Sequel chap 50
Vicious circle ( SEQUEL)……………………………………………
…………………………………
……………………
Pagi menjelang, kicauan burung diluar sayup2 menembus ruang temaram yg berhias lampu tidur kecil di setiap sudut ruangan, sepasang mata sayu terbuka dgn perlahan sambil mengerjap meraih nyawanya yg mungkin masih berpencar.
Dia menggeliat meregangkan otot2 sambil menguap lebar, namun gerakan bebasnya terhalang olh tangan lain yg kini melingkar di pinggang mungilnya, hingga akhirnya ia menyadari jika sedang tidur membatalkan sebuah lengan kekar dan juga dada bidang dgn aroma memikat yg begitu nyaman.
Bae Suzy, wanita cantik itu kini tersenyum kecil dihari yg ntah keberapa kalinya ia membuka mata diawali dgn wajah tampan Taecyeon yg pertama masuk di indera penglihatannya, pun saat akan menutup mata setiap malam pelukan hangat lelaki ini pula yg mengantarkannya ke alam mimpi.
Jari2 mungilnya bermain di dada Taecyeon yg tersingkap dri piyama tidurnya, lalu merambat keatas untk membelai rahang tajam yg terus saja membuatnya jatuh cinta dari hari kehari, tp kapan perasaan ini bisa terbalas? Wajah Suzy berubah sendu saat teringat td malam ketika kembali meminta lelaki ini menerima cintanya tp justru emosi kecil yg ia temukan, selalu seperti biasa, Taecyeon paling benci jika ia sudh membahas perasaan mereka.
"Setelah mualmu hilang skrng kau berniat mengganggu waktu tidur org lain seperti ini?... "
Suzy terkisap saat namja itu tiba2 buka suara, matanya masih terpejam tp ia sudh mencengkram tangan Suzy yg bermain diwajahnya. "Itu geli asal kau tau... "
Si betina terkekeh. "Maafkan aku, apa aku menganggumu tidur?..."
"Menurutmu?... "
"Anniya, aku hanya ingin menyentuh wajahmu... " Suara lirih yg ia keluarkan sukses membuat Taecyeon membuka mata.
Dan benar saja, yg ia dapatkan adalah Suzy tengah memberengut lucu seperti anak kecil yg dilarang makan es krim. "Kalau begitu lakukan dgn nyaman, jgn membuatku geli seperti dirubung semut... "
Niat awalnya ingin protes, namun saat Taecyeon kembali meletakkan tangan diatas wajahnya maka mau tak mau senyum kemenangan tercetak diwajah wanita itu.
"Kau sangat tampan... "
"Eeemm... Aku tau... " Matanya kembali terpejam.
"Dan aku semakin mencintaimu, bagaimana ini?... "
Suzy sudh menebak reaksi seperti apa yg akan Taecyeon tujukan untuknya, jd saat namja itu membuka mata ia sudh mempersiapkan telinga untk mendengar ocehannya.
"Tak ada yg keberatan jika kau mencintaiku, tp sungguh aku sangat keberatan dgn kaki mu dibawah sana... "
"Upsss... " Suzy menyadari kesalahannya, sejak td memang kaki mereka tengah terjalin saling tumpang tindih dibawah selimut, tp ia sama sekali tak menyadari jika gerakan2 tipisnya menggesek selangkangan Taecyeon.
Kini Taecyeon menatapnya tajam. "Ku rasa kau mengetahui apa itu morning , jd jgn pancing aku untk hal itu... "
Tp siapa sangka si betina justru mengeluarkan seringai jahilnya. "Kau tertarik dgn morning ? Mengapa baru membahasnya skrng, kurasa sudh tak terhitung berapa kali aku bangun pagi dlm pelukanmu tp aku tak pernah merasakan Ok Taecyeon Junior terbangun.. "
Oh sial, alis Taecyeon menukik sebelah mendengar bahasan vulgar yg tiba2 wanita ini ucapkan. "Jd kau meragukan kemampuanku?... "
"Siapa tau? Karena porsi tubuh profesional tdk menjamin libido seseorang jg normal, contohnya kau, selama ini kau-------- YAKKHHH OK TAECYEON... "
Suzy tiba2 menjerit saat Taecyeon bergerak menindih tubuhnya dlm sekejap, kini lelaki itu sudh duduk mengangkang diatasnya sambil menekan kedua tangan mungilnya diatas kepala.
"Sudh ku bilang jgn memancingku... "
Oh ini sangat menarik, selama ini saat melakukan hubungan Suzy adalah pihak yg lebih dulu berinisiatif, lalu bagaimana rasanya jika Taecyeon duluan yg memulai?
Tp disaat2 genting seperti ini Suzy menyadari ada hal aneh, lalu pandangan matanya turun kearah bawah dan disaat itu jg ia terbelalak menyaksikan setengah dri payudaranya menyembul keluar dri piyama berkerah rendah yg ia pakai.
Heiiii, ia ingat dgn jelas jika td malam ia tidur dgn atribut lengkap, ia memakai bra, oh bagaimana mungkin saat ini ia merasakan benda kenyal itu terpapar leluasa tanpa ada cup yg menahannya.
"Aku pelakunya... "
"Hah?... "
"Bra mu, aku yg melepasnya td malam... " Dan ia mengikuti arah pandangan Taecyeon kearah sofa di sudut ruangan, lalu benar saja bra berenda merah miliknya sudh terkapar tak berharga disana.
"Yakkhhh waeeeee??? Apa yg kau lakukan hah?... "
Taecyeon melepaskan cengkraman tangannya, lalu melipat tangan didepan dada masih dlm posisi duduk mengangkang diatas tubuhnya.
"Ku rasa kau sering membaca artikel pengaruh buruk pd wanita yg selalu tidur mengenakan bra... " Benar2 tak tau malu, kini ia membahas hal itu tanpa memikirkan semu merah diwajah Suzy.
"Lalu hal itu bisa kau jadikan alasan?... "
"Tentu, aku tak mau mengurusi pasien kanker payudara disini, itu terlalu merepotkan kau tau.... "
Oh rasanya Suzy ingin mencabik mulut itu skrng. "Minggir... "
Wanita itu berusaha mendorong tubuh Taecyeon, tp tentu saja namja itu tak bergeming dri posisinya. "Knp harus malu?... "
"Jd maksudmu aku harus bangga setelah jd korban pencabulan seperti ini?.. ".
"Mwoooo?? Pencabulan??.... " Taecyeon memasang wajah menjengkelkan dgn alis angry birdnya. "Hei nona, tidakkah kata trimakasih yg harus aku dengar skrng??.... "
"Terimakasih kepala mu.... Minggiiiirrrrr... "
"Kau mau kemana eoh?... " ia kembali mendorong pundak Suzy agar tetap dlm posisi berbaring.
"Bra ku, awasssss... Aku mau memakai------"
"Ckk~ knp kita harus ribut hanya karena bra?... "
"Hanya katamu?... " Suzy menatapnya tak kalah nyalang. "Td malam aku tidur dlm pelukanmu tanpa memakai bra, apa kau fikir------"
"Aku bahkan pernah melihat tubuhmu tanpa sehelai benang, knp harus mempermasalahkan tidur tanpa bra?.... "
#BLUSSSHHHH
Wajah Suzy sewarna kepiting rebus, laki2 ini mulutnya sangat terberkati. Apa2an itu? Mengapa ia malah memasang senyum kemenangan seolah bangga dgn kata2 tak sebonoh yg baru saja ia ucapkan?
"Aku bisa melaporkan mu ke polisi.... "
"Laporkan saja, aku ingin melihat polisi gila mana yg mau mengurusi kasus bra dipagi buta... "
Sial, senyum mengejeknya dgn rambut berantakan dan muka bantal justru terlihat semakin menggoda.
"Kau menantangku?... "
"Anni, justru aku penasaran bagaimana jika wajahmu menghiasi semua portal berita dgn headline kehilangan bra huahahahahahaha... "
"OK TAECYEON SIALAAANNNN... "
#BRUGGHHHH
Taecyeon lebih dulu bangkit dri atas tubuh Suzy sambil berlari menuju kamar mandi saat sebuah bantal melayang kearahnya, ia sama sekali tak pernah membayangkan bahasan konyol seperti ini bisa menjadi sangat menarik dipagi buta sbg penyambut hari.
Sedangkan si betina sedang mengatur nafasnya yg terengah2 karena kesal, ia jg tak menyangka jika sosok Ok taecyeon bisa berubah sangat menyebalkan dari hari kehari.
Lalu-------
#HOEEKSSSS
Rasa mual itu kembali datang, buru2 ia turun dari ranjang sebelum berlari kearah toilet namun sialnya sedang terkunci dari dalam.
#TOK
#TOKKK
#TOKKKKK
"Aku sedang mandiiiiii... " Lelaki itu berteriak terganggu.
#TOKK
#TOKKKK
"Yaisshhhh~"
#CEKLEEKKK
#HOEEKKSSSS....
Niatnya Taecyeon ingin marah karena mengira wanita itu hanya ingin balas dendam, namun akhirnya ia membulatkan mata saat melihat Suzy dlm posisi berjongkok didepan toilet dan mengeluarkan semua isi perutnya.
Lalu dia bisa apa?
Sambil menghela nafas panjang ia menghampiri wanita itu sambil memijit tengkuknya.
"Ku rasa kita harus kerumah sakit, mual mu belum hilang2 juga... "
"An-anniya, tdk perlu... " Suzy terlalu sibuk dgn rasa mualnya namun ia masih bisa menangkap hal buruk yg akan terjadi andai mereka kerumah sakit.
Taecyeon hanya diam meski tangannya tetap memberi pijatan kecil pd tengkuk Suzy.
"Hhhmmm... Apa masih sangat mual?... " wanita itu menggeleng kecil.
"Aku ingin jeruk hangat... "
"Jeruk?... " Taecyeon heran. "Tidak tidak, kau hanya butuh teh hangat, jeruk bisa membuat lambungmu nyeri... "
"Aku bosan minum teh hangat Ok Taecyeon, aku hanya ingin jeruk... "
Lagi2 si jantan menghela nafas. "Baiklah baiklah, tp kita harus mandi terlebih dahulu... "
Suzy mengangguk, ia berniat bangkit dan kembali ke tempat tidur sebelum---
"KYAAAAAAAA.... "
Jeritan itu melengking memekakkan telinga, Taecyeon yg belum menyadari sesuatu yg salah kini melongo sambil melihat yeoja itu menutup kedua matanya dgn tangan, lalu detik itu juga ia menyadari kondisi tubuhnya yg sudh tak terbalut apapun.
"Bu-bukan salahku, siapa suruh kau menerobos masuk disaat aku akan mandi... "
"JADI MAKSUDMU AKU HARUS MUNTAH DI BALKON DAN MENIMPA KEPALA ORG DIBAWAH SANA BEGITU??...."
Taecyeon akhirnya mengerti, selain toilet maka tak ada pilihan lain yg bisa wanita ini gunakan untk memuntahkan isi perutnya.
"Ckk~ kekanakan sekali... " Taecyeon menyingkirkan kedua tangan Suzy yg digunakan untk menutup matanya sendiri. "Kalau begitu tak perlu bereaksi berlebihan, berapa kali harus ku katakan kita sudh saling melihat tubuh satu sama lain, harusnya tak usah terkejut... "
"SIMPAN ALASAN KONYOL ITU DLM OTAK MESUM MU SENDIRI.... "
"What? Aku mesum??..." Taecyeon menyeringai sambil menarik salah satu tangan Suzy. "Mari tinjau ulang siapa yg paling mesum selama ini, bahkan kau yg memperkosa ku lebih dulu... "
"MWOOOO?? AKU------"
"Kau bahkan beberapa kali pernah memegang dan merasakan ini... " Suzy dibuat terkisap saat tangannya tiba2 sudh menggenggam kejantanan Taecyeon.
Keras, besar, dan penuh urat menonjol.
"Bolehkah?... Bolehkah pagi ini aku memintanya?... " Tubuh laki2 itu menghimpitnya di dinding dgn suara yg semakin rendah.
Dan benar saja, Suzy dibuat linglung olh pertanyaan itu. "A-apa?... "
Taecyeon semakin mendekat hingga tubuh mereka bersentuhan. "Aku menginginkanmu... " ia mencium pundak Suzy yg terbuka. "Itu sudh sangat nyeri dari td malam karena aku menahannya untk tdk menyentuhmu, dan pagi ini aku ingin bermain solo tp kau memaksa masuk kemari, jd bolehkah kali ini?... "
Suaranya semakin berat, Suzy semakin faham jika keinginan laki2 dipagi hari nyata adanya.
"Aku ingin berada didalam mu... " Desahan nafas hangat itu menyapu telinga Suzy saat Taecyeon memberi ciuman dan terus naik menyusuri garis rahangnya.
Lalu sebelum menjawab kini bibir Suzy sudh dibungkam olh bibir hangat Taecyeon ,laki2 itu menciumnya benar2 dipenuhi nafsu hingga dlm waktu beberapa detik libido Suzy tersulut, ia membalas ciuman itu tak kalah panas sambil mengalungkan tangan dileher Taecyeon.
Dulu Taecyeon selalu bisa menghindari desakan libido tanpa menyentuh siapapun meski ia bisa, selama ini ia lebih memilih bermain solo untk menuntaskan hasrat seksualnya, tp saat ia sudh terbiasa dgn kehadiran Suzy ntah mengapa semua terasa seperti candu yg selalu membuatnya ingin mengulang.
Ketika ciuman mereka terlepas dan menatap sayu pd mata Suzy, kendali dirinya terlepas, keinginan itu menyebar dan membuat semua menjadi putih.
Aliran darahnya semakin tinggi membuat kejantanannya berdenyut2 ingin disentuh, ia kembali memeluk dan mencium wanita itu sambil menghimpitkan tubuh mereka.
Taecyeon menyalakan shower dan mengatur suhu air hangat hingga takkan membuat mereka kedinginan, lalu Suzy dibuat terkejut saat Taecyeon melepas satu persatu kancing piyamanya yg tersisa sebelum ia bersin karna dingin, mata sayunya tertuju pd gerakan tangan Taecyeon yg begitu lincah membuat tubuhnya bugil dlm hitungan detik.
Suzy memasang senyum nakal. "Apa Ok Taecyeon Junior begitu gatal?... " tangan2 mungilnya meremas kejantanan Taecyeon begitu berani.
"Ya... Air hangat ini tak bisa menghilangkan rasa gatal, aku harus menyelesaikan secepat mungkin agar kau tdk masuk angin... "
Taecyeon selalu menjadi jantan dgn kata2nya, dgn nafas berat ia kembali menaeget bibir wanita itu sembari tangannya mulai merambat kearah belakang untk menyusuri garis ramping tubuh Suzy sementara tangan yg lain menjalar kearah bawah.
Wanita itu bergidik saat tangan Taecyeon melewati garis kewanitaannya, lelaki itu berhasil membuat Suzy mendesah dgn meraba bagian paha dalamnya.
"Aaahhhhh~"
Taecyeon menyukai desahan itu, ia mengambil sebelah kaki Suzy untk bertumpu ditangannya memposisikan wanita itu berdiri dgn satu kaki yg mengangkang.
"Aku masuk... " bisiknya.
Dan Suzy mencengkram rambut basah Taecyeon saat benda keras dan panjang itu meberobos dilubang senggamanya, terlalu besar dan keras, guratan urat2 besar disepanjang kejantanan itu menggesek liang hingga menimbulkan sensasi yg begitu gila.
Wanita itu limbung dlm pusaran gairah, Taecyeon sangat mengenal titik lemah tubuhnya hingga ia terus menghantam keras untk menemukan titik G-spot didalam sana.
"Aaakhhhhh... Lagihhhh disana lagiiii... "
Taecyeon menyeringai kala Suzy meminta lebih. Dgn memberi ciuman yg menuntut ia terus menyodok dan menggesek hingga lubang itu terasa perih tapi juga nikmat.
"Uhhhh jangan... Jangan terlalu kuat... " Suzy berusaha mengingatkan hentakan2 Taecyeon yg bisa saja membahayakan janinnya, namun namja yg sudh dikuasai nafsu itu menulikan telinga.
"Ssshhhh... Sebentar lagi.... Aakhhh... "
Dan sebentar dlm versi Taecyeon nyatanya masih membutuhkan waktu lebih dri stengah jam, Suzy harus mengakui jika morning ternyata memberi kekuatan 2 kali lipat pd lelaki hingga pelepasan mereka membutuhkan waktu yg sangat lama.
Setelah lemas dan lelah juga nikmat, Suzy hanya bisa pasrah saat Taecyeon membantunya mandi dan mengangkat tubuhnya keatas ranjang mereka, namja itu sangat telaten dlm mengurus org lain, ia memakaikan Suzy baju hangat dan celana terlebih dahulu sebelum mengganti untk dirinya sendiri.
"Tunggu disini sebentar, aku akan mengambil jeruk hangat untukmu... "
Jantung itu bertalu tak tau malu saat sebuah usakan kecil diatas kepala yg disertai dgn ciuman kilat mendarat diatas bibirnya sebelum sosok namja tampan itu menghilang dibalik pintu kamar.
Rasanya ia begitu dicintai, jd harus bagaimana ia menebak isi hati laki2 itu untuknya?
…………………………………………
…………………………………
……………………
Nichkhun adalah putra mahkota di negara asalnya, kalian takkan pernah meragukan jika ia keturunan konglomerat saat melihat bagaimana ketatnya pengawalan yg menjemput dri bandara menuju rumah, ini wilayahnya, dan kewaspadaan harus lebih ditingkatkan mengingat di dunia bisnis terkadang ancaman nyawa menjadi sangat menakutkan.
Nichkhun duduk dgn elegan didalam mobil mewah yg kini menembus jalanan kota Thailand, tangannya menggenggam erat jari2 mungil yg sejak td tak bisa diam dan terus terasa dingin tak perduli meski ia sudh membalut sosok itu dgn selimut hangat yg disediakan didalam mobil.
"Wae?? Apa kau masih takut?... "
Si mungil mengangguk, seharusnya Nichkhun tak perlu bertanya bagaimana gugupnya sang kekasih, karena tubuh mereka yg saling bersandar mampu memberitahu bagaimana jantung Uyong berdetak sangat kencang, terdengar lebay memang, tp rasakan sendiri bagaimana sensasinya saat kalian akan menghadapi konsekuensi dri masalah fatal yg kalian buat secara sadar.
Ya, Uyong sadar bagaimana terhormatnya keluarga Horvejkul di negara Thailand, maka ia juga sadar perbuatan tak bermoral yg ia lakukan jelas mencoreng nama baik keluarga ini, jd bisa faham alasan dri jantungnya yg bertalu?
"Rasanya aku mau mati... "
Nichkhun terkekeh, ia menyodorkan bahunya dan membawa dgn lembut kepala Uyong untk bersandar. "Gwenchana... " Ucapnya santai sambil mengetikkan pesan pd ponselnya dgn gaya khas bangsawan.
Dan sekitar 1 jam setelahnya mereka memasuki kasawan rumah yg terlihat seperti istana kediaman keluarga besar Horvejkul, beberapa tim keamanan menjemput mereka secara khusus dgn setelan jas hitam dan sarung tangan putih.
"Tuan muda... ". Setelah membuka pintu mobil ia langsung melihat Nichkhun dan membungkuk dgn hormat. "Silahkan... "
Melihat hal seperti ini bukan yg pertama kalinya bagi Uyong, ia tau bagaimana sang suami begitu diberkati tuhan, dia adalah satu2nya keturunan keluarga Horvejkul yg telah menikah bahkan keluarganya tak mempermasalahkan meski ia menikahi namja, justru keluarga itu memberi kebebasan yg luar biasa hingga menyetujui untk Uyong mencangkok rahim demi keturunan.
Tidak heran mengapa Nichkhun masih bersikap sangat baik dan lebih mencintainya tak perduli meski hal2 gila yg telah ia lakukan nyatanya tak melunturkan rasa yg dimiliki sang suami, itu yg membuat frustasi ketika kau memiliki org yg berpegang teguh pd kata Setia.
"Opppppaaaaaaaa.... "
Teriakan itu milik Cherreen, si bungsu yg beberapa hari lalu masih berada d Korea ternyata sudh kembali ke Thailand lebih dulu.
"Kenapa belum turun---- Ohhh Uyongie oppaa... " ia sedikit shock melihat sosok Uyong didalam mobil. Dan itu wajar karena menurut perkiraan memang hanya Nichkhun yg datang ,lalu saat melihat sosok lain yg sempat membuat geger beberapa hari ini, sang adik tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya. "Ayo masuk, jgn coba2 membawa kakak iparku kabur... "
Kali ini mau tak mau Uyong tersenyum, bagaimanapun jg Cherreen adalah adik yg paling dekat dgn Nichkhun, lagi pula saat pertengkaran itu terjadi ia menyaksikan secara langsung kesalahpahaman begitu besar mengoyak kepercayaan mereka, dan Cherreen tak mau menjadi pihak yg menghakimi keduanya.
"Kajjaaaaa... " Riang seperti biasa, seolah mengabaikan rasa gugup Uyong, ia bergelayut manja sambil mengajak namja itu masuk.
"Cherreen tunggu... ". Beruntungnya Nichkhun mencegah langkah keduanya. "Biarkan dia tenang dulu... "
Seolah mengerti kini keduanya menatap wajah Uyong yg terlihat semakin memucat. "Kau baik2 saja?... " Nichkhun mengusap keringat dingin di kening sang kekasih. "Kalau kau belum siap, kita ke hotel terlebih dahulu... "
"Anni... A-aku baik2 saja... " Mulutnya mengatakan baik2 saja tp tidak dgn raut wajahnya.
"Sungguh kau baik2 saja oppa?.. " Cherreen ikut bertanya khawatir.
"Cherreen ,siapa2 saja yg ada didalam?... " Nichkhun memastikan sebanyak apa org2 yg akan mereka hadapi saat ini.
"Semuanya ada... "
"Semuanya?... "
"Ya... Papa dan mama dan semuanya ada... "
Oke, itu cukup untuk membuat Uyong semakin pucat, keluarga besar Nichkhun lengkap itu berarti org2 yg akan menghakiminya semakin banyak.
"Baiklah kalau begitu kita ke hotel dulu... " Nichkhun tau kondisi Uyong semakin mengkhawatirkan, sejak didalam pesawat dia menolak untuk makan apapun dan kemungkinan besar namja ini akan pingsan jika langsung berhadapan dgn keluarganya. "Cherreen katakan pada mereka jika----"
"Anniya, kita langsung masuk saja... "
"Tidak Uyongie, kondisimu-----"
"Aku baik2 saja, hanya sedikit gugup, dan rasanya gugup ini benar2 akan membuatku mati jika ditunggu lebih lama lagi... Jadi kajja, kita masuk dan hadapi... "
Sebagian org mungkin bisa mengendalikan rasa takut, tp Uyong bukan salah satunya, yg ia tau rasa gugup itu serasa mencekik leher dan membuat kesulitan bernafas jika tdk cepat diselesaikan saat ini jg, maka dri itu meski takut ia harus tetap menghadapi org2 didalam sana dan bertanggung jawab untk semua kekacauan yg sudh ia timbulkan.
…………………………………………
Dan keadaan menegangkan seperti ini sudh ada dalam perkiraan Uyong selama perjalanan mreka terbang ke Thailand, lalu benar saja pertama kali mereka memasuki rumah mewah itu suhu udara tiba2 turun ke suhu minus derajat celcius.
"Kalian sudh tiba?.... " Itu suara Nichan kakak kandung Nichkhun. "Masuklah, ayah sudh menunggu kalian... "
Sosok itu berjalan terlebih dahulu didepan mereka, dri balik matanya yg sendu Uyong bisa melihat bagaimana Nichan begitu berwibawa dgn semua kharismanya, ia memiliki wajah yg rupawan tak kalah dri Nichkhun, dan sosok ini sedikit tertutup hingga Uyong tak bisa mengerti arti dri tatapannya.
Tp setidkanya ia terlihat lebih tenang, berbeda dgn org2 yg saat ini tengah duduk di ruang tamu.
Dan------
"Aku tak menyangka kau akan membawanya pulang... "
#DEG.!!
Kalimat itu jelas tertuju untuknya, Uyong sadar itu, tuan besar Horvejkul ada disana, duduk sambil menyilangkan kedua kaki di sofa besar ruangan dan menatap lurus kearah mereka, untk pertama kalinya Uyong bertemu sang mertua dlm keadaan yg begitu buruk, meski sosok paruh baya itu terkenal tak banyak bicara namun selama ini ia selalu memperlakukan Uyong dgn baik sbg menantunya.
"Ayah..." Nichkhun mendekat pd sosok itu sebelum bersimpuh duduk dan mencium tangannya, tak lupa ia jg memeluk sang ayah sebelum berpindah pd wanita cantik yg duduk di kursi sebelah kanan ruangan. "Ibu baik2 saja?... " Sebenarnya tak perlu ditanya, karena dri sorot matanya sudh terlihat jika wanita itu menyimpan banyak masalah.
Uyong masih Setia ditempat, dihadapannya jg sudh ada sosok Yanin adik perempuan Nichkhun yg duduk didekat Cherreen, ntah lah suasananya terasa amat mencekam, org2 yg selalu menyambutnya dgn baik kini menatap penuh penghakiman.
Nichkhun baru saja kembali pd posisi berdiri disamping Uyong dan mengarahkan agar namja itu melakukan hal yg sama sbg bentuk hormat pd org tuanya, namun tuan besar Horvejkul sudh buka suara.
"Tak usah basa basi, kau tau apa yg membuatmu harus kembali ke Thailand secara mendadak seperti ini... "
Sang mertua menolak jabatan tangannya, Uyong mencengkram erat bagian bawah kemeja yg ia gunakan untk menenangkan diri.
"Ya, aku tau... " Jawab Nichkhun singkat.
"Dan kehadiranmu disini akan mempermudah proses perceraian kalian... "
#DHUAARR
Uyong membulatkan mata saat tatapan mematikan Tuan besar Horvejkul tertuju padanya.
"Ayah, maksudmu------"
"Bukankah dia yg meminta cerai sedari awal pertengkaran kalian terjadi? Jgn mengelak karena aku tau semuanya... "
Mati sudah, seharusnya Uyong tak boleh bertingkah gegabah karena sbg menantu dari keluarga konglomerat tentu mata2 akan selaku berkeliaran dikehidupannya.
"Seharusnya jika kau memang ingin meminta cerai, tak perlu menyiksa anakku seperti ini, Jang Wooyoung-ssi... "
Nafas Uyong tercekat, ada tangan tak kasat mata yg kini mencekik dan menganggu jalan nafasnya, ini takkan mudah, jgn kan untuk menjawab bahkan tatapan itu serasa melunakkan semua tulangnya tanpa sisa.
"Ayah... Ada kesalahfahaman disini dan bukan Uyong permasalahan utamanya, aku-------"
"Rasa cemburu yg tak beralasan tak bisa masuk dlm katagori hal yg perlu dimaafkan, jika ia berniat menyakitimu dgn sengaja maka jgn biarkan ia kembali dgn alasan apapun juga... "
#DEG. !!!
Lagi2 tubuh keduanya menegang, Nichkhun memejamkan mata berusaha menguatkan diri, karena seluruh isi dunia bisa ia lawan kecuali sosok yg saat ini tengah menatapnya dgn tajam, ia satu2nya org yg takkan mampu ia kalahkan.
"Pengacara sudh menyiapkan semua, dan setelah kalian menandatangani surat cerai baru kita bisa bergerak untk menyelamatkan perusahaan... "
"Tak akan ada yg menandatangani surat perceraian itu ayah, dan kami tdk akan bercerai... "
Tuan besar Horvejkul terkekeh. "Beri alasan untk itu... " Sorot matanya tertuju pd Uyong.
"A-aku... " Uyong tau lambat laun ia harus tetap buka suara. "Aku tau semua masalah berawal dari sikap ku yg kekanakan, tp maaf ayah, aku sangat mencintai Khunnie dan aku tdk akan bercerai... "
"Mencintai?..." Ia terkekeh. "Lalu Cinta seperti apa yg kau beri hingga anakku merasakan siksaan yg seperti ini?... "
Nada suaranya tdk meninggi, namun penekanan intonasi dri setiap kata yg ia ucapkan sangat khas seperti para pebisnis kelas atas, tak perlu mengencangkan urat leher untk membuat lawanmu menunduk.
"Maafkan aku... "
"Aku tak tau bagian mana yg harus dimaafkan ketika kau menginjak harga diri anak ku dibawah telapak kakimu, seorang Nichkhun Buck Horvejkul dibesarkan dgn baik dlm lingkungan yg beradab, dan kau membuat harganya dirinya terlihat begitu mudah hanya untk mengemis kata maaf... " Tuan besar Horvejkul sempat menghela nafas. "Seharusnya kau tau, tak ada org yg selamat saat berani melakukan itu pada keluarga oni... "
Air mata Uyong jatuh, suasana hening, semua seolah terhenyak pd fikiran masing2, tak ada lg tawa canda dan kehangatan keluarga seperti dlu.
"Kau tau? Istriku bahkan menangis hanya karena Nichkhun digigit semut, lalu bagaimana tentang luka2 yg berada di sekujur tubuhnya... "
#DHUAAARR
Lagi, kesalahan2 fatal yg tak bisa dielak satupun membuat Uyong benar2 mati ditempat, itu perbuatannya dan memang ia tak bisa bertanggung jawab untk luka2 yg bahkan belum mengering.
"Seharusnya kau tau bagaimana perasaan keluarga besar Horvejkul yg berusaha diam dan menghargai pernikahan kalian.. "
Ya, Uyong tau itu dgn pasti, dan bagaimana ia harus mengatakan jika hal itu benar2 membuatnya menyesal. Sosok Nichkhun yg selalu diperlakukan seperti pangeran ditengah2 keluarganya tiba2 berubah seperti pengemis saat berharap kata maaf darinya.
"A-aku------"
"Aku membiarkanmu bukan berarti aku tak menghitung seberapa banyak kesalahan dlm hubungan
Comments