Fall27

Krystal Amber Story - FALL
Please Subscribe to read the full chapter

Krystal melengguh perlahan, sudah hampir lima menit ia berciuman dengan Amber.
Aroma wine mulai terasa kuat di bibirnya.
Ciuman keduanya mulai kuat, Krystal melepaskan diri dari bibir Amber dengan nafas terengah.

"Sudahlah..." Krystal menutup bibir Amber dengan telunjuknya.
"Bibirmu bekas minum, mulutku jadi terasa pahit." sahut Krystal sambil menggigit bawah bibirnya.

"Benarkah?" Amber menatap Krystal dengan tatapan lembut, meskipun sedang mabuk tapi keadaanya jauh lebih tenang jika di bandingkan sebelumnya.

"Hu.um..." Krysyal menepuk pipi Amber dengan gemas, mata keduanya saling bertatapan.
Kalau mabuk seperti ini dia terlihat menyebalkan.

"Kenapa tiba-tiba mabuk seperti ini?" Tanya Krystal perlahan, tangannya mulai mengusap lembut rambut kekasihnya itu.

"Hanya kesepian." Sahut Amber singkat.

"Kesepian?"

"Iya."

"Kau masih punya aku, kenapa harus kesepian?" Tanya Krystal perlahan.

"Kau pergi bersama laki-laki itu, bukankah itu sudah jadi alasan yang benar untuk aku kesepian?" Jawab Amber dengan tenang. Matanya menatap Krystal dengan tajam.

Krystal hanya diam, ingin membantah tapi ia tahu sebagian adalah kesalahannya.

"Setiap hari aku kesepian...dari dulu...." Amber mendaratkan beberapa kecupan di pipi Krystal, namun Krystal hanya diam mendengarkan.

Mungkin dengan keadaan nya yang mabuk seperti ini aku bisa dengar cerita darinya.

"Sejak kecil... aku benar-benar kesepian...."

Amber memejamkan mata dan berusaha mengingat-ingat sekelebat masa lalunya.

"Yang aku tahu... eomma dan papa selalu pergi bekerja....."

"Mereka pikir dengan terus mencari uang aku bisa bahagia. Segala yang aku inginkan selalu bisa di turuti....."

Kedua mata Amber mulai memerah, terlihat sekali ia sedang menahan tangis.

"Aku tidak pernah merasakan bekal makanan buatan eomma, pergi memancing bersama papa, ataupun sekedar bercerita bagaimana aku bisa meraih nilai bagus di sekolah...."

Kali ini ujung matanya mulai berkaca-kaca.

"Berkumpul saat Natal tiba? Haha.. tentu saja aku berbohong. Aku terpaksa berpura-pura merayakan natal bersama keluarga jika bercerita di depan temanku. Tapi kenyataan nya aku hanya di temani dengan tumpukan hadiah yang sangat banyak.... tentu saja dengan di temani Vic Unnie.... Menyedihkan sekali."

Amber mendesis pelan, kali ini air matanya mulai turun perlahan. Krystal tetap diam dan mendengarkan.

"Berfikir untuk berontak? Haha. Sudah ku lakukan... Namun semuanya percuma..... mereka tetap bersikukuh untuk mengurus perusahaan dengan alasan suatu saat perusahan itu aku yang akan lanjutkan..."

"Cih. Padahal aku tidak tertarik sama sekali untuk menggantikan mereka mengurus perusahaan...."

"Sampai suatu hari aku dengar papa berselingkuh, eomma menangis dan mereka berdua saling menyalahkan. Meskipun eomma menangis di depan ku, aku hanya melihatnya dan tidak tersentuh sama sekali. aku tidak peduli......"

Krystal merasakan matanya mulai panas, melihat kekasihnya yang selama ini selalu ceria di depannya--- saat ini terlihat rapuh dan menyedihkan.

"Sampai suatu hari.... aku lihat Vic Unnie hampir sekarat karena sakit.... Eomma dan Papa tidak perduli, mereka hanya katakan........"

Siggh.

Amber mencoba menahan tangis, namun seluruh air matanya mulai turun dengan deras. Matanya terlihat pilu dan sakit, ia berusaha mengeluarkan seluruh perasaanya saat ini.

"Me..mereka.....tak pernah tahu..... bagaimana peduli nya Vic Unnie padaku, melebihi siapapun...."

"Terasa sangat menyedijkan ketika aku tumbuh menjadi seperti ini, merasa takut kehilangan Vic Unnie... Karena dia satu-satunya yang benar-benar mencintaiku"
Amber mulai menangis sesenggukan, seluruh upaya nya untuk berbicara mulai sulit dan tercekat.

"aku tidak habis pikir... eomma dan papa sudah memiliki keluarga baru... mereka berusaha untuk menarik ku tinggal bersama salah satu dari mereka...."

Krystal masih diam mendengarkan, sesekali ia mengusap lembut mata Amber yang sudah basah.

"Sungguh bodoh. Mereka berdua benar-benar bodoh. Mereka kira aku sudi satu rumah dengan mereka? Sekalipun aku di beri kesempatan melihat keluarga ku kembali utuh, kurasa itu semua tidak akan merubah apapun. Eomma bersujud dan mengaku bersalah.... dia berusaha membujukku... Tapi semuanya percuma.... aku merasa asing dengan mereka....."

Amber menaruh kepalanya untuk tidur di samping Krystal, keduanya saling berhadapan, saling menatap satu sama lain.

Bertahanlah.

"Aku berusaha mencari cinta yang tidak pernah di berikan oleh orang tuaku. Meskipun Vic Unnie berusaha menggantikannya, aku tidak pernah merasa cukup. Jika ku temukan pada wanita secantik kau sekalipun, akan aku kejar sampai aku bisa mendapatkannya."

"Aku masih ingat ketika pertama kali datang ke tempat ini, kebencian meraup seluruh perasaanku. Tapi...."

Amber menghentikan kalimatnya, perlahan ia mendekati bibir Krystal dan menciumnya.
Krystal membalas ciuman itu dengan lembut, Amber melakukannya hanya sebentar kemudian melepas bibirnya kembali.

"Pertama kali aku bertemu denganmu di kelas, aku benar-benar jatuh cinta. Aku ...."

Amber menatap kagum mata Krystal, perasaanya benar-benar penuh saat ini.

"Aku kira aku sudah gila ketika memutuskan untuk mencintaimu... Krystal... jatuh cinta bisa terjadi kepada siapapun kan?"

Krystal mengangguk, mendengarkan dengan tenang setiap kisah yang di lontarkan kekasihnya itu.

Amber tersenyum, mata dan hidungnya memerah. Terlihat sekali bahwa ia lelah memikirkan sesuatu.

"Ketika kudengar kau suka dengan Sehun... aku benar-benar hampir putus asa dan menyerah. Tapi, aku berusaha sebisa mungkin menyelamatkan Vic Unnie dan kau dari nya, dan semalam... kau pergi berkencan dengan laki-laki lain dan..."

"Ssst...." Krystal menyentuh bibir Amber dengan telunjuknya, memberi sebuah kode untuk diam sejenak.

"Jika aku berkencan dengan laki-laki manapun, entah itu dengan jumlah hingga ratusan laki-laki... Jika kamu yang aku cinta, mereka bisa melakukan apa?"

Krystal memeluk Amber dengan lembut,

"Berhentilah bersikap seperti ini..." Krystal menepuk pipi Amber dengan gemas.. Amber hanya tersenyum dengan mata terpejam.

"Berhentilah menyusahkan Vic Unnie, dengan mabuk seperti ini kau buat dia menjadi sangat cemas.. Kau sudah punya aku, jangan ada lagi alasan untuk kesepian. Okay?"

Krysal menberikan kelingkingnya untuk dikaitkan dengan kelingking Amber.

"memangnya kau benar-benar cinta padaku?" Tanya Amber dengan nada datar.

Krystal terdiam, mendekat lebih lagi di wajah Amber. Ia tidak peduli meskipun harus menghirup aroma wine yang sangat kuat dari nafas Amber.

"Memangnya selama ini aku terlihat tidak mencintaimu?" Sahut Krystal dengan cepat. Amber hanya diam menatapnya.

"Aku mencintaimu, sudah kubuktikan sejak pertama kali aku berciuman denganmu. berhentilah bertanya terus menerus apakah aku mencintaimu atau tidak..."

Kali ini Krystal hampir kesal karena Amber selalu menanykan hal ini berulang kali.

Kenapa dia tidak percaya padaku bahwa aku benar-benar mencintainya?

"Aku mencintaimu, Soojung..."
Jawab Amber perlahan, tangannya mengusap lembut pipi Krystal.

"Tapi jika suatu hari kau harus beranjak dari sini dan tidak mencintaiku lagi...."

"Aku tidak akan kemana-mana, i will stay by your side... always..." Sela Krystal dengan suara parau, matanya terasa panas karena menahan tangis.

"benarkah?" Amber mengulangi kalimatnya dengan lembut.

"Benar, aku sudah katakan ini berkali-kali tapi kau.."

"Tetap saja meragukan.." Sahut Amber.

"Masih saja tidak percaya padaku.." Jawab Krystal.

Keduanya mulai saling menyalahkan. Krystal berusaha meyakinkan Amber, sedangkan Amber terus menerus memperlihatkan sikap tidak percaya.

"Soojung, berhentilah berbicara seperti ini..

"Amber..."

"Aku berusaha memastikan segalanya akan...."

"Akan apa? kau juga berhentilah membuatku bersikap seperti ini. kau selalu tidak percaya padaku dan.."

Belum selesai Krystal berbicara, Amber segera menyela.

"Dulu seseorang pernah mengatakan hal yang sama seperti mu dan dia tetap pergi meninggalkan ku." Jawab Amber dengan cepat.

Sontak Krystal berhenti berbicara.

Dahinya mengernyit.

Seseorang? Mengatakan hal yang sama?

"Aku tidak mau dengar janji apapun darimu. Tetaplah bersama ku dan buktikan dengan caramu sendiri...." Kali ini Amber mulai meracau, tangannya memeluk Krystal dan memejamkan mata karena mengantuk.

Krystal masih merasa aneh, baru saja dia mengatakan sesuatu tentang seseorang..

aku yang salah dengar atau dia yang kelepasan bicara?

Krystal berusaha tenang, ingin melanjutkan bertanya tentang hal ini namun Amber terlanjur tidur di sampingnya.

Krystal beranjak dari tempat tidur dan berdiri melihat kamar Amber yang berantakan.

dia tidak pernah mengijinkan siapapun untuk membereskan kamarnya kecuali Vic Unnie dan aku,
Kalo begini caranya kasian Vic Unnie, pulang dari China harus membereskan kamarnya yang kacau seperti ini.

Krystal memungut satu-satu persatu botol wine dan menaruhnya di meja, beberapa baju Amber yg berserakan di kembalikan lagi ke lemari.

Sudah hampir setengah jam Krystal membereskan kamar Amber yang berantakan, setengahnya lagi masih belum rapi tapi ia berniat akan menyuruh Amber merapikan itu ketika dia sudah sadar dari mabuknya.

"Biar dia tidak seenaknya sendiri membuat kekacauan."

Krystal duduk kembali di tempat tidur, kemudian ia menyalakan ac karena udara di dalam kamar sangat panas. Membersihkan kamar dengan memakai seragam sekolah memang merepotkan.

Kemudian ia menyandarkan dirinya di tempat tidur, memejamkan mata dan menghela napas yang panjang. Ia mencoba memikirkan sesuatu yang baru saja ia dengar dari Amber.

Seseorang yang lain? Aku yakin dia sedang mabuk.... apapun yang dia katakan hampir sulit di percaya.
Mungkin saja dia hanya meracau?
tapi.. benarkah....

arh.

Krystal mengatupkan kedua tangannya menutupi wajahnya, hari ini aku terlalu pusing. Lebih baik aku hiraukan saja....

Kemudian ia mengalungkan tangannya di leher Amber yang sedang tertidur pulas. Krystal mengamati wajah kekasihnya itu yang sedang tidur, mata dan hidungnya masih merah, nafasnya juga berat...

Mungkin besok pagi dia sudah bisa sepenuhnya sadar.

Krystal mengusap lembut pipi Amber, melihat wajahnya yang tidur seperti ini memang lucu.

"Tapi

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Icegirl17 #1
Chapter 43: Happy ending. Seru banget thor ceritanya
Icegirl17 #2
Chapter 31: ciyeee. Yg cemburu nya paket banget ahhaha
Icegirl17 #3
Chapter 26: Hahahaha. kena jg kan Lo krys ?
Icegirl17 #4
Chapter 24: Baju. Tuh. Terchyduck kan Lo krys ?
Icegirl17 #5
Chapter 22: Emang ngga capek habis olahraga seharian, lanjut lagi olahragawan Emma hahaha
Icegirl17 #6
Chapter 19: Ahhahaha paket waktu segalaaa.
Icegirl17 #7
Chapter 13: Cemburuan ajhaaa lho krys ?
Icegirl17 #8
Chapter 12: Oh my God amber. Makanya sedih masih sempat sempatnya ngajakinn krystal ke kamar haahaha
Icegirl17 #9
Chapter 6: Wah wah wah.. seruu jg nih. Kryber LG marahan. Apa sih yg mau ditunjukin ke krystal?
Icegirl17 #10
Chapter 3: Hahahaha. Makan sayur kok muntah sih mber. Mber?? Ember kali ya hehehe

Semangat nulisnya thor