Fall11
Krystal Amber Story - FALLAmber berusaha untuk tetap tenang meskipun ia tahu Krystal sangat marah padanya.
Tapi seharusnya aku yang harus lebih marah, kan? Dia tidak pernah memberitahu ku perihal message dari Sehun.
Ujar Amber dalam hati.
"Aku tidak pernah menyangka kau akan melakukan hal gila seperti ini."
Krystal membuka pembicaraan, matanya tetap sembab dan merah.
"Aku tidak akan melakukan hal ini jika kau beritahu aku tentang Sehun yang mengirim message padamu."
Amber menjawab dengan tatapan dingin.
"Kita sedang dalam mobil, Amber. Sehun mengirimku pesan dan aku berusaha mengabaikannya."
Krystal menjelaskan dengan sedikit marah.
"Aku mencoba tidak merusak mood mu karena kita sedang meet-up bersama Luna dan Sulli."
Tambah Krystal sambil terus menatap ke depan.
"Tapi diam dan tidak memberitahuku adalah kesalahan, membalas message nya dengan kalimat 'lain kali' seolah-olah kau bisa terus mengajaknya berkencan..."
"Bukan itu yang aku maksudkan, Amber." Krystal memalingkan wajahnya dan menatap kekasihnya itu.
"Aku berusaha untuk menolaknya secara langaung, aku juga berusaha menjaga segalanya tetap berjalan dengan baik, setidaknya aku ingin menolaknya secara perlahan tanpa menimbulkan masalah apapun..."
"Benarkah? bukannya kau memang masih ingin pergi berkencan dengannya?" Sela Amber dengan nada dingin.
"Amber!"
Krystal menatap Amber dengan tatapan tidak percaya.
"Aku tidak pernah punya rencana ataupun pikiran semacam itu..ayolah" Krystal nampak bingung, dia ini kenapa? Cara berfikirnya aneh sekali.
"Kalau begitu berhentilah melakukan komunikasi dengannya." Sahut Amber dengan wajah sedikit marah.
Krystal mengernyitkan dahinya,
"wait..wait.. are you jealous or wh..what?"
Amber tidak menjawab, matanya tetap fokus mengemudi mobil.
"Haha, cemburu ya?" Krystal memegang tangan Amber, namun reaksi dari amber hanya diam saja.
"Aku tidak cemburu, kok." Ambil menarik tangannya dari Krystal.
"Aku antar kau pulang ya." Amber melanjutkan sambil melajukan mobilnya sedikit lebih cepat.
"Pulang? Lalu kau bagaimana?" Krystal mengamati daerah sekitarnya, ia butuh ke toko baju.
"Aku akan menginap di .."
"Tidak boleh." Krystal memotong kalimat Amber dengan cepat.
"Krystal, aku tidak akan bisa kembali ke rumah dengan keadaan seperti..."
"Aku bilang tidak boleh ya tidak boleh!" Krystal menaikkan suaranya sedikit, Amber hanya diam dan menarik nafasnya.
"Berhentilah di toko baju sebelah sana, aku ingin beli sesuatu."
Tegas Krystal sambil menunjuk salah satu toko baju di pinggir jalan.
Amber menurutinya, ia menghentikan mobilnya di depan sebuah toko baju.
"Kamu tunggu sebentar di sini, ya." Krystal dengan segera turun dan masuk ke dalam toko baju itu.."
Amber hanya mengangguk, ia meletakkan kepalanya di kemudi mobil.. Ia merasa lelah dan masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya.. arh.. aku butuh tidur.
Beberapa menit kemudian Krystal sudah kembali, ia membawa 1tas berisi kaos dan jaket.
"Untuk siapa?" Tanya Amber sambil melihat tas belanjaan Krystal.
"Untukmu" Krystal meletakkan tas itu di belakangnya.
"Kau perlu ganti baju, lihatlah... bajumu kotor dan sedikit ada noda darah.. kau harus ganti baju dan membersihkan diri.. Setelah selesai dengan ini kau bisa pulang tanpa khawatir Vic unnie melihat keadaan mu yang seperti sekarang"
Tegas Krystal sambil menyentuh pipi Amber yang sangat lebam.
"Baiklah..."
Amber mengemudikan mobilnya lebih cepat, sebelum terlalu malam ia harus mencari hotel untuk mandi dan mengganti bajunya.
Setelah beberapa menit mencari hotel terdekat, Amber membelokkan mobilnya ke arah hotel yang lumayan besar.
Setelah tiba di dalamnya Amber memesan 1 kamar dan langsung menuju kamar yang akan ia tempati.
Dengan segera ia menuju ke kamar tersebut.
Setelah membuka kamar hotel, Amber dan Krystal kemudian masuk ke dalamnya.
Amber langsung merebahkan dirinya di tempat tidur, seluruh badannya masih terasa sangat sakit.
"Kau harus cepat mandi.. bersihkan lukamu.. beberapa luka harus segera di olesi obat." Krystal merapikan baju dan jaket baru yang akan di pakai Amber.
"Baiklah..." Amber melangkahkan kakinya dengan gontai, ia setengah berlari menuju ke kamar mandi.
Ia merasakan seluruh badannya remuk, beberapa luka di hidungnya juga masih terasa sakit.
=======
"Awwh..." Amber memegang dahinya, Krystal sedang mengolesi lukanya dengan obat.
"Diamlah, mana bisa aku mengoles dengan baik kalau kau gerak terus?"
"Perih, Krystal... kau sih enak tinggal mengoles sambil marag-msrah.." Amber sedang berbaring dengan kepalanya di pangku di paha Krystal, sudah dsritadi luka nya yang perih di olesi dengan obat.
"Kalau kau masih saja banyak bicara
Comments