Chapter 25 - DO

Keabadian yang Rapuh

Mereka pun memutuskan untuk melanjutkan acara selanjutnya hari itu dengan berenang. Lara memakai pakaian renang yang tidak terlalu terbuka untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan yang akan terjadi pada cowok-cowok itu kalau melihat Lara berpakaian yang terlalu terbuka.

   Suho bersenang-senang karena ia bisa mengendalikan air dengan mudah. Chanyeol membantu untuk menghangatkan air di kolam renang sehingga suhunya tidak membuat mereka kedinginan. Tao melompat berulang kali ke dalam kolam renang dan membuat air menciprat ke beberapa cowok, salah satunya DO dan Lay. DO pun merasa agak kesal kemudian membalas Tao dengan mencipratkan air ke arah Tao.

   Chen dan Kai menggelendoti Lara sementara kedua tangan Lara terulur ke arah Sehun yang membimbingnya ke daerah kolam yang agak dalam.

   Kris, Xiumin dan Luhan memperlihatkan keahlian berenang mereka yang ternyata sangat jago.

   Sementara Baekhyun yang tidak bisa berenang pun berdiam di pojok dan kadang dijahili oleh Tao.


   Selesai berenang, mereka semuanya pun kelaparan. Kate menyiapkan makan siang dan mereka semua makan dengan lahap.

   Setelahnya mereka memutuskan untuk menonton film. Beberapa dari mereka ada yang tertidur karena kelelahan sehabis berenang, sementara yang lainnya serius menonton film.

   Lara duduk di sebelah Lay sambil menyandarkan kepalanya di dada Lay dan Lay menempatkan lengannya di bahu Lara. Kai tidur di pangkuan Lara. Yang lainnya duduk atau tiduran di sekeliling Lara. Lara pun lantas tertidur karena kelelahan sehabis berenang.


   Saat Lara terbangun jam menunjukkan pukul 22.00. Ia pun terbangun di sofa sendirian. Para cowok-cowok dari planet EXO tidak terlihat di mana pun.

   ‘Ah, aku tidur terlalu lama. Ke mana perginya mereka? Kenapa mereka tidak membangunkanku?’ ujar Lara merasa agak kesal ditinggal.

   Tiba-tiba perut Lara terasa lapar lagi, maka ia pun memutuskan untuk pergi ke ruang makan.

   Lampunya menyala, tapi tidak ada siapapun di situ. Lara memutuskan untuk menuju kamarnya tapi ia batalkan saat mendengar ada suara dari arah dapur. Ia pun ke sana untuk melihat ada siapa di sana.

   Terlihat DO sedang berada di dekat kompor, memasak sesuatu.

   “D.O!” ujar Lara, merasa agak senang karena akhirnya ia melihat seseorang dan tidak sendirian lagi.

   “Oh, Lara. Kau sudah bangun. Tepat sekali. Aku baru saja menghangatkan makan malam.” ujar DO

   “Kebetulan sekali aku merasa lapar.” ucap Lara tersenyum.

   DO pun menempatkan makanan yang sudah ia hangatkan ke dalam piring.

   “Ini, makanlah.” ujarnya.

   Karena Lara tidak mau repot-repot pergi ke ruang makan, ia pun memutuskan untuk makan di dapur, di atas meja counter. DO pun menarik kursi untuk duduk di sebelah Lara dan menemainya makan.

   “Ada di mana yang lain?” tanya Lara sambil menyantap makan malamnya.

   “Mereka sudah tidur di kamar mereka masing-masing.” jawab DO.

   “Kenapa tidak ada yang membangunkan aku?” tanya Lara lagi dengan agak kesal.

   “Maaf ya, kami tidak ingin membangunkanmu karena kau kelihatan sangat capai sehabis berenang tadi.” ujar DO memasang muka prihatin.

   “Baiklah kumaafkan karena masih ada kau yang menemaniku makan malam.” ucap Lara.

   Lara pun menghabiskan makan malamnya.

   Setelah itu DO mengajak Lara ke ruangan di sebelah dapur. Ruangan itu pada dasarnya merupakan ruang penyimpanan makanan. Tapi ada satu benda yang terlihat seperti air mancur kecil yang dimodifikasi menjadi air mancur berisikan coklat.

   “Cobalah ini. Ini air mancur berisi coklat.” jelas DO.

   “Aku dan Suho hyung mencoba membuat ini tadi. Karena kau suka coklat, aku membuat ini agar kau bisa memakannya dengan mencelupkan buah atau marshmallow ke dalamnya.” ujar DO lagi. DO pun mengambil sekeranjang buah-buahan dan mencelupkannya ke dalam air mancur coklat tersebut.

   “Ini, cobalah.” kemudian ia menyuapkan buah yang sudah terbalut coklat tersebut ke mulut Lara.

   Lara membuka mulutnya dan memakan buah tersebut.

   “Hmm! Enak sekali!” seru Lara dan tersenyum lebar.

   DO pun menyuapi Lara lagi dan Lara sangat menikmatinya.

   Lara pun berinisiatif untuk menyuapi DO buah yang terbalut coklat tersbut. “Kau juga harus coba DO. Ini...” ujar Lara.

   Buah yang terbalut coklat tersebut sudah menempel di bibir DO, tapi entah mengapa DO tidak mau membuka mulutnya dan malahan menggelengkan kepalanya.

   “Kenapa?” tanya Lara bingung.

   “Aku sudah gosok gigi.” ujarnya.

   “Ah, kau bisa gosok gigi lagi nanti. Ayo, buka mulutmu.” pinta Lara.

   “Baiklah.” ujar DO tersenyum menyerah kemudian membuka mulutnya.

   Tiba-tiba mata DO membelalak, menunjukkan bahwa rasa coklat tersebut memang enak dan membuat Lara tertawa dengan tingkah DO. Merasa bahwa tingkahnya memang agak konyol, DO pun juga tertawa.

   Setelahnya, Lara melihat masih ada noda coklat di bibir DO bekas coklat yang tadi disuapi oleh Lara.

   Melihat DO, tingkahnya yang konyol dan bibirnya yang berbentuk hati, tanpa sadar Lara mendekatkan wajahnya ke arah DO dan mencium bibir DO. Dengan niat awal ingin menghapus noda coklat tersebut, Lara secara tidak sadar malah menghapusnya dengan bibirnya sendiri.

   DO pun terkesiap sebentar tapi lalu menerima bibir Lara. Lara yang masih menikmati rasa manis coklat di bibir DO pun masih menciumnya, baru beberapa saat kemudian ia pun tersadar dengan apa yang baru saja dilakukannya.

   ‘Hah! Apa yang kulakukan?!’ ujar Lara shock dalam hatinya.

   “Ma..maaf. Apa yang kulakukan?” gumam Lara ke arah DO.

   DO hanya tersenyum lembut dan mengatakan, “Tidak apa-apa. Aku suka.” ujarnya lugu.

   “A..ah. Aku..kalau begitu aku tidur duluan ya..? Terima kasih atas makan malamnya.” ujar Lara ingin segera bergegas kabur karena malu atas tingkahnya kepada DO.

   Tepat ketika Lara ingin bergegas pergi, DO menarik lengannya.

   “Jangan lupa gosok gigi ya..” ujarnya kemudian tersenyum lembut.

   “O..oh. Ya, baiklah.” ujar Lara tersenyum sekilas kemudian bergegas pergi ke kamarnya.

   ‘Ya ampun Lara!!! Apa yang baru saja kau lakukan?!’  ujar Lara dalam hati masih belum percaya bahwa ia baru saja mencium DO.

   Setelah itu, tanpa Lara sadari, muncul simbol di tangan kanan DO diikuti sinar biru, DO merasakan kekuatannya meningkat.


Note: Kyaaaa kyaaaa. Aku pun tidak menyangka Lara akhirnya akan mencium DO duluan. Padahal aku maunya Lara sama Chen duluan! >.<

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
anmade #1
Chapter 43: Putri duyung! Wow! O.o
anmade #2
Chapter 42: Waaah~ lara ada kemajuan ^^ narasi combatnya enak dibaca kok. Penasaran sm lanjutannya :D
AnastasiaDea
#3
Chapter 41: Kyaaaaa Baby Thehun is so masculine... ^^
I would like to be catched by Hun oppa, but I think he is not strong enough to carry me...
anmade #4
Chapter 40: waaah hahaha ngebayangin pipi bakpaonya Xiumin bikin aku ikutan ketawa wkwk terimakasih utk updatenya~ kutunggu lanjutannya yaa ^_^
anmade #5
Chapter 39: hello~ aku suka ceritanya :) ditunggu lanjutannya ya~ hehe cerita ini bikin penasaran :D
AnastasiaDea
#6
Chapter 39: Sometimes I wonder how did you manage to update so often...
Good job!!!
AnastasiaDea
#7
Chapter 38: Kyaaaaaaaaa.... I am blushing so haard... glad that I didn't get any nose bleed... kamsahamnidaaaa author-niiiiiiiim.... kekeke... if I can give this story more than 1 upvote, I would like to give this story 50 upvotes... <3<3<3<3
AnastasiaDea
#8
Chapter 36: Kyaaaaaaaaaaaaaaa........
Finally an update.... ^^
AnastasiaDea
#9
Annyeong... ^^ New reader imnidaaaa.... *bow 90 degrees*
It's a beautiful story, the plot is very AMAZING *nose bleed*
Well, that's true, I got nose bleed when I read this story...
Awww... I hope that you'll update this story soon...
And maybe,,, some fluffy chapters with Suho oppa... *wink wink*
That's all from me.. thank yooooouuuu... *blowing kiss*
Ainizzamani #10
Chapter 34: What.... Why would Luhan do that? ;( I don't read manga so I don't know what's happening... Lara berubah jadi apa? Knp harus darah? Omg so many questions. But at least she kissed Lay lol xDD