Fall18

Krystal Amber Story - FALL
Please Subscribe to read the full chapter

Amber meletakkan kepalanya di meja. Kepalanya terasa berat karena terlalu banyak bermain game.
Belum lagi kekasihnya, Krystal, marah besar karena ia tidak merespon telfon dan message-nya.
Mereka terlibat beberapa pertengkaran kecil, bagi Amber hal ini adalah hal yang wajar... Seringkali ia dan Krystal adu mulut karena permasalahan yang tidak begitu besar.

Krystal yang ego, Amber yang semaunya sendiri.. Jika terjadi perelisihan paham dan tidak ada satupun yang mengalah, berikutnya akan saling diam dan tidak menghubungi satu sama lain.

Tapi dia mengatakan akan pergi berkencan dengan laki-laki lain... ancaman macam apa itu? Setahuku dia tidak akan sembarang pilih pergi bersama laki-laki setelah kejadian yang menimpanya bersama Sehun. Pfft... bodohnya lagi aku juga mengatakan padanya akan pergi bersama wanita lain.. ayolaaah...aku tidak sejahat itu... aku mengatakan hal itu karena sedikit terbawa emosi.

Amber membenturkan kepalanya berkali-kali ke meja, berusaha untuk tetap tenang dan tidak gelisah.

Tapi dia egois. Setiap kali aku melakukan kesalahan selalu saja marah dengan seenaknya. Selalu aku yang minta maaf, dia yang terus membuatku merasa bersalah. Okay lah...... lebih baik kubiarkan saja dia melakukan apapun yang dia mau.

Amber merasakan pikirannya berkecamuk, dia melihat hp dan tidak mendapat pesan apapun dari Krystal.

"Amber." Victoria masuk secara tiba-tiba dan menghampiri adiknya.

"Hm.." Amber menggumam sambil terus tertidur di mejanya.

"Jangan malas-malasan, hei! Antar aku pergi ya, cepat ganti baju aku beri kau waktu kau selama 15menit." Ujarnya dengan tiba-tiba.

"Unnieeee....... kenapa tidak pergi sendiri di antar sopir? kau punya banyak sopir. Kenapa tidak memilih salah satu dari mereka untuk mengantarmu?" Sahut Amber dengan sangat malas.

*Jewer*

"Ah unnieee... sakiitttt" Amber terbangun dan menyentuh telinganya yang panas.

"Kau itu adikku. bisa-bisanya kau tidak mau pergi bersama Unnie." Victoria melepaskan tangannya dari tangan Amber.

"Bukan, bukan begitu. bukannya aku tidak mau, aku sudah bisa bayangkan nanti pergi ke mall bersama unnie, beli ini itu..lalu aku yang membawakan barang belanjaan dan.." belum menyelesaikan kalimatnya, Victoria sudah menyela.

"Cup cup cup. Kali ini Unnie sedang tidak ingin belanja, Unnie ingin pergi melihat sesuatu di pameran tas baru yang akan release minggu depan. Unnie tidak mau ketinggalan berita, ini adalah hal yang penting untukku. okay? Jangan membantah. Aku tunggu di bawah."

Penting apanya? Dengus Amber dengan kesal.

"Oh yah. Sekalian kita pergi ke barber shop ya. Donghae mengatakan padaku jika ia punya bisnis baru di barber shop, aku ingin kita ke sana dan merubah bentuk rambutmu supaya lebih cool dan tidak terlalu panjang." Ujar Victodia sambil mengusap rambut adiknya itu. Setelah itu dengan langkah cepat ia keluar dari kamar Amber.

Sedangkan masih di tempat yang sama Amber menatap kepergian Unnie nya dengan tatapan tidak percaya.

Unnie menyuruhku pergi ke barber shop? potong rambut supaya tidak terlalu panjang? cool?
Oh tidak... Unnie ku benar-benar nyaris gila.
Sadarkah dia kalau adiknya ini perempuan?

============

Sedangkan di kamarnya Krystal membenamkan wajahnya ke dalam bantal. Ia benar-benar sebal dan tidak tahu harus melakukan apa.

Apa yang dia katakan? Pergi bersama wanita lain yang selalu siap untuk di ajaknya kencan. Dasar bodoohhh. Harusnya dia tahu kalau aku tidak pernah serius melakukan ini. Bagaimana bisa aku pergi kencan bersama laki-laki lain?
Aku hanya sebal ketika dia mengatakan aku tidak akan bisa pergi kemanapun jika tanpanya.
Bukannya minta maaf dia malah mengatakan hal semacam itu padaku.

Krystal menggigit bantal nya dengan gemas, ia benar-benar sebal pada Amber.

"Hai, sayang... sedang apa? Kau tidak pergi keluar bersama Luna dan Sulli?"

Krystal menoleh, kakaknya Jessica menghampiri dan duduk di sampingnya.

"Tidak, Unnie... aku di rumah saja... Luna dan Sulli sedang pergi kencan bersama pacar mereka masing-masing."

"Haha.. Kasihan sekali. Kau sendiri tidak punya pacar?"

Krystal mencibirkan mulutnya, kalau ku beritahu yang sebenarnya memangnya Unnie akan percaya?

"Sudah-sudah. Unnie hanya bercanda" Sahut Jessica sambil memeluk adiknya itu.

"Memangnya Unnie tidak bekerja?" Tanya Krystal pada kakaknya.

"Tidak... hari ini aku sedang libur. Makanya aku datang kemari untuk memastikan apakah adikku sedang pergi atau memang tidak ada acara." Jessica mengusap kening adiknya dengan sangat sayang.

"Unnie lihat sendiri kaaaan. Aku sedang tidak melakukan apapun. Seharusnya unnie tau tanpa ku beritahu." Jawab krystal perlahan.

"Haha Unnie tau. Makanya hari ini kau harus ikut Unnie untuk pergi jalan-jalan. Bagaimana?"

Krystal terkesiap, dengan mata yang berbinar-binar ia menatap mata kakaknya?

"Benarkah hari ini kita akan pergi jalan-jalan? Terimakasih Unnieeee...I love you..." Ujar Krystal dengan memeluk erat kakaknya.

"love u too, my little sistah. Cepat ganti baju, kita harus berangkat secepatnya.

Krystal mengangguk, seketika juga ia lupa bahwa ia sedang berkelahi dengan Amber.
Pergi bersama kakanya adalah hal yang sangat langka, mengingat kakaknya selalu sibuk dengan pekerjaannya.

Kemudian Krystal bergegas menuju lemari pakaian dan memilih beberapa baju yang akan ia pakai.

Hari ini aku harus tampil sangat cantik jika berdampingan dengan Jessica Unnie.

===========

"Bagaimana hari ini, menyenangkan?" Jessica merangkul adiknya dengan erat.

"Sangaaat meyenangkan, Unnie. terimakasiih." Krystal mencium pipi kakanya dengan kuat-kuat.

"Haha, baiklah... baiklah... sekarang kau ingin kemana lagi?" Tanya Jessica sambil melihat sekelilingnya. Stand makanan dan minuman ada dimana-mana.

"Hmm.." Krystal menggigit jarinya dengan sangat antusias, ia benar-benar bersikap childish jika sedang bersama kakaknya

'Unnie, kita ke sana ya. Aku ingin es krimmm.." Tarik Krystal menuju salah satu Ice cream caffee dan masuk ke dalam. Mereka memilih salah satu tempat dan duduk di sana.

"Baiklah. Kau tunggu di sini ya. Kakak akan pergi memesankan beberapa ice cream untukmu."

Krystal mengangguk senang, ia menunggu sambil sesekali menengok hp nya yang sepi. Amber sama sekali tidak menelfon atau mengiriminya pesan.

Hm.. kenapa ya.. sepertinya aku sangat merindukannya. apa jangan-jangan dia pergi kencan bersama wanita lain?
jika benar begitu.....pfft....

Krystal menarik nafasnya dengan sangat berat, sesekali melihat sekitar Ice cream caffe itu yang tidak begitu banyak di datangi pengunjung.

Tiba-tiba matanya tertuju ke depan.
Seorang laki-laki yang hampir mirip dengan Amber.

Apa ini efek karena aku merindukannya? Setiap orang jadi mirip seperti dia.

Krystal mengamati laki-laki itu dengan seksama.
Jaketnya sama, dia memakai topi yang juga sama seperti punya Amber.. wait..wait... ketika orang itu melepas topi gaya rambutny juga sangat manly, lebih rapi dan sangat cool.
Namun ia mulai menyadari bahwa seseorang yang ia kira laki-laki adalah benar-benar Amber.

Dengan gugup

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Icegirl17 #1
Chapter 43: Happy ending. Seru banget thor ceritanya
Icegirl17 #2
Chapter 31: ciyeee. Yg cemburu nya paket banget ahhaha
Icegirl17 #3
Chapter 26: Hahahaha. kena jg kan Lo krys ?
Icegirl17 #4
Chapter 24: Baju. Tuh. Terchyduck kan Lo krys ?
Icegirl17 #5
Chapter 22: Emang ngga capek habis olahraga seharian, lanjut lagi olahragawan Emma hahaha
Icegirl17 #6
Chapter 19: Ahhahaha paket waktu segalaaa.
Icegirl17 #7
Chapter 13: Cemburuan ajhaaa lho krys ?
Icegirl17 #8
Chapter 12: Oh my God amber. Makanya sedih masih sempat sempatnya ngajakinn krystal ke kamar haahaha
Icegirl17 #9
Chapter 6: Wah wah wah.. seruu jg nih. Kryber LG marahan. Apa sih yg mau ditunjukin ke krystal?
Icegirl17 #10
Chapter 3: Hahahaha. Makan sayur kok muntah sih mber. Mber?? Ember kali ya hehehe

Semangat nulisnya thor