Fall26

Krystal Amber Story - FALL
Please Subscribe to read the full chapter

"Ah.. Jadi hari ini Amber tidak masuk sekolah karena semalam demam?"

Krystal hanya mengangguk, hari ini Luna mengemudi mobil dan menjemputnya untuk berangkat sekolah.
Amber tidak menghubungi sama sekali, namun sangat jelas hari ini ia tidak akan masuk sekolah.

"Matamu bengkak sekali. Semalam menangis ya?" Sulli mendekap pundak Krystal dan mengamati matanya dengan jeli.

"Kudengar kau kencan dengan laki-laki bernama Kai, jangan-jangan dia yang membuatmu menangis?" Sahut Luna sambil terus fokus mengemudi mobil.

"Tidak... tidak apa... aku baik-baik saja.. Mungkin aku sediki kurang tidur..."

Krystal merebahkan kepalanya di pundak Sulli dan memejamkan mata. Kepalanya pusing, semalam ia menangis sampai lelah tertidur. Jessica tidak mengetahuinya, namun Kai masih tetap mencoba menghubunginya lewat pesan atau telfon. Namun Krystal tidak memberikan respon apapun.

"Kau kelihatan lelah sekali... Seharusnya kau bercerita padaku jika ada masalah..." Sahut Sulli sambil menepuk-nepuk pundak Krystal.

Mana mungkin aku bisa menceritakan hal ini pada Sulli dan Luna.
Mereka sahabatku, tapi.....

"Bagaimana wujud laki-laki pilihan Jessica Unnie? Tampan?" Luna mencoba mengalihkan pembicaraan, Krystal menanggapinya hanya dengan tersenyum.

"Haha, wujud kau bilang? mungkin saja laki-laki itu ber-wujud alien seperti Do Min Joon" Sulli menanggapi pernyataan Luna dengan tertawa.

"Hehe.. Tidak juga... dia tampan dan baik..." jawab Krystal kalem, ia masih memijat keningnya yang pusing.

"Wah.. sepertinya akan sangat cocok denganmu. Kalau sudah begini lebih baik kau segera berpacaran dengannya Kai, Key dan Minho sepertinya akan sangat senang berkenalan dengannya."

Krystal hanya tersenyum, menarik nafas berkali-kali karena ingatannya masih terpaku dengan kejadian semalam.

Semalam aku menamparnya. Aku membuat keadaan menjadi semakin buruk. Arh..

Krystal masih memejamkan mata, hari ini badannya lemas dan tidak bersemangat. Kejadian semalam benar-benar membuatnya tidak bisa berhenti memikirkannya..
Krystal mencoba untuk tenang, meskipun dari raut wajahnya ia terlihat sangat cemas dan sedih.

Luna masih fokus dengan kemudi mobilnya, Sulli sibuk dengan hpnya dan Krystal mengambil sedikit waktu untuk tidur di pundak Sulli.
Ia sudah terbiasa dengan kehadiran Amber, kalau sudah seperti ini rasanya sepi sekali.

Namun beberapa saat kemudian Sulli tampak cemas ketika membaca sesuatu di hpnya.

"Hei... sepertinya kita harus pergi ke rumah Amber sekarang...."

Dengan sedikit bingung ia mencoba menjelaskan sesuatu pada Luna dan Krystal.

"Heh? Kenapa begitu? Memangnya dia menelfonmu?" Sahut Luna pendek.

"Tidak..tidak..tapi..." Sulli menyipitkan matanya, mencoba membaca pesan itu berulang-ulang.

"Vic Unnie mengirim pesan padaku..."

"Vic Unnie?" Sontak Krystal terbangun dan menatap Sulli.

"Pesan dari Vic Unnie? Ada apa?" Tambahnya dengan cepat.

"Kau tidak buka Line mu? Sepertinya Vic Unnie mengirim pesan ini untuk kita bertiga."

Deg.

Ada apa?

Tiba-tiba Krystal merasakan hal yang buruk sedang terjadi. Degup jantungnya berdetak cepat. Dengan waswas ia mengambil hp dari tasnya dan....

benar...

Vic Unnie mengirim pesan padanya.

Dengan cepat Krystal membuka dan membacanya.
Ia hampir menahan nafas ketika membaca pesan itu.
Matanya terbuka lebar, seketika rasa kantuk dan pusingnya menjadi hilang. Matanya tiba-tiba panas dan seluruh badannya hampir lemas.

"Luna, kita benar-benar harus ke rumah Amber, sekarang!" Teriak Sulli dengan gugup, rasa cemas tidak bisa ia tutupi.

Luna hanya mengangguk, meskipun ia tidak tahu pesan apa yang di kirimkan Vic Unnie pada mereka.
kemudian ia membaca pesan itu melalui hp Sulli.

Betapa terkejutnya Luna ketika membaca pesan yang di kirim oleh Victoria untuk mereka.

Sender: Victoria Unnie
To:
Krystal, Sulli, dan Luna.

"Tadi pagi Hans tiba-tiba menelfon ku.
Amber mabuk berat dan mengamuk di kamarnya.
Aku tidak tahu sudah berapa botol wine yang diminumnya.
Seluruh barang di kamarnya hancur karena dia mengamuk.

Aku masih berada di China, aku sudah pesan tiket pulang dan akan berangkat ke Korea besok.

Apapun itu, kumohon... Hans tidak bisa mengatasi hal ini karena Amber benar-benar di luar kendali.
Aku tidak bisa memaksa Hans untuk menenangkannya karena ketika mabuk Amber bisa memukul siapapun.

ku mohon pada kalian....

Jenguk Amber sekarang..
Aku takut hal yg buruk terjadi padanya.

Aku yakin kalian bisa membantuku.

Aku kan segera kembali pulang ke Korea, secepatnya."

=======

Setibanya di rumah Amber, Krystal berlari bersama dengan Luna dan Sulli yang mengikutinya dari belakang.
Ketika menaiki tangga menuju kamar Amber, Krystal dapat mendengarkan suara gaduh dengan sedikit teriakan dari kamar Amber.

Ternyata Hans dan beberapa pegawai rumah Amber menunggu cemas di depan kamar.

"Hans! ada apa? Apa yang terjadi?" Krystal berlari menuju Hans dengan suara terengah-engah.

"Ah, beruntung sekali Nuna segera datang kemari.." Hans tampak sangat cemas, berulang kali ia mencoba menjelaskan sesuatu namun ia tampak kesulitan.

"Apa yang terjadi? kenapa dia bisa mabuk seperti ini?" Tanya Sulli yang tidak kalah cemas.

"Sebenarnya..... saya tidak tahu kapan Amber Nuna mengambil persedian botol wine Vic Nuna dan membawanya ke kamar. Sepertinya dia minum terlalu banyak, saya sempat membuka masuk ke dalam sedang mengacaukan kamarnya. Seluruh barang di lempar, saya tidak bisa mengatasinya karena Amber Nuna mengamuk sambil terus menangis."

Luna dan Sulli membayangkan dengan ngeri, bagaimana solusinya? Apa kita harus masuk ke dalam kamarnya?

"Apa biasanya dia melakukan hal seperti ini?" Tanya Krystal dengan cepat.

"Benar. dia sering melakukannya jika sedang tertekan..."

Krystal mengernyitkan dahinya dengan cemas, tertekan?

"Jika sudah seperti ini hanya Vic Nuna yang bisa mengatasinya. Tapi sayang sekali Vic Nunna sedang tidak berada di sini, saya sudah menelfonnya dan ia sangat cemas. Seharusnya dia kembali pulang minggu depan, Namun melihat kondisi Amber Nuna yang seperti ini ia langsung memesan tiket pesawat dan segera pulang besok."

Luna dan sulli nampak speechless. Ia tidak menyangka Vic unnie benar-benar sayang pada Amber.

Namun yang jadi pertanyaan adalah... kenapa Amber bisa bertindak seperti ini? Ada apa?

"Apa yang biasanya Vic Unnie lakukan untuk menenangkannya?" Tanya Krystal dengan tidak sabar, suara tangisan Amber terdengar sangat keras. Ia harus segera menghantikan ini.

"Biasanya Vic Nuna langsung menghampiri dan memeluknya. Saya tidak tahu apa yang di bisikkan pada telinga Amber

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Icegirl17 #1
Chapter 43: Happy ending. Seru banget thor ceritanya
Icegirl17 #2
Chapter 31: ciyeee. Yg cemburu nya paket banget ahhaha
Icegirl17 #3
Chapter 26: Hahahaha. kena jg kan Lo krys ?
Icegirl17 #4
Chapter 24: Baju. Tuh. Terchyduck kan Lo krys ?
Icegirl17 #5
Chapter 22: Emang ngga capek habis olahraga seharian, lanjut lagi olahragawan Emma hahaha
Icegirl17 #6
Chapter 19: Ahhahaha paket waktu segalaaa.
Icegirl17 #7
Chapter 13: Cemburuan ajhaaa lho krys ?
Icegirl17 #8
Chapter 12: Oh my God amber. Makanya sedih masih sempat sempatnya ngajakinn krystal ke kamar haahaha
Icegirl17 #9
Chapter 6: Wah wah wah.. seruu jg nih. Kryber LG marahan. Apa sih yg mau ditunjukin ke krystal?
Icegirl17 #10
Chapter 3: Hahahaha. Makan sayur kok muntah sih mber. Mber?? Ember kali ya hehehe

Semangat nulisnya thor