Sequel chap 49

Vicious circle ( SEQUEL)
Please Subscribe to read the full chapter

…………………………………………

…………………………………

…………………………

Tubuh yg lelah berbanding lurus dgn fikiran penat ketika menjadi saksi dri orang2 terdekat yg di lilit masalah cukup pelik, Junho tengah menyandarkan tubuh pd kursi belakang mobil dlm perjalanan pulang menuju rumah.

Setelah seharian merawat Suzy bahkan malam ini ia kembali harus keluar dri rumah saat Uyong tiba2 memintanya untk merawat luka Nichkhun, ada apa sebanarnya? Mengapa org2 sangat suka bermain dgn darah dan nyawa? 

Hal lain yg saat ini menganggu fikirannya adalah saat mengetahui bagaimana Nichkhun nekat menghabisi nyawanya sendiri di depan Uyong namja itu membiarkannya terjadi, mengapa ego Uyong berkali2 lipat lebih besar dibanding egonya dulu saat menghadapi cobaan2 diawal pernikahan dgn Chansung?

Itu semua belum seberapa horror dibandingkan dgn kondisi Suzy, oh tidak tidak, Junho menggelengkan kepalanya keras saat membayangkan bagaimana kalau Chansung mengetahui kondisi yeoja itu, rasanya nyawa Taecyeon bisa terancam detik ini juga. 

"Tuan muda.. "

Junho memperbaiki posisi duduknya saat salah satu bodyguard yg duduk didepan memanggil nama sekaligus menggoyangkan kakinya. 

"Maaf tuan muda, sejak td handphone anda berbunyi... "

Nada dering itu, Junho melirik handphone yg terkapar d kursi sebelah dan benar saja nada yg di pasang khusus untuk org yg ia cintai seolah memberi tahu jika memang namja itu yg menghubunginya. 

"Ne, Channie... "

"Kau dimana? Mengapa baru mengangkat tlpn?... " Suara tdk suka jelas sangat ketara, Junho terkekeh sendiri mendengar nada kesal Chansung diseberang sana. 

"Maaf sayang, aku sedang dijalan... "

"Dijalan? Memangnya kau drimana?.... "

Jebakan, Junho menghela nafas panjang agar jgn sampai mengeluarkan jawaban yg bisa membuat Chansung curiga, terkadang otak pintar namja itu sangat merepotkan karena akan sulit melarikan diri jika ia sudh mengintrogasi tentang suatu hal. 

"Nuneooo... " See? Dia jg tak sabaran. 

Junho menghela nafas panjang.  "Khunnie hyung terluka, dan Uyongie memintaku merawatnya dihotel... "

"Mwoo?? Mengapa Uyong memintamu? Seharusnya lelaki sialan itu bisa pergi kerumah sakit kan?... "

"Channie, mereka masih terikat pernikahan kau ingat?.... "

"No no no, aku tau, tp bukan itu maksudku, Apa mereka sudh berdamai?... "

"Dan knp kau terdengar sangat antusias?... "

"Oh tentu saja, seharusnya Uyong tak memaafkan dia dgn mudah atas semua yg sudh terjadi... "

Lagi2 Junho menghembuskan nafas kasar, setelah Taecyeon dan Uyong, kali ini sang suami jg berada dipihak yg berseberangan dgn nya. 

"Jd andai kau melakukan hal yg sama artinya aku jg tak boleh memaafkanmu dgn mudah, begitu?... " 

Terdengar suara tawa renyah diseberang telpon sebelum. "Tp sayangnya aku tak akan melakukan hal2 bodoh seperti itu... "

Bola mata Junho berputar jengah, rasanya ia ingin menjawab  'Kau bahkan sudh melakukan hal2 yg lebih bodoh dri itu'

Tp ia hanya mengatakan dalam hati, dia lelah, dan sama sekali tdk dlm mood yg baik untk berdebat. 

"Segeralah pulang atau aku yg akan turun langsung untk menyeretmu darisana... "

Lagi2 mata Junho terbelalak, mengapa laki2 ini sangat arogan? Menyeretnya pulang? Heiiii memangnya jarak Seoul ke Ilsan hanya sebatas dapur dan kamar mandi? 

"Ya ya ya, aku hampir tiba, akan ku hubungi lg jika sudah dirumah... "

#PIP

Secara mengejutkan justru telpon ditutup bahkan sebelum ia menyelesaikan kalimatnya, ckk~ Khas seorang Hwang Chansung sekali. 

………………………………

Selang 15 menit kemudian Junho sudh tiba ,sambil menguap menahan kantuk ia turun dari mobil dan berjalan gontai masuk kerumah, beberapa org bodyguard yg malam ini terlihat lebih banyak menyapanya sopan namun ia terlalu lelah untk sekedar memberi senyuman. 

#CEKLEEKKK

"Oh astaga... " Namja yg setengah mengantuk itu terlonjak kaget saat membuka pintu kamar.  "Me-mengapa kau bisa ada disini?... "

Mengakibatkan sosok lain yg tiba2 hadir didalam sana menatapnya dgn kening mengernyit.  "Ada apa dgn ekspresi itu? Kau terlihat tak suka dgn kedatangan suami mu?... "

Chansung ada disana, masih dgn balutan kemeja kerja yg sudh digulung sebatas siku dan jas hitam yg tersampir di sofa tempatnya duduk, sangat terlihat jika namja itu langsung datang kemari setelah ia menyelesaikan pekerjaan kantor, bahkan ia tak berniat mengganti baju dan sialnya lg ia semakin terlihat jantan. 

Dan kini dgn tungkai gagahnya ia berjalan mendekati Junho dgn mata yg memicing.  "Pukul 11 malam, aku tiba 1 jam yg lalu dgn ekspektasi akan menemukanmu dlm gulungan selimut ,tp lihatlah apa yg dilakukan kekasihku? Bahkan ia berada diluar rumah untk waktu yg begitu selarut... "

Chansung terlihat sangat tampan dlm balutan serba hitam, membuat Junho tak bisa lg menahan diri. 

#BRUGHHH

Dgn sedikit melompat ia menabrak tubuh sang suami dgn sebuah pelukan hangat, terlepas bagaimana menyebalkannya sosok itu yg tak henti menyuarakan kemarahan, Junho tetap tak bisa membendung rindu yg sudh nyaris seminggu mereka tak bertemu. 

Dan syukurnya Chansung jg tak berniat lama menunjukkan kemarahan karena pd detik selanjutnya ia mengangkat tubuh Junho dibalik pelukannya dan berputar seolah mereka sepasang pengantin baru yg sedang berbunga2.

"Aku merindukanmu Channie, hikkzzz... "

Dan Chansung memberi jarak untk pelukan mereka.  "Jika merindukanmu mengapa menangis?... " ia sebenarnya ingin mencerca Junho dgn banyak pertanyaan ,tp saat airmata itu turun sisi lembut Chansung kembali mendominasi. 

Dia mengeratkan pelukan pd tubuh pria mungilnya sambil membelai bagian belakang kepala dan mengusak pundaknya, dari cara memeluknya memang jelas terlihat jika namja ini benar2 merindukannya. 

"Jgn menangis, aku sudh disini eum..."

"Mengapa baru datang skrng?... " Junho memukul pundak Chansung.  "Bukankah kau berjanji setelah press conference akan langsung dtng kemari?... "

Chansung membawa tubuh mereka untuk berakhir di sofa dgn posisi Junho yg duduk diatasnya masih dgn melingkarkan pelukan erat. 

"Kau tau pasti siapa suami mu ini Nuneo, aku tak bisa menginjak Ilsan dgn mudah karena akan menimbulkan masalah baru... "

'Ya sayang, bahkan saat ini seharusnya kau tak boleh berada disini, kau tak boleh mengetahui kondisi Suzy'

Bisik Junho dlm hati, menghalau rasa risau yg sejak td menghantui kala pertama kali melihat wajah Chansung, bayang2 namja itu akan mengamum sudh menari dipelupuk matanya. 

"Bahkan aku harus dtang ditengah malam untk menghindari kecurigaan org2... Kalau tau kau ada dihotel seharusnya td aku langsung datang kesana... "

"TIDAK BOLEH... " 

Refleks teriakan Junho membuat Chansung menatapnya sambil mengernyit ,namja itu menyadari kesalahannya. 

"Wae? Knp berteriak?... " Sekali lg dijelaskan jika Chansung adalah pebisnis muda yg handal, ia bisa menangkap gerak gerik mencurigakan sekecil apapun dan kemampuan itu sedikit merepotkan Junho, contohnya saat ini, hanya dgn 1 teriakan kini Chansung menatapnya penuh pertanyaan. 

"Nuneooooo... "

"Channie, dgn berita yg beredar diluar sana bagaimana bisa kau ingin datang ke hotel, kurasa bodyguard yg berjaga disana sudh memberitahu jika pihak paparazi dan juga haters tak henti selama 24 jam mengincar Suzy, jd bisa bayangkan sendiri apa yg akan terjadi ketika mereka melihatmu disana.... "

Oh mari tepuk tangan untk kemampuan otak Junho yg bisa mencari alasan secepat mungkin demi menghindari kecurigaan Chansung, dan dri apa yg ia bicarakan itu semua adalah fakta yg bisa menghindarkan Chansung agar tdk menginjakkan kaki d hotel ,yg berujung menemukan Suzy dlm keadaan babak belur. 

Tanpa sadar membayangkan hal itu membuat tubuh Junho kembali bergetar takut, ia kembali memeluk erat tubuh sang suami berharap Chansung tak berniat menemui Suzy karena demi tuhan meski ia sudh memberi obat2an terbaik tp setidaknya yeoja itu membutuhkan waktu seminggu lebih untk kembali sehat tanpa goresan. 

"Aku juga merindukanmu... "

Ungkapan yg tiba2 membuat tangis Junho kembali pecah saat Chansung mengalunkan kata rindu yg begitu lirih, ia berusaha menenangkan diri saat Chansung mengusap pundaknya terlampau erat.  "Maaf baru datang hari ini, maaf aku terlalu sibuk... "  Chansung mencium pundak Junho berharap namja itu sedikit tenang.

"Knp suka sekali menangis eum?... "

Junho melepaskan pelukan saat pertanyaan itu meluncur, sedikit berjinjit untk mencuri ciuman dri bibir sang suami.  "Aku tdk menangis, hanya merengek... "

"Merengek?... "

"Eum.. "

"Dan knp merengek?... "

"Karena terlalu merindukan suami ku tentu saja... "

Dia pun terkekeh.  "Ya baiklah, dan skrng aku sudh disini.. " katanya mengingatkan pria mungil itu tentang kedatangannya, ia jg membalas kecupan2 Junho sebelum mengangkatnya pd sebuah gendongan.  "Kajja kita harus mandi, hari ini kita sama2 kelelahan... "

"Ckk~ kata2mu seperti kita habis menguras lautan saja... "

"Bukan dri menguras lautan, tp dri memadamkan api neraka.. "

"Kau saja kalau begitu, aku tdk mau, nanti kulitku hitam... "

"Mau kulitmu hitam atau putih ,selagi namamu adalah Lee Junho maka aku akan tetap mencintaimu... "

Junho menyamankan posisi dgn melingkarkan kaki pd pinggang Chansung, bertingkah manja layaknya bayi koala menggusal pd tubuh tegap yg akhir2 ini sudh lama tak memeluknya.

"Ya ya ya ,kau memang harus mencintaiku... "

………………………………………………

……………………………………

………………………

#HOEEKKSS

#HOEEKKSSSS.. 

"Masih mual?... " 

Sosok cantik yg wajahnya msih dihiasi lebam dan kebiruan menggeleng lemah dri arah closet, setiap makanan yg masuk k dlm lambungnya pasti selalu berakhir di closet beberapa menit setelahnya. 

Hal ini sudh berlangsung beberapa hari, atau mari sebut sejak pertama kali ia tiba disini dan semakin parah saat mengalami penyiksaan olh org yg kemarin berniat membunuhnya.

"Sudh selesai?... " Setelah wanita itu mengangguk tubuhnya melayang dlm sebuah pelukan tangan kekar yg mengangkatnya dgn hati2 menuju tempat tidur. 

"Nuneo, apa dia baik2 saja? Kapan lukanya bisa sembuh?... "

Taecyeon bertanya panik pd Junho yg masih sibuk dgn alat2 medisnya, seperti biasa setiap pagi namja sipit itu akan datang untk merawat luka Suzy ,walaupun saat ini Chansung tengah berada di Ilsan tp ia harus berusaha mati2an agar lelaki itu tdk menginjakkan kaki dihotel ini, jd lah setiap hari ia harus berpura2 merawat luka Nichkhun agar bisa diizinikan datang kemari. 

"Luka di pelipisku sudh membaik oppa, tp knp tetap saja tak bisa makan dgn benar?... "

Junho menatap wajah Suzy dgn lekat, luka pd pelipis umumnya memang membuat org akan kesulitan makan, sebelum keadaannya benar2 pulih setiap yg mengalami luka dibagian itu akan selalu merasa mual dan pusing. 

Dia sudh mengatakan hal itu pd Suzy dan jg Taecyeon, tp seharusnya saat ini keadaan Suzy sudh membaik seiring dgn lebam2 pd tubuhnya yg mulai berkurang, tp knp jd terasa ada yg aneh. 

"Hyung, aku akan menulis resep untuk beberapa obat, bisa tolong kau tebus d apotek terdekat?... "

Taecyeon menatap botol2 obat yg tersusun d meja nakas.  "Obat apalagi? Apa itu masih kurang?... " 

Junho menghela nafas.  "Tentu saja kita butuh obat yg lain untk kondisinya saat ini... "

Taecyeon tak banyak protes, setelah Junho menuliskan beberapa obat pd secarik kertas yg terlihat seperti lembaran resep, namja itu segera turun ke bawah untk mencari apotek yg lengkap. 

"Aku ingin bertanya sesuatu... " 

Suzy yg tengah menyesap susu hangat mendadak menoleh saat intonasi yg dikeluarkan Junho sedikit berbeda. 

"Wae?... " ia meletakkan kembali gelas susu pd meja nakas sambil membenahi posisi bersandarnya pd headbad, ntah mengapa ekspresi dan cara Junho menatapnya kali ini membuat jantungnya berdebar keras. 

"Apa hubunganmu dan Taec hyung sudh membaik?... "

Wanita itu nampak mengernyitkan dahi, terlihat jelas tak siap akan menerima pertanyaan seperti ini.  "Setidaknya lebih baik dri sebelumnya, atau mungkin dia hanya merasa sedikit bersalah padaku... "

Junho menganggukkan kepala, ntah itu hanya sebatas rasa berslaah atau memang ada hal lain, yg jelas Taecyeon termasuk org yg cukup pintar menyembunyikan sesuatu. 

"Apa kalian ada rencana menikah?... "

"Oh yaakhhhh... Kau sedang mengejekku?... " WmSontak wanita itu mengerucutkan bibir dgn pipi yg bersemu merah.  "Ke-kenapa tiba2 membahas tentang pernikahan eoh?... "

"Anniya, aku hanya bertanya... ". Dia tersipu malu, sangat ketara dimata Junho.  "Apa rasa mualmu sangat mengganggu?... "

"Yeahhh, rasanya sangat menyebalkan, aku terbiasa diet dan makan dlm porsi dikit selama masa promo album dan skrng sedang libur lama tp justru aku tak bisa menikmati apapun... "  Suzy kembali menyambar gelas dri atas meja nakas. 

"Kapan terkahir kau menstruasi?... "

#PRAANGG

Tanpa sengaja gelas dlm genggamannya jatuh ke lantai, diiringi dgn matanya yg membola lebar menatap wajah Junho terkejut. 

"Mengapa tiba2 bertanya tentang hal itu?... " Otak mungilnya menangkap sinyal waspada. 

"Hanya memastikan suatu hal... " Junho melipat tangannya didepan dada sebelum duduk dlm jarak yg begitu dekat dgn Suzy.  "Apa bulan ini kau sudh menstruasi?... "

Dan si betina terlihat linglung, bahkan matanya terus berputar seolah mengingat kembali kapan terkahir kali ia menstruasi.  "Aku lupa... "

Kalimat itu menambah kepanikan Junho.  "Sepertinya kita harus berbicara serius dgn Taec hyung tentang hal ini... "

"Tentang apa?... " Suzy mendadak gelisah. 

"Aku yakin bulan ini kau belum menstruasi, dan mual yg kau alami tdk wajar dlm diagnosaku, seharusnya luka dipelipismu tidak menyebabkan mual yg begitu konstan setiap pagi.... Jd artinya kalian harus menikah secepat mungkin... "

"APAAAAA????.... " Suzy menatap Junho tak percaya. "A-aku tdk mengerti maksudmu oppa, knp kami harus menikah dgn cepat?... "

"Bagaimana mungkin kalian berdua tdk menyadarinya?... "

"Menyadari apa?... "

"Kau sungguh tak tau?... "

"Aku tak suka tebak2an, jd jgn berbelit cepat katakan apa maksudmu?... " Nada panik Suzy sangat terlihat.  "Aku tak mengerti, apa yg terjadi sesuatu yg serius pd tubuhku?... "

"Tergantung bagaimana kau menyikapinya, ini bisa termasuk hal serius atau bukan... "

Kali ini kepanikan Suzy ntah mengapa terlihat lucu dimata Junho.  "Cepat katakan apa yg terjadi sebelum Taec oppa kembali... "

"Obat yg ku tulis diresep tak ada jualannya diapotek sekitar sini, jd dia membutuhkan wkatu yg lama untk mencari ke tempat lain.. "

"Kalau begitu kau sengaja?... "

"Ya, karena aku butuh waktu untk bicara dgn mu... "

"Yaiisshhh, kau membuatku serasa jantungan, cepat katakan ada apa?... "

"Aku hanya memberi saran sbg kakak iparmu, dan menegakkan diagnosa sbg dokter pribadimu, Bae Suzy, kita harus memeriksakan keadaanmu dirumah sakit... "

"Jangan berbelit oppa, kau bisa membuat pasien mu mati karena terlalu lama menunggu... "

Junho menghembus nafas berat.  "Mualmu setiap pagi bukan karena luka d pelipis, tp lebih mengarah pd morning sickness... "

#DEG.!!! 

Tubuh Suzy mendadak kaku, bibirnya menganga dgn pucat dan aliran darah seolah berhenti memompa ke otak hingga ia hanya bisa membeku tanpa tau harus bersikap seperti apa.

"Ma-maksud------"

"Aku tdk terlalu yakin, kita harus kerumah sakit untk USG... "

#DHUARRR

Suzy tak tau harus bereaksi seperti apa, bukankah secara tdk langsung Junho mengatakan jika ia sedang hamil? 

Hamil?? 

Bagaimana mungkin? 

"Suzy... Heiiii Suzy.... ". Wanita itu terlihat kalap dan linglung secara bersamaan, Junho harus menepuk2 pipinya agar ia kembali meraih rasionalitasnya.  "Kau knp?... "

"A-apa aku hamil?... " Pertanyaan itu keluar dgn raut wajah shock seolah melihat malaikat pencabut nyawa ada d depan matanya.  "Katakan oppa... Apa benar aku hamil?... "

"Tenangkan dulu dirimu... "

"CEPAT KATAKANNNN.... "

Junho memaklumi reaksi seperti ini, jikapun memang Suzy sedang hamil itu berarti bukan hanya ia yg berada dlm bahaya, akan ada banyak elemen yg terlibat dlm kasus ini.

"Kau tdk boleh panik, tenang... "

"Bagaimana mungkin aku tenang kalau memang benar hamil? Oh tidak tidak... Habis sudh riwayatku... "

Bahkan Junho harus memeluk tubuh panik perempuan itu agar dia tdk melakukan hal2 yg berbahaya, usianya masih sangat muda dan tengah berada d Puncak karir, cita2nya masih sangat tinggi jelas hamil bukanlah sesuatu yg masuk dlm list masa depannya. 

"Kita harus membicarakan ini dgn Taec hyung... "

"JANGAN.... Jangan oppa, jgn katakan apapun padanya... "

"Weo??? Apa itu bukan anaknya?... "

"Yakkkhhh... Kau fikir aku wanita murahan yg mau tidur dgn lelaki manapun?... "

"Ya sudh kalau begitu bagaimanapun jg dia harus tau, itu anaknya... "

Suzy mencengkram tangan Junho kencang.  "Kau tau bagaimana hubungan kami? Apa menurutmu dia akan menerima kehadiran anak ini? Bahkan menerima perasaanku saja dia tdk mau apalagi bayi... Tidak ,aku tdk mau dia tau...."

Kekhawatiran itu membuat Junho memejamkan mata begitu pening, bagaimana mungkin adik iparnya hamil olh lelaki yg bahkan bukan berstatus kekasihnya. 

"Aku mengerti, tp tetap saja kau harus periksa kerumah sakit, bajingan yg berniat membunuhmu beberapa hari yg lalu meninggalkan bekas kebiruan di pinggangmu, dan jika ada benturan keras aku khawatir kondisi janinmu tdk baik2 saja... "

Hamil? 

Janin? 

Dua kata itu sontak membuat Suzy membanting tubuh pd kasur yg empuk, berharap semua hanyalah mimpi. 

………………………………………………

…………………………………

……………………

(SEMENTARA ITU DI LAIN TEMPAT)

Layaknya bunga yg masih berbentuk kuncup, tak ada yg tau akan seperti apa ia saat mekar nanti, apakah Indah atau justru menyakitkan, sama hal nya dgn perasaan Uyong saat ini, disatu sisi ia tak bisa memungkiri jika kehadiran Nichkhun disampingnya dan bagaimana namja itu menunjukkan niat serius untk meminta maaf sedikit banyak menggoyahkan benteng keras permusuhan yg selama ini ia pasang. 

Tapi ada kala disaat ia sedang sendirian kembali terlintas bayang2 saat Nichkhun bersama org lain untk mengkhianatinya, ntah mengapa rasa benci itu bisa kembali mendominasi. 

Hari ini Junho seperti biasa sedang berada d hotel untk merawat Suzy, sedangkan Nichkhun sudh kembali ke penginapannya sendiri saat kondisi lukanya mulai membaik. 

Jadi saat merasa bosan berada dirumah ia mengajak salah satu bodyguard untk membeli es krim di kedai yg terkenal di Ilsan. 

Sebelum ----

"Tuan muda, bukankah itu tuan muda Nichkhun?... "

Mata Uyong mengikuti arah telunjuk sang bodyguard dan benar saja nafsunya untk makan es krim tiba2 menghilang, Nichkhun sedang berada disana, tp bukan itu yg jd masalah, melainkan sosok yg kini terlihat sedang tertawa riang bersamanya.

Dan oohhhh rasanya Uyong ingin berdecih melihat bagaimana laki2 itu nampak sangat bahagia bahkan melupakan luka2 jahit ditubuhnya, atau mungkin ia lupa status mreka. 

"Kemari... " Uyong menaikkan masker menutupi wajahnya sebelum mengajak sang bodyguard untuk duduk pd meja yg berkelang satu meja dgn tempat Nichkhun duduk, dri sini ia bisa melihat jelas bahkan sayup2 mendengar apa yg tengah Nichkhun bicarakan dgn org tsb. 

"Tuan muda, mengapa kita harus mengendap2? Mengapa tak menghampiri mereka saja?... "

"Huusssttt.. Kau mau kita ketahuan eoh? Dgn begini kita bisa tau siapa sebenarnya org tsb... " Sangat terlihat jelas jika Uyong dlm mode kesal, pasalnya hari ini Nichkhun tak ada menimbulkan wajah dihadapannya ,awalnya Uyong berfikir mungkin sang suami tengah disibukkan olh urusan perusahaan tp lihatlah skrng, ia justru terlihat tengah menghabiskan waktu dgn namja mungil yg tak ia kenal. 

Saat waiters datang mereka memesan es krim sesuai dgn yg selama ini Uyong senangi, namun matanya tak lepas dri gelagat Nichkhun diseberang sana. 

"Cihhhh~ apa2an itu, mereka terlihat sangat akrab... "

"Apa anda tak mengenalnya?... "

"Aku?? Bagaimana mungkin aku mengenal namja jelek seperti itu ..."

Sang bodyguard mengernyitkan dahi, kembali melirik kearah org yg tengah berbicara dgn Nichkhun dan jika boleh jujur, namja itu terlihat baik2 saja dan jauh dri kata jelek. 

"Apa kita harus melabrak mereka?... "

"Heiii itu terdengar murahan, kau lupa? Aku adalah org yg sudah resmi dia nikahi secara sah, bagaimana mungkin aku melabrak org asing yg bahkan tdk selevel dgn ku?... "

Ayolah, rasanya sang bodyguard ingin tertawa keras, majikannya sangat kekanakan, tdk mau melakukan hal itu tp dri raut muka dan intonasi suaranya bahkan ia terlihat ingin membunuh org. 

"Permisi, ini pesanan anda... "

Ditengah emosi nya yg sedang menggebu2, beruntung sang waiters datang tepat waktu membawa es krim pesanan mereka, namun baru saja Uyong bernjat menyendok suapan pertama, ia sedikit bingung saat waiters tersebut menyerahkan selembar kertas kecil padanya. 

"Ada titipan untuk anda tuan.. "

Uyong saling bertatapan dgn sang bodyguard. 

"Dari siapa?.. " Seolah dlm mode siaga, sang bodyguard langsung bertanya curiga, berlebihan memang namun ia hanya harus waspada mengingat majikan2 mereka beberapa hari terakhir ini mengalami kejadian mengerikan karna org asing. 

"Anda akan tau setelah membacanya... "

Karena penasaran Uyong membuka lembar kertas tsb dgn sendok es krim yg ia gigit d sela2 bibirnya, lalu beberapa detik kemudian matanya terbelalak lebar. 

'Jgn salah faham, sudh ku katakan jika sampai kapanpun hatiku hanya untk mu, tadi aku nyaris menabrak anak remaja ini karena ia melamun di jalan, dan ternyata ia sedang dlm masalah besar dgn kekasihnya, maka dari itu aku membawanya kemari hanya untk menghiburnya'

Itu tulisan Nichkhun, ia tau pasti, dan disaat ia memalingkan wajah untk melirik kearah meja namja itu, benar saja saat ini Nichkhun tengah menatap kearahnya sambil memasang senyum terbaik. 

Oh betapa memalukannya ini, terlebih lg saat namja tampan itu mengangkat handphone seolah mengisyaratkan Uyong untk membuka handphone miliknya jg. 

Ketika Uyong mengeluarkan benda itu dri saku celana, benar saja Nichkhun sudh mengirimnya beberapa pesan. 

'Kita benar2 jodoh dan kau tak bisa mengelak, td aku berniat kemari untk membelikanmu es krim sebelum kejadian nyaris menabrak anak ini'

Heoll, Uyong berdecih terlampau nyaring hingga membuat sang bodyguard menatapnya curiga tanpa berani bertanya. 

"Kau fikir aku percaya?... " ia mengetik pesan balasan dgn sedikit emosi. 

'Bukankah kau tak mendapatkan obrolan yg mencurigakan sejak acara main detektif mu beberapa menit yg lalu?'

"Dari mana kau tau aku disini?... "

'Suara mu terlalu berisik sayang, dan katakan terimakasih pd bodyguard yg tengah menjagamu karena kali ini ia melakukan tugasnya dgn baik'

Dasar menyebalkan, Uyong benar2 malu, terlebih lg dimejanya Nichkhun nampak tengah menertawakannya sambil kembali asik mengobrol dgn pria asing itu. 

Ckk~ mengapa udara seketika terasa panas? 

"Aku ingin pulang... "

"Hah?... Tuan muda, tp bagaimana es krim nya?... "

"Aku sudh tdk ingin memakannya... "

Dan kejadian Uyong yg tiba2 beranjak meninggalkan kedai es krim tertangkap jelas dimata Nichkhun, feelingnya mengatakan akan terjadi hal buruk setelah ini, maka dari itu ia bergegas membayar tagihan es krimnya sebelum berlari keluar menyusul Uyong. 

"Hyunnggggg... " Namun bocah yg td ia tabrak mengikuti langkahnya hingga ke parkiran mobil. "Mengapa tiba2 pergi?... "

Sial, kali ini Uyong masih berada diluar mobil dan menyaksikan dgn jelas bagaimana namja mungil yg td nyaris ia tabrak kini tengah menahan lengannya. 

'Dia akan salah faham lagi'. Nichkhun mengutuk dlm hati saat melihat Uyong tengah memperhatikan nya dgn tajam. 

"Aku harus segera pulang... " Ujarnya pd remaja tsb sambil melepaskan tangan. 

"Anni wae? Bukankah kau belum selesai mendengarkan ceritaku?... "

Nichkhun memasang senyum kecil.  "Pada intinya kau tak boleh berniat bunuh diri seperti tadi, ingat... Org yg kau cintai akan bersedih jika ia tau itu... "

Mungkin kalimat itu Nichkhun tujukan untk menasehati anak remaja dihadapannya, tp akan terasa berbeda jika pd saat yg bersamaan matanya justru menatap Uyong dgn lekat, seolah mengatakan kalimat tsb untk menyindir sang kekasih. 

"Pulanglah, sudh ku katakan jika aku bahkan telah menikah, dan org nya ada disini skrng, aku tak mau ia salah faham... "

"Ada disini?..."

"Ya... " Nichkhun mengangguk pasti.  "Dia org nya, kami belum menyentuh kata damai dan aku tak ingin ia kembali salah faham... " Telunjuk Nichkhun lurus pd sosok Uyong yg mendengarkan obrolan mereka dgn seksama

Lalu saat merasa dirinya yg dimaksud ia langsung membuka pintu mobil dan masuk sebelum sang bodyguard melajukan mobil kecang dri area tsb.

Namja mungilnya kembali marah, dan Nichkhun bergegas mengambil mobilnya sendiri untk menyusul Uyong. 

…………………………………………

#BLAMMM

#CKIIITTTT

#BLAAAMMMMMM

"UYONGIEEEE.... " 

Nichkhun harus sedikit berteriak saat memasuki halaman rumah Junho dan Uyong terlihat sudh berlari masuk kedalam rumah. 

Setelah melempar kunci mobil pd salah satu bodyguard yg berjaga ia buru2 masuk k dalam rumah namun tiba2 langkahnya terhenti. 

#TAP

Nichkhun memejamkan mata dgn nafas yg sedikit terengah kala melihat wajah2 yg berada diruang tamu, dalam formasi lengkap saat ini kehadiran nya disambut olh raut wajah tak bersahabat dari Taecyeon dan juga Chansung. 

Heiiii bahkan ia tak mengira Chansung akan berada di Ilsan saat ini, dan melihat bagaimana Uyong tengah bersembunyi dibalik tubuh Ta

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
brat2104 #1
Chapter 60: Bila mau sambung lagi ya? Berdosa kalau bercerita separuh jalan. Mohon sambung
hiyooksung #2
Chapter 60: wqhh tambah seru.. lanjutin thor.. habis ini bakalan apalagii kejutannyaaa.. ini suzy hamil woo hamil juno juga dong biar ada trio dedek2 gemezz... hhe tp juno udah dasarny lemah trus klo dibikin hamil apa kuat dia yaaa yp pengen liat juga gmn haha mana identitasny dah kesebar kan dah di publis apa bakal banyak yg ngincer doi secara doi pasanganny seorang hwang corps... ditunggu y updetannya.. fighting!!!!!!
hiyooksung #3
Chapter 55: ini junho bisa hamil jg gk si?? kn woo bisa hamil tuh?? sama2 namja kan..
bakalan seru keknya liat chani kelabakan pas tau nuneo hamil palagi klo chani masi suka miri miri bentak2 apa gk rasa bersalah bgt sm nuneo..
lanjut thor.. banyakin chanuneonya yaa hhe fighting!!!
YoungieChannie
#4
Chapter 59: Sumpah gak kebayang seganteng apa penampilan nya taec waktu dia ngenalin diri tunangan nya suzy ke awak media.



N gak kabayang pula gimana shock nya hyuna n hyorin pas mereka tau kalo suzy itu adenya chan n pas tau kalo chan udah nikah, wah pasti mereka mati kutu hahaha #tawadevil



Oke buat junhonie, moga mulai sekarang kau bisa lebih waspada terhadap para penggoda yg mengincar channieku (eh channiemu maksudnya) jangan biarkan penggoda mana pun mendekati suami tampanmu



Update jangan lama2
YoungieChannie
#5
Chapter 58: Suzy marah karna liat taec cuma dikerjain sama chan, gimana kalo kemaren2 dia tau kalo taec hampir mati di tangan chan?? Bisa2 serangan jantung kali dia hahaha.......

Oke khun yg selama ini cool, kelem, tenang n penyabar sudah berganti jadi khun dengan otak sedikit agak mesum haha.......

Mungkin sekarang udah waktunya publik tau kalo suzy itu adenya chan, masa iya dia diberitain pacaran sama chan tapi hamil sama cwo laen?? Huh yg bener aja emang suzy cwe apaan.

Aku gak sabar nungguin saat2 dimana taeckhun direpotin sama ngidamnya woozy, wah pasti seru tuh n pasti ujung2nya chanho n jackbum ikut kena getahnya hahaha........

Update jangan lama2
YoungieChannie
#6
Chapter 57: Yeeeee....... Taec oppa kesayangan ku itu emang bener2 pria sejati yg berani berbuat berani tanggung jawab, lagian dari dulu junho kan udah bilang kalo sebenernya taec itu ada perasaan sama suzy, tapi gak ada yg percaya sama dia.

Hore........ Woo udah sembuh dari trauma nya, bahkan sekarang dia yg sering ngebet pengen"iya2"sama khun.
Aku juga seneng bentar lagi mereka pulang ke korea, ya setidaknya sekarang keadaan sahabat2nya udah lebih baik daripada kemaren2.

Moga abis ini gak akan ada lagi masalah yg lebih serius dari ini buat taeczy, chanho , khunyoung n jackbum kasihan soalnya tapi jangan end juga ff nya.

Buat khunyoung, aku tetep masih pengen liat khun cemburu.

Update......... Jangan lama2
YoungieChannie
#7
Chapter 56: <span class='smalltext text--lighter'>Comment on <a href='/story/view/1336454/56'>Sequel chapter 56</a></span>
Harusnya chan berterima kasih sama taec karena ini udah kedua kalinya taec nyelametin nyawanya suzy, coba aja kalo taec gak ngotot pengen ketemu suzy pasti jackbum juga gak akan ada di situ n pastinya suzy udah bye di tangan ayahnya.



Oh ya thor, ngomong2 soal khunyoung, aku pengen deh sekali2 liat khun cemburu soalnya selama ini slalu woo yg cemburuan.



Oke update jangan lama2
YoungieChannie
#8
Chapter 55: Chan marahnya udah kelewatan.

Taec emang salah tapi bukan artinya chan bisa menghakimi taec seenaknya, emangnya dengan dia ngebunuh taec semua masalah selesai??

Apa chan enggak bisa sedikit aja inget kebaikannya taec?? Ah andai aja ada yg ngasih tau chan kalo kemaren2 suzy hampir dibunuh n taec yg selametin dia, apa chan masih berniat bunuh taec??

Junho juga kasihan, jadi inget pas kejadian seulong dulu , waktu itu chan ngusir junho n pas chan udah tau semuanya terus minta maaf kok ya junho gampang banget maafin dia tapi giliran junho salah dikit aja kok kayanya tiada maaf bagimu.

Mungkin nanti kalo junho udah sekarat n suzy udah benci sama dia baru kali chan sadar kalo apa yg dia lakuin udah kelewatan.

Satu2nya harapanku buat jadi penengah disini cuma jackbum, sebenernya berharap ada khun juga soalnya dia kan yg paling dewasa disini tapi kalo khun disini pasti woo juga ada n aaaaaaa aku gak bisa bayangin gimana reaksinya woo kalo dia tau taec hampir mati n junho yg menderita karena diancam terus sama chan.

Update!!! Jangan lama2
gezzaff #9
Chapter 55: Dear author, bolehkah fanficnya lebih difokuskan ke 2PM aja? Rasanya kok porsinya Jaebum Jackson jadi terlalu banyak. Sekedar usul aja sih. Thanks
YoungieChannie
#10
Chapter 54: Huweeeeee...... Taec oppa kesayanganku huweeeeee....

Kasihan juga junho yg lagi sakit, mau sampe kapan chan marah??

Khunyoung baikan eh chanho+taec yg lagi bermasalah