harus kulakukan?” tanya Tao kepada Luhan dan Kris.

  Luhan, Kris dan Suho pun secara seksama memperhatikan kondisi yang sedang terjadi.

  “Guys, lihat!” seru Luhan.

  “Sayapnya mulai berubah bentuk.” tambah Suho.

  “Yeah.” sahut Kris mengangguk.         

  “Mungkin ini bisa berhasil.” ujar Kris lagi.

  “Tao, unfreeze the time.” pinta Luhan, Kris dan Suho berbarengan.

  “Aku yakin Lara bisa mengatasinya kali ini.” seru Luhan.

  “Baiklah.” jawab Tao.

  Sesaat setelah waktu kembali berjalan, mereka bisa melihat belasan kristal es yang dilancarkan Xiumin dihalau oleh sayap di punggung Lara yang berubah menjadi tameng seperti saat ia mencoba menghalaunya dulu. Setelah ia berhasil mengubah sayapnya menjadi tameng, Lara mencoba untuk mempertahankan tameng tersebut agar yang lain bisa memeriksanya.

  “That’s great, Lara!” seru Chanyeol, Xiumin dan Tao hampir berbarengan sementara yang lainnya pun terpana.

  “Apa kau baik-baik saja?” tanya Chen, D.O, Kai, dan Baekhyun.

  “Apa terasa sakit?” tanya Lay, Sehun, dan Suho kemudian menanyakan pertanyaan serupa.

  Lara membalikkan tubuhnya dan tersenyum lembut.

  “Tidak, aku baik-baik saja guys.” jawabnya.

  Lay kemudian maju kedepan dan bermaksud ingin menyembuhkan luka di tangan Lara. Tapi anehnya, luka yang dialami Lara sudah menghilang tak berbekas. Hanya ada bekas noda darah di tangannya, tetapi tak ada luka terlihat. Memarnya pun hilang.

  “Krusnik mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan diri dengan cepat.” seru Luhan kemudian.

  “Kurasa hal itu juga berlaku terhadapmu.” ujar Lay tersenyum lega.

  “Apakah kami boleh memeriksa lebih teliti mengenai sayapmu yang berubah menjadi tameng ini?” tanya Suho kemudian setelah memastikan Lara baik-baik saja.

  “Yeah, tentu saja.” jawab Lara.

  “Sepertinya ini terbuat dari besi padat.” seru Suho kemudian setelah mengamati dengan seksama.

  “Pantas saja kau tidak merasakan dampak dari serangan Xiumin.” jelas Suho lagi.

  “Lara, bisakah kau mengingat bagaimana kau berubah bentuk seperti ini?” tanya Kris kemudian.

  “Yeah, kurasa. Sesaat setelah serangan dilancarkan, aku bisa merasakan sesuatu terhadap Krusnik Nanomachineku. Kurasa aku bisa melakukannya lagi.” seru Lara enteng.

  Tameng yang terbuat dari besi padat pun kembali berubah wujud menjadi sayap untuk terbang, kemudian setelah Lara mengerahkan usahanya, sayap tersebut berubah bentuk kembali menjadi tameng besi tersebut.

  “Well, kurasa sekarang aku tahu apa yang harus kulakukan untuk membuat Krusnik Nanomachineku berubah bentuk.” jelas Lara lagi.

  “Kalau begitu dengan ini, kunyatakan latihan selesai. Selamat Lara, kau berhasil!” ucap Kris dan yang lainnya dengan rasa puas dan bangga.

 

  Setelah latihan selesai, Lara kembali ke kamarnya untuk mandi dan mengganti pakaian sementara yang lainnya menyiapkan makan siang.

  “Guys, rasanya aneh beberapa hari ini aku tidak melihat Kate. Apa kalian tau di mana Kate?” tanya Lara saat makan siang. Para cowok dari planet EXO pun terpaku, tapi lalu Suho menjelaskan.

  “Sebenarnya, Kate pergi ke luar kota beberapa hari belakangan ini.” jelas Suho.

  “Apa? Ke mana? Kenapa ia tidak memberitahuku?” tanya Lara bingung.

  “Kate takut akan menganggu latihanmu.” ujar Luhan.

  “Tapi walau bagaimana pun seharusnya ia memberitahuku.” seru Lara lagi kecewa.

  “Lagi pula, ke mana ia pergi dan untuk apa?” tanya Lara lagi penasaran.

  “Well, Kate tidak bilang tujuan pastinya, tapi ia bilang ia pergi untuk menyelidiki keberadaan Methuselah.” jawab Kris.

  Lara terdiam dan terpaku mendengar jawaban Kris.

  “Methuselah? Untuk apa ia melakukannya?” tanya Lara lagi.

  “Untuk mengantisipasi apa yang akan mereka lakukan. Dengar Lara, tadi pagi Kate memberitahukan sebuah informasi padaku. Ia bilang bahwa ia menemukan tempat di mana Methuselah mungkin berada dan membangun peradaban baru setelah “Red Mars Project” waktu itu. Selain itu, Kate bilang bahwa ia menemukan tanda-tanda keberadaan Lady Seth Mary Clarence.” seru Luhan memberitahu informasi yang didapatkannya dari Kate pagi tadi.

  Lara dan yang lain yang baru mendengar informasi tersebut pun terhenyak.

  “Sungguh?” respon Lara singkat, tidak tahu apa yang harus dikatakan. Informasi itu membuat perasaan Lara sedikit senang, mungkin ia bisa bertemu dengan satu-satunya anggota keluarganya yang masih hidup. Tetapi, mendengar mengenai keberadaan Methuselah juga membuatnya tidak nyaman.

  “Lalu, di mana dia?” tanya Lara lagi.

  “Kate belum tahu pasti, oleh karena itu ia memutuskan untuk melanjutkan pencarian dan pergi ke luar kota. Um, kurasa bahkan akan ke luar negeri.” jelas Xiumin.

  “Well, okay.” sahut Lara lagi.


  “Guys, aku ingin mendiskusikan sesuatu dengan kalian.” ujar Lara kepada Suho, Kris, Luhan dan Xiumin. Mereka pun menoleh ke arah Lara.

  “Aku ingin tahu semua informasi yang kalian ketahui mengenai Methuselah. Kau tahu, kelemahan mereka dan bagaimana cara membunuh mereka.” jelas Lara.

  Suho, Kris, Luhan dan Xiumin pun melakukan kontak mata dan memasang wajah heran.

  “Apa? Aku ingin tahu...” seru Lara lagi melihat ekspresi heran mereka.

Mereka pun lalu tersenyum dan tertawa kecil. Mereka tidak mengira Lara akan meminta mereka untuk berdiskusi mengenai hal tersebut.

  Mereka berlima pun menuju ruang belajar setelah Suho membawa semua penelitian yang terkait dengan Methuselah supaya mereka bisa berdiskusi dengan lebih leluasa.

  “Well, kurasa kau sudah tahu secara garis besar asal muasal Kudlak Bacillus yang ditransfusikan ke dalam tubuh mereka, kan?” tanya Suho memastikan, Lara pun mengangguk.

  “Seperti yang pernah kukatakan, Kudlak Bacillus yang ada pada Methuselah bisa membuat beberapa dari mereka berubah wujud dan menambah kekuatan mereka. Methuselah juga mempunyai kekuatan yang berbeda pada tiap individu, tapi tidak semua Methuselah memiliknya. Kebanyakan dari mereka merubah tangan atau kuku mereka menjadi cakar yang tajam.” jelas Suho.

  “Ada beberapa dari mereka yang juga dapat mengendalikan elemental forces walaupun sangat jarang, yang pernah kutemui bisa mengendalikan api.” seru Kris menambahkan penjelasan mengenai Methuselah.

  “Tentu saja ada konsekuensi saat mereka menggunakan kekuatan yang mereka miliki.” sahut Suho.

  “Mereka harus mengkonsumsi sel darah merah, karena Kudlak Bacillus beroperasi dengan mengkonsumsi sel darah merah yang ada pada tubuh Methuselah. Selain itu, ditambah infeksi yang terjadi akibat letak Bumi yang lebih dekat ke Matahari, membuat mereka harus mengkonsumsi sel darah merah dalam jumlah ekstra.

  “Methuselah juga mampu meregenerasi luka ataupun bagian tubuh yang hilang. Mereka bisa terus bertahan hidup selama jantung mereka masih ada dan tidak dihancurkan.” jelas Suho lagi.

  Lara mendesah.

  “Kalau begitu, hal itu menjadikan mereka sulit dibunuh? Bagaimana dengan kelemahan mereka?”

  “Tentu saja mereka punya beberapa kelemahan.” sahut Luhan mencoba meredakan kecemasan Lara.

  “Seperti yang pernah kau dengar sebelumnya, mereka tidak bisa terkena sinar matahari. Sinar UV yang terdapat di matahari meningkatkan aktivitas Kudlak Bacillus yang ada di dalam tubuh Methuselah dan jika terpapar cukup lama, bisa menimbulkan efek terbakar pada kulit mereka.

  “Perak (silver) dapat menghentikan aktivitas Kudlak Bacillus yang ada dalam tubuh mereka dan mengubah mereka menjadi manusia biasa, tetapi tidak bisa membunuh mereka. Walau begitu, perak dapat menonaktifkan kekuatan Methuselah dan itu membuat mereka rentah terhadap serangan dan kita akan bisa membunuh mereka.” jelas Luhan.

  “Daerah yang vital berada di bagian kepala, leher, otak, dan jantung. Dengan menghancurkan daerah-daerah ini (dengan memenggal leher misalnya) akan membunuh Methuselah.” tambah Xiumin.

  Lara mengangguk mengerti dan merasa lega karena ternyata ada cara untuk membunuh Methuselah.

  “Selain itu, ada sesuatu yang sangat ampuh untuk membunuh para Methuselah, jadi kau tidak perlu khawatir Lara.” seru Kris kemudian.

  Lara terdiam sejenak kemudian mengerti maksud Kris. Ia kembali terngiang perkataan Kris waktu itu bahwa Lara bisa mendapatkan sumber tenaga Krusnik Nanomachinenya dari para Methuselah itu. Ia dengan mudah dapat membunuh Methuselah dengan menghisap habis darah mereka. Mungkin akan dibutuhkan beberapa usaha, tapi itu tidak akan menjadi masalah. Senyuman pun mengembang di wajah Lara.

  Setelahnya mereka kembali mendiskusikan hal-hal lain yang berkaitan dengan Methuselah.

  Setelah selesai, Lara pun kembali ke kamarnya untuk mencerna informasi-informasi yang baru saja ia dapatkan.

  KNOCK KNOCK         

  “Lara, boleh aku masuk?” tanya Sehun.

  “Ya, Sehun. Masuklah..” ujar Lara.

  “Ada apa?” tanya Lara seraya naik ke tempat tidur untuk membaringkan badannya.

  “Tidak apa, aku hanya ingin bersama denganmu.” ujar Sehun.

  “Oh, baiklah. Kemarilah.” seru Lara dan mengajak Sehun untuk naik ke tempat tidurnya, melupakan nasihat Xiumin tentang tidak mengajak siapa pun tidur bersamanya. (Chen urusan lain) >.<

  “Kau tidak keberatan kan. Aku ingin berbaring sebentar.” ucap Lara lagi kemudian terlentang di tempat tidur.

  Sehun diam tanpa menyetujui ucapan Lara, ia pun mengikuti Lara dan memandanginya dari samping tempat tidur.        

  “Mengapa kau hanya berdiri di sana? Ke marilah.” ajak Lara lagi melihat Sehun yang hanya diam saja dan berdiri memandanginya dari samping tempat tidur.

  Sehun pun naik ke tempat tidur dan kemudian duduk bersila. Kemudian Lara melihat ke arah Sehun dan melihat ekspresi wajah Sehun yang kelihatan murung.

  “Sehun...ada apa?” seru Lara ingin tahu.

  Sehun berdiam diri sejenak, mengunci mulutnya dan tersenyum sekilas,   “Tidak apa-apa.”

  ‘Hm, kuharap di saat-saat seperti ini aku bisa membaca pikiran seperti Luhan.’ ujar Lara di dalam hatinya.

  “Sehun, ada apa? Kau bisa memberitahukannya padaku.” ujar Lara lembut.

  Sehun terlihat masih ragu-ragu dan menghela nafas sebelum akhirnya berbicara.

  “Hm...kau tahu kan aku yang termuda di antara semua cowok dari Planet EXO.” ucap Sehun memulai.

  “Ya..” sahut Lara sambil menganggukkan kepalanya pelan.

  “Aku merasa aku mendapatkan perlakuan yang berbeda dari yang lain.” seru Sehun, mengecilkan suaranya dan merasa agak tidak enak memberitahukan hal tersebut kepada Lara.

  “Kenapa kau merasa begitu?” tanya Lara merasa agak terkejut mendengar apa yang baru saja dikatakan Sehun kemudian bangun dari posisi tidurnya dan mendekati Sehun.

  “Well..uh..um.” sahut Sehun masih ragu-ragu.

  “Ya, aku merasa aku tidak mendapat perlakuan yang sama seperti yang didapatkan Lay hyung, DO hyung, Luhan hyun, Umin hyung, Chen hyung..” ucap Sehun akhirnya.

  Mendengarnya, Lara pun mengerutkan keningnya.

  ‘Apa maksudnya?’ ucap Lara dalam hatinya, masih belum bisa mendapatkan apa yang ingin disampaikan Sehun.

  “Perlakuan seperti apa yang kau maksud, Sehun?” tanya Lara lagi dengan lembut.

  Sehun menghela nafas, kemudian membuat senyum segaris di bibirnya dan menggaruk kepalanya kelihatan agak frustasi.

  “Bukan apa-apa, sudah lupakanlah.” sahutnya.

  Kemudian Sehun tidur tengkurap dan menenggelamkan kepalanya di sela-sela lengannya yang saling bertautan satu sama lain.

  Lara pun segera berpikir keras, mencoba menebak apa kiranya yang dimaksudkan oleh Sehun.

  ‘Hal apa ya kiranya..yang membedakan perlakuanku dengan Lay, Luhan, Xiumin, Chen dan D.O?’ Lara bertanya lagi dalam hati.

  Lara pun melihat ke arah Sehun yang sedang menenggelamkan kepalanya sambil memikirkan apa kira-kira yang ingin disampaikan Sehun.

  Kemudian Sehun tiba-tiba mengangkat kepalanya dan menghadap Lara. Ia melihat ekspresi wajah Lara yang sedang kebingungan yang mencoba menerka-nerka maksud ucapannya tadi. Sehun pun tersenyum.

  “Hei Lara, boleh aku bertanya satu hal padamu?” ucap Sehun.

  “Hm, ya tentu saja Sehun...” jawab Lara.

  “Bagaimana perasaanmu saat Lay hyung menciummu waktu itu? Ketika kekuatanmu mulai bangkit?” ucap Sehun polos.

  Lara merasa terhenyak dan terkejut mendengar pertanyaan yang tiba-tiba keluar dari Sehun. Apalagi pertanyaan mengenai hal itu.

  “Ah..Um..Well, bagaimana ya..” ujar Lara tergagap.

  “Rasanya itu..bagaimana ya...Begitulah. Lagipula kenapa kau ingin tahu Sehun?” ujar Lara lagi.

  “Hanya penasaran...bagaimana jika kau melakukannya denganku?” jawab Sehun masih dengan wajah polosnya.

  ‘Apa?’ ucap Lara dalam hati.

  Tapi kemudian ia menanggapinya dengan tenang.

  ‘Apa mungkin, hal inilah yang dimaksud Sehun tadi? Bahwa hal yang tak ia dapatkan perlakuan yang sama adalah ketika aku tidak menciumnya?’ pikir Lara lagi.

  Tapi kemudian, ia membayangkan apa yang dikatakan oleh Sehun         .

  ‘Bagaimana jika aku berciuman dengan Sehun?’ membuat pipinya memerah.

  Tapi kemudian Lara akhirnya mengetahui apa yang membuat Sehun murung.

  “Apa kau ingin aku menciummu?” tanya Lara kemudian kepada Sehun.

  Sehun, yang tidak berpikir bahwa Lara akan menawarkannya hal itu pun kemudian agak terkejut.

  “O-oh? Ya.” ucapnya merasa terkejut sekaligus lega bahwa Lara mengerti maksud ucapannya.

  “Baiklah, tutup matamu.” seru Lara lagi.

  Sehun pun langsung menutup matanya dan tersenyum. Merasa senang karena akan dicium Lara.

  Lara kemudian mendekatkan wajahnya ke arah Sehun perlahan. Lalu ia menempatkan bibirnya di pipi Sehun.

  CUP

  Lara tidak sanggup, bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika ia benar-benar mencium bibir Sehun.

  Sehun pun merasa kecewa karena yang ia inginkan tidak tercapai.

  ‘Ah, kenapa Princess malah mencium pipiku.’ ujar Sehun dalam hati.

  Selesai mencium pipi Sehun, Lara pun memperhatikan ekspresi muka Sehun.

  Terpancar ekspresi kecewa dan cemberut dari muka Sehun.

  “Maaf ya...Aku rasa, ini yang terbaik untuk saat ini.” ucap Lara lembut dan simpati.

  “Kenapa? Apa karena aku yang termuda di antara semuanya, makanya kau menganggapku masih kecil?” sahut Sehun sekarang terlihat serius. Tapi, ia masih bisa menahan kekecewaannya terhadap Lara tetapi menghindari kontak mata dengannya.

  “Bukan begitu...” ujar Lara.

  “Lalu kenapa?” tanya Sehun lagi.

  “Karena....entahlah. Momen-nya belum pas mungkin? Semua ciuman..ehm..atau perlakuan yang aku lakukan terhadap kalian, selama ini mengalir begitu saja, sama sekali tidak direncanakan.” jelas Lara.

  “Jadi, maafkan aku kalau aku belum bisa menciummu ya...” ucap Lara lagi.

  Sehun pun menghela nafasnya, masih kelihatan tidak bisa menerima penjelasan dari Lara.

  “Baiklah kalau begitu. Princess, maaf aku mengganggu waktu istirahatmu, aku akan keluar.” ujar Sehun dan bergegas bangun dari tempat tidur dan keluar dari kamar.

  ‘Ada apa dengannya? Apa dia ngambek?’ batin Lara selepas Sehun mengatakan kalimat terakhirnya.

  Lara bukannya menolak mencium Sehun, ia bisa saja melakukannya. Tapi, ia tidak mau melakukannya tanpa perasaan. Dan lagi, dia merasa aneh. Walaupun sudah tahu ke-12 cowok EXO itu terikat dengannya, kalau harus menyukai dan apalagi mencium ke-12 cowok berbeda, ia masih merasa itu bukanlah hal yang wajar.

  Tapi akhirnya, Lara memanggil Sehun dan bergegas menghampirinya.

  “Sehun...! Tunggu!” ujar Lara dan memegang lengan Sehun.

  “Apa kau marah karena aku tidak menciummu?” tanya Lara dengan nada suara yang lembut.  

  Sehun masih menghindari kontak mata dengan Lara dan menggeleng sekilas.

  Seakan Sehun lupa bahwa Lara mengetahui gerak-gerik Sehun ketika berbohong, Lara pun tahu bahwa Sehun sedang berbohong.

  “Sehun, look at me...” seru Lara lagi sambil memegang pipi Sehun agar wajahnya menghadap Lara.

  “Kalau kau memang sangat ingin aku menciummu, aku akan menciummu.” ujar Lara lagi.

  Ekspresi wajah Sehun pun langsung berubah mendengar hal itu.

  “Benarkah?” tanyanya antusias.

  “Ya. Tapi kau harus menutup matamu lagi. Aku akan merasa malu kalau kau tidak melakukannya. Jangan khawatir, aku berjanji kali ini tidak akan mencium pipimu. Dan, bersabarlah karena aku tidak mau menciummu asal-asalan, aku butuh sedikit waktu.” pinta Lara panjang lebar kepada Sehun.

  “Okay, baiklah!!” ujarnya senang.

  Sehun pun menutup matanya. Lara menghembuskan nafasnya dan mulai memperhatikan wajah Sehun. Wajah yang sangat tampan, tidak akan berubah dalam keadaan apapun. Tapi ia masih mencoba menemukan hal-hal yang bisa membuatnya mencium Sehun. Tingkah lakunya terhadap yang lain ketika menginginkan sesuatu, pengucapannya yang sedikit cadel, dan juga ia selalu menuruti apa kata Lara.

  Lara pun pelan-pelan mendekati wajah Sehun, ia menempatkan kedua lengannya di pundak Sehun, bibirnya semakin dekat dengan wajah Sehun, kemudian akhirnya bibir Lara mencapai bibir Sehun.

  Setelah itu, Sehun merespon ciuman Lara yang lembut dan kemudian balas menciumnya beberapa kali. Ia berhenti saat Lara akhirnya mundur selangkah, merasa bahwa tindakan yang Sehun lakukan sudah lebih dari cukup dan memutuskan menyudahi ciumannya.

  ‘Wow.’ Batin Lara.

  “Kau sepertinya sangat mahir dalam hal ini. Apa kau sudah pernah melakukan ini sebelumnya?” pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Lara. Sementara itu, Lara bisa melihat kilatan sinar biru dan simbol muncul di tangan kanan Sehun.

  “Tentu saja tidak. Aku belum pernah mencium ataupun dicium siapa pun. Hm, jadi ini rasanya dicium...” sahut Sehun merasa puas.

  “Anyway, terima kasih karena sudah mengabulkan permohonanku!” ujar Sehun dengan ceria dan senang kemudian mencium pipi Lara sekilas.

  “Sama-sama.” ucap Lara turut merasa senang.

  “Oh Sehun, tolong rahasiakan dari yang lainnya ya...” pinta Lara.

  ‘Bisa gawat kalau tiba-tiba ke-12 cowok EXO tiba-tiba menginginkan hal yang sama.’ batinnya dalam hati.

  “Baiklah!” ujar Sehun singkat.

  Kemudian Lara pun menghabiskan penghujung hari dengan Sehun hari itu.


Note: Kyaaaa kyaaaaa Oh Sehun!!!! >.<

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
anmade #1
Chapter 43: Putri duyung! Wow! O.o
anmade #2
Chapter 42: Waaah~ lara ada kemajuan ^^ narasi combatnya enak dibaca kok. Penasaran sm lanjutannya :D
AnastasiaDea
#3
Chapter 41: Kyaaaaa Baby Thehun is so masculine... ^^
I would like to be catched by Hun oppa, but I think he is not strong enough to carry me...
anmade #4
Chapter 40: waaah hahaha ngebayangin pipi bakpaonya Xiumin bikin aku ikutan ketawa wkwk terimakasih utk updatenya~ kutunggu lanjutannya yaa ^_^
anmade #5
Chapter 39: hello~ aku suka ceritanya :) ditunggu lanjutannya ya~ hehe cerita ini bikin penasaran :D
AnastasiaDea
#6
Chapter 39: Sometimes I wonder how did you manage to update so often...
Good job!!!
AnastasiaDea
#7
Chapter 38: Kyaaaaaaaaa.... I am blushing so haard... glad that I didn't get any nose bleed... kamsahamnidaaaa author-niiiiiiiim.... kekeke... if I can give this story more than 1 upvote, I would like to give this story 50 upvotes... <3<3<3<3
AnastasiaDea
#8
Chapter 36: Kyaaaaaaaaaaaaaaa........
Finally an update.... ^^
AnastasiaDea
#9
Annyeong... ^^ New reader imnidaaaa.... *bow 90 degrees*
It's a beautiful story, the plot is very AMAZING *nose bleed*
Well, that's true, I got nose bleed when I read this story...
Awww... I hope that you'll update this story soon...
And maybe,,, some fluffy chapters with Suho oppa... *wink wink*
That's all from me.. thank yooooouuuu... *blowing kiss*
Ainizzamani #10
Chapter 34: What.... Why would Luhan do that? ;( I don't read manga so I don't know what's happening... Lara berubah jadi apa? Knp harus darah? Omg so many questions. But at least she kissed Lay lol xDD