Sequel Chapter 39

Vicious circle ( SEQUEL)
Please Subscribe to read the full chapter

No edit, jd maaf kalau banyak typo.

…………………………………………

………………………………

………………

"Jadi, harus darimana aku memulai pertanyaan?... "

Sosok tinggi jangkung berkulit putih dgn wajah menyerupai pangeran Thailand tengah duduk d singgasana kamarnya, pertanyaan itu meluncur begitu saja saat sang pujaan hati, Jang Wooyoung baru keluar dri kamar mandi. 

Kejadian beberapa hari ini cukup melelahkan, atau mungkin lebih tepatnya Nichkhun selalu merasa kelelahan karena perusahaan yg baru d rintisnya belum bisa berdiri seimbang ditengah ketatnya persaingan dunia, bahkan dlm tubuh perusahaan itu sendiri sudh di gerogoti tikus2 nakal yg luar biasa menyebabkan banyak kerugian. 

Lalu hari ini, saat mereka tengah melakukan penyidikan d kantor polisi, Nichkhun menemukan fakta jika Uyong memiliki bukti yg jujur saja membuatnya pening bukan main, darimana Uyong mendapatkan semua rekaman itu? Bukankah sejak kemarin namja polos ini selalu bersamanya? 

Sedangkan Uyong sedikit berjengit kaget saat baru menyelesaikan acara mandinya langsung di suguhi pertanyaan yg amat ia takutkan, sejak td ia membiarkan Nichkhun mandi terlebih dahulu berharap agar sang suami jg terlelap mendahului nya, tp siapa sangka kini Nickhun duduk dgn begitu elegan d sofa seolah memang tengah menunggunya. 

"Uyongie... "

Uyong menghela nafas ketika Nickhun menatapnya tak sabar.   "Apa yg ingin kau tanyakan?... " sambil tersenyum ia terlampau santai mengolah emosi menggumpal d kepala sang suami. 

Dgn langkah berani namja itu sama sekali tak merasa terintimidasi meski sejak td Nichkhun sudh menampakkan raut wajah tak bersahabat, menuntut penjelasan atas hal2 yg menurutnya tak masuk logika terjadi beberapa hari ini, terlebih lg ia mulai memikirkan jika mini recorder yg Uyong berikan dikantor polisi td jelas memiliki logo khusus yg berarti benda itu td bisa d miliki sembarangan org. 

Benarkah ada campur tangan kakek Jang dlm masalah ini seperti yg Jaebum katakan?

Tp Nichkhun sendiri tau jika logo yg terbentuk d mini recorder itu adalah logo kepolisan Korea, bukan logo FBI. 

Disisi lain dgn senyum manjanya kini Uyong duduk d pangkuan Nichkhun, aksi nekatnya jelas sangat kontras dgn raut wajah tegang sang suami.  "Kau akan cepat keriput jika terus seperti ini?... " ia mengusap kening Nichkhun yg masih tersulam masam. 

"Katakan yg tdk aku ketahui... " Memilih mengabaikan demi mempertahankan sikap dinginnya demi mendapat penjelasan, namun Uyong yg justru memeluk dan menyandarkan diri d ceruk lehernya

Nickhun merasa namja itu tak terganggu dgn gertakannya. 

"Kau sudh tau semuanya, aku dan Jaebum sudh menjelaskan itu d kantor polisi... " Uyong masih sibuk menghirup aroma maskulin yg menguar dri ceruk leher Nickhun. 

Hingga akhirnya namja itu mendorong tubuh mereka untk memberi sedikit jarak.  "Apa benar kakek Jang mengetahui kasus ini? Bukannya beliau sudh menenangkan diri di Busan?.. " alis Nichkhun menukik memperhatikan setiap perubahan gerak gerik Uyong.  "Apa kau melibatkan dirimu dlm memecehkan kasus seperti dulu?... "

Ini dia, sejauh apapun Uyong menghindar pd dasarnya Nickhun akan tetap mencium tingkah lakunya, ia benci saat sudh terpijok menghindar atau berbohong jelas bukan lagi pilihan yg tepat. 

"Yg penting semuanya bisa selesai dgn cepat, dan aku dlm keadaan baik2 saja... "

Jawaban itu membuat Nickhun menghembuskan nafas kasar.  "Itu artinya kau mengakui jika memang terlibat...". ia mengernyitkan dahi.  "Tp aku yakin kau tak sendirian, siapa yg berada d belakangmu?..."

Mata Uyong berputar cepat untk menghindari pertanyaan Nichkhun, namun belum sempat ia menghindari Nickhun sudh mencengkram pinggangnya dgn erat.  "Kau ingin mengatakan sendiri atau aku yg menebak?... "

Uyong tergagap, dan Nichkhun suka itu, dgn senyum miringnya ia kembali membawa Uyong k dlm pelukannya.  "Bahkan luka operasimu belum sembuh sempurna dan kau sudh melibatkan diri dlm bahaya... "

Tangan Nickhun masuk k dlm bathrobe yg Uyong kenakan untk menyentuh luka parut yg menghiasi bagian perut bawah sang kekasih. 

Tidak banyak yg tau jika setelah menikah kemarin Uyong menjalani operasi pencangkokan rahim.

Alasannya hanya 1, Thailand yg dikenal dgn tekhnologi gilanya tentang kesetaraan gender membuat negara itu bisa memberi solusi untk pasangan gay agar bisa memiliki anak. 

Yaitu dgn menanam rahim cangkok pd pihak bottom, awalnya Nickhun bersikeras menolak hal itu, namun Uyong sendiri yg meyakinkan jika ingin memiliki anak dri Nickhun berusaha mencari alasan untk membujuk agar sang suami menyetujui. 

Lalu setelah melalui proses perdebatan yg panjang akhirnya Nickhun mengizinkan, membutuhkan waktu yg cukup lama akhrinya Uyong bisa menyesuaikan diri dgn rahim baru ditubuhnya, dan hal itu jg mempengaruhi sedikit banyak perubahan hormon lelaki mungil itu. 

"Aku tak apa2 sungguh... " Uyong berusaha menghentikan kekhawatiran Nickhun, ia sekali lg menciumi leher sang suami seraya mengusap pundaknya yg tegang.

"Aku tau kau tak apa2, tp aku mengkhawatirkan org yg bekerja dibelakangmu... " Sekali lg Nichkhun menjauhkan Uyong dri pelukannya. "Aku jg harus berterimakasih dgn itu... "

Nichkhun menjabat ketua OSIS saat masih SHS, maka dri itu Uyong tak pernah meragukan kemampuan otaknya, lalu dgn kasus yg saat ini baru saja mereka hadapi Uyong sangat yakin jika sang suami bisa mengetahui hal ini begitu cepat. 

"Aku yakin dia jg baik2 saja.. " Uyong tak ingin sang suami berfikir terlalu jauh. 

"Benarkah?... " 

Uyong mengangguk pasti. "Aku yakin dia takkan ceroboh membuat dirinya terluka.. "

"Haruskah aku memastikannya secara langsung pd Jaebum?... "

"Silahkan, karena jika terjadi sesuatu pd Jackson sudah pasti sejak malam kemarin dia--------"

#DEG. !!!

Kemudian kalimat Uyong menggantung.

Apa yg baru saja dia katakan? Namja itu menatap mata Nichkhun seperti pencuri yg tertangkap basah. 

Melihat wajah Uyong yg berubah pucat ditengah kalimatnya yg menggantung, ntah mengapa membuat Nichkhun ingin terbahak, bukankah jebakannya berhasil? 

"I-itu.... "

Dgn sumringahnya ia memperhatikan Uyong yg kini nampak mencari alasan untk diperdebatkan.  "Apa artinya tebakan ku benar?... " Senyum yg sejak td ia tahan akhirnya terkembang.  "Sudh ku duga, tak ada partner yg bisa melakukan hal dgn resiko sebesar ini kecuali org yg sudh berpengalaman..." Nichkhun mengangkat dagu Uyong agar mreka bertatapan.  "Dan jika melihat dri latar belakangmu yg suka melibatkan diri dlm hal2 berbahaya, maka nama Jackson menduduki posisi sbg kandidat teratas sbg kolega mu... "

Kalah telak. 

Uyong berdecih malas saat Nichkhun memasang wajah puasnya.  "Kata2mu membuat aku dan Jackson terlihat seperti pebisnis ulung... " Cibirnya merasa tak berguna melarikan diri dri pembahasan ini. 

Detik selanjutnya wajah Nichkhun kembali menampakkan keseriusan.  "Tp yg membuatku penasaran adalah bagaimana mungkin Jackson sanggup menyamar sbg perempuan?... " Nickhun mengerutkan alis tak percaya.  "Bagaimana bisa body seperti itu bisa mengelabui org lain?... "

"Dia sudh banyak kehilangan berat badan Khunnie, jd menyamar sbg perempuan tentu bukan hal yg sulit untuknya... "

Tapi Nichkhun tetap tak habis fikir, Jackson ya tetap saja Jackson, membayangkannya dlm bentuk perempuan saja sudh berhasil membuat Nichkhun merinding. 

"Lalu Jaebum?... "  Terlalu banyak hal yg membuat Nickhun penasaran. 

"Aku yakin kemarin malam Jackson pasti ketahuan olh Jaebum makanya mereka bedua menghilang ,dan td siang jg Jaebum dtng terlambat ,jika tebakanku benar pasti ia sehabis mengantar Jackson ke bandara... "

"Nah itu maksud ku... " Ujar Nickhun antusias.  "Jackson seharusnya sudh terbang ke Cina, lalu saat ia memutuskan untk mengatasi kasus ini berarti ia sudh mengorbankan waktunya, haaahhh aku merasa sangat bersalah tentang itu... "

Uyong menangkup kedua pipi Nichkhun.  "Naluri Jackson tetaplah seorang detektif, jd melakukan hal2 seperti ini tdk akan membuatnya merasa terbebani percayalah... "

"Haahhh... Tetap saja aku harus menemui Jaebum untk berterimakasih..."

Kali ini Uyong tak menghalangi, berterimakasih bukanlah hal yg salah meski kedua sahabatnya itu pasti melakukan sesuatu secara profesional tanpa mengharap apapun, tp jika hal itu bisa membuat Nichkhun tdk terbebani, maka Uyong akan membiarkannya. 

"Jadi, kau harus d hukum karna kelakuanmu... "

Belum sempat bertanya Nichkhun sudh mengangkat koala tubuh Uyong dan membawanya menuju ranjang besar mreka. 

#BRUGHHH

Sang dominan tampan sdh memastikan jika membanting tubuh Uyong d atas kasur empuk tdk akan menimbulkan rasa sakit, dan sebelum namja itu bisa mencerna apa yg terjadi Nichkhun sudh merangkak diatas tubuhnya dan menahan pinggang Uyong. 

"Khu-Khunnieee... " Uyong ternganga, gerak refleks Nickhun yg sudh berada d atas tubuhnya membuat namja itu panik.  "A-apa yg kau lakukan?... "

"Menurutmu apa?... " 

Keadaan Uyong hanya mengenakan bathrobe sehabis mandii membuat kerja Nichkhun lebih mudah, cukup dgn melepas simpul tali yg melingkar di pinggangnya maka dgn sekali kebas ia bisa menyingkap handuk penghalang itu hingga memamerkan paha mulus sang kekasih. 

"Oh no Khunnie, jgn main2... ". Uyong memperingatkan dgn penuh waspada karena saat ini tangan Nichkhun sudh gencar menggerayangi pahanya.  "Minggir, aku bisa masuk angin jika tdk ganti baju... " 

"Tdk akan masuk angin sayang, ada aku disini untk menghangatkan mu... "  Nichkhun tersenyum simpul saat melihat Uyong mulai gelisah dibawahnya. 

Jika tangannya dibawah sana sedang memberi sengatan2 kecil dgn gerakan berputar semakin menuju ke pusat keintiman Uyong, maka kini bibirnya mulai menarget bibir namja itu dgn buas.

Tak membiarkan kata protes terus keluar dri sang kekasih. 

"Eummpphh... Khunnie hentikan... "Setelah berhasil keluar dri ciuman panas Nichkhun, Uyong kembali berusaha menyadarkan suami dgn aksinya. 

"Wae? Aku yakin milikmu akan terasa ngilu jika tak diselesaikan... " Mata nakal Nichkhun kini melirik kearah bagian selangkangan Uyong yg sudh nampak mengeras. 

"Bukan milik ku, tp milik mu... " Gesekan dibawah sana membuat Uyong sadar jika sang suami jg sudh mengalami kontraksi yg cukup keras. 

Nichkhun terkekeh.  "Hanya meliriknya? Tak berniat menyentuh?... " Nichkhun mengambil tangan Uyong dan membawa menuju selangkangan, namun si mungil lebih dulu menepis tangannya.  "Ini akan terasa ngilu jika tdk d selesaikan baby, mengertilah.. " berusaha memohon dgn wajah memelas mungkin. 

"A-aku baru selesai mandi dan keramas Khunnie, maka ku mohon kau jg harus mengerti... " ia berusaha mencari alibi untk bisa menghalau tindakan mesum sang suami. 

"Kali ini saja, ku mohon... "  setelahnya Nichkhun tak mengindahkan lg racauan Uyong, ia kembali mencium bibir itu dgn ganas dan tangannya jg sudh berani menangkup kejantanan Uyong hingga membuat tubuh itu bergetar kaget. 

"Tidak... Tidak.. Ku mohon hentikan... " Uyong menjerit histeris hingga membuat Nichkhun tersadar akan tindakannya, dan semua kegiatannya kembali ke alam sadar saat mendapati Uyong yg kini tengah memejamkan mata dibawahnya dgn tangan yg mengepal dan nafas terengah.

"Jangan... Ku mohon jangan... "  Namja itu masih meracau. 

"Sayang, heiiii Uyongie... " Nichkhun menepuk pipi Uyong agar namja itu mau membuka mata. 

Namu sial, Uyong tetap dgn rasa gugup dan takutnya hingga sedikitpun tak berniat membuka mata sekedar untk menyadari jika sang suami sudh tersadar dri libidonya. 

"Uyongieee... "

"Tidak, jangan Khunnie hikkzzzz... "

#BRAKKKKKKK.  !!!

Detik selanjutnya Nichkhun menggulingkan diri kesamping, menutup kembali bathrobe Uyong dan menarik tubuh gemeter itu untk tersimpan dlm pelukannya. 

"Maafkan aku, maafkan aku sayang... " Nichkhun menciumi pucuk kepala Uyong sementara tangan2 besarnya terus memeluk dan memberi usapan hangat demi menenangkan namja itu. "Mianheee... Maafkan aku... "

Sementara yg dipeluk tetap Setia memejamkan mata dgn tubuh yg gemetaran, ada sebuah rahasia besar yg tersembunyi rapi dlm pernikahan mereka. 

Percayakah kalian jika selama 7 bulan lebih menikah tp Nichkhun belum pernah menyetubuhi Uyong? 

Itu lah fakta kelamnya, 7 bulan mereka sudh resmi menikah tp Uyong akan selalu dilanda kepanikan seperti ini setiap kali Nichkhun berniat menyentuhnya dgn intim. 

Tubuh itu akan bereaksi menolak.

Mungkin libido Uyong bisa terangsang, tp tdk dgn tubuh nya, ia akan bergetar seperti org ketakutan dan akan meracau tak bisa mengendalikan diri, Nichkhun sudh brusaha mencari dokter terbaik di Seoul untk menyembuhkan sang kekasih hati namun nihil. 

Uyong tdk memiliki kelainan, hanya saja trauma dimasa lalu tentang kegagalan org tuanya berumah tangga membuat namja itu takut untk menyentuh sesuatu yg bernama hubungan intim dlm pernikahan, awalnya Uyong meminta untk pencangkokan rahim dgn harapan agar dirinya bisa sembuh dri trauma itu. 

Tapi Nichkhun masih harus bersabar, fakta mengatakan setelah beberapa bulan dri operasi penanaman rahim buatan nyatanya Uyong masih belum bisa disentuh. 

"Tenanglah, aku tdk akan melakukan apa2...." Nickhun selalu mencoba peruntungan dgn menggoda dan memancing Uyong disetiap kesempatan yg mereka miliki. 

Namun trauma dan penolakan itu terlalu nyata, jika keintiman itu sudh satu tingkat diatas saling cium dan melumat, maka tubuh Uyong akan bereaksi dgn sendirinya seperti bergetar ketakutan persis dgn apa yg terjadi saat ini. 

Nichkhun sendiri tak tau harus menyalahkan siapa, dia hanya bisa bersabar dan melakukan semuanya secara perlahan, karena diawal menikah dulu bahkan untuk dipeluk atau dicium pun Uyong tak mau, setidaknya sudh ada kemajuan signifikan sampai detik ini. 

"Hei sayang, lihat aku... "Nickhun menangkup kedua pipi Uyong.  "Jangan takut, buka matamu... " Berusaha meyakinkan sang kekasih agar mau menatapnya dan mengendalikan ketakutan itu. 

Namun Uyong tetap lah Uyong, ketakutan itu tak dibuat2, ia akan lupa cara mengendalikan diri jika sudh memasuki fase nya.

Menyadari jika yg ia lakukan hanya akan berakhir sia2, Nichkhun melepas pelukannya, meletakkan kepala Uyong pd bantal yg empuk dan selanjutnya membuka baju tidur yg ia pakai. 

"Maafkan keegoisanku sayang... " Nichkhun memberi ciuman sekilas pd kening Uyong, ia melepas bathrobe sang kekasih hingga membuat namja itu semakin bergetar ketakutan, namun yg selanjutnya terjadi ia justru memakaikan baju tidurnya sendiri pd tubuh namja mungil itu dan membuat dirinya bugil. 

"Sepertinya aku harus mandi lg, tidurlah, aku akan segera kembali... " 

Setelah membenarkan letak selimut Uyong, namja berwajah tampan itu segera menuju kamar mandi dan mengunci diri didalamnya .

Menyisakan isakan pilu pd sosok yg masih terbaring diatas ranjang.  "Maafkan aku Khunnie, maafkan aku... "

Uyong terisak, jujur ia mengutuk dirinya sendiri dgn semua keanehan yg bersarang d fikirannya, waktu pernikahan mereka bukanlah sebentar, tp ia sama skali belum memberi kebahagiaan yg utuh untk sang suami.

Lalu bagaimana jika suatu hari nanti Nichkhun akan meninggalkannya dan melampiaskan hasrat itu pd org lain? 

Sanggupkah ia kehilangan Nichkhun? 

"Maafkan aku hikkzzz... Maafkan aku... " ia menggulung dirinya dibalik selimut, meratapi nasib pernikahan mereka 

…………………………………………

……………………………

…………………

Seorang namja dgn mata sipit dan aura dingin tengah duduk di ruang kelas ditengah jam istirahat.

Lee Junho, ia terlihat tak bersemangat karena sejujurnya setelah ini mereka kembali ada kelas praktek, dan seluruh dosen di universitas sudh tau jika Junho paling anti dgn praktikum. 

"Kita satu kelompok lagi kali ini Junho-ahh.. " Tiba2 ada suara yg mengganggu lamunannya. 

Dan itu adalah Heechul, memang kali ini mereka berada dlm 1 kelompok, tp knp harus dgn namja ini

Junho tak ada masalah apapun dgn nya, hanya saja sosok ini terlalu berisik, bahkan melebihi Taecyeon, dan sialnya hanya namja ini pula teman terdekatnya selama kuliah disini. 

"Kajja, kita harus membeli beberapa alat... " Kim Heechul terkenal dgn sikap menyebalkannya kini sudh mengait tangan Junho dan memaksanya untk pergi ke toko alat2 kesehatan. 

Dan Junho selalu membiarkan hal itu terjadi.

……………………………………

"Jadi tuan, yg manakah yg akan anda beli?... "

Nada kesal langsung menyapa indera pendengaran mereka ketika pertama kali masuk k toko alat kesehatan. 

"Mwoya??... " Refleks Heechul ketika merasa terkejut. 

Namun Junho mengedarkan pandangannya karena yakin jika kalimat bernada kesal itu bukan ditujukan untk mereka, bukankah mereka bahkan baru mendorong pintu masuk?

Sampai mata sipitnya melihat di dekat mereka ada sosok anak perempuan berbadan gembul sedang kebingungan, dan suara bentakan barusan terdengar dri belakang yeoja itu, seorang pegawai toko yg sudh menampakkan raut wajah yg sulit ditebak. 

Junho yakin, pasti anak ini yg td ditanya olh pegawai toko. 

"Ayolah nona muda, ada banyak pembeli lain yg harus dilayani, jgn membuang2 waktu saya jika anda belum menentukan pilihan.. ".  Raut wajah itu masam.

Namun detik selanjutnya ia menghadap kearah Junho dan Heechul yg baru saja masuk, ajaibnya ekspresi itu langsung berubah ramah. 

"Wae? Kau terlihat kesal?... " Ujar Heechul pd pegawai toko yg langsung ditanggapi dgn anggukan antusias.  "Ckk~ apa dia mahasiswa kedokteran? Knp bentuknya seperti itu?.. "

Body shaming, salah 1 hal yg paling d benci Junho, apalagi kini Heechul terlihat sedang terkikik bersama pegawai toko dan mulai mencari apa yg mereka perlukan, mengabaikan perasaan terluka dri sang yeoja yg masih mematung ditempatnya. 

Junho dgn mata sipitnya kini memperhatikan yeoja itu sambil berusaha menyapa.   "Kau dari kelas mana?... " 

Meski raut wajahnya dinilai cukup dingin dan tak bersahabat, namun Junho setidaknya lebih memiliki perasaan dibanding yg lain.

Hingga yeoja itu nampak tersentak dan melirik ke kiri dan ke kanan. 

"Hey, aku bicara dgn mu... " Kali ini Junho sedikit mengangkat bibirnya untk tersenyum ,mata sipit itu nyaris menghilang dan membuat si yeoja melongo tak percaya. 

Siapa yg tak mengenal Lee Junho, sosok yg dlm beberapa kesempatan sering diantar langsung olh Hwang Chansung yg diketahui sebagai putra tunggal dri keluarga Hwang, dan ia jg dikenal sbg kakak angkat dri namja tampan itu, lalu hal tsb memberi keistimewaan tersendiri bagi Junho hingga tak ada 1 pun yg berani mempersulitnya. 

"Emhhh a-aku... "

"Jgn takut, aku Junho, siapa namamu?.. " Lagi, namja konglomerat itu mengulurkan tangan untk mengajak berkenalan.  "Jika berada disini pasti kau mahasiswa kedokteran, aku dari kelas A, apa kau-----"

"I-iya benar, aku dri kelas B... " Junho mengangguk pantas saja dia tdk pernah melihat anak ini.   "Nama ku Kim Pil Suk... " dgn sedikit gugup yeoja itu menerima jabatan tangan Junho. 

Keluarga Hwang terkenal dgn kekayaannya, dan biasanya pula org yg hidup dlm ruang lingkup kemewahan akan terbiasa dgn sikap angkuh,setidaknya itu yg Pil Suk yakini selama ini.

Namun Junho sendiri tak ingin menegakkan stigma itu, alhasil ia berusaha sebaik mungkin untk menyesuaikan diri untk membaur dgn sekitar tanpa memperdulikan status. 

"Kau mencari apa? Mungkin aku bisa membantu... "

"Yakkhhhh Lee Junho... " Beru saja Junho berniat mengajak yeoja itu mencari barang yg d butuhkan, tiba2 suara cempreng Heechul kembali terdengar memekakkan telinga.  "Eoh wae? Apa kau mengenal buntalan ini?... "

"Demi tuhan mulutmu Kim Heechul... " Junho mendesis, knp laki2 ini kadang mulutnya begitu tajam?.  "Namanya Pil Suk, jgn memanggilnya sembarangan... " 

Kini sang pegawai toko kesehatan ikut mendekat kearah mereka.  "Hei nona, kau jd nya mau belanja atau hanya melihat2 saja?... " Kemudian berbalik kearah Junho.  "Tuan muda Junho------"

"Cukup panggil Junho, aku bukan tuan mudamu... " Satu lg jenis manusia yg d benci Junho adalah penjilat, dan sangat jelas tertera di kening org ini jika ia hanya menghormati Junho karna kastanya.  "Kajja kita cari keperluan praktek... "

Heechul dan pegawai toko dibuat menganga tak percaya saat Junho mendorong tubuh yeoja gemuk bernama pil suk itu untk mencari alat2 praktikum. 

"Wa-wae Junho-ahh, kenapa kau mengajaknya?... " Tanya Heechul heran sembari menyamakan langkah menyusul mereka. 

"Kita berada d fakultas yg sama meski berbeda kelas, apa menurutmu keperluan praktikum kita berbeda?... Aahhh itu gelas ukur nya, kau jg harus membeli itu... " Junho terlihat antusias ketika ia melihat barang yg mungkin saja mereka perlukan. Mengabaikan Heechul dgn wajah bodohnya dibelakang sana. 

"Skrng bahkan banyak mahasiswa yg tdk tau tentang apa2 saja yg mereka butuhkan untk praktikum dan mengganggu mahasiswa lain dari kalangan tinggi, seperti aku seharunya menerapkan aturan VIP tentang konsumen mana saja yg bisa masuk atau tidak?... "

Kali ini kening heechul mengerti saat mendengar kalimat penjaga toko, menerapkan aturan VIP? Oh ayolah, rasanya itu sedikit berlebihan.

Mata Heechul menatap lurus kearah Junho yg terlihat sedang mengakrabkan diri dgn Pil Suk, dan ia pun berlari mendekat tanpa menghiraukan celotehan sang penjaga toko. 

"Sudh cukup, ada lg tambahan?... " Ujar Junho sambil melirik belanjaannya dan Pil Suk. 

"Junho-ahh aku mau ini... " Heechul kemudian meletakkan beberapa perlatan praktikum lainnya, gelas kaca ukur, pinset dll. 

Namun baru saja Junho mengendalikan emosinya kini kekacauan lain muncul didepan mereka. 

"Aku jg mau itu... " Sosok lain terlihat, dan diketahui namja itu bernama Siwon.

Siapa yg tak kenal keluarga Choi, org kaya yg selalu mendeklarasikan dirinya sbg sosok yg harus d hormati karena kekayaan keluarganya, sangat menggelikan.

Lalu yg menyebalkannya lg org ini selalu berusaha mencari masalah dgn Junho dan teman2nya. 

Junho berusaha tetap tenang, dia memasang senyum terbaik berharap agar dua org kasir dihadapannya ini segera menyelesaikan struk mereka. 

"Maaf tuan... ". sang pelayan menanggapi.  "Kami hanya memiliki sisa 3 buah gelas ukur yg seperti ini.. "

Heechul, Junho dan jg Pil Suk melirik sejenak pd raut masam yg dipasang Siwon, hanya ini yg tersisa? Bagus, itu artinya namja konglomerat itu tak bisa mengikuti praktek hari ini. 

Junho tersenyum miring, salah satu kasir terlihat profesional karena 3 org yg sudh berdiri untuk membayar di hadapan mereka ini sudh terlebih dahulu memilih benda itu. 

Namun bukan Siwon namanya jika ia tak bisa mendapatkan apa yg ia mau.  "Jam praktikum kurang dri 30 menit dari sekarang, jd ku rasa perempuan gemuk ini bisa mencari ditempat lain karena dia berbeda kelas dgn kami... "

Junho memejamkan mata sambil memijat pelipis, seperti sudh menduga jika Siwon takkan meninggalkan suatu tempat tanpa keributan. Dan karena ia satu kelas bersama Junho & Heechul maka sasarannya tentu saja Pil Suk. 

"Dia sudh memilih gelas ukur ini lebih dulu bersama kami, jd ia berhak memilikinya... " Heechul buka suara, sejujurnya ia tak mengenal Pil Suk tp ia mengenal cukup baik sosok Siwon yg ntah mengapa sangat menyebalkan menurutnya.  "Cepat hitung berapa total semuanya... " Perintah nya pd sang kasir. 

"Tunggu dulu ..." Seperti dugaan mereka Siwon takkan melepaskan semudah itu, kini ia menatap tajam kearah Pil Suk, membuat yeoja yg tdk percaya diri itu semakin menciut.  "Semua membutuhkan gelas ukur untk praktikum, jd siapapun yg menawar benda oru dgn harga paling mahal maka dia yg akan mendapatkannya... "

Kening Junho mengerut tak suka, terlebih lg saat Pil Suk terlihat sangat takut of Siwon.  "Baiklah kalau begitu aku buka harga---------"

"Tidak... " Siwon menghalangi dgn cepat "Aku akan melakukan tawar menawar dgn yeoja gemuk itu, bukan dgn mu Junho... " Menyadari nama Hwang menjadi bayang2 Junho maka jelas ia tau pasti jika namja itu pasti tak sungkan untk menawarkan harga mahal. 

"Eemhh tapi tuan----" Kini pelayan yg td sempat menghina Pil Suk mulai angkat suara.

Fia melirik kearah wanita gemuk itu sinis, namum tentu tak bisa melakukan apa2 mengingat ada Junho d sebelahnya.

Knp wanita ini terus saja menciptakan masalah ? Lagi pula sbg pengusaha ia jelas tergiur dgn keuntungan lebih, namun jika ia mengikuti permainan Siwon maka nama baik toko ny akan terganggu. 

"Bagaimana? Aku terlalu sibuk untk mencari gelas ukur ke toko lain, jd nona berapa tawaranmu?... "

Junho melirik Pil Suk, yeoja yg baru dikenalnya beberapa menit yg lalu kini sudh berubah pucat pasi, melawan Siwon bagaikan langit dan bumi, terlalu jauh dan lagi pula jelas ia takkan mampu. 

"A-aku harus bagaimana?... " Bisik yeoja itu takut.

Dan Junho sudh amat muak dgn hal2 yg mempertontonkan kekuasaan dgn latar belakang kekayaan seperti ini, tak bisakah mereka bersaing dgn otak masing2?

"Berikan saja padanya, a-aku akan mencari di toko lain... " Pil Suk mencoba peruntungan dgn menghindari konflik yg jelas takkan membuat dia sbg pemenang. 

Tp Junho mncekal tangannya, ia membisikkan sebuah kalimat ditelinga Pil Suk hinggamembuat mata yeoja itu melotot.  "Mwoooo? Ti-tidak mungkin, darimana aku------"

Tp Junho mengedipkan matanya memberi kode agar yeoja itu mengikuti kata2nya. 

Pil Suk mulai ragu, tp melihat bagaimana tangan Junho saat ini melingkar dipundaknya seoalh memberi perlindungan akhrinya yeoja itu memiliki keberanian. 

"A-aku akan membelinya 500.000 won... "

"Mwooooo??... " Suara teriakan itu berasal beri Heechul yg berdiri dibelakang mereka, kini namja itu nampak terkejut dan berbalik k arah Junho.  "Junho-ahh, knp harga gelas ukur jd begitu mahal?... " Dgn lebaynya Heechul tak mengerti dgn rencana Junho. "Lagi pula nona Pil Suk memangnya kau ada uang senilai itu?..." Wajah bodoh Heechul kadang membuat tangan Junho gatal untk melayangkan tinju. 

Tp tak berpengaruh banyak karena Siwon tetap menganggapnya remeh.  "Sepertinya kau memiliki cukup banyak uang... " ia melirik Pil Suk dari aas sampai bawah. 

"Ya, aku menawar 500.000 won.. "

Karyawan toko masing2 menatapnya tak percaya, bagaimana mungkin benda yg hanya seharga 25.000 won bisa ditawar dgn harga 500.000 won? 

Tapi Siwon dgn harga diri setinggi gunung di pundaknya takkan membiarkan harga dirinya runtuh. 

Dgn angkuh ia berkata.  "Aku akan membelinya dgn harga 1 jt won... "

Kali ini semua tersentak, menatap tak percaya pd Siwon yg memasang wajah puas seolah2 ia berhasil membungkam semua org dgn kekayaan yg ia miliki.

Mungkin semua akan menatapnya kagum, kecuali Junho.

Namja itu nampaknya sudh memprediksi hal ini akan terjadi, dgn melepas tangannya yg tersilang d dpn dada ia mendorong gelas ukur itu kearah kasir dgn tersenyum remeh sebelum berkata.

"Noona, anda bisa menjual gelas ukur pd namja bodoh ini, 1 jt won untuk sebuah gelas ukur sama sekali tak masuk akal, jika itu aku, mungkin lebih baik aku membakar uang cuma2 dri pd mempertontonkan ketololan seperti ini... "

#DEG..!!! 

Pegawai toko terdiam, bahkan semua org yg ada disana jg terdiam, namun Junho seolah manusia suci tanpa dosa yg tetap memasang senyum tampannya sambil mengusap pundak Pil Suk, ia menggeser barang2 lain yg akan mereka beli kearah kasir. 

"Sebenarnya kami hanya membutuhkan ini, dan untk gelas ukur Pil Suk, ia akan memakai punya ku atau punya Heechul nanti karena kelas B praktek setelah kelas kami berakhir... "

Jgn tanya bagaimana wajah Siwon saat ini, ia mengepalkan tangan sambil menggeram rendah menunjukkan kekesalannya. "Lee Junho, kau benar2 mempermainkanku... "

Namun namja itu menanggapi enteng sambil kembali menampilkan eyes smile nya.  "Sayang nya iya, aku memang mempermainkanmu... "

Siwon dibesarkan dlm lingkungan keluarga kaya raya, harga diri jelas dijunjung tinggi agar tak ada 1 org pun yg berani meremehkannya ,tp apa yg dilakukan Junho sore ini jelas sangat bertentangan tradisi yg ia junjung tinggi.

Lagi pula, hanya Junho yg berani memperlakukan nya seburuk ini. 

Gigi Siwon gemeretak karena marah, namun ia masih bisa berfikir rasional untk menyadari siapa yg saat ini menjadi lawannya, Lee Junho yg diketahui hidup dlm lingkungan keluarga Hwang walaupun statusnya hanya sbg kakak angkat tentu tetap berefek jika ia berani berurusan dgn nya. Tp bukankah ia bisa menyelidiki untk mencari kelemahan bocah sialan ini? 

Tp amarah itu tetap harus tersalurkan, kini matanya menangkap Pil Suk sbg sasaran, wanita ini bisa masuk fakultas kedokteran dgn beasiswa, jd menanggung malu sepertinya memang cocok dgn tubuh gemuknya. 

"Hei kau si gendut jelek, mungkin menurutmu 1jt won itu adalah jumlah yg besar, tp ketahuilah itu bukan apa2 bagi keluarga ku... " Siwon kembali mempertegas kedudukan keluarga Choi d Seoul,  "Mungkin kali ini kau bisa lolos, tp tunggu saat yg tepat sampai aku memiliki alasan agar pihak kampus mencabut beasiswa mu dan kau dgn tubuh gendut mu itu akan segera menghilang dri lingkungan ini... "

Junho merasa pundak yoeja bergetar, kini sedikit banyak ia mengetahui mengapa Pil Suk selalu sendrian dan terlihat tak memiliki teman, karena pahitnya kehidupan kampus swasta adalah kau akan dilihat berdasarkan latar belakang keluargamu, dan jika Pil Suk masuk melalui beasiswa itu artinya ia berasal dri keluarga yg tdk berada. 

"M-mwo?? ..." Si bodoh Heechul kembali bersuara.  "Kenapa ancamannya terdengar sangat menakutkan, ckk~"

Junho hanya menyeringai, ia tau pasti jika luapan emosi Siwon seharusnya untuknya, tp namja itu memilih melampiaskan pd Pil Suk yg tdk memiliki kekuatan untk melawannya. 

"Choi Siwon, jika aku adalah kau, pasti aku takkan mengungkapkan secara gamblang jika kau bisa menginjakkan kaki dikampus ini atas bantuan keluargamu, tp kau sepertinya tdk malu bahkan bangga dgn hal itu, ya ya ya... Memang benar jika pd dasarnya tdk semua org memiliki kualifikasi untuk disebut dgn manusia normal... "

"Maksud mu?.. "

Junho menantapnya dri ujung kepala sampai ujung kaki.  "Aku bisa sabar menghadapi org yg bodoh, tp sumpah aku sama skali tdk tahan dgn org yg bodoh yg dengan bangga mempertontonkan kebodohannya... "

"Yeah, aku setuju ..." Heechul menabur bumbu pd kekesalah Siwon. 

"Semuanya sudh dihitung? Kalau begitu kami permisi... " Junho mengambil belanjaan beserta struknya kemudian membawa Pil Suk keluar dri tempat itu. 

"Lee Junhooo.... Tunggu pembalasan ku... " Siwon jg berniat meninggalkan toko tsb dan langsung mengerahkan org2 terbaiknya untk mencari tau kelemahan Junho. 

Namun pegawai toko mencegahnya.  "Tuan muda Choi, jgn lupa 1 jt won untk gelas ukur itu... "

Dan Siwon menghela nafas, tidak pernah membayangkan ia akan berakhir dgn dipermalukan seperti ini. 

'Kau harus menerima balasannya anak angkat sialan'

…………………………………………

……………………………

…………

"Datang ke kelas ku setelah selesai praktek nanti.. " Adalah pesan yg Junho sampaikan pd wanita gemuk yg baru saja mereka kenal saat mereka sudh kembali ke fakultas kedokteran. 

"Eoh, maafk

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
brat2104 #1
Chapter 60: Bila mau sambung lagi ya? Berdosa kalau bercerita separuh jalan. Mohon sambung
hiyooksung #2
Chapter 60: wqhh tambah seru.. lanjutin thor.. habis ini bakalan apalagii kejutannyaaa.. ini suzy hamil woo hamil juno juga dong biar ada trio dedek2 gemezz... hhe tp juno udah dasarny lemah trus klo dibikin hamil apa kuat dia yaaa yp pengen liat juga gmn haha mana identitasny dah kesebar kan dah di publis apa bakal banyak yg ngincer doi secara doi pasanganny seorang hwang corps... ditunggu y updetannya.. fighting!!!!!!
hiyooksung #3
Chapter 55: ini junho bisa hamil jg gk si?? kn woo bisa hamil tuh?? sama2 namja kan..
bakalan seru keknya liat chani kelabakan pas tau nuneo hamil palagi klo chani masi suka miri miri bentak2 apa gk rasa bersalah bgt sm nuneo..
lanjut thor.. banyakin chanuneonya yaa hhe fighting!!!
YoungieChannie
#4
Chapter 59: Sumpah gak kebayang seganteng apa penampilan nya taec waktu dia ngenalin diri tunangan nya suzy ke awak media.



N gak kabayang pula gimana shock nya hyuna n hyorin pas mereka tau kalo suzy itu adenya chan n pas tau kalo chan udah nikah, wah pasti mereka mati kutu hahaha #tawadevil



Oke buat junhonie, moga mulai sekarang kau bisa lebih waspada terhadap para penggoda yg mengincar channieku (eh channiemu maksudnya) jangan biarkan penggoda mana pun mendekati suami tampanmu



Update jangan lama2
YoungieChannie
#5
Chapter 58: Suzy marah karna liat taec cuma dikerjain sama chan, gimana kalo kemaren2 dia tau kalo taec hampir mati di tangan chan?? Bisa2 serangan jantung kali dia hahaha.......

Oke khun yg selama ini cool, kelem, tenang n penyabar sudah berganti jadi khun dengan otak sedikit agak mesum haha.......

Mungkin sekarang udah waktunya publik tau kalo suzy itu adenya chan, masa iya dia diberitain pacaran sama chan tapi hamil sama cwo laen?? Huh yg bener aja emang suzy cwe apaan.

Aku gak sabar nungguin saat2 dimana taeckhun direpotin sama ngidamnya woozy, wah pasti seru tuh n pasti ujung2nya chanho n jackbum ikut kena getahnya hahaha........

Update jangan lama2
YoungieChannie
#6
Chapter 57: Yeeeee....... Taec oppa kesayangan ku itu emang bener2 pria sejati yg berani berbuat berani tanggung jawab, lagian dari dulu junho kan udah bilang kalo sebenernya taec itu ada perasaan sama suzy, tapi gak ada yg percaya sama dia.

Hore........ Woo udah sembuh dari trauma nya, bahkan sekarang dia yg sering ngebet pengen"iya2"sama khun.
Aku juga seneng bentar lagi mereka pulang ke korea, ya setidaknya sekarang keadaan sahabat2nya udah lebih baik daripada kemaren2.

Moga abis ini gak akan ada lagi masalah yg lebih serius dari ini buat taeczy, chanho , khunyoung n jackbum kasihan soalnya tapi jangan end juga ff nya.

Buat khunyoung, aku tetep masih pengen liat khun cemburu.

Update......... Jangan lama2
YoungieChannie
#7
Chapter 56: <span class='smalltext text--lighter'>Comment on <a href='/story/view/1336454/56'>Sequel chapter 56</a></span>
Harusnya chan berterima kasih sama taec karena ini udah kedua kalinya taec nyelametin nyawanya suzy, coba aja kalo taec gak ngotot pengen ketemu suzy pasti jackbum juga gak akan ada di situ n pastinya suzy udah bye di tangan ayahnya.



Oh ya thor, ngomong2 soal khunyoung, aku pengen deh sekali2 liat khun cemburu soalnya selama ini slalu woo yg cemburuan.



Oke update jangan lama2
YoungieChannie
#8
Chapter 55: Chan marahnya udah kelewatan.

Taec emang salah tapi bukan artinya chan bisa menghakimi taec seenaknya, emangnya dengan dia ngebunuh taec semua masalah selesai??

Apa chan enggak bisa sedikit aja inget kebaikannya taec?? Ah andai aja ada yg ngasih tau chan kalo kemaren2 suzy hampir dibunuh n taec yg selametin dia, apa chan masih berniat bunuh taec??

Junho juga kasihan, jadi inget pas kejadian seulong dulu , waktu itu chan ngusir junho n pas chan udah tau semuanya terus minta maaf kok ya junho gampang banget maafin dia tapi giliran junho salah dikit aja kok kayanya tiada maaf bagimu.

Mungkin nanti kalo junho udah sekarat n suzy udah benci sama dia baru kali chan sadar kalo apa yg dia lakuin udah kelewatan.

Satu2nya harapanku buat jadi penengah disini cuma jackbum, sebenernya berharap ada khun juga soalnya dia kan yg paling dewasa disini tapi kalo khun disini pasti woo juga ada n aaaaaaa aku gak bisa bayangin gimana reaksinya woo kalo dia tau taec hampir mati n junho yg menderita karena diancam terus sama chan.

Update!!! Jangan lama2
gezzaff #9
Chapter 55: Dear author, bolehkah fanficnya lebih difokuskan ke 2PM aja? Rasanya kok porsinya Jaebum Jackson jadi terlalu banyak. Sekedar usul aja sih. Thanks
YoungieChannie
#10
Chapter 54: Huweeeeee...... Taec oppa kesayanganku huweeeeee....

Kasihan juga junho yg lagi sakit, mau sampe kapan chan marah??

Khunyoung baikan eh chanho+taec yg lagi bermasalah