LHNB16

Love has No Boundaries
Please Subscribe to read the full chapter

"Krystaaaaal ambilkan handuk..."

"Nonaaa, kau tau dimana sepatuku?"

"Hei, waktunya mencuci piring!"

"Ambilkan minum dingin untukku."

"Jangan lupa bangunkan aku besok pagi."

"Noonaaaa, aku lapaaaaar! Apa kau tuli hah?"

Brak!

"Hoossshh..hossh...."

Krystal mendelik di depan Heechan dan Amber.

Keduanya tengah asyik bermain playstation di ruang tengah.
Tanpa menyadari Krystal berdiri di belakang mereka sambil mengepalkan tangan.

"Nonaaa, cepat buatkan mie aku sudah..."

PLAK! PLAK!

"Awh!!!!"

Heechan dan Amber sontak terlempar karena kaget.
Krystal menghujami mereka dengan banyak pukulan.

"Apa kau gila, heh? Kau ini kenapa?"

Amber berteriak, menarik tangan Heechan untuk membantunya berdiri.

"Kau-yang-gila-dasar-bodoh!"

Plak! Plak! Plak!

"Hey!"

Krystal tidak peduli. Sudah berhari-hari ia tinggal bertiga saja dengan mereka. Tapi nyatanya... Heechan dan Amber sama sekali tidak membantu.

"Aissh. Kau marah karena pekerjaan rumah? Kenapa bisa begitu? Seharusnya pekerjaan itu memang...."

"KENAPA BISA BEGITU? HEY! kalian sama sekali tidak membantu dan bersantai dari pagi sampai malam. Kalau aku tidak baik hati, aku sudah membuat kalian mati kelaparan...ish!"

Sahut Krystal dengan mata melotot.

Heechan dan Amber lama kelamaan mulai mundur dan menunduk.

"Malam ini aku akan masak makan malam. Bersihkan kamar kalian masing-masing dan rapikan ruang tamu. Jangan lupa juga untuk..."

"Ashssssh..."

"Ah noona..."

Sekilas melihat mereka mengeluh, Krystal mengambil gunting di samping dan mengarahkan ke wajah mereka.

"KALIAN MAU BENDA INI MEROBEK MULUTMU?"

Tak.

Heechan dan Amber mundur selangkah sambil mendesis ngeri.

"Lakukan semua yang kupinta.. atau jika kalian tidak mematuhinya.... jangan harap mulut mu itu mampu mengunyah makan malam!"

Bruk, bruk, bruk.

Tanpa hitungan detik, Amber dan Heechan sudah lari terbirit-terbirit menuju kamar mereka masing-masing.

Haftt..

Krystal menghela nafas dengan lega, ia kembali ke dapur untuk masak makan malam. Sudah berhari-hari ia menahan diri untuk tidak marah.. namun adik dan kakak tirinya itu sama sekali tidak berubah.

Bermain playstation, makan cemilan, teriak ketika menonton bola atau membuat keributan kecil di garasi.

Ah, setidaknya hal itu membuat Heechan betah di rumah dan tidak keluyuran seperti biasanya.

"Selamat makan."

Krystal, Heechan dan Amber sudah berkumpul di meja makan. Ketiganya langaung menyantap makanan dengan tenang. Namun berselang beberapa menit, Heechan dan Amber kembali ramai dengan sendirinya.

Terkadang mereka membahas tentang otomotif, game, merk baju terbaru atau bahkan film dewasa.

Tanpa menganggap atau menyadari bahwa Krystal juga ada di situ.

"Hahaaha, benarkah hyung? Waah keren sekali.. aku harap bisa seperti hyung nantinya...."

Celetuk Heechan sambil menepuk-nepuk pundak Amber.

Cih. Krystal mengibaskan rambutnya dan mengejek. Obrolan sampah seperti itu memangnya cocok untuk makan malam? Batinnya dengan geram.

"Hyang-hyung-hyang-hyung. Panggil dia Noona. Meskipun begitu dia juga perempuan." Protes Krystal pada Heechan.

Sontak Amber menoleh, tersenyum sinis ke arah Krystal sambil terus mengunyah makanan.

"Memangnya kau sendiri tidak begitu? Memanggil hyung dengan sebutan sunbae. Kenapa tidak memanggilnya Unnie?" Balas Heechan tidak mau kalah.
Krystal mendelik, merasa ada benarnya Heechan mengatakan hal itu.

"I..itu..karena..em..." krystal mengabaikan tatapan Amber sambil terus makan.

Amber nampak senang, sedaritadi ia hanya tersenyum memainkan sendoknya.

"Kalau begitu...."

Amber menarik lengan Krystal dan mendekapnya.

Krystal nampak terkejut, ia nyaris menjatuhkan sendoknya ke lantai.

Ia menatap Amber yang jaraknya hanya beberapa centi dari wajahnya.

"Kenapa tidak memanggilku 'oppa' saja?" Bisik Amber dengan senyum menggoda. Membuat Krystal mendengus kesal sambil memaki dirinya berkali-kali.

***

Tik, tok, tik, tok..

Jam dinding di kamar Krystal berdetak cukup keras. K

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Naylla
#1
Chapter 31: Depois da atitude de Amber em bater em kristal penso que pelo menos um pedido de desculpas descente seria obrigação um dever de Amber!!(31)
HideAl
#2
Chapter 30: mantan nya author alien?
Mellyuz95 #3
Chapter 41: Sukaaaaa bgtt

Apalagi d awal2 ngakak terus. Gregeet.
Cuman, sedikit kritik aja, pas konflik vivian aku ngerasa belum tuntas aja. Kurang rumit, kayaknya lebih bagus klo waktu itu krystal bener2 marah, soalnya amber ngebohongi krystal smp 2x.

Tapi, aku sukaaa bgtt
ywd1113 #4
Chapter 21: Hahahhaa waebiasaaa
Cherrycherry24 #5
Loveee
qarinah #6
Chapter 41: Huff sedihnya tp bahagia mrk masih bersama^^
qarinah #7
Chapter 39: Akhirnya mrk menjadi kel yg bahagia pengganti umma n appa
qarinah #8
Chapter 38:
qarinah #9
Chapter 37: Ia tuhan apa lagi ini
qarinah #10
Chapter 36: Astaga