Chapter 40

Keabadian yang Rapuh

   Kris menghampiri Lara. “Bagus, Lara!” ujarnya puas.

   “Kita istirahat 15 menit sebelum melanjutkan latihan.” tambah Kris.

   “Kris, ke mari sebentar!” panggil Suho saat Kris akan terbang ke suatu tempat.

   “Tidak kah kau pikir kau terlalu keras pada Princess? Bagaimana kalau tadi ia jatuh dan terbawa ke dalam pusaran angin?!” sahut Suho agak marah.

   “Tenang, aku akan menjaganya dan memastikan ia akan baik-baik saja.” jawab Kris ringan.

   “Suho, kuharap kau mengerti. Kita tidak punya banyak pilihan. Kita tidak tahu kapan Methuselah itu akan mulai menyerang lagi.” tambah Kris prihatin sambil memegang bahu Suho.

   Suho pun tidak merespon dan merasa pasrah. Walau bagaimana pun Kris benar.

   “Bersiaplah. Kali ini giliranmu.” seru Kris lagi kepada Suho. Kemudian Kris terbang ke suatu tempat.


   “Lara...” “Princess..” “Kau tidak apa-apa kan?” tanya hampir seluruh cowok dari Planet EXO setelah Lara berhasil menyelesaikan latihan pertamanya.

   “Tenang guys, aku tidak apa-apa kok. Jangan khawatir!” jawab Lara.

   “Maaf kalau Kris hyung terlalu keras padamu.” ucap Tao.

   “Ya, karena dia yang paling pandai mengatur strategi bertarung dan dulu ia sempat membantu King Charles bertarung, kami setuju dia yang melatihmu sekarang.” tambah Chanyeol.

   “Ah, begitu ya...” sahut Lara.

   “Ngomong-ngomong kau tadi hebat sekali!” seru D.O tiba-tiba.

   “Ya, bisa menghindari pusaran angin Sehun dengan gesit!” tambah Kai.

   “Orang normal tidak akan lama bertahan dan pasti akan mudah tersedot ke dalam pusaran, tapi kau hebat!” ucap Sehun juga.

   “Terima kasih. Yeah, aku memang merasa Nanomachineku ini menakjubkan.” sahut Lara agak tersipu.

   “Ngomong-ngomong, ada yang ingin kubicarakan dengan Kris. Tunggu sebentar ya..” seru Lara kemudian ia melengos dan terbang mengikuti arah Kris terbang tadi.


“Latihan selanjutnya di Pantai?” tanya Lara begitu ia sampai di tempat Kris berada. Kris yang sepertinya sedang mengamati keadaan di sekitar Pantai pun terkejut mendapati Lara berada di sampingnya.

   “Oh! Lara?! Apa yang kau lakukan di sini, kenapa tidak istirahat?” ujar Kris terkejut.

   “Kurasa aku masih bisa bertahan.” jawab Lara singkat. Ia lebih penasaran mengenai latihan yang akan ia lakukan selanjutnya.

   “Ayo.” ajak Kris singkat. Kris mengajak Lara untuk duduk di bawah pohon di pinggiran pantai.

   “Kau akan menyesal kalau tidak istirahat, latihan selanjutnya akan lebih berat.” seru Kris lagi.

   “Baiklah, aku mengerti.” ucap Lara pasrah.

   “Hei Kris, kurasa dari semua cowok aku merasa aku paling sedikit tahu mengenai dirimu.” ucap Lara kemudian.

   “Tidak penting kau tahu mengenai aku.” sahut Kris tak acuh. Tapi kemudian ia merasa kurang memberikan respon yang pantas.

   “Untuk saat ini itu tidak penting. Aku hanya berharap kau bisa segera menguasai Nanomachine Krusnikmu.” ucap Kris sambil mengelus kepala Lara.

   “Bagaimana kalau kau berjanji untuk memberitahuku jika aku berhasil di latihan selanjutnya.” pinta Lara.

   “Baiklah.” sahut Kris singkat dan tersenyum segaris.


ZAP

Setelah beberapa menit, terlihat Kai dan yang lainnya berteleportasi ke pantai tempat Lara dan Kris berada.

   Kris pun melengos pergi menghampiri Suho, terlihat membicarakan strategi untuk latihan Lara selanjutnya. Lara pun menghampiri mereka.

   “Lara, kau tidak bisa terus-terusan hanya mengandalkan sayapmu untuk menghindar dari serangan. Cobalah untuk mengendalikan Nanomachine Krusnikmu dan gunakan untuk melindungi dirimu.” ucap Kris sebelum memulai latihan.

   “Aku akan mencobanya.” respon Lara sungguh-sungguh.

   Suho menghela nafas sebelum memulai. Anggukan Kris kepada Suho menandakan mereka sudah bisa memulai latihan selanjutnya.

   Suho pun mulai mengendalikan air di sekitar pantai. Awalnya serangan yang kecil, ia mengendalikan segumpal air dan mengarahkannya ke Lara. Lara berhasil menghindar. Ia menghindarinya dengan terbang menggunakan sayapnya, dan masih belum menemukan cara lain untuk menghindari serangan Suho.

   “Suho, seriuslah!” teriak Kris setelah beberapa kali Suho hanya mengarahkan serangan air yang kecil terhadap Lara. Suho terlihat ragu-ragu sesaat, tapi kemudian ia menghela nafas dan mengangguk. Lalu ia memejamkan kedua matanya dan memfokuskan dirinya. Ombak yang besar mulai menggulung di belakang Suho. Kemudian dengan satu gerakan tangan, ia mengarahkannya ke arah Lara. Lara kelihatan terkejut karena tiba-tiba Suho menyerangnya dengan sekumpulan air yang banyak. Ia pun mencoba terbang menghindarinya tetapi tidak sepenuhnya berhasil. Lara pun basah terkena air yang dikendalikan Suho.

   “Bayangkan apa yang terjadi kalau yang barusan itu bukanlah hanya air, tapi kumpulan peluru atau benda tajam lainnya?” ujar Kris mencoba memotivasi Lara.

   Lara mengerti maksud Kris untuk memotivasinya mengendalikan Nanomachinenya lebih baik, tapi ia juga merasa kesal karena kesulitan mengendalikan Nanomachinenya.

   “Suho, ayo mulai lagi!” respon Lara.

   Kemudian, Suho pun mengendalikan air Pantai dan mengarahkan nya lagi ke arah Lara. Kali ini ia mengarahkannya bertubi-tubi, dengan ukuran air yang sedang. Lara mencoba menghindarinya.

   Pada akhirnya, Lara tersudut dan mengarah ke arah Pantai. Hal ini memberikan keuntungan untuk Suho dan membuatnya lebih mudah menyerang Lara karena posisi Lara yang sekarang terbang di atas ombak pantai. Suho pun dengan mudah menyerang Lara dan mengarahkan air dari bawah. Lara pun kewalahan, karena sedari tadi yang Lara rasakan adalah serangan air dari arah depan. Merasakan serangan air dari bawah, menggoyahkan posisi terbang Lara. Belum sempat Lara menyiapkan diri untuk serangan berikutnya, ia merasakan ditarik sesuatu. Ternyata gumpalan air—menyatu jadi satu seperti tali yang solid yang menarik Lara ke dalam air.

   Lara pun meronta dan berusaha lepas dari gumpalan air tersebut.

   “Kris, tidak kah menurutmu ini terlalu berlebihan?” tanya Suho kepada Kris merasa bersalah karena melancarkan serangan yang bertubi-tubi ke arah Lara.

   “Tidak. Lanjutkanlah. Kau melakukannya dengan bagus.” jawab Kris.

   Setelah terjadi pertentangan singkat dalam dirinya, Suho akhirnya menyerah pada keinginannya tidak melukai Lara dengan keinginannya agar Lara segera bisa mengendalikan Nanomachine Krusniknya.

   Setelah meronta dan berhasil lepas dari gumpalan air pertama, Lara dihadang oleh gumpalan air selanjutnya. Kali ini serbuan ombak yang menghempasnya. Lara pun terjatuh ke dalam air.

   “Lara!!!” teriak Suho.

   Seketika itu, Suho menghentikkan serangannya karena merasa khawatir.

   “Kris, mungkin kita sudahi dulu. Mungkin Lara memang tidak mempunyai kekuatan seperti Krusnik lainnya.” ujar Suho.

   “Benar Kris, kita tidak tahu apakah Lara juga mempunyai kekuatan seperti Krusnik lainnya. Dia tidak secara langsung ditingkatkan secara genetik seperti King Charles dan lainnya, kan?!” tambah Xiumin menjadi khawatir dengan keadaan Lara.

   Para cowok yang lainnya pun berpikiran sama dan merasa cemas dengan keadaan Lara.

   Kris kelihatan berpikir sejenak lalu merasa bersalah. Memang benar, mungkin selama ini mereka keliru. Kemampuan yang dimiliki Krusnik yang dijadikan percobaan dalam misi ‘The Red Mars Project’ adalah karena manusia yang ditingkatkan secara genetiklah yang mampu beradaptasi dengan Krusnik Bascilus. Tapi Lara tidak ditingkatkan secara langsung, melainkan anak yang lahir dari salah satu Krusnik.

   “Ngomong-ngomong, di mana Lara berada?” tanya Chen sekarang yang tidak melihat keberadaan Lara di mana pun setelah terjatuh ke air tadi.

   Yang lainnya pun menjadi khawatir takut Lara tenggelam.

   Sementara itu di sisi lain, Lara yang merasa kewalahan karena terhempas air yang dikendalikan Suho terus-menerus pun terbawa dan tenggelam di dalam air. Ia kesal tidak bisa mengendalikan Nanomachine seperti keingingannya. Ia pun membiarkan dirinya terombang-ambing oleh ombak di pantai.

   ‘Tidak bisakah aku melakukan sesuatu?!’ teriaknya kesal di dalam hati. Kemudian ia merasakan perubahan dalam tubuhnya tapi ia masih belum sadar apa yang terjadi pada tubuhnya.

   Setelah beberapa lama, Lara pun tersadar bahwa ia sedang berada di bawah air. Tetapi anehnya ia tidak merasa kesulitan bernafas. Selanjutnya ia juga merasa leluasa bergerak di dalam air. Ia mencoba memeriksa seluruh badannya dan menemukan suatu keganjilan.

   Lara melihat ke tubuh bagian bawahnya. Alih-alih ia melihat dua buah kaki, sebaliknya ia melihat sesuatu yang mirip dengan sirip ikan yang menghiasi tubuh dari bagian bawah pinggang sampai ke ujung kakinya. Lara pun terkesiap. Ia lalu mengira ia akan kehabisan oksigen karena membuka mulutnya tiba-tiba. Tapi ternyata itu tidak terjadi. Ia menemukan keanehan lain di bagian lehernya. Ia merabanya dan bisa merasakan beberapa sayatan kecil.

   ‘Apa ini? Insang?!’ pikir Lara.

   ‘Lara, kau di mana? Kau tidak apa-apa kan?’ tiba-tiba suara Luhan terdengar di kepalanya.

   ‘Ah..Luhan! Aku..baik-baik saja—kurasa. Ada yang aneh dengan diriku..’ sahut Lara, ragu-ragu ingin memberitahu perubahan aneh yang sedang terjadi pada dirinya.

   ‘Lara! Ada apa??!’ tanya Luhan yang sekarang agak khawatir dengan keadaan Lara.

   ‘Aku..aku...’ Lara tidak meneruskan ucapannya.

   ‘Apa yang harus kulakukan? Apa yang sebenarnya terjadi?’ seru Lara dalam hati, lupa bahwa Luhan bisa mendengar pikirannya. Lara mencoba memejamkan dan mengucek kedua matanya, berpikir mungkin ia salah lihat. Tapi, sirip dan insangnya masih di sana sewaktu ia membuka matanya lagi.

   ‘Lara, tenanglah! Suho dan Kris akan segera menjemputmu. Bisakah kau mencoba berenang ke permukaan?’ pinta Luhan kemudian.

   ‘Apa? Tidak. Kumohon jangan menjemputku.’ sahut Lara kepada Luhan.

   ‘Aku tidak ingin mereka melihat tubuhku yang aneh ini...’ seru Lara lagi.

   ‘Aneh? Apa yang ia maksud?’ respon Luhan tanpa menanyakan langsung kepada Lara.

   ‘Lara, jangan main-main. Kau baik-baik saja kan? Kami khawatir tidak bisa melihatmu di permukaan.’ ucap Luhan lagi kepada Lara.

   ‘Ah, celaka. Bagaimana aku bisa berenang ke permukaan dalam wujud seperti ini?’ batin Lara lagi dalam hati.

   Luhan yang sudah kehilangan kesabaran pun akhirnya berkata, ‘Lara! Apa yang kaubicarakan? Wujud apa yang kau maksud? Apa yang terjadi dengan dirimu?’

   ‘Ya ampun. Tentu saja. Kenapa aku selalu lupa dengan kemampuan Luhan?’ tanyanya pada diri sendiri. Merasa bodoh karena gagal merahasiakannya dari Luhan.

   ‘Luhan! Kumohon, aku baik-baik saja. Kalian tidak perlu menghampiriku! Aku akan berenang ke permukaan.’ seru Lara kepada Luhan, mencoba meyakinkannya.

   “Lara bilang ia baik-baik saja dan akan mencoba berenang ke permukaan.” sahut Luhan kepada 11 cowok lainnya, meneruskan pesan dari Lara.

   Beberapa detik kemudian, terlihat sembulan kepala berwarna kemerahan seperti warna rambut Lara. Akhirnya para cowok dari planet EXO pun merasa lega karena Lara akhirnya muncul di permukaan.

   ‘Syukurlah...Kau membuat kami cemas, Lara! Kemarilah...’ seru Luhan lagi melalui telepatinya.

   ‘Maaf, aku tidak bisa.’ jawab Lara kemudian.

   ‘Apa..? Tapi, kenapa?’ tanya Luhan kebingungan.

   ‘Luhan, ada yang aneh dengan tubuhku...Aku tidak ingin kalian melihatnya...’ seru Lara cemas.

   Luhan mengkerutkan dahinya, kebingungan dengan ucapan Lara barusan.

   ‘Apa maksudnya?’ batin Luhan dalam hati.

   ‘Sudahlah, tidak bisakah kalian berikan aku waktu sebentar? Aku akan melakukan sesuatu untuk memperbaiki ini.’

   “Ada apa sebenarnya?” gumam Luhan akhirnya. Kebingungan dengan tingkah Lara.

   “Luhan, apa yang Princess katakan?” tanya Xiumin.

   “Princess bilang dia tidak bisa kembali ke sini. Katanya ada yang aneh dengan tubuhnya...Tapi dia tidak bilang dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi.” jelas Luhan.

   Mendengar penjelasan Luhan, membuat ke-11 cowok lainnya tambah khawatir.

   “Apa mungkin Lara tersangkut sesuatu di dalam air?” seru Baekhyun.

   “Apa sayapnya tidak bisa digunakan di dalam air?” tanya Tao.

   Yang lainnya pun mengemukakan berbagai pendapat mengapa Lara tidak bisa kembali ke daratan.

    Suho dan Kris, yang paling khawatir dengan keadaan Lara dan yang paling merasa bersalah karena membuat Lara berada di posisi itu pun dengan cepat bertindak.

   Suho pun langsung mengendalikan air di pantai dan berniat untuk mengendalikan air di sekitar Lara dan memindahkan nya ke tempat mereka berada sementara Kris terbang menghampiri Lara.

   ‘Tidak! Tunggu, kumohon jangan ke sini!’ pinta Lara yang dapat melihat tindakan Suho dan Kris karena kepalanya masih menyembul di permukaan air.

   Luhan pun segera meneruskan pesan Lara dan membuat Suho dan Kris berhenti.

   ‘Lara, kau tidak bisa seperti ini! Katakan pada kami apa yang sebenarnya terjadi?’ pinta Luhan.

   ‘Baiklah, tunggu sebentar.’ jawab Lara.

   Lara pun mencoba menenangkan dirinya dan terjadi pertentangan dalam dirinya, ragu-ragu apakah ia harus memberitahu kepada mereka perubahan yang terjadi pada tubuhnya.

   ‘Mereka pasti akan tahu, cepat atau lambat. Baiklah.’ batin Lara untuk terakhir kali sebelum bersiap-siap dan mengambil ancang-ancang.

   Setelah memastikan sudah siap, Lara pun berenang dengan sekuat tenaga sampai mencapai batas pantai dengan daratan, mendekat ke lokasi para cowok dari Planet EXO berada dan dengan gesit ia meloncat ke atas permukaan dan memperlihatkan tubuhnya kepada para cowok dari planet EXO. Untungnya, tubuh bagian atasnya masih tertutupi pakaian yang ia kenakan sebelumnya. Yang ia khawatirkan adalah tubuh bagian bawahnya yang membuatnya menjadi seperti putri duyung.

   Xiumin dan Luhan terkesiap.

   “Wow..” ucap Xiumin.

   Baekhyun, Chanyeol dan Chen terkejut tetapi lalu terkesima dan bertepuk tangan seolah-olah mereka baru saja menonton pertunjukkan yang sangat mengagumkan.

   “Wuah..” reaksi Suho dan Sehun.

   Lay, Tao, dan D.O tidak bereaksi selama sesaat karena agak terkejut, namun setelah menyadari apa yang mereka lihat mereka pun terkesima.

   Kai agak melompat ke belakang, namun setelah sadar bahwa itu adalah Lara, ia pun terkejut dan kemudian juga terkesima.

   Kris mendongak dan memperhatikan Lara dengan seksama, kelihatan sedikit terkejut.

   ‘Mereka sudah lihat kan? Apa tadi itu kurang jelas? Haruskah aku memperlihatkan sekali lagi? Aaaaah, aku malu sekali. Apa mereka pikir aku aneh?’ batin Lara di dalam hati setelah melompat. 

   Lara pun kemudian terus menyelam karena masih merasa malu. Tak sadar, ia hampir mencapai dasar laut. Ia tidak tahu harus bagaimana karena masih merasa malu dan bingung dengan perubahan pada tubuhnya.

   Sampai kemudian terdengar suara Luhan di kepalanya.

   ‘Princess, kau menakjubkan!’ serunya.

   Lara tidak merespon selama beberapa saat, ‘Apa kau berkata jujur? Sudahlah, jujur saja aku aneh kan?’ respon Lara akhirnya kepada Luhan.

   ‘Tidak, sungguh! Kami memang terkejut pada awalnya, tapi kau terlihat menakjubkan. Apa yang terjadi? Bagaimana kau bisa berubah seperti itu?’ tanya Luhan lagi penasaran.

   ‘Aku...aku tidak yakin.’ jawab Lara singkat.

   ‘Anyway, bisakah kau kembali ke permukaan? Yang lainnya penasaran dan ingin melihatmu lagi.’ pinta Luhan.

   ‘Tidak bisa, aku masih merasa malu.’ ujar Lara tanpa bermaksud menjawab permintaan Luhan.

   ‘Lara, kami mohon. Kau tidak perlu merasa malu. Kami perlu memastikan apakah kau baik-baik saja.’ pinta Luhan lagi.

   ‘Baiklah.’ respon Lara akhirnya.

   Lara berenang ke arah pantai, tapi ia masih ragu-ragu mendekati para pemuda dari Planet EXO. Akhirnya ia hanya menyembulkan kepalanya setelah berada cukup dekat dengan mereka. Ia masih malu menunjukkan bagian bawah tubuhnya yang seperti putri duyung.

   Suho pelan-pelan berjalan mendekat ke arah Lara. Kemudian dengan gerakan tangannya, ia membelah pantai seperti yang pernah ia lakukan dengan Lara waktu itu. Lara pun terkejut.

   “Bolehkan, kami melihatmu lebih dekat? Jangan khawatir, kau tak perlu datang ke daratan.” pinta Suho sopan.

   Lara hanya mengangguk. Masih merasa malu.

   Ke-11 cowok lain pun mengikuti Suho seraya mereka menelusuri pantai yang sedang dibelah Suho. Kemudian mereka berhenti saat sampai di tempat Lara berada. Lara kemudian membalikkan tubuh dan membelakangi mereka.

   Walaupun dilihat dari belakang, para cowok dari Planet EXO masih terkesima dengan perubahan tubuh Lara. Sirip duyung yang menghiasi bagian bawah pinggang sampai ujung kaki Lara berwarna merah gelap seperti warna rambutnya. Kemudian di bagian ujung kakinya, dihiasi sirip berwarna hitam dengan bentuk yang indah. Sirip hitamnya tak hanya menghiasi bagian ujung kakinya, tapi juga di bagian bawah belakang punggung, mulai dari pinggangnya sampai ke bagian paha. 


Note: Kyaaa kyaaaa >.< Lara berubah jadi putri duyung!!! Hahahahahaha XD

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
anmade #1
Chapter 43: Putri duyung! Wow! O.o
anmade #2
Chapter 42: Waaah~ lara ada kemajuan ^^ narasi combatnya enak dibaca kok. Penasaran sm lanjutannya :D
AnastasiaDea
#3
Chapter 41: Kyaaaaa Baby Thehun is so masculine... ^^
I would like to be catched by Hun oppa, but I think he is not strong enough to carry me...
anmade #4
Chapter 40: waaah hahaha ngebayangin pipi bakpaonya Xiumin bikin aku ikutan ketawa wkwk terimakasih utk updatenya~ kutunggu lanjutannya yaa ^_^
anmade #5
Chapter 39: hello~ aku suka ceritanya :) ditunggu lanjutannya ya~ hehe cerita ini bikin penasaran :D
AnastasiaDea
#6
Chapter 39: Sometimes I wonder how did you manage to update so often...
Good job!!!
AnastasiaDea
#7
Chapter 38: Kyaaaaaaaaa.... I am blushing so haard... glad that I didn't get any nose bleed... kamsahamnidaaaa author-niiiiiiiim.... kekeke... if I can give this story more than 1 upvote, I would like to give this story 50 upvotes... <3<3<3<3
AnastasiaDea
#8
Chapter 36: Kyaaaaaaaaaaaaaaa........
Finally an update.... ^^
AnastasiaDea
#9
Annyeong... ^^ New reader imnidaaaa.... *bow 90 degrees*
It's a beautiful story, the plot is very AMAZING *nose bleed*
Well, that's true, I got nose bleed when I read this story...
Awww... I hope that you'll update this story soon...
And maybe,,, some fluffy chapters with Suho oppa... *wink wink*
That's all from me.. thank yooooouuuu... *blowing kiss*
Ainizzamani #10
Chapter 34: What.... Why would Luhan do that? ;( I don't read manga so I don't know what's happening... Lara berubah jadi apa? Knp harus darah? Omg so many questions. But at least she kissed Lay lol xDD