Fall29

Krystal Amber Story - FALL
Please Subscribe to read the full chapter

"Vic Unnie!" Luna dan Sulli menghampiri Vic dengan sangat antusias, ketiganya berpelukan, sore itu Victoria menyediakan beberapa pesta kecil di kamarnya.

"Ah.. aku sangat merindukan kalian...." Vic memeluk erat Luna dan Sulli.
"Aku juga, Unnie...uuuh..."
"Dimana Amber dan Krystal?" Tanya Vic sambil menengok ke arah pintu kamarnya.

"Sepertinya masih berada di bawah." Sahut Luna singkat.
"Bolehkah kita mulai makan sekarang? Aku lapar, Unnie.." tmabahnya dengan nada manja.
"Tentu saja, sayang... Kita bisa mulai makan sekarang.. ayo, Sulli.. ambil tempat duduk dan mari makan..

Victoria mempersilahkan Luna dan Sulli untuk segera makan. Ketiganya mulai ramai berbicara, di mulai dari kegiatan Vic di China hingga alasan ia harus kembali ke rumah dengan cepat.

"Amber memang begitu." Victoria menghentikan kegiatan makan nya, matanya mulai menerawang. Tampaknya ia memikirkan sesuatu.

"Jika ada sesuatu atau hal yang membuat hatinya sakit... ia akan melakukan sesuatu yg berbahaya.... aku selalu khawatir dengan hal itu...." Jelas Victoria dengan tertegun.
Luna dan Sulli menganggukkan kepala. Sesekali mereka saling menatap karena mereka tahu ada hal buruk yg pernah terjadi pada Amber.
Akhirnya Victoria menceritakan bagaiman kehidupan Amber yg dulu, kesepian, tanpa kasih sayang orang tua dan hidup hanya dengan mendapat perhatian darinya.

Luna dan Sulli terkesiap, tidak menyangka bahwa kehidupan Amber yg dulu tidak begitu bahagia. Padahal mereka mengira dengan harta kekayaaan yg sangat banyak ini Amber memiliki hidup yg bahagia dan tercukupi.

"Hm.. oh ya.. ada hal yg ingin ku tanyakan..." Victoria meneguk satu gelas wine lalu menatap Luna dan Sulli.

"Tanya apa, unnie?" Sahut Sulli.

"Tentang Amber yg mengamuk waktu mabuk. Apa kalian juga bersama Amber waktu dia mabuk?"

Luna dan Sulli hanya mengangguk.

"Lantas... bagaimana dia bisa tenang?" Tanya Victoria, matanya menatap heran pada Luna dan Sulli.

"Hah? Tentang hal itu....." Sulli menghentikan kalimatnya, ia menatap Luna dengan tatapan yg sama herannya.

"Krystal." Sahut Luna.

"Maaf?" Ulang Victoria.

"Krystal. Dia yang menenangkan Amber." Sahut Sulli di ikuti dengan anggukan dari Luna.

"K..Krystal? Dia mampu melakukannya?" Kali ini Victoria lebih heran.

"Benar, Unnie.. Kita juga tidak tahu apa yang terjadi waktu itu. Amber berlari menuju Krystal dan memeluknya. hmm.. lebih tepatnya.. Krystal mendorong tubuh amber mendekati tembok dan memeluknya." Jelas Sulli sambil mengingat ingat kejadian waktu itu.

"Benarkah? Apakah hal itu berhasil?" Tanya Vic, kali ini matanya terbuka lebar dan merasa takjub.

"Sangat berhasil. Amber berhenti mengamuk dan mulai tenang." Tambah Luna.

Victoria menatap tidak percaya, ia sangat tahu... Tidak ada yang bisa menenangkan Amber selain dirinya dan...

"Ada apa, Unnie? Ada hal aneh?" Tanya Sulli yg menyadari wajah Victoria yg heran.

"Haha.. ah tidak.. hanya saja..... Aku merasa terbantu dengan keberadaan Krystal.... Selain itu aku juga merasa bersalah telah membuatnu repot...."

"Seidaknya... semua baik2 saja...." tambahnya perlahan

Luna dan Sulli mengangguk setuju, kemudian mereka bertiga kembali melanjutkan makan.
Beberapa lama kemudian Amber dan Krystal mengetuk pintu kamar Vic dan masuk ke dalam.

"Ah, akhirnya datang juga." Victoria berdiri, Krystal yg melihatnya langsung berlari senang menuju ke arah Victoria.

"Unnie..aku sangat merindukanmu."

"Haha, tentu saja. Aku juga sangat merindukanmu, Krystal..."
Victoria melepas pelukannya dan memegang pipi Krystal dengan lembut.

"Kau baik-baik saja?"

Krystal hanya mengangguk, matanya sedikit berkaca-kaca karena sangat senang bertemu dengan victoria.
Entah mengapa...ia merasa sudah snagat dekat dengannya.

"Syukurlah kalau kabarmu baik. cup." Victoria mencium kening Krystal dengan lembut.

"Unnie sendiri bagaimana? Kenapa buru-buru pulang dari china?" Tanya krystal dengan perlahan.

"Akan ku bahas sekarang, ayo ambil tempat duduk bersama Luna dan Sulli. Kita makan bersama..."

Krystal mengangguk, ia segera menuju ke arah Luna dan Sulli yg sudah menunggunya untuk makan.

Amber yg sedari tadi menatap canggung kakaknya, kali ini ia ikut duduk bersama dengan Krystal, Luna, dan Sulli.

"Hei, hei, hei..." Victoria menarik telinga Amber dengan gemas.

"AWHHH...unnie..sakit...."

"Aku baru pulang dari China dan kau tidak memelukku sama sekali, hah?" Kali ini lebih keras, Amber mengaduh kesakitan.

"Awwwh... unnie.. Maaf.. lepaskan..."

"Kau kira aku kembali pulang gara-gara siapa, heh?" Victoria melepaskan tanganhya dari telinga Amber.
Luna, Sulli, dan Krystal sontak tertawa melihat wajah dan telinga Amber yg memerah karena di jewer Victoria.

"Suruh siapa pulang lebih cepat? Memangnya aku menyuruhmu? Ish..." Amber mendengus sebal sambil terus memegang telinganya. Victoria semakin melotot padanya.

"Bilang apa kau barusan?"

"Ti..ti..dak.." Sahut Amber cepat.

"Dia mengatakan kalau dia tidak menyuruh Unnie pulang.. haha.." Luna menambahkan, Amber buru-buru menutup mulut Luna dengan cepat.
Namun Victoria lebih dulu mencubit dan menarik telinganya.

"Aku pulang karena tiba-tiba kau mabuk tidak jelas seperti kemarin... mengerti?"

Amber hanya mengangguk, tidak sanggup lagi menahan jeweran dari kakaknya.

"Berani-berani nya kau ambil persediaan wineku untuk minum. Memangnya kau bisa beli dengan uangmu, hah? Belum lagi kejadian kemarin membuat seluruh kamarmu berantakan, banyak barang-barang yg rusak karena kau banting. Hans semakin bingung dan hampir kau lukai.. Luna dan Sulli terlambat masuk ke sekolah... dan yg lebij parah lagi adalah..."
Victoria kemudian menatap Krystal,

"krystal terpaksa membolos sekolah gara-gara kau."

Amber mendelik, merasa snagat sebal karena harus menelan omelan kakaknya bulat-bulat.

"Ah tidak apa-apa, Unnie..." Krystal berusaha membela kekasihnya itu, namun victoria tetap mengomel pada Amber.

"Ish. Kau jangan membela dia, Krystal..." Victoria meloto gemas pada Krystal, Luna dan Sulli hanya terkekeh.

"Sudahlah Unnie.. Biarkan saja... Ada banyak makanan enak di sini, kenapa tidak makan saja?" Tanya Sulli.

"Memang seharusnya kita di sini makan" sahut Amber.
"Bukan malah mendengar omelan dari tante-tante tua sep.."

Krystal buru-buru menutup mulut Amber yg mulai bicara sembarangan, Victoria semakin melotot gemas.
Sedangkan Luna dan Sulli hanya tertawa.

"Oh yah, Luna. Aku bawakan beberapa makanan China yg enak. Kau mau?" Tawar Victoria sambil memotong roti di depannya.

"Tentu saja, Unnie.. aku sangat mau."

"Oke, aku menaruhnya di dapur.. Ambil saja dan bawa kemari." Sahut Victoria dengan cepat.

Luna dan Sulii mengangangguk dan beranjak dari situ, mereka keluar kamar dan menuju ke dapur.

Krystal dan Amber masih sibuk makan, sesekali Krystal menanggapi pembicaraan atau pertanyaan dari Victoria.

"Oh ya.. mumpung hanya ada kita bertiga di sini...." Victoria me

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Icegirl17 #1
Chapter 43: Happy ending. Seru banget thor ceritanya
Icegirl17 #2
Chapter 31: ciyeee. Yg cemburu nya paket banget ahhaha
Icegirl17 #3
Chapter 26: Hahahaha. kena jg kan Lo krys ?
Icegirl17 #4
Chapter 24: Baju. Tuh. Terchyduck kan Lo krys ?
Icegirl17 #5
Chapter 22: Emang ngga capek habis olahraga seharian, lanjut lagi olahragawan Emma hahaha
Icegirl17 #6
Chapter 19: Ahhahaha paket waktu segalaaa.
Icegirl17 #7
Chapter 13: Cemburuan ajhaaa lho krys ?
Icegirl17 #8
Chapter 12: Oh my God amber. Makanya sedih masih sempat sempatnya ngajakinn krystal ke kamar haahaha
Icegirl17 #9
Chapter 6: Wah wah wah.. seruu jg nih. Kryber LG marahan. Apa sih yg mau ditunjukin ke krystal?
Icegirl17 #10
Chapter 3: Hahahaha. Makan sayur kok muntah sih mber. Mber?? Ember kali ya hehehe

Semangat nulisnya thor