Welcome Home Amber!

"selamat datang kembali ke rumah adikku..."

Victoria tersenyum. Kedua tangannya terbuka memberi sebuah pelukan ringan kepada adiknya.
Amber, tersenyum haru menerima pelukan dari Victoria.

"Terimakasih, Unnie..."

"Anytime, dear... love you so much. cup!" Victoria memberi kecupan kilat di kening Amber.
Keduanya berpelukan dengan erat, Victoria menundukkan badannya karena Amber harus duduk di kursi roda.

"Terimakasih eomma dan appa." Amber menoleh ke belakang. memberikan senyum terbaiknya kepada kedua orangtuanya yang masih setia mendorong kursi rodanya.

"eomma dan appa senang kau kembali sehat seperti semula. Mulai hari ini kita akan di sini sampai kau benar-benar pulih." wanita tua itu tersenyum dengan tulus, kedua tangannya masih memegang erat untuk mendorong kursi roda Amber.
"Berterimakasihlah pada Unnie mu, dia sudah melakukan banyak hal untukmu..." sahut lelaki tua yang tak lain adalah Appa Amber.

"Ah, Eomma dan Appa berlebihan." sahut Victoria sambil memberi pelukan kepada appa dan eomma Amber.

"Mari masuk. Aku sudah menyediakan makan siang yang lezat untuk kalian. oh ya, teman-teman mu sudah menunggu di dalam.. kau harus tersenyum karena mereka menunggu lama untuk menyambutmu kembali ke rumah."

Amber mengangguk.
Ia sudah menyangka hal ini akan terjadi padanya.

Namun dari semua orang yang di rindukannya... dia sangat merindukan gadisnya....

"Welcome Home, Amberrrrr!!!"

"Trooooottt!!!"

"Yeaaay, finally!"

Amber menutup telinga dan tertawa. Luna, Sulli, Key, Minho, seluruh anggota Wendy dkk (redvelvet) yang di bantunya ketika pentas seni seluruhnya hadirdi ruang tamu.
Amber merasa terkejut, ia bahkan bisa melihat Jessica duduk di seberang sambil memegang gelas berisi wine dan mengangkatlas sebagai tanda selamat kembali pulang, adik iparku.
Amber yg melihat Jessica menjadi tersipu malu dan salah tingkah.

Ia bahkan tidak menyangka Kai, Ellin dan beberapa orang yang selama ini ia kenal datang di pesta kembali dia ke rumah setelah beberapa bulan mendekam di rumah sakit.

Amber merasa bahagia. Satu persatu sahabatnya muncul memberi pelukan penuh rindu. Meskipun matanya tidak berhenti mencari sosok gadis yang selalu ia rindukan untuk kembali pulang...

Krystal... where are you, darl...

"Bagaimana lukanya? sudah membaik?" tanya Ellin sambil tersenyum manis.
"Sangat baik. Aku tidak pernah merasa se sehat ini." sahut Amber dengan tulus.

Ellin mengangguk, perlahan ia membelakangi Amber dan bergabung kembali dengan Kai. Keduanya nampak asyik mengobrol.

semoga kalian jodoh.

batin Amber dalam hati,

Seluruhnya mulai berkumpul dan terlihat bahagia. Amber tidak menyangka bahwa Victoria sudah menyiapkan ini semua untuknya.

"Heiiiiiii!"

plak.

"Aw." Amber mengaduh kesakitan, ia menoleh. Sudah bisa di tebak bahwa pukulan ringan itu berasal dari tangan Sulli.
"Sulli! hentikan...." Luna mengusap lembut punggung Amber dengan kasian.
"Ish... amber sud