Sequel part 18
Vicious circle ( SEQUEL)...............................
.....................
............
"Kau dimana skrng ?..."
"Aku dikantor, tak usah khawatir ..."
"Aku khawatir tentu saja ,kau suamiku dan apa skrng kau mau melarang aku merindukan suamiku sendiri? ..."
Yg di tlpn hanya menghela nafas panjang ketika yg menelpon terus berceloteh ."Aku tak memiliki hak untk melarangmu bukan ?..."
"Nah itu kau tau ..." kemudian suara kekehan terdengar dari seberang sana ,membuatnya mau tak mau ikut tersenyum pelan .
"Lalu bagaimana dgn hari pertama kerjamu Jack?..."
Jackson ,satu2nya namja yg berani mengganggu Jaebum di tengah jam kerja nya seperti ini ,perlu diingat bahwa Jaebum adalah org yg sangat menjunjung tinggi profesionalisme nya saat bertugas, membuat Jackson harus menelponnya berkali2 agar panggilan itu dijawab olh Jaebum.
"Sepertinya bergabung dgn Hwang Corps bukanlah ide yg baik Jae ,kau tau ? Chansung hyung langsung memberi tugas yg banyak pd ku dan menyebalkannya lg skrng dia memintaku untk mempelajari proposal perencanaan pembangunan hotel di Ilsan ..."
Jaebum terkekeh mendengar gerutuan Jackson, ia tau jika namja itu masih harus menyesuaikan diri untk jenis pekerjaannya yg skrng hingga membuatnya merasa terbebani atas suatu tugas yg bahkan belum di jalankan. "Tp ku rasa Chansung hyung tdk gila dgn menjadikan kau direktur utama dari proyek itu ..."
"Tidak tidak tentu saja tidak ,tp dia menuliskan nama ku di nmr 2 sbg org yg bertanggung jawab setelah namanya diurutan pertama ,bukankah itu menyebalkan ?..."
"Benarkah? ..."
"Sungguh ..."
Jaebum sedikit mengernyit heran "Knp Chansung hyung yg bertanggung jawab langsung pd pembangunan itu ?..."
"Hahhh .. " Jackson terdengar menghela nafas ."Proyek itu akan berjalan d Ilsan Jae ,dan itu adalah kampung halaman Junho hyung ,makanya dia tak mengizinkan org lain untk turun kesana ..."
Ah begitu rupanya ,Jaebum baru menyadari hal tsb.
"Kau sudh makan ?..." Suara Jackson kembali mengusik Jaebum.
"Seharusnya aku sedang makan siang skrng ,tp ada seseorang yg sangat berisik menelponku hingga menyita beberapa detik waktu ku yg berharga, nampaknya aku tak memiliki waktu untk makan siang lagi ..."
"Ahh begitu kah ?? Mianhe, baiklah aku akan menutup telpon------"
"Terlambat, skrng kicauan mu lebih menggiurkan dari pd makan siang , lanjutkan ..." Jaebum memotong cepat ucapan Jackson ,karena ditengah penat dgn tugas nya Jaebum membutuhkan celotehan namja itu sbg suntikan stamina .
"Kau bertugas dgn siapa skrng? ..." Tanya jackson lg .
"Bambam .. "
"Dimana Mark hyung ?...."
"Dia baru keluar beberapa saat yg lalu bersama Jinyoung .. "
"Kalau begitu aman jika kau mencuri beberapa waktu untk makan siang ..."
"Tidak bisa jack ,aku ada presentasi penyelesaian kasus 15 menit lagi ..."
"Dan 15 menit cukup lama jika kau gunakan untk makan . ."
"Aku akan makan jika nanti selesai meeting ..."
"Hhmm .. Berapa lama meetingnya? ..."
"Molla ,mungkin sekitar 2 jam. .."
"Kau akan mati kelaparan Im Jaebum ..." Jackson mendesis tak suka dgn pola makan Jaebum yg bernatakan ."Cepat cari makan skrng ..."
Jaebum terkekeh pelan. "Mencoba mengaturku ,eum ?..."
"Ya ,dan aku akan merasa bangga jika bisa mengendalikan seorang Im Jaebum ..."
Membuat namja bermata sipit itu tersenyum hangat ,perhatian jackson dgn cara khusus itu membuatnya merasa begitu dicinta dan juga menyadari suatu hal dgn pasti ,bahwa Jackson memang sudh mengatur dan mengendalikan seluruh hidupnya sedari dulu .
"Ckk~ beri aku nmr tlpn Bambam ..." Suara jackson kembali mengintrupsi .
"Untuk apa ?.."
"Aku akan memintanya membelikan mu makan siang ..."
"Memang nya kau berani? ..."
"Tentu saja ----" Sambar Jackson dgn cepat "----Tidak" kemudian berakhir dgn mengejutkan .
"Hahahahahah.. " Jaebum tak bisa mengendalikan diri untk tdk tertawa ."Lalu knp tak mencobanya ?Aku akan mengirim nmr Bambam pd mu ..."
"Eemhhh apa boleh ?..."
"Ya ,kau boleh tentu saja .. "
"Tapi aku takut padanya ..." Suara Jackson mendadak bergetar membuat atensi Jaebun teralih .
"Takut ? Pd Bambam ? Memangnya kenapa ?Kurasa kau jauh lebih hebat darinya heiiii ayolah Jack dia masih junior dibanding dgn mu ..."
"Bukan karena itu ..." Suara Jackson masih terdengar pelan .
"Lalu ?.. "
"Karena masalah waktu itu ..."
Ahhh Jaebum mengerti skrng ,peristiwa yg melibatkan Yugyeom juga Bambam beberapa waktu yg lalu nampaknya masih menbuat Jackson trauma .
"Jgn khawatirkan apapun ,Bambam tak semenakutkan yg kau kira ..."
"Benarkah ?..."
"Ya ,dia takkan berani mengganggu mu selama aku masih bernafas ..."
Kini berganti sebuah senyum yg mengembang dibibir Jackson ,ntahlah ,bisa dikatakan Jaebum bukanlah lelaki romantis seperti pasangan lain, namun namja itu selalu bisa membuat Jackson terbang dgn caranya sendiri .
"Aku akan mengirim nmr tlpn Bambam ,dan mari kita lihat apa aku akan mendapat makan siang nantinya , byeeeee..."
Setelah itu sambungan tlpn terputus, disusul dgn sebuah pesan masuk yg berisi nmr tlpn ,dan Jackson tau pasti itu adalah milik Bambam .
Jaebum tengah berada d kantor pusat kepolisian Seoul saat ini ,beberapa hari ini jg dia di sibukkan dgn tugas penyidikan yg mengharuskannya bolak balik Seoul dan Jeju terus menerus , itu artinya dia hanya sedikit memiliki waktu bahkan untk menyapa Jackson ,beruntungnya namja itu sudh pindah ke Mansion Hwang ,membuat Jaebum tak perlu mengkhawatirkan kondisi Jackson karena dia yakin namja itu akan selalu baik2 saja berada disekitar org yg menyayanginya .
............................
"Yeosusseo ..."
"Ya hallo ,benar ini Bambam ?..."
"Ya ..." Namja yg tengah duduk dimeja kerjanya itu nampak mengernyit heran ."Dgn siapa ?.."
"Oh ini aku Jackson, kau masih mengingat------"
"Jackson hyung ? Ahh tentu saja aku masih mengingatmu ..." Membuat Jackson bernafas lega karena Bambam memanggilnya dgn sebutan hyung ,benar seperti yg Jaebum katakan jika Bambam tak semenakutkan yg dia kira .
"Kau sedang berada dikantor kan? Bisa aku minta bantuanmu sebentar ?..."
"Bisa ,tentu saja ..."
"Emhhh tolong belikan makan siang untk suami ku, dia terlalu fokus pd pekerjaannya hingga tak memiliki waktu untk makan siang ,aku khawatir tentang itu..."
"Jaebum hyung ?..."
Jackson menghembuskan nafasnya kasar . "Tentu saja ,siapa lagi suamiku jika bukan ketua tim mu ,eoh?..."
Bambam terkekeh pelan. "Ya ya ya ,tp maaf hyung sepertinya aku tdk bisa ,karena sebentar lg Jaebum hyung ada jadwal presentasi. .."
"Apa itu masalah ku ?..."
"Bukan ..."
"Ya sudah kalau begitu cepat belikan dia makan siang ,aku mengandalkanmu ..."
#PIPP
Tlpn itu terputus secara sepihak membuat Bambam menghela nafas sejenak sebelum melangkahkan kaki ke lantai dasar kantor untk sekedar mencari makan siang buat sang ketua tim ,pernah terlibat dlm misi yg sama dgn Jackson membuat Bambam tau seberapa mengagumkannya namja itu ,namun sangat disayangkan kini dia lebih memilih mundur dari jabatannya .
......................
Sedangkan diujung sana Jackson bisa bernafas lega karena setidaknya dia bisa menjaga Jaebum dari jauh ,ini sudh hari ke-3 sang suami tak pulang ke rumah ,tengah menyelidiki kasus yg pelik membuat Jaebum lebih banyak menghabiskan waktu di markas dan berkahir dgn menginap di asrama kepolisian tanpa pulang ke rumah ,untungnya Jackson pernah berada d pekerjaan yg sama jd dia yak begitu mengkhawatirkan apa yg saat ini membuatnya Jaebum tak bisa dia lihat begitu sering .
Baru saja berniat melanjutkan kegiatannya untk mempelajari proposal proyek yg akan mereka garap ,tiba2 Handphone Jackson kembali berbunyi dan menampilkan nama Junho dilayarnya .
"Ne ,hyung ..."
"Kau sedang dikantor Jack ?..." Tanya seseorang dari seberang sana ,membuat Jackson merasakan ada sesuatu yg tak beres knp Junho menghubunginya, Knp tak langsung menghubungi Chansung ?
"Ya ,tp aku sedang tdk bersama Chansung hyung jika kau ingin bertanya tentangnya ..."
"iisshhh, aku tau ..." Junho mendesis diseberang sana .
"Lalu ?..."
"Suami ku akan menghadiri meeting dan bertemu beberapa klien dari luar negeri ,kau tau ?Aku tak menyiapkannya bekal makanan karena td pagi bangun kesiangan ,jd bisa kah kau membelikan suami ku makan siang ?..."
"APA ??..."
"YAKKHHHH !!! KNP TIBA2 BERTERIAK EOH ?..."
Jackson menjauhkan sedikit handphone itu dari telinganya karena pekikan Junho jauh lebih nyaring dari suaranya sendiri
"Anni ,maksudku wae? Knp harus aku yg membelikannya makan siang ?..."
"Lalu siapa lg ? Seulong hyung? Dia sedang menyiapkan berkas2 untk mreka meeting nanti ..."
"Dan aku sedang ada tugas mempelajari proyek yg akan kami garap diluar kota ..."
"Apa itu ada hubungannya dgn ku? . ."
"Tentu saja tidak.."
"Bagus ,kalau begitu segera belikan makanan untk Channie dan pastikan dia tdk kelaparan sampai nanti malam ,bye Jack ,aku mengandalkanmu. .."
#PIPPP
What the ???
"Heollll .. ." Jackson menatap layar hp nya tak percaya dgn perintah yg baru saja dia dpt kan
Membuatnya terkekah kesal saat menyadari bahwa di dunia ini sesuatu yg bernama karma itu benar2 ada bahkan datang dgn jarak yg sangat tipis seolah membalas apa yg baru saja Jackson lakukan terhadap Bambam ,nampaknya tuhan sedikit mengerjai Jackson ,membuatnya merasakan apa yg tengah Bambam rasakan diluar sana, hahahaha ...
.................................
......................
...........
"Uyongiiieeeeee... "
Sebuah teriakan yg menjeritkan namanya membuat namja yg tengah bermain dgn beberapa ayam peliharaan dibelakang menoleh kearah sumber suara, dan bibirnya tersenyum setelah melihat siapa sosok yg kinintengah melangkah gontai masuk kerumah.
"Ne hyung, kau baru pulang?... "
Sosok tsb adalah Taecyeon, namja yg tengah menenteng bola basket itu berjalan gontai menuju ruang makan rumah yg sudh seperti rumah kedua baginya, mengingat Uyong bukan hanya sahabat tp jg sudh dia anggap seperti adik kandung, membuat Taecyeon bebas melakukan apapun dirumah yg persis bersebelahan dgn rumahnya sendiri.
"Apa paman sedang terbang? Lalu dimana bibi?... " Tanya Taecyeon dari balik kulkas dan mencari minuman yg bisa menyegarkan tenggorokannya.
"Eum, appa sedang terbang ke Jepang dan eomma sedang di Busan... "
Org tua mreka yg berprofesi sbg pilot membuat keduanya dibesarkan dgn pengertian bahwa waktu yg mereka miliki bersama sang ayah sangatlah sedikit.
Taecyeon membawa minumannya dan memperhatikan Uyong yg kini sedang duduk dimeja makan.
"Kau ingin makan sesuatu?... "
Dan Taecyeon hanya menggeleng. "Aku ingin es krim... "
"Ku kutuk kau jd kurus kering kalau berani menyentuh susunan es krim ku Ok Taecyeon... " Uyong mendesis tak suka saat Taecyeon sudh membuka bagian freezer kulkas bagian atas yg menampakkan seberapa banyak nya es krim yg ia miliki.
Membuat Taecyeon terkekh geli melihatnya. "Ckk~ hanya satu, boleh yah ya yah... "
"Tidak bolehhhhhhh... "
"Aishhh kau benar2 terlihat seperti Jang Wooyoung... "
"Tentu, itu memang aku... "
Taecyeon mencibir dan memilih mengalah dgn mengambil air mineral, membuat Uyong tersenyum lega karena koleksi es krim nya tak akan terusik.
"Kau baik?... " kini Taecyeon bertanya tentang sesuatu yg membuat kening Uyong mengerut.
"Aku?... " Tunjuknya pd diri sendiri. "Tentu saja aku baik, memangnya knp?... "
"Ya ya ya, fisikmu memang baik, tp aku tdk yakin dgn hatimu.. "
Mata sipit Uyong semakin memicing tak mengerti.
"Maksudmu?... "
Taecyeon menghela nafas sejenak dan berjalan mendekat kearah Uyong. "Seharusnya aku yg bertanya apa maksudmu mengakhiri hubungan dgn Khunnie secara tiba2..."
#DEG!!!
Gerakan membeku Uyong terlalu kasar untk lepas dari pandangan Taecyeon, namja yg tumbuh besar bersamanya itu jelas memperhatikan bagaimana Uyong bergerak gelisah ditempat duduknya ketika Taecyeon langsung membahas hal itu secara frontal.
"Di-dia sudh mengatakannya pd mu?... "
"Dan aku tdk akan tau apapun jika dia tdk nekat menemuiku secara langsung... " Jawab Taecyeon lg tanpa ampun, melihat ekspresi Uyong saat ini membuat Taecyeon yakin bahwa ada hal besar yg disembunyikan olh sahabatnya
"Aahhh dia menemuimu, a-apa dia baik2 saja?... " Uyong bertanya namun tak sedikitpun berani menatap wajah Taecyeon, memilih untk menunduk dan membuat gerakan abstrak dgn kakinya
"Jika kehilangan fokus dgn emosi yg amat labil bisa kau kategorikan 'baik2 saja' maka kurasa dia amat sangat baik saat ini Uyongie, bahkan dlm waktu 5 menit tak terhitung sudh berapa kali dia membentakku, aahhhh kurasa kau benar2 yg terbaik dlm urusan mengacaukan hati seseorang... "
#DHUAARR!!!
Kalimat panjang dari Taecyeon membuat Uyong mengangkat wajah dan menatap namja itu dgn matanya yg memerah.
"Oh ayolahhhh~" Satu kelemahan terbesar Taecyeon adalah tak bisa melihat org2 terdekatnya meneteskan airmata ."Jangan pasang ekspresi seperti itu Uyongie ,aku tak suka... " Taecyeon mengambil posisi duduk disamping Uyong dan mengusap pundak namja itu dgn lembut ."Apa yg sebenernya kau sembunyikan ,eum ? Jgn membohongiku karena feeling ku tak akan pernah salah tentangmu .. "
Bukan bualan ,faktanya sejak bertemu Nickhun td ntah mengapa perasaan Taecyeon tak menentu ,seperti menebak kalau Uyong menyembunyikan rahasia besar dibalik keinginannya untk mengakhiri hubungan mereka, namun Taecyeon jg tau apa pun penyebabnya yg jelas perasaan yg memudar bukanlah alasan yg membuat Uyong harus mengakhiri semuanya, karena bagaimana mata Uyong bereaksi saat ini sudh menjelaskan bahwa dia masih sangat mencintai namja tampan berdarah Thailand itu .
"Hyungg ....".
"Ya , aku disini...." Taecyeon masih mengusap pundak Uyong saat airmata namja mungil itu akhirnya tumpah.
"Hyuunngggggggg hikkkzzz. .." Dan hal paling Taecyeon benci akhirnya terjadi ,airmata Uyong membuat hati Taecyeon terasa di remas sakit ,membuatnya merasa gagal menjadi sahabat sekaligus kakak yg baik untk Uyong
Tak ada yg bisa Taecyeon lakukan selain membawa Uyong kedalam pelukannya ,ntah sudh berapa lama Taecyeon tak memeluk namja itu yg jelas sejak dia resmi menjadi kekasih Nickhun ,karena seperti yg Taecyeon tau selama ini Nickhun selalu menjaga Uyong dgn baik ,tak skalipun membuatnya bersedih hingga Taecyeon tak harus bersusah payah lg mengkhawatikannya .
Namun untk kali ini karena Nickhun pula sahabat mungilnya itu meneteskan airmata ,dan kabar buruknya Taecyeon tak bisa menebak alasan apapun yg membuat hubungan itu harus berakhir .
"Uljimmaaa ..." Taecyeon mencium pucuk kepala Uyong dan terus mengusap pundaknya untk memberikan kekuatan ."Hyung disini ,uljimmaaa . ."
Melihat Uyong menangispun Taecyeon sudh lupa kapan terakhir kalinya ,aahhh mungkin saat dulu mreka masih duduk disekolah dasar, dimana ada suatu hal yg membuat kedua org tua Uyong terus bertengkar hingga mengganggu ketenangan sang anak yg disinyalir adanya gangguan org ketiga membuat keretakan dlm rumah tangga itu, dan disaat itu pula Taecyeon selalu membawa Uyong kerumahnya ataupun kerumah Junho untk sekedar menghibur sang sahabat agar tdk terpengaruh olh konflik org tuanya .
"Aku takut hyung hikkzzzzz ...Aku takut Khunnie akan membencikuuuu~"
Sakit ,rasanya sangat sakit mengetahui Uyong yg takut dibenci olh Nickhun padahal dia sendiri yg memilih mengakhiri hubungan mereka .
"Anni ,Khunnie tdk akan membencimu ,jd bisa ceritakan padaku apa yg sebenarnya terjadi ,eum ?..." Taecyeon menangkup wajah Uyong dan menghapus airmatanya yg mengalir
"Apa Khunnie dari melakukan sesuatu yg buruk padamu ?..."
"..........." Uyong menggeleng.
"Dari menyakiti atau berlaku kasar padamu ?..."
"..........." Uyong kembali menggeleng .
"Eemhhhhh ..." Taecyeon nampak berfikir sejenak ."Atau dia selingkuh darimu ?..."
"Tentu tidak ..."
Baiklah, Taecyeon bisa bernafas sedikit lega. "Kalau begitu knp? Apa yg salah dari hubungan kalian ?..."
Uyong menatap takut pd Taecyeon ,namun disaat yg bersamaan namja yg sudh seperti saudaranya itu memberikan kenyamanan yg sama seperti saat mereka kecil dlu hingga mau tak mau Uyong refleks mempercayakan semua rahasianya .
"Aku takut saat dia membicarakan sebuah pernikahan ..."
#DEG !!!
Taecyeon memejamkan mata karena dugaannya benar ,pernikahan, menjadi alasan knp Uyong bersikap seperti ini .
"Tapi knp ?Bukankah semua org menginginkan pernikahan sbg akhir dari jalinan Cinta mereka ? Khunnie adalah lelaki gentle yg tak akan pernah mempermainkan perasaan seseorang Uyongie ,bahkan dia memintamu untk menikah dgn nya lebih dahulu dari pd aku mengatakan hal yg sama pd Minjunnie ..."
Taecyeon menangkap raut ketakutan diwajah Uyong .
"Ti-tidak mau hyung hikkzzz, a-aku tdk mauu ..."
Kening Taecyeon kembali bertaut. "Kau tak mau menikah dgn nya? ..."
"..............."
"Apa itu artinya slama ini kau hanya mempermainkan nya ? .."
".............."
"Kau tak benar2 mencintainya? ..."
"Aku mencintainya hyung, sangat mencintainya ..."
"Lalu knp?. .." Taecyeon nyaris tak bisa mengontrol emosinya ,namun wajah ketakutan Uyong kembali menyadarkannya .
"A-aku hanya takut ,takut jika nanti dia meninggalkanku seperti dulu appa meninggalkan eomma ..."
#DHUAARRR !!!
Feeling Taecyeon tak pernah meleset ,apa yg dia khawatirkan benar2 terjadi ,trauma dimasa kecil karena sering menyaksikan pertengkaran kedua orang tua nya membuat Uyong takut terhadap sesuatu yg bernama pernikahan .
"Uyongie dengarkan aku ..." Taecyeon membawa Uyong untk menatap matanya ."Sejak kecil aku, kau dan Nuneo slalu berjanji untk saling menjaga ,bahkan kita berfikir untk terus hidup bertiga tanpa ada org lain didalamnya ,namun semakin lama pola pandangan itu berubah ,kita punya jalan hidup masing2, bagaimana sulitnya aku melepaskan Nuneo pd Chansung dan bagaimana beratnya aku mempercayakan dirimu pd Khunnie ,itu semua bukan tanpa alasan ,tp karena aku yakin mereka berdua bisa menjaga kalian lebih dari aku menjaga kau dan Nuneo sejak kecil ..." Taecyeon berusaha bicara selembut mungkin agar Uyong bisa mengerti maksudnya .
"Dan hasilnya ? Chansung tak pernah mengecewakanku ,melihat bagaimana dia berjuang untk Nuneo membuat aku yakin bahwa m
Comments