Chapter 4

Keabadian yang Rapuh

Setahun telah berlalu lagi, yang juga berarti bahwa ini tahun terakhirnya di Sekolah Menengah Atas. Satu hari sebelum hari ulang tahunnya, Lara mengira-ngira apakah di umurnya yang ke-18, ia juga akan kedatangan kucing lagi dan kira-kira ada berapakah kucing yang akan datang lagi.

   Pagi harinya, alih-alih menemukan tambahan kucing lagi, ia mendapati dirinya sedang dipeluk oleh seseorang. Karena ia masih agak mengantuk, ia pun memutuskan untuk tidur sebentar lagi.

   ‘Siapa ini? Kate?’ sangka Lara dalam hati masih sambil memejamkan matanya. Karena masih mengantuk, Lara pun memutuskan untuk kembali terlelap.

   Tetapi kemudian ia merasa ada yang mencium pipinya. Padahal orang yang sedang memeluknya masih menempatkan kepalanya di sekitar leher Lara karena ia bisa merasakan rambut orang tersebut menyentuh Lara.

   Kemudian ada lagi yang mengelus-elus rambut nya dan juga punggung nya bersentuhan dengan punggung orang lain. Lara pun merasa cemas dan memutuskan untuk membuka matanya walaupun ia masih mengantuk.

   Alih-alih melihat Kate seperti yang tadi ia kira yang sedang memeluknya, terlihat cowok asing dengan rambut berwarna jingga. Lara pun merasa kaget dan sontak melepaskan pelukan cowok tersebut di pinggang nya dan bangun terduduk dengan tiba-tiba dengan perasaan terkejut yang mengakibatkan kepalanya terbentur cukup keras dengan kayu di kepala tempat tidur.

   “Ouch!” ucapnya merasa kesakitan.

   Spontan, hal tersebut membuat kehadiran orang-orang yang ada di kamar tidur Lara memperhatikannya.

   “Apa anda tidak apa-apa?” sahut seorang cowok dari seberang tempat tidurnya dengan cemas.

   ‘Aduh, sakit!’ ujar Lara di dalam hati.

   Karena Lara masih merasa sakit dan kaget akibat terbentur kayu saat masih belum sepenuhnya sadar dari tidur maka ia tidak menjawab.

   Seorang cowok yang kalem yang berada dekat dengan kepala Lara saat terbentur pun mendekati Lara kemudian memegang kepala Lara dengan lembut. Sepintas Lara merasakan sesuatu energi yang mengalir di atas kepalanya kemudian sedetik kemudian Lara tidak merasakan sakit lagi. Karena Lara masih merasa bingung dan kaget, ia pun tidak sadar bahwa rasa sakitnya sudah hilang dan bahwa cowok tersebutlah yang sudah menyembuhkan rasa sakitnya.

   “Maaf, apa kami membuat anda kaget?” seru seorang cowok bertubuh kekar di pojok kanan tempat tidur. Perlahan, cowok yang tadi memeluk Lara dan yang tidur memunggungi Lara pun ikut terbangun. Lalu ke-tujuh cowok lain nya pun bergegas mendekati Lara. Satu cowok sedang berbaring di dekat kepala Lara dengan satu tangan kiri menyangga kepalanya, tersenyum saat Lara menatap wajahnya.

   ‘Dia pasti yang tadi mencium pipiku.’ duga Lara

   Kemudian ia menatap cowok yang tadi berada di kepala tempat tidur saat ia terbentur, ‘kemudian ini pasti cowok yang membelai rambutku.’ pikirnya lagi. Ia mendapati cowok yang bibirnya mempunyai bentuk tanda hati sedang duduk sambil memangkukan dagu di kedua punggung tangan nya berada di seberang Lara mempunyai bahu kecil dan kelihatan menggemaskan.     

   Kemudian ada lagi cowok yang duduk dengan memeluk kedua tangan nya sambil memangku dagu di lututnya terlihat khawatir melihat kearah Lara.

   ‘Ia kelihatan cemas menunggu seseorang...atau sesuatu.’ pikir Lara.

   Dua cowok yang kelihatan nya sedang menjahili seorang cowok yang mempunyai lingkaran hitam di bawah matanya pun turut menghampiri Lara. Salah satu cowok yang tadi sedang menjahili cowok panda itu bertubuh tinggi dan mempunyai telinga yang lebar sementara satunya lagi agak pendek tapi terlihat bubbly.

   Satu orang cowok bergegas menghampiri Lara dari sudut pojok sebelah kiri di sebelah cowok yang jika tersenyum, bibirnya akan membentuk hati.

   Sementara satu cowok terakhir berada agak jauh dari tempat tidur Lara, sedang duduk dengan mengangkat satu kakinya dan terlihat raut cemas dari matanya, memperhatikan Lara.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
anmade #1
Chapter 43: Putri duyung! Wow! O.o
anmade #2
Chapter 42: Waaah~ lara ada kemajuan ^^ narasi combatnya enak dibaca kok. Penasaran sm lanjutannya :D
AnastasiaDea
#3
Chapter 41: Kyaaaaa Baby Thehun is so masculine... ^^
I would like to be catched by Hun oppa, but I think he is not strong enough to carry me...
anmade #4
Chapter 40: waaah hahaha ngebayangin pipi bakpaonya Xiumin bikin aku ikutan ketawa wkwk terimakasih utk updatenya~ kutunggu lanjutannya yaa ^_^
anmade #5
Chapter 39: hello~ aku suka ceritanya :) ditunggu lanjutannya ya~ hehe cerita ini bikin penasaran :D
AnastasiaDea
#6
Chapter 39: Sometimes I wonder how did you manage to update so often...
Good job!!!
AnastasiaDea
#7
Chapter 38: Kyaaaaaaaaa.... I am blushing so haard... glad that I didn't get any nose bleed... kamsahamnidaaaa author-niiiiiiiim.... kekeke... if I can give this story more than 1 upvote, I would like to give this story 50 upvotes... <3<3<3<3
AnastasiaDea
#8
Chapter 36: Kyaaaaaaaaaaaaaaa........
Finally an update.... ^^
AnastasiaDea
#9
Annyeong... ^^ New reader imnidaaaa.... *bow 90 degrees*
It's a beautiful story, the plot is very AMAZING *nose bleed*
Well, that's true, I got nose bleed when I read this story...
Awww... I hope that you'll update this story soon...
And maybe,,, some fluffy chapters with Suho oppa... *wink wink*
That's all from me.. thank yooooouuuu... *blowing kiss*
Ainizzamani #10
Chapter 34: What.... Why would Luhan do that? ;( I don't read manga so I don't know what's happening... Lara berubah jadi apa? Knp harus darah? Omg so many questions. But at least she kissed Lay lol xDD