LHNB11

Love has No Boundaries
Please Subscribe to read the full chapter

"Tidak."

Krystal menggelengkan kepalanya kemudian berlalu dari depan Amber.

Hah, sulit di percaya. Aku tidak sudi di tuduh tumpang tenar karena menjadi adik tirinya.
Dan sekarang? Mengajakku berangkat bersama ke kampus? Tentu saja tidak! Aku akan pergi dengan mobilku sendiri. Batin Krystal dengan geram.

Tangannya dengan cekatan membuka pintu garasi kemudian masuk ke dalam mobil.
Meskipun pagi itu ia harus segera berangkat ke kampus, menolak berangkat bersama Amber dan Heechan adalah pilihan yang tepat.

Ssssdddtdrrtrrr....

Krystal mengernyitkan dahinya dengan heran. Kenapa mobilku tidak mau menyala?

Sssdddrrrtrrrr....

Lagi-lagi tidak mau menyala.

Krystal kemudian turun dan membuka bagasi depan mobilnya.

Brak.

Krsytal terdiam. Matanya mengawasi rakitan mesin dengan tatapan kosong.

Oke. Sekarang apa? Aku kehabisan bensin? Mogok? Rusak? Oh..please.. mobil kesayangan Appa... kenapa harus mogok di saat genting seperti ini?

"Uh. Sepertinya... mobilmu perlu di perbaiki."

Amber tiba-tiba saja muncul di sampingnya, ia menundukkan kepalanya sambil memeriksa setiap detail mesin dengan jeli.

Krystal mendesis pelan, memutar kedua matanya kemudian berbisik... "seperti tau mesin mobil saja."

"Ah.. regulatornya.... atau.. eh..mungkin ini..."

Krystal mengerutkan dahinya dan berjalan mundur. Merasa sedikit terkejut ketika Amber dengan mahirnya mengotak-atik mesin mobilnya.

"Sudah kuduga. Ada beberapa yang harus di ganti... mungkin nanti siang bisa di perbaiki." Celetuk Amber sambil mengusap tangannya dengan tisu.

"Na..nanti.si..siang? Hey! Aku harus pergi ke kampus bagaimana mungkin aku....."

Brak.

Amber tersenyum.
Ia menutup bagasi depan mobil Krystal sambil mengangkat kedua bahunya.

"Yah. Unlucky day for you...."

Sial.

Krystal mengamati Amber nampak bahagia, gerak geriknya menunjukkan ia merasa menang karena Krystal telah menolak tawarannya untuk berangkat bersama.

Kemudian Krystal menunduk, memejamkan kedua matanya dan berpikir keras.

Sial, sial, sial, sial.
Haruskah aku memohon padanya untuk berangkat bersama dan...

"Heyhoo, Heechan! Ayo berangkat!"

Amber masuk ke dalam mobil untuk bersiap-siap. Sedangkan Krystal masih bergulat dengan pikirannya.

Oke..oke... untuk kali ini aku tidak akan menarik ucapanku.. aku akan naik taxi dan.. oh sial. Taxi? Bagaimana bisa aku mendapat taxi sedangkan...

"Oke, hyung! Aku duduk depan ya..eh.. aku bawa kan beberapa..."

Krystal mendongak, ia melihat Heechan sudah masuk ke dalam mobil bersama Amber.

Sial..sial..sebentar lagi mereka akan berangkat...sedangkan aku harus datang lebih awal untuk ujian...bagaimana mungkin..

Sdsdsdrtttt....

Amber menyalakan mobilnya dengan santai, sambil sesekali merespon celotehan Heechan.

Sial.

Mobil lama kelamaan mulai berjalan, Krystal semakin gugup.. ia ingin bersikap masa bodoh, tapi di sisi lain ia butuh tumpangan untuk pergi ke kampus.

Kemudian ketika mobil mulai keluar dari bagasi, sontak Krystal berlari mengejar mobil Amber.

Brak, brak..brak..

Krystal berlari sambil mengetuk kaca depan mobil Amber.

"Hey!"

Amber lantas berhenti dan membuka jendela mobilnya.

"Whats up, Noona?"

Krystal nampak malu untuk menjawab. Ia mendongak dan menatap Amber dengan tatapan memohon.

"Ah. Pergi ke kampus bersamaku?"

Celetuk Amber dengan wajah sengit.
Krystal semakin ingin menghajar wajah Amber dan menimpuknya dengan sepatu.

"Ah, Heechan"

Plak.

Amber memukul kepala Heechan dan menyuruhnya untuk pindah ke kursi belakang.

"Hweee? Kenapa aku harus pindah ke belakang? Nuna seharusnya..."

Namun Heechan buru-buru turun dari mobil dan pindah ke kursi belakang. Amber baru saja menatapnya dengan tatapan seolah-olah ingin memukulnya.

"Masuklah."

Amber mengisyaratkan Krystal untuk masuk dan duduk di sampingnya.

Beberapa saat Krystal nampak ragu, namun dengan sigap ia segera membuka pintu depan dan duduk di samping Amber.

Ketiganya kemudian berangkat bersama-sama.

***

"Belajar yang baik.. aku tidak segan-segan membunuhmu jika...."

"Aasshs! Tenanglah, hyung.. aku akan menjadi Heechan yang keren dan tampan sepertimu. Aku akan bersikap baik di sekolah. Anyeong"

Setelah mengatakan hal itu, Heechan keluar dari mobil dan berlari ke arah gerbang sekolahnya.

Krystal masih terdiam. Sedaritadi ia hanya mendengar adiknya itu berbicara banyak dengan Amber.
Berbeda sekali dengan dirinya, Heechan lebih menuruti perkataan Amber ketimbang kakak kandungnya sendiri.

Adik macam apa itu?

"Ujian?"

Tiba-tiaba saja Amber memecah suasana canggung sambil bertanya.

Krystal hanya mengangguk. Tanpa menoleh ataupun bersuara.

"Nampaknya kau sedang tidak enak badan... kau yakin tidak apa-apa?"

Amber kembali bertanya, membuat Krystal semakin tidak nyaman dengan situasi ini.

"Tidak apa, sunbae-nim. Lanjutkan saja mengemu

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Naylla
#1
Chapter 31: Depois da atitude de Amber em bater em kristal penso que pelo menos um pedido de desculpas descente seria obrigação um dever de Amber!!(31)
HideAl
#2
Chapter 30: mantan nya author alien?
Mellyuz95 #3
Chapter 41: Sukaaaaa bgtt

Apalagi d awal2 ngakak terus. Gregeet.
Cuman, sedikit kritik aja, pas konflik vivian aku ngerasa belum tuntas aja. Kurang rumit, kayaknya lebih bagus klo waktu itu krystal bener2 marah, soalnya amber ngebohongi krystal smp 2x.

Tapi, aku sukaaa bgtt
ywd1113 #4
Chapter 21: Hahahhaa waebiasaaa
Cherrycherry24 #5
Loveee
qarinah #6
Chapter 41: Huff sedihnya tp bahagia mrk masih bersama^^
qarinah #7
Chapter 39: Akhirnya mrk menjadi kel yg bahagia pengganti umma n appa
qarinah #8
Chapter 38:
qarinah #9
Chapter 37: Ia tuhan apa lagi ini
qarinah #10
Chapter 36: Astaga