Sequel part 12

Vicious circle ( SEQUEL)
Please Subscribe to read the full chapter

...............................

.....................

........

@ Cina. 

"Im Jaebum..."

Jaebum gusar, fikirannya masih fokus pd penyelesaian kasus Cherren, namun dibalik itu lebih memusingan lg ketika dia tau kasus itu ada hubungannya dgn Yugyeom. 

Tolong catat, Yugyeom, bukan hanya keterlibatannya dlm kasus ini yg membuatnya muak pd namja itu, mengingat bagaimana hubungan Yugyeom dan Jackson dimasa lalu hal itu jauh lebih memuakkan dibanding apapun. 

Jackson, hahhh... Mengingat nama namja itu membuat jantung Jaebum berdetak ngilu serasa di peras dgn begitu kuat, ketika beberapa hari yg lalu Jackson pergi meninggalkannya, Jaebum bergegas mengikuti kearah mana kaki Jackson melangkah, namun saat melihat namja itu tiba d dpn rumah kedua org tuanya Jaebum sedikit bernafas lega, bukan apa2, bukan bermaksud tak ingin menemani Jackson, hanya saja Jaebum sadar waktunya hanya akan terbuang sia2 karena Jackson tengah shock akibat video yg dia lihat d hp Jaebum. 

Video itu? Munafik jika Jaebum berkata video itu tak berpengaruh apapun baginya, karena secuek apapun Jaebum tetaplah manusia biasa yg memiliki hati dan fikiran, meski Jaebum tetap memasang poker face ny namun hal itu sukses menimbul gumpalan emosinya menjadi awan hitam yg siap meledakkan petir kapanpun juga. 

"Yakhhh Im Jaebum... "

#BRAKKKK

Kesadaran Jaebum ditarik secara paksa untk kembali ke realita dgn sebuah bunyi hempasan kuat pd meja kerjanya. 

Ya, saat ini Jaebum tengah berada d ruang meeting para detektif kepolisian, Mark dan BamBam baru saja tiba dari Thailand beberapa jam yg lalu, kini mereka tengah berkumpul untk membahas perkembangan kasus Cherren-Yugyeom, namun pertama kali mendengar nama Yugyeom tanpa sadar Jaebum terhanyut dgn perasaannya sendiri. 

"Ada apa dgn mu sebenarnya hah?.. " Jaebum merasakan tatapan tajam dari semua yg berada d ruangan, tolong ingat sekali lg bahwa Jaebum adalah detektif dgn tingkat profesional yg teramat tinggi, jelas suatu yg aneh jika namja itu melamun disaat Mark sedang menjelaskan rincian kasus secara detail. 

BamBam yg duduk didepan Jaebum memperhatikan namja itu dgn seksama.  "Jika itu mengganggu fikiranmu, maka kurasa kau harus bertindak cepat, 70% sabar, 20% menunggu keajaiban, tp kau masih bisa menggunakan 10% nya untk bertindak... "

#DEG!!! 

Mata Jaebum membulat penuh menatap sosok BamBam diahadapannya, kalimat apa itu barusan? Knp terdengar menampar telinga Jaebum tentang suatu hal? 

"Bahkan org buta pun bisa tau kau kehilangan fokusmu hanya karena Jackson tak ada disini, benar bukan?..." Oke, mari kita lihat siapa yg baru saja mengatakan kalimat menyakitkan itu hanya dlm 1 tarikan nafas, disana, ya, tepat di samping Mark tengah duduk sosok namja berwajah manis, siapa lg kalau bukan Jinyoung. 

Jaebum rasanya ingin mengacak2 wajah yg memasang senyum jahil itu skrng, tp lagi2 memikirkan tentang Jackson jauh terdengar lebih menarik dari pd beradu debat dgn teman2 nya. 

Jaebum menghela nafas sejenak, mencoba mencari pembenaran namun tetap saja dia berada d posisi yg salah karena konsentrasi nya menguap entah kemana. 

"Sampai dimana td?... " Terkutuklah Jaebum dgn poker face andalannya, hingga Mark tak berniat menginterogasinya secara langsung dan kembali melanjutkan bahasan mereka. 

................

Selang beberapa saat. 

Meeting selesai dgn kasus yg masih menggantung, Jaebum berjalan pelan menuju ruangannya, knp disaat genting seperti ini otaknya sama sekali tak bisa diajak bekerja sama, otak cerdas sekelas Jaebum mendadak lumpuh. 

Jawabannya hanya ada 1, karena Jackson berhasil mendapatkan sesuatu berharga dlm hidup Jaebum, sebuah rasa khawatir, ya, Jackson berhasil mendapatkan rasa khawatir namja itu. 

Khawatir? Mungkin bisa dikatakan seperti itu, sudh hari ke-3 namun faktanya Jaebum jauh dari kata baik2 saja, apa sudh seharusnya dia menemui Jackson? 

Langkah Jaebum terhenti saat ponsel di saku celananya bergetar, mengernyit heran melihat dilayar handphone nya tertera 'private number. 

Siapa? Knp private number? Bukan detektif namanya jika akan mudah terprovokasi, alhasil Jaebum meletakkan handphone itu diatas meja tanpa berniat menjawab panggilan itu sama sekali. 

Namun lagi2 konsentrasi Jaebum buyar kala handphone itu terus bergetar ntah untk yg keberapa kalinya, tak ada pilihan lain, maka Jaebum menjawab tlpn tanpa mengeluarkan suara. 

"........"

Sengaja menahan suaranya untk mendengar suara org diseberang sana terlebih dahulu. 

"Hahahahahaha... "

Kening Jaebum mengerut saat yg dia dengar pertama kali justru suara tawa mengejek, keparat, siapa yg berani menertawakannya seperi ini? Seolah mengantarkan kepalanya untk Jaebum penggal hidup2.

"Anyeong hyung, ahh anni, maksud ku Im Jaebum-ssi.... "

#DEG!!!

Suara ini, tangan Jaebum bergetar untk beberapa saat. 

"Nampaknya aku tak perlu mengenalkan diri karena kurasa dari suaraku pun kau sudah tau aku------"

"Kim Yugyeom, apa yg kau inginkan?... " Alis Jaebum terangkat sebelah seiring dgn seringai menyeramkan muncul diwajah dinginnya.  "Jelas suara mu terekam di memory ku, jd ada apa kau menghubungiku bocah?.. " Ya, Jaebum tak membutuhkan bantuan FBI untk mendeteksi ini suara siapa. 

"Hahahahahah..." Lagi2 suara tawa lantang terdengar dari seberang sana. "Bagus kalau begitu, karena itu artinya aku tak butuh mengatakan sesuatu secara bertele2..."

"Cihhh, bukankah yg sedang kau lakukan skrng sudh lebih parah dari kata bertele2?..." Jaebum berdecih meremehkan. 

"Ya ya ya, sesukamu saja... " Jawab Yugyeom santai. 

"........"

"Kau tau Im jaebum, org yg baru saja kau panggil bocah ini punya berita mengejutkan untkmu.. "

"........."

"Kau tau? Jika aku mengatakannya skrng ku harap kau tak mati muda karena-----. "

"Kuberi waktu 5 detik atau aku akan memutuskan tlpn ini, satu..... "

"Oow baiklah... "

"Dua.... "

"Aku hanya ingin memberitahu kalau----"

"Tiga.... "

"Kalau aku sudh mengambil apa yg seharusnya menjadi milikku----"

"Berhenti bermain2 dan manfaatkan waktumu, empat..... "

"Sesuatu itu adalah Jackson... "

Kening Jaebum mengerut mendengar nama itu disebut, namun dia tak boleh terhanyut pd permainan gila Yugyeom. 

"Lim-------"

"Aku menculik nya, dan dia ada bersama ku saat ini ditempat yg takkan pernah kau ketahui... "

"Ma...."

Tubuh Jaebum menegang seiring dgn hitungan kelima keluar dari bibirnya, apa? Jackson diculik? Tp bagaimana bisa? Bukankah Jackson sedang berada d rumah org tuanya? 

Tidak, ini hanya strategi Yugyeom, Jaebum faham betul bahwa namja itu masih menyandang status detektif beberapa hari yg lalu, dan memanipulasi konsentrasi seseorang jelas bisa Yugyeom lakukan dgn baik, namun 1 yg pasti, Jaebum takkan pernah masuk dlm jebakannya.

"Hanya itu? Lalu bagian mana yg kau sebut berita menarik??... "

Terdengar erangan keras dari seberang sana, senyum Jaebum mengembang saat dia sadar sudh membuat Yugyeom termakan aksinya sendiri. 

"Jackson ada bersama ku, kau tak khawatir tentang itu?... " 

"Tidak, sedikitpun... " Jawab Jaeb mantap. 

"Knp?... " See? Bahkan Yugyeom tetaplah anak kecil yg melibatkan diri dlm kasus kriminal, sungguh tak pantas. 

"Apa kali ini kau menculik Jackson sama dgn kau menculik Cherren? Atas permintaan korban mu sendiri?... " Jaebum mengingatkan kembali pd kasus penculikan palsu yg melibatkan Yugyeom. "Apa Jackson sangat kekanakan dgn berpura2 diculik hanya untk mendapatkan perhatianku?... " Lanjutnya lg

"Sialan kau Im jaebum... "

"Ouhhh kata2mu amat kasar anak manis, ingat kau masih adik kecil bagi ku... " Ujar Jaebum sengaja mempermainkan emosi Yugyeom. 

"Terserah mau percaya atau tidak yg jelas-------"

"Jika pun kau memang menculik Jackson aku rasa tak ada yg perlu dikhawatirkan, karena aku tau pasti bagaimana Jackson menguasai Taekwondo dan Wushu sementara aku berani bertaruh bahwa kau tak pernah mempelajari kedua hal itu, bahkan hanya dgn 1 gerakan Jackson bisa mematahkan tulangmu, lalu bagian mana yg ingin kau jd kan senjata untk mengancamku?... "

Sial, Yugyeom lupa dia berhadapan dgn siapa, Jaebum jelas takkan pernah tunduk dibawahnya, karena pemikiran Jaebum sungguh diatas rata2.

"Kau boleh saja berfikir seperti itu, tp tolong tarik ulang kata2mu jika nanti kau melihat bagaimana kondisi Jackson disini, lemah dan tak berdaya, karena sesuatu yg dinamakan obat-bius... " Yugyeom sengaja mengucap penuh penekanan pd kalimat terakhirnya.  "Dgn kedua tangan yg terikat disertai tubuh yg mati rasa, Jackson takkan bisa melawan sedikitpun bahkan jika aku mengikutinya hidup2...."

#DHUAARR!! 

Goyah, ketenangan hati Jaebum mulai goyah, sekali lg diingatkan bahwa Jackson sudh berhasil mendapatkan rasa khawatir Jaebum, dan itu terjadi lg skrng. 

Tidak, Jaebum tak boleh panik, karena itu secara tdk langsung akan mengantarkan Yugyeom pd posisi sbg pemenang, dan bukan Jaebum namanya jika tak bisa mengendalikan hal itu. 

"Cihhh, apa kau bangga akan hal itu? Bukankah itu artinya aku pengecut?.. "

"MWOOO? APA MAKSUDMU?.. "

"Ya, kau pengecut dgn membuat Jackson tak berdaya, berusaha untk kembali memilikinya dlm keadaan seperti itu, tak bisakah kau bersikap dgn gentleman?..."

Yugyeom mengerang hebat, merasa harga dirinya diinjak2 olh Jaebum. "Baiklah jika kau memaksa, segera temukan kami dan rebut kembali Jackson dgn tangan kosong, maka kau akan sadar bagaimana Gentleman nya aku... "

Namun lagi2 Jaebum bedecih pelan.  "Aku tak ingin membuang2 waktuku untk sesuatu yg tak penting, jika kau ingin mengambil Jackson silahkan, aku takkan menghalangi, bukankah memang seharusnya kalian bersama? Mengingat bagaimana bahagianya hubungan kalian dimasa lalu? Katakanlah tak ada lg penghalang karena kakakmu sudh meninggal, aahhh betapa malangnya dia... "

"IM JAEBUM SIALAAAANNN.. "

Berhasil, Jaebum berhasil memancing emosi Yugyeom, membuatnya terkekeh pelan meremas kuat pulpen ditangganya hingga nyaris patah. 

"Aku akan membunuh Jackson sbg balasan karena ku sudh meremehkanku... "

"Lakukan jika kau bisa... " Geram Jaebum dgn wajah dingin yg mulai bercucuran keringat. 

"Kau benar2 menguji kesabaranku... "

"Heii bukankah itu artinya kau terjebak dlm permainan mu sendiri tuan Kim?... " Tanya Jaebum mengejek. 

"Akan kubuat kau menyesal... "

"Ya, ajari aku tentang sebuah penyesalan, karena seumur hidup aku tak pernah berurusan dgn sesuatu yg bernama rasa sesal... "

"Akan ku jadikan Jackson sbg alat yg membuatmu merasakan penyesalan untk pertama kalinya... "

#PLIP

Tlpn diputus secara sepihak olh Yugyeom, menyisakan Jaebum yg tengah membeku ditempat seolah kakinya2 terpaku ke pusat kebumi. 

Jackson diculik, dan dlm pengaruh obat bius? Demi tuhan otak Jaebum mendadak kusut, Bagaimana ini?? Dia harus bergerak secepat mungkin. 

Menyelamatkan Jackson secara gegabah jelas bukan tipe Jaebum, dia ingin melakukan semuanya secara rapi, hingga akhirnya ditengah kepanikan itu muncul 1 nama yg dia yakini bisa membantunya. 

Ya, tak salah lg, Jaebum harus segera menghubungi org itu, menarik kembali handphone nya dan mencari sebuah kontak. 

Suara tlpn tersambung terasa amat lama ditelinga Jaebum, hingga saat panggilan terhubung Jaebum sama sekali tak membiarkan lawan bicaranya mengeluarkan suara. 

"Chansung Hyung, aku butuh bantuanmu..."

............................

.....................

.........

@Thailand 

Jika kemarin Minjun yg merusak acara liburan karena kakinya terluka, maka lain halnya jgn Junho, namja bermata sipit itu asik berenang seharian penuh, meski beberapa kali Chansung sudh mengingatkan namun Junho tetap dgn kepala batunya mengabaikan semua kata2 Chansung. 

Dan lihat hasilnya, pagi ini Junho bergulung dibalik selimut tebalnya, jika diperhatikan dgn seksama namja itu jg beberapa kali bersin dan menggaruk hidungnya yg nampak memerah, flu. 

Ya, 3 hruf yg sukses membuat hari2 Junho rusak, liburan mereka akan segera berakhir, dan seharusnya hari ini adalah jadwal mereka untk berkeliling mencari oleh2 untk dibawa pulang ke Seoul, tp skali lg semua hanyalah sebatas wacana karena kepala pusing, badan demam dan hidung yg tak bisa diajak bekerjasama menghentikan semua gerakan Junho. 

"Tetap diam dan istirahat, jgn kemana2, jika ada apa2 segera hubungi aku, ingat hanya aku!!!... "

Sebuah ultimatum membuat Junho tak bisa bergerak sama sekali, saat ini Chansung sedang pergi keluar bersama Taecyeon, Nichkhun dan Uyong, sedangkan Junho dan Minjun tetap tinggal di penginapan bergelut dgn keluhan sakit mereka masing2.

Tak beberapa lama Uyong dan Nichkhun pulang terlebih dahulu, saat Uyong masuk ke kamarnya Junho segera menatap namja itu dgn penuh minat, ahh bukan bukan, maksudnya pd sesuatu yg berada d genggaman Uyong. 

"Bagaimana keadaanmu?... " Tanya Uyong mendekat dgn tangan yg bertengger d kening Junho. 

"Dimana Channie?... " Yg Junho jawab sama skali tak sinkron dgn apa yg ditanyakan Uyong. 

"Dia masih d luar, nampaknya mreka ingin menikmati waktu lebih lama sebelum pulang... "

Junho mengangguk, namun matanya menatap tajam kearah mangkuk kecil yg berada d genggaman Uyong. 

"Wae? Kau mau?.. " Tanya Uyong sambil menyodorkan tangannya d hadapan Junho, membuat namja itu mengangguk dgn cepat. 

Oh ayolah siapa yg tdk tergiur melihat itu? Sebuah cup kecil es krim green tea nampak sangat memikat dimata Junho. 

"Ahhh tp sayangnya aku masih ingin bernafas dgn tenang, dan kurasa suami tercintamu itu akan membunuhmu jika aku memberimu es krim... "

Tanpa memperdulikan wajah memelas Junho, Uyong bergegas meninggalkan kamar namja itu. 

"Tapi Uyongie, aku ingin itu, 1 suap saja... " Bujuk Junho dgn penuh harap. 

"Tidak.. "

"Sedikit saja... "

"Tidak mauu... " Bahkan Uyong menyuap sesendok besar es krim itu dgn nikmat, membuat air liur Junho ingin bajir detik itu jg. 

Junho memberengut.  "Channie takkan tau jika kau tak memberitahunya, jd ayolah beri aku 1 sendok saja... " Junho memasang aegyo terbaiknya sambil mengacungkan 1 jari kearah Uyong. 

Namun Junho lupa bahwa namja dihadapannya ini bahkan lebih menggilai es krim lebih dari bocah umur 5th. 

"Tidak mau, kalau kau mau ini minta belikan saja pd Channie... "

Uyong berlalu sambil menggigit sendok es krimnya, melangkah seringan kapas sambil berdendang merdu tak memperdulikan mata Junho yg mulai memanas. 

Ntahlah, Junho sangat labil saat ini, mungkin efek dari sakit demam yg menyerangnya membuat kadar manja namja itu naik berkali2 lipat. 

Hingga dia membenamkan wajahnya dibalik bantal, terasa ada sesuatu yg merecoki hatinya hingga membuat matanya memanas dan ingin melempar apapun yg berada didekatnya saat ini, ice cream green tea, Junho sangat menginginkannya, sungguh, salahkan Uyong yg membuatnya jd mengidamkan hal itu.

Tunggu dulu, mengidam? 

Mencoba untk berkali2 mengatur nafasnya dibalik bantal dan selimut, namun berkali2 pula kaki Junho melampiaskan dgn menendang2 udara tak karuan, Junho menyerah, mengambil handphone ny dari meja nakas dan menekan sebuah nmr tlpn yg dia yakin bisa membantunya saat ini. 

Dan tak butuh waktu lama akhirnya terdengar jawaban dari seberang tlpn, dlm 1 tarikan nafas Junho sama skali tak memberi kesempatan pd org tsb untk bersuara. 

"Hallo Taec hyung, kau masih diluar kan? Bisa belikan aku sesuatu? Demi tuhan aku sangat menginginkan itu skrng, hanya 1 cup saja, ya, 1 cup es krim green tea ukuran kecil... " Junho amat antusias karena di otaknya hanya nama Taecyeon yg bisa membantunya saat ini.  "Aku dari td tak bisa tidur memikirkan itu, hanya kau yg bisa membantuku skng, tp bisakah kau rahasiakan ini dari Channie? Dia takkan mengizinkanku makan es krim walau hanya 1 sendok kecil..."

"Itu kau tau, aku jelas takkan mengizinkanmu.. "

"Apa? Taec hyung kau---, bukan.... Channie?... "

"Kenapa menghubungi org lain tanpa seizinku?... "

#DEG!!! 

Tak salah lg, Junho tak mungkin salah dengar, ini bukan suara Taecyeon, namun memory nya segera menyalakan alarm waspada karena itu adalah suara berat milik Chansung, tp bagaimana bisa?

Junho menjauhkan handphone nya sejenak untk memastikan, dan dia tak salah menekan nmr, ini benar2 nmr Taecyeon. 

"Taec hyung sedang di toilet jika kau ingin bertanya, dan hal menariknya ketika handphone Taec hyung berbunyi ku lihat namamu yg terpampang.. "

"I-itu.. ."

"Kenapa harus Taec hyung? Knp tdk menghubungiku?... "

"A-aku... "

"Aku yg akan menghubungimu langsung... "

#PIP

Telpon terputus, belum sempat Junho menghela nafas handphone nya sudh kembali berbunyi dan menampilkan nama Chansung dilayar tlpn nya, heol, kekanakan sekali.

Junho merutuk sebelum menjawab panggilan dri nmr pribadi Chansung.  "Ha-hallo... "

"Apa kau masih ingat peraturan yg td ku ingatkan sebelum pergi?... "

"Eemm... "

"Bisa kau ulangi?... "

"Aku harus istirahat total dan jgn lupa minum obat, jika terjadi sesuatu harus segera menghubungimu... "

"Tidak kah itu artinya yg kau lakukan beberapa detik yg lalu sudh melanggar aturan?... "

"Aku hanya menghubungi Taec hyung, bukan org yg tak kau kenal... "

"Apa angka 1 dilayar panggilanmu tak lg berfungsi? tinggal menekan angka 1 selama 3 detik bukankah langsung tersambung padaku? Knp harus mencari kontak Taec hyung?... "

"Channie bukan begitu maksud ku... "

"Ice cream green tea? Dan kau meminta namja lain membelikanmu itu?.. "

Junho memutar bola matanya dgn malas mendengar Chansung yg berubah amat cerewet, selalu seperti itu jika dia sedang sakit, atau mungkin karena kebanyakan mengkonsumsi makanan Thailand jd lidah Chansung sedikit lebih lincah skrng. 

"Seharusnya kau meminta langsung pd ku bukan pd Taec hyung secara diam2, dan apa itu td? Kau bahkan memintanya merahasiakan dariku?... "

"Ya ya ya baiklah... " Junho menghela nafas sejenak.  "Channie yg baik hati, bisakah kau membelikan ku 1 cup es krim green tea? Aku sangat menginginkan itu... "

"Tidak, suhu tubuhmu akan naik lagi jika kau makan es krim... "

"See?.. "

"Apa?... "

"Alasan mengapa aku lebih memilih menghubungi Taec hyung dari pd kau, karena memintanya langsung padamu hanya akan membuang2 waktu dan permintaanku berujung sia2... "

"Nuneo, kau sedang demam dan------"

"Bisa kau tutup tlpn nya? Aku mengantuk... "

"Nuneo!!... "

"Baiklah kalau begitu aku yg tutup... "

#PLIP

Bersama dgn putusnya sambungan tlpn Junho kembali bergelung di dalam selimut, kepalanya pusing karena suhu tubuh yg masih demam, namun Chansung yg menentang keinginannya semakin memperburuk keadaan Junho, menyetel handphone nya pd profil silent nampaknya lebih baik hingga dia bisa mengabaikan layar hp yg terus menyala karena Chansung masih berusaha menghubunginya. 

...........................

Ntah sudh beberapa lama Junho terlelap, saat pintu kamarnya diterobos dia tak perlu membuka mata untk mengetahui siapa pelakunya, cukup mendengar derap langkah penuh kuasa yg menghampiri sudh tertebak sosok siapa yg masuk ke kamar itu. 

"Aku tau kau tdk tidur... "

Junho masih bersembunyi dibawah selimutnya meski dia bisa merasakan kini Chansung sedang berdiri sambil menatap punggungnya. 

"Cepat bangun aku ingin bicara... "

"......."

"Nuneo... "

Chansung menarik selimut yg menutupi tubuh Junho dlm sekali hentakan, tak ada perlawanan yg berarti dri sosok yg tengah meringkuk itu, tp setelah itu Chansung tak bisa bicara lagi, niat awalnya yg ingin merecoki Junho dgn jutaan pertanyaan karena berani menutup tlpn nya kini menguap ntah kemana. 

Chansung tak bisa berbuat apa2 selain menghela nafas panjang, yg dia dapati skrng adalah Junho dgn wajah dan hidung yg sembab memerah, bibir itu masih bergetar dan sebutir liquid bening menetes tanpa pemberitahuan

Lalu apa skrng? Bagaimana dia bisa marah? 

Sssshhhhh... Chansung mengacak rambutnya frustasi, nyatanya dia melemah dan tak bisa berbuat apa2 seperti skrng, dia amat benci jika airmata junho keluar karena ulahnya, seperti sebuah cerminan tentang jahatnya perbuatan yg dia lakukan. 

"Nuneo... "

"........."

"Ayo bangun... "

"........"

Tp Namja mungil itu masih Setia memunggunginya.  "Nuneoooooooo.... "

"Aku memintanya pd Taec hyung karena tak ingin mengganggumu, aku tau kau mungkin sibuk menyiapkan banyak oleh2 titipan mommy, apa sebesar itu kesalahanku?... "

"Nuneo----" Sial, dia menangis. 

"Aku hanya ingin 1 cup es krim green tea, tp knp kau memarahiku?.. " Skrng dia merengek. 

Chansung kehabisan kata2, Junho seolah sangat hafal tentang kelemahannya, mata sembab dan suara isakan lirih itu bahkan terdengar lebih buruk dari lolongan anjing dimalam hari. 

"Hah, kau keras kepala sekali... " Chansung mendekat dan duduk d sisi ranjang samping Junho.  "Berjanjilah padaku untk meminum obatmu setelah kau mendapatkan es krim... "

Berhasil, kalimat Chansung sukses mengalihkan atensi Junho, namja itu memutar tubuhnya untk berbalik ke sisi dimana Chansung sedang duduk. 

"Ayo bangun... " Chansung menarik lengan Junho dgn lembut untk duduk, membuatnya menggeram tertahan saat merasakan suhu tubuh Junho masih demam.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
brat2104 #1
Chapter 60: Bila mau sambung lagi ya? Berdosa kalau bercerita separuh jalan. Mohon sambung
hiyooksung #2
Chapter 60: wqhh tambah seru.. lanjutin thor.. habis ini bakalan apalagii kejutannyaaa.. ini suzy hamil woo hamil juno juga dong biar ada trio dedek2 gemezz... hhe tp juno udah dasarny lemah trus klo dibikin hamil apa kuat dia yaaa yp pengen liat juga gmn haha mana identitasny dah kesebar kan dah di publis apa bakal banyak yg ngincer doi secara doi pasanganny seorang hwang corps... ditunggu y updetannya.. fighting!!!!!!
hiyooksung #3
Chapter 55: ini junho bisa hamil jg gk si?? kn woo bisa hamil tuh?? sama2 namja kan..
bakalan seru keknya liat chani kelabakan pas tau nuneo hamil palagi klo chani masi suka miri miri bentak2 apa gk rasa bersalah bgt sm nuneo..
lanjut thor.. banyakin chanuneonya yaa hhe fighting!!!
YoungieChannie
#4
Chapter 59: Sumpah gak kebayang seganteng apa penampilan nya taec waktu dia ngenalin diri tunangan nya suzy ke awak media.



N gak kabayang pula gimana shock nya hyuna n hyorin pas mereka tau kalo suzy itu adenya chan n pas tau kalo chan udah nikah, wah pasti mereka mati kutu hahaha #tawadevil



Oke buat junhonie, moga mulai sekarang kau bisa lebih waspada terhadap para penggoda yg mengincar channieku (eh channiemu maksudnya) jangan biarkan penggoda mana pun mendekati suami tampanmu



Update jangan lama2
YoungieChannie
#5
Chapter 58: Suzy marah karna liat taec cuma dikerjain sama chan, gimana kalo kemaren2 dia tau kalo taec hampir mati di tangan chan?? Bisa2 serangan jantung kali dia hahaha.......

Oke khun yg selama ini cool, kelem, tenang n penyabar sudah berganti jadi khun dengan otak sedikit agak mesum haha.......

Mungkin sekarang udah waktunya publik tau kalo suzy itu adenya chan, masa iya dia diberitain pacaran sama chan tapi hamil sama cwo laen?? Huh yg bener aja emang suzy cwe apaan.

Aku gak sabar nungguin saat2 dimana taeckhun direpotin sama ngidamnya woozy, wah pasti seru tuh n pasti ujung2nya chanho n jackbum ikut kena getahnya hahaha........

Update jangan lama2
YoungieChannie
#6
Chapter 57: Yeeeee....... Taec oppa kesayangan ku itu emang bener2 pria sejati yg berani berbuat berani tanggung jawab, lagian dari dulu junho kan udah bilang kalo sebenernya taec itu ada perasaan sama suzy, tapi gak ada yg percaya sama dia.

Hore........ Woo udah sembuh dari trauma nya, bahkan sekarang dia yg sering ngebet pengen"iya2"sama khun.
Aku juga seneng bentar lagi mereka pulang ke korea, ya setidaknya sekarang keadaan sahabat2nya udah lebih baik daripada kemaren2.

Moga abis ini gak akan ada lagi masalah yg lebih serius dari ini buat taeczy, chanho , khunyoung n jackbum kasihan soalnya tapi jangan end juga ff nya.

Buat khunyoung, aku tetep masih pengen liat khun cemburu.

Update......... Jangan lama2
YoungieChannie
#7
Chapter 56: <span class='smalltext text--lighter'>Comment on <a href='/story/view/1336454/56'>Sequel chapter 56</a></span>
Harusnya chan berterima kasih sama taec karena ini udah kedua kalinya taec nyelametin nyawanya suzy, coba aja kalo taec gak ngotot pengen ketemu suzy pasti jackbum juga gak akan ada di situ n pastinya suzy udah bye di tangan ayahnya.



Oh ya thor, ngomong2 soal khunyoung, aku pengen deh sekali2 liat khun cemburu soalnya selama ini slalu woo yg cemburuan.



Oke update jangan lama2
YoungieChannie
#8
Chapter 55: Chan marahnya udah kelewatan.

Taec emang salah tapi bukan artinya chan bisa menghakimi taec seenaknya, emangnya dengan dia ngebunuh taec semua masalah selesai??

Apa chan enggak bisa sedikit aja inget kebaikannya taec?? Ah andai aja ada yg ngasih tau chan kalo kemaren2 suzy hampir dibunuh n taec yg selametin dia, apa chan masih berniat bunuh taec??

Junho juga kasihan, jadi inget pas kejadian seulong dulu , waktu itu chan ngusir junho n pas chan udah tau semuanya terus minta maaf kok ya junho gampang banget maafin dia tapi giliran junho salah dikit aja kok kayanya tiada maaf bagimu.

Mungkin nanti kalo junho udah sekarat n suzy udah benci sama dia baru kali chan sadar kalo apa yg dia lakuin udah kelewatan.

Satu2nya harapanku buat jadi penengah disini cuma jackbum, sebenernya berharap ada khun juga soalnya dia kan yg paling dewasa disini tapi kalo khun disini pasti woo juga ada n aaaaaaa aku gak bisa bayangin gimana reaksinya woo kalo dia tau taec hampir mati n junho yg menderita karena diancam terus sama chan.

Update!!! Jangan lama2
gezzaff #9
Chapter 55: Dear author, bolehkah fanficnya lebih difokuskan ke 2PM aja? Rasanya kok porsinya Jaebum Jackson jadi terlalu banyak. Sekedar usul aja sih. Thanks
YoungieChannie
#10
Chapter 54: Huweeeeee...... Taec oppa kesayanganku huweeeeee....

Kasihan juga junho yg lagi sakit, mau sampe kapan chan marah??

Khunyoung baikan eh chanho+taec yg lagi bermasalah