Sequel part 24
Vicious circle ( SEQUEL).............................
....................
..........
"Aku akan berangkat ke Jepang sore ini ,appa meminta ku kesana ,kau ikut ya .."
"Tidak ..."
Terdengar helaan nafas d ujung tlpn ."Ayolah sayang sebaiknya kau ikut ,bukankah bsok weekend jd ku rasa kau tak ada tugas sekolah .."
"Aku harus mencari beberapa bahan referensi untk persiapan ujian akhir ,jd perjalanan keluar negeri bukanlah pilihan yg tepat untk saat ini .."
Lagi2 helaan nafas itu terdengar ,Chansung sudh memperkirakan bahwa namja itu akan menolak pergi bersamanya, bahkan ia pun harus berusaha keras hanya sekedar agar panggilan tlp ny di jawab olh namja itu dan berujung dgn sia2. Lee Junho ,siapa lg memangnya yg bisa membuat Chansung memohon sampai begitu nya .
"Baiklah kalau begitu ,jaga dirimu baik2 selama aku pergi ,jika butuh sesuatu segera hubungi bodyguard------"
"Aku bukan anak kecil yg harus dijaga olh org2 yg tak ku kenal ,aku bisa prgi kemanapun dan mengerjakan apapun seorang diri ..." Potong Junho tak suka karena Chansung lagi2 memperlakukannya seperti boneka kaca yg tak boleh tergores sedikitpun .
"Sudh selesai ? Kalau begitu Aku tutup tlpn nya .."
#TUTTTTUTTT
Tanpa membiarkan Chansung kembali ceramah seperti nenek2, Junho segera mengakhiri panggilan dan bergegas menyambar sesuatu dri atas meja .
Bukan Junho namanya jika tdk keras kepala ,bukan junho namanya jika bisa mengalah atas segala keinginan yg ia yakini ,dan bukan Junho pula namanya jika tak bisa membuat seorang Hwang Chansung bertekuk lutut .
Itulah fakta yg terjadi saat ini ,Junho terang2an masih menolak berdamai dgn Chansung ,membuat namja bertubuh atletis itu harus mengeluarkan segala bujuk rayu agar Junho mau mengalah ,bahkan Chansung melanggar hal yang paling dia jaga ketat selama ini yaitu tak membiarkan Junho membawa mobil sendiri ,memang selama ini keluarga Hwang selalu menyediakan supir pribadi atau justru mereka sendiri yg akan menemani kemana Junho ingin pergi .
Namun lihatlah apa yg terjadi skrng ,Junho justru duduk santai dibalik kemudi mobil dgn wajah yg tersenyum sumringah ,setelah beberapa tahun akhirnya dia bisa mengendarai sendiri benda beroda empat itu ,jgn tanya bagaimana hal itu bisa terjadi, memanfaatkan hati Chansung yg akan slalu mengalah pd hal apapun tentangnya membuat junho bisa dgn mudah mendapatkan apa yg ia mau sbg syarat untk perdamaian diantara mereka ,walau kenyataannya hubungan mreka amat jauh dri kata damai ,setelah mendapatkan apa yg ia mau Junho segera melenggang pergi dri Mansion Hwang bahkan tak memberi akses bagi bodyguard yg Chansung tugaskan untk mengikutinya.
Tujuan Junho kali ini adalah toko buku yg letaknya tak jauh dri sekolahan mreka ,mengingat dlm beberapa bulan k dpn ia akan mengikuti ujian akhir SHS ,maka Junho mulai menyiapkan semua keperluannya mulai skrng .
#BLAAAMM
#CEKLEEKKK
Setelah pintu mobil mewah itu tertutup ditinggal sang pemilik ,maka suara pintu toko buku yg terbuka menjadi pengiringnya ,Junho melangkah gontai menuju rak buku yg ia cari ,
'Sayang ,kau akan mengantarku ke bandara kan sore ini ?'
Junho tersenyum simpul saat membaca pesan dri Chansung, hanya membaca tanpa berniat membalasnya terbukti dgn ia yg kembali menyimpan ponsel itu k dlm saku celana .melirik jam tangan dan kembali tersenyum karena td dia sudh mencuri pandang pd tiket penerbangan Chansung yg tergeletak didalam laci kamar ,namja itu akan terbang pd pukul 5 sore, sedangkan ini baru jam 1 siang ,masih tersisa waktu beberapa jam untk membuat namja itu resah menunggunya .
Junho berjalan kearah rak buku namun tiba2 tubuhnya di dorong kencang hingga membentur dinding, dan kepanikan itu menyerang saat Junho melihat siaa pelaku yg kini jg tengah menutup mulutnya dgn paksa .
"YAKHH LEPAS HEMMPP.. ."
Jeritan Junho kembali terbungkam saat tangan itu menekan mulutnya semakin kencang ,bahkan kini kaki si pelaku jg menekan kedua dengkul Junho hingga ia sama skali yak bisa bergerak.
Sosok itu menyeringai ."Hai Junho-ssi .."
#DEG !!!
Mata Junho membola tak percaya saat melihat wajah yg dinilai amat mengerikan saat ini ,sosok itu tersenyum mengerikan sambil memperhatikan wajahnya dgn tajam .
"Siapa kau ?..."
Junho masih bisa mengeluarkan suaranya meski terdengar tak begitu jelas .
"Kim Jongin ,yeah, aku Kim Jongin ... "
Oh tidak ,kepanikan mulai menjalar bahkan samai ke tulang sumsum ,nama yg akhir2 ini terdengar sangat familiar ditelinganya ,bahkan menjadi alasan mengapa hubungannya dan Chansung dlm keadaan kritis saat ini ,ini kah org nya ?Mengapa ?Mengapa bisa sosok ini berada d hadapannya skrng ?
"Kau cantik juga rupanya ." Jongin kembali bersuara dan ntah mengapa terdengar seperti ejekan d telinga Junho ."Wajar saja jika suami mu ingin melindungimu mati2an ..."
"APA YG KAU LAKUKAN ?.." Junho berhasil menjerit saat Jongon melepaskan tangan yg membekap mulutnya .
"Pelankan suara mu jika kau ingin baik2 saja .." Untk kali ini Junho benar2 nyaris tumbang, melihat benda berkilat yg kini Jongin keluarkan dari balik jaket kulit yg ia kenakan ,maka Junho bisa memperkirakan dirinya akan mengalami hal yg sama dgn Seulong beberapa hari yg lalu jika berani melawan. Sebuah pisau .
Dan Jongin semakin menyeringai saat menatap sosok itu mulai memucat ."Kau takut ?Aahh tenang saja karena aku tak berniat menyakitimu untk saat ini ,karena bermain dgn suami mu nampaknya akan lebih menarik .." Kalimat itu sukses membuat kening Junho mengerut panik saat Jongin mulai bicara tentang suaminya ."Karena sebelum menghabisimu ,aku akan menghabisi pria yg berstatus sbg suamimu itu terlebih dahulu ..."
#DEG !!!
Serangan jantung kedua ,Junho benar2 bergetar ketakutan ,takut bukan hanya karena nyawanya yg terancam tp juga tentang Chansung, tidak, ia tak bisa membiarkan Chansung terluka .
"Kau tidak akan bisa menyentuhnya bajingan. ."
"Aigoyaaa~ kau menantangku ?..." Wajah Jongin terlihat tak suka dgn kalimat yg baru saja Junho ucapkan ."Baiklah spertinya aku harus mengatakan hal ini padamu, pukul 5 nanti sore Hwang Chansung akan terbang ke Jepang untk urusan bisnis ,haruskah aku menghabisinya di bandara agar kau tau jika aku bisa melakukan hal lebih buruk dari sekedar menyentuhnya ?..."
Junho menggeleng dgn mata yg berkaca2, tak habis fikir darimana Jongin bisa tau sedetail itu mengenai kegiatan suaminya ."Tidak ,jgn lakukan itu Kim Jongin ..."
Sebuah kekehan yg Junho dpt sbg jawaban ."Aku harus melakukan apapun untuk mendapatkan hal yg aku inginkan ,jd jika suami mu berdiri sbg penghalang maka aku tak akan segan2 menghabisinya ,jd kau hanya perlu duduk tenang menyaksikan hal apa yg akan aku lakukan pd suamimu ... "
Kemudian Jongin melangkah pergi setelah berhasil merusak mental namja mungil dihadapannya ,melenggang keluar dari toko buku dgn tampang tanpa dosa seolah mengatakan bahwa dia tak melakukan apa2,
Sementara Junho yg terduduk lemas dilantai segera merogoh ponselnya, tangannya bergetar hebat dgn hati yg menjerit ketakutan ,menekan angka 1 dgn lama dan panggilan itu akan segera terhubung ke nmr Chansung ,namun sial, namja itu tak kunjung mengangkat tlpn nya membuat Junho kembali di dera rasa takut yg menggila .
'Channie ku mohon angkat ponsel mu ku mohon cHannie~~~'
Kali ini Junho benar2 ingin menyalahkan dirinya sendiri karena terus2an membangkang kata2 Chansung ,mulai dari menolak bodyguard yg sudh d tugaskan untk menjaganya ,hingga menolak untk pergi bersama Chansung ke Jepang ,andai dia bisa berdamai sejak awal tentu hal menakutkan ini tak akan terjadi .bayangan wajah Jongin menyebut nama Chansung dgn penuh emosi nyaris menbuat Junho tak bisa bernafas dgn normal .
.................
"Channieeeee~~~"
Junho sudh menjerit saat baru saja keluar dari lift yg membawanya menuju lantai teratas dari gedung Hwang Corps ,lantai yg ia tau hanya diisi olh petinggi2 perusahaan membuatnya tak perlu berfikir panjang untk menujukkan rasa khawatirnya pd sosok CEO muda .
"Selamat siang Jun---"
"DIMANA CHANSUNG? ..."
Sementara sosok yang sedang dicari samar2 mendengar teriakan dari arah luar ruang kerjanya ,ia yg tengah berbicara d tlpn bersama klien kini mengernyitkan dahi kerena telinga nya begitu sensitif untk mengenali siapa si pemilik suara yg baru saja berteriak .membjatnya langsung memutuskan panggilan tlpn dan berlari keluar ruangan untk memastikan .
"Nuneo. ."
Junho nampak tengah mencengkram kemeja sekretaris Kim yg merupakan sekretaris kepercayaan keluarga Hwang ,dan namja itu segera mengalihkan atensinya dan menarik nafas lega ketika matanya mendapati Chansung masih berdiri dlm keadaan baik2 saja .
Kemudian menghapus cepat air mata yg sejak td menggenang dan berjalan gontai menghampiri Chansung .
"Kau- apa yg membuatmu seperti ini Nuneo ?.." Tanya Chansung dgn wajah yg jg memucat beku ditempat melihat namja yg ia cintai dlm kondisi mengkhawatirkan
"Syukurlah kau belum pergi .."
"Apa ?Kau bicara apa ?.." tanya chansung karena suara Junho tak begitu jelas terhalangi isakannya .
#BRAAKKK
"Nuneo astagaaa ..." Junho limbung dan nyaris membentur lantai jika Chansung tak mengambil langkah lebar untk menangkap tubuh lemah itu hingga kini berada d pelukannya yg jg sama ketakutan .
"Jangan pergi ,ku mohon jangan pergi Channie ,aku takut . "
Chansung mengusap wajah Junho yg terasa dingin berkeringat ,"Takut ?Apa yg membuatmu takut sayang? Apa yg terjadi ?..."
Mental Junho benar2 kacau, matanya buram karena kelelahan dan airmata ,membuatnya mencengkram kencang jas kerja yg Chansung kenakan dan menarik namja itu mendekat agar melihat kearahnya ."Jangan ,ku mohon jangan pergi----"
"NUNEOOOO .. "
Kemudian kalimat itu terputus saat ia benar2 jatuh terkulai ,pingsan.
"Cepat bawa dia masuk Chansung ..."
Kini suara sekretaris Kim terdengar sama paniknya melihat kondisi Junho yg tak sadarkan diri ,hingga keduanya membawa tubuh Junho ke dlm kamar pribadi yg tersembunyi d dlm ruang kerja Chansung .
..........................
"Junho ,kau sudh sadar nak ?.."
Setelah beberapa saat, Junho pertama kali membuka mata dgn rasa kepala yg berputar hebat ,kondisi itu semakin memperparah saat melihat jam yg tergantung di dinding sudah menunjukkan pukul 5 sore dan ia tak mendapati Chansung disana .
Tidak ,tidak mungkin ,jgn katakan bahwa Chansung benar2 pergi ke Jepang .
"Channie ,dimana Channie? ..." Junho memaksa berdiri dan berteriak panik hingga membuat sekretaris Kim terkejut
"Chansung ada di-----"
"DIMANA CHANNIE ? ."
#CEKLEKKK !!!
Suara pintu terbuka beriringan dgn suara teriakan Junho ,dan saat itulah sekretaris Kim bisa bernafas lega mendapati sosok yg dicari Junho kini sudh masuk k ruangan ,terlebih lg kali ini Chansung tak datang sendirian ,terlihat ada sosok Jaebum dibelakangnya.
Tunggu dulu ,Jaebum ? Ya ,namja itu baru saja tiba dari Ilsan dan segera menemui Chansung, mendengarkan secara langsung apa yg sebanarnya terjadi dan sbg detektif yg profesional membuat naluri Jaebum langsung menyetujui ketika Chansung memintanya untk mengawasi Junho sampai kondisi Seulong membaik ,ingin menjaga Junho dari org2 yg berniat membunuhnya ,atau ntah apapun itu yg jelas Jaebum benar2 merasa dirinya harus berada d sekitar Chansung ataupun org2 terdekatnya saat ini .
"Hey aku disini sayang ,aku disini ,tenanglah .. " Chansung segera menghampiri Junho dan sosok itupun langsung memeluknya erat ,rasa khawatir Chansung belum menghilang karena mendapati Junho tetap saja bergetar takut .
"Jangan pergi Channie ,jangan pergi ..." Racau Junho kembali .
"Tidak sayang ,aku disini ,aku sedang memelukmu ,aku takkan pergi kemanapun .." Chansung belum mengerti apa yg sebenarnya terjadi ,namun dari awal mendengar kalimat Junho yg mengatakan dirinya tak beh pergi ,maka dgn cepat otak Chansung mengerti jika namja itu tak mengizinkan dia terbang ke Jepang .
"Bisa tolong tinggalkan kami berdua ?. ."
Sesuai keinginan Chansung ,kini Jaebum dan sekretaris Kim keluar dri ruangan private itu untk memberi waktu kedua sosok yg nampaknya harus menyelesaikan msalah mereka berdua saja .
Junho pun berpindah kepangkuan Chansung ,melingkarkan tangannya erat dileher namja itu sekaligus menyembunyikan wajahnya d ceruk leher yg selalu menjadi tempat favorit nya .
-Setelah beberapa saat-
"Bagaimana ?Sudh merasa lebih baik ?.. " Tanya Chansung sambil mengusap lembut punggung namja itu, berharap bisa segera tenang dri rasa takutnya.
Dan berhasil, Junho akhirnya mengangguk merespon pertanyaan nya .
"Kalau begitu apa aku boleh membaringkanmu ditempat tidur ?..." Kali ini Junho merespon dgn sebuah gelengan kuat ,membuat Chansung kembali terkekeh dan mengusap punggung itu lg. "Aku tak akan kemana2..." Ujarnya kembali meyakinkan jika memang dia tak akan pergi .
Namun nampaknya Junho tak memperdulikan itu ,justru semakin mengeratkan pelukannya dan membuat chansung tersenyum karena mlm ini nampaknya ia harus memangku namja mungil itu sepanjang waktu .
"Aku haus .." Ujar Junho akhirnya buka suara ,dan hal itu dianggap Chansung sbg kesempatan untk bisa membaringkan sosok itu ditempat tidur .
"Aarrghh ..." diluar dugaan Junho justru memberontak dan mengerang saat merasa Chansung mulai melonggarkan pelukannya .
"Wae ?Bukankah kau bilang ingin minum? .."
"Kau tetap bisa mengambilkanmu air minum dgn terus memelukku seperti ini .." jawab nya galak .
Kali ini Chansung tertawa pelan, menangkup kedua pipi Junho dan mencium keningnya ."Terkahir kali kau bersikap seperti ini saat kau sakit diawal kita menikah ,lalu katakan knp skrng terulang kembali, apa kau benar2 takut kehilanganku seperti waktu itu ,eum ?.. "
#PLETAKK
"Aaiishh ..."Chansung mengerang saat Junho tiba2 menyentil keningnya.
"Aku hanya haus ,tak ada hubungannya dgn rasa takut kehilangan .."
"Hahahah arasseo ,kajja kita ambil minum untk mu bayi besar ..." Dan benar saja, Junho sama skali tak mau melepaskan tangannya yg melingkar d leher Chansung, bergelayut seperti koala menempel yg untungnya sama skali tak membuat namja itu sulit membawa tubuh mungil Junho di dekapannya
Dalam ruangan private itu tersedia mesin air minum canggih dan sebuah meja kecil ,Chansung meletakkan tubuh Junho diatas meja selagi dia mengambil air minum .
"Ini minumlah .." Chansung menyodorkan gelas air minum yg langsung disambut olh Junho dan menenggaknya habis ,membuat Chansung terkekeh dan kembali mengusap punggung namja itu ,"Pelan2 saja ,nanti kau tersedak ..."
Junho menyodorkan gelasnya untk kembali di isi ,namun kali ini kaki nya segera menjepit pinggang Chansung seolah tak membiarkan namja itu sedikit menjauhkan diri darinya ,dan tentu saja hal itu membuat Chansung tertawa pelan .
"Sudh ku bilang aku sungguh tak akan kemana2 sayang .."
Namun hal itu diabaikan olh Junho ,justru ia semakin mengunci pergerakan Chansung dgn mengeratkan lingkaran kakinya pd pinggang namja itu,
"Sudh selesai ?..." Tanya Chansung ketika junho sudah menghabiskan gelas keduanya .Dan sebuah anggukan yg ia dpt .
"Mau kembali berbaring ?..."
"Eeumm .." Dehaman singkat keluar dri bibir Junho .
"Baiklah ,tp sebelumnya aku ingin bertanya sesuatu padamu. ." Chansung menangkup wajah Junho dan mengunci nya dgn sebuah tatapan penuh tanda tanya ,berharap segala hal yg membuatnya penasaran bisa terjawab jika junho mau bicara terus terang .
"Sebenarnya apa yg terjadi ?Siapa yg membuatmu ketakutan? .."
Tp namaknya semua harapan Chansung harus terkubur berganti dgn rasa frustasi karena lagi2 Junho menggelengkan kepala sbg jawaban ."Tidak ada .."
"Apa kau sedang berbohong padaku? .."
Junho menggigit bibirnya kencang sambil tertunduk karena tak menemukan jawaban yg tepat untk pertanyaan Chansung, menceritakan hal yg sebenaranya tentang pertemuannya dgn Jongin hanya akan semakin memperkeruh suasana .
Mengenal Junho dlm jangka waktu yg cukup lama membuat Chansung bisa menebak dgn mudah jika namja dihadapannya ini memang tengah menyembunyikan sesuatu ,membuatnya hanya mencium kilat bibir Junho agar namja itu berhenti menyakiti bibirnya sendiri .
"Baiklah tak perlu dijawab ,karena tanpa mencari tau pun aku sudh tau siapa yg membuatmu menjadi seperti ini ..." Chansung mengusap bibir Junho lembut ,memberikan senyuman terbaik yg ia harap bisa menghilangkan rasa takut namja itu ."Skrng kita kembali istirahat ya ..."
Junho kembali mengangguk kaku ,namun Chansung tak membiarkannya begitu saja .
"Aku ingin mendengar suaramu ,jawab aku sayang ..."
".........." Junho masih memilih bungkam .
"Nuneo. ."
"Iya aku ingin istirahat skrng. ."
Chansung tersenyum cukup puas ,kembali mengecup kening Junho kemudian menautkan kening mereka berdua ."Aku sangat mencintaimu sayang ,jd ku mohon jgn membuatku khawatir seperti td ,kau nyaris membuatku mati jika dtng dgn keadaan kacau ,seandainya kau tdk menolak kehadiran bodyguard untk menjaga mu,kurasa semua ketakutan itu tak kan pernah menghampiri mu..."
"Maafkan aku ..."
"Aku tak menyalahkanmu, aku hanya terlalu mengkhawatirkan ,aaahhhh bayi ku berat sekali ..." Chansung mengalihkan pembicaraan dgn kembali menggendong junho menuju ranjang ,membuat namja mungil itu tersenyum dan meletakkan kepalanya d perpotongan leher Chansung .
"Aku jg mencintaimu Channie ..."
Chansung tersenyum mendengar jawaban Junho yg tiba2. "Aku tau ..."
Dan tanpa Junho sadari kedua tangan namja yg sedang menahan beban tubuhnya itu kini terkepal erat ,bersumpah dlm hati bahwa ia akan menghabisi sendiri siapapun yg berani mengusik Junho hari ini ,karena dibanding Junho ,maka Chansunglah yg jauh lebih ketakutan melihat namja yg sangat ia cintai itu terlihat mengkhawatirkan ketika mendatangi kantornya beberapa jam yg lalu ,dan hanya ada 1 kandidat nama yg langsung chansung tunjuk sbg pelaku .-Kim Jongin-
...........................
...................
"Bagaimana ? Kau sudh menemukan sesuatu ?..."
Chansung terlihat baru saja masuk ke ruang santai Mansion Hwang dan menemui namja yg sejak kemarin sore sudh kembali ke Seoul ,Im Jaebum ,sosok yg tengah mengutak ngatik laptopnya di waktu sepagi ini seolah menunjukkan jika detektif sekelas dirinya bisa melakukan apapun di jam berapapun .
"Kau tak kan mempercayai apa yg aku lihat pd rekaman ini hyung ..." Tadi malam sebelum pulang ke mansion ,Jaebum sudh memeriksa mobil yg dipakai Junho sebelumnya ,mengingat Chansung memberitahu jika mobil tsb terpasang alat pelacak membuat Jaebum dgn mudah bisa mengetahui tempat mana yg Junho kunjungi hingga berakhir dgn dia yg datang ketakutan menemui Chansung setelahnya .
Toko buku ,Jaebum sangat mengenal tempat itu ,lokasinya terletak tak jauh dri sekolahan mreka yg lama dan dlm hitungan menit jaebum segera meluncur k tempat itu ,menemui pemilik toko dan dgn kartu pengenal detektif kepolisian yg ia miliki membuat nya dgn gampang mendapat akses rekaman CCTV untk melihat apa yg sebenarnya terjadi .
Saat ini Chansung jg tengah memperhatikan dgn seksama rekaman dilaptop Jaebum .
"Pukul 1 siang Junho hyung tiba d toko buku ini ,awalnya tak ada yg mencurigakan namun beberapa detik kemudian nampak ada org lain yg menghampirinya dan lihat --" Jaebum menekan tombol pause dan memperbesar gambar orang yang td dia maksud ,sementara Chansung masih diam sambil memperhatikan dgn seksama ."--- ku rasa sosok ini lah yg menyebabkan Junho hyung ketakutan ..."
#DEG! !!
Saat Jaebum melanjutkan kembali putaran video itu ,maka disaat yg bersamaan tubuh Chansung menegang ,melihat bagaimana Junho di pojokkan pd dinding dan sosok itu membisikkan kata2 yg diduga membuat Junho ketakutan .
"Kau mengenal nya ?..." Tanya Jaebum saat melihat wajah Chansung yg memucat ."Siapa dia ?Ku rasa aku tak pernah melihat org ini ..." Ujar Jaebum karena berada d sisi keluarga Hwang dlm waktu yg cukup lama membuatnya dgn cepat hafal siaap2 saja org yg biasa berinteraksi dgn mereka ,dan untk sosok kali ini Jaebum merasa dia sama skali belum pernah melihatnya .
Sementara itu Chansung beberpa kali menekan tombol "play dan pause" untk melihat video itu lg ,dan hasilnya tak salah lg ,memang org yg dia duga dari awal adalah penyebab semua ketakutan Junho .
"Dia --- Tp bagaimana bisa ?..."
"Dia siapa ? Apanya yg bagaimana bisa ?..." Tanya jaebum semakin penasaran .
"Dia Kim Jongin ,CEO dari Kim Corps yg bekerjasama dgn kita dlm proyek pembangunan hotel di Ilsan. .."
"MWOOOOOO ???. ." Kali ini Jaebum yg berteriak histeris .Kim Corps, proyek pembangunan hotel ,Ilsan oh tuhan saat itu jg kepala Jaebum berdenyut hebat ,ingatannya kembali pd saat beberapa hari yg lalu ia menemukan Jackson disana bersama Yugyeom ,dan tanpa Chansung ketahui jika hal itu membuat Jaebum mengepalkan tangannya penuh emosi .
"Jd dia CEO Kim Corps ?... " Perubahan suara Jaebum yg terdengar berat dan dingin mengalihkan atensi Chansung .
"Ya ,dia org nya ,org sangat licik yg berada d balik berubahnya semua hasil kesepakatan kerjasama antara perusahaan kita dan mereka ,org ini pula yg sudh menyebabkan Hwang Corps mengalami kerugian jutaan Won dlm proyek hotel itu ..."
Menarik ,info ini lah yg Jaebum butuhkan dan skrng Chansung menceritakan semua yg ingin dia ketahui
"Jd itu alasan mengapa kau mengirim Jackson ke Ilsan ?.." Pancing nya .
"Ya ..." Chansung menghela nafas sejenak ."Maaf untk keputusanku yg tiba2 tanpa persetujuanmu ,tp ku rasa hanya jackson yg bisa mengendalikan kekacauan yg akan dibuat olh pihak Kim Corps disana nanti .. "
"Wae ?Knp harus Jackson ?Jika sejak awal kau tau pihak Kim Coprs akan melakukan kekacauan ,seharusnya kau mengirim org lain yg jauh lebih kompeten dibidang ini ,bukan jackson yg baru beberapa hari bergabung dgn prusahaan mu yg bahkan belum tau dgn baik bagaimana cara kerjanya. .."
Chansung menatap kilatan tak terima dimata jaebum, tak perduli bagaimana namja itu berusaha menutupi rasa tak sukanya ,namun tetap saja hal itu nampak terlalu jelas d mata Chansung .
"Ada alasan khusus yg untk saat ini blum bisa aku beri tahu pd mu ,tp aku berjanji tak akan melibatkan Jackson dlm suatu hal yg berbahaya ,jd cukup percaya padaku untk saat ini ..."
Jaebum menyeringai ,dgn cepat ia bisa menyimpulkan jika memang Chansung tengah merencanakan sesuatu ,ntah apapun hal itu yg jelas ia pasti mengetahui tentang kehadiran Yugyeom ditempat itu ,dan jaebum .Harus mati2an mengendalikan dirinya saat ini .
'Bukan hanya Jackson yg kau pertaruhkan ,tp juga hubungan kami'
"Jadi untuk skrng mari kita fokuskan pd Jongin yg sudh lebih dulu berani menyentuh Junho lebih cepat dari yg aku kira ..." Ujar Chansung lg ,"Aku membutuhkan bantuan mu Jae ,karena itulah aku memintamu cepat kembali dari Jeju ..."
'Jeju? Aku bahkan sudh dari Ilsan'
"Bantuan untk ?. ."
Chansung menarik nafas panjang "Hubunganku dan Junho tdk baik2 saja belakangan ini ,dia tau jika aku akan membuat perhitungan dgn pihak Kim corps, dan karena itu pula Jongin mulai mengincar Junho ,bahkan Seulong hyung sudh menjadi korban penusukan yg seharusnya dialamatkan pd nya ,hal itu membuat kami bertengkar hebat ,Junho terus memintaku mengakhiri kerja sama ini tp tentu saja tak semudah itu ,aku memutuskan untk memberi bodyguard untk menjaganya namun lagi2 dia menolak, karena itulah aku mohon bantuanmu kali ini jae ,tolong jaga Junho untkku ,karena dia sudh terbiasa berada d dekatmu jd aku yakin dia tak akan menolak jika kau yg menjaganya ..."
Jaebum menyeringai menatap wajah putus asa Chansung ,menjaga Junho ?Ouhh knp itu terdengar sangat menarik saat ini .
"Jae ,kau bisakan ?.." Tanya Chansung memastikan .Karena sungguh hanya Jaebum harapannya saat ini .
"Apa yg kau bicarakan hyung ?Tanpa kau minta tentu saja aku akan menjaga Junho hyung jika kejadiannya seperti ini, dan untk Kim Jongin ,aku rasa permainan ini akan jadi menarik ..."
Jaebum menyeringai menatap layar laptopnya yg kini terlihat Junho tengah dihimpit keras olh Jongin beberapa saat yg lalu ,jika boleh jujur sebenarnya hati jaebum tengah berkecamuk ,ntah karena melihat Jongin atau justru menyeringai karena melihat Junho yg benar2 ketakutan disana ,dan lagi2 dia menggeleng kencang saat bayangan wajah Jackson yg melintas d benaknya .
"Kau baik ?..." Jaebum merasa ada tepukan pelan di bahunya ,nampaknya ekspresi wajah dan gelengan kepala nya beberapa saat yg lalu menarik perhatian Chansung ."Kau tak apa2 ?..."
Namun Jaebum sangat ahli menutupi semuanya ."Ya ,aku baik2 saja.. Hyung ,bisakah kau meminta Jackson untk kembali ke Seoul?...."
Dan hal itu membuat Chansung sedikit mengerti akan sikap Jaebum barusan. "Aahh kau merindukan Jackson ?..." Ujar Chansung sambil sedikit tersenyum ."Aku sudh meminta jackson untk kembali ke Seoul kemarin ,tp nampaknya rindumu harus sedikit ditahan lebih lama karena Jackson menolak kembali sebelum tugasnya selesai ..."
"A-apa? Di-dia menolak ?..." Dan anggukan kepala Chansung membuat mental Jaebum rusak ,ternyata Jackson benar2 tak ingin meninggalkan proyek itu ,ia tersenyum sinis ,Nyatanya Jackson memang lebih memilih bersama Yugyeom disana.
"Hanya perasaan ku saja atau kau memang sedang ada maslaah ?. ."
Pertanyaan Chansung menjadi alarm waspada yg membuat Jaebum kembali pd dunia nyata ,menatap sosok yg secara tak langsung bertanggung jawab atas terlibatnya Jackson dlm proyek konyol bersama Yugyeom di Ilsan, karena sangat mustahil jika Chansung tak mengetahui terlibatnya Yugyeom dlm proyek iti dan Jaebum berharap Chansung tak menggunakan Jackson sbg alat untk menghentikan kekacauan yg akan dibuat olh pihak Kim Corps ,karena terdengar Chansung memanfaatkan Jackson jika seperti itu dan kalau pun benar, maka Jaebum tak akan tinggal diam .
"Anni ,aku hanya sedikit lelah hyung . ." Jaebum mengatur nafasnya yg naik turun menderu ribut ,berusaha menormalkan kinerja otaknya agar jgn sampai melakukan kesalahan yg bisa memancing keadaan semakin buruk .
............................
...................
.........
Karena ini hari sabtu maka jam sekolah hanya sampai pukul 1 siang ,dan hal itu pula yg membuat sosok yang masih mengenakan seragam SHS itu menghentakkan kakinya kesal karena dijemput secara paksa untk dtng ke sebuah kantor perusahaan farmasi di salah 1 pusat kota Seoul .
Jang Wooyoung ,namja mungil beberapa waktu yg lalu sangat ketakutan dgn hujan dan petir hingga membuat seorang CEO muda dri Buck Farm harus menemaninya di rumah ,bodohnya lg dia menawarkan hadiah sbg rasa trimakaih dgn mengatakan akan memenuhi apapun keinginan Nichkhun pd saat itu .
Dan lihatlah hasilnya skrng ,sebelum jam sekolah selesai dia mendapat pesan dri namja yg bestatus sbg mantan pacarnya itu jika akan ada supir pribadi yg menjemput nya di sekolah karena Nichkhun menagih janji yg ditawarkan Uyong dgn mengajaknya makan siang bersama ,lali karena janji sialan itu pula lah Uyong sama skali tak bisa menolak .
Awalnya ia kira hanya sebatas makan siang, namun beda lg ceritanya jika Nickhun mengingkan makan siang d ruang pribadi dikantor ,membuat Uyong kembali mendengus sebal karena berharap mreka akan berada d restaurant yg menyediakan es krim favorit nya ,lalu berita menyebalkannya lg saat ini Nichkhun menahannya diruang kerja dgn alasan meminta Uyong menunggu pekerjaannya yg sebentar lg akan selesai, Uyong sendiri tak mengerti kata sebentar bagi Nichkhun itu membutuhkan waktu berapa lama ,karena sejak 2 jam yg lalu dia menunggu namun namja berdarah Thailand itu masih sibuk dgn berkas2 nya .
"Wae ?Apa kakimu pegal? ..."Hentakan kaki Uyong yg semakin keras berhasil mencuri perhatian Nichkhun .
"Anni ..." Jawabnya singkat sambil mengerucut lucu.
"Apa kau bosan ?. ." Woahh Uyong nyaris berteriak lantang mengatakan betapa bosannya ia jika tak memikirkan hal itu akan melukai perasaan Nichkhun ,karena memang faktanya dia nyaris menembus limit rasa bosan yg ia mampu .
"Mau berkeliling sebentar ?..." Tanya Nichkhun dari arah meja kerjanya .
"Shireo ..." Uyong menatap meja yg masih d penuhi tumpukan berkas itu ."masih banyak yg harus kau kerjakan bukan ?..."
"Tidak masalah jika aku meninggalkannya sebentar ..."
"Dan itu artinya jita akan semakin lama untk pulang, tidak trimakasih Nichkhun-ssi ,sebaiknya segera selesaikan tugas2mu gar kita bisa pulang..." Tolak Uyong dgn lucu membuat Nichkhun tertawa.
"Lalu apa yg ingin kau lakukan skrng ?Aku berani bertaruh bahwa kau sedang bosan saat ini ..."
Uyong menghela nafas sejenak ."Sejujurnya aku tak tau atas alasan apa aku harus duduk diruangan ini tanpa melakukan apapun ,ntah itu untk hal yg penting atau tak berguna tp bolehkan aku pulang saja ?.."
Uyong mengetukkan ujung kakinya dgn ragu mengisyaratkan jika
Comments