Sequel part 14

Vicious circle ( SEQUEL)
Please Subscribe to read the full chapter

..................................

.......................

...........

@Seoul. 

Seperti yg ditawarkan Junho & Chansung, saat ini Jackson dan Jaebum baru saja tiba di pulau Jeju untk bermulan madu, sebuah alasan simple yg mereka gunakan untk mendapatkan izin dari Mark selaku ketua tim detektif, yaitu untk menyelidiki sebuah kasus yg kebetulan terjadi d pulau itu. 

Memang benar ada kasus, tp tak seberat itu sampai2 harus mengutus 2 org untk dtng kesana, namun bukan Chansung namanya jika dia tak bisa memanipulasi segalanya, mengingat bagaimana sulitnya Jackson untk memperjuangkan hubungannya dgn Junho diawal2 dulu membuat hari Chansung sedikit mengenal kata......... Balas budi. 

Yeah, ntah apapun itu namanya, yg jelas sebuah tiket perjalanan dan voucher penginapan sukses mengantarkan sepasang pengantin baru itu terdampar menyenangkan dipulau ini. 

"Istirahat lah, kita bisa makan diluar... "

Ntah sudah yg keberapa kalinya Jaebum mengatakan hal itu, pasalnya dari td Jackson terus memaksa unjuk kebolehan didapur, and well, bisa kalian tebak hasilnya dgn melihat seberapa berantakan dapur itu ia buat, ceceran minyak dimana2, padu padan antara spatula dan jg penggorengan yg terus menjerit mengikis telinga siapapun yg mendengar.

Dan oh jgn lupa kan jg beberapa masakan yg nyaris memenuhi kotak sampah dgn berbagai alasan, gosong, keasinan, kemanisan, keasaman bahkan kepahitan seperti masa lalu membuat Jackson membuang mereka tanpa perasaan didlm kotak sampah, ckk~

"Diam disana, aku tdk kelelahan dan aku jg tdk akan menyerah... " Sahut Jackson dibalik apron yg demi tuhan bermotif sangat lucu dan terlihat kontras dgn otot2 yg selama ini dia bentuk. 

"Ya ya ya, terserah mu saja, dan jika skali itu gagal lg, ada baiknya kau bersihkan tubuh dan mari pergi keluar untk mencari makan malam, aku tak mau mati kelaparan atau keracunan karena ulahmu... "

"Yakkkhh!!!.... " Jackson menyalak seiring sosok Jaebum yg berjalan menuju ruang santai yg berhadapan langsung dgn hamparan laut.  "Kurasa lidahmu bahkan lebih tajam dri pisau yg kupegang ini Jae, tak bisa kah kau menghargai sedikit saja usahaku?... "

"Usaha menghancurkan makanan maksudmu?... "

"Aku membuat ini untk mu... "

"Apa aku memintanya?... "

Baiklah, Jackson menghela nafas panjang saat menyadari kulit Jaebum belum kebal thd ketajaman pisau ditangannya, dan akan sangat lucu jika Jackson terpancing emosi karena mulut pedas tak berperasaan kekasihnya itu. 

#TINGGG

"Terserah kau saja... " Jackson membanting spatula dgn kasar, "Lain kali mohon cerna dgn baik kalimat yg akan kau ucapkan, belajarlah menghargai seseorang, karena secinta apapun aku padamu jgn sampai berubah menjadi benci... " Cecar Jackson sambil melangkah kearah kamar. 

"Kau marah?..."

Jackson menghentikan langkahnya d dpn pintu kamar.  "Bahkan jika bisa aku jg ingin membencimu... "

Jaebum hanya mengedikkan bahu.  "Aku jg sma ingin membencimu... "

#BLAMMM

'Tapi aku jg selalu gagal'

Kalimat jaebum hanya bisa dia lanjutkan dlm hati saat pintu kamar sudh dibanting dan menelan Jackson didalam sana. 

'Tak bisakah kau mengerti arti dibalik ucapanku? Bukan tentang menghargai usahamu, tp tentang sebuah perasaan tak tega melihatmu kesulitan seperti itu, karena dirimu jauh lebih berharga dari pd sepiring makanan'

Jaebum menghela nafas sebelum matanya menatap lurus kearah luar tak memperdulikan nyala televisi yg menodong matanya, karena fakta pergerakan objek mencurigakan diluar sana terlalu nyata untuk ukuran sebuah mata2.

Tunggu dulu, mata2? Oh ayolah, senyum dingin tersungging dibibir Jaebum seolah sudh menduga semua ini akan terjadi, menemukan keberadaannya dgn Jackson sampai sejauh ini dinilai terlalu lancang, menjauhkan Jackson dari keramaian nampaknya bukan hal yg aman, karena kenyataannya masih ketahuan juga. 

'Mengantarkan nyawa pd kusampai sejauh ini, eum? '

#BRAKKKK

"Cepat, mau mengajakku makan malam dimana?... " Lamunan Jaebum buyar saat pintu kamar terbuka beberapa saat setelah dia asik dgn lamunannya. 

Dan ntah mengapa kepanikan beberapa detik yg lalu menggerayangi hatinya kini menguap saat melihat jackson sudh selesai membersihkan diri dan tampil rapi dgn rambut yg masih sedikit basah, tak lupa wajah cemberut yg menampakkan jika dia masih kesal pd kata2 Jaebum beberapa saat yg lalu menambah kadar keimutan namja itu, imut? Yeah, itulah yg Jaebum lihat, tak perduli meski Jackson selalu membanggakan otot2nya.

"Kau mau kemana dgn setelan itu?.. " 

Jackson seketika meneliti outfit yg dia kenakan dari ujung kaki keujung kepala. 

"Wae? Apanya yg salah?..."

"Kau bilang kita ingin makan malam kan? Tp knp tampilanmu seperti member boyband yg akan pergi konser? Apa2an sepatu itu?..."

Jackson memutar bola matanya malas setelah menatap sepatu yg dia kenakan, sekilas tak ada yg aneh memang, namun tetap saja mata jeli Jaebum bisa melihat bahwa dibagian dlm sepatu itu terdapat tungkai beberapa centi meter untk membuat Jackson terlihat lebih tinggi.

"Ini, eemhhhh..." Jackson terlihat mencari kata2 yg tepat, sebelum sebuah bola lampu terang bersinar diatas kepalanya.  "kau tau?? Semakin tinggi sepatu seseorang, maka semakin tinggi pula kepercayaan dirinya... "

Kening Jaebum mengerut atas jawaban yg sama skali tak masuk d akal itu.  "Lalu apa hubungannya makan malam dan kepercayaan diri?... "

"Ckk~ aku akan terlihat sangat pendek jika menggunakan sepatu flat disampingmu Jae... " Jackson mengakui dgn muka memelas. 

Dan ntah mengapa Jaebum harus mengulum mati2an senyum yg ingin terkembang dibibirnya.  "Bukankah selama ini memang sudh seperti itu?... "

"Jd kau menyebutku pendek?... " Mata Jackson melotot tak percaya.  "Yakhh Im Jaebum, selama ini aku selalu memakai pantofel jika sedang tugas bersama mu, kau tau? Itu membuat tumitku sakit tp seenaknya kau------"

"Dasar keras kepala..." Jaebum menghela nafas sejenak, mengambil sesuatu di lantai dekat sofa kemudian membawanya k dpn Jackson.  "Kita tdk sedang tugas, jd tak ada hubungannya dgn tinggi badan, ayo ganti sepatumu... " Jaebum meletakkan sepasang sendal di dekat kaki jackson. 

Tapi Jackson tetap bersikukuh dgn sepatunya.  "Tidak mau, apa jadinya kalau aku makan malam dgn menggunakan sendal jepit rumahan? Sementara kau------"

"Aku jg akan memakai sendal... "

"Tidak mau, karena aku tetap akan kalah tinggi darimu... "

"Fikirkan kaki mu Jack, pliissss... "

"Oke oke, kau menang tuan Im, berhasil menghancurkan khayalanku tentang style asli org Korea ketika tengah liburan d Jeju... "

Akhirnya Jackson mengalah, membiarkan Jaebum berjongkok didepannya dan menukar sepatu dikakinya dgn sebuah sandal jepit, selagi Jackson masih berceloteh tentang pentingnya kaitan tinggi sepatu dgn harga diri seseorang, Jaebum sudh selesai dgn aksinya. 

"Ada kalanya warga Cina yg pengomel sepertimu jauh lebih menarik dibanding apapun... "

"Apa?? Kau bilang aku menarik?... " 

Sumpah, Jaebum jg tak mengerti kenapa kalimat itu bisa muncul dibibirnya, mengakui jackson menarik sungguh sesuatu diluar rencana, lidahnya bergerak tanpa komando dan sukses membuat dirinya ataupun objek yg dibicarakan jd bersemu. 

"Kajja... Kita cari makan... " Untk pertama kalinya, catat, ini yg pertama kalinya Jaebum berani menggandeng tangan Jackson dlm kondisi kesadaran penuh, berusaha membuat sesuatu yg romantis. 

Sebelum------

"Mencari makan katamu? Knp kedengarannya seperti induk ayam yg mengajak anak2nya mengais cacing ditanah?..." Protes namja yg berada di genggamannya ini. 

"Apa kau anak ayam?... "

"Bukan.. ."

"Apa kau makan cacing?... "

"Tentu tidak... "

"Jd kenapa protes?.... "

Selagi Jackson memikirkan jawaban yg tepat, Jaebum sudh menyeretnya keluar dari penginapan. 

Berjalan beriringan dgn tangan yg saling bertaut membuat Jaebum bisa mengontrol pergerakan Jackson, demi lobang hidungnya Chansung yg besar, Jackson bahkan lebih parah dari yeoja2 centil yg baru pertama kali diajak kencan ke taman hiburan, sangat kekanakan dan melompat sana sini saat menemukan sesuatu yg mengagumkan menurutnya. 

Memalukan, tp ntah mengapa untk pertama kalinya Jaebum merasa suka berada di keramaian suasana luar rumah, berjalan beriringan dgn Jackson di sisinya ditemani celoteh2an tak penting dari namja berisik itu, dan parahnya, Jaebum.......... Suka. 

"Itu diaaaaaaa... "

Astaga, pekikan namja ini. 

"Ayo cepat Jae... " Jaebum nyaris terhuyung saat Jackson menariknya dgn keras ditengah lamunannya. 

Dan inilah kesalahan yg akan Jaebum sesali, seharusnya dia mengajak langsung Jackson ke sebuah restaurant, bukan malah bergandengan tangan menyusuri pinggir pantai hingga tiba disebuah taman hiburan yg berjejer tenda2 penjual makanan ringan. 

Dan lihatlah skrng, dgn sebuah jaket hangat milik Jaebum yg sedikit kebesaran ditubuhnya, Jackson melompat riang kesana kemari berpindah dari satu kedai ke kedai lain sambil mengendus bau makanan seperti anjing pelacak. 

"Kemari... "

Jackson menarik tangan Jaebum kearah kedai makanan yg ditusuk padat seperti.... Bakso ikan? 

"Bukankah ini banyak di Seoul?... " Tanya Jaebum pd Jackson yg sudh nyaris menghabiskan tusuk kedua makanan nya, sementara Jaebum belum menyentuh tusuk pertamanya sama sekali. 

"Ne, ini makanan khas Korea bukan, dan Jeju jg masih berada d Korea, lalu apa masalahnya?... " Tanya jackson dgn mulut yg masih penuh makanan, hingga membuatnya nyaris tersedak. 

"Dan jauh2 ke Jeju hanya untk makan bakso ikan tusuk? Oh kau benar2 mengagumkan Wang Jackson... " Ujar Jaebum yg membuat jackson tersenyum bangga, seolah tak sadar bahwa itu terdengar seperti hinaan dari pd pujian. 

Jaebum tak ambil pusing, baru saja dia menggigit ujung bakso ikannya tiba2 Jackson sudh kembali membuat ulah dgn menyikut ujung lengannya, memaksanya menoleh sudi maupun tidak. 

"Apa?... " 

Bukannya menjawab, Jackson malah mengulurkan tangannya diudara.  "Berikan aku beberapa uang... " Ujar namja itu tanpa beban. 

"Bukankah kartu kredit lebih menarik?... "

"Ini taman hiburan Im Jaebum, dan kau fikir bisa gesek kartu kredit disini??.... "

Jaebum menghela nafas pasrah, mengeluarkan dompetnya untk memastikan dia memiliki uang cash dolar, yen atau--------

"Aku pinjam sebentar..."

Atau pada akhirnya pasrah saat Jackson tiba2 merampas dompetnya dan berlari seperti pencopet dipasar yg ketahuan.

Jaebum berniat mengumpat, tp apa yg bisa dia lakukan saat melihat Jackson berlarian lucu dgn mengklaim dompet Jaebum ditangannya. Dan Jaebum jg baru menyadari bahwa tersenyum itu lebih baik.

Catat, hanya Jackson yg boleh melakukan ini padanya. 

............................

......................

..............

Lain di Jeju maka lain pula d Seoul, para sahabat itu sudh menyelesaikan masa liburan mereka dan kembali beraktifitas seperti biasa, namun ada sedikit kekacauan saat pagi ini tiba2 Mrs. Van tdk memperbolehkan Chansung untk pergi ke sekolah, setelah melalui perdebatan yg cukup panjang untk memperjuangkan sebuah alasan, namun Mrs. Van menunda semuanya hingga malam ini. 

Dan saat ini, diruang keluarga Hwang yg megah tengah berkumpul penghuni2 inti Mansion mewah itu disertai dgn beberapa tamu undangan, Taecyeon, Uyong dan jg Seulong. 

Tunggu, Seulong?? Ya, namja itu sudh menyelesaikan kuliahnya di Cina, dan tengah mempersiapkan pernikahannya yg Jo kwon di Seoul, tp undangan misterius dri nyonya besar keluarga Hwang memaksanya untk hadir disini skrng. 

"Jd ada apa sebenarnya, mom?... " Tanya Chansung bingung, pasalnya sejak td sang ibu sama skali tak menjelaskan apapun padanya. 

Mrs. Van menarik nafas sejenak.  "Mommy rasa kau tak perlu sekolah lg mulai skrng... "

"APAAAAAA??... " Teriakan seisi ruangan terdengar seperti paduan suara tanpa dirigen. Ckk~

"Lelucon?? Ahh sayangnya sama skali tak lucu... " Susul Chansung lg. 

"Anni, mommy serius... "

"Serius untk membuatku bodoh? Apa yg ada difikiranmu-------"

"Jika kau terus menjawab tanpa mendengarkan penjelasan maka kau benar2 akan menjadi bodoh... " Sambung Mrs. Van jelas tak suka ketika sang anak terus membantah kata2nya. "Diam disana, mommy belum selesai bicara... "

Junho yg duduk d samping Chansung berusaha menenangkan sang kekasih meski hatinya sendiri bergemuruh tak mengerti atas kata2 Mrs. Van.

"Tak tak perlu pergi kesolah lg karena mulai besok aku akan home schooling... "

#DEG!!! 

Kening Chansung mengerut tak mengerti. 

"Kau harus mulai fokus di perusahaan Channie, kesehatan appa mu menurun akhir2 ini, mengelolah banyak cabang perusahaan di 3 negara bukan hal yg mudah, melakukan penerbangan sana sini dgn jadwal yg padat akan semakin memperburuk kondisinya... "

Ya, Chansung tau itu, hanya saja selama ini dia sama skali belum berminat untk terjun kedunia bisnis, ayolah, umurnya masih terlalu kecil, bukan? 

Tapi benar apa yg dikatakan Mrs. Van, kesehatan Mr. Hwang akhir2 ini menurun, menjaga naik turunnya grafik saham perusahaan yg berada d beberapa negara jelas bukan pekerjaan mudah, dan jika meminta bantuan Chansung saat ini memang sudh waktu yg tepat. 

"Apa aku jg akan ikut home schooling mom?.. " Tanya junho kemudian. 

"Tidak sayang, kau bisa tetap sekolah seperti biasa... "

Ah wae? Knp perasaan Junho jd tak enak? Knp seperti ada jarak yg dibuat antara dirinya dan Chansung? Tapi-------

"Kau sudh kls 3 Nuneo, sebentar lg akan menghadapi ujian akhir, bukankah sangat disayang kan jika kau berhenti dan ikut home schooling?... "

Mrs. Van seolah bisa membaca raut sedih diwajah Junho, berusaha menepis kegelisahan dan kesalahfahaman yg mungkin saja akan mengganggu sang menantu. 

"Tapi mom, siapa yg akan menjaga Junho di sekolah? Bagaimana kalah dia dijahili org lain? Bagaimana kalau dia tiba2 sakit? Bagaimana kalau----"

"Apa Nuneo bocah TK yg kemana2 harus dipantau? Bukankah dia sudh menyandang status sbg pasangan hidupmu? Itu artinya dia sudh dewasa dan bisa menjaga diri nya kan?... "

Chansung mendengus tak terima. "Tp mommy tak tau kalau dunia luar itu berbahaya dan------"

"Dan kau lupa bahwa Junho tak sendirian? masih ada Taecyeon dan Uyong yg berada disampingnya, bahkan mommy yakin mereka berdua bisa menjaga Nuneo jauh lebih baik darimu, mreka sudh bersahabat dri kecil dan tak pernah pernah membuat Junho menangis, lalu kau sendiri?... "

Chansung menggedikkan bahunya. "Pujian kah? Terimaksih mom... "

Mrs. Van memutar bola matanya malas. "Jd berhenti bersikap kekanakan, fokuskan fikiranmu pd perusahaan, waktumu untk bermain2 sudh selesai... "

Sebuah harga mati, Chansung tau saat menginjak usia 17th seharusnya dia sudh bisa berbagi tugas dgn sang appa, namun dgn segala kekerasan kepalanya Chansung tetap bertingkah semaunya, tapi tidak bisa untk kali ini, dia benar2 mulai memfokuskan fikirannya sbg penuerus Hwang Corps. 

"Kalau begitu aku ingin Nuneo jd sekretarisku... "

"Tidak..." Sanggah Mrs. Van dgn cepat. 

Membuat mata Chansung melotot tak terima.  "Wae??.. "

"Mommy berani bertaruh kalau semua pekerjaan akan amburadul jika Junho menjadi sekretarismu... "

"Ckk~" Chansung berdecak kesal saat lagi2 Mrs. Van mengeluarkan ultimatumnya. 

"Mata Chansung memperhatikan sekeliling, dan seketika sebuah seringai tercetak d bibirnya.  "Ya sudh kalau begitu aku ingin Seulong hyung yg jd sekretarisku... "

"Mwoooooooooooo??..." Namja yg sejak td duduk diam mendadak gusar saat namanya d sebut.  "Knp? Knp harus aku?.. "

"Bukankah kau sudh tamat kuliah? Butuh pekerjaan kan? Dan aku memungutmu untk menjadi sekretarisku tanpa tes, bukankah seharusnya kau bangga?... "

"Yakkhhhh!!! Aku lulusan terbaik dikampus dan kau bilang memungut? Heol, benar2 calon CEO yg tdk berprikemanusiaan... " 

"Dan sebentar lg kau akan menjadi sekretaris pribadi dari CEO tak berprikemanusiaan ini, ingat sekretaris pribadi, dan itu artinya dari aku membuka mata sampai menutup mata kembali kau harus siap siaga.... " Chansung melempar senyum terbaiknya yg ntah mengapa terlihat seperti boneka Chucky dimata Seulong. 

"Aku tdk mau... " 

Chansung menatap namja itu tak terima.  "Kalau begitu Taec hyung saja, karena tdk mungkin Uyongie kan?... "

Taecyeon segera mencari alasan, oh tidak tidak, menjadi sekretaris pribadi sama saja mengabdikan diri untk dikerjai seumur hidup olh Chansung, dan Taecyeon tak ingin mengalami hal sial itu. 

"Mempekerjakan seorang sekretaris yg duduk d bangku kls 3 SHS? Ku rasa otakmu terkilir... " 

Ya, lagi2 alasan simpel yg tak bisa dibantah, mematahkan segala argumen Chansung tanpa sisa. 

"Kau bisa mengangkat salah 1 pegawai kepercayaan appa mu untk menjadi sekretaris pribadi... " Timpal Mrs. Van ketika melihat perdebatan tak berujung itu .

"Maksud mommy menyuruhku bergaul dgn org2 tua begitu? Oh ayolah... "

Lagi, Mrs. Van benar2 harus bersabar menanggapi celotehan Chansung, karena dgn namja itu menerima tanpa protes untk memegang tanggung jawab disalah 1 prusahaan saja sudh membuat Mrs. Van nyaris sujud syukur. 

"Baiklah kalau begitu, satu2nya yg bisa diharapkan adalah Seulong hyung, karena Khunnie hyung sedang membangun perusahaannya sendiri, dan Minjun hyung jg tengah disibukkan dgn aktifitas kuliahnya jelas tak bisa diganggu, lalu bagaimana Seulong-ssi?.. "

Demi tuhan, jika tak ingat wajah tampan yg menyombongkan diri itu adalah suami dri sepupunya, sudh dipastikan Seulong akan menolak mentah2.

"Aku tidak------"

"Aku jg tidak menerima bantahan... "

Taecyeon, Uyong, Junho juga Mrs. Van nyaris tertawa terjungkal melihat ekspresi pasrah Seulong, antara menahan emosi dan tak bisa melawan justru menimbulkan ekspresi menggelikan pd namja itu. 

"Kapan aku mulai ke kantor, mom? ...."

"Mommy rasa secepatnya, besok mungkin... "

"Oke... " Chansung berdiri dari tempat duduknya dan tersenyum mencurigakan.  "Sampai bertemu dikantor besok pagi Seulong-ssi.. "

Sialan memang, Seulong tak bisa berkutik sama skali saat Chansung menampilkan senyum tampan khas intimidasinya, kedua tangan Seulong mengepal erat, menahan nafas, kemudian menghembuskannya dgn paksa. 

"Haaahhhh..... "

"Mwooo?? Kau baru saja menghela nafas padaku?.. " Tanya Chansung kaget.  "Heol benar2, tp tdk apa2, kau masih bisa bernafas sebebasmu hari ini, tp mulai besok ku pastikan kau-------"

"Aarrghhhh, aku benar2 tak berniat menjadi sekretarismu.. "

"Meski aku menggajimu dlm bentuk dollar?...."

"Aku tak peduli... "

"Dan akan kuberi nimonal 10x lipat dari gaji sekretaris pd umumnya... "

"Tetap tak berminat... "

Chansung memutar bola matanya sejenak.  "Emhhh aku akan memberi bonus-----"

#BRUGHHHH!!! 

Sebuah bantal sofa tiba2 mendarat diwajah Chansung, mengacak tatanan rambut yg sejak td menampakkan kening licinnya, dan lebih terkejut lg saat melihat siapa pelaku dibalik aksi melayangnya bantal tsb. 

"Mom, wae?... " Tanya Chansung shock melihat sang mommy yg biasanya lembut kini menatapnya tajam. 

"Calon CEO seperti apa dirimu eoh? Belum bekerja saja kau sudh menawarkan gaji yg begitu tinggi..."

"Aku hanya belajar bernegosiasi... " Elak Chansung.

"Negosiasi kepalamu? Kau lebih pantas disebut mematikan saham dari pd negosiasi... "

"Ckk~ memangnya perusahaan kita akan rugi jika hanya mengeluarkan gaji yg sejumlah td?.... "

Mrs. Van memijat keningnya frustasi akan ulang snag anak, benar2....

"Saat kau sudh duduk d kursi kebesaranmu, kau akan tau betapa berharganya nominal 1 dollar untk mempertahankan grafik saham agar terus stabil... "

Dan nampaknya fikiran Chansung yg sejak td tertutup kabut kejahilan nampaknya mulai disirami cahaya matahari. 

"Hhmmm, baiklah kalau begitu, aku akan memberi gaji besar hanya untk Seulong hyung, dan jika semakin lama kinerjanya terbukti baik, maka akan ku turunkan gajinya seperti tarif sekretaris biasa... "

"Mwoooo?? Yakkhh apa kau gila? Dimana2 org akan menerima kenaikan gaji saat sudh lama bekerja, knp malah gajiku kau turuunkan?... " Seulong benar2 tak habis fikir dgn kelakuan Chansung yg aneh bin ajaib, sebenarnya bagaimana bentuk otak namja itu hah? 

"Itu di perusahaan lain, tp khusus untukmu, aku akan memberi sesuatu yg spesial... "

"Spesial apanyaaaaaa???... " Pekik Seulong frustasi. 

Tapi Chansung makin tertawa lebar. "Bagus, nampaknya waktu ku dikantor akan terasa menyenangkan jika kau sekretaris nya hahahahahah... "

"Apa aku bilang kalau aku menyetujui?... "

"Protesmu tentang gaji ku anggap persetujuan, oke... "

Setelah itu Chansung melenggang naik k lantai atas meninggalkan mereka dgn tertawa menyebalkan, bahkan jika Chansung bukan suami Junho sepertinya Seulong siap untk membasmi makhluk menyebalkan itu. 

.............................

....................

.......

'Cinta bisa membuatmu merasa gila'

Setidaknya itu yg Jaebum rasakan skrng, dgn sebuah gula-gula kapas berwarna pink ditangannya, tersenyum simpul sambil menatap Jackson yg kembali berulah dihadapannya, namja yg bertubuh lebih pendek itu nampak sedang memperhatikan beberapa pernak pernik yg d jual d etalase sebuah stand, dan demi apapun jika hanya sebatas topi, gelang atau gantung2an kunci seperti itu jualannya amat sangat banyak d Seoul, tp ntah mengapa Jackson seolah jauh lebih tertarik melihat benda itu d Jeju? 

Namun senyum hangat Jaebum berubah menjadi seringai, tangannya yg menggenggam gula-gula kapas mengerat dgn wajah yg kembali menpakkan ekspresi dingin, bukan, tatapan itu bukan d tujukan pd Jackson, tp lebih pada bayangan ditampilkan kaca etalase yg memantul dihadapannya.

Disana, Jaebum bisa melihat dgn jelas ada lebih dari 3 org sosok mencurigakan yg terlihat mengintai mereka dari arah belakang, Jaebum sama sekali tak gentar melihat org2 itu, tp masalahnya saat ini dia tengah membawa Jackson, namja yg masih dlm keadaan trauma parah akibat aksi Yugyeom 3 hari yg lalu, bahkan karena hal itu jg Jackson dibebas tugaskan dari tim detektif, meski Jackson kuat dlm hal bela diri, namun hati Jaebum masih gentar karena kondisi namja itu dlm keadaan lemah skrng. 

"Ckk~ menyebalkaaannn.... " 

Lamunan Jaebum buyar saat tiba2 Jackson sudh berdiri d dpn nya sambil menggerutu, menghentakkan kaki dgn kondisi mulut yg penuh olh gula-gula kapas. 

"Wae? Ada apa?... " Tanya Jaebum heran sambil menyodorkan gula-gula yg dia pegang pd Jackson, karena milik namja itu terlihat habis tinggal

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
brat2104 #1
Chapter 60: Bila mau sambung lagi ya? Berdosa kalau bercerita separuh jalan. Mohon sambung
hiyooksung #2
Chapter 60: wqhh tambah seru.. lanjutin thor.. habis ini bakalan apalagii kejutannyaaa.. ini suzy hamil woo hamil juno juga dong biar ada trio dedek2 gemezz... hhe tp juno udah dasarny lemah trus klo dibikin hamil apa kuat dia yaaa yp pengen liat juga gmn haha mana identitasny dah kesebar kan dah di publis apa bakal banyak yg ngincer doi secara doi pasanganny seorang hwang corps... ditunggu y updetannya.. fighting!!!!!!
hiyooksung #3
Chapter 55: ini junho bisa hamil jg gk si?? kn woo bisa hamil tuh?? sama2 namja kan..
bakalan seru keknya liat chani kelabakan pas tau nuneo hamil palagi klo chani masi suka miri miri bentak2 apa gk rasa bersalah bgt sm nuneo..
lanjut thor.. banyakin chanuneonya yaa hhe fighting!!!
YoungieChannie
#4
Chapter 59: Sumpah gak kebayang seganteng apa penampilan nya taec waktu dia ngenalin diri tunangan nya suzy ke awak media.



N gak kabayang pula gimana shock nya hyuna n hyorin pas mereka tau kalo suzy itu adenya chan n pas tau kalo chan udah nikah, wah pasti mereka mati kutu hahaha #tawadevil



Oke buat junhonie, moga mulai sekarang kau bisa lebih waspada terhadap para penggoda yg mengincar channieku (eh channiemu maksudnya) jangan biarkan penggoda mana pun mendekati suami tampanmu



Update jangan lama2
YoungieChannie
#5
Chapter 58: Suzy marah karna liat taec cuma dikerjain sama chan, gimana kalo kemaren2 dia tau kalo taec hampir mati di tangan chan?? Bisa2 serangan jantung kali dia hahaha.......

Oke khun yg selama ini cool, kelem, tenang n penyabar sudah berganti jadi khun dengan otak sedikit agak mesum haha.......

Mungkin sekarang udah waktunya publik tau kalo suzy itu adenya chan, masa iya dia diberitain pacaran sama chan tapi hamil sama cwo laen?? Huh yg bener aja emang suzy cwe apaan.

Aku gak sabar nungguin saat2 dimana taeckhun direpotin sama ngidamnya woozy, wah pasti seru tuh n pasti ujung2nya chanho n jackbum ikut kena getahnya hahaha........

Update jangan lama2
YoungieChannie
#6
Chapter 57: Yeeeee....... Taec oppa kesayangan ku itu emang bener2 pria sejati yg berani berbuat berani tanggung jawab, lagian dari dulu junho kan udah bilang kalo sebenernya taec itu ada perasaan sama suzy, tapi gak ada yg percaya sama dia.

Hore........ Woo udah sembuh dari trauma nya, bahkan sekarang dia yg sering ngebet pengen"iya2"sama khun.
Aku juga seneng bentar lagi mereka pulang ke korea, ya setidaknya sekarang keadaan sahabat2nya udah lebih baik daripada kemaren2.

Moga abis ini gak akan ada lagi masalah yg lebih serius dari ini buat taeczy, chanho , khunyoung n jackbum kasihan soalnya tapi jangan end juga ff nya.

Buat khunyoung, aku tetep masih pengen liat khun cemburu.

Update......... Jangan lama2
YoungieChannie
#7
Chapter 56: <span class='smalltext text--lighter'>Comment on <a href='/story/view/1336454/56'>Sequel chapter 56</a></span>
Harusnya chan berterima kasih sama taec karena ini udah kedua kalinya taec nyelametin nyawanya suzy, coba aja kalo taec gak ngotot pengen ketemu suzy pasti jackbum juga gak akan ada di situ n pastinya suzy udah bye di tangan ayahnya.



Oh ya thor, ngomong2 soal khunyoung, aku pengen deh sekali2 liat khun cemburu soalnya selama ini slalu woo yg cemburuan.



Oke update jangan lama2
YoungieChannie
#8
Chapter 55: Chan marahnya udah kelewatan.

Taec emang salah tapi bukan artinya chan bisa menghakimi taec seenaknya, emangnya dengan dia ngebunuh taec semua masalah selesai??

Apa chan enggak bisa sedikit aja inget kebaikannya taec?? Ah andai aja ada yg ngasih tau chan kalo kemaren2 suzy hampir dibunuh n taec yg selametin dia, apa chan masih berniat bunuh taec??

Junho juga kasihan, jadi inget pas kejadian seulong dulu , waktu itu chan ngusir junho n pas chan udah tau semuanya terus minta maaf kok ya junho gampang banget maafin dia tapi giliran junho salah dikit aja kok kayanya tiada maaf bagimu.

Mungkin nanti kalo junho udah sekarat n suzy udah benci sama dia baru kali chan sadar kalo apa yg dia lakuin udah kelewatan.

Satu2nya harapanku buat jadi penengah disini cuma jackbum, sebenernya berharap ada khun juga soalnya dia kan yg paling dewasa disini tapi kalo khun disini pasti woo juga ada n aaaaaaa aku gak bisa bayangin gimana reaksinya woo kalo dia tau taec hampir mati n junho yg menderita karena diancam terus sama chan.

Update!!! Jangan lama2
gezzaff #9
Chapter 55: Dear author, bolehkah fanficnya lebih difokuskan ke 2PM aja? Rasanya kok porsinya Jaebum Jackson jadi terlalu banyak. Sekedar usul aja sih. Thanks
YoungieChannie
#10
Chapter 54: Huweeeeee...... Taec oppa kesayanganku huweeeeee....

Kasihan juga junho yg lagi sakit, mau sampe kapan chan marah??

Khunyoung baikan eh chanho+taec yg lagi bermasalah