Sequel Chap 55

Vicious circle ( SEQUEL)
Please Subscribe to read the full chapter

…………………………………………

………………………………

……………………

Ketika bergabung di pasukan militer, Jaebum memiliki aura dua kali lipat lebih kuat dari biasa, jika Mark masih bisa memasang wajah bersahabat namun tdk dgn org yg memiliki nama gelar iblis, dan semua itu semakin buruk ketika pagi ini dia hadir di lapangan dgn raut wajah yg semakin tak bersahabat. 

"Ada apa dgn mu?... " Tanya Mark ketika sosok itu sudh ada d dekatnya. 

Dia rapi dan tanpa cacat, jd meski bibirnya tdk memberi jawaban apapun tp aura & sikapnya tdk bisa berbohong, dia menyimpan kekesalan. 

Mark menghela nafas dalam.  "Apa yg salah dgn rekrutmen no. 10? Mengapa kau begitu keras ingin mengeluarkannya?... "  ia tau kemungkinan Jaebum memiliki mood buruk pagi ini karena Jackson masih berada di markas.

Tp mengapa ia bersikeras untk mengusirnya? 

"Aku tdk mempermasalahkan apa masalah yg kau sorot, tp kau harus tau Jae, kita tak memiliki banyak calon potensial saat ini, kau telah mendiskualifikasi lebih dari setengah prajurit tanpa mengatakan apapun, skrng tinggal sedikit yg tertinggal jd jgn mengusir siapapun lagi, terutama rekrutmen no. 10, temukan cara untk menjaganya... "

Mata Jaebum menilik tak suka, tangannya terkepal membayangkan bagaimana ia harus menjaga Jackson jika namja itu sendiri begitu nekat dgn hal2 berbahaya, haruskah ia membuat Mark sbg pelampiasan? 

Jaebum tak bisa memberikan jawaban pasti.  "Aku akan menunggu sampai rekrutmen ini mampu melewati rutinitas hariannya... "

"Dia hanya tdk tau cara melipat selimutnya kan? Akan tesangat tdk profesional jika kau menjadikan alasan itu untk mengusirnya, itu bukan masalah besar Jae, kita tdk perlu melipat selimut selama misi... " Mark meyakinkan Jaebum dgn sungguh2.

Dia tau bahwa Jaebum adalah org yg sangat dingin dgn bawahan, tp dalam aspek seperti ini akankah ia tetap bertingkah menjengkelkan dgn tak mau mendengar masukan org lain? 

Tp kali ini Mark tak menerima bantahan, semua prajurit yg mereka miliki belum begitu terlatih, dan ditangan dingin Jaebum mereka semua bisa menjadi patuh. 

"Waktu sudh semakin sedikit jd aku tdk perduli dgn hal2 tak penting, kau harus tetap memegang rekrutmen no. 10 untk meningkatkan kemampuannya... "

"Kita lihat nanti.. " Jaebum menanggapi dgn enggan, dan Mark tak bisa menampakan kemarahannya saat Jaebum meninggalkan lapangan begitu saja setelah memberi hormat, dia sudh menjelaskan untk waktu yg lama tp org ini malah memberi jawaban yg tak jelas. 

…………………………………………

Ketika matahari terbenam dan langit mulai gelap pelatihan para prajurit baru saja berakhir, bahkan dgn jarak yg cukup jauh semua org sudh bisa mencium bau makanan dari arah kantin.

Setelah keluar dari kantor komandan Im Jaebum berhenti ditempat, dia memperhatikan dan mulai menghitung jumlah prajurit yg terlihat lelah hingga membuat tubuh mereka menjadi lunak. 

50 putaran dgn beban berat dan latihan menembak bukanlah hal yg mudah dilakukan, setelah sesi latihan keras para prajurit membutuhkan minuman hangat dan tentu saja mereka lapar karena ini sudh waktu makan malam. 

Beberapa prajurit yg mulai menyantap makanan mereka mendadak beku kala sosok Jaebum datang, mereka berfikir sang iblis berada disini untk makan malam, namun yg mengejutkan ia justru bertanya. 

"Dimana dia?... "

Dia? Siapa dia? 

Para prajurit saling bertatapan dgn beberapa mulut yg penuh olh makanan, mereka butuh waktu untk memahami jika pertanyaan iblis mengacu pd sosok rekrutmen no. 10.

"Lapor komandan.. " Lion menjadi penyelamat yg berdiri.  "Rekrutmen no. 10 berada di kamar sejak td dan dia tdk pernah keluar... "

Nafas Jaebum teehenti sejenak, Jackson sejak td berada di kamar tanpa ikut makan malam? Bukankah ini aneh?

Hanya ada dua kemungkinan, jika dia tdk pingsan maka opsi satu2nya adalah dia kabur meninggalkan markas seperti malam kemarin. 

Lalu tanpa mengatakan apapun langkah kaki Jaebum berjalan perlahan keluar kantin, para prajurit mendongak dan mendapati ia tengah berjalan kearah kamar tidur mereka. 

……………………………………

#BRAKKKKK

Jaebum menendang pintu kamar tidur tanpa pemberitahuan, membuat sosok mungil bertubuh gelap terlonjak saat ia tiba2 datang. 

Sementara Jaebum berhenti ditempat dgn alis yg menukik menyaksikan pemandangan didepannya, lalu sosok yg tengah mengurung diri di kamar sjeak td menatapnya dgn mata berbinar. 

"Selamat malam komandan... "

Dia membukuk hormat, namun ntah mengapa hal itu terlihat menjengkelkan dimata Jaebum. 

"Apa yg kau lakukan?... "  Suaranya dibuat begitu dingin, namun Jackson dgn gerakan cepat berlari kearahnya untk menutup pintu kamar dan mengunci dri dalam.  "Kau-----"

"Lihatlah... " Amarah Jaebum belum tersalurkan saat namja ini tiba2 memamerkan hal yg cukup menakjubkan. 

Dia sudh bisa melipat selimut. 

Mata Jaebum menyipit, menyaksikan bagaimana mata Jackson berbinar bangga sambil memamerkan hasil lipatan selimutnya dgn antusias, sudut2nya jelas terlihat lebih rapi bahkan dri lipatan selimut Lion disamping ranjangnya. 

Dia menatap Jaebum dgn serius sambil memberi hormat.  "Lapor, aku tau cara melipat selimut... "

"Benarkah?..." Jaebum mengangkat alis, dia berputar mengelilingi tempat tidur dan memandangi selimut yg terlipat begitu rapi. 

Jaebum membungkuk, dan dari sudut pandang Jackson dia terlihat sangat tampan, ia berencana memandangnya lebih lama sebelum Jaebum tiba2 menarik selimut itu hingga terbuka. 

Hal selanjutnya terjadi ranting2 pohon yg menahan setiap sudut selimut terjatuh dri tempat tidur. 

Jackson membeku ditempat. 

Tp Jaebum nampak ingin memberinya pelajaran begitu memalukan seolah tdk melihat ranting2 itu dan berbalik menatap Jackson dgn tenang. 

"Sekarang lipat ulang... "

Jackson berkeringat dingin, sejujurnya sejak td dia mengurung diri di dalam kamar hanya untk belajar melipat selimut, saat merasa putus asa ia tiba2 memiliki ide untk menyanggah selimut menggunakan ranting2 pepohonan berharap untk bisa memamerkan hal itu pd rekan2 kamarnya. 

Lalu siapa yg menyangka jika justru Jaebum yg akan datang untk membuatnya malu. 

Disaat Jackson mulai merasa kesal, Jaebum justru bersandar disana untk menonton, dia jelas sedang menunggu Jackson untk mempertontonkan kebolehannya. 

Hingga akhirnya namja itu menyerah.

Dia mengusap keringat dingin di keningnya kemudian berjalan untk memungut selimut yg jatuh.  "Lapor komandan, aku ingin tau bagaimana cara kau mengetahui ini.. " Karena ia yakin ranting2 pohon yg berada d dlm selimut tdk akan terlihat dri luar. 

Tp itu tak berlaku untk Jaebum, namja itu meliriknya dgn senyum mengejek.  "Kau bukan satu2nya prajurit yg aku miliki..."

Jackson faham jika itu berarti sudh banyak prajurit yg mencoba hal2 curang selain dirinya. 

"Tp harus ku akui jika setidaknya tingkat licikmu lebih tinggi karena menggunakan hal yg tak nampak didepan mata untk menopang selimut... " Jaebum melipat tangan di depan dada dan memasang wajah marah.  "Lakukan dgn benar atau aku akan membawa kasus ini pd Mark hyung agar kau di usir malam ini juga.. "

Jackson dipaksa melipat selimut didepan matanya, maka tak ada pilihan lain selain melanjutkan. 

Dia bergerak dgn cepat, menghempas dan melihat setiap sudut selimut tanpa perduli itu benar atau salah, gerakannya begitu meyakinkan seolah sudh terlatih menciptakan hembusan angin kecil disetiap ia mengepak. 

Tp yg terjadi akhirnya selimut itu membentuk bundelan. 

Jaebum menujuk selimut itu dgn heran.  "Ini yg kau sebut melipat selimut?... "

"Begitulah cara org biasa melipat selimut secara wajar.."  Dia mencari jawaban yg paling logis, meski bagi Jaebum begitu tak masuk akal ada org yg melipat selimut menjadi bundelan seperti tahu goreng. 

"Tp ini adalah markas militer..." Ada emosi di wajah Jaebum. 

Jackson terdiam, kembali membuka selimut dan kali ini ia lebih fokus hingga alisnya mengkerut, mengukur tiap jengkal agar lipatan selimut menjadi akurat. 

Tapi hal itu menjadi pemandangan aneh dimata Jaebum, tatapannya jatuh pd kepala yg berbulu basah, beberapa saat yg lalu ia berfikir sosok ini akan kabur dri markas untk melakukan hal2 berbahaya, tp lihatlah skrng yg ada didepan matanya justru wajah Jackson yg terlihat begitu serius dgn selimut yg masih belum tau akan berbentuk apalagi. 

Jackson serius melipat selimut tanpa memperhatikan eskpresi Jaebum, ia siap menyentak selimut keatas sebagai bagian dri lipatan akhir sebelum sebuah lengan mencekal gerakannya. 

Detik berikutnya aroma tembakau masuk ke indera penciuman disertai dgn tubuhnya yg bersandar pd sebuah dada bidang.

Lalu suara dingin terdengar dari arah belakang. 

"Siapa yg mengajarimu cara melipat selimut seperti ini?... " Jaebum berbisik disamping telinganya.  "Luruskan... "

Dari belakang jaebum mengajarinya cara menata lipatan selimut hingga mereka terlihat dlm posisi berpelukan, dan Jackson merasa wajahnya memanas, ia menoleh kearah samping dan dlm pancaran lampu kamar hidung yg tajam juga garis rahangnya yg menonjol membuat Jaebum seolah baru turun dari surga. 

Lalu bagaimana caranya Jackson untk fokus pd pelajaran melipatnya? 

Tak perduli meski sosok ini adalah suaminya, tak perduli bahkan ia pernah melihat bagian lain lebih dri sekedar wajahnya, tp disaat2 tertentu Jackson hanya ingin mengaguminya. 

Dan ia tertangkap basah saat Jaebum tiba2 membalas tatapannya dgn marah. 

Dia gelabakan, saat akan berbalik untk kembali fokus pd selimut tiba2 wajahnya ditahan dan sebuah benda kenyal dan dingin menyapa bibirnya. 

Rasa dinginnya membuat kesemutan hingga mengirim gelombang kejutan ke seluruh tubuh, Jackson tak kuasa saat Jaebum menempelkan bibir mereka dgn mata yg fokus menatapnya, ia berniat memejamkan mata sebelum bibirnya di gigit kecil. 

"Kau sengaja melakukannya?... ". Ciuman terlepas dan Jaebum kembali menatapnya tak bersahabat. 

"Aku?? Ohhh anggap itu hanya kecelakaan komandan... ". Apa2an ini? Bukankah td Jaebum yg menciumnya lebih dulu? 

Sang komandan menyeringai.  "Kecelakaan yg begitu lama seolah sengaja ingin menikmati wajahku?... "

Jackson tertawa kecil.  "Karena itu sudh terjadi, aku mengambil kesempatan sedikit lebih lama... "

Jaebum bersumpah ini untk pertama kalinya ia melibatkan perasaan selama menjalankan tugas.  "Begitukah?... " ia semakin jengkel pd Jackson. 

Dan sebelum Jackson berniat menjelaskan lebih panjang ia lebih dulu meletakkan tangannya di rahang namja itu dan menundukkan kepala untk kembali menciumnya, dan kini lebih dalam dan lebih intens. 

Jackson tersentak, jari2nya yg masih menggenggam selimut kini terasa gugup membuat fikirannya kosong, bau segar dri seragam Jaebum juga aroma alami tubuhnya yg sudh menjadi teman sehari2 bagi Jackson kini benar2 membuat jantungnya berpacu cepat

Oh dia ingin berteriak merindukan sosok ini sbg suaminya, bukan komandan pasukan. 

Dan ntah apa yg terjadi tp Jaebum juga seolah begitu merindukan sosok ini hingga memagut bibirnya dgn lembut, memejamkan mata dan memanfaatkan situasi yg benar2 di luar kendali. 

Sejujurnya ini adalah hal yg pertama kali ingin ia lakukan ketika melihat sosok ini hadir begitu menantang di markasnya. 

Bisa kalian bayangkan betapa sulit dia mengendalikan diri hingga detik ini? Jackson berkeliaran di depan mata seolah lupa jika di tempat seperti ini kemungkinan mereka ketahuan sangatlah besar.

Ketika ciuman berakhir Jaebum kembali menggigit kecil bibirnya, membuat yg lebih mungil terengah saat Jaebum mengusap bibirnya basah. 

"Ini yg terakhir kali... ". Dia memperingatkan, tp kali ini intonasi suara dan ekspresi nya benar2 seperti Jaebum dlm mode suami, bukan dlm mode komandan.  "Jgn memancing hal yg lebih parah dri ini... "

Sebuah peringatan, tp Jackson menanggapi nya dgn tersenyum lebar.  "Terimakasih sayang, aku jd memiliki motivasi untk belajar melipat selimut mulai skrng.. "

"Lanjutkan... " Jaebum mendorong tubuh Jackson menjauh sementara ia bergerak kearah pintu untk membuka kunci.  "Lakukan dlm 10 menit, aku akan menilai dri sini..."

Jackson terkikik, membuka pintu setelah selesai berciuman? Ohhh Jaebum sungguh pintar menjaga privacy. 

"Ku bilang 10 menit... " Ulangnya lg saat Jackson terlihat masih fokus menatap dirinya. 

"10 menit? Ayolah komandan.. "

Apa tdk ada toleransi lebih setelah ciuman td? 

"Jika kau gagal melakukannya dlm 10 menit, aku akan mengusirmu.. " Jaebum terlihat melirik kearah pintu keluar sebelum kembali fokus menatap Jackson.  "Ciuman takkan memberimu point tambahan, catat... "

Namja itu cemberut, membuatnya terlihat benar2 seperti anak kecil.  "10 menit tdk akan cukup.. "

Dia tetap tdk diberi pilihan, karena Jaebum adalah sosok iblis yg tanpa mengenal kata ampun. 

"Kau benar2 membuatku idiot... "

Jaebum menghela nafas, Jackson tau titik lemahnya, selama namja itu menggerutu selama itu pula kepala Jaebum akan dibuat pening. Bahkan saat berada dirumah pun mereka sering terlibat adu mulut yg berakhir dgn Jaebum mengalah karena tak ingin telinganya iritasi. 

"Cukup... "

Jackson mengganti gerutuannya dgn senyum mendadak.  "Lipatanku cukup?... "

"Maksudku waktunya... " Jaebum maju dan memelintir lengan kiri Jackson hingga namja itu bisa mengetahui jam ditangannya. 

"Tidak mau, waktu ku belum habis dan selimutku sedikit lg selesai dilipat.. "

Kening Jaebum mengerut karena dimatanya saat ini selimut itu masih tak karuan bentuk. 

"Apa kau mencoba untk memberontak?.." Dia menahan lengan Jackson.  "Little Jackie ,mengapa kau menjadi bajingan kecil seperti ini?... "

Jackson kembali berusaha melepaskan diri dari cengkraman Jaebum.  "Dari dulu aku sudah menjadi bajingan, hanya saja saat ini sedikit lebih jelas dri pd sebelumnya... "

Disaat yg bersamaan telinga tajam Jaebum menangkap suara mencurigakan dri luar kamar, maka dgn cepat dia membalik posisi dgn memelintir tangan Jackson dan memojokkannya disudut dinding. 

#BRAKKKK

"Aku datang---- Oh komandan, maafkan kami... "

Lion dan teman2 yg lain tiba dikamar, muka mereka menampakkan keterkejutan melihat Jackson tengah terkungkung olh komandan mereka. 

"Kau bahkan tak bisa melipat selimut dgn waktu yg sudh diberi lebih, skrng menghadap dinding dan runungkan kesalahanmu... ".

Final, akhirnya Jackson tau mengapa Jaebum tiba2 bertindak kasar, akan sangat merepotkan jika prajurit lain melihat mereka yg sedang bercumbu. 

Alhasil malam ini ia harus merenung menghadap dinding lebih dri 3 jam sbg hukuman. 

……………………………………………

……………………………………

…………………………

#KLIKK

Siara pintu apartemen mewah terbuka dan seseorang masuk dgn wajah tampan yg tak terkalahkan, namun kedatangannya bukan disambut dgn hangat justru ia mendapat tatapan heran olh 2 org lain yg sedang duduk di ruang TV. 

"Oppa... "

Suzy mengernyit heran mendapi Chansung datang ke apartemen ditengah hari bolong, bukankah seharusnya ia berada di kantor? 

"Channie, mengapa kau ada disini nak?... " Tak kalah Mrs. Van jg sama terkejut melihatnya. 

Namun yg ditanya hanya menghempaskan tubuh besarnya di sofa sambil menutup mata, ia memijat keningnya pelan membuat kedua org wanita itu saling bertatapan. 

"Wae? Kau sedang sakit?... " Mrs. Van merawat Chansung sejak dia masih kecil, maka dari itu meski status mereka tdk sedarah tp ia faham diluar kepala hal2 yg terjadi pd sang anak.

Melihat itu pula ia membawa kepala Chansung untk berbaring diatas pahanya sebelum memijit kening Chansung pelan. 

"Badan mu panas, apa sudh minum obat?... " 

Namja itu menggeleng.  "Pusing, mom... "

"Aku ada stok obat, tunggu sebentar... " Tak kalah Suzy berlari kearah dapur mencari kotak obat dan membawa beberapa butir untk sang kakak. 

"Bagaimana keadaan Nuneo?.. " Mrs. Van td malam menginap di apartemen untk menemani Suzy, alhasil ia harus meninggalkan menantu kesayangannya dirumah karena trimester pertama kehamilan Suzy jg belum terlalu stabil. 

"Mommy fikir apa yg membuatku seperti ini? Dia terus mengigau dan panas tinggi sepanjang malam, alhasil aku harus tdk bisa tidur untk menjaganya, benar2 merepotkan... "

Suzy awalnya tak percaya mendengar hubungan Chansung dan Junho sedang bermasalah, namun mendengar apa yg dikatakan Chansung saat ini sepertinya permasalahan mereka memang tak sesederhana itu. 

"Tp oppa, mengapa kau meninggalkannya ke kantor? Ku rasa appa takkan marah jika hari ini kau mengambil libur untk menjaga Junho oppa dirumah... "

"Menjaga penghianat seperti dia?? Untuk apa?... "

Suzy tersentak, mungkin Chansung tak sengaja menaikkan intonasi suaranya tp sungguh itu cukup untk membuat jantungnya berdegup kencang. 

"Oh maaf sayang, aku tak bermaksud membentakmu... " Menyadari perubahan raut wajah sang adik, Chansung Buru2 bangkit dri posisinya dan duduk dihadapan wanita cantik itu. 

"Aku tak mengerti masalah apa yg membuatmu memberi label penghianat pd Junho oppa, bahkan selama bersama ku di Ilsan dia tak pernah sedikitpun bertingkah untk selingkuh darimu... "

Chansung tersenyum.  'Memang dia tdk, tp dia menyembunyikan hal yg lebih besar dariku'

Chansung dan org2 terdekatnya sengaja menyembunyikan fakta jika ia hampir membunuh Taecyeon di Ilsan, bagaimana pun jg mereka harus mempertimbangkan kondisi mental Suzy mengingat ia sangat mencintai Taecyeon, lalu bagaimana mungkin mereka bisa memberitahu jika nyatanya Taecyeon tetap menolaknya? Bukankah akan berbahaya untuk janin yg tengah ia kandung? 

"Hhhmmm... Jgn seperti itu lagi, kau sendiri yg mengatakan jika mood ibu hamil bukanlah hal yg bisa tertebak, jgn sampai aku membunuhmu... "

Dan Chansung lagi2 memasang senyum sambil mengusap rambut Suzy.  'Mungkin kau benar2 akan membunuhku andai tau apa yg sudh ku lakukan pd ayah dri janinmu'

"Ya sudah kalau begitu selagi ada Channie disini, mommy akan keluar untk membeli beberapa stok bahan makanan dan susu... " Mrs. Van melihat bahan makanan kulkas di dapur sudah menipis sementara Suzy membutuhkan asupan yg cukup. 

"Jaga adikmu Channie, mommy tak akan lama, setelah selesai kau kembali saja ke mansion untk melihat kondisi Nuneo... "

"Anni, aku akan menginap disini malam ini... "

"MWOO??... " Dua perempuan itu menjerit histeris.

Sementara Chansung mendelik terkejut.  "Weo?? Ini apartemen ku kan? Mengapa kalian seperti tak suka aku menginap disini?... "

"Apa karena ini apartemen mu kau jd bebas keluar masuk tanpa memikirkan statusmu yg sudh menikah hah?? Bahkan Nuneo sedang sakit dan kau berniat tinggal disini, dimana otakmu?... ". Mrs. Van tau Chansung masih menghindari Junho. Dan dia sangat marah dgn tingkahnya. 

"Suzy jg sedang hamil muda, dia jg butuh dijaga... "

"Jgn mencari2 alasan Hwang Chansung, tdk ada istilah menginap malam ini... "

"Tapi mom-----"

"Kau harus pulang setelah makan siang... "

Mrs. Van benar2 tak habis fikir, mengapa rasanya Chansung seperti anak kecil saat ini. 

Dan seperginya sang ibu, Suzy memprhatikan Chansung dgn sudut mata tajamnya. 

"Wae?... " Lelaki itu menyadari dirinya tengah diperhatikan. 

Suzy sedikit ragu diatas pertanyaannya.  "Bukankah Junho oppa sudh pulang, tapi.... "

"Tapi?... "

"Tp mengapa dia belum menemuiku?... " 

Chansung tau pasti jika dia yg di maksud Suzy disini adalah Taecyeon, bahkan lidahnya gatal ingin memberitahu jika namja itu belum tentu masih hidup hingga saat ini, karena memang begitu adanya, mereka meninggalkan Taecyeon sendirian di Ilsan dlm keadaan setengah hidup, jika dia terus mengeluarkan darah tanpa pertolongan, tentu hanya hitungan jam ia akan meregang nyawa. 

"Oppa.. .". Lamunan Chansung buyar saat tangan dingin Suzy menyentuhnya.  "Kau tau keberadaannya?... "

Tp Chansung memasang wajah gelap.  "Bukankah sudh diberitahu jika dia membutuhkan waktu untk menemui mu? Jika dia sudh yakin dgn perasaannya untukmu tentu saja ia akan muncul suatu saat nanti..."

Nyata nya saat ini Chansung jg tengah mengarang kebohongan besar, setiap Suzy bertanya tentang Taecyeon ia selalu mengatakan jika namja itu akan muncul jika sudh yakin dgn perasaannya, padahal disaat yg bersamaan Chansung sendiri tak yakin jika Taecyeon masih hidup.

"Apa aku benar2 harus pergi besok?... "

"Tentu... "

Wajah Suzy berubah sendu, keluarga besarnya meminta Suzy untuk tinggal disuatu tempat yg jauh untuk menyembunyikan kehamilannya, bukan hal yg mustahil jika ia masih berada di Seoul maka pihak paparazi akan dgn mudah menyadari kehamilan itu, alhasil ia tak memiliki pilihan lain karena itu semua terdengar masuk akal untk saat ini. 

Tp bolehkan ia berharap untk bertemu Taecyeon sekali saja sebelum meninggalkan Seoul?. 

……………………………………………

…………………………………

……………………

Sementara yg sedang ditunggu kedatangannya saat ini terbaring lemah disalah satu rumah kecil yg dia sendiri tak tau ini berada dimana. 

Kondisi tubuhnya remuk redam, setiap membuka mata ia akan menjerit kesakitan karena setidaknya ada 3 tulang rusuknya patah karena hantaman tongkat besi yg Chansung layangkan. 

Selama beberapa hari berada disini hanya Jackson yg akan datang untk melihat keadannya, dan itupun tak bisa lama karena dia harus kembali ke markas. 

"Ini obatmu hyung... "

Lagi, Jackson datang masih dgn pakayan penyamarannya.

Dan karena ia tau jika Jackson tengah menjalankan misi di perbatasan Ilsan, itu pula yg membuatnya sadar jika dirinya saat ini memang masih berada di Ilsan. 

Bagi jackson sendiri kali ini tak begitu sulit untk keluar dari markas demi mengecek keadaan Taecyeon, setidaknya Jaebum sudh tau identitasnya berarti pergerakannya sedikit longgar, walau namja itu hanya memberinya waktu 2 jam untk menghilang dri markas. 

"Apa masih sangat sakit?... "

Jackson tak tau harus berbuat apa, seluruh rumah sakit dan klinik di Ilsan menolak kehadiran Taecyeon, jika kalian tau siapa yg membuatnya seperti ini tentu kalian takkan heran jika kekuatan org itu mampu memblockir semua rumah sakit agar tdk menerima Taecyeon sbg pasien. 

Dan itu benar2 terjadi, Chansung benar2 ingin membunuh Taecyeon, pd hari kejadian Jackson bahkan terlambat kembali ke markas karena harus berkeliling kota Ilsan untk mendapatkan perawatan Taecyeon, namun atas nama Hwang Corps Chansung benar2 memblockir semua fasilitas kesehatan untk menyelamatkan Taecyeon. 

Itu lah yg membuatnya hanya bisa menyembunyikan Taecyeon d rumah kecil ini, berharap Chansung takkan mencari Taecyeon sampai kemari.

"Se-sebenarnya apa yg terjadi Jack? Akkkh... " Taecyeon belum bisa duduk dan Jackson m

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
brat2104 #1
Chapter 60: Bila mau sambung lagi ya? Berdosa kalau bercerita separuh jalan. Mohon sambung
hiyooksung #2
Chapter 60: wqhh tambah seru.. lanjutin thor.. habis ini bakalan apalagii kejutannyaaa.. ini suzy hamil woo hamil juno juga dong biar ada trio dedek2 gemezz... hhe tp juno udah dasarny lemah trus klo dibikin hamil apa kuat dia yaaa yp pengen liat juga gmn haha mana identitasny dah kesebar kan dah di publis apa bakal banyak yg ngincer doi secara doi pasanganny seorang hwang corps... ditunggu y updetannya.. fighting!!!!!!
hiyooksung #3
Chapter 55: ini junho bisa hamil jg gk si?? kn woo bisa hamil tuh?? sama2 namja kan..
bakalan seru keknya liat chani kelabakan pas tau nuneo hamil palagi klo chani masi suka miri miri bentak2 apa gk rasa bersalah bgt sm nuneo..
lanjut thor.. banyakin chanuneonya yaa hhe fighting!!!
YoungieChannie
#4
Chapter 59: Sumpah gak kebayang seganteng apa penampilan nya taec waktu dia ngenalin diri tunangan nya suzy ke awak media.



N gak kabayang pula gimana shock nya hyuna n hyorin pas mereka tau kalo suzy itu adenya chan n pas tau kalo chan udah nikah, wah pasti mereka mati kutu hahaha #tawadevil



Oke buat junhonie, moga mulai sekarang kau bisa lebih waspada terhadap para penggoda yg mengincar channieku (eh channiemu maksudnya) jangan biarkan penggoda mana pun mendekati suami tampanmu



Update jangan lama2
YoungieChannie
#5
Chapter 58: Suzy marah karna liat taec cuma dikerjain sama chan, gimana kalo kemaren2 dia tau kalo taec hampir mati di tangan chan?? Bisa2 serangan jantung kali dia hahaha.......

Oke khun yg selama ini cool, kelem, tenang n penyabar sudah berganti jadi khun dengan otak sedikit agak mesum haha.......

Mungkin sekarang udah waktunya publik tau kalo suzy itu adenya chan, masa iya dia diberitain pacaran sama chan tapi hamil sama cwo laen?? Huh yg bener aja emang suzy cwe apaan.

Aku gak sabar nungguin saat2 dimana taeckhun direpotin sama ngidamnya woozy, wah pasti seru tuh n pasti ujung2nya chanho n jackbum ikut kena getahnya hahaha........

Update jangan lama2
YoungieChannie
#6
Chapter 57: Yeeeee....... Taec oppa kesayangan ku itu emang bener2 pria sejati yg berani berbuat berani tanggung jawab, lagian dari dulu junho kan udah bilang kalo sebenernya taec itu ada perasaan sama suzy, tapi gak ada yg percaya sama dia.

Hore........ Woo udah sembuh dari trauma nya, bahkan sekarang dia yg sering ngebet pengen"iya2"sama khun.
Aku juga seneng bentar lagi mereka pulang ke korea, ya setidaknya sekarang keadaan sahabat2nya udah lebih baik daripada kemaren2.

Moga abis ini gak akan ada lagi masalah yg lebih serius dari ini buat taeczy, chanho , khunyoung n jackbum kasihan soalnya tapi jangan end juga ff nya.

Buat khunyoung, aku tetep masih pengen liat khun cemburu.

Update......... Jangan lama2
YoungieChannie
#7
Chapter 56: <span class='smalltext text--lighter'>Comment on <a href='/story/view/1336454/56'>Sequel chapter 56</a></span>
Harusnya chan berterima kasih sama taec karena ini udah kedua kalinya taec nyelametin nyawanya suzy, coba aja kalo taec gak ngotot pengen ketemu suzy pasti jackbum juga gak akan ada di situ n pastinya suzy udah bye di tangan ayahnya.



Oh ya thor, ngomong2 soal khunyoung, aku pengen deh sekali2 liat khun cemburu soalnya selama ini slalu woo yg cemburuan.



Oke update jangan lama2
YoungieChannie
#8
Chapter 55: Chan marahnya udah kelewatan.

Taec emang salah tapi bukan artinya chan bisa menghakimi taec seenaknya, emangnya dengan dia ngebunuh taec semua masalah selesai??

Apa chan enggak bisa sedikit aja inget kebaikannya taec?? Ah andai aja ada yg ngasih tau chan kalo kemaren2 suzy hampir dibunuh n taec yg selametin dia, apa chan masih berniat bunuh taec??

Junho juga kasihan, jadi inget pas kejadian seulong dulu , waktu itu chan ngusir junho n pas chan udah tau semuanya terus minta maaf kok ya junho gampang banget maafin dia tapi giliran junho salah dikit aja kok kayanya tiada maaf bagimu.

Mungkin nanti kalo junho udah sekarat n suzy udah benci sama dia baru kali chan sadar kalo apa yg dia lakuin udah kelewatan.

Satu2nya harapanku buat jadi penengah disini cuma jackbum, sebenernya berharap ada khun juga soalnya dia kan yg paling dewasa disini tapi kalo khun disini pasti woo juga ada n aaaaaaa aku gak bisa bayangin gimana reaksinya woo kalo dia tau taec hampir mati n junho yg menderita karena diancam terus sama chan.

Update!!! Jangan lama2
gezzaff #9
Chapter 55: Dear author, bolehkah fanficnya lebih difokuskan ke 2PM aja? Rasanya kok porsinya Jaebum Jackson jadi terlalu banyak. Sekedar usul aja sih. Thanks
YoungieChannie
#10
Chapter 54: Huweeeeee...... Taec oppa kesayanganku huweeeeee....

Kasihan juga junho yg lagi sakit, mau sampe kapan chan marah??

Khunyoung baikan eh chanho+taec yg lagi bermasalah