Chapter 17 - Sehun

Keabadian yang Rapuh

“Oh.” seru Lara saat membuka pintu kamarnya dan melihat Sehun di sana.

   “Hello..” serunya tersenyum.

   “Hai Sehun... Kenapa kau berdiri di depan pintu?” tanya Lara penasaran.

   “Oh, aku tadi mengetuk pintu dan ingin masuk tapi kau tidak menyahut makanya kutunggu di sini.” ujar Sehun

   “Ah, benarkah? Tapi aku tidak mendengar ketukan pintu. Maaf ya, apa kau sudah lama menunggu di depan pintu?” Lara merasa bersalah.

   “Ah, tak apa.. Aku juga sedang memikirkan sesuatu...” ucap Sehun.

   Lara pun mengangguk dan berkata, “Oh, begitukah?”

   Kemudian ia bergegas keluar dan mulai berjalan menyusuri lorong mansionnya. Melihat tidak ada Sehun di sampingnya, ia pun menoleh ke belakang.

   “Sehun, kenapa kau ada di belakang? Berjalanlah di sampingku.” seru Lara.

   “Oh, baiklah.” Sahut Sehun kemudian menghampiri Lara dan berjalan di sampingnya.

   Lara pun bergegas ke ruang tivi dan mulai menyalakan tivi, memasukkan kaset kemudian juga menyalakan console game dan mengambil kedua sticknya.

   “Kau sedang melakukan apa?” tanya Sehun bingung baru pertama kali melihat Stick PS.

   “Kita akan bermain game. Ini namanya Stick PS. Dan Stick ini terhubung dengan Kotak (Console) yang ada di sana.” unjuk Lara ke Console yang ada di bawah televisinya.

   Kemudian Sehun pun memperhatikan apa yang Lara lakukan pada Stick PS tersebut dan apa yang terjadi dengan gambar yang ada di televisi.

   “Wah...Menarik sekali. Orang itu bergerak sesuai dengan tombol di benda ini!” seru Sehun antusias sambil menunjuk ke arah Stick PS.

   “Iya, ayo coba mainkan. Kita bermain berdua.” ujar Lara

   Tak butuh waktu lama bagi Sehun untuk bisa beradaptasi dan berhasil mengendalikan Stick PS tersebut.

   Mereka pun memainkan games tersebut dengan cara team-up.

   Karena Sehun baru beradaptasi dan baru tahu cara memainkan game tersebut, ia pun masih merasa kagok dan kurang cekatan saat melawan musuh-musuh di games tersebut. Kemudian Sehun pun terpukau dengan kemampuan Lara dalam memainkan dan mengendalikan Stick PS ditangannya.

   ‘Bagaimana dia bisa begitu cepat memencet tombol-tombol tersebut seolah-olah tidak ada apa-apa padahal ia harus menembak musuh-musuh yang tampangnya menyeramkan seperti monster itu.’ ucap Sehun dalam hatinya.

   Tanpa sadar Sehun memperhatikan Lara. Bagaimana jari-jarinya memencet tombol dengan cepat, penguasaan emosi yang luar biasa sehingga tidak terkejut ketika hal yang mengejutkan datang menghampirinya di games tersebut.

   “Hey, Sehun apa yang kau lakukan? Charactermu diam tak bergerak.” ucap Lara.

   Sehun pun melihat ke Layar Televisi kemudian tersadar dan bergegas mengendalikan Stick PS nya lagi.

   Tak lama setelahnya, Character yang dimainkan Sehun pun mati karena sudah berkali-kali kehilangan nyawanya dan beberapa saat yang lalu adalah kesempatan terakhirnya.

   Lara akhirnya harus berjuang sendirian untuk melawan dan mengalahkan monster-monster yang ada di games tersebut.

   Sehun kembali memperhatikan Lara, dengan bebas kali ini karena ia tidak harus konsentrasi mengendalikan Stick PS itu lagi.

   Melihat jari-jari Lara yang sibuk memencet-mencet tombol Stick PS dan keseriusan di wajahnya membuat Sehun tak bisa melepaskan pandangan dari wajah Lara.

   Menyadari bahwa Sehun memandanginya ia pun menoleh ke arah Sehun. “Kenapa Sehun? Apa kau mau bermain lagi?” tanya Lara.

“Oh-” seru Sehun yang tidak menyangka bahwa Lara akan menoleh ke arahnya, pandangan mata mereka pun bertemu.

   “Tidak. Aku sudah berusaha tetapi kurasa masih butuh latihan. Kau lanjutkan saja mainnya, sedikit lagi kau akan menang.” ucap Sehun.

   “Oh, baiklah.” ujar Lara.


   “Kau hebat!” ucap Sehun memuji Lara ketika cewek itu sudah berhasil mengalahkan raja monster terakhir. Lara pun tersenyum, “Sebenarnya aku sudah pernah memainkan games ini.” ujarnya.

   ‘Aah, jadi itu alasannya dia begitu mahir dan seperti sudah terbiasa memainkannya.’ pikir Sehun di dalam hatinya.

   “Maaf ya, aku jadi asyik main sendiri. Nah, apa yang mau kau lakukan selanjutnya?” ujar Lara menanyakan pendapat Sehun.

   “Hm...aku tidak keberatan melakukan apa saja asalkan bersamamu.” ucap Sehun.

   Lara pun memutuskan untuk menonton film.

   Baik ketika ia sedang bermain games maupun menonton film seperti ini, entah mengapa Sehun tidak pernah berpindah tempat maupun mengganti posisinya.

   Sehun diam saja tidak bergerak. Kebalikan dari umurnya yang termuda dari semua cowok EXO, Sehun sepertinya mempunyai sifat yang lumayan pendiam dan dewasa. Juga dari penampilannya yang mempunyai badan tinggi dan wajah yang memperlihatkan dengan jelas garis rahangnya, membuat dagunya lancip, terlihat seperti cowok dewasa.

   “Sehun...kenapa kau kelihatan nya diam sekali?” Lara hampir bisa menyamakan nya dengan Xiumin yang juga jarang berbicara.

   “Ah, aku hanya tidak tahu atau tepatnya bingung apa yang harus kukatakan kepadamu. Aku hanya mencoba mengamati saja apa yang akan kita lakukan. Juga karena aku masih baru di sini...” jelas Sehun lagi.

   “Oh, ya benar juga... Maaf aku melupakan yang satu itu. Kau dan Kai pasti bingung sekali ya mengenai planet ini dan juga isinya.” Lara tiba-tiba berempati terhadap Sehun, memikirkan bagaimana tiba-tiba ia berada di planet yang berbeda dan ia sama sekali tidak mengetahui informasi apa-apa.

   Melihat kecemasan di wajah Lara, Sehun pun mulai berkata, “Ah, jangan khawatir Princess—maksudku Lara. Selama ini semuanya selalu membantu kami dengan menjelaskan berbagai macam hal kok. Terutama Luhan hyung. Karena ia yang paling mudah diajak berbicara dengan menggunakan Telepatinya, hampir setiap saat ia menjawab pertanyaan-pertanyaan dan hal-hal yang tidak kami mengerti melalui Telepati.” ujar Sehun.

   ‘Luhan...’ ucap Lara dalam hatinya. Ia menjadi teringat akan kejadian beberapa hari lalu di mana Luhan secara tiba-tiba menampar Kai.

   “Kau bisa menanyakan padaku juga kok kalau ada hal-hal yang tidak kau mengerti.” ucap Lara menawarkan kepada Sehun.

   “Ya, aku tahu, terima kasih.” ucapnya.

   Mereka pun melanjutkan menonton filmnya.

   ‘Hm, harusnya aku tidak memilih film drama.’ pikir Lara dalam hati, menyesali pilihan film yang ia buat karena suasana menjadi agak membosankan.

   Lara pun menoleh dan memperhatikan Sehun yang ada di sampingnya dan mencoba menanyakan pendapatnya mengenai film yang saat itu sedang mereka tonton.

   Sehun masih duduk dengan tegap. Namun saat Lara memperhatikan wajahnya, kelopak matanya bergerak pelan dan mulai menutup.

   ‘Sehun...apa dia mengantuk?’ ucap Lara sambil tersenyum melihat Sehun.

   “Sehun.” Lara memanggilnya. Mata Sehun yang tadinya akan terlelap pun segera terbuka kembali dan menyadari bahwa Lara memanggilnya. “O..oh? Ya?” tanyanya.

   “Kau mengantuk ya?” tanya Lara lagi.

   “Mengantuk? Ya..sepertinya begitu.” ucap Sehun lagi tersenyum kecil.

   Sedetik kemudian matanya pun menutup dan palanya mulai oleng ke kanan dan ke kiri. Menandakan bahwa ia memang mengantuk.

   “Sehun, baringkanlah kepalamu di sini.” ujar Lara sambil menunjuk ke arah pangkuannya.

   “Oh? Apa? Sehun kembali tersadar tapi masih tidak sadar apa yang baru saja dikatakan Lara.” sebelum Sehun mampu berkata lagi, Lara pun memegang bahu Sehun dan menariknya kemudian menempatkan kepala Sehun di pangkuannya.

   “Lara apa yang kau lakukan, nanti kau bisa pegal, kepalaku berat.” jawab Sehun yang agak kaget tiba-tiba Lara menyuruh Sehun untuk tidur di pangkuannya.

   “Sudah, tidak apa-apa. Sekarang tidurlah...” ujar Lara sambil menepuk-nepuk kepalanya sehingga rasa kantuk Sehun datang lagi.

   “Baiklah...” ucap Sehun menyerah kemudian segera terlelap.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
anmade #1
Chapter 43: Putri duyung! Wow! O.o
anmade #2
Chapter 42: Waaah~ lara ada kemajuan ^^ narasi combatnya enak dibaca kok. Penasaran sm lanjutannya :D
AnastasiaDea
#3
Chapter 41: Kyaaaaa Baby Thehun is so masculine... ^^
I would like to be catched by Hun oppa, but I think he is not strong enough to carry me...
anmade #4
Chapter 40: waaah hahaha ngebayangin pipi bakpaonya Xiumin bikin aku ikutan ketawa wkwk terimakasih utk updatenya~ kutunggu lanjutannya yaa ^_^
anmade #5
Chapter 39: hello~ aku suka ceritanya :) ditunggu lanjutannya ya~ hehe cerita ini bikin penasaran :D
AnastasiaDea
#6
Chapter 39: Sometimes I wonder how did you manage to update so often...
Good job!!!
AnastasiaDea
#7
Chapter 38: Kyaaaaaaaaa.... I am blushing so haard... glad that I didn't get any nose bleed... kamsahamnidaaaa author-niiiiiiiim.... kekeke... if I can give this story more than 1 upvote, I would like to give this story 50 upvotes... <3<3<3<3
AnastasiaDea
#8
Chapter 36: Kyaaaaaaaaaaaaaaa........
Finally an update.... ^^
AnastasiaDea
#9
Annyeong... ^^ New reader imnidaaaa.... *bow 90 degrees*
It's a beautiful story, the plot is very AMAZING *nose bleed*
Well, that's true, I got nose bleed when I read this story...
Awww... I hope that you'll update this story soon...
And maybe,,, some fluffy chapters with Suho oppa... *wink wink*
That's all from me.. thank yooooouuuu... *blowing kiss*
Ainizzamani #10
Chapter 34: What.... Why would Luhan do that? ;( I don't read manga so I don't know what's happening... Lara berubah jadi apa? Knp harus darah? Omg so many questions. But at least she kissed Lay lol xDD