LHNB27

Love has No Boundaries
Please Subscribe to read the full chapter

Pintu kulkas terbuka. Krystal mengambil beberapa bahan untuk memasak makan malam.
Awalnya ia sedikit ragu, sudah bisa menebak Heechan akan terlambat pulang sedangkan Amber...

"Kenapa sering berangkat larut seperti ini?"

Amber tidak menjawab. Wajahnya kembali dingin seperti pertama kali Krystal menumpahkan cappucino di jaketnya.

"Yah..sunbae.. makan malam dulu...."

Krystal tidak tahu harus bersikap bagaimana. Ia tahu Amber lergi untuk menemui eomma kandungnya. Yang jadi pertanyaan adalah, sebenarnya apa yg terjadi? Kenapa dia harus bersikap seperti itu?

"Tidak, Krys."

Amber menarik kancing jaketnya lebih tinggi, mengambil acak sepatu dan cap hitam di lemarinya.
Krystal mendecak lirih, ia sedikit gemas dengan sikap kekasihnya yang mulai aneh.

Kalau sudah mendapat telfon dari eomma nya dia akan segera pergi dengan wajah cemas, kembali ke rumah dalam keadaan mabuk, tiba-tiba sikapnya menjadi dingin dan kaku. Batin Krystal dalam hati.

"Aku akan segera pulang, Krys."

Tanpa memeluk atau memberi kecupan selamat malam, Amber lewat begitu saja dari hadapan Krystal.

Sret.

Amber menoleh.

Ia mengerti mengapa adik tirinya, sekaligus kekasihnya itu mulai mencemaskan dirinya.

"Bisa jelaskan padaku.. apa yang terjadi pada eommamu?"

Sejenak Amber terdiam. Ada banyak alasan mengapa ia lebih memilih untuk diam ketimbang menceritakan semuanya pada Krystal.

Kemudian ia menggeleng, menarik tangan Krystal untuk menjauhi lengannya, dan pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun.

Ctak, ctak, ctak.

Krystal mengiris bahan makan malam dengan gesit. Tidak pedulu malam ini Heechan dan Amber pulang atau tidak, ia harus memasak makan malam.

Ctak, ctak, ctak.

Pikirannya terus berputar, menebak-nebak sesuatu yg bs saja terjadi pada eomma Amber.

Sedang sakit? Butuh bantuan? Atau.. apa? Ah...

Sret.

"Awh!"

Krystal buru-buru menarik jari kirinya sambil mendesis kesakitan.
Jari manisnya tergores pisau dapur.

Sret.

Krystal mendongak.
Tiba-tiba saja dengan begitu cepat, Amber sudah berada di sisinya, menarik tangan dan menghisapnya kuat-kuat.

"Ah..."

Krystal menggigit bawah bibirnya sambil menahan perih. Wajah Amber yang manis muncul di hadapannya.

Kakak tiri, sekaligus kekasihnya itu memang kelewat perhatian padanya.

"Sudah, sunbae...tidak apa...."

Amber melepas jari Krystal dan memeriksanya. Ia mengambil sesuatu di sakunya, tisu yang sedikit tebal, untuk menutupi luka goresan di jari Krystal.

"Gomawo..."

Amber mengangguk.
Sejenak ia menatap ke arah Krystal, kemudian membalikkan badan untuk pergi dari situ.

"Mau kemana lagi?"

Dia bahkan tidak mengucapkan sepatah katapun padaku, batin Krystal dalam hati.

"Tidak kemana-mana."

Jawab Amber dengan ketus.

Jawaban macam apa itu?

Krystal berusaha menepis semua rasa kesalnya untuk lanjut memasak, tapi moodnya terlanjur memburuk.

"Jangan pergi larut lagi malam ini..."

Krystal mengatakan hal itu dengan hati-hati, Amber hanya mengangguk. Berjalan begitu saja untuk pergi ke kamar.

***

Krystal berjalan menuju ke kampus dengan lesu. Entah kenapa, pagi ini Amber berangkat sendiri begitu saja. Ia terpaksa mengantar Heechan lebih dulu ke sekolah, baru bisa berangkat ke kampus.
Sedikit kecewa, Amber tidak mengatakan apapun selama di kamar. Ia cenderung diam dan berkutat dengan laptopnya.

Krystal nyaris menyerah, ingin menanyakan sesuatu tapi takut Amber tersinggung....

Sebenarnya.. eomma dan appa Amber sebelumnha bercerai karena apa?

"Uhm, yummmy. Kau mau coba?"

Ronsae menyodorkan ttoteboki ke arah Krytal sambil tersenyum. Krystal hanya menggeleng sambil menyeruput teh nya.

"Astaga.. kau ini.... diet?"

Lagi-lagi Krystal membisu, ia diam saja tanpa menggubris celotehan Seulgi dan Ronsae.

"Hei, lihatlah. Ellin Sunbae... tumben sekali, dia ngobrol dengan kakakmu."

Deg.

Krystal menoleh.

Ia menatap ke arah selatan kantin dengan mata menyipit.

Ellin nampak sumringah membicarakan sesuatu bersama kakak tirinya, yang tentu saja juga kekasihku.

"Kudengar..kakakmu itu-Amber-sunbae, pengurus keg

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Naylla
#1
Chapter 31: Depois da atitude de Amber em bater em kristal penso que pelo menos um pedido de desculpas descente seria obrigação um dever de Amber!!(31)
HideAl
#2
Chapter 30: mantan nya author alien?
Mellyuz95 #3
Chapter 41: Sukaaaaa bgtt

Apalagi d awal2 ngakak terus. Gregeet.
Cuman, sedikit kritik aja, pas konflik vivian aku ngerasa belum tuntas aja. Kurang rumit, kayaknya lebih bagus klo waktu itu krystal bener2 marah, soalnya amber ngebohongi krystal smp 2x.

Tapi, aku sukaaa bgtt
ywd1113 #4
Chapter 21: Hahahhaa waebiasaaa
Cherrycherry24 #5
Loveee
qarinah #6
Chapter 41: Huff sedihnya tp bahagia mrk masih bersama^^
qarinah #7
Chapter 39: Akhirnya mrk menjadi kel yg bahagia pengganti umma n appa
qarinah #8
Chapter 38:
qarinah #9
Chapter 37: Ia tuhan apa lagi ini
qarinah #10
Chapter 36: Astaga