LHNB8

Love has No Boundaries
Please Subscribe to read the full chapter

Message from : Eomma

Krystal, seperrti yang eomma katakan sebelumnya.. kalian harus segera pindah rumah untuk tinggal bersama. Pastikan adikmu, Heechan tidak kelayapan setelah pulang sekolah. Aku dan James akan berusaha mencari rumah terbaik untuk kalian. Setidaknya kita harus terbiasa untuk tinggal bersama-sama. Eomma tunggu, yah. Loveyou..

Krystal menggigit bawah bibirnya dengan lesu. Ia sudah berkali-kali membaca pesan dari eomma nya dan berpikir keras.

Oke. Aku pikir setelah eomma menikah ia akan tinggal bersama James dan aku akan tinggal berdua saja dengan Heechan. Ternyata... malah tinggal bersama-sama. Pffttt...

Krystal menarik nafasnya dengan berat, ia masih tidak yakin bisa hidup tenang jika satu rumah dengan Amber.

Ah. Selama aku tinggal di kamarku sendiri kurasa tidak masalah. Aku akan membuat kamarku seperti rumahku sendiri. Jauh dari kamar Heechan dan sunbae-nim sombong itu. Heuh.. ide bagus. Batin Krystal dalam hati.

Kemudian Krystal keluar dari mobil dan berjalan riang menuju kampusnya. Ia berjanji akan mentraktir Seulgi dan Ronsae setelah pulang sekolah. Hal ini ia lakukan karena kedua sahabatnya itu sudah membantunya melakukan banyak hal.

Krystal melewati setiap halaman kampus dengan hati-hati, sesekali ia melirik ke arah kerumunan senior dan mencari-cari apakah ada yang tampan di antara mereka.

Namun matanya menemukan...

Sosok yang memang sangat tampan...

Srek.

Krystal buru-buru membuyarkan lamunanya dan kembali fokus.

Demi planet bumi dan seluruh isinya.... Kenapa sunbae-nim sombong itu yang harus terlihat? Kampus Haneul ada banyak mahasiswa tampan! Ah.. iya.. salah satunya Kim Eunjo... senior yang ku dengar sangat tampan dan charming... dia adalah salah satu adik dari supermodel Kim Yonha... tapi sayang sekali dia sudah punya pacar...dan...

BRUK.

Krystal tersentak kaget. Karena terlalu banyak melamun, ia menabrakkan dirinya pada seseorang dan menjatuhkan buku-bukunya. Buru-buru ia membantu memungut buku itu dan mengambilnya.

"Ma..maaf..maaaf.." krystal berkali-kali menunduk dan mengucapkan maaf.

"Katakan maaf di depan pacarku, dasar junior tengik."

Sret.

Krystal terkesiap. Ia merasakan kerah kemejanya di tarik dan di cekik dengan salah satu senior laki-lakinya.

"An..da..siapa?" Krystal nampak gemetar ketakutan, laki-laki itu nampak geram di depan Krystal.
Krystal berusaha tenang, dadanya sontak berdegup dengan sangat kencang karena merasa takut.

Kemudian ia menatap segerombol perempuan di belakang laki-laki itu.

Hyemi sunbae? Dia marah dan menyuruh pacarnya untuk melawanku?

"Junior tengik seperti kau berani melawan Hyemi? Kudengar kau ikut campur urusan antara Hyemi dengan junior bernama Ronsae... apa mau mu?" Laki-laki itu tersenyum dengan sengit, kedua tangannya masih menarik kerah Krystal dengan gerakan mencekik.

"R..ro..ronsae mm..memang sahabatku...."

Krystal berusaha menjawab meskipun nafasnya terengah-engah.
Ia merasa sangat kesal ketika tahu bahwa Hyemi menbawa pacarnya untuk menakut-nakutinya.

Senior sialan.
Umpat Krystal dalam hati.

"Kau harus bersujud dan meminta maaf pada pacarku.. Hyemi..." laki-laki itu berbisik tanpa melepas kerah Krystal.

"Kenapa aku harus meminta maaf untuk sesuatu yang bukan kesalahanku?"

Krystal mulai berani menatap seniornya itu.

"Benar kan, sayang? Junior itu sangat sombong dan arogan-~"

Celetuk Hyemi di belakang pacarnya, Krystal memutar matanya dan mendesis dengan kesal.

Sulit di percaya.. seharusnya mereka tidak hidup di planet bumi.

"Ah, kau ini... junior tengik sialan. Bersujud dan meminta maaflah pada Hyemi setelah itu urusan mu dengannya akan segera selesai!"

Krystal merasakan lehernya mulai panas. Senior laki-lakinya itu masih memaksa dirinya untuk meminta maaf pada Hyemi. Namun Krystal tidak sudi dan menolaknya.

"Kau bodoh, tuli atau bagaimana, hah?"

Krystal mendongak.
Ia menatap wajah Hyemi dan pacarnya itu dengan geram.

"Kalian semua yang bodoh. Untuk apa menyuruhku bersujud dan meminta maaf pada kalian untuk sesuatu yg sangat sepele?"

Senior laki-laki itu semakin geram dan menarik kerah Krystal lebih rapat..

"Kau ini...junior tengik....."

Krystal mendelik dan memejamkan kedua matanya, sekalipun ia akan di tampar .. ia tidak akan sudi sujud meminta maaf pda Hyemi dan pacarnya itu.

Memangnya aku serendah itu, hah?

Namun tiba-tiba saja Ronsae dan Seulgi menyeruak di balik kerumunan dan menghampiri Krystal.

"Krystal!"

Ronsae datang dan memeluk Krystal, Kemudian Seulgi berusaha melepas tangan senior laki-laki itu dari kerah kemeja Krystal.

"Sunbae! Lepaskan Krystal!"

Laki-laki itu tidak menghiraukan Seulgi dan malah mendorongnya.

"Kalian berdua kenapa ikut campur? Kalian juga ingin bernasib sama seperti temanmu ini?"

Seulgi dan Ronsae tidak menjawab, mereka terlanjur kesal karena tiba-tiba saja Krystal di perlakukan seperti itu.

"Dasar bodoh!"

Plak!

Hyemi memukul kepala Krystal dengan bukunya.

"Ah ide bagus, siapa yang ingin memukul junior sombong ini?" Senior laki-laki ini kemudian berteriak menawarkan kepada mahasiswa lainnya untuk memukul Krystal.

Sret.

Kedua mata Krystal perlahannmenitikkan airmata.
Ia berusaha tegar dan ti

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Naylla
#1
Chapter 31: Depois da atitude de Amber em bater em kristal penso que pelo menos um pedido de desculpas descente seria obrigação um dever de Amber!!(31)
HideAl
#2
Chapter 30: mantan nya author alien?
Mellyuz95 #3
Chapter 41: Sukaaaaa bgtt

Apalagi d awal2 ngakak terus. Gregeet.
Cuman, sedikit kritik aja, pas konflik vivian aku ngerasa belum tuntas aja. Kurang rumit, kayaknya lebih bagus klo waktu itu krystal bener2 marah, soalnya amber ngebohongi krystal smp 2x.

Tapi, aku sukaaa bgtt
ywd1113 #4
Chapter 21: Hahahhaa waebiasaaa
Cherrycherry24 #5
Loveee
qarinah #6
Chapter 41: Huff sedihnya tp bahagia mrk masih bersama^^
qarinah #7
Chapter 39: Akhirnya mrk menjadi kel yg bahagia pengganti umma n appa
qarinah #8
Chapter 38:
qarinah #9
Chapter 37: Ia tuhan apa lagi ini
qarinah #10
Chapter 36: Astaga