Fall20

Krystal Amber Story - FALL
Please Subscribe to read the full chapter

"Siapa yang menelfon? Aku dengar kau berbicara ketika aku sedang mandi. Kau tidak sedang bicara sendiri, kan? "

Amber berjalan keluar dari kamar mandi dengan mengusap rambutnya yang masih basah dengan handuk.
Malam ini mereka sudah tiba di penginapan dan memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu setelah melewati perjalanan yang cukup lam.

"Yaps. Unnie yg menelfon. Dia bertanya padaku apakah aku masih akan menginap di sini sampe besok.. Dia hanya memastikan aku baik-baik saja dan memintaku untuk segera pulang..."
Jawab Krystal sambil membantu Amber mengeringkan kepalanya.

"Wajar saja jika dia merindukanku, aku kan adik satu-satunya." Tambahnya dengan tertawa.

Amber mengernyitkan dahi, mengalungkan handuknya di leher dan duduk di ranjang bersama Krystal.

"Unnie?" Mengulangi kata tersebut dengan tatapan, Unnie mu atau unnie ku?
Krystal yang melihat tatapan itu kemudian menyadari,

"Haha.. Tentu saja yang ku maksud adalah Unnie-ku, Jessica.." Sahut Krystal sembari melepas handuk dari leher Amber dan menaruhnya di gantungan baju.

"Ah.. I see."

Amber mulai merasakan mulut nya menguap berkali-kali karena mengantuk.
Ia merebahkan tubuhnya dan mulai memejamkan mata.

"Kau sendiri kenapa tidak menelfon Vic Unnie?" Tanya Krystal sambil merapikan beberapa barang bawaan yang masih berserakan di lantai,

"Untuk apa? Hidupnya terlalu sibuk untuk memikirkan ku. Biarkan saja. Hoaaamh...."

"Setidaknya kau bisa memberi kabar lewat pesan atau menelfon sebentar sekedar untuk memberi tahu kau baik-baik saja di sini.."

"Kau sudah melakukannya, kan? Kurasa aku tidak perlu susah-susah menambahi." Jawab Amber yang masih terus memejamkan matanya.

"Pantas saja dia sebal padamu. Kau benar-benar adik yang bodoh. Sebodoh itukah kau sampai memberi kabar untuk Unnie kau tidak mau." Krystal terus saja mengomel sambil terus merapikan barang bawaannya.

"Yaps.."

Amber membuka mata dan menatap Krystal yang masih sibuk tanpa memperhatikannya sama sekali.

"Kau benar-benar mengurus bawaan kita dengan sangat baik, ya. Perlu bantuan?" ia bertanya sambil terus menatap Krystal yang membelakanginya, malam ini ia hanya memakai celana pendek di atas lutut dengan kaos tipi untuk atasannya.

"Tentu saja, aku ingin semuanya terlihat rapi dan tidak berantakan. Tidak, tidak usah. Sebentar lagi juga sudah selesai." Jawab Krystal tanpa menoleh pada Amber.

"Lalu kau akan terus bergulat dengan mereka tanpa ingin menemaniku tidur?"

Krystal menoleh, melihat Amber yang sudah mengantuk tapi terus menatapnya dengan manja.

Astaga, kenapa dia cerewet sekali?

"Uh, Naiklah. Jangan menatapku seperti itu. Aku tidak akan bisa tidur nyenyak jika kau tidak memegang tanganku.... Kau tidak kasian padaku? Aku menyetir mobil menuju kemari dengan menghabiskan seluruh tenagaku."

Krystal hampir membuka mulut untuk membalas Amber. Namun ia tidak mau mood nya kembali jelek jika sudah adu mulut dengannya,
Ia naik ke tempat tidur dan berbaring di samping Amber.

"Good nite, soojung."
"Heem."

Sahut Krystal sambil merebahkan kepala Amber di pundaknya dan memegang tangan kekasihnya itu dengan erat.

Malam itu suasana penginapan sangat sepi dan senyap, suara deburan ombak di tepi pantai terdengar sangat jelas dari situ.
Sulli memilih penginapan di dekat pantai supaya besok ketika sudah pagi mereka hanya perlu waktu beberapa menit untuk tiba di pantai dengan berjalan kaki.

Kamarnya tidak begitu besar namun cukup membuat mereka nyaman dan cepat membuat mereka tertidur.

Namun beberapa saat kemudian dering telfon dari hp Krystal kembali berbunyi. Amber meraih hp itu dan segera melihatnya.

Unnie Vic is calling.....

"Wow, ini unnie.." Amber menatap nama Victoria di layar hp Krystal, dengan segera ia memberikan dan menyuruh Krystal untuk segera mengangkatnya.

"Kenapa tidak kau saja yg angkat?"

"Ah, tidak. Kau saja. Hoaamh.."

"Itu Vic Unnie yang menelfon bagaimana mungkin kau menolak untuk mengangkatnya?" tanya Krystal sambil terus menyalahkan Amber, tidak seharusnya ia menghindari telfon dari Vic Unnie.

"Karena dia menelfon di hp mu, itu lah alasan yg tepat mengapa harus kau yang menjawab." Jawab Amber dengan membela diri.

"Pff." Krystal mengambil hp dari tangan Amber dengan kesal.

"Hallo.. iya, Unnie.. Selamat malam."

"Selamat malam, Cantik. Bagaimana kabarmu hari ini?"

Suara Victoria terdengar sangat jelas karena Krystal memilih option loudspeaker supaya Amber juga bisa mendengarkan Unnie nya berbicara di telfon.

"Sangat baik, Unnie... Malam ini aku sudah ada di penginapan. Kami belum sempat pergi ke pantai karena perjalanan nya cuku

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Icegirl17 #1
Chapter 43: Happy ending. Seru banget thor ceritanya
Icegirl17 #2
Chapter 31: ciyeee. Yg cemburu nya paket banget ahhaha
Icegirl17 #3
Chapter 26: Hahahaha. kena jg kan Lo krys ?
Icegirl17 #4
Chapter 24: Baju. Tuh. Terchyduck kan Lo krys ?
Icegirl17 #5
Chapter 22: Emang ngga capek habis olahraga seharian, lanjut lagi olahragawan Emma hahaha
Icegirl17 #6
Chapter 19: Ahhahaha paket waktu segalaaa.
Icegirl17 #7
Chapter 13: Cemburuan ajhaaa lho krys ?
Icegirl17 #8
Chapter 12: Oh my God amber. Makanya sedih masih sempat sempatnya ngajakinn krystal ke kamar haahaha
Icegirl17 #9
Chapter 6: Wah wah wah.. seruu jg nih. Kryber LG marahan. Apa sih yg mau ditunjukin ke krystal?
Icegirl17 #10
Chapter 3: Hahahaha. Makan sayur kok muntah sih mber. Mber?? Ember kali ya hehehe

Semangat nulisnya thor