Chapter 8

Keabadian yang Rapuh

“Princess, princess!” ujar beberapa cowok dari Planet EXO tersebut bersama-sama setelah Claude pergi. Ada yang memeluk nya dari depan, belakang, memegang tangan nya, dll. Lara pun terkejut dengan apa yang mereka lakukan.

   “Guys, stop it.” seru Luhan.

   “Jangan bersikap seperti itu kepada Princess.” ucap Xiumin.

   “Maaf Princess, mereka ini anak kecil yang tidak tahu sopan santun.” ujar Suho.

   “Kenapa?” protes Tao.

   “Bukankah ini salah satu cara mendekatkan ikatan?” tambah Chen.

   “Semuanya, ayo kita masuk dulu sebelum membicarakan masalah ini lebih lanjut.” ujar Luhan.

   Beberapa cowok tersebut pun berhenti mendekati Lara dan menjaga jarak karena melihat ekspresi terkejut Lara juga karena ketakutan menerima pandangan seram dari Luhan dan cowok-cowok lain yang lebih tua akibat perlakuan mereka terhadap Lara. Mereka pun setuju untuk masuk kembali ke dalam mansion kemudian menuju ruang keluarga. Di sana mereka duduk mengelilingi Lara yang berada di tengah.

   Lara berfikir dalam diam cukup lama sebelum akhirnya memutuskan untuk berbicara.

   ‘Ya ampun...Apa yang baru saja terjadi?’ ujarnya dalam hati.

   ‘Baiklah. Terlepas dari benar atau tidaknya semua ini, aku harus mencoba menjalani nya.’

   ‘Tapi, 12 orang? Yang benar saja?’

   ‘Tunggu, kalau begitu aku harus membuat beberapa peraturan agar tidak terjadi kekacauan di sini.’

   ‘Dari mana aku harus mulai?’

   ‘Bagaimana caranya memulai pendekatan ‘ikatan’ ini?’

Berbagai pikiran bekecamuk dalam kepala Lara. Tanpa sadar ia menggigit ibu jarinya sementara lengan satunya membantu menopang tangan kanan nya. Kemudian Lara menatap satu persatu wajah ke-12 pemuda tersebut. Di mulai dari Chen, Kai, Sehun, D.O, Baekhyun, Chanyeol, Tao, Kris, Suho, Xiumin, Lay, Luhan. Saat matanya bertatapan dengan mata Luhan, Luhan tersenyum dan mengatakan, “Jangan khawatir, kami akan membantu anda Princess.” ucapnya.

   Untuk sesaat Lara lupa bahwa Luhan bisa membaca pikiran nya.

   ‘Dia pasti membaca pikiran-pikiran yang berkecamuk di dalam kepala ku tadi.’ Lara pun mengangguk ke arahnya.

   Kemudian setelah menghela nafas panjang, ”Baiklah, semuanya tolong dengarkan aku.” ucap Lara.

   “Aku akan membuat beberapa peraturan di sini yang harus kalian taati.”

   “Pertama, jika kita benar-benar akan mendekatkan ikatan kita, aku tidak ingin ada formalitas lagi.” ucap Lara memberitahukan aturan pertama.

   Terlepas dari tidak adanya pengalaman yang Lara punya mengenai bagaimana caranya berteman, Lara pun memutuskan bahwa mereka harus berperilaku setara satu sama lain.

   “Tapi, kau kan Princess kami...” Ucap Kai sambil merengut.

   “Ya Kai, tapi aku ingin kita menjadi seperti teman. Sesama teman tidak memanggil secara formal seperti itu. Kalian bisa memanggilku Lara. Okay?” ucap Lara.

   “Baiklah...” sahut semuanya serempak dan membuat Lara tersenyum,   “Bagus.”

   “Kedua, kalian tidak boleh bertengkar dan harus menyelesaikan setiap masalah dengan dibicarakan secara baik-baik.” Lara tidak menginginkan adanya protes maka ia segera memberitahukan peraturan selanjutnya.

   “Ketiga, kalian tidak boleh memperlihatkan kekuatan kalian kepada orang lain dan kalau bisa jangan menggunakan kekuatan kalian selain di sekitar kawasan mansion ini.”

   “Prince...maksudku Lara, sayang sekali kami tidak bisa menjanjikan yang satu itu.” ucap Luhan.

   “Kami adalah pengawalmu, kami harus selalu berada di sampingmu dan akan menggunakan kekuatan kami kapan saja jika kau dalam bahaya.” ujar Luhan menjelaskan.

   “Baiklah kalau memang begitu keadaannya.” ujar Lara.

   “Kemudian, menurut kalian bagaimana caranya kita bisa mendekatkan ikatan dengan cara efektif?” tanya Lara mencoba meminta pendapat mereka semua.

   “Bermain bersama!” seru Tao

   “Tertawa bersama.” ucap Chanyeol dan Baekhyun

   “Kurasa dengan menghabiskan waktu bersama kita bisa jadi dekat.” ujar Suho

   “Oke kalau begitu. Lalu bagaimana kita akan menghabiskan waku bersama?” tanya Lara lagi.

   “Kurasa lebih baik jika kau menghabiskan waktu bersama satu orang dari kami setiap hari.” ucap Chen. Semua tidak berpendapat dan hanya mengangguk seolah setuju dengan usul Chen.

   ‘Hm, betul juga. Menghabiskan waktu bersama satu orang dari mereka akan lebih efektif dari pada dilakukan secara bersama-sama.’ pikir Lara dalam hati.

   “Baiklah, kalau begitu siapa yang akan menghabiskan waktu bersamaku duluan?” tanya Lara. Sedetik kemudian semuanya menjadi ribut untuk bisa mendapatkan giliran pertama.

   “Guys, tenanglah. Baiklah aku akan adakan undian saja.” ucap Lara

   Lima menit kemudian Lara kembali dan membawa kertas undian, masing-masing orang memilih secara acak kertas yang sudah disiapkan Lara. Kemudian setelah memastikan semua sudah mendapatkan kertas, mereka mulai membuka kertas pilihan mereka.

   “Jadi, siapa yang mendapatkan giliran pertama?” tanya Lara penasaran. “Aku.” jawab Lay dan tersenyum senang dengan polos sehingga memperlihatkan lesung pipitnya tanpa ia sengaja.

   Kemudian diikuti Chen, Luhan, Xiumin, D.O, Kai, Sehun, Tao, Baekhyun, Kris, Suho, dan terakhir Chanyeol. Lara pun mencatat urutan tersebut di notebook nya agar tidak lupa.

   Setelah itu Lara mengajak ke-12 cowok dari Planet EXO tersebut untuk berkeliling mansion nya sekaligus menentukan kamar mereka masing-masing.

   Mansion keluarga Clarence memang tidak besar seperti kastil tetapi mansion itu cukup besar untuk ukuran mansion pada umumnya sehinga tersedia lebih dari 15 kamar meskipun sebelumnya tidak ada yang menempati.

   Di masing-masing kamar terdapat satu tempat tidur ukuran King Size sehingga muat sampai 3 orang, tapi Lara memberikan kebebasan untuk memiliki kamar sendiri atau tidak. Cowok tertua rata-rata lebih memilih memiliki kamar tersendiri seperti: Xiumin, Luhan, Kris, Suho dan Lay. Sementara yang lainnya tidak masalah jika harus berbagi kamar.

   Kemudian setelah itu Kate menyarankan Lara pergi ke Mall untuk membeli perlengkapan dan peralatan untuk keseharian ke-12 cowok tersebut. Lara tidak tahu seperti apa kehidupan mereka di Planet EXO sana, tapi menurutnya mereka tidak berbeda dari manusia di bumi. Perbedaan nya hanya terletak di kekuatan yang mereka miliki saja. Lara pun setuju dengan ide Kate dan bergegas untuk pergi ke Mall.

   Awalnya Lara sempat kebingungan karena ia tidak mungkin mengajak ke-12 cowok sekaligus untuk pergi ke tempat yang sangat ramai seperti mall. Lalu akhirnya ia memutuskan hanya 4 saja yang akan pergi bersamanya yaitu: Chen, Suho, Xiumin dan Tao. Kemudian berjanji akan mengajak yang lainnya juga lain kali.

   Mereka berlima pun berangkat. Di Mansion nya memang terdapat mobil, tetapi Lara tak pernah diizinkan menggunakan nya.

   ‘Resiko kecelakaan sangat tinggi jika berkendara naik mobil.’ ucap Kate

   Tapi untuk kali ini Kate mengizinkannya berkendara menggunakan mobil karena jarak Mall yang cukup jauh sebelum akhirnya memastikan bahwa kelima cowok tersebut bisa mengendarainya dengan baik.

   ‘Well, kurasa mereka juga mempunyai bakat mempelajari sesuatu dengan cepat.’ pikir Lara dalam hati.

   Suho yang menyetir, di sebelahnya ada Xiumin. Kemudian di bangku tengah ada Lara dan Chen, sementara di kursi paling belakang ada Tao.

   Setelah sampai di Mall, Tao merasa excited karena belum pernah melihat bangunan seperti itu sebelumnya sehingga spontan memeluk Lara dari belakang sambil melompat ke arahnya.

   “Yeaaaah! Terima kasih karena sudah mengajakku ikut bersamamu.” ucap Tao dan membuat Lara sedikit kaget. Yang lain pun memarahi Tao yang segera minta maaf karena mengagetkan Lara tapi kemudian Lara mengelus kepalanya dan mengatakan, “Tidak, apa-apa. Aku hanya sedikit kaget.” sambil tersenyum.      Saat mulai masuk ke dalam Mall, para cowok yang langsung bersikap protektif langsung berdiri di sekeliling Lara, dengan Chen menggandeng lengan kanannya, Tao di tangan kirinya Suho serta Xiumin mengawasi mereka dari belakang dengan sikap waspada terhadap sekitar. Awalnya Lara merasa risih akan banyaknya skinship yang ia terima. Tapi, setelah melihat ekspresi serius yang terpancar dari semua cowok, Lara pun pasrah.

   Mereka pun segera membeli keperluan untuk ke-12 cowok dari Planet EXO tersebut.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
anmade #1
Chapter 43: Putri duyung! Wow! O.o
anmade #2
Chapter 42: Waaah~ lara ada kemajuan ^^ narasi combatnya enak dibaca kok. Penasaran sm lanjutannya :D
AnastasiaDea
#3
Chapter 41: Kyaaaaa Baby Thehun is so masculine... ^^
I would like to be catched by Hun oppa, but I think he is not strong enough to carry me...
anmade #4
Chapter 40: waaah hahaha ngebayangin pipi bakpaonya Xiumin bikin aku ikutan ketawa wkwk terimakasih utk updatenya~ kutunggu lanjutannya yaa ^_^
anmade #5
Chapter 39: hello~ aku suka ceritanya :) ditunggu lanjutannya ya~ hehe cerita ini bikin penasaran :D
AnastasiaDea
#6
Chapter 39: Sometimes I wonder how did you manage to update so often...
Good job!!!
AnastasiaDea
#7
Chapter 38: Kyaaaaaaaaa.... I am blushing so haard... glad that I didn't get any nose bleed... kamsahamnidaaaa author-niiiiiiiim.... kekeke... if I can give this story more than 1 upvote, I would like to give this story 50 upvotes... <3<3<3<3
AnastasiaDea
#8
Chapter 36: Kyaaaaaaaaaaaaaaa........
Finally an update.... ^^
AnastasiaDea
#9
Annyeong... ^^ New reader imnidaaaa.... *bow 90 degrees*
It's a beautiful story, the plot is very AMAZING *nose bleed*
Well, that's true, I got nose bleed when I read this story...
Awww... I hope that you'll update this story soon...
And maybe,,, some fluffy chapters with Suho oppa... *wink wink*
That's all from me.. thank yooooouuuu... *blowing kiss*
Ainizzamani #10
Chapter 34: What.... Why would Luhan do that? ;( I don't read manga so I don't know what's happening... Lara berubah jadi apa? Knp harus darah? Omg so many questions. But at least she kissed Lay lol xDD