LHNB30

Love has No Boundaries
Please Subscribe to read the full chapter

I will never believe ***stal, taistal, or whatever.
Penulis ff kryber yang kehilangan separuh nyawa buat menulis, kembali hadir dengan sedikit tulisan buat kalian.
Enjoy,Tepistalll is back.. berhenti menulis bukan solusi... maafkeun yaps.. saya berasa jadi pengecut kalau stop menulis hehe. Muach. *kecup Krystal*

***

Heechan merapikan kamarnya dengan segera. Sedaritadi 
kakaknya, Krystal, terus mengawasi dirinya sejak pagi.
Heechanberhari-hari melupakan tugas rumahnya termasuk membersihkan rumah. Tidak heran jika Krystal selalu melototi dirinya jika sudah pulang ke rumah.

Keadaan rumah terasa sepi. Jujur, Heechan merasa aneh dengan keadaan rumah yg terasa sepi dan asing.
Amber tidak pernah kembali ke rumah sejak kejadian itu. Entahlah, ia ingin bertanya...tapi urung di lakukan, mengingat ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Amber menampar kakak perempuannya, Krystal.

"Noona, menurutku itu sangat keterlaluan. Kau tahu? Dia selalu mengajariku untuk bersikap manis pada perempuan. Bersikap lembut, menghormati, kepada seorang ibu, kepada Noona, kepada perempuan. Tapi apa, heuh? Dia memukul Noona dg begitu mudahnya...."

Heechan menyuarakan protesnya dengan keras. Krystal hanya diam. Kedua matanya menutup sambil terus memijit keningnya.

"Seharusnya dia tidak seperti itu di depan noona..."

Heechan menyelesaikan makan malamnya dengan tidak berselera. Kemudian ia berdiri, melempar sumpitnya dengan kasar dan beranjak dari situ.

"Heechan, kembalilah."

Krystal memanggil adiknya dengan sedikit lemas. Entahlah, seperti nya dia harus tahu..

Heechan menoleh. Krystal masih memijit keningnya.

"Kembalilah duduk. Noona ingin mengatakan sesuatu padamu."

Sedikit penasaran apa yg ingin Krystal katakan padanya, Heechan membalikkan tubuhnya dan kembali duduk.

Krystal berdeham, meneguk segelas air putih dan menatap ke arah adiknya.

"Amber tidak bersalah sepenuhnya padaku."

Krystal meraih tangan adik bungsunya itu dengan sungguh-sungguh. Tangan Heechan selalu lembut, meski ia tahu adiknya akan tetap bersikap kasar jika tahu kakaknya di perlakukan tidak baik oleh siapapun.

"Amber.. hyung kesayanganmu...."

Heechan memasang matanya lebih tajam. Ia mengamati kakak perempuannya yg mulai bercerita.
Tentang alasan mengapa mereka berdebat, tentang latar belakang perceraian keluarga Liu, hingga alasan Amber begitu tega menampar Krystal.

"Kau tidak perlu membencinya. Sekalipun, sedikit saja--tidak perlu. Amber tidak bersalah, dia terlalu menyayangi ibunya."

Heechan perlahan menundukkan kepalanya. 
Entah sejak kapan ia mulai memijit keningnya sendiri, semua yg di katakan Krystal benar adanya.

"Eomma yg menjadi orang ketiga di pernikahan keluarga Liu. Sedikit mengecewakan, tapi..."

Krystal menghela nafasnya sepanjang mungkin. Ia semakin erat menggenggam tangan Heechan dan menatapnya lamat-lamat.

"Amber tidak membencimu, tidak membenci Noona, atau membenci keluarga ini. Ia hanya benci dengan takdir yg sudah terjadi. Mengapa harus keluarganya? Mengapa harus keluarga kita? Mengapa aku harus menjadi adik tirinya, itu yang membuat dia begitu benci dengan keadaan ini."

***

Krystal melangkahkan kakinya dengan santai. Mantel tebal ia rapatkan serapat mungkin, melawan cuaca dingin yg terus menyerangnya sejak pagi.

Kemudian ia berhenti melangkah dan termenung.

Ronsae sibuk dengan tugas kuliahnya sedangkan Seulgi tidak masuk karena harus menghadiri pernikahan anggota keluarganya.

Baru saja ia menyadari.. kuliah kali ini akan sangat membosankan tanpa kalian.

Krystal melipat bibirnya dengan kesal. Matanya menoleh kesana kemari, tujuannya tidak jelas, entahlah.. sebenarnya ia rindu pada seseorang...

"Amber sunbaenim!"

Krystal menoleh.
Ia melihat seorang perempuan, sebaya dengannya, berteriak ke arah -- yaps, seseorang yg saat ini di rindukam Krystal.

Amber nampak menarik resleting jaketnya dan berjalan ke a

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Naylla
#1
Chapter 31: Depois da atitude de Amber em bater em kristal penso que pelo menos um pedido de desculpas descente seria obrigação um dever de Amber!!(31)
HideAl
#2
Chapter 30: mantan nya author alien?
Mellyuz95 #3
Chapter 41: Sukaaaaa bgtt

Apalagi d awal2 ngakak terus. Gregeet.
Cuman, sedikit kritik aja, pas konflik vivian aku ngerasa belum tuntas aja. Kurang rumit, kayaknya lebih bagus klo waktu itu krystal bener2 marah, soalnya amber ngebohongi krystal smp 2x.

Tapi, aku sukaaa bgtt
ywd1113 #4
Chapter 21: Hahahhaa waebiasaaa
Cherrycherry24 #5
Loveee
qarinah #6
Chapter 41: Huff sedihnya tp bahagia mrk masih bersama^^
qarinah #7
Chapter 39: Akhirnya mrk menjadi kel yg bahagia pengganti umma n appa
qarinah #8
Chapter 38:
qarinah #9
Chapter 37: Ia tuhan apa lagi ini
qarinah #10
Chapter 36: Astaga