LHNB14

Love has No Boundaries
Please Subscribe to read the full chapter

"Kau harus berangkat bersamaku."

Amber menarik paksa tangan Krystal dan mendorongnya ke dalam mobil.

"Awh!"

Krystal mengaduh kesakitan, kepalanya tidak sengaja terbentur dashbosrd mobil.

Setidaknya jangan bersikap kasar padaku!

Krystal terdiam, mengiyakan semua perintah Amber tanpa sedikitpun menyela. Ia tahu sejak kejadian ellin menyuruhnya menjadi mata-mata, Amber mulai bersikap sinis padanya.

"Jika kau merasa tidak nyaman terus ku ikuti... baiklah! Jauh-jauhlah dariku. Jangan sekamar dengan ku dan jangannpfftfttt...."

Amber menarik mulut Krystal dan membekapnya.

"Memalukan."

Desis Amber sambil mengusap tangannya. Ia bersikap seolah-olah jijik menyentuh mulut Krystal

Wheee? Sikap macam apa itu? Batin Krystal geram.

"Kau tidak punya hak menyuruhku pindah kamar atau semacamnya.. lagipula.. sekalipun harus satu kamar dengan mu, aku menahan sakit punggung krn tidur di sofa.. hah.. sulit di percaya."

Amber mengemudikan mobilnya sambil terus mengomel.
Krystal yang mendengarnya hanya terdiam, mengingat-ingat kejadian dimana mereka tidur dengan saling berpelukan.
Hanya sebentar. Kurasa tidur satu ranjang bersama kakak tiri bukan masalah besar.

"Oh ya. Ku dengar Seulgi menyukai Suho..."

Glek.

Krystal terdiam. Berusaha untuk tidak membahasa hal itu dengan Amber.

"Bukankah... Heechan sangat menyukai... Seulgi?"

Krystal lagi-lagi membisu tanpa suara. Kepalanya menunduk sembari bermain handphone.

"Ah. Rumit. Kau harus segera menyatakan perasaanmu pada Suho... jika tidak..."

Brak.

Amber sontak terdiam. Ia melirik ke arah Krystal yg nampak marah mendengar Amber sedsritadi terus berbicara.
Keduanya saling menatap. Krystal mengeluarkan ekspresi tidak suka sedangkan Amber hanya bersikap datar.

"Berhentilah mengurusi sesuatu yang bukan urusanmu, Amber sunbae."

Mata Krystal menerawang, menatap ke arah jendela mobil dengan suara serak.

"Siapapun suka dengan siapapun.. itu hak mereka. Sekalipun aku menyukai Suho, menyukai Kai, menyukai Lay.. atau malah menyukai Tepi... *tolong jangan di bully -ket.* itu semua tidak ada hubungannya denganmu." Sahut Krystal setengah berteriak.

Entah mengapa sikap Amber yg complicated dan menyebalkan itu semakin membuatnya geram.

"Kalau begitu.. kau sendiri diam-diam mengamati gerak gerikku dan memberitahukan pada ellin... bukankah itu lebih dari mengurusi urusan orang lain? Kau bahkan patut di sebut penguntit. Lihatlah. Kau butuh cermin?"

Amber melempar kaca kecil ke arah Krystal dengan sedikit kasar.
Krystal mengambilnya, menatap wajahnya ke arah cermin dengan ekspresi marah.

"Nah, kau lihat sendiri kan? Kau sama saja mengurusi urusan orang lain.. kenapa begitu marah padaku? Seharusnya kau..."

"Sunbae..aku sudah minta maaf."

"Halah.. di bandingkan dengan anak TK, emosi mu sangat kekanak kanakan dan.."

Brak.

Krystal melempar balik cermin itu dan berteriak..

"Aku sudah minta maaf padamu! Kenapa sunbae selalu mengungkitnya? Aku sudah minta maaf!!"

Ccciiittttt.

Bruk.

Amber mendadak menghentikan mobilnya di tengah jalan. Wajahnya nampak datar. Cenderung dingin dengan senyum yg dibuat-buat.

Krystal mengatur

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Naylla
#1
Chapter 31: Depois da atitude de Amber em bater em kristal penso que pelo menos um pedido de desculpas descente seria obrigação um dever de Amber!!(31)
HideAl
#2
Chapter 30: mantan nya author alien?
Mellyuz95 #3
Chapter 41: Sukaaaaa bgtt

Apalagi d awal2 ngakak terus. Gregeet.
Cuman, sedikit kritik aja, pas konflik vivian aku ngerasa belum tuntas aja. Kurang rumit, kayaknya lebih bagus klo waktu itu krystal bener2 marah, soalnya amber ngebohongi krystal smp 2x.

Tapi, aku sukaaa bgtt
ywd1113 #4
Chapter 21: Hahahhaa waebiasaaa
Cherrycherry24 #5
Loveee
qarinah #6
Chapter 41: Huff sedihnya tp bahagia mrk masih bersama^^
qarinah #7
Chapter 39: Akhirnya mrk menjadi kel yg bahagia pengganti umma n appa
qarinah #8
Chapter 38:
qarinah #9
Chapter 37: Ia tuhan apa lagi ini
qarinah #10
Chapter 36: Astaga