"Mereka berdua temanmu?"

Kai mengarahkan matanya menatap Luna dan Sulli yang sedang duduk berdua di ujung meja yg lain sambil sesekali memberikan senyuman menggoda untuk Kai dan Krystal.

Krystal menahan tawa, kedua sahabatnya ini benar-benar menyebalkan. Antara mendukung dan menghancurkan kencan nya bersama dengan Kai.

"Benar... mereka sahabatku. Apa kau keberatan jika aku membawaku sehabatku kemari?"

Kai menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Selama mereka duduk di tempat yg berbeda, ku rasa itu tidak akan mengganggu." tambah Kai sambil tersenyum

Ish. tau begitu ku ajak amber sekalian untuk duduk di sini bersamaku. Lihat saja, Kai itu membosankan.

"Bagaimana kabarmu? Baik?"

Krystal mendongak kan kepalanya sambil menatap Kai.
Kabarku sedang bahagia, setidaknya aku sangat ikhlas pergi berkencan denganmu. Pikir Krystal dalam hati.

"Sangat baik. Kau sendiri?"

Kai tidak menjawab, matanya menerawang ke luar jendela restaurant. Seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Are u okay?" Krystal mencoba untuk membuyarkan lamunan Kai
"Ah." Kai melempar senyum singkat ke arah Krystal. Tiba-tiba tangannya meraih sesuatu dari dalam sakunya.

Krystal terdiam. Berusaha fokus menikmati makan malamnya, meskipun dirinya sendiri penasaran dengan apa yang ada di dalam saku Kai.

"Krystal."

"Iya?"

"Apa aku terlihat buruk di matamu?"

Krystal mendongak, mencoba memahami apa yang di maksudkan Kai.

"Maaf?"

"Apa aku terlihat buruk di matamu? Mungkin saja tidak menyenangkan atau bagaimana?" Kai menatap tajam mata Krystal.

"Eh." Krystal menatap Kai sambil terus mengunyah makanannya.
"Kau sangat baik. Kai." Tambah Krystal dengan jujur.

Benar. Kai adalah laki-laki yg sangat baik. Meskipun terkadang membosankan....tapi dia dapat memperlakukan wanita dengan cara yang baik. Tidak seperti Sehun atau laki-laki keparat lainnya.

"Kenapa bertanya seperti itu?" Krystal menghentikan kegiatan makan dan menopang dagunya dengan kedua tangan.

Kai nampak terkejut, dengan cepat ia memalingkan wajahnya dari tatapan Krystal. Pipinya bersemu merah.

"Hei, aku bertanya padamu.. Kenapa tidak di jawab?" Kali ini Krystal menepuk pipi Kai dengan lembut.

"Hm.. Sebenarnya..."
Kai memandang Luna dan Sulli dengan canggung, Krystal menoleh, memberi warning kepada kedua sahabatnya itu untuk tidak menganggangu.

"Iya, Kai? Kau barusan bilang apa?" Krystal kembali memalingkan wajahnya untuk menatap Kai.

"Krystal....."

"Ya?"

Kai tidak mengatakan sepatah kata apapun, namun tiba-tiba tangannya mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

"Krystal...."

"hm?"

Krystal mengernyitkan dahinya sambil terus menatap Kai yg nampak gugup ingin menyampaikan sesuatu.

"sebenarnya."

Kai meletakkan sesuatu di depan Krystal.

Deg.

Krystal membelalakkan matanya dengan terkejut.
Berharap yang di lihatnya itu adalah lelucon.

Oh, tidak. Apakah dia sudah gila?

Apa yang harus aku lakukan?

=====

'Cause nothing can ever,

Ever replace you.

Nothing can make me feel like you do, yeah.

You know there's no one

I can relate to.

And know we won't find a love that's so true...

Luna menaikkan volume suara lagu di dalam mobilnya.

Semua terdiam. Luna fokus menyetir mobil, Krystal dan Sulli duduk berdua di belakang juga melakukan hal yg sama. Diam.

Krystal memijat keningnya sambil terus menatap ke arah keluar mobil.

Kai menyatakan cinta padaku.
Dia mengambil cincin dari sakunya.
Oh, ayolah. Aku tidak bisa menerimanya. Aku mencintai Amber, aku benar-benar tidak bisa memaksa diriku sendiri untuk mencintai orang lain.
Bukankah keputusanku ku sudah benar?

"Tak apa..." Sulli mengalungkan tangannya di leher Krystal.

"Aku dan Luna tidak akan memaksamu untuk kencan dengan laki-lai manapun. Its okay, Soojung.. aku tahu kau tidak begitu menyukai Kai, dan kau berhak menolaknya."

Krystal menoleh dan menatap sahabatnya itu dengan tatapan haru.

"Terimakasih, Sulli."

Keduanya berpelukan, Krystal memeluk Sulli dengan sangat erat, berharap ia bisa terus memiliki sahabat sepertinya.

"Hei...hei..hei..." Luna menyalakan klaksonnya berkali-kali,
"Dramatis sekali. Hahaha." Luna tertawa, Krystal memukulny