Fall19

Krystal Amber Story - FALL
Please Subscribe to read the full chapter

"Ayolaaah Unnie..... Hanya Unnie satu-satunya cara supaya liburan kita berhasil." Amber menarik-narik tangan Victoria, ia memohon kepada Unnie nya itu untuk meminta izin Jessica memperbolehkan Krystal untuk pergi liburan.

"Kalau begitu kenapa tidak ajak aku sekalian, hah?" Sahut Vic merespon permintaan adiknya itu.

"Pft." Amber memutar otaknya, berusaha menemukan cara untuk membuat kakaknya luluh dan membantu nya supaya Krystal mendapat ijin pergi liburan.

"Unnie... kalaupun Unnie tidak bisa membantu, aku bisa kok tidak ikut liburan. Sebenarnya kami juga ingin Vic Unnie untuk ikut tapi.."

"Ah, Krystal.. bukan.. bukan karena itu.. aku pasti akan melakukannya untuk mu. Mana bisa aku menolak permintaanmu?" Victoria tersenyum dan bergegas menenangkan Krystal.

Amber melihat perilaku kakaknya dengan tatapan aneh.
Kenapa dengan Krystal sikapnya berubah drastis? Dia kakakku atau bukan ya...

"Aku hanya sebal melihat adik ku satu-satunya pergi liburan tanpa memperhatikan kakaknya sama sekali." Sindir Victoria dengan wajah melas. Sesekali ia menatap Amber dengan tatapan childish, mencibir dan memasang wajah cemberut.

Tidak memperhatikan sama sekali?
Memangnya dia dulu ketika pacaran bersama Sehun peduli padaku?

Amber membelalakkan matanya tak percaya.
Ingin sekali rasanya ia memotong-motong Victoria menjadi beberapa bagian dan merebusnya.

Dia sangat meyebalkan tapi aku tetap menyayanginya.
Beginikah nasib punya kakak semacam Victoria?

Melihat sikap Amber yang mulai gemas dengan kakaknya, Krystal menyentuh pundak Amber dan mengusapnya perlahan.

Sabar. Kau harus sabar menghadapi kakakmu.

Amber manarik nafasnya dalam-dalam dan mengangguk, ia duduk di sofa kamar kakaknya dengan wajah datar.

"Baiklah, baiklah..." Victoria mulai mengambil keputusan setelah berdebat lama dengan Amber.

"Kau liburan berapa hari di pantai?"
Tanya Victoria sambil menatap Krystal.

Melihat kakaknya mulai memberi lampu hijau, dengan cepat Amber menjawab:
"Dua hari. Kemungkinan kita akan berangkat lusa dan..."

"Huh. Aku tidak bertanya pada mu, aku bertanya pada Krystal..." Victoria mendengus dan membuang muka pada adiknya.

Baiklah..baiklah..... demi liburan yang akan datang aku akan sabar menghadapimu.

Amber meremas tangannya dengan mimik wajah yang tenang dan gregetan. Krystal berulang kali tersenyum, merangkul Victoria dan siap meladeni segala pertanyaan Unnie kekasihnya itu.

"Dua hari, Unnie. Kita akan berangkat di akhir pekan. Tepatnya lusa. Hanya menginap satu malam kok. Awal minggu kita akan kembali ke rumah." Krystal menjelaskan dengan duduk di samping Victoria, ia sebisa mugkin membujuk Vic untuk mau meminta ijin kepada kakaknya.

"Ah.. dua hari akan sangat lama untukku. Baiklah.. Tetapi berjanjilah padaku untuk tetap hati-hati dalam perjalanan dan terus menghubungi ku ketika di sana. Okay?" Victoria memberikan jari kelingkingnya kepada Krystal.

"Tentu saja, Unnie...^^ Terimakasih untuk bantuannya. Maaf sudah merepotkan." Balas Krystal sambil merangkul Victoria. Ia tidak menyangka respon Victoria kepadanya jauh lebih cepat di bandingkan dengan Amber.

Padahal adik kandungnya sendiri adalah Amber, kan?

"Hei, hei, hei.." Amber mencubit gemas pipi kakak nya.

"Kau ini kakak ku atau bukan, sih? Kenapa tidak mengatakan hal semacam ini padaku? Aku kan juga adikmu..." Protes Amber kpd kakaknya.

"Kau mengatakan dirimu sebagai adik? Adik macam apa kau, hah? Hanya menghabiskan uang ku untuk bersenang-senang, membantu saja tidak.." Balas Vic tidak mau kalah.

"Tapi kan aku sudah berjanji akan mengembalikan seluruh uang Unnie ketika sudah bekerja." Sahut Amber sambil membela diri.

"Bekerja dengan cara apa kau? Setiap hari gaming terus... Bagaimana bisa dapat uang?" Omel Victoria sambil mencari nomor telfon Jessica di hpnya.

Krystal tersenyum mendengar dialog antata Amber dan Vic yang sangat berbeda jika di bandingkan ketika dia bersama kakaknya.
Krystal sangat yakin meskipun mereka berdua bersikap acuh tak acuh, tapi mereka saling menyayangi.
Justru dengan cara seperti inilah mereka menunjukkan kepedulian mereka satu sama lain.
Tidak ada pura-pura atau sesuatu yang di tutup-tutupi.

"Ah, ini dia nomor Jessica. Baiklah.. aku akan menelfon Jessica dan meminta ijin padanya." Tukas Victoria sambil menunjukkan hp nya ke Krystal.

"Aku sangat terbantu dengan adanya Unnie^^" Sahut Krystal dengan cepat.

"Aku juga senang bisa membantumu, Krystal" Balas Victoria dengan tersenyum.

Krystal mengangguk senang, kemudian ia dan Amber keluar kamar Vic dengan perasaan yang sangat lega.

"Dengan begini beres, kan? Besok lusa kita bisa mulai berangkat liburan. kau tak perlu mengkhawatirkan hal-hal penting lainnya, aku akan mengurus semuanya."

"Baiklah... Asal kau janji pada ku untuk menyetir mobil dengan baik.. aku tidak akan ragu untuk pergi bersamamu." Jawab Krystal sambil berjalan menuruni tangga, setelah ini Amber akan mengantarnya pulang.

"Anything for you, loves...cup."

Amber menggenggam tangan Krystal dan menciumnya.

========

Keesokan lusa harinya...

"Ah..iya iya, Sulli. Okay. Aku akan menyusul nanti. Di daerah mana?" Amber mengemudikan mobilnya sambil menerima telfon dari Sulli. Pagi ini mereka bersama-sama akan berangkat liburan di pantai dekat rumah nenek Sulli. perjalanan yang di tempuh oleh mereka menghabiskan waktu sekitar 4-5 jam perjalanan.
Sulli satu mobil dengan kekasihnya, Minho.. sedangkan Luna satu mobil dengan kekasihnya yang bernama Key.

"Ah, Baiklah. Tenang saja aku sudah mencatat point-point alamat nya dengan jelas. GPS ku sangat aktif.. Aku tidak akan tersesat... percayalah padaku." Ujar Amber di telfon sambil menatap Krystal yang duduk di sampingnya.

"Apa? Pfft. Mana mungkin aku se bodoh itu. Iya iya. Aku berjanji." Amber memasang wajah manyun, sepertinya Sulli mengomel padanya.

"Iya iya, aku mengerti. Aku akan bawa Krystal dengan selamat sampai tiba di tujuan. Baiklaah. Kita bertemu di tengah jalan nanti.. see ya." Amber menutup telfon dan menaruh hpnya,

"Ada apa?" Tanya Krystal dengan heran, "Kenapa bawa-bawa namaku?"

"Seperi biasa... Sulli mengancam akan membunuhku jika tidak mengantarmu dengan selamat." Amber menjelaskan sedikit percakapan antara ia dan Sulli di telfon.
Krystal menoleh dan tertawa.

"Haha. dari dulu Sulli memang begitu. Aku bersyukur punya sahabat seperti Sulli dan Luna..."

"Yaaah.. tidak hanya mereka saja yang begitu padamu. Vic unnie saja lebih menyukaimu dari pada adiknga sendiri. Entahlah... gadis secantik kau memang patut di lindungi.."
Ujar Amber sambil terus menatap ke depan.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Icegirl17 #1
Chapter 43: Happy ending. Seru banget thor ceritanya
Icegirl17 #2
Chapter 31: ciyeee. Yg cemburu nya paket banget ahhaha
Icegirl17 #3
Chapter 26: Hahahaha. kena jg kan Lo krys ?
Icegirl17 #4
Chapter 24: Baju. Tuh. Terchyduck kan Lo krys ?
Icegirl17 #5
Chapter 22: Emang ngga capek habis olahraga seharian, lanjut lagi olahragawan Emma hahaha
Icegirl17 #6
Chapter 19: Ahhahaha paket waktu segalaaa.
Icegirl17 #7
Chapter 13: Cemburuan ajhaaa lho krys ?
Icegirl17 #8
Chapter 12: Oh my God amber. Makanya sedih masih sempat sempatnya ngajakinn krystal ke kamar haahaha
Icegirl17 #9
Chapter 6: Wah wah wah.. seruu jg nih. Kryber LG marahan. Apa sih yg mau ditunjukin ke krystal?
Icegirl17 #10
Chapter 3: Hahahaha. Makan sayur kok muntah sih mber. Mber?? Ember kali ya hehehe

Semangat nulisnya thor