Malam itu juga Amber menjemput Krystal untuk memenuhi janji menunjuk kan sesuatu padanya.
Selama di perjalanan Krystal hanya berdiam diri di kursi belakang, bahkan dia tidak mau duduk di kursi depan bersama Amber.
Suasana semakin senyap, di antara keduanya tidak ada satupun yang berusaha untuk bicara.
Amber tetap diam, dia tidak mau membuat mood Krystal jauh lebih buruk dari sebelumnya.

Sebenarnya dia mau membawaku kemana?
Pft.
Padahal tadi sore aku sudah menelfon Sehun Oppa dan dia siap untuk kencan dengan ku besok. Tidak ada masalah kan?
Dan kali ini apa yang akan dia lakukan?

Krystal menatap Amber dari belakang dengan sinis.
Amber menyadarinya namun tetap mengemudikan mobilnya dengan tenang.

Beberapa lama kemudian Krystal menyadari suatu hal..

Dia mau membawa ku kemana?
Ini kan jalan yang biasa kita lewati untuk menuju rumahnya.
Aku semakin penasaran, sebenarnya dia mau apa?

Krystal tetap diam, ia berusaha menahan emosinya untuk tidak bertanya apapun.

Namun dugaannya benar, mobil yang di kemudikan Amber memang menuju ke rumahnya.

Setelah tiba di garasi mobil Amber, Krystal segera turun dan segera menghampiri Amber.

"Sebenarnya apa yang ingin kau tunjukkan padaku?"

"Masuk lah. Kau akan tahu nanti."

"Aku bertanya dengan serius, Amber.. aku tidak mau.."

"Tapi aku bersungguh-sungguh mengatakan ini." Sela Amber dengan cepat.
"Ikuti aku, akan ku tunjukkan pada mu ttg hal ini. Ku mohon.. diamlah dan ikuti saja aku."
Krystal terdiam.
Ia tidak menangkap maksud lelucon dari wajah Amber.

"Baiklah."
Krystal menjawab nya dengan pelan, kemudian berjalan mengikuti Amber.
Ternyata Amber tidak membawa nya ke pintu depan rumahnya, justru ia memutar jalannya melewati taman kolam renang rumahnya.

"Kita mau kemana?"

Krystal semakin penasaran, hatinya sedikit cemas, sebenarnya dia mau menunjukkan apa padaku malam-malam seperti ini?
Amber kemudian berhenti, menoleh ke belakang dan mengulurkan tangannya pad Krystal.
"Pegang tanganku."
"Hah?" Krystal semakin heran dengan sikap Amber, untuk apa?
"Aku tidak mau kau terjatuh setelah melihat hal itu."
Dengan segera ia menggegam tangan Amber dan berjalan mengikutinya.
Ia di bawa ke taman belakang rumah Amber yang asri dengan kolam renang dan beberap tempat duduk.
Belum selesai melihat-lihat sekitar langkah Krystal di hentikan oleh Amber dengan tiba-tiba.
"Lihat..." Amber membisikkan sesuatu mendekati telinga Krystal.
"Kau lihat ada dua orang yang sedang bermesraan di sana? Krystal menyipitkan matanya, iya.. ada dua orang yang sedang berciuman di kolam renang.
"Itu kakakku, Vic Unnie. Bersama pacarnya." Jelas Amber dengan nada dingin.
"Aku tidak mengerti apa maksudmu Amber." Jawab Krystal dengan setengah-berbisik.
"Kau ingin mengajakku melihat kakakmu bermesra-mesraan dengan pacarnya?"
Amber menatap krystal dengan getir. Kemudian ia menggenggam tangan Krystal dengan kuat.
"Akan ku tunjukkan padamu."
Amber dan Krystal berjalan hati-hati menuju Vic Unnie yang sedang bersama seseorang.
Krystal semakin tidak mengerti, untuk apa menghampiri kakaknya?
Jarak mereka dengan kolam renang itu semakin dekat, bahkan Vic Unnie dengan cepat menyadari keberadaan mereka.
"Oh, hai adikku sayang. Kau datang dengan siapa?" Panggil Victoria dengan sedikit keras.
"Pasti dengan temanmu ya? Haha, Hai, senang sekali bertemu dengan mu, kalian sudah makan? Cepat masuk ke dalam rumah dan cepat makan."
Amber menjawab beberap pertanyaan kakaknya, namun pandangan Krystal fokus terhadap laki-laki itu.
Benar... laki-laki itu...
Krystal mampu melihatnya dengan jelas, sedangkan Victoria dan pacarnya tidak bisa melihat Amber dan Krystal dengan jelas karena lampu kolam renang itu cenderung gelap dan remang-remang.

Krystal kembali mengamati lelaki itu dengan seksama,
dugaaan ku benar... laki-laki itu memang dia....

Tiba-tiba Krystal merasakan kepalanya sangat berat, rasanya ia ingin menangis dan berlari saat itu juga.
Dadanya terasa sakit. Matanya berkunang-kunang, ia mencengkeram tangan Amber dengan kuat.

Melihat respon yg di tunjukkan Krystal, dengan segera Amber mengakhiri pembicaraan dengan kakaknya.

"Unnie, aku masuk ke kamar dulu ya. Goodnite."

"Goodnite, Honey.. Jangan tidur malam-malam ya."
Victoria memberikan ucapan selamat tidur pada Amber dan kemudian berbalik lagi untuk berciuman dengan lelaki itu.

Krystal berjalan dengan lemas, dadanya sakit sekali.
Ia mencengkeram tangan Amber kuat-kuat.

"Sudahkah hal ini membuat mu percaya padaku?"
Amber meletakkan tangan Krystal ke lehernya, dengan cepat ia membawa Krystal yang sedang shocked untuk segera tiba di kamarnya.

Benar.
Aku mengerti dengan benar mengapa Amber membawaku kemari malam ini.
Laki-laki yang Amber benci sebagai kakak iparnya adalah.... Sehun..

Iya... lekaki yang kucintai dan yang hampir mencium ku adallah pacar Vic Unnie...

Dia benar-benar Sehun.

Krystal tidak mengatakan apapun, selama berjalan menuju ke kamar Amber ia hanya terdiam dengan perasaan sangat sakit.
Amber tetap membawanya perlahan, setelah tiba di depan kamarnya ia membuka pintu kamarnya dan mempersilahkan Krystal untuk masuk ke dalam.

Krystal masuk dan merasakan sesuatu dari matanya keluar dengan deras, benar.. ia menangis tanpa bisa di tahan.
Ia duduk di pinggir tempat tidur Amber sambil terus menangis.

Aku bodoh.
Dasar, brengsek....
Bisa-bisanya ia hampir mencium dan mengajakku untul kencan.
Bagaimana bisa aku menyukainya dalam waktu yg sangat lama?

Amber menghampiri Krystal, ia duduk di samping Krystal dan menatapnya dengan diam.
Krystal tidak mau memandang Amber, ia sangat malu padanya.
Namun Amber tidak peduli, ia menarik pundak Krystal ke dalam pelukannya.
Tangi