Chapter 18 - Tao

Keabadian yang Rapuh

“Lara, aku takut sekali...” ucap Tao yang menyandarkan kepalanya di pundak Lara sambil memeluknya dari belakang dan bergerak maju mengikuti tubuh Lara.

   “Tenang, tenang. Tutup saja matamu, aku akan berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan misinya dan keluar dari sini.” ujar Lara.

   Lara dan Tao saat itu berada di hutan. Dalam rangka acara Field Trip sekolahnya, mereka berpergian ke suatu daerah di alam terbuka untuk pergi camping dan saat itu Lara dan Tao sedang mengikuti sebuah kegiatan malam yaitu, Telusur Malam.

   Acara itu dikhususkan untuk mengasah keberanian para siswa dan bagaimana mereka bertahan di suasana malam saat mereka harus menyelesaikan sebuah misi.

   Misinya adalah, menyusuri daerah hutan yang sudah disiapkan oleh Panitia, menyelesaikan misi dan mencari jalan keluar sebelum waktu yang ditentukan habis.

   Tao, menjadi salah satu cowok yang sering dijahili kakak-kakak EXO nya pun tumbuh menjadi cowok yang penakut. Walaupun di lain waktu, ia bertarung lebih baik dari siapun menggunakan jurus-jurus yang dikuasainya.

   Tapi kalau soal urusan hantu dan hal-hal menakutkan lainnya, Tao menjadi crybaby. Untung saja Lara bukanlah seseorang yang gampang merasa takut.

   Di kesempatan itu, semua siswa di sekolahnya berpartisipasi dan juga tergabung dalam satu kelompok. Dalam rangka mempererat hubungan yang terjalin antara masing-masing tingkat, yaitu Kelas 1, Kelas 2, dan Kelas 3, maka para guru dan kepala sekolah memutuskan untuk menggabungkan tiga tingkatan kelas tersebut dan membentuk kelompok baru yang berisi gabungan dari tiga tingkatan tersebut. Karena hari itu giliran Lara mendekatkan ikatan dengan Tao, maka ia pun memutuskan untuk bergabung dengan Tao dan membuat kelompok sendiri.

   Sejauh ini Tao sudah banyak membantunya dalam memasang tenda, menyiapkan kayu bakar dan juga mengumpulkan bahan makanan.

   Hanya butuh satu kegiatan lagi untuk di selesaikan, yaitu kegiatan Telusur Malam ini.

   Misinya adalah untuk mencari batu seukuran bola baseball yang terbungkus kain putih sambil menelusuri hutan. Tidak hanya sampai di situ saja, di setiap bagian di hutan tersebut juga dipenuhi dengan hantu bohongan yang disiapkan guru dan para murid.


   Memutuskan tidak akan bertindak gegabah lagi, Luhan pun tidak ingin mencoba melarang Lara agar tidak mengikuti acara Camping ini. Ia memutuskan untuk menjaga dan mengawasi Lara secara diam-diam saja sepanjang kegiatan. Termasuk saat Tao dan Lara sedang melakukan kegiatan Telusur Malam tersebut. Sementara Sehun, Kai, D.O, Chanyeol, Chen, Baekhyun, Lay, Suho, Kris, dan Xiumin sudah mengawasi dari pos nya masing-masing sepanjang jalur di hutan tersebut, Luhan mengikuti pergerakan Tao dan Lara setiap mereka berpindah tempat.

   Saat itu Lara sudah di area ke-4 saat ada sosok besar diselimuti kain putih keluar tiba-tiba dari semak-semak dan mengagetinya.

   “Huwa.. Aaaah!” Tao pun berteriak ketakutan.

   Lara pun merasa terkejut sedikit tapi ia tidak berteriak. Kemudian ia segera mencari di tumpukan dedaunan misi yang harus ia selesaikan.

   Ia baru bisa menemukan keberadaan Bola Baseball yang menjadi misinya tersebut di area ke-7. Bola tersebut berada di dahan pohon yang sayangnya cukup tinggi untuk diraih Lara. Ia pun mencoba menjangkaunya tetapi tidak berhasil menggapainya. Ditambah Tao yang tidak berhenti memeluknya dari belakang, Lara kesulitan menjangkau bola tersebut.

   Terlintas di pikiran Lara untuk meminta bantuan Tao, tapi ia rasa mustahil karena Tao gemetaran dan pasti ia merasa takut sekali.

   Luhan dari balik pohon melihat Lara kesulitan kemudian memutuskan untuk membantu Lara mengambil Bola tersebut dengan kekuatan Telekinesisnya.

   Akhirnya Lara mencoba menggapainya sekali lagi, tepat saat Bola tersebut tiba-tiba sedikit bergerak kemudian jatuh ke tangan Lara.

   ‘Ah, syukurlah.’ ucap Lara lalu menangkap Bola tersebut.

   Lara dan Tao pun berhasil menyelesaikan kegiatan Telusur Malam tersebut sebelum waktu yang ditentukan berakhir.

   Setelah keluar dari hutan tersebut, Lara melihat wajah Tao kemudian menghapus air mata dari wajahnya, menepuk-nepuk punggungnya dan memeluknya.

   “Sudah, sudah...Sudah berakhir Tao, jangan menangis lagi.” ujar Lara. Ia merasa sedih sekali karena melihat Tao yang masih gemetar.

   Acara selanjutnya disambung dengan acara makan malam. Ia pun bergegas mengambil makan malam untuk dirinya dan Tao. Tao yang saat itu masih ketakutan pun hanya duduk diam sambil menundukkan kepalanya.

   Lara pun memutuskan untuk menyuapinya karena tangan Tao masih gemetaran.

   “Ayo buka mulutmu...” seru Lara sambil menyuapkan soup hangat ke mulut Tao setelah sebelumnya meniupi soup yang masih panas tersebut.

   Tao pun membuka mulutnya, “Terima kasih” ucapnya.


Note: Cerita Tao juga terasa sedikit ya? Nanti akan kutambahkan.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
anmade #1
Chapter 43: Putri duyung! Wow! O.o
anmade #2
Chapter 42: Waaah~ lara ada kemajuan ^^ narasi combatnya enak dibaca kok. Penasaran sm lanjutannya :D
AnastasiaDea
#3
Chapter 41: Kyaaaaa Baby Thehun is so masculine... ^^
I would like to be catched by Hun oppa, but I think he is not strong enough to carry me...
anmade #4
Chapter 40: waaah hahaha ngebayangin pipi bakpaonya Xiumin bikin aku ikutan ketawa wkwk terimakasih utk updatenya~ kutunggu lanjutannya yaa ^_^
anmade #5
Chapter 39: hello~ aku suka ceritanya :) ditunggu lanjutannya ya~ hehe cerita ini bikin penasaran :D
AnastasiaDea
#6
Chapter 39: Sometimes I wonder how did you manage to update so often...
Good job!!!
AnastasiaDea
#7
Chapter 38: Kyaaaaaaaaa.... I am blushing so haard... glad that I didn't get any nose bleed... kamsahamnidaaaa author-niiiiiiiim.... kekeke... if I can give this story more than 1 upvote, I would like to give this story 50 upvotes... <3<3<3<3
AnastasiaDea
#8
Chapter 36: Kyaaaaaaaaaaaaaaa........
Finally an update.... ^^
AnastasiaDea
#9
Annyeong... ^^ New reader imnidaaaa.... *bow 90 degrees*
It's a beautiful story, the plot is very AMAZING *nose bleed*
Well, that's true, I got nose bleed when I read this story...
Awww... I hope that you'll update this story soon...
And maybe,,, some fluffy chapters with Suho oppa... *wink wink*
That's all from me.. thank yooooouuuu... *blowing kiss*
Ainizzamani #10
Chapter 34: What.... Why would Luhan do that? ;( I don't read manga so I don't know what's happening... Lara berubah jadi apa? Knp harus darah? Omg so many questions. But at least she kissed Lay lol xDD