Chapter 19 - Baekhyun

Keabadian yang Rapuh

   Baekhyun menggenggam tangan Lara dan bergerak ke sana ke mari dengan riang. Melihatnya, Lara pun tersenyum.

   Mereka sedang berjalan sepulang dari sekolah saat Lara melewati sebuah taman bermain yang sudah lama berdiri saat ia masih kecil.

   Lara pun memutuskan untuk mengajak Baekhyun ke taman tersebut. Taman bermain tersebut terdiri dari beberapa ayunan dan juga satu perosotan, dikelilingi semak dan pepohonan.

   Lara pun mengajak Baekhyun duduk di ayunan. “Baekhyun, ini ayunan. Apa kau tahu cara menggerakannya?” tanya Lara.

   “Ayu..nan?” tanya Baekhyun bingung.

   “Ya, ayo kutunjukkan caranya.” ucap Lara lagi.

   Kemudian Lara menyuruh Baekhyun duduk di dudukan ayunan nya, “Nah, sekarang pegangan ke dua tali di sampingmu ya.” ucap Lara kemudian mencoba mendorong Baekhyun dengan pelan ke arah depan.

   “Woah...” ujar Baekhyun sedikit terkejut saat ia merasa ayunan yang ia duduki berayun ke depan dan belakang.

   Kemudian setelah melihat Baekhyun sudah merasa nyaman pada posisinya, Lara mendorongnya lagi agak sedikit keras dan kemudian Baekhyun berayun lagi.

   “Woah, ini seru sekali...” ujarnya lagi

   Lara pun tersenyum melihat Baekhyun yang merasa senang saat naik ayunan. Kemudian Lara juga mengayunkan ayunan nya menggunakan kakinya ke depan dan belakang. Keduanya pun tersenyum dan menikmati ayunan nya.

   Baekhyun, yang sepertinya sudah mahir dan sudah bisa menggerakkan ayunan nya sendiri dengan menggunakan kakinya pun mulai mengayunkan ayunan nya dengan lebih cepat dan lebih tinggi. Lara mulai mengkhawatirkan Baekhyun.

   “Baekhyun, hati-hati. Jangan terlalu tinggi.” ujar Lara.

   “Ya, aku mengerti. Tapi ini menyenangkan sekali!” sahutnya.

   Lara pun membiarkannya dan berpikir, ‘Tenanglah Lara. Biarkan ia bersenang-senang.’

   Lara yang kebetulan juga baru bisa menaiki ayunan lagi pun memutuskan untuk mendorong ayunan nya lagi dan merasakan semilir angin menghampiri wajahnya dan menutup matanya.

   Dari kecil, kesempatan yang ia miliki untuk bersenang-senang seperti ini sangatlah sedikit. Karena dirinya yang sudah ditinggalkan kedua orangtuanya saat berumur 5 tahun, dan sikap Kate yang tidak memperbolehkannya terlalu lama bermain di luar, ia tidak punya banyak kesempatan bersenang-senang seperti ini.

   “Woah..woah!!”

   Tiba-tiba Lara membuka matanya mendengar teriakan Baekhyun. Tanpa disadari, Baekhyun sekarang sudah berayun tinggi sekali jauh dari yang terakhir kali Lara lihat.

   Baekhyun pun kelihatan panik dan ketakutan terpancar dari wajahnya.

   “Baekhyun, tenang! Coba berhenti menghentakkan kakimu di tanah dan biarkan dirimu berayun. Nanti juga akan berhenti dengan sendirinya.” sahut Lara dengan nada khawatir.

   Baekhyun mendengar apa yang dikatakan Lara, tapi ia sekarang merasa panik dan spontan tidak bisa berhenti menghentakkan kakinya yang menyebabkan ayunan nya menjadi semakin tinggi.

   “Aaaah!! Tidak, bagaimana ini??” ucapnya bingung.

   Lara pun memperlambat ayunan nya dan segera berdiri kemudian mencoba menghentikkan ayunan Baekhyun. Tapi di saat yang sama ia khawatir kalau ia menahan ayunan Baekhyun, Baekhyun akan terjatuh. Lara pun menjadi semakin khawatir dan cemas apa yang harus dilakukan nya.

   Baekhyun yang saat itu tidak bisa lagi menahan rasa cemas nya pun akhirnya meloncat ke arah depan. Dengan keadan panik, kakinya menendang-nendang udara saat ia terlepas dari ayunan nya.

   Lara pun terkejut dan bergegas ke arahnya, mencoba menangkapnya walaupun tahu hal tersebut akan menyebabkan Baekhyun menimpa dirinya.

   Lara mengulurkan kedua tanganya ke depan bersiap menangkap Baekhyun. Sedetik kemudian, Baekhyun melayang di udara, ‘Baekhyun, tenanglah. Aku mendapatkanmu.’ ujar Luhan berkata pada Baekhyun melalui telepati. Kemudian dengan perlahan Baekhyun melayang pelan dan berpijak kembali ke tanah. Lara pun bergegas menangkap Baekhyun yang terjatuh lemas di rumput.

   Masih merasa terkejut, Baekhyun belum bisa berkata apa-apa atas bantuan yang diterimanya dari Luhan.

   ‘Baekhyun, apa kau baik-baik saja?’tanya Luhan lagi.

   Setelah beberapa detik kemudian Baekhyun pun berkata, “Aku tidak apa-apa, terima kasih Luhan hyung.” ujar Baekhyun ke arah Pepohonan.

   ‘Luhan?’ kemudian Lara memperhatikan ke arah pepohonan dan menemukan Luhan di sana.

   Luhan yang sedang memperhatikan keadaan Baekhyun pun terkejut saat Lara memandangnya. Lalu mereka saling bertatapan, Luhan pun tersenyum canggung ke arah Lara.          

   “Benar kau tidak apa, Baekhyun?” tanya Lara lagi kepada Baekhyun.

   “Ya...aku hanya merasa kaget sekali. Haaaah...” ujar Baekhyun.

   “Sudah, sudah tenang. Ayo kita duduk di sana.” mata Lara berkeliling mencari tempat untuk duduk, seru Lara sambil menunjuk ayunan yang bisa diduduki dua orang.

   “Apa? Tidak, tidak mau. Aku tidak mau naik itu lagi.” seru Baekhyun yang masih trauma dengan ayunan yang baru saja ia naiki tadi. “Tidak, yang ini tidak akan membuatmu terbang lagi, aku akan menaikinya bersamamu.” ujar Lara lagi.

   “Baiklah.” ucap Baekhyun setuju.

   Mereka pun bergegas menghampiri ayunan yang bisa dinaiki dua orang tersebut. Baekhyun masih saja berpegangan ke Lara, Lara pun masih merangkul Baekhyun di sampingnya.

   “Ah, aku takut sekali...” ujarnya lagi memikirkan bahwa ia baru saja hampir terjatuh saat meloncat tadi.

   “Maaf ya, harusnya aku tidak melepasmu begitu saja.” Lara merasa bersalah.

   “Tidak, ini bukan salahmu. Salahku sendiri. Lagipula tadi itu cukup menyenangkan kok. Aku hanya kaget saja.” ujar Baekhyun berusaha meyakinkan Lara.

   “Benarkah?” tanya Lara.

   “Ya, sekarang ini juga. Berayun itu rasanya nyaman sekali...” ucap Baekhyun sambil menyandarkan kepalanya di bahu Lara dan mereka mulai berayun pelan.

   Perlahan, Baekhyun mulai mengendurkan genggaman tangannya yang sedari tadi menggenggam Lara dengan erat. Lara pun memperhatikan tangan Baekhyun.

   ‘Tanganya kelihatan kecil dan ramping. Mirip tangan perempuan.’ pikir Lara kemudian tersenyum kecil.

   Melihatnya Baekhyun pun penasaran, apa yang baru saja membuat Lara tersenyum kemudian bertanya padanya, “Apa? Kenapa kau tersenyum?” tanyanya.

   “Tidak. Hanya saja aku mengamati tangan-mu. Kecil dan ramping sekali, mirip seperti tangan perempuan.” ujar Lara.

   “Ah, begitukah? Kalau itu bisa membuatmu senang, aku bersyukur.” ujar Baekhyun.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
anmade #1
Chapter 43: Putri duyung! Wow! O.o
anmade #2
Chapter 42: Waaah~ lara ada kemajuan ^^ narasi combatnya enak dibaca kok. Penasaran sm lanjutannya :D
AnastasiaDea
#3
Chapter 41: Kyaaaaa Baby Thehun is so masculine... ^^
I would like to be catched by Hun oppa, but I think he is not strong enough to carry me...
anmade #4
Chapter 40: waaah hahaha ngebayangin pipi bakpaonya Xiumin bikin aku ikutan ketawa wkwk terimakasih utk updatenya~ kutunggu lanjutannya yaa ^_^
anmade #5
Chapter 39: hello~ aku suka ceritanya :) ditunggu lanjutannya ya~ hehe cerita ini bikin penasaran :D
AnastasiaDea
#6
Chapter 39: Sometimes I wonder how did you manage to update so often...
Good job!!!
AnastasiaDea
#7
Chapter 38: Kyaaaaaaaaa.... I am blushing so haard... glad that I didn't get any nose bleed... kamsahamnidaaaa author-niiiiiiiim.... kekeke... if I can give this story more than 1 upvote, I would like to give this story 50 upvotes... <3<3<3<3
AnastasiaDea
#8
Chapter 36: Kyaaaaaaaaaaaaaaa........
Finally an update.... ^^
AnastasiaDea
#9
Annyeong... ^^ New reader imnidaaaa.... *bow 90 degrees*
It's a beautiful story, the plot is very AMAZING *nose bleed*
Well, that's true, I got nose bleed when I read this story...
Awww... I hope that you'll update this story soon...
And maybe,,, some fluffy chapters with Suho oppa... *wink wink*
That's all from me.. thank yooooouuuu... *blowing kiss*
Ainizzamani #10
Chapter 34: What.... Why would Luhan do that? ;( I don't read manga so I don't know what's happening... Lara berubah jadi apa? Knp harus darah? Omg so many questions. But at least she kissed Lay lol xDD