Selama perjalanan menuju ke rumahnya, Krystal merebahkan kepalanya dengan manja di pundak Amber.

Entah kenapa rasanya tidak ingin cepat berpisah...

Krystal tersenyum bahagia, tangannya terus memegang erat tangan Amber.

"Nah.." Amber menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang rumah Krystal.

"Sudah sampai."

Krystal mengangguk, ia melepaskan sabuk pengaman sambil terus mengamati rumahnya.

Sepi. Mungkin kak Jessica sedang menungguku di dalam rumah.

Tiba-tiba Amber menahan tangan Krystal untuk keluar dari mobil.

"Hm?" Krystal menatap Amber dengan tatapan ada apa?

Amber mendekatkan wajahnya mendekati Krystal.

"Now, kissing time."

Krystal menatap Amber dengah tersenyum

"Okay.." Jawab Krystal sambil mengalungkan kedua tangannya di leher Amber.

Mereka berdua mulai berciuman.

Krystal merasakan ciuman Amber lambat laun semakin lembut, penuh perasaan, bahkan setiap detiknya Krystal dapat merasakan bahwa Amber benar-benar mencintainya.

Keduanya semakin erat berpelukan, saling berpagutan dengan nafas yang semakin berat.
Krystal merasakan lidahnya di permainkan dengan lembut oleh Amber.

she is a good kisser.

Krystal memejamkan matanya, menikmati setiap kecupan yang hampir membuatnya melayang...

Di sela-sela berciuman ia merasakan tangan Amber mulai turun menyentuh pinggangnya, meremas lembut pantat Krystal dengan ritme ciuman yang semakin cepat.

Oh tidak. Jika tidak segera di hentikan ia bisa makin parah.

Dengan cepat Krystal melepaskan bibirnya,

"Ada apa?" Tanya Amber dengan tatapan kecewa.

"Hunny..." Krystal memegang pipi Amber dengan lembut..

"Aku harus segera turun dan pulang, Kak Jessica menunggu ku"
Jawab Krystal sambil menatap rumahnya.

"Baiklah...."

Amber tersenyum sambil mengusap lembut bibir Krystal yang basah.

"Berjanjilah padaku, malam ini harus tidur nyenyak, okay?" Krystal mencium kening Amber.

"Sampaikan salam ku untuk Vic Unnie ya.. Bye, Hunny.."

Krystal turun dari mobil dan melambaikan tangannya kepada Amber.

"Bye... Sleeptight..."
Amber tersenyum lebar, membalas lambaian Krystal tanpa berhenti menatapnya.

=====

*plak*

"Awwwhh..."

"dasar, bodoh."

"Sulli.... sudah ku-katakan padamu aku hanya terbawa emosi dan.."

*plak*

"Untung saja kalian berkelahi hanya dengan tangan."
Sulli memberikan satu jeweran kepada Amber.

"Awh.." Amber memegang telinganya sambil meringis kesakitan, Sulli benar-benar marah setelah perkelahian yang terjadi antara ia dengan Sehun.

"Coba saja dia bawa pistol atau senapan, kau tak akan bisa kembali duduk di sini bersamaku.." Damprat Sulli sambil terus mengomeli Amber.

Luna dan Krystal tertawa, keduanya menikmati pertunjukan drama antara Sulli dan Amber.

"Bah. Yang jelas tetap aku yg menang kan? Aku sudah memukulnya berkali-kali, bahkan.."

*plak*

"Awhh" Lagi-lagi Amber mendesis perih, Sulli tidak henti-henti memukulnya.
Ia memberi tatapan minta tolong kepada krystal, tetapi kekasihnya itu malah mencibir dan mengatakan "rasakan."

"Ini bukan masalah menang atau kalah, ini tentang nyawamu. Kau hanya beruntung bisa kembali pulang dengan selamat.... sampai besok-besok lagi kau ulangi, akan ku rebus kau jadi ramen..."

Tahap terakhir, Sulli memberi cubitan keras di lengan Amber.

"Aaah iyaaaa, ampuuuuun Suliiii."

Amber meletakkan kepalanya di meja, hari ini suasana di Lots of Coffee benar-benar sial untuknya.

Setidaknya Amber menyadari satu hal, di damprat sulli jauh lebih kejam daripada melihat Krystal pergi kencan bersama Sehun.
Yang jelas, aku kapok bersikap bodoh di depan Sulli.
Pikir Amber dalam hati.

"Lalu semalam kakak mu melihatmu dengan luka lebam? Bagaimana reaksinya?" Tanya Luna pada Amber

"Aku tidak bertemu dengannya semalam, mungkin nanti aku kan bertemu dengannya.. Kurasa dia masih tidak paham kalau pacarnya itu brengsek."

Amber mendengus kesal, ia tidak pernah bisa membayangkan memiliki kakak ipar seperti Sehun.

"Memangnya kau ingin kakak mu punya pacar seperti apa?" Tanya Luna sambil meminum mocca-nya.

"Ah, seperti dia..."
Tunj